• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Besar Pemsis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tugas Besar Pemsis."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMODELAN SISTEM

Nama Anggota Kelompok:

Dion Dinovaldy / 13-2014-023

Dila Dwi Widiastuti / 13-2014-026

Moch. Iqbal Husaeni / 13-2014-027

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

(2)

Pembuat TA : Laila Lathifan

Judul Tugas Akhir : Pemodelan Matematis Untuk Analisis Kebijakan Pengembangan Industri

Bahan Bakar Nabati Biosel Dari Kemiri Sunan.

1. Deskripsi Sistem

Deskripsi Sistem : Pengolahan minyak bumi dan gas di Indonesia dikelola oleh dua

pemegang kepentingan, yaitu Pemerintah dan Pertamina. Pertamina hanya menjadi salah satu

pemain diantara perusahaan migas yang ada di Indonesia dan peran regulator dijalankan oleh

lembaga pemerintahan. Pertamina membentuk sejumlah anak perusahaan sebagai entitas

bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam pengelolaan kegiatan eksplorasi dan

eksploitas minyak, gas, dan panas bumi. Kelangkaan stok bahan bakar minyak di Indonesi

mulai terasa apalagi cadangan minyak bumi yang ada pada saat ini tidak memenuhi konsumsi

bahan bakar.

 Transformasi : sistem kebijakan pemanfaatan kemiri sunan sebagai bahan bakar nabati

 Boundary System : lahan perkebunan kemiri sunan, kapasistas produksi biodiesel dari industri skala besar dan skala kecil untuk memenuhi kebutuhan biodiesel untuk bahan

bakar kendaraan dan melihat pengaruh kapasitas terhadap harga jual biodiesel.

 Komponen dan Subsistem : Pemerintah dan pertamina merupakan pelaku utama, lahan tanam kemiri sunan yag digunakan, produktivitas tanaman kemiri sunan, dan

pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya.

 Input dari lingkungan sistem (controllable) : Kebijakan yang dilakukan pemerintah Input dari lingkungan sistem (uncontrollable) : lahan, jumlah penduduk, produktivitas

panen.

 Output : performansi seperti persentase total biodiesel yang mampu dihasilkan lahan kemiri sunan sebagai supply bahan baku biodiesel yang diproduksi berdasarkan

(3)

Produksi BBN Ekspor BBN

Mobil Tanki BBN

Tanker BBN Mobil Tanki BBN

DEPO BBN

Mobil Tangki BXX

SPBU

Pemakain langsung

PT.PLN/ Pembangkit Listrik

Impor BBN

Q1

Q2

Q3

Q1 Q2

Q3

Q4

Q5

Monitoring mutu BBN Monitoring kadar BBN dalam BBM

(4)

2. Identifikasi Aspek Sistem

Nama Aspek Aturan yang

dipakai Identifikasi Aspek

Jumlah Penduduk Awal 1 Input (Uncontrollable)

Laju Pertumbuhan Penduduk 1 Input (Uncontrollable)

Jumlah Penduduk 3 Komponen

Jumlah Kendaraan Bermesin Diesel 3 Komponen

Kebutuhan Solar 3 Komponen

Kebijakan Pemerintah Mengenai Penggunaan

Solar Khusus Diesel 1 Input (controllable)

Kebijakan Pemerintah Memproduksi Jenis

Campuran Biodiesel 1 Input (controllable)

Total Kebutuhan Biodiesel Untuk Bahan Bakar 3 Komponen

Luas Hutan Produksi yang dapat dikonversi 1 Input (Uncontrollable)

Luas Lahan Kritis yang dapat di konversi 1 Input (Uncontrollable)

Kebijakan Pemanfaatan Lahan Kemiri Sunan

Sebagai BBN 1 Input (controllable)

Luas Awal Lahan Kemiri Sunan yang ditanam 1 Input (Uncontrollable)

Luas awal lahan kemiri sunan dilahan kritis 1 Input (Uncontrollable)

Faktor Alih fungsi hutan 1 Input (Uncontrollable)

Kebijakan pemerintah pembukaan lahan hutan

produksi kemiri sunan 1 Input (controllable)

Faktor Alih fungsi lahan kritis untuk penggunaan

lain 1 Input (controllable)

Laju Hutan Produksi yang dapat dikonversi 3 Komponen

Luas lahan kritis yang dapat dikonversi 3 Komponen

Pembukaan lahan dari hutan produksi untuk

kemiri sunan 3 Komponen

Pembukaan lahan dari lahan kritis untuk kemiri

sunan 3 Komponen

Luas lahan kemiri sunan 3 Komponen

Luas lahan kemiri sunan yang siap berproduksi 3 Komponen

Total luas lahan kemiri sunan untuk biodiesel 3 Komponen

Proporsi biodiesel yang di supply oleh industri

biodiesel skala kecil 1 Input (controllable)

Laju produktifitas kemiri sunan 1 Input (Uncontrollable)

Jumlah pembangunan pabrik biodiesel skala kecil 1 Input (controllable)

Jumlah pembangunan pabrik biodiesel skala

Besar 1 Input (controllable)

Potensi lahan industri biodiesel skala kecil 3 Komponen

Potensi lahan industri biodiesel skala Besar 3 Komponen

Total minyak biodiesel yang dihasilkan dari

industri skala besar dan kecil 3 Komponen

Rasio Minyak Biodiesel 3 Komponen

Total kebutuhan pembangunan perusahaan

biodiesel 3 Komponen

Kemiri sunan sebagai bahan baku pembuatan

diesel 3 Komponen

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 4 Output

Subsidi bahan bakar solar 4 Output

(5)

Luas Hutan Produksi Awal yang dapat Dikonversikan (HPAK)

(Ha)

Luas Hutan Produksi Awal Lahan Kemiri sunan yang Di Lahan Hutan Produksi (LAHP)

(Ha)

Kebijakan Pemerinta Pembukaan lahan Hutan Produksi Untuk Kemiri Sunan (KPHP)

Rencana Pembukaan Lahan dari Hutan Produksi Untuk Kemiri

Sunan (PLHP) (Ha/Tahun) Luas Hutan

Produksi Yang dapat Dikonversikan (HPK) (Ha/tahun)

Faktor Alih Fungsi Hutan Untuk Penggunaan Lain (FAFHL) (1%/Tahun)

Laju Pembukaan Lahan Hutan Produksi (LPHP)

(1%/Tahun)

Kebutuhan lahan Berdasarkan Pada

Rencana Pembangunan Industri

Skala Beser (KLRPB) (Ha/Tahun)

Luas Lahan yang dapat dikonversikan (LKK) (ha/tahun)

Luas Huta Awal Lahan Kemiri sunan yang Di Taman Di Lahan Kritis

(LALK) (Ha) Faktor Alih Fungsi Lahan Kritis Untuk Penggunaan Lain (FAFKL) (Ha/Tahun)

Rencana Pembukaan Lahan dari Lahan Kritis ntuk Kemiri Sunan (PLLK) (Ha/Tahun) Luas Huta Awal Lahan Kemiri

sunan yang Di Taman Di Lahan Kritis (LKAK)

(Ha)

Laju Pembukaan Lahan Kritis (LPLK) (1%/

Tahun)

Kebijakan Pemerintahan Pembukaan Lahan Kritis Untuk

Kemiri Sunan (KPLK) Pembukaan Lahan

Untuk Kemiri Sunan (PLL) (Ha/Tahun)

Luas Lahan Kemiri Sunan (LL) (Ha/

Tahun)

Total Luas Lahan Kemiri Sunan Untuk Biodiesel (TLLB (Ha/Tahun) Rasio Alih Fungsi Lahan

Kemiri Sunan Kayu (RAFL) (1%/Tahun)

Kebutuhan lahan Berdasarkan Pada

Rencana Pembangunan Industri

Skala Kecil (KLRPB) (Ha/Tahun)

Luas Lahan Kemiri Sunan Yang Siap Berproduksi (LLSB)

(Ha/Tahun)

Potensi Lahan Industri Biodesel (PLIB) (Ha/Tahun) Kebijakan Pembangunan Industri Skala Besar dan Skala

Kecil (KPI) (%)

Kebijakan Pemanfaatan Lahan Kemiri Sunan Sebagai BBN (KPBBN)

(%)

Formulasi Model Matematika dari hubungan antar komponen yang ada pada Gambar diatas

sebagai berikut :

a. Faktor Alih Fungsi Hutan Untuk Penggunaan Lain (FAFHL)

Merupakan persentase penggunaan LHPK sebagai pemanfaatan lain, misalnya

pembangunan industry, pemukiman, perkebunan bahkan pertanian.

Contoh : Rasio konversi hutan produksi untuk lahan selain kemiri sunan pertahun

(6)

b. Luas Hutan Produk Awal yang Dapat Dikonversi (HPAK)

Merupakan luas hutan yang berpotensi dapat digunakan sebagai lahan perkebunan.

Contoh : Luas Lahan seluas 100m2.

c. Luas Hutan Produksi yang dapat dikonversikan (HPK)

Rumus : HPKn = (HPAK x (1-FAFHL))-PLHPn-1

d. Faktor Alih Fungsi Lahan Kirtis Untuk Penggunaan Lain (FAFKL)

Merupakan perentase penggunaakn LKK sebagai pemanaatan lain, misalnya

pembangunan industry, pemukiman, perkebunan bahkan pertnian.

Contoh : Rasio Konversi lahan kritis pertahun adalah 0.1%. e. Luas Lahan Kritis Awal yang dapat dikonversi (LKAK)

Merupakan Luas lahan kritis yang berpotensi dapat digunakan sebgai lahan

perkebunan.

Contoh : Luas Lahan seluas 100m2.

f. Luas Lahan Kritis yang Dapat Dikonversikan (LKK)

Rumus : LKKn = (LKAK x (1-FAFKL)) - PLLKn-1

g. Luas Awal Lahan Kemiri Sunan yang Di Tanam DI Huan Produktif (LAHP/ PLHPn-1)

Merupakan Luas area perkebunan kemiri sunn yang telah ditanam di area hutan

produktif. Luas Awal lahan kemiri sunan yang ditanam saat ini adalah sebesar 984Ha.

h. Laju Pembukaan Hutan Produksi (LPHP)

Merupakan persentase yang akan menunjukan angka peningkatan perluasan lahan

untuk penanaman kemiri sunan pada setiap tahunnya yang berasal dari area hutan

produksi.

Contoh : Laju pembukaan lahan hutan produksi setiap tahun =45,83%

i. Rencana Pembukan Lahan dari Hutan Produksi untuk kemiri Sunan (PLHP)

Merupakan lahan yang akan digunakan untuk penanaman kemiri sunan yang di tanam

diarea hutan produksi.

Rumus : PLHPn = (PLHPn-1+( PLHPn-1 x LPHP)) x KPHP

j. Luas Awal Lahan Kemiri Sunan yang Ditanam Di Lahan Kritis (LALK/ PLLKn-1)

Merupakan Luas area kemiri sunan yang ditanam dilahan kritas sat ini adalah

30.000Ha.

k. Laju Pembuatan Lahan Kritis (LPLK)

Merupakan persentase yang akan menunjukan angka peningkatan perlusan lahan

(7)

Merupakan lahan yang akan digunakan untuk penanaman kemiri sunan yang ditanam

diarea hutan produksi.

m. Rasio Alih ungsi Lhan Tanam Kemiri Sunan (RAFL)

Merupakan persentae pengurangan fungsi lahan tanam kemiri sunan setiap tahunnya.

n. Keanggupan pengolahan Biodiesel Berdasarkan Pada Rencana Pembangunan Industri

Skala Besar (KPRB)

Meruakan indicator untuk melihat daya tamping perusahaan dalam mengolah

biodiesel.

Rumus : KPRB = JPPBB x KPBB

o. Kebutuhan lahan Berdasarkan Pada Rencana Pembangunan Industri Skala Besar

(KLRPB)

Merupakan indicator untu melihat kebutuhan lahan berdasarkan pada pembangunan

pabrik skala besar.

Rumus : KLRPB = KPRB / (REB x LP)

p. Kesanggupan Pengolahan Biodiese Berdasarkan Pada rencana Pembangunan Industri

Skala Kecil (KPRK)

Merupakan indicator untuk melihat daya tamping perusahaan dalam mengolah

biodiesel.

Rumus : KPRK = JPPBK x KPBK

q. Kebutuhan Lahan berdasarkan Pada Rencana Pembangunan Industri Skala Kecil

(KLRPK)

Merupakanindikator untuk melihat kebutuhan lahan berdasrakan pada pembanunan

pabrik skala kecil.

Rumus : KLRPK = KPRK / (REB x LP)

r. Pembukaan Luas Lahan Kemiri Sunan (PLL)

s. Pembukaan Lus Lahan Kemiri Sunan (LL)

Rumus = LLn = PLLn – (PLLn x RAFLn)

t. Luas Lahan Kemiri Sunan yang siap Berproduksi (LLSB)

Kemiri sunan mulai siap berproduktif pada tahun ke-4 dari awal penanaman.

u. Keijakan Pemanfaatan Lahan kemiri Sunan sebagai BNN (KPBBN)

Kebijakan pemerintah mengenai pengalokasian lahan kemiri sunan untuk sebagai

(8)

v. Total Luas Lahan Kemiri Sunan Untuk Biodiesel (TLLB)

Rumus : TLLn = LLn x KPBBN

4. Infulence Diagram Total Harga Bisolar

Rumus : HRS = (YHJB x MCB) + (HJSL x MCS) Andat

Camuran Biodiesel (MCB)

Subsidi Solar (SS) (Rupiah/Liter)

Total Harga Jual Biodiesel Kemiri Sunan Skala Besar (THJB) (Rupiah/Liter)

TOTAL HARGA BISOLAR (Rupiah/Liter

Total Harga Jual Solar per

Liter (HJSL) (Rupiah/Liter)

Pajak Solar (PS) (Rupiah/Liter)

Total Harga Solar per Liter

(HSL) (Rupiah/Liter)

Converter Barrel Menjadi Liter

(CBL)

Kurs Rupiah Terhadap Dollar (KRD)

Harga solar per Barrel

(HSB) (Dollar/Barrel)

Total arga Jual Biodiesel Kemiri

(9)

waktu. Model dinamis digunakan untuk melihat gambaran model dengan

pertumbuhan pertahun. Model sistem secara dinamis akan disajikan dalam bentuk

Spreadsheet sehingga akan memudahkan untuk melihat perkembangan aspek aspek

sistem dalam beberapa tahun. Perhitungan Spreedsheat

2015 247954008 8387127 27675746453 1937302252 6457674172 4520371921 - -2016 251490080 8900211 27753606959 1942752487 6475841624 4533089137 - -2017 254256471 9301614 27814519912 1947016394 6490054646 4543038252 - -2018 257053292 9707433 27876102908 3902654407 13008848024 9106193617 383720940 488372094 2019 259880878 10117715 27938363317 3911370864 13037902881 9126532017 383720940 488372094 Tahun

Kesanggupan Pengolahan Biodiesel

Pada Rencana Pembangunan Industri

Skala Kecil

Kesanggupan Pengolahan Biodiesel

Pada Rencana Pembangunan Industri

Skala Besar Jumlah Penduduk Jumlah Kendaraan

Bermobil Diesel

Kebutuhan Solar Dalam Negri

Total Kebutuhan Biodiesel untuk Bahan Bakar Dalam Negri

(30%)

Total Kebutuhan Biodiesel untuk Bahan Bakar Dalam Negri dan

Eksport (100%)

Total Kebutuhan Biodiesel untuk Bahan Bakar Yang Di Eksport

(70%)

- - 18016343 27294840 - - - 30984

- - 17997434 27237545 999 43749 - 30984

- - 17997419 27267545 1014 63799 - 30984

75848 96534 17997404 27203746 1029 93038 94067 94067

75848 96534 17997389 27131867 1044 135678 136722 136722

Rencana Pembukaan Lahan

Dari Hutan Produksi Untuk

Kemiri Sunan

Rencana Pembukaan Lahan Dari Lahan

Kritis Untuk Kemiri Sunan

Pembukaan Lahan Untuk Kemiri Sunan

Luas Lahan Kemiri Sunan Kebutuhan Lahan

Berdasarkan Pada Rencana Industri

Skala Kecil

Kebutuhan Lahan Berdasarkan Pada Rencana

Industri Skala Besar

Luas Hutan Produksi yang Dapat Dikonvesi

Luas Lahan Kritis yang

Dapat Dikonvesi

30984 - - - 30% 70% 0.10% 0.10%

30984 - - - 30% 70% 0.10% 0.10%

30984 30984 9295 21689 30% 70% 0.10% 0.10%

30984 30984 9295 21689 30% 70% 0.10% 0.10%

30984 30984 9295 21689 30% 70% 0.10% 0.10%

Potensi Lahan Industri Biodiesel Skala Besar Luas Lantai

Kemiri Sunan Untuk Biodiesel

Proporsi Biodiesel Yang

di Supply Oleh Industri Diesel Skala Kecil

Proporsi Biodiesel Yang di Supply Oleh Industri Diesel Skala

Besar

Faktor Alih Fungsi Hutang Produksi Untuk Penggunaan

Lain

Faktor Alih Fungsi Lahan Kritis Untuk Penggunaan Lain Luas Lahan

Kemiri Sunan Untuk Biodiesel Laju Pembukaan

Lahan Kritis

Rendemen Efektif Biodiesel dalam

Kemiri Sunan

Jumlah Pembangunan Pabrik Biodiesel

Skala Kecil

Jumlah Pembangunan Pabrik Biodiesel

Skala Besar Rasio Alih Fungsi

Lahan Kemiri Sunan

Laju Produktivitas Kemiri Sunan

(10)

0 0 0 0 0%

Pabrik Biodiesel Skala Besar

Rata-rata Kapasitas Perusahaan Biodiesel Skala

Besar

Jumlah Tenaga Kerja Rata-rata Per Perusahaan Skala Kecil

Jumlah Tenaga Kerja Rata-rata Perusahaan Skala Besar

Target Jumlah Industri Biodiesel Yang

Di Bangun Luas

Lahan Kritis yang

Dapat Dikonvesi

Penambahan Pabrik Biodiesel

Skala Kecil

- - - 0 0.00%

-- - - 0 0.00%

-- - - 0 2.95%

-13953488400 254651166 115116282 2656870 1.96% 290000 13953488400 216279072 76744188 -59528199 1.96% 260000

Produksi Biodiesel Berdasarkan Kemampuan Perusahaan Skala

Besar

Kapasitas Produksi Biodiesel Kemiri Sunan Yang Di Hasilkan Dari Industri Skala Besar

Dan Skala Kecil

Kapasitas Produksi Yang Dapat Terpenuhi Untuk BBN Dalam Negri

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kere-b, Ase Djambi, Kemandi Pace, Pare Pulut Bampo, Balancung, dan Ase Andele, untuk ketahanan terhadap ras IV dan Pare Pulung Lia, Banda, Ase Andele, dan Pulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengajaran Tamrîn Lughoh di kelas VII C MTs Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta, dari segi tujuan pembelajaran, metode dan bahan ajar

Penelitian Nurjanah (2002), menyatakan bahwa dari hasil analisis vegetasi gulma sebelum aplikasi herbisida glifosat dijumpai 12 spesies gulma. Berdasarkan nilai SDR

• Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Konsep yang diusulkan adalah mitra (pengusaha travel) membuka kesempatan kepada konsumen untuk mendaftar menjadi membernya. Dengan menjadi member, seorang konsumen

9 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Babba (2007) di wilayah Kerja Puskesmas Kota Jaya Pura yang menyatakan bahwa orang yang mempunyai kebiasaan keluar rumah

(2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh produsen, distributor, atau badan usaha yang melakukan pemasukan alat dan mesin dari luar

Siswa SMA kelas 12 dapat menilai kemampuan kandidat dalam bekerja dari pernyataan atau jawaban atas isu yang dibahas dalam acara debat... 41 mengungkapkan bahwa data primer adalah