• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 852015702 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 852015702 BAB III"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS KOMPOSISI

A. Konsep Penyusunan Komposisi

Komposisi musik “WIDODO, Sebuah Komposisi Musik Program untuk Kuartet Gitar” dalam tiga movement yang menceritakan tentang kisah Ayah penulis. Penulis membuat leitmotif di movement pertama berjudul “Ayah” yang menceritakan tentang bagaimana sosok pribadi sang Ayah, Diawali dengan intro musik yang tenang kemudian berapi-api, leitmotif Ayah muncul dengan notasi yang melompat-lompat untuk menggambarkan sifat atau karakter sang Ayah. Pada movement pertama ini sosok Ayah digambarkan dengan akor-akor mayor bernuansa mars dan banyak improvisasi.

Movement kedua, berjudul “Keluarga” menceritakan tentang peristiwa saat Ayah bertemu dengan Ibu kemudian saling mencintai, menikah dan kemudian mempunyai dua orang anak. Terbangunlah sebuah keluarga yang lengkap dan menjalani kehidupan yang bahagia. Pada movement kedua ini penulis menggambarkan suasana awal pertemuan dari Ayah dan Ibu yang kemudian saling mencintai dan mengikat diri mereka ke dalam sebuah pernikahan. Kemudian pada bagian tengah lahir anak pertama disusul dengan anak kedua, ditandai dengan adanya ritme nada yang sangat riang karena terciptanya kebahagiaan. Pada bagian terakhir digambarkan semua anggota keluarga yang terus maju dalam menghadapi kehidupan sebagai sebuah keluarga yang utuh dan bahagia.

Bagian ketiga berjudul “Penderitaan” menceritakan tentang bagaimana ganasnya penyakit yang menyerang Ayah. Pada awal bagian ini akan

(2)

B. Analisis Struktural Komposisi

Analisis komposisi musik program WIDODO, Sebuah Komposisi Musik Program untuk Kuartet Gitar” secara keseluruhan dibagi kedalam tiga movement. Movement pertama berjudul “Ayah”, movement kedua berjudul “Keluarga”, dan movement ketiga berjudul “Penderitaan”. Berikut ini adalah jabaran dari ketiga movement tersebut.

1. Movement Pertama “Ayah”

Pada movement ini penulis mencoba untuk menggambarkan sifat-sifat dari Widodo, sosok yang ingin ditampilkan dalam karya ini yang juga merupakan ayah dari penulis.

Movement ini dibagi menjadi beberapa bagiann yaitu introduksi, A, B, dan A’. Movement ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda sukat 4/4 dan bertempo Allegro. Movement ini menggunakan leitmotif yang menggambarkan sosok dari ayah. Leitmotif tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Leitmotif Ayah

Movement ini diawali dengan introduksi dari birama 1 – 7 dengan akor Am di birama 1. Kemudian dilanjutkan ke bagian A dari birama 8 – 27. Bagian ini menggambarkan sifat yang ceria dan periang dari Widodo. Melodi tema pada bagian ini dimainkan oleh gitar 1 pada birama 8 – 11,

(3)

Gambar 3. 2 Movement pertama Birama 8 - 11

Kemudian pada birama 16 – 19 melodi tema dimainkan kembali oleh

gitar 2 dan gitar 4 dengan oktaf yang berbeda dari gitar 2 dan 4.

Gambar 3. 3 Movement pertama birama 15 - 19

Pada birama 20 – 27 merupakan transisi dari bagian menuju ke bagian B. Transisi ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama pada birama 20 – 23 yang merupakan pengembangan melodi tema dari bagian A, kemudian dilanjutkan ke bagian berikutnya pada birama 24 – 27.

Gambar 3. 4 Movement pertama birama 20 - 25

(4)

introduksi ini ada di birama 28 – 31. Bagian introduksi ini merupakan pengenalan ritme yang digunakan dalam bagian B di movement pertama ini. Progresi akor yang digunakan adalah Am – E/B – Am – E.

Gambar 3. 5 Movement pertama birama 28 – 31

Kemudian masuk ke bagian a yang dimulai pada birama 32 – 35 dengan melodi utama dimainkan oleh gitar 1 dan progresi yang sama dengan introduksinya.

Gambar 3. 6 Movement pertama birama 32 - 35

Bagian b dimulai di birama 36 – 39 dengan melodi masih dimainkan oleh gitar 1. Bagian c dimulai pada birama 40 – 43 dengan melodi yang

(5)

Gambar 3. 7 Movement pertama birama 40 - 43

Kemudian pada birama 48 – 55 terjadi transisi sebelum masuk ke bagian A’ dari movement pertama ini. Progresi yang ada dalam transisi ini adalah A - E/G# - Gºdim - F#m - Bº/F - Ddim/F# - G.

Gambar 3. 8 Movement pertama birama 48 – 52

Kemudian masuk ke bagian A’ pada birama 56 – 71. Bagian ini menggunakan melodi utama sama dengan bagian A di awal movement, hanya pada bagian melodi yang dimainkan oleh gitar 2 dengan sedikit pengembangan. Pada birama 64 – 71 merupakan coda dari movement satu ini yang diakhiri dengan menggunakan kadens otentik (G⁷ - C).

(6)

2. Movement kedua “Keluarga”

Movement kedua ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian

tersebut merupakan urut-urutan dari suasana dan kondisi dari keluarga penulis, mulai dari pertemuan kedua orang tua penulis, pernikahan orang tua penulis, kelahiran kakak penulis dan penulis sendiri, serta finansial di dalam keluarga yang sering naik turun. Movement ini menggunakan tonalitas G mayor dengan tanda sukat 3/4 dan tempo Moderato.

Gambar 3. 10 Introduksi movement kedua

Movement ini dibuka dengan introduksi pada birama 1 – 8 yang diakhiri dengan menggunakan teknik harmonik di gitar 1 dan gitar 2 pada birama 8. Kemudian dilanjutkan ke bagian a, yaitu pada birama 9 – 23. Pada bagian ini penulis mencoba untuk menggambarkan suasana dari awal pertemuan dari kedua orang tua penulis.

(7)

Bagian a ini dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama di birama 9 – 15 dan bagian kedua di birama 16 – 23. Progresi akor yang ada di bagian ini G - B - Em - C - A⁷ /C# - G/D - G. Pada birama 23 – 31 terdapat transisi dari bagian a menuju ke bagian b movement ini. Pada bagian transisi ini penulis mencoba untuk menggambarkan suasana pernyataan cinta dari kedua orang tua penulis.

Gambar 3. 12 Movement kedua birama 23 – 31

Kemudian dilanjutkan ke bagian b pada birama 32 – 55. Pada bagian b ini dibagi menjadi 3 bagian lagi, yaitu yang pertama pada birama 32 – 39 dan yang kedua di birama 40 – 46. Pada bagian b ini penulis mencoba untuk menggambarkan perjalanan cinta dari kedua orang tua penulis yang awalnya tidak serius dalam menjalin hubungan cinta sampai ke level yang lebih serius sampai ke jenjang pernikahan.

(8)

Kemudian bagian ketiga adalah penggambaran dari suasana pernikahan dari kedua orang tua penulis yang ada di birama 47 – 55.

Gambar 3. 14 Movement kedua birama 47 – 55

Kemudian dilanjutkan ke bagian c yaitu di birama 56 – 81. Pada bagian ini penulis mencoba menggambarkan kondisi finansial keluarga yang naik turun, bersamaan dengan kehamilan pertama dari ibu penulis, yang berada di birama 56 – 63.

Gambar 3. 15 Movement kedua birama 56 – 63

Kemudian di birama 64 – 71 menggambarkan kelahiran anak pertama, yaitu kakak penulis sendiri yang dilanjutkan kelahiran dari penulis juga di birama 72 – 81.

(9)

Pada birama 72 terjadi modulasi ke tonalitas A mayor yang merupakan nada kedua dalam tangga nada G mayor, yang menggambarkan anak kedua di dalam keluarga penulis. Kemudian pada birama 78 – 81 terdapat sedikit transisi untuk mengembalikan tonaltas dari A mayor kembal ke G mayor.

Gambar 3. 17 Transisi movement kedua birama 78 – 81

Kemudian dilanjutkan ke bagian d dalam movement ini yang berada di birama 82 – 96. Bagian d ini menggambarkan kondisi keluarga setelah dikaruniai 2 orang anak. Pada birama 82 – 89 menggambarkan kebahagiaan yang semakin lengkap dengan dihadirkannya 2 anak dalam keluarga tersebut. Pada birama 90 – 96 adalah bagian coda yang menggambarkan perjalanan keluarga yang bahagia dan normal seperti keluarga pada umumnya, dan tetap maju dalam menjalani kehidupan ke depan dengan kondisi finansial yang semakin membaik yang ditandai oleh urutan nada yang semakin tinggi. Movement ini diakhiri dengan kadens otentik (D - G).

(10)

3. Movement ketiga “Penderitaan”

Movement ketiga ini penulis mencoba untuk menggambarkan kondisi

dari ayah penulis yang diserang penyakit. Penulis membuat leitmotif untuk penyakit yang diderita tersebut. Leitmotif tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 19 Leitmotif penyakit movement ketiga

Movement ini menggunakan tonalitas Em dengan tanda sukat 4/4 dan

tempo Allegro. Movement ini dibuka dengan introduksi di birama 1 – 6. Kemudian masuk ke bagian a di birama 7 – 21. Pada bagian a ini dibuka oleh leitmotif yang dimainkan oleh gitar 4.

Gambar 3. 20 Movement ketiga birama 1 – 6

Dilanjutkan oleh gitar 1 dan gitar 2 yang menggambarkan kondisi kesehatan ayah penulis yang semakin menurun di birama 8, 10, dan 12.

(11)

Pada birama 11 gitar 3 mulai masuk dengan melodi variasi dari leitmotif dengan nilai ketuk yang sama.

Gambar 3. 22 Movement ketiga birama 10 - 11

Pada birama 13 gitar 1 mengambil melodi variasi dari leitmotif yang lebih bervariasi lagi di range nada yang lebih tinggi sampai di birama 16.

Gambar 3. 23 Movement ketiga birama 13 – 16

Kemudian di birama 17 gitar 2 mengimitasi melodi gitar 1 di birama 13 sampai di birama 21. Pada birama 13 – 21 ini gitar 3 dan gitar 4 mulai membangun suasana dari mezzoforte ke forte. Permainan gitar 3 dan gitar 4 ini penulis mencoba menggambarkan semangat dari keluarga untuk mengobati penyakit yang sedang diderita oleh ayah penulis.

(12)

Pada birama 21 – 24 nilai nada beruabah menjadi panjang menggambarkan bahwa kondisi kesehatan sang ayah melemah. Pada birama 25 – 37 menggambarkan kondisi keluarga yang semakin khawatir dan pasrah akan kesehatan sang ayah.

Gambar 3. 25 Movement ketiga birama 21 – 24

Gambar 3. 26 Movement ketiga birama 25 – 30

(13)

Kemudian pada birama 37 leitmotif penyakit muncul kembali, menggambarkan penyakit tersebut semakin menjadi parah dan tak terobati. Melodi yang ada di gitar 1 menggambarkan semangat dari keluarga yang semakin pasrah dalam menghadapi penyakit tersebut.

Gambar 3. 28 Movement ketiga birama 37 – 41

Pada birama 42 – 52 menggambarkan kondisi dari sang ayah yang mulai kehilangan kesadarannya. Hal tersebut digambarkan oleh penulis dengan penggunaan dinamika forte dan piano tanpa disertai crescendo ataupun decrescendo pada gitar 1 dan gitar 2.

Gambar 3. 29 Movement ketiga birama 42 – 47

Pada birama 51 – 52 menggambarkan kesepakatan dari seluruh anggota keluarga untuk merelakan kepergian sang ayah. Hal ini digambarkan dengan penggunaan teknik unison di keempat gitar.

(14)

Gambar

Gambar 3. 1 Leitmotif Ayah
Gambar 3. 2 Movement pertama Birama 8 - 11
Gambar 3. 5 Movement pertama birama 28 – 31
Gambar 3. 7 Movement pertama birama 40 - 43
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara statistik parameter diameter telur sebelum ovulasi (Gambar 1) didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata

Sebagai sekolah yang berada di dalam naungan FIC serta paroki Muntilan tidak serta merta membuat sekolah tersebut menjadi sekolah homogen yang didominasi oleh

kebutuhan meningkat, ngga adalah g akan dapat ini perlu nan sarana i kebutuhan Dengan prakiraan demand telepon ang akurat menentukan lokasi sentral telepon

Ekspresi mereka dalam kepercayaan dapat sungguh-sungguh namun identitas mereka menurut Waterman (dalam Marcia, 1993) belumlah seberkembang mereka yang memiliki

Prosedur standar yang khusus digunakan untuk menampilkan teks atau tulisan di mode grafik dengan suatu font yang tertentu, yaitu prosedur standar OutText dan OutTextXY Prosedur

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, implementasi sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh sebesar 35,55% terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

Setelah mengetahui arti atau fungsi dari masing-masing pilihan yang di suguhkan dalam jendela tipe jaringan tersebut, sekarang giliran kita untuk menentukan apakah mesin

Penggunaan hutang yang makin banyak, yang dicerminkan oleh debt ratio (rasio antara hutang dengan total aktiva) yang makin besar, pada perolehan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)