• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Laporan Keuangan Pt. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Laporan Keuangan Pt. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Medan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

6 A. Sejarah Ringkas

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau sering disebut PGN dengan kode transaksi perdagangan Bursa Efek Indonesia “PGAS”, merupakan sebuah perusahaan gas swasta milik Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari Batu Bara.Kemudian pada tahun 1950, oleh pemerintah Belanda, perusahaan tersebut diberi nama NV Overzeese Gas en Electriciteit (NV OGEM). Namun pada tahun 1985, Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih kepemilikan firma tersebut dan mengubah nama menjadi Penguasa Perusahaan Peralihan Listrik dan Gas (P3LG) seiring dengan perkembangan Pemerintah Indonesia, pada tahun 1961 status perusahaan itu beralih menjadi BPU-PLN.

(2)

tanggal 13 November 2003, yang antar lain berisi tentang perubahan struktur permodalan. Perubahan ini telah disahkan oleh Mentri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No C-26467 HT.01.04 Th 2003 tanggal 4 November 2003, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 94 Tambahan No. 11769 tanggal 24 November 2003.

Pada tanggal 5 Desember 2003, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 saham, yang terdiri dari 475.309.000 saham dari investasi saham Pemerintah Republik Indonesia, pemegang saham perseroan dan 820.987.000 saham baru.

Sejak saat itu, nama resmi Perseroan menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk. Saham perusahaan telah dicatatkan dalam Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi perdagangan “PGAS.”

1. Visi, Misi dan Nilai-nilai Budaya PGN

Untuk menghadapi tantangan kompetisi usaha di masa depan, PGN telah menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta merumuskan nilai-nilai yang dianut perusahaan ke dalam suatu budaya perusahaan.Berikut adalah Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Budaya PGN:

1.1 Visi PGN :

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi.

1.2 Misi PGN :

Meningkatkan nilai tambah Perusahaan bagi stakeholders melalui :

a. Penguatan bisnis inti di bidang ransportasi niaga gas bumi dan pengembangannya.

(3)

c. Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang berkaitan dengan industri gas.

d. Profitisasi sumber daya dan aset perusahaan dengan mengembangkan usaha lainnya.

3. Nilai-nilai Budaya PGN (ProCISE) : a. Profesionalisme / Profesionalism

b. Penyempurnaan Terus Menerus / Continous Improvement c. Integritas / Integrity

d. Keselamatan .

2. Strategi dan Tujuan Perusahaan 2.1 Strategi Perusahaan

Menyelesaikan pengembangan infrastruktur jaringan pipa tranmisi gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang diharapkan akan tumbuh peran serta pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan Unbudling dan Open Access.

2.2 Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 sebagai berikut :

1. Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. 2. Menyediakan gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani

kebutuhan masyarakat.

(4)

Gambar 2.1

(5)

C. Job Description

Berikut adalah uraian pekerjaan (Job Description) untuk setiap departemen pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

1. General Manager

Fungsi General Manager :

General Manager mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan usaha distribusi gas bumi melalui jaringan pipa gas sesuai perkembangan usaha dan kebijakan yang ditetapkan Direksi.

Tugas General Manager :

a. Menetapkan , mengendalikan dan mengelola Rencana Kerja dan

Anggaran.

b. Mengendalikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan pipa gas serta fasilitas penunjangnya.

c. Mengendalikan pengelolaan kegiatan operasi dan pemeliharaan.

d. Mengendalikan pengelolaan kegiatan penjualan dan layanan pelanggan. e. Mengendalikan pengelolaan kegiatan K3PL dan integritas jaringan.

f. Mengendalikan pengelolaan kegiatan keuangan dan kegaitan SDM, serta pengelolaan kegiatan tanggung-jawab sosial dan lingkungan perusahaan. g. Mengendalikan pengelolaan keolgistikan dan administrasi umum.

h. Mengendalikan pelaksanaan manajemen resiko, sistem dan prosedur yang berlaku, serta Good Corporate Govermance dan Budaya Perusahaan untuk peningkatan kinerja SBU.

(6)

2. Departemen Keuangan dan SDM Fungsi Departemen Keuangan dan SDM :

Departemen Keuangan Dan SDM mempunyai fungsi memastikan pengelolaan keuangan , SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan secara optimal.

Tugas Departemen Keuangan dan SDM :

a. Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan keuangan dan SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan.

b. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen keuangan dan SDM, maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi SBU.

c. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen Keuangan dan SDM.

d. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan SDM.

e. Memastikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. f. Mengendalikan penyusunan laporan periodik departemen keuangan dan

SDM sebagai dasar melakukan analisa untuk memastikan pencapaian target kinerja, dan menetapkan langkah tindak lanjut yang tepat.

3. Dinas Keuangan Fungsi Dinas Keuangan :

Dinas keuangan mempunyai fungsi memastikan pengelolaan kegiatan keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan,akuntasi,perpajakan serta pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

(7)

a. Mengelola penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) SBU serta menyusun usulan otorisasi pelaksanaan RKA SBU.

b. Melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RKA SBU secara berkala.

c. Melakukan koordinasi, pengawasan serta evaluasi aktiva dan kewajiban. d. dropping ke kantor pusat.

e. Mengelola dan mengendalikan kegiatan serta administrasi penerimaan dan pembayaran dana atas transaksi keuangan perusahaan dilingkungan SBU. f. Mengendalikan pengelolaan rekening bank SBU.

g. Mengelola dan mengendalikan asuransi atas aset.

h. Memastikan keabsahan serta mengendalikan proses pencairan jaminan pembayaran pelanggan dan jaminan pengadaan.

i. Mengelola dan mengendalikan kegiatan akuntasi dan penyusunan laporan keuangan termasuk daftar aset tetap.

j. Mengelola dan mengendalikan kegiatan perpajakan.

k. Mengkoordinasikan rencana program dan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta mengevaluasi laporan pelaksanaanya.

4. Seksi Anggaran

Fungsi Seksi Anggaran :

Seksi Anggaran mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan penyusunan dan pengendalian atas pelaksanaan dan penyusunan laporan pencapaian RKA SBU.

Tugas Seksi Anggaran :

(8)

b. Menyusun RKA untuk masing-masing Pusat Biaya/Unit Kerja SBU sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan .

c. Menyusul usulan otorisasi pelaksanaan RKA SBU.

d. Menyusun otorisasi pelaksanaan RKA SBU sesuai dengan otorisasi yang telah ditetapkan oleh Direksi untuk masing-masing Pusat Biaya /Unit kerja.

e. Melaksanakan evaluasi, monitoring, dan pengendalian terhadap pelaksanaan RKA SBU secara berkala.

f. Menyusun laporan pencapaian RKA SBU.

g. Menyusun usulan realokasi RKA SBU apabila diperlukan.

5. Seksi Perbendaharaan Fungsi Seksi Perbendaharaan :

Seksi perbendaharaan mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengendalian Perbendaharaan SBU.

Tugas Seksi Perbendaharaan :

a. Melaksanakan dan mengendalikan verifikasi keabsahan dokumen penerimaan dan dokumen permintaan pembayaran.

b. Melaksanakan dan mengendalikan atas penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan.

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi transaksi pembayaran dan penerimaan dana.

d. Melaksanakan evaluasi kebutuhan dana SBU dan pengajuan dropping ke Kantor Pusat.

(9)

f. Mengevaluasi keabsahan dan melakukan pencairan jaminan pembayaran pelanggan dan jaminan pengadaan.

g. Menyusun usulan penutupan asuransi ke Kantor Pusat dan melaksanakan penutupan asuransi yang belum ditutup oleh Kantor Pusat.

6. Seksi Akuntansi

Fungsi Seksi Akuntansi :

Seksi akuntasi mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan kegiatan akuntasi, penyusunan laporan keuangan termasuk daftar aset tetap serta perpajakan. Tugas Seksi Akuntansi :

a. Menerima,mencatat serta mengklasifikasikan transaksi keuangan.

b. Melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja lain yang terkait, untuk memastikan ketersediaan data yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan.

c. Melakukan koordinasi, memonitor dan mengevaluasi pengelolaan pencatatan aset tetap.

d. Menyusun dan mengevaluasi laporan keuangan.

e. Melakukan perencanaan perpajakan yang terkait dengan penyusunan RKAP.

f. Melakukan evaluasi dan review pengenaan tarif perpajakan atas transaksi keuangan.

(10)

h. Menyusun dan mengevaluasi laporan perpajakan termasuk membuat Surat Setoran Pajak serta laporan pajak berupa Surat pemberitahuan (SPT).

7. Seksi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Fungsi Seksi TJSL :

Seksi TJSL mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).

Tugas Seksi TJSL :

a. Membuat rencana dan melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

b. Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).

8. Dinas SDM

Fungsi Dinas SDM :

Dinas SDM mempunyai fungsi memastikan pelaksanaan kegiatan manajemen SDM SBU dapat mendukung produktivitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

Tugas Dinas SDM :

a. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan administrasi SDM.

b. Mengelola perencanaan dan pengadaan tenaga kerja .

(11)

d. Melaksanakan pengaturan penempatan pekerja melalui proses mutasi dan rotasi, serta mengevaluasi usulan promosi.

e. Memastikan ketepatan waktu dan keakuratan pelaksanan administrasi SDM, remunerasi dan database kepegawaian.

f. Memastikan pelaksanaan peraturan perusahaan dan berjalannya kegiatan

hubungan industrial sesuai dengan aturan yang berlaku.

g. Menindaklanjuti keluhan dan perselisihan pekerja kepada pihak yang terkait.

9. Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM Fungsi Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM :

Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

Tugas Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM :

a. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

b. Memfasilitasi kegiatan pemetaan potensi individu yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat.

c. Melakukan analisa kesenjangan kompetensi .

d. Melakukan koordinasi usulan rotasi/mutasi dan promosi pekerja.

e. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pemenuhan pekerja.

(12)

g. Mengelola program pendidikan dan pelatihan pekerja yang diselenggarakan oleh SBU.

h. Melaksanakan analisa kebutuhan diklat pekerja berdasarkan analisa kesenjangan kompetensi.

i. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanan kegiatan

pembinaan SDM melalui pengelolaan manajemen kinerja dan counseliung bagi pekerja yang membutuhkan.

j. Menfasilitasi penyusunan Sasaran Kinerja Individu (SKI), Penilaian Kinerja Pekerja (PKP) dan cascading KPI.

k. Melaksanakan pembinaan dan mengelola program mentoring bagi siswa

calon pekerja baru dan calon pekerja.

l. Menyusun usulan penyempurnaan uraian jabatan.

10. Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial Fungsi Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial :

Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan administrasi SDM, kegiatan remunirasi, pengelolaan sistem informasi SDM dan membina hubungan industrial antara pekerja dengan perusahaan serta memastikan penerapan peraturan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Tugas Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial :

a. Menyusun usulan RKAP khususnya biaya pekerja, biaya jasa outsorcing dan biaya lain yang terkait.

(13)

d. Melakukan evaluasi data lembur, potongan, dan kehadiran pekerja. e. Melakukan pelayanan duka cita pekerja.

f. Memastikan kemuktahiran dan keakuratan data kepegawaian dalam HRIS. g. Melakukan penyusunan TOR, monitoring serta pengawasan kontrak jasa

outsorcing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

h. Melaksanakan administrasi dan pengendalian tenaga kerja outsourching. i. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan

pelaksanaan Perjanjian KerjaBersama (PKB), penanganan keluhan dan perselisihan pekerja.

j. Menindaklanjuti permasalahan pekerja yang melakukan tindakan

indisipliner dan permasalahan hubungan industrial lainnya.

k. Melaksanakan administrasi dan monitoring kontrak jasa profesi dan tenaga ahli.

l. Melaksanakan pengusrusan perijinan, pelaporan-pelaporan serta pengawasan ketenagakerjaan ke Dinas Tenaga kerja atau Instansi terkait.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

(14)

1. Kegiatan Usaha Distribusi

(15)

b. SBU Distribusi Wilayah I, Jawa Bagian Barat yang terdiri dari Jakarta, Banten, Bekasi, Karawang, Bogor, Cirebon, Palembang dan Bandung.

c. SBU Distribusi Wilayah II, Jawa Bagian Timur yang terdiri dari Surabaya-Gresik, Sidoarjo-Mogokerto, dan Pasuruan-Probolinggo serta Semarang dan Makasar. d. SBU Distribusi Wilayah III, Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Medan,

Batam dan Pekanbaru.

3. Kegiatan Usaha Transmisi

Kegiatan usaha transmisi meliputi tranportasi gas bumi dari lapangan gas milik produsen melalui jaringan pipa transmisi bertekan tinggi ke stasiun penyerahan pembeli. Dalam kapasitasnya sebagai pengankut gas bumi dari produsen ke konsumen, PGN memperoleh pendapatan jasa transportasi (Toll Fee). Khusus untuk melayani PLN Panaran (Batam), selain mendapat jasa transportasi, perusahaan bertindak sebagai penjualan gas bumi.

PGN mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 1.074 km dengan kapasitas sebesar 887 MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar 54%. Kapasitas ini mewakili sekitar 47% pangsa pasar kegiatan usaha transmisi di Indonesia. Jangkauan layanan transmisi PGN meliputi ruas Duri dan Grissik-Singapura dilakukan oleh anak perusahaan PGN yaitu PT Transportasi Gas Indonsia (Transgapindo).

E. Kinerja Usaha Terkini

(16)

(public utility). Sebagai perusahaan infrastruktur, PGN memiliki jaringan pipa transmisi dan distribusi yang handal.

Kinerja usaha PGN adalah transporter, distributor dan trader di bidang gas bumi. Sebagai transporter, PGN menyediakan infrastruktur jaringan pipa transmisi yang menghubungkan sumber-sumber gas ke konsumen akhir atau ke stasiun penerima di jaringan distribusi. Sebagai distributor, PGN menyediakan infrastruktur jaringan pipa distribusi yang menghubungkan stasiun penerima dengan konsumen akhir yaitu kepada pelanggan rumah tangga, komersial dan industri. Tugas utama PGN di bidang distribusi adalah untuk meningkatkan pemanfaatan energi melalui pendayagunaan gas bumi sebagai substitusi BBM. Sebagai trader PGN melaksanakan pembelian gas dari produsen dan menjualnya kepada pelanggan Rumah Tangga, Komersial dan Industri melalui jaringan pipa.

Pada tahun 2013 merupakan momentum penting bagi PGN dalam upaya memperkuat posisi sebagai perusahaan energi kelas dunia. Selain terus membangun dan mengembangkan infrastruktur gas bumi di dalam negeri, PGN juga mulai berinvestasi ke sektor hulu migas. Langkah ini merupakan upaya PGN untuk memastikan bahwa pasokan gas bumi akan terus meningkat dan digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia."

(17)

"Dengan biaya energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan, tentunya sektor usaha akan memiliki daya saing yang tinggi dan menciptakan multiplier effect yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Karena itu sebagai BUMN, PGN akan terus mendukung dan mewujudkan program konversi energi ke gas bumi melalui pembangunan infrastruktur gas bumi terintegrasi di berbagai wilayah di Indonesia,". Sebagai upaya untuk mempercepat pemanfaatan gas bumi di Indonesia, pada tahun 2014 PGN telah menyiapkan investasi untuk membangun infrastruktur gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mulai dari sektor industri, komersial, UMKM dan rumah tangga.

"Dengan fundamental yang sangat solid, PGN memiliki ruang yang cukup leluasa untuk membiayai ekspansi bisnis. Kerena itu PGN akan terus memaksimalkan setiap peluang untuk mendorong percepatan pemanfaatan gas bumi di berbagai segmen pelanggan.

F. Rencana Kegiatan

(18)

PGN membagi area bisnisnya menjadi empat Unit Bisnis Strategis dengan fokus geografis masing-masing :

1. SBU Distribusi Wilayah I, mencakup area Sumatera Selatan hingga Jawa Barat (termasuk Jakarta – Bogor).

2. SBU Distribusi Wilayah II, mencakup Jawa Timur.

3. SBU Distribusi Wilayah III, mencakup Sumatera Utara, Pekanbaru dan Kepualauan Batam.

4. SBU Transmisi, mencakup jaringan transmisi di Sumatera Selatan dan Jawa Selain itu, anak perusahaan PGN, PT Transportasi Gas Indonesia, mengelola bisnis transmisi gas bumi untuk jaringan Grissik-Duri dan Grissik-Singapura.

PGN telah menyusun Rencana Kegiatan Jangka Panjang 2010- 2020 dan Rencana Usaha Perusahaan 2010-2014 untuk menjadi panduan dalam pengembangan dimasa mendatang dalam mencapai visi dan misi PGN, diantaranya pembangunan LNG Receiving Terminal, pengembangan dan pemanfaatan CNG dan pembangunan jaringan pipa distribusi Jawa Barat.

Rencana Kegiatan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk : 1. Distribusi

(19)

companyâ € ™ s yang kontribusi pendapatan sebesar 83,4 % dari total pendapatan pertahun.

2. Pasokan Gas

Perusahaan memenuhi kebutuhan pasar gas alam melalui beberapa sumber daya gas yang dipasok oleh Pertamina dan Kontraktor Kontrak Bagi Hasil, melalui Perjanjian Jual Beli Gas untuk jangka waktu 5 sampai 20 tahun. Perjanjian jangka panjang dimaksudkan untuk memastikan bahwa PGN mendapat pasokan gas alam terus, sehingga kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan dapat dipertahankan dengan baik.

3. Transmisi

PGN mengangkut gas melalui jaringan transmisi dari pemasok hulu kepada pengguna akhir . Perusahaan saat ini mengoperasikan tiga jaringan pipa transmisi dengan panjang gabungan sekitar 1.015 km, Grissik ke Duri (operasional pada tahun 1998), Grissik ke Singapura ( operasional pada tahun 2003 ) , dan Medan, Jakarta / Bogor (operasional pada tahun 1991).

4. Konsumen

(20)

kepuasan pelanggan.Sehingga untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar ada beberapa hal yang dilakukan oleh PGN, diantaranya adalah:

a. Rutin melakukan temu pelanggan, sharing session dan visitasi Account Executive ke lokasi pelanggan untuk lebih mendengar keluhan dan masukan dari pelanggan dan menyampaikan informasi terkini seputar bisnis gas bumi. Semua kegiatan tadi diadakan di semua SBU dan/atau Area Penjualan dan Layanan yang ada di PGN.

b. Membuat mekanisme pembayaran melalui PPOB (Payment Point Online Bank) dengan bank nasional. Dengan PPOB ini pelanggan rumah tangga dan pelanggan kecil yang dulu harus membayar tagihan gas di loket kantor PGN dan datanya belum terintegrasi ke sistem billing PGN, kini dapat membayar tagihan melalui bank dan langsung terkoneksi dengan sistem billing PGN.

Gambar

Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi

The objective of our study was to determine the in¯uence of alley cropping on the dynamics of soil bacteria and fungi. Because of the green manure additions, we expected to ®nd

Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Kelompok Usaha menentukan apakah terdapat perpindahan antara level dalam

A study of the e€ects of grid discretization on the migration of DNAPL within a discrete-fracture network embedded in a porous rock matrix is presented.. It is shown that

Large eddy simulations of turbulent ¯ow and transport in the atmospheric boundary layer were conducted over heterogeneous sources of heat and water vapor to identify the

Atas nama proyek, AGW mendapat pinjaman jangka panjang dari Bank Mandiri dengan pagu maksimum Rp24,39 miliar. Dana ini akan diteruskan ke proyek Plasma PIR sesuai dengan

The numerical fronts obtained by one-dimensional in situ bioremediation modeling reveal a traveling wave behavior: fronts of microbial mass, organic contaminant and electron

Kelompok Usaha mereklasifikasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dari ekuitas ke laporan laba rugi (sebagai