BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidup sehat adalah tujuan setiap manusia, agar dapat bekerja dengan baik, dan memberi hasil yang berguna serta bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Tanpa hidup sehat tidak dapat bekerja dan mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Cita-citanya hanya merupakan angan-angan saja yang mungkin suatu saat akan menimbulkan masalah bagi dirinya. Hidup sehat merupakan kebutuhan utama bagi segala hal dalam kehidupan seseorang. Pepatah Arab mengatakan,
“seseorang yang memiliki kesehatan, memiliki harapan dan dia yang memiliki harapan, memiliki segalanya”. Dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani seseorang berlangsung secara serasi atau normal menurut usianya berdasarkan kegiatan dan potensi jasmaninya. Dalam hubungan ini pula latihan jasmani disertai pemberian lingkungan yang tepat dan memadai bagi pertumbuhan tubuh seseorang sangat membantu terbentuknya keadaan sehat yang dinamis. Misalnya dengan kegiatan berolahraga atau bekerja fisik yang bertujuan untuk memelihara kesehatan jasmani dan rohani, keadaan sehat dinamis akan lebih mudah tercapai (Ichsan, 1986).
Menurut Blair (2009), kekurangan aktivitas fisikal menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar pada abad ke-21. Aktivitas fisikal yang teratur membantu mengurangkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, DM tipe-2 dan beberapa jenis kanker. Aktivitas fisik dapat memperlambatkan proses terjadinya Cognitive decline (demensia) dan meningkatkan kesehatan otak. Pada penelitian yang dilakukan dengan suatu populasi besardi Aerobic Center
Longitudinal Study,yang mempunyai masalah seperti kekurangan kebugaran
kardiorespiratori, obesity,merokok, hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi dan DM, telah menunjukkan hasilnya yaitu, 16% daripada kelompok laki-laki dan perempuan telah meninggal dunia kerana tidak aktifpada kegiatan luar
rumah.Profesor mengatakan bahwa, kejadian tersebut bisa mengabaikan hanya dengan berjalan kaki sekurang-kurangnya 30 menit, 5 hari dalam seminggu. Bermain di luar adalah saat pada anak-anak untuk menggunakan keterampilan otot motorik besar dan tidak dapat tercapai di dalam kelas(Rivkin, 1995). Anak-anak sering memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi ketika mereka berada di ruangan luar dan mampu menggunakan alat permainan untuk mengekspresikan energi mereka. Hal ini memberikan kesempatan pada anak-anak untuk berlari, melompat, memanjat, dan menggunakan keterampilan otot motorik besar mereka agar tetap sehat secara fisik(Frost, 2002).
Menurut Dr.Joe Mercola (2012), dalam artikel “New Proof that Exercise Makes
You Smarter”, olahraga adalah satu cara yang mantap untuk mendorong otak
untuk bekerja pada kapasitas optimum. Tes hewan telah menggambarkan bahwa selama latihan sel-sel saraf mereka melepaskan protein yang dikenal sebagai faktor neurotropical. Salah satu faktornya adalah, brain-derived neurotrophic
factor (BDNF),pemicu dari berbagai bahan kimia lain yang mempromosikan saraf
yang sehat dan memiliki manfaat langsung pada fungsi kognitif, termasuk peningkatan pembelajaran. Pada penelitian lebih dari 100 studi, Journal of
Applied Physiology, menyatakan bahwa aerobik dan senam, penting untuk
menjaga kesehatan kognitif dan otak. Senam ringan dapat menurunkan pengecutan otak normal sampai 2 %, menurunkan degenerasi hippocampus dalam 1 atau 2 tahun. Pada penelitian tersebut, orang-orang dalam kelompok kontrol yang tidak melakukan latihan rata-rata 1,4% terjadi penurunan dalam ukuran hippocampus. Beberapa penelitian dikatakan bahwa di kalangan siswa sekolah dasar (4-6 tahun), 40 menit latihan setiap hari, dapat meningkatkan IQ-nya; di antara siswa kelas 6 (11-12tahun), olahraga aktif pada anak dapat meningkatkan prestasi 30% lebih baik daripada yang tidak melakukan olahraga.Pada siswa berumur antara 13-18 tahun, yang melakukan olahraga kuat dapat meningkat 20% prestasinya baik dalam pelajaran matematika, sains, dan bahasa inggris.
Berdasarkan penelitian diatas, dapat diketauhi bahwa terdapat hubungan antara olahraga dengan pelajaran pada siswa. Jadi, peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Kejurusan (SMK)Informasi Teknologi dan Komputer Darussalam”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut : “ apakah terdapat hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar siswaSekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi dan Komputer
Darussalam”?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara olahragadengan prestasi belajar?
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui jumlah siswa yang berolahraga.
2. Mengetahui jumlah siswa yang tidak berolahraga. 3. Mengetahui prestasi siswa di sekolah.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Melalui penelitian ini, peniliti mulai mengaplikasikan di setiap sekolah di Indonesia untuk meningkatkan tampilan siswa di sekolah.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan bagi penelitian lain.
3. Data atau informasi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh dokter , orang tua dan guru-guru dalam mengatasi masalah pada anak yang kurang baik prestasi belajarnya.