• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGA (1)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

(PPKN)

NEGARA DAN KONSTITUSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah PPKN

Yang dibina oleh Bapak Abdul Rahman, SH, MH

Oleh:

Nama

: WAN INDY AZKA ARBELLA

Nim

: 160200009

Grup

: A

FAKULTAS HUKUM

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat kehadirat-Nya dapat memberikan kita kesehatan dan kekuatan sehingga kita bisa dapat hidup hingga sekarang. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai Negara dan Konstitusi yang sangat diperlukan dalam rangka membangun kehidupan bangsa dan negara, yang dimana makalah ini juga merupakan tugas individu saya, untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Makalah ini berisi tentang negara dan konstitusi, makalah ini saya lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan Negara dan Konstitusi , penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah saya. Makalah ini juga saya lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referendi bahan dalam penyusunan.

Makalah ini masih sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, Saya sangat menerima beragam kritik serta saran yang dapat membangun, dan menambah wawasan sehingga dapat melengkapi kekurangan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih, demikianlah semoga makalah ini bermanfaat:

Medan, 19 Desember 2016 Penyusun,

Wan Indy Azka Arbella Nim : 160200009

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Banyak orang yang merasa kesulitan dalam membedakan hubungan antara negara dengan konstitusi di negara kita, Indonesia adalah sama. Namun pada kenyataannya, negara pengertiannya sudah berbeda dengan konstitusi. Banyak sekali masyarakat awam yang tidak tahu perbedaannya. Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Agar pemerintah suatu negara memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan masyarakat tidak bertindak seenaknya, maka ada sistem aturan yang mengaturnya. Dengan konstitusi diharapkan organisasi negara tertata dengan baik dan teratur, dan pemerintah yang ada di dalamnya tidak bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Menciptakan wilayah NKRI yang aman dan tentram.

Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan kostitusi. Dasar Negara menempati kedudukan sebagai norma hukum yang tertinggi disuatu Negara. Sebagai norma tertinggi , dasar negara menjadi sumber pembentukan bagi norma-norma hukum yang ada dibawahnya.

Konstitusi adalah salah satu norma hukum dibawah dasar negara. Konstitusi dalam arti luas adalah hukum tata negara, yaitu keseluruhan aturan dan ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara, dan dalam arti sempit sendiri konstitusi adalah Udang-Undang Dasar, yaitu satu atau beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok.

(4)

1.2 RUMUSAN PERMASALAHAN

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian Bangsa dan Negara itu? 2. Apakah pengertian Konstitusi itu?

3. Bagaimana keberadaan Pancasila dan Konstitusi di Indonesia? 4. Bagaimanakah hubungan antara Negara dan Konstitusi?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah adalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari Bangsa dan Negara. 2. Untuk mengetahui pengertian Konstitusi.

3. Untuk mengetahui keberadaan Pancasila dan konstitusi di Indonesia. 4. Untuk mengetahui hubungan antara Negara dan Konstitusi.

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Negara

2.1.1 Pengertian Bangsa dan Negara 1. Pengertian Negara

Pengertian Negara secara Etimologis

Secara etimologis istilah "negara" merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa Prancis). Kata state, staat, dan etat itu diambil oleh orang-orang Eropa dari bahasa Latin pada abad ke-15, yaitu dari kata statum atau status yang berarti keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang bersifat tetap dan tegak. Istilah negara ini muncul bersamaan dengan munculnya istilah Lo Stato yang dipopulerkan Niccolo Machiavelli lewat bukunya II Principe. Saat itu, Lo Stato didefinisikan sebagai suatu sistem tugas dan fungsi publik dan alat perlengkapan yang teratur dalam wilayah tertentu.

Pengertian Negara menurut Ahli:

 John Locke dan Rousseau, negara merupakan suatu badan atau organisasi hasil dari perjanjian masyarakat.

 Max Weber, negara adalah sebuah masyarakat yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam wilayah tertentu.

 Mac Iver, sebuah negara harus memiliki tiga unsur poko, yaitu wilayah, rakyat, dan pemerintahan.

 Roger F.Soleau, negara adalah alat atau dalam kata lain wewenang yang mengendalikan dan mengatur persoalan-persoalan yang bersifat bersama atas nama masyarakat.

(6)

3 Pengertian negara dapat ditinjau dari empat sudut yaitu:

1. Negara sebagai organisasi kekuasaan

Negara adalah alat masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antara manusia dalam masyarakat tersebut. Pengertian ini dikemukakan oleh Logemann dan Harold J. Laski. Logemann menyatakan bahwa negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur masyarakatnya dengan kekuasaannya itu. Negara sebagai organisasi kekuasaan pada hakekatnya merupakan suatu tata kerja sama untuk membuat suatu kelompok manusia berbuat atau bersikap sesuai dengan kehendak negara itu.

2. Negara sebagai organisasi politik

Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa. Dari sudut organisasi politik, negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik atau merupakan organisasi pokok dari kekuasaan politik. Sebagai organisasi politik negara Bidang Tata Negara berfungsi sebagai alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia dan sekaligus menertibkan serta mengendalikan gejala–gejala kekuasaan yang muncul dalam masyarakat. Pandangan tersebut nampak dalam pendapat Roger H. Soltou dan Robert M Mac Iver. Dalam bukunya “The Modern State”, Robert M Mac Iver menyatakan : “Negara ialah persekutuan manusia (asosiasi) yang menyelenggarakan penertiban suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang dilengkapi kekuasaan memaksa. Menurut RM Mac Iver, walaupun negara merupakan persekutuan manusia, akan tetapi mempunyai ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan antara negara dengan persekutuan manusia yang lainnya. Ciri khas tersebut adalah : kedualatan dan keanggotaan negara bersifat mengikat dan memaksa.

3. Negara sebagai organisasi kesusilaan

(7)

maka negara memiliki kekuasaan tertinggi sehingga tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi dari negara.

4

Berdasarkan pemikirannya, Hegel tidak menyetujui adanya : Pemisahan kekuasaan karena pemisahan kekuasaan akan menyebabkan lenyapnya negara. Pemilihan umum karena negara bukan merupakan penjelmaan kehendak mayoritas rakyat secara perseorangan melainkan kehendak kesusilaan. Dengan memperhatikan pendapat Hegel tersebut, maka ditinjau dari organisasi kesusilaan, negara dipandang sebagai organisasi yang berhak mengatur tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sementara manusia sebagai penghuninya tidak dapat berbuat semaunya sendiri.

4. Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan rakyat

Negara sebagai kesatuan bangsa, individu dianggap sebagai bagian integral negara yang memiliki kedudukan dan fungsi untuk menjalankan negara. Menurut Prof. Soepomo, ada 3 teori tentang pengertian negara:

1) Teori Perseorangan (Individualistik)

Negara adalah merupakan sauatu masyarakat hukum yang disusun berdasarkan perjanjian antar individu yang menjadi anggota masyarakat. Kegiatan negara diarahkan untuk mewujudkan kepentingan dan kebebasan pribadi. Penganjur teori ini antara lain : Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau, Herbert Spencer, Harold J Laski. 2) Teori Golongan (Kelas)

Negara adalah merupakan alat dari suatu golongan (kelas) yang mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan lain yang kedudukan ekonominya lebih lemah. Teori golongan diajarkan oleh : Karl Marx, Frederich Engels, Lenin

3) Teori Intergralistik (Persatuan)

(8)

5 2. PENGERTIAN BANGSA

Pengertian Bangsa dan Negara Menurut Para Ahli

Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli Ernest Renan (1823-1892), dalam pidatonya di Universitas Sorbone Paris 11 Maret 1882. Bangsa adalah satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia yang merasa dirinya bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan.

Otto van Bauer. Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang memiliki karakter (watak) yang sama yang terbentuk karena adanya perasaan senasib yang sama. Friederich Ratzel (Faham Geopolitik). Bangsa adalah kelompok manusia yang terbentuk karena adanya hasrat (kemauan) untuk bersatu yang timbul dari adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.

Jacobsen dan Lipmann. Bangsa adalah kelompok manusia yang lahir karena adanya satu kesatuan budaya (cultural unity) dan satu kesatuan politik (political unity).

Hanz Kohn. Bangsa merupakan hasil proses perjuangan sejarah. Bangsa itu merupakan golongan yang majemuk dan tidak bisa dirumuskan secara esakta. Hal tersebut terbukti dengan adanya faktor obyektif yang melatarbelakangi dan menjadi ciri khas suatu bangsa, seperti faktor persamaan ras, bahasa, wilayah, adat istiadat dan agama.

Joseph Stalin. Suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan komunitas rakyat yang stabil yang terbentuk atas dasar kesamaan bahasa, wilayah, ekonomi, serta perasaan psikologis yang terwujud dalam budaya bersama.

Benedict Anderson. Bangsa adalah suatu komunitas politik yang dibayangkan (imagined community) dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.

Anthony D. Smith. Bangsa adalah suatu komunitas manusia yang memiliki nama, menguasai suatu tanah air, memiliki mitos-mitos dan sejarah bersama, budaya politik bersama, perekonomian tunggal, dan hak serta kewajiban bersama bagi semua anggotanya. Lothrop Stoddard. Bangsa adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sejumlah orang yang cukup banyak, bahwa mereka merupakan suatu bangsa.

(9)

Jalobsen dan Libman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan (Politic unity).

6

Rudolf Kjellen membuat suatu analogi/membandingkan bangsa dengan suatu organisme biotis dan menyamakan jiwa bangsa dengan nafsu hidup dari organisme termaksud. Suatu bangsa mempunyai dorongan kehendak untuk hidup, mempertahankan dirinya dan kehendak untuk berkuasa.

Benedict Anderson mengatakan bahwa bangsa lebih mengacu kepada pemahaman atas suatu masyarakat yang mempunyai akar sejarah yang sama dimana praxis pengalaman atas penjajahan begitu kental dirasakan oleh masyarakat terjajah dan semakin lama akan semakin mengkristalkan pengalaman atas rasa solidaritas kebersamaan yang tinggi diantara mereka.

3. PERBEDAAN BANGSA DAN NEGARA

Dari pengertian dan penjelasan di atas dapat disimpulkan perbedaan antara bangsa dan negara yaitu :

 Bangsa merupakan sekelompok manusia yang tinggal/mendiami suatu wilayah yang disebut negara, dan suatu bangsa mengakui kekuasaan/pemerintahan dari negara yang ditempatinya.

 Bangsa merupakan sekelompok manusia yang memiliki keterikatan ras/bahasa/adat/agama/dll, sedangkan negara bisa terdiri dari beberapa kelompok yang bersatu.

 Bangsa terikat oleh suatu keterikatan ras/bahasa/adat/agama/dll, sedangkan negara tidak.

 Bangsa belum tentu memiliki negara, sedangkan negara sudah pasti memiliki bangsa.

 Bangsa merupakan sekumpulan masyarakat, sedangkan negara merupakan organisasi besar

 Tidak menutup kemungkinan suatu negara di isi oleh beberapa bangsa(Contohnya saja Indonesia yang terdiri dari banyak bangsa).

(10)

Dalam pembentukan Negara ada beberapa syarat minimal yang harus di penuhi suatu negara tersebut yang harus di penuhi agar dapat di sebut sebagai negara, syarat tersebut berlaku secara umum dan meupakan unsur terpenting.

2.2.1 Rakyat

Pengertian Rakyat Secara sosiologis, Pengertian Rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.

7

Secara umum, rakyat merupakan warga negara dalam suatu negara yang memiliki ikatan hukum dengan peemerintah. sementara itu jika Secara sosiologis,

Pengertian penduduk adalah semua orang yang pada suatu waktu mendiami wilayah negara. Rakyat di dalam suatu Negara merupakan semua orang yang secara nyata berada di dalam wilayah negara yang tunduk dan patuh kepada peraturan yang ada di dalam negara tersebut, Berdasakan bentuknya Rakyat suatu negara dapat kita kelompokkan menjadi Beberapa, di antaranya sebagai berikut ini :

a. Penduduk

Penduduk merupakan orang-orang yang berdomisili yang secara tetap tinggal di dalam daerah suatu negara untuk jangka waktu yang lama dan banyak yang hingga akhir hayatnya. Jika kita ambil contoh di Indonesia, Penduduk yang memiliki status kewarganegaraan di sebut dengan WNI(warga negara indonesia) yang merupakan orang indonesia asli, atau warga negara (WNA),seperti orang asing yang Menetap di indonesia karena bekerja dan kesengsem dengan indonesia lalu mereka memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia hingga akhir hayatnya.

b. Bukan Penduduk

Bukan penduduk merupakan orang-orang yang berada di dalam suatu negara tidak secara menetap melainkan hanya tinggal di dalam negara tersebut Untuk sementara waktu, satatus keawrga negaranya adalah Warga negara asing, Kita ambil contoh mudahnya adalah Turis asiing yang berlibur ke Negara Indonesia.

2.2.2 Wilayah

(11)

tersendiri, luas wilayah negara di tentukan oleh perbatasanya. Di dalam batas- batas itu negara menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan benda yang berada dalam wilayah itu, kecuali ada beberapa golongan orang dan benda yang dibebaskan dari yurisdiksi itu. Dapat kita ambil contoh perwakilan diplomatik negara asing dengan harta benda mereka.

Wilayah negara secara umum dapat kita dibedakan atas wilayah daratan, wilayah lautan, wilayah udara, dan wilayah ekstrateritorial. yang kesemuanya akan kita bahas secara Mendetail di bawah ini :

8 a. Wilayah Daratan

Wilayah daratan tidak sepenuhnya dapat di miliki sendiri oleh suatu negara, yang berarti suatu negara harus berbagi wilayah dengan negara tetangga, hal ini terjadi jika negara tersebut ada di wilayah datan yang sama, seperti Benua dan pulau yang sama. Untu perbatasan Negara biasanya di sepakati melalui perjanjian antar negara yang di sebut dengan Perjanjian Internasional. perjanjian ini berbentuk bilateral yang apa bila hanya menyangkut kepentingan dua negara tersebut, dan dapat pula berbentuk multilateral jika peratasan dengan negara tersebut meliatkan lebih dari dua negara Batas-batas daratan biasanya ditentukan dalam perjajian perbatasan dengan negara-negara tetangga. Sebagai batas biasanya ditentukan ciri-ciri alamiah seperti gunung dan sungai. Kadang-kadang batas “buatan” harus dibangun, misalnya dalam bentuk tembok pembatas. Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat berwujud sebagai berikut ini :

Batas alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi secara alamiah, seperti dalam bentuk sungai, pegunungan dan hutan Batas buatan, batas suatu negara dengan bentuk negara lain yang sengaja dibuat oleh manusia dalam bentuk pagar tembok, pos penjagaan, dan kawat berduri

Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain yang dapat ditentukan berdasarkan letak geografis yang melalui garis lintang dan garis bujur. Misalnya, letak negara Indonesia secara geografis berada pada 6°LU – 11°LS, 95°BT-141°BT.

b. Wilayah Lautan

(12)

bagi kesejahteraan rakyat dan negara. Sebagaimana wilayah daratan, wilayah laut pun memiliki batas-batas. Pada mulanya ada dua konsep dasar mengenai wilayah lautan, yaitu sebagai berikut berikut ini :

Res nullius, yaitu konsepsi yang menyatakan bahwa laut dapat diambil dan dimiliki oleh setiap negara. Konsep ini dikembangkan oleh John Sheldon (1584-1654) dari Inggris dalam bukunya Mare Clausum- The Right and Dominion of the Sea.

9

Res communis, yaitu konsepsi yang beranggapan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia, sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh setiap negara. Konsep ini dikembangkan oleh Hugo de Groot dari Belanda (1608) dalam bukunya Mare Liberum (laut bebas).

Sekarang wilayah laut yang masuk di dalam wilayah Negara tertentu disebut dengan perairan wilayah atau laut teritorial, sementara di luat wilayah laut meupakan lautan atau perairan Internasional atau yang di kenal dengan nama Mare Liberum. mengenai wilayah laut indonesia pada awal mulanya PBB menetapkanya sejauh 3 mil dari pantai waktu surut, Pada tanggal 10 desember 1982, PBB (UNCLOS) menyelenggarakan Konferensi Hukum Laut Internasional III di Jamaika. Hasil konferensi ini ditandatangani oleh 119 peserta. Sejumlah 117 peserta mewakili negara dan dua peserta mewakili organisasi internasional. Konferensi ini menetapkan bahwa wilayah laut terdiri atas hal-hal sebagai berikut..

1. Laut teritorial, yaitu wilayah yang menjadi hak kedaulatan penuh suatu negara di laut. Lebaranya adalah 12 mil laut diukur dari pulau terluar kepulauan suatu negara pada saat air surut.

2. Zona bersebelahan, yaitu wilayah yang laut yang lebarnya 12 mil dari laut teritorial suatu negara. Jadi, kalau negara sudah memiliki wilayah teritorial sejauh 12 mil, maka wilayahnya menjadi 24 mil laut diukur dari pantai

3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya 200 mil ke laut bebas. Di zona ini, negara pantai berhak menggali dan mengolah segala kekayaan alam untuk kegiatan ekonomi eksklusif negara tersebut. Di dalam zona tersebut, negara pantai berhak menangkap nelayan asing yang ditemukan sedang menangkap ikan. 4. Landas kontinen, yaitu daratan di bawah permukaan laut di luar laut teritorial

(13)

5. Landas benua, yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya lebih dari 200 mil laut. Di tempat ini, negara boleh mengelola kekayaan dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat Indonesia.

c. Wilayah Udara

Wilayah udara suatu negara dapat diklaim berdasarkan perjanjian internasional. Perjanjian internasional yang pernah disepakati mengenai wilayah udara suatu negara adalah konvensi Paris 1919 dan Konvensi Chicago 1944.

10

Di Indonesia, ketentuan wilayah udara suatu negara diatur dalam UU No. 20 tahun 1982. Berdasarkan UU tersebut dinyatakan bahwa batas wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geostasioner adalah setinggi 35. 761 km. Dalam Konvensi Paris (1949) dinyatakan dalam bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya, seperti untuk kepentingan radio, penerbangan dan satelit.

d. Wilayah Ekstrateritorial

Merupakan suatu negara yang berada di luar wilayah negara itu sendiri, dengan kata lain dapat kita artikan Negara tersebut berada di wilayah negara lain atau di luat wilayah teritorial suatu negara Contoh untuk ini adalah kantor kedutaan besar suatu negara di negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut bebas dengan berbendera suatu negara. Seorang dua besar memiliki hak ekstrateritorial, selain itu kekebalan diplomatik (hak imunitas yang bersifat pribadi), yaitu hak kedaulatan atas bangunan, gedung dan halaman keduataan besar sampai sebatas pagar. Tak seorang pun boleh memasuki halaman kedutaan besar tanpa izin dari negara atau kedutaan besar yang bersangkutan.

2.2.3 Pemerintahan yang Berdaulat

Suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap rakyatnya merupakan syarat mutlak keberadaan negara. Kedaulatan adalah kekuasaan terntinggi dalam suatu negara yang berlaku terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat negara itu. Kedaulatan negara itu bersifat:

(1) asli, karena bukan berdasarkan kekuasaan lain;

(14)

Adapun kedaulatan yang dimiliki pemerintah dapat berupa point, yang mana dapat kita lihat sebagai berikut :

 Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan menjalankan organsiasi negara sesuai dengna peraturan perundangan yang berlaku

 Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan tidak tunduk kepada kekuatan lain.

 Pemerintah harus pula menghoramti kekuasaan negara yang bersangkutan dengan tidak mencampuri urusan dalam negerinya.

11 2.2.4 Pengakuan dari Negara Lain

Unsur ini bisa menyusul ketika suatu pemerintahan membentuk Negara, Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang menerangkan bahwa suatu negara telah berdiri sehingga negara tersebut dikenal oleh negara-negara lain. Pengakuan dari negara lain terdiri atas dua macam antaralain sebagai berikut ini :

a. Pengakuan de facto

Merupakan pengakuan yang berdasarkan kenyataan yang berupa data atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara tersebut

Pengakuan de facto yang bersifat tetap, adalah pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara yang bisa menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan ekonomi. Pengakuan de facto yang bersifat sementara, adalah pengakuan yang diberikan oleh negara lain tanpa melihat perkembangan negara tersebut. Apabila negara tersebut hancur, maka negara lain akan menarik pengakuannya.

b. Pengakuan de jure

Pengakuan de jure Merupakan pengakuan yang berdasarkan pada pernyataan resmi menurut hukum internasional.

 Pengakuan de jure bersifat tetap , adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya pemerintahan yang stabil.

(15)

2.2.5 Unsur yang Berpengaruh dalam Terbentuknya Suatu Negara

 Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional. Di dalamnya termuat keseragaman sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.

 Keinginan untuk mencapai kemerdekaan nasional bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing.

 Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan.

 Keinginan untuk menonjol di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan pengaruh dan prestise.

12

2. Unsur terbentuknya negara menurut konvensi montevidio 1933

Unsur-unsur ini dicetuskan dalam Konvensi Montevideo sebagai hasil konferensi antara negara-negara Amerika di Montevideo (Ibu kota Uruguay) yang diadakan tahun 1933. Terdapat pasal yang mengatur pembentukan negara, di pasal 1 hasil konvensi tersebut menyebutkan bahwa negara sebagai bagian dari dunia ini dimana harus punya syarat seperti di bawah ini

 Penduduk yang tetap.

 Wilayah tertentu.

 Pemerintahan.

 Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain.

2.3 SIFAT NEGARA

Miriam Budiardjo menyatakan bahwa setiap negara mempunyai sifatsifat berikut:

1. Memaksa

Sifat memaksa artinya negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa kekerasan fisik secara sah. Tujuannya ialah agar peraturan perundangundangan ditaati, ketertiban dalam masyarakat tercapai, serta anarki (kekacauan) alam masyarakat dapat dicegah. Alat pemaksanya bermacam-macam, seperti polisi, tentara, dan berbagai persenjataan lainnya. Contohnya, setiap warga negara harus membayar pajak. Orang yang menghindari kewajiban ini dapat dikenakan denda atau harta miliknya disita, bahkan dapat dikenakan hukuman kurungan.

(16)

Sifat monopoli yaitu hak negara guna melaksanakan sesuatu sesuai dengan tujuan bersama dari masyarakat. Contohnya, menjatuhkan hukuman kepada setiap warga negara yang melanggar peraturan, menjatuhkan hukuman mati, mewajibkan warga negaranya untuk mengangkat senjata jika negaranya diserang musuh, memungut pajak, menentukan mata uang yang berlaku dalam wilayahnya, serta melarang aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu yang dinilai bertentangan dengan tujuan masyarakat.

3. Mencakup semua

Sifat mencakup semua berarti semua peraturan perundang-undangan (misalnya keharusan membayar pajak) barlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.

13

Hal ini memang diperlukan karena kalau sesorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas negara, maka usaha negara kearah tercapainya cita-cita negara.

2.4 FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA

Menurut Robert Mac lver, fungsi negara dibedakan menjadi; fungsi negara yang tetap dilaksanakan oleh semua negara yakni fungsi di bidang kebudayaan dan perekonomiaan. Fungsi kebudayaan dari negara terletak dalam aktivitas rakyat sendiri. Dalam hal ini, negara hanya memajukan dan melengkapi serta mengidentifikasi usaha-usaha rakyat. Fungsi kesejahteraan umum, berarti semua aktivitas negara yang secara langsung ditujukan pada perbaikan keadaan kehidupan rakyat. Ini berarti negara secara aktif turut campur tangan dalam bidang perekonomian agar dapat memberi kehidupan yang layak bagi semua warga negaranya.

Sedangkan menurut Charles E. Merriam, negara mempunyai lima macam fungsi yaitu; keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan, dan kebe-basan

1. Keamanan ekstern (eksternal security), artinya negara bertugas melindungi warga negaranya terhadap ancaman dari luar.

(17)

3. Fungsi keadilan (justice), terwujudnya suatu sistem di mana terdapat saling pengertian dan prosedur-prosedur yang diberikan kepada setiap orang apa yang telah disetujui dan telah dianggap patut.

4. Kesejahteraan (welfare), kesejahteraan meliputi keamanan, ketertiban, keadilan dan kebebasan.

5. Kebebasan (freedom), adalah kesempatan mengembangkan dengan bebas hasrat -hasrat individu akan ekspresi ke-pribadiannya yang harus disesuai-kan gagasan kemakmuran umum.

14

Tujuan Negara Indonesia seperti tertuang dalam Alinea IV Pembu-kaan UUD 1945, yaitu: 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum, 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,

4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2.5 PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUJUAN NKRI 2.5.1 PENGERTIAN NKRI

Negara Indonesia memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Semula, suku-suku bangsa yang terjajah oleh Hindia Belanda pernah bersumpah mengikatkan diri sebagai satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1998. Pada tanggal itu dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda. Namun, persatuan bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia belum dapat dijadikan alasan sebagai suatu negara sebelum adanya pengakuan dari negara lain atau wilayah yang jelas. Artinya, pengakuan secara de jure dan de facto sangat diperlukan bagi negara merdeka, meskipun unsur-unsur pokok berdirinya negara telah terpenuhi.

(18)

Apabila mengkaji rumusan Pembukaan UUD 1945, terjadinya negara Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Terjadinya negara Indonesia tidak sekadar proklamasi, melainkan melalui perjuangan bangsa Indonesia yang menuntut kemerdekaan dan mencetuskan ideologi negara. Kemudian semua unsur di dalam negara mempunyai fungsi masing-masing menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur. Persamaan senasib, seperjuangan, dan sepenanggungan dalam mempertahankan hidup bangsa Indonesia menyadarkan para pemimpin untuk membentuk sistem pemerintahan NKRI.

2.5.2 TUJUAN NKRI

Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu "Untuk membentuk suatu pemerintahan negara

15

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka dengan berdasarkan kepada sila-sila dan Pancasila". Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia secara umum hampir sama dengan tujuan negara menurut teori Negara Kesejahteraan dengan diilhami dari nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.

2.5.3 FUNGSI NKRI

Berdasarkan fungsi negara secara umum di atas negara Indonesia mengelompokkan fungsi-fungsi negara yang dijalankan oleh pemerintahan dalam mengurus rumah tangga negara. Pengelompokan fungsi itu meliputifungsi reguler dan fungsi agent of development.

 Fungsi reguler adalah fungsi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan berakibat langsung bagi seluruh masyarakat. Misalnya, menentukan kebijakan politik, menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, menegakkan supremasi hukum, dan sebagian wakil-wakil rakyat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

(19)

2.6 KONSTITUSI

2.6.1 PENGERTIAN KONSTITUSI

Konstitusi atau Undang-undang Dasar (bahasa Latin: constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara --biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya.

16

Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.

Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter, dan aturan dasar organisasi tersebut.

 Syarat terjadinya konstitusi yaitu:

1. Agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan memperhatikan kepentingan rakyat.

2. Melindungi asas demokrasi.

3. Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat. 4. Untuk melaksanakan dasar negara.

5. Menentukan suatu hukum yang bersifat adil.

 Kedudukan konstitusi/UUD yaitu:

1. Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan / ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan.

2. Sebagai hukum dasar.

(20)

 Perubahan konstitusi/UUD yaitu:

Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang kadang – kadang membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyat. Secara evolusi, UUD/konstitusi berubah secara berangsur – angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD, secara otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi.

 Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu:

Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita – cita dan tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai pedoaman penyelenggaraan negara secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu negara.

17 2.6.2 KETERKAITAN KONSTITUSI DENGAN UUD 1945

Konstitusi adalah hukum dasar suatu negara.Konstitusi adalah hukum utama negara. Semua hukum yang lain harus sejalan dengan konstitusi. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan bekerjanyalembaga-lembaga negara. Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan kewajiban pemerintah. Konstitusi membatasi kekuasaan pemerintah, karena itujuga berfungsi mencegah kekuasaan yg sewenang-wenang. Konstitusi menetapkan dan melindungi. konstitusi memiliki arti; permulaan dari segala peraturan mengenai suatu Negara. Dengan demikian suatu konstitusi memuat aturan atau sendi-sendi pokok yang bersifat fundamental untuk menegakkan bangunan besar yang bernama “Negara”. Di Indonesia, konstitusi disusun oleh sebuah panitia, yang terdiri dari pemimpin-pemimpin politik dan pakar-pakar hukum. Panitia ini bekerja terburu-buru menjelang pernyataan kemerdekaan. Akibatnya banyak hal yang tidak diatur secara rinci sehingga mudah dimanipulasi oleh pemerintah. Inilah yang terjadi selama 25 tahun kekuasaan Orde Baru.

(21)

yang lebih mudah untuk dibuat, diperbaharui, maupun dicabut. Menurut Miriam Budiardjo, setiap Undang-undang Dasar / Konstitusi memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikt :

1. Organisasi Negara.

Misalnya: pembagian kekuasaan antara badan Eksekutif, Legeslatif dan Yudikatif. Masalah pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat / pemerintah federal dengan pemerintah daerah / pemerintah negara bagian; Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran yurisdiksi lembaga negara. Pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Legislatif di Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

2. Hak-hak asasi Manusia

Di Indonesia sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).

3. Prosedur mengubah Undang-undang dasar.

Mengubah UUD suatu negara dapat dilakukan,

18

tetapi tidak mudah untuk sewenang-wenang melakukan itu.

4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari Undang-undang Dasar.

Kita dapat mengakui pada UUD 1945 telah ada perubahan. Akan tetapi adakalanya perubahan itu tidak dapat dilakukan oleh sebab-sebab/sifat tertentu sehingga ia tidak dapat dirubah.

HUBUNGAN PENDAPAT MERIAM BUDIARJO ATAS UUD 1945

1. Pendapat Meriam Budoarjo Yang mengatakan bahwa dalam konstitusi terdapat pembagian kekuasaan sangat jelas adanya dalam UUD 1945. Dalam UUD 1945 pada Bab II (Majelis Permusyawaratan Rakyat), Bab III (Kekuasaan Pemerintahan Negara), Bab V (Kementerian Negara), Bab VI (Pemerintah Daerah), Bab VII (Dewan Perwakilan Rakyat), Bab VIIA (Dewan Perwakilan Daerah), Bab VIIIA (Badan Pemeriksa Keuangan) dan Bab XI (Kekuasaan Kehakiman).Adanya Bab-bab ini membuktikan bahwa dalam UUD 1945 Jelas terdapat pembagian kekuasaan antara Kekuasaan Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.

(22)

28A yang Mangatakan Setiap Orang berrhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya dan banyak lagi pasal dalam Bab XA ini yang menjelaskan tentang Hak asasi Manusia.

3. Pendapat Meriam Budiarjo Yang mengatakan Bahwa dalam Konstitusi tedapat Prosedur mengubah UUD Juga jelas dalam Undang-undang dasar 1945. Pada Bab XVI (Perubahan Undang-undang dasar). Pada bab Ini Dijelaskan tentang prosedur mengubah Undang-undang dasar. Misalnya Pada Pasal 37

(1) Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir.

(2) Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat yang hadir.

4. Pendapat Meriam Budiarjo yang mengatakan bahwa dalam konstitusi ada kalanya larangan mengubah sifat tertentu dari UUD. Setelah mengamati UUD 1945, tidak ditemukan adanya pembahasan mengenai Larangan mengubah siat tertentu dari UUD.

19

Yang ditemukan hanya Larangan memberlakukan suatu Badan Negara atau Peraturan jika belum diadakan yang baru menurut UUD. Hal ini terdapat pada Aturan Peralihan Pasal II yang mengatakan bahwa Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

A. Isi Konstitusi:

 Identitas bangsa

 Hak - Hak dasar warga negara

 Negara Hukum

 Sistem perekonomian

 Sistem pemerintahan

 Keamanan pribadi dan nasional

 Proses pemilihan umum yang demokratis

2.6.3 UNSUR – UNSUR YANG TERDAPAT DALAM KONSTITUSI NEGARA INDONESIA

(23)

dan bernegara. UUD 1945 sebagai landasan untuk mewujudkan masyarakat yang berkeadilan sosial, sejahtera, demokratis. dan terlindungi oleh hukum. Sebagai Negara hukum menurut UUD 1945 ada tujuh unsur pokok, yaitu:

1. Unsur hukum

Negara berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Itu berarti segala kegiatan dan perilaku dalam masyarakat Indonesia tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Namun demikian, UUD 1945 hanya rnemuat aturan-aturan pokok, sedangkan pelaksanaan dituangkan kepada perundang-undangan yang ada di bawahnya. Ada tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia yaitu:

 UUD 1945

 Ketetapan MPR (Tap MPR)

 Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU)

 Peraturan Pemerintah (PP)

 Keputusan Presiden (Keppres)

20

 Peraturan pelaksana lainnya

2. Unsur Sistem Konstitusi

Misalnya pemerintahan berdasar pada konstitusi (hukum dasar), tidak absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).

3. Unsur Kedaulatan Rakyat

Kedaulatan rakyat dipegang oleh MPR sebagai• penjelmaan seluruh rakyat Indonesia, jadi MPR memegang kekuasaan negara yang tertinggi.

4. Unsur Persamaan Hak

Setiap manusia Indonesia diakui memilki hak asasi yang sama, yang wajib mendapat perlindungan hukum, seperti yang tertuang pada pasal-pasal UUD 1945.

5. Unsur Kekuasaan Kehakiman

(24)

6. Unsur Pembentuk Undang-Undang

Presiden dan DPR sebagai Lembaga Negara Pembentuk UndangUndang. Di samping Presiden adalah DPR. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama. Presiden harus mendapat persetujuan DPR untuk membuat Undang-Undang dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Dalam menjalankan tugas Presiden harus bekerja sama dengan DPR, tetapi Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.

7. Unsur Sistem Pemerintahan

Presiden sebagai mandataris MPR yang berkewajiban melaksanakan Ketetapan-Ketetapan MPR. Presiden berhak membentuk kabinet, dan para menteri bertanggung jawab kepada Presiden. Presiden berhak mengangkat dan memberhentikan Menteri (Pasal 17 UUD 1945). Presiden juga memegang kekuasaan Pemerintahan (Pasal 4 UUD1945).

21 2.6.4 PERUBAHAN KONSTITUSI

Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum dasar tertinggi yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara, karenanya suatu konstitusi harus memiliki sifat yang lebih stabil dari pada produk hukum lainnya. Terlebih lagi jika jiwa dan semangat pelaksanaan penyelenggaraan negara juga diatur dalam konstitusi sehingga perubahan suatu konstitusi dapat membawa perubahan yang besar terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa jadi suatu negara yang demokratis berubah menjadi otoriter karena terjadi perubahan dalam konstitusinya.

Adakalanya keinginan rakyat untuk mengadakan perubahan konstitusi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi apabila mekanisme penyelenggaraan negara yang diatur dalam konstitusi yang berlaku dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan aspirasi rakyat. Oleh karena itu, konstitusi biasanya juga mengandung ketentuan mengenai perubahan konstitusi itu sendiri, yang kemudian prosedurnya dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi adalah benar-benar aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan keinginan semena-mena dan bersifat sementara atau pun keinginan dari sekelompok orang belaka.

(25)

bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka yang akan berlaku adalah konstitusi yang berlaku secara keseluruhan (penggantian konstitusi). Sistem ini dianut oleh hampir semua negara di dunia. Sistem yang kedua ialah bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka konstitusi yang asli tetap berlaku. Perubahan terhadap konstitusi tersebut merupakan amandemen dari konstitusi yang asli tadi. Dengan perkataan lain, amandemen tersebut merupakan atau menjadi bagian dari konstitusinya. Sistem ini dianut oleh Amerika Serikat. Menurut C.F Strong ada empat macam prosedur perubahan kosntitusi:

1. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan tetap yang dilaksanakan menurut pembatasan-pembatasan tertentu.

Perubahan ini terjadi melalui tiga macam kemungkinan:

 Pertama, untuk mengubah konstitusi, egara pemegang kekuasaan egara ve e harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya sejumlah anggota tertentu (kuorum) yang ditentukan secara pasti.

22

 Kedua, untuk mengubah konstitusi maka lembaga perwakilan rakyat harus dibubarkan terlebih dahulu dan kemudian diselenggarakan pemilihan umum. Lembaga perwakilan rakyat harus diperbaharui inilah yang kemudian melaksanakan wewenangnya untuk mengubah konstitusi.

 Ketiga, adalah cara yang terjadi dan berlaku dalam sistem majelis dua kamar. Untuk mengubah konstitusi, kedua kamar lembaga perwakilan rakyat harus mengadakan sidang gabungan. Sidang gabungan inilah, dengan syarat-syarat seperti dalam cara pertama, yang berwenang mengubah kosntitusi.

2. Perubahan konstitusi yang dilakukan rakyat melalui suatu referendum.

(26)

3. Perubahan konstitusi yang berlaku pada negara serikat yang dilakukan oleh sejumlah negara bagian.

Perubahan konstitusi pada negara serikat harus dilakukan dengan persetujuan sebagian terbesar negara-negara tersebut. Hal ini dilakukan karena konstitusi dalam negara serikat dianggap sebagai perjanjian antara negara-negara bagian. Usul perubahan konstitusi mungkin diajukan oleh negara serikat, dalam hal ini adalah lembaga perwakilannya, akan tetapi kata akhir berada pada negara-negara bagian. Disamping itu, usul perubahan dapat pula berasal dari negara-negara bagian.

4. Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh suatu lemabag negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.

Cara ini dapat dijalankan baik pada Negara kesatuan ataupun negara serikat. Apabila ada kehendak untuk mengubah konstitusi, maka sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

23

dibentuklah suatu lembaga negara khusus yang tugas serta wewenangnya hanya mengubah konstitusi. Usul perubahan dapat berasal dari pemegang kekuasaan perundang-undangan dan dapat pula berasal dari pemegang kekuasaan perundang-undangan dan dapat pula berasal dari lembaga negara khusus tersebut. Apabila lembaga negara khusus dimaksud telah melaksanakan tugas serta wewenang sampai selesai,dengan sendirinya lembaga itu bubar.

Hans Kelsen mengatakan bahwa kosntitusi asli dari suatu negara adalah karya pendiri negara tersebut. Dan ada beberapa cara perubahan konstitusi menurut Kelsen yaitu: 1. Perubahan yang dilakukan diluar kompetensi organ legislatif biasa yang dilembagakan oleh konstitusi tersebut, dan dilimpahkan kepada sebuah konstituante, yaitu suatu organ khusus yang hanya kompeten untuk mengadakan perubahan-perubahan konstitusi

2. Dalam sebuah negara federal, suatu perubahan konstitusi bisa jadi harus disetujui oleh dewan perwakilan rakyat dari sejumlah negara anggota tertentu.

(27)

1. Sidang badan legislatif ditambah beberapa syarat misalnya ketentuan kuorum dan jumlah minimum anggota badan legislatif untuk menerima perubahan.

2. Referendum atau plebisit, contoh : Swiss dan Australia

3. Negara-negara bagian dalam suatu negara federal harus menyetujui, Contoh : Amerika Serikat

4. Musyawarah khusus (special convention), contoh : beberapa negara Amerika Latin. Dengan demikian apa yang dikemukakan Miriam Budiarjo pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Hans Kelsen.

PERUBAHAN KONSTITUSI (AMANDEMEN)

Konstitusi biasanya memiliki sifat fleksibel atau rigid. Indikator dari sifat fleksibel dilihat dari bagaimana cara merubah konstitusi tersebut, apakah konstitusi memberi ruang bebas terhadap terjadinya perubahan konstitusi atau tidak. Sifat rigid dilihat dari apakah konstitusi mudah atau tidak mengikuti perkembangan zaman. Sebagaimana diketahui konstitusi dibuat pada suatu masa tertentu (awal berdirinya suatu negara) dan dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara.

24

Konstitusi pada dasarnya mempunyai sifat khas, yaitu harus mampu mengikuti perkembangan zaman, harus memberi ruang terjadi perubahan konstitusi, tetapi tidak bisa diganti setiap saat. Misalnya, setiap ada pergantian kekuasaan (presiden), konstitusinya turut pula diganti. Hal itu tidak benar karena usia suatu konstitusi menunjukkan bagaimana kondisi pemerintahan di negara tersebut. Suatu sistem pemerintahan yang baik ditandai oleh seberapa lama usia dari konstitusinya.

Amandemen secara harfiah, menurut Advanced English-Indonesia Dictionary, berarti perubahan atau perbaikan, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, amandemen berarti menambahkan bagian yang sudah ada. Jadi amandemen menunjukkan adanya perubahan atau perbaikan atas apa yang telah ada. Penambahan atau perubahan ini tidaklah dimaksudkan untuk memperbaiki UUD melainkan untuk menambah atau perluasan isi atas ketentuan yang telah ada dalam UUD tersebut.

(28)

kebutuhan generasi. Perubahan UUD 1945 tidak dilarang, sebab UUD 1945 itu bersifat ringkas dan supel untuk dapat mengikuti dinamika perkembangan masyarakat baik nasional maupun internasional, sesuai dengan perkembangan keadaan. Bagian-bagian UUD 1945 yang tidak sesuai perlu diadakan perubahan.

Perubahan UUD dapat dilakukan dengan menggunakan dua pola. Pertama, mengubah secara integrated isi dan redaksi UUD. Jika ada satu pasal dalam UUD dinilai tidak cocok lagi maka akan diubah. Kedua, membiarkan teks UUD sesuai dengan aslinya. Untuk mengantisipasi perubahan kontekstual dibuatkan UU baru di bawah UUD.

Menurut F. C. Strong perubahan konstitusi dapat digolongkan empat macam, yaitu sebagai berikut.

1. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif menurut batasan-pembatasan tertentu.

2. Perubahan konstitusi oleh rakyat melalui referendum.

3. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh sejumlah negara bagian. Ini berlaku di negara serikat.

4. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh suatu lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan (konstituante).

25

Setiap konstitusi merupakan pencerminan konsep dan alam pikir manusia dari masa di mana ia dilahirkan dan merupakan hasil dari keadaan material dan spiritual dari masa itu. Sesuatu yang telah dirumuskan secara tertulis akan bersifat statis. Padahal masyarakat yang berkembang terus, bersifat dinamis dan para penyusunnya tidak selalu mampu melihat ke muka hal-hal yang perlu diatur dalam konstitusi. Selain konstitusi merupakan hasil kompromi dari kekuatan sosial politik pada masa itu, sehingga apabila terjadi pergeseran peta konfigurasi kekuatan politik, maka konstitusi dipandang tidak sesuai lagi.

Hal itu bisa dimengerti, mengingat konstitusi merupakan produk politik. Ketika konstitusi disahkan, tentunya untuk kepentingan penguasa. Suatu konstitusi adalah buatan manusia dan dirumuskan oleh pemimpin-pemimpin negara, para teoretis dan praktisi politik untuk dipatuhi rakyat. Ini merupakan fenomena sosial dan mencerminkan adanya nilai-nilai, ide-ide, kepentingan golongan, dan kepentingan para perumusnya.

(29)

atau beberapa pasalnya tidak lagi sesuai dengan perkembangan masyarakat dan orang tidak merasa lagi mendapat kepastian hukum. Menurut F. C. Strong, suatu UUD yang dapat diubah dengan prosedur yang sama dengan prosedur membuat UU'disebut fleksibel, sedangkan UUD yang hanya dapat diubah dengan prosedur yang berbeda dengan prosedur membuat UUD disebut rigid.

Perubahan suatu konstitusi sangat tergantung pada kekuatan-kekuatan politik yang ada, baik yang terdapat dalam masyarakat maupun - pada lembaga-lembaga yang mempunyai wewenang akan hal tersebut. Adanya peraturan pembatasan dalam perubahan UUD atau konstitusi pada akhirnya sangat ditentukan oleh faktor politik. Apabila dipelajari sistem yang digunakan oleh negara-negara dalam mengubah konstitusi, dapat dibedakan menjadi dua sistem, yaitu sebagai berikut.

 Apabila suatu UUD diubah, maka yang akan berlaku adalah UUD atau konstitusi yang baru secara keseluruhan. Artinya konstitusi yang baru secara keseluruhan.

 Apabila suatu konstitusi itu diubah, maka konstitusi yang asli tetap berlaku. Perubahar terhadap konstitusi tersebut merupakan amandemen dari konstitusi asli. Amandemen tersebut menjadi bagian dari konstitusi.

26

Konstitusi suatu negara seharusnya tidak sering berubah, sebab akan mengakibatkan kemerosotan dan mengurangi kewibawaan konstitusi. Menurut Jellinek, perubahan UUD dibedakan atas dua hal, yaitu verfassung sonderung dan verfassung wandlung. Verfassung sonderung adalah perubahan UUD yang dilakukan dengan sengaja sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UUD yang bersangkutan, sedangkan verfassung wandlung adalah perubahan UUD dengan cara yang tidak disebutkan dalam UUD tersebut, tetapi dengan cara istimewa seperti revolusi, coup d'etat, atau convention.

Tata cara perubahan hampir diatur oleh UUD di seluruh dunia. Amandemen sendiri bisa berbentuk pergantian, penambahan, pengurangan, perubahan pasal per pasal, atau pergantian seluruh pasal. Pada akhirnya, yang menentukan dapat tidaknya suatu konstitusi di amandemen atau diubah adalah ditentukan oleh penguasa, walaupun konstitusi sudah waktunya berubah. Akan tetapi, jika kekuatan sosial politik yang berkuasa tidak menghendaki perubahan maka konstitusi tidak akan berubah.

(30)

1. Dalam rancangan Pembukaan UUD berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

2. Pasal 6 Ayat 1, "Presiden adalah orang Indonesia asil yang beragama Islam".\ 3. Pasal 29 Ayat 1, "Negara berdasar atas ketuhanan dengan kewajiban menjalankan

syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"

Negara Indonesia memiliki sifar kenegaraan universal dan nasional, diharapkan agar tidak bertentangan dengan tujuan kemerdekaan bangsanya. Seluruh bangsa Indonesia, tanpa kecuali dari Sabang sampai Merauke, berjuang merebut kemerdekaan. Tidak hanya satu golongan agama saja yang berperan.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam

Adapun berdasarkan prinsip keadilan upah dalam islam ditetapkan kesepakatan antara majikan dan pekerja dengan menjaga kepentingan keduanya, mengingat posisi pekerja

Penetapan Kadar Vitamin C dalam Sampel Buah melon dicuci bersih, diambil daging buah (dipisahkan dari kulit buah), dihaluskan dengan menggunakan blender, ditimbang daging buah

Bermacam-macam bentuk energi antara lain gerak, cahaya, panas, tenaga kimia, dan tenaga atom.Energi dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain... Para ahli

Jumlah armada jalur 1 memiliki kelebihan 6 armada dan jalur 2 sebesar 15 armada.Untuk meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum, armada yang jumlahnya berlebihan dialihkan

Dari tabel 14, menunjukkan bahwa 0,411 adalah koefisien korelasi antara kompetensi penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh dengan variabel motivasi kerja

Prosedur pengaksesan informasi dibuat berdasarkan login pengguna pada sistem, berikut ini penjelasannya: informasi mengenai penduduk yang mengajukan permohonan dapat

Latar merupakan keseluruhan hubungan waktu, tempat dan lingkungan sosial terjadinya suatu peristiwa. Latar dikelompokkan bersama tokoh dan plot karena ketiga hal ini yang