Lampiran 2. Sampel yang digunakan
Gambar 1. Polong Muda Kecipir Dalam Kemasan
Gambar 3. Panjang dan Lebar Polong Muda Kecipir
Lampiran 2. (Lanjutan)
Gambar 5. Polong Muda Kecipir Segar
1000 g Polong Muda Kecipir Segar
Ditimbang 25 gram di atas krus porselen Diarangkan di atas hot plate 9 jam
Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100oC dan perlahan–lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500oC dengan interval 25oC setiap 5 menit
Ditambahkan 5 ml HNO3 (1:1)
Diuapkan pada hot plate sampai kering
Hasil
Dilakukan selama 50 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator
Dikeluarkan dan dibiarkan hingga dingin dalam desikator
Dibersihkan dari pengotor
Dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100oCdan perlahan–lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500oC dengan interval 25oC setiap 5 menit, dilakukan selama 1 jam
Dicuci bersih dan ditiriskan
Dipotong kecil-kecil ± 2 cm
Diblender 500 g untuk Polong Muda
Kecipir yang Segar
500 g untuk Polong Muda Kecipir yang Direbus
Sampel yang telah diblender
Lampiran 4. BaganAlir Proses Destruksi Kering (Polong Muda Kecipir Rebus)
500 g Polong Muda Kecipir Segar yang telah dipotong kecil-kecil ± 2 cm
Ditimbang 25 gram di atas krus porselen Diarangkan di atas hot plate 9 jam
Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100oC dan perlahan–lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500oC dengan interval 25oC setiap 5 menit
Ditambahkan 5 mL HNO3 (1:1)
Diuapkan pada hot plate sampai kering
Hasil
Dilakukan selama 50 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator
Abu
Dikeluarkan dan dibiarkan hingga dingin dalam desikator
Dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100oC dan perlahan–lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500oC dengan interval 25oC setiap 5 menit, dilakukan selama 1 jam
Sampel yang telah diblender
Dimasukkan ke dalam 500 ml aqudemineralisata Direbus selama 15 menit pada suhu 80-1000C
Diblender
Sampel yang telah didestruksi
Dilarutkan dengan 5 ml HNO3 (1:1) Dituangkan ke dalam labu tentukur 25 ml Diencerkan dengan akuademineralisata hingga garis tanda
Dimasukkan ke dalam botol Larutan sampel
Disaring dengan kertas saring Whatman No.42 42No.42
Filtrat
Dibuang 5 ml untuk menjenuhkan kertas saring
Dilakukan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan atom pada 422,7 nm (untuk logam kalsium), 285,2 nm (untuk logam magnesium), 248,3 nm (untuk logam besi) dan 279,5 nm (untuk logam mangan)
Lampiran 6. Data Kalibrasi Kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No. Konsentrasi (µg/ml) (X)
Lampiran 7. Data Kalibrasi Magnesium dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No. Konsentrasi (µg/ml) (X)
Lampiran 8. Data Kalibrasi Besi dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No. Konsentrasi (µg/ml) (X)
Lampiran 9. Data Kalibrasi Mangan dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No. Konsentrasi (ng/ml) (X)
Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Kalsium, Magnesium, Besi dan Mangan Dalam Polong Muda Kecipir Segar.
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium, Magnesium, Besi dan Mangan Dalam Polong Muda Kecipir Segar.
1. Contoh perhitungan kadar kalsium dalam sampel Berat sampel yang ditimbang = 25,0511 g Absorbansi (Y) = 0,0631
Persamaan garis regresi:Y = 0,02045 X 0,0002
X = , + ,
, = 3,0953 µg/ml Konsentrasi kalsium = 3,0953µg/ml
Kadar (µg/g) = µ / V F
S
=
, µ / ,= 308,9040 µg/g = 30,8904 mg/100 g
2. Contoh perhitungan kadar magnesium dalam sampel Berat sampel yang ditimbang = 25,0511 g
Absorbansi (Y) = 0,0862
Persamaan garis regresi:Y = 0,10226 X - 0,0008 X = , + ,
, = 0,8507 µg/ml Konsentrasi magnesium = 0,8507µg/ml
Kadar (µg/g) = µ / V F
S
= , µ / ,
3. Contoh perhitungan kadar besi dalam sampel Berat sampel yang ditimbang = 25,0511 g Absorbansi (Y) = 0,0219
Persamaan garis regresi:Y = 0,00479 X 0,0006
X = , + ,
, = 4,6972 µg/ml
Konsentrasi besi = 4,6972 µg/ml
Kadar (µg/g) = µ / V F
S
= , µ / ,
= 4,6877 µg/g = 0,4687 mg/100 g
4. Contoh perhitungan kadar mangan dalam sampel Berat sampel yang ditimbang = 25,0511 g Absorbansi (Y) = 0,0283
Persamaan garis regresi:Y = 0,00991 X – 0,0008 X = , + ,
, = 2,9364ng/ml
Konsentrasi mangan = 2,9364ng/ml
Kadar (µg/g) = / V F
S
= , /
,
= 2,9304 ng/g
Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium Dalam Sampel.
1. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium Dalam Polong Muda Kecipir Segar
No. Xi
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung 3 =
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar Kalsium dalam Polong Muda Kecipir Segar: µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�
= 30,7430 mg/100g ± (4,0321 x 0,1761 mg/100g / √ = (30,4532 ± 0,2898) mg/100g
Lampiran 13. (Lanjutan)
2. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium Dalam Polong Muda Kecipir Rebus
No. Xi
(Kadar mg/100 g ) Xi– X (Xi - X) 2
1 26,7424 0,1574 0,0247809603
2 26,5023 -0,0827 0,0068336683
3 26,3912 -0,1938 0,0375457166
4 26,7222 0,1373 0,0188551974
5 26,6157 0,0308 0,0009474950
6 26,5359 -0,0491 0,0024090579
∑X = 159,5097
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung 3 =
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar Kalsium dalam Polong Muda Kecipir Rebus: µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�
= 26,5849mg/100g ± (4,0321 x 0,1352mg/100g / √ = (26,5849 ± 0,2225) mg/100g
Lampiran 14. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium Dalam Sampel.
1. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium Dalam Polong Muda Kecipir Segar
No. Xi
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung 3 =
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar Magnesium dalam Polong Muda Kecipir Segar: µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�
= 33,8027mg/100g ± (4,0321 x 0,1433mg/100g / √ = (30,8027 ± 0,2358) mg/100g
Lampiran 14. (Lanjutan)
2. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium Dalam Polong Muda Kecipir Rebus
No. Xi
(Kadar mg/100 g ) Xi– X (Xi - X) 2
1 24,5147 0,1114 0,0124003596
2 24,4402 0,0369 0,0013611897
3 24,3107 -0,0927 0,0085849661
4 24,2675 -0,1358 0,0184519134
5 24,4157 0,0124 0,0001531801
6 24,4712 0,0679 0,0046056731
∑X = 146,4202
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung 3 =
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar Magnesium dalam Polong Muda Kecipir Rebus: µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�
= 24,4033mg/100g ± (4,0321 x 0,0955mg/100g / √ = (24,4033 ± 0,1572) mg/100g
Lampiran 15. Perhitungan Statistik Kadar Besi Dalam Sampel.
1. Perhitungan Statistik Kadar Besi Dalam Polong Muda Kecipir Segar
No. Xi
(Kadar mg/100 g ) Xi– X (Xi - X) 2
1 0,4687 0,0116 0,0001340391
2 0,4521 -0,0050 0,0000252314
3 0,4540 -0,032 0,0000100576
4 0,4609 0,0037 0,0000139785
5 0,4586 0,0015 0,0000022529
6 0,4485 -0,0086 0,0000743533
∑X = 2,7431
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung 4 =
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar Besi dalam Polong Muda Kecipir Segar: µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�
= 0,4571mg/100g ± (4,0321 x 0,0072mg/100g / √ = (0,4571 ± 0,0118) mg/100g
Lampiran 15. (Lanjutan)
2. Perhitungan Statistik Kadar Besi Dalam Polong Muda Kecipir Rebus.
No. Xi
(Kadar mg/100 g ) Xi– X (Xi - X) 2
1 0,4291 0,0074 0,0000551875
2 0,4229 0,0012 0,0000015402
3 0,4186 -0,0031 0,0000098618
4 0,4254 0,0037 0,0000138299
5 0,4232 0,0015 0,0000022285
6 0,4110 -0,0107 0,0001153729
∑X = 2,5302
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung 3 =
Data terakhir ditolak karena t hitung lebih besar dari t tabel, untuk itu perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data terakhir.
No. Xi
(Kadar mg/100 g ) Xi– X (Xi - X) 2
1 0,4291 0,0053 0,0000278847
2 0,4229 -0,0009 0,0000008230
3 0,4186 -0,0053 0,0000279692
4 0,4254 0,0016 0,0000024669
5 0,4232 -0,0007 0,0000004296
∑X = 2,11λ5
Lampiran 15. (Lanjutan)
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung =
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar Besi dalam Polong Muda Kecipir Rebus: µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�
= 0,4239mg/100g ± (4,6041 x 0,0038mg/100g / √ = (0,4239 ± 0,0078) mg/100g
1. Perhitungan Statistik Kadar Mangan Dalam Polong Muda Kecipir Segar
No. Xi
(Kadar mg/100 g ) Xi– X (Xi - X) 2
1 0,0002930 -0,000003170 1004,89 x 10-14
2 0,0002961 -0,000000105 1,1025 x 10
-14
3 0,0002959 -0,000000257 6,6049 x 10
-14
4 0,0002923 -0,000003863 1492,27 x 10
-14
5 0,0002993 0,000003094 957,28 x 10
-14
6 0,0003005 0,000004304 1852,44 x 10
-14
∑X = 0,0017772
X = 0,0002962 ∑(X - X)
2 = 5314,5874 x 10-14
SD =
√
∑ − ²−
=
√
,− /
−
= 0,00000326
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung =
n SD
X Xi
/ |
|
t hitung 1 = |− ,
|
Lampiran 16. (Lanjutan)
t hitung 3 =
|− , |
, / √ = 0,1931
t hitung 4 = |− , |
, / √ = 2,9025
t hitung 5 = | , |
, / √ = 2,3247
t hitung 6 = | , |
, / √ = 3,2339
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar Mangan dalam Polong Muda Kecipir Segar: µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�
= 0,0002962mg/100g ± (4,0321 x 0,00000326mg/100g / √ = (0,0002962 ± 0,0000053) mg/100g
Kadar mangan dalam polong muda kecipir segar sebenarnya terletak antara: (0,0002909 s/d 0,0003015) mg/100g
2. Perhitungan Statistik Kadar Mangan Dalam Polong Muda Kecipir Rebus.
No. Xi
(Kadar mg/100 g ) Xi– X (Xi - X) 2
1 0,0002285 0,000001732 2,999824 x 10-12
2 0,0002256 -0,000001255 1,575025 x 10
-12
3 0,0002264 -0,000000364 0,132490 x 10
-12
4 0,0002217 -0,00005079 25,7924 x 10
-12
5 0,0002317 0,000004925 24,25567 x 10
-12
6 0,0002269 0,000000039 0,00152 x 10
-12
∑X = 0,0013611
X = 0,0002268 ∑(X - X)
2 = 54,760725 x 10-12
SD =
√
∑ − ²−
=
√
,− /
−
= 0,000003309
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01 dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2, dk = 4,0321.
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung =
n SD
X Xi
/ |
|
t hitung 1 = | ,
|
Lampiran 16. (Lanjutan)
t hitung 3 =
|− , |
, / √ = 0,2694
t hitung 4 = | − , |
, / √ = 3,759
t hitung 5 = | , |
, / √ = 3,645
t hitung 6 = | , |
, / √ = 0,0288
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar Mangan dalam Polong Muda Kecipir Rebus: µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √�
= 0,0002268mg/100g ± (4,0321 x 0,000003309mg/100g / √ = (0,0002268 ± 0,0000054) mg/100g
Dalam Sampel
Sebenarnya 30,7430 ± 0,2898
Polong
Lampiran 18. Rekapitulasi Data Kadar Besi Setelah Uji t Dalam Sampel
Logam Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi (A)
Konsentrasi
(µg/ml) Kadar (mg/100g)
B
E
S
I
Polong Muda Kecipir
Segar
25,0511 0,0219 4,6972 0,4687
25,0474 0,0211 4,5302 0,4521
25,0602 0,0212 4,5511 0,4540
25,0242 0,0215 4,6137 0,4609
25,0325 0,0214 4,5929 0,4586
25,0157 0,0209 4,4885 0,4485
X 0,4571
Kadar Sebenarnya
0,4571 ± 0,0118
Polong Muda Kecipir
Rebus
25,0511 0,0200 4,3006 0,4291
25,0474 0,0197 4,2379 0,4229
25,0602 0,0195 4,1962 0,4186
25,0242 0,0198 4,2588 0,4254
25,0325 0,0197 4,2379 0,4232
X 0,4239
Kadar
Logam Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi (A)
Konsentrasi
(µg/ml) Kadar (mg/100g)
M
AN
GAN
Polong Muda Kecipir
Segar
25,0511 0,0283 2,9364 0,2930
25,0474 0,0286 2,9667 0,2961
25,0602 0,0286 2,9667 0,2959
25,0242 0,0284 2,9263 0,2923
25,0325 0,0289 2,9969 0,2993
25,0157 0,0290 3,0070 0,3005
X 0,2962
Kadar Sebenarnya
0,2962 ± 0,0053
Polong Muda Kecipir
Rebus
25,0511 0,0219 2,2906 0,2285
25,0474 0,0216 2,2603 0,2256
25,0602 0,0217 2,2704 0,2264
25,0242 0,0212 2,2199 0,2217
25,0325 0,0220 2,3208 0,2317
25,0157 0,0217 2,2704 0,2269
X 0,2269
Kadar
Lampiran 20. Persentase Penurunan Kadar Kalsium, Magnesium, Besi dan Mangan dalam Polong Muda Kecipir Segar dan Polong Muda Kecipir Rebus
1. Kalsium
Kadar Kalsium Polong Muda Kecipir Segar adalah 30,7430 mg/100 g Kadar Kalsium Polong Muda Kecipir Rebus adalah 26,5849 mg/100 g Persentase penurunan Kadar Kalsium Polong Muda Kecipir adalah :
100%
2. Magnesium
Kadar Magnesium Polong Muda Kecipir Segar adalah 33,8027 mg/100 g Kadar Magnesium Polong Muda Kecipir Rebus adalah 24,4033 mg/100 g Persentase penurunan Kadar Magnesium Polong Muda Kecipir adalah :
3. Besi
Kadar Besi Polong Muda Kecipir Segar adalah 0,4571 mg/100 g Kadar Besi Polong Muda Kecipir Rebus adalah 0,4239 mg/100 g Persentase penurunan Kadar Besi Polong Muda Kecipir adalah :
100%
Kadar Mangan Polong Muda Kecipir Segar adalah 0,0002962 mg/100 g Kadar Mangan Polong Muda Kecipir Rebus adalah 0,0002268 mg/100 g Persentase penurunan Kadar Mangan Polong Muda Kecipir adalah :
Lampiran 21. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalsium dalam Sampel Polong Muda Kecipir Segar dan Polong Muda Kecipir Rebus
No Polong Muda Kecipir Segar Polong Muda Kecipir Rebus
1. X1 = 30,7430 X2 = 26,5849
2. S1= 0,1761 S2= 0,1352
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2) atau berbeda (σ1 ≠ σ2).
- H0μ σ1= σ2 H1μ σ1≠ σ2
- Nilai kritis F yang diperbolehkan dari tabel (F 0,01/2, (5,5)) adalah = 14,94 - Daerah kritis penolakan: hanya jika F0 ≥ 14,λ4
F0 = S S
F0 = , ,
F0 = 1,6965
- Dari hasil uji ini menunjukkan H0 diterima dan H1 ditolak sehingga disimpulkan bahwaσ1 = σ2. Berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar kalsium dalam polong muda kecipir segar dan polong muda kecipir rebus.
- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata–rata menggunakan distribusi t - Simpangan bakunya adalah:
Sp =
√
− S + − S+ −
=
√
− , + − ,+ −
=
√
, + ,- H0 : µ1 = µ 2 H1 : µ1≠ µ 2
- Dengan menggunakan taraf kepercayaan λλ% dengan nilai α = 1% t 0,01/2= ± 3,1693 untuk df = 6 + 6 -2 = 10
- Daerah kritis penerimaan: - 3,16λ3 ≤ t0≤ 3,16λ3 - Daerah kritis penolakan: t0< -3,1693 dan t0> 3,1693
t0 = − �√� +�
= , − , , √ +
= , ,
= 45,9021
Lampiran 22. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Magnesium dalam Sampel Polong Muda Kecipir Segar dan Polong Muda Kecipir Rebus
No Polong Muda Kecipir Segar Polong Muda Kecipir Rebus
1. X1 = 33,8027 X2 = 24,4033
2. S1= 0,1433 S2= 0,0955
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2) atau berbeda (σ1 ≠ σ2).
- H0μ σ1= σ2 H1μ σ1≠ σ2
- Nilai kritis F yang diperbolehkan dari tabel (F 0,01/2, (5,5)) adalah = 14,94 - Daerah kritis penolakan: hanya jika F0 ≥ 14,λ4
F0 = S S
F0 = , ,
F0 = 2,2515
- Dari hasil uji ini menunjukkan H0 diterima dan H1 ditolak sehingga disimpulkan bahwaσ1 = σ2. Berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar magnesium dalam polong muda kecipir segar dan polong muda kecipir rebus.
- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata–rata menggunakan distribusi t - Simpangan bakunya adalah:
Sp =
√
− S + − S+ −
=
√
− , + − ,+ −
=
√
, + ,- H0 : µ1 = µ 2 H1 : µ1≠ µ 2
- Dengan menggunakan taraf kepercayaan λλ% dengan nilai α = 1% t 0,01/2= ± 3,1693 untuk df = 6 + 6 -2 = 10
- Daerah kritis penerimaan: - 3,16λ3 ≤ t0≤ 3,16λ3 - Daerah kritis penolakan: t0< -3,1693 dan t0> 3,1693
t0 = − �√� +�
= , − , , √ +
= , ,
= 133,7735
Lampiran 23. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Besi dalam Sampel Polong Muda Kecipir Segar dan Polong Muda Kecipir Rebus
No Polong Muda Kecipir Segar Polong Muda Kecipir Rebus
1. X1 = 0,4571 X2 = 0,4239
2. S1= 0,0072 S2= 0,0038
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2) atau berbeda (σ1 ≠ σ2).
- H0μ σ1= σ2 H1μ σ1≠ σ2
- Nilai kritis F yang diperbolehkan dari tabel (F 0,01/2, (5,4)) adalah = 22,46 - Daerah kritis penolakan: hanya jika F0 ≥ 22,46
F0 = S S
F0 = , ,
F0 = 3,59002
- Dari hasil uji ini menunjukkan H0 diterima dan H1 ditolak sehingga disimpulkan bahwaσ1 = σ2. Berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar besi dalam polong muda kecipir segar dan polong muda kecipir rebus.
- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata–rata menggunakan distribusi t - Simpangan bakunya adalah:
Sp =
√
− S + − S+ −
=
√
− , + − ,+ −
=
√
, + ,- H0 : µ1 = µ 2 H1 : µ1≠ µ 2
- Dengan menggunakan taraf kepercayaan λλ% dengan nilai α = 1%
t 0,01/2= ± 3,2498 untuk df = 6 + 5 -2 = 9
- Daerah kritis penerimaan: - 3,24λ8 ≤ t0≤ 3,24λ8 - Daerah kritis penolakan: t0< -3,2498 dan t0> 3,2498
t0 = − �√� +�
= , − , , √ +
= , ,
= 9,4857
Lampiran 24. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Mangan dalam Sampel Polong Muda Kecipir Segar dan Polong Muda Kecipir Rebus
No Polong Muda Kecipir Segar Polong Muda Kecipir Rebus 1. X1 = 0,0002962 X2 = 0,0002268 2. S1= 0,00000326 S2= 0,000003309
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2) atau berbeda (σ1 ≠ σ2).
- H0μ σ1= σ2 H1μ σ1≠ σ2
- Nilai kritis F yang diperbolehkan dari tabel (F 0,01/2, (5,5)) adalah = 14,94 - Daerah kritis penolakan: hanya jika F0 ≥ 14,λ4
F0 = S S
F0 = , ,
F0 = 0,9706
- Dari hasil uji ini menunjukkan H0 diterima dan H1 ditolak sehingga disimpulkan bahwaσ1 = σ2. Berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar mangan dalam polong muda kecipir segar dan polong muda kecipir rebus.
- Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata–rata menggunakan distribusi t - Simpangan bakunya adalah:
Sp =
√
− S + − S+ −
=
√
− , + − ,+ −
=
√
, �− + , � −
- H0 : µ1 = µ 2 H1 : µ1≠ µ 2
- Dengan menggunakan taraf kepercayaan λλ% dengan nilai α = 1%
t 0,01/2= ± 3,1693 untuk df = 6 + 6 -2 = 10 - Daerah kritis penerimaan: - 3,16λ3 ≤ t0≤ 3,16λ3 - Daerah kritis penolakan: t0< -3,1693 dan t0> 3,1693
t0 = − �√� +�
= ( , �
− − , � − )
, � − √ +
= , ,
= 385,5556
Lampiran 25. Perhitungan Jumlah Baku yang Ditambahkan untuk Persen Perolehan Kembali Kadar Kalsium, Magnesium, Besi dan Mangan pada Polong Muda Kecipir Segar
Jumlah baku yang ditambahkan dapat dihitung menggunakan rumus berikut: C*A= 10 % x X
V =
∗ SKeterangan:
C*A = Kadar larutan baku yang ditambahkan (µg/g) X = Kadar rata–rata logam pada sampel (mg/100 g) V = Jumlah larutan baku yang ditambahkan (ml)
BS = Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (g)
1. Kalsium
Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (BS) = 25,0368 g
Kadar rata–rata kalsium pada polong muda kecipir segar (X) = 30,7430 mg/100 g
C*A = 10 % x X
= x 30,7430 mg/100 g = 3,0743 mg/100 g
= 30,7430 µg/g
V
=Konsentrasi baku yang digunakan C∗A x BS= , µg/g x ,µg/ml g = 0,769708389 ml
2. Magnesium
Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (BS) = 25,0368 g
Kadar rata–rata magnesium pada polong muda kecipir segar (X) = 33,8027 mg/100 g
C*A = 10 % x X
= x 33,8027 mg/100 g = 3,3802 mg/100 g
= 33,8027 µg/g
V
=Konsentrasi baku yang digunakan C∗A x BS= , µg/g x ,µg/ml g = 0,846373636 ml
1 ml 3. Besi
Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (BS) = 25,0368 g
Kadar rata–rata besi pada polong muda kecipir segar (X) = 0,4571 mg/100 g
C*A = 10 % x X
= x 0,4571 mg/100 g = 0,0457 mg/100 g = 0,4571 µg/g
V
=Konsentrasi baku yang digunakan C∗A x BS= , µ / , µ /
Lampiran 25. (Lanjutan)
4. Mangan
Berat rata–rata sampel untuk uji persen perolehan kembali (BS) = 25,0368 g
Kadar rata–rata mangan pada polong muda kecipir segar (X) = 0,0002962 mg/100 g
C*A = 10 % x X
= x 0,0002962 mg/100 g = 0,00002962mg/100 g = 0,0002962 µg/g
V
=Konsentrasi baku yang digunakan C∗A x BS= , µ, g/g x ,µg/ml g = 0,074161505 ml
Mangan Sebelum dan Setelah Penambahan Masing-masing Larutan Baku pada Polong Muda Kecipir Segar
1. Hasil Analisis Kadar Kalsium (Ca) Sebelum Ditambahkan Larutan Baku Kalsium
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi (A)
Konsentrasi
(µg/ml) Kadar (mg/100g)
1 25,0511 0,0631 3,0953 30,8904
2 25,0474 0,0630 3,0904 30,8461
3 25,0602 0,0632 3,1002 30,9279
4 25,0242 0,0624 3,0611 30,5816
5 25,0325 0,0627 3,0757 30,7180
6 25,0157 0,0622 3,0513 30,4942
∑ 184,4584
Rata-rata 30,7430
2. Hasil Analisis Kadar Kalsium (Ca) Sesudah Ditambahkan Larutan Baku Kalsium
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/ml)
Kadar (mg/100g)
Recovery (%)
1 25,0245 0,0712 3,4914 34,8802 103,58
2 25,0387 0,0715 3,5061 35,0069 106,75
3 25,0473 0,0716 3,5110 35,0437 107,67
∑ 75,1105 318
Lampiran 26. (Lanjutan)
3. Hasil Analisis Kadar Magnesium (Mg) Sebelum Ditambahkan Larutan Baku Magnesium
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi (A)
Konsentrasi
(µg/ml) Kadar (mg/100g)
1 25,0511 0,0862 0,8507 33,9614
2 25,0474 0,0855 0,8439 33,6932
3 25,0602 0,0861 0,8497 33,9101
4 25,0242 0,0852 0,8409 33,6072
5 25,0325 0,0860 0,8488 33,9085
6 25,0157 0,0855 0,8439 33,7359
∑ 202,8165
Rata-rata 33,8027
4. Hasil Analisis Kadar Magnesium (Mg) Sesudah Ditambahkan Larutan Baku Magnesium
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/ml)
Kadar (mg/100g)
Recovery (%)
1 25,0245 0,0964 0,9505 37,9835 104,67
2 25,0387 0,0963 0,9495 37,9229 103,15
3 25,0473 0,0966 0,9524 38,0270 105,76
∑ 75,1105 313,58
5. Hasil Analisis Kadar Besi (Fe) Sebelum Ditambahkan Larutan Baku Besi
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi (A)
Konsentrasi
(µg/ml) Kadar (mg/100g)
1 25,0511 0,0219 4,6972 0,4687
2 25,0474 0,0211 4,5302 0,4521
3 25,0602 0,0212 4,5511 0,4540
4 25,0242 0,0215 4,6137 0,4609
5 25,0325 0,0214 4,5929 0,4586
6 25,0157 0,0209 4,4885 0,4485
∑ 2,7431
Rata-rata 0,4571
6. Hasil Analisis Kadar Besi (Fe) Sesudah Ditambahkan Larutan Baku Besi
Sampel
Berat Sampel
(g)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/ml)
Kadar (mg/100g)
Recovery (%)
1 25,0245 0,0233 4,9895 0,4984 103,33
2 25,0387 0,0234 5,0104 0,5005 108,02
3 25,0473 0,0232 4,9686 0,4959 97,24
∑ 75,1105 308,59
Lampiran 26. (Lanjutan)
Kadar (mg/100g) x 10-3
Rata-rata 0,2962
8. Hasil Analisis Kadar Mangan (Mn) Sesudah Ditambahkan Larutan Baku
Besi dan Mangan pada Polong Muda Kecipir Segar 1. Perhitungan uji perolehan kembali kadar kalsium
Sampel 1
Persamaan regresi : Y = 0,02045 X 0,0002
X = , + ,
, = 3,4914 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 3,4914µg/ml CF =
µ /
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 100
= 348,8024µg/g = 34,8802 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambah larutan baku (CF) = 34,8802 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 30,7430mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 1 ml
= 39,9412µg/g = 3,9941 mg/100g
Maka % perolehan kembali kalsium = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
Lampiran 27. (Lanjutan)
Sampel 2
Persamaan regresi : Y = 0,02045 X 0,0002
X = , + ,
, = 3,5061 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 3,5061 µg/ml CF = µ / x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 100
= 350,0693µg/g = 35,0069 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 35,0069 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 30,7430mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah
C*A = µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 1 ml
= 39,9412µg/g = 3,9941 mg/100g
Maka % perolehan kembali kalsium = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
Sampel 3
Persamaan regresi : Y = 0,02045 X 0,0002
X = , + ,
, = 3,5110 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 3,5110 µg/ml CF =
µ /
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 100
= 350,4372µg/g = 35,0437 mg/100g
Kadar sampel 3 setelah ditambah larutan baku (CF) = 35,0437mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 30,7430mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 1 ml
= 39,9412µg/g = 3,9941 mg/100g
Maka % perolehan kembali kalsium = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
Lampiran 27. (Lanjutan)
2. Perhitungan uji perolehan kembali kadar magnesium Sampel 1
Persamaan regresi : Y = 0,10226 X 0,0008
X = , + ,
, = 0,9505 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,9505µg/ml CF =
µ /
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 400
= 379,8350µg/g = 37,9835 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambah larutan baku (CF) = 37,9835 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 33,8027mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah
C*A = µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 1 ml
= 39,9412µg/g = 3,9941 mg/100g
Maka % perolehan kembali magnesium = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
Sampel 2
Persamaan regresi : Y = 0,10226 X 0,0008
X = , + ,
, = 0,9495 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,9495 µg/ml CF =
µ /
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 400
= 379,2291µg/g = 37,9229 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 37,9229 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 33,8027 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 1 ml
= 39,9412µg/g = 3,9941 mg/100g
Maka % perolehan kembali magnesium = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
Lampiran 27. (Lanjutan)
Sampel 3
Persamaan regresi : Y = 0,10226 X 0,0008
X = , + ,
, = 0,9524 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,9524 µg/ml CF =
µ /
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 400
= 380,2701µg/g = 38,0270 mg/100g
Kadar sampel 3 setelah ditambah larutan baku (CF) = 38,0270mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 33,8027 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 1 ml
= 39,9412µg/g = 3,9941 mg/100g
Maka % perolehan kembali magnesium = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
3. Perhitungan uji perolehan kembali kadar besi Sampel 1
Persamaan regresi : Y = 0,00479 X 0,0006
X = , + ,
, = 4,9895 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 4,9895 µg/ml CF =
µ /
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 1 = 4,9846µg/g
= 0,4984 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,4984 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 0,4571mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 0,2 ml
= 0,3994µg/g = 0,0399 mg/100g
Maka % perolehan kembali besi = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
Lampiran 27. (Lanjutan)
Sampel 2
Persamaan regresi : Y = 0,00479 X 0,0006
X = , + ,
, = 5,0104 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 5,0104 µg/ml CF =
µ /
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 1
= 5,0026µg/g = 0,5002 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,5002 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 0,4571 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 0,2 ml
= 0,3994µg/g = 0,0399 mg/100g
Maka % perolehan kembali besi = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
Sampel 3
Persamaan regresi : Y = 0,00479 X 0,0006
X = , + ,
, = 4,9686 µg/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 4,9686µg/ml CF =
µ /
x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , µ /
, x 25 ml x 1
= 4,9593µg/g = 0,4959 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,4959 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , / = 0,4571 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= µ /
, x 0,2 ml
= 0,3994µg/g = 0,0399 mg/100g
Maka % perolehan kembali besi = F−
�∗� x 100%
= , − , /
, / x 100%
Lampiran 27. (Lanjutan)
4. Perhitungan uji perolehan kembali kadar mangan Sampel 1
Persamaan regresi : Y = 0,00991 X 0,0008
X = , + ,
, = 3,3703ng/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 3,3703 ng/ml CF = / x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , /
, x 25 ml x 1
= 3,3670�g/g
= 0,3367 x 10-3 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,0003367 mg/100g Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , � − /
= 0,2962 x 10-3 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery = 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= , µ /
, x 0,1 ml
= 0,3994 x 10-3µg/g = 0,0399 x 10-3 mg/100g
Maka % perolehan kembali mangan = F−
�∗� x 100%
= , �
− − , � − /
, � − / x 100%
Sampel 2
Persamaan regresi : Y = 0,00991 X 0,0008
X = , + ,
, = 3,3804ng/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 3,3804 ng/ml CF = / x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , /
, x 25 ml x 1
= 3,3751�g/g
= 0,3375 x 10-3 mg/100g
Kadar sampel 2 setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,0003375 mg/100g Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , � − /
= 0,2962 x 10-3 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah C*A =
µ /
− x Volume (ml)
= , µ /
, x 0,1 ml
= 0,3994 x 10-3µg/g = 0,0399 x 10-3 mg/100g
Maka % perolehan kembali mangan = F−
�∗� x 100%
= , �
− − , � − /
, � − / x 100%
Lampiran 27. (Lanjutan)
Sampel 3
Persamaan regresi : Y = 0,00991 X 0,0008
X = , + ,
, = 3,3602ng/ml
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 3,3602 ng/ml CF = / x Volume (ml) x Faktor pengenceran
= , /
, x 25 ml x 1
= 3,3538µg/g
= 0,3353 x 10-3 mg/100g
Kadar sampel 3 setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,0003353 mg/100g Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan lautan baku (CA) adalah kadar rata-rata dari keenam sampel
CA = , + , + , + , + , + , � − /
= 0,2962 x 10-3 mg/100g Berat sampel rata-rata uji recovery= 25,0368 g
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A) adalah
C*A = µ /
− x Volume (ml)
= , µ /
, x 0,1 ml
= 0,3994 x 10-3µg/g = 0,0399 x 10-3 mg/100g
Maka % perolehan kembali mangan = F−
�∗� x 100%
= , �
− − , � − /
, � − / x 100%
Magnesium, Besi dan Mangan pada Sampel
1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kalsium
No.
Kadar Persen Perolehan Kembali (mg/100 g)
( Xi )
(Xi - X ) (Xi - X )2
1. 103,58 -2,42 5,8564
2. 106,75 0,75 0,5625
3. 107,67 1,67 2,7889
∑ = 318
∑(Xi - X )2= 9,2078 X = 106
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
RSD = Relative Standard Deviation
SD =
1 -n
X -Xi 2
SD =
1 3 9,2078
SD = 2,1456
RSD =
x
100
%
x
SD
RSD = 100%
106 2,1456
x
Lampiran 28. (Lanjutan)
2. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Magnesium
No.
Kadar Persen Perolehan Kembali (mg/100 g)
( Xi )
(Xi - X ) (Xi - X )2
1. 104,67 0,15 0,0225
2. 103,15 -1,37 1,8769
3. 105,76 1,24 1,5376
∑ = 313,58
∑(Xi - X )2= 3,4370 X = 104,52
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
RSD = Relative Standard Deviation
SD =
1 -n
X -Xi 2
SD =
1 3 3,4370
SD = 1,3109
RSD =
x
100
%
x
SD
RSD = 100%
104,52 1,3109
x
3. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Besi
No.
Kadar Persen Perolehan Kembali (mg/100 g)
( Xi )
(Xi - X ) (Xi - X )2
1. 103,33 0,47 0,2209
2. 108,02 5,16 26,6256
3. 97,24 -5,62 31,5844
∑ = 308,59
∑(Xi - X )2= 58,4309 X = 102,86
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
RSD = Relative Standard Deviation
SD =
1 -n
X -Xi 2
SD =
1 3 58,4309
SD = 5,4051
RSD =
x
100
%
x
SD
RSD = 100%
102,86 5,4051
x
Lampiran 28. (Lanjutan)
4. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Mangan
No.
Kadar Persen Perolehan Kembali (mg/100 g)
( Xi )
(Xi - X ) (Xi - X )2
1. 101,37 0,42 0,1764
2. 103,41 2,46 6,0516
3. 98,08 -2,87 8,2369
∑ = 302,86
∑(Xi - X )2= 14,4649 X = 100,95
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
RSD = Relative Standard Deviation
SD =
1 -n
X -Xi 2
SD =
1 3 14,4649
SD = 2,6893
RSD =
x
100
%
x
SD
RSD = 100%
100,95 2,6893
x
1. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi kalsium Y = 0,02045 X 0,0002
Slope = 0,02045
No
Konsentrasi (µg/ml)
X
Absorbansi
Y Yi Y-Yi (Y-Yi)
2
1 0,0000 -0,0001 -0,00020 0,00010 0,000000010 2 1,0000 0,0197 0,02025 -0,00055 0,000000302 3 2,0000 0,0409 0,04070 0,00020 0,000000020 4 3,0000 0,0618 0,06115 0,00065 0,000000422 5 4,0000 0,0820 0,08160 0,00040 0,000000160 6 5,0000 0,1015 0,10205 -0,00055 0,000000302
∑(Y-Yi)2= 0,000001217
Simpangan Baku =
√
∑ − ² −=
√
,= 0,000551588
Batas Deteksi = � ⁄ �� �
= , ,
= 0,0809 µg/ml
Batas Kuantitasi = � ⁄ �� �
Lampiran 29. (Lanjutan)
2. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi magnesium Y = 0,10226 X - 0,0008
Slope = 0,10226
No
Konsentrasi (µg/ml)
X
Absorbansi
Y Yi Y-Yi (Y-Yi)
2
1 0,0000 0,0004 -0,00080 0,00120 0,00000144
2 0,2000 0,0194 0,01965 -0,00025 0,000000063
3 0,4000 0,0392 0,04010 -0,00090 0,000000817
4 0,6000 0,0592 0,06079 -0,00159 0,000002547
5 0,8000 0,0815 0,08132 0,00017 0,000000029
6 1,0000 0,1023 0,10146 0,00084 0,000000705
∑(Y-Yi)2= 0,000005601
Simpangan Baku =
√
∑ − ² −=
√
,= ,
Batas Deteksi = � ⁄ �� �
= , ,
= 0,0347 µg/ml
Batas Kuantitasi = � ⁄ �� �
= , ,
3. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi besi Y = 0,00479 X - 0,0006
Slope = 0,00479
No
Konsentrasi (µg/ml)
X
Absorbansi
Y Yi Y-Yi (Y-Yi)
2
1 0,0000 -0,0006 -0,00060 0,00000 0,00000000
2 2,0000 0,0086 0,00898 0,00038 0,000000144
3 4,0000 0,0188 0,01856 0,00024 0,000000057
4 6,0000 0,0283 0,02814 0,00016 0,000000025
5 8,0000 0,0377 0,03772 -0,00002 0,000000004
6 10,0000 0,0471 0,04730 0,00020 0,00000004
∑(Y-Yi)2= 0,000000027
Simpangan Baku =
√
∑ − ² −=
√
,= ,
Batas Deteksi = � ⁄ �� �
= , ,
= 0,1627 µg/ml
Batas Kuantitasi = � ⁄ �� �
Lampiran 29. (Lanjutan)
4. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi mangan Y = 0,00991 X - 0,0008
Slope = 0,00991
No
Konsentrasi (ng/mL)
X
Absorbansi
Y Yi Y-Yi (Y-Yi)
2
1 0,0000 0,0005 -0,00080 0,00130 0,00000169
2 2,0000 0,0191 0,01902 0,00008 0,000000006
3 4,0000 0,0373 0,03884 -0,00154 0,000002371
4 6,0000 0,0577 0,05866 -0,00096 0,000000921
5 8,0000 0,0783 0,07848 0,00018 0,000000032
6 10,0000 0,0996 0,09830 0,00130 0,000000169
∑(Y-Yi)2= 0,000006710
Simpangan Baku =
√
∑ − ² −=
√
,= ,
Batas Deteksi = � ⁄ �� �
= , ,
= 0,3920 ng/ml
Batas Kuantitasi = � ⁄ �� �
Gambar 7. Alat Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) (Hitachi Z-2000)