• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pada Cv. Karya Makmur Perkasa Kota Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pada Cv. Karya Makmur Perkasa Kota Binjai"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era yang semakin modern ini, sistemperekonomian adalah salah satu aspek

penting di dalam kehidupan bermasyarakat dalam suatu negara untuk menunjang

kehidupan yang lebih baik dan layak bagi semua masyarakat di seluruh dunia. Dan

indonesia adalah negara yang memprioritaskan kesejahteraan rakyatnya melalui

sistem perekonomian yang di terapkannya.Di Indonesia sendiri terdapat beberapa

macam sistem perekonomian yang telah digunakan, yaitu sistem ekonomi kapitalis,

sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi campuran.Namun Indonesia sendiri

lebih cenderung pada sistem ekonomi campuran.

Selama 21 tahun pertama Indonesia merdeka, perekonomian bangsa

menghadapi tantangan dan ujian berat, termasuk adanya hambatan dari dalam dan

luar negeri, yang nyaris membuat sendi-sendi perekonomian nasional mati. Pada

tahun 1959, trend paham kapitalisme secara konstitusional ditolak, sehingga sistem

ekonomi nasional lebih condong ke sistem ekonomi etatistik (segalanya negara) yang

otomatis mematikan segala daya kreasi masyarakat.Ekonomi Komando yang

berlangsung selama 7 tahun dari tahun 1959 sampai dengan tahun 1966, mencapai

titik paling krisis dengan hiperinflasi 650% pada tahun 1966 yang hampir

melumpuhkan seluruh sistem produksi dan distribusi nasional1

1

(2)

Ekonomi orde baru yang dimulai sejak tahun 1966 secara

radikal membalikkan arah sistem ekonomi Indonesia. Pembangunan diarahkan

pada demokrasi ekonomi dan politik ekonomi untuk menggerakkan kembali

roda perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kegiatan pencetakan uang yang telah berlangsung hampir tanpa kendali

dihentikan, anggaran belanja pemerintah dibuat berimbang, dan produksi dalam

negeri khususnya di bidang pangan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi penduduk yang terus bertambah.Sistem ekonomi pasar bebas mulai

berjalan normal, pembangunan ekonomi dibangun berdasarkan Rencana

Pembangunan Lima Tahun (REPELITA), yang diarahkan dari tahun 1969 sampai

dengan tahun 1994.2

Ditandai dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi di kawasan

Asia Tenggara, dimulai dari negara yang sudah siap menghadapi krisis

ekonomi tersebut seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Brunei sampai dengan

negara–negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu negara yang mengalami

tahun–tahun ledakan kemajuan di kawasan Asia Tenggara adalah Filipin.3 Indonesia

sendiri mengalami krisis hebat yang mengakibatkan terjadinya tingkat pertumbuhan

ekonomi minus 14% pada tahun 1998.4

Krisis ekonomi itu sudah mulai berlaku, tetapi baru disadari bahwa

pembangunan di bidang ekonomi lebih diutamakan dengan mengabaikan

2

Asyakuri ibn Chamim, Pendidikan Kewarganegaraan, Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yogyakarta, 1999, hlm. 143.

3

Veedi R Hadiz, Politik Gerakan Buruh Di Asia Tenggara, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007, hlm. 16.

4

(3)

pembangunan hukumnya. Akibatnya, dalam pembangunan bidang ekonomi tersebut

muncul berbagai isu dan persoalan hukum berskala nasional. Oleh karena itu, sudah

sewajarnya pemerintah telah berbenah diri dalam menghadapi pertumbuhan dan

perkembangan pembangunan ekonomi yang sedemikian pesatnya.5

Pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus menerus

yang menuju kearah perbaikan cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu bangsa, atau

pembangunan ekonomi suatu bangsa ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup rakyat. Dalam membangun bangsa dan negara di berbagai bidang tersebut

peranan pemerintah adalah sangat penting sekali, yaitu diantaranya melalui

perencanaan pembangunan.Bagi Indonesia melalui pembangunan, ingin dicapai

masyarakat adil dan makmur yang merata materill dan spiritual. Dengan perkataan

lain, yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah adanya keseimbangan

pembangunan dalam arti fisik materill dan pembangunan dalam arti rohaniah

(mental/spiritual). Tujuan pembangunan ini tidaklah akan dicapai dalam waktu satu

atau dua tahun saja, melainkan memerlukan waktu yang cukup panjang, yang akan

ditempuh melalui serangkaian tahap-tahap.

Salah satu cara

adalah dengan mengadakan penyesuaian dan perubahan seperlunya terhadap sistem

perekonomian di Indonesia dan melakukan terobosan yang akan mempercepat

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia melalui undang-undang yang

berdampak langsung pada perkembangan perekonomian di Indonesia.

6

5

Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2003, hlm. 2.

6

(4)

Pada tahun70-an secara tajam mulai disadari bahwasanya meskipun

mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun kebanyakan negara

berkembang belumlah berhasil menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi

angkatan kerja pada umumnya, baik ditinjau dari segi tingkat pendapatan, ataupun

dari kesesuaian pekerjaan terhadap keahlian. Harapan bahwa pertumbuhan yang pesat

dari sektor industri modern akan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dan

pengangguran secara tuntas ternyata masih berada pada rentang perjalanan yang

panjang. Bertolak dari kenyataan inilah maka eksistensi Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM), telah mengambil tempat penting dalam masalah kesempatan

kerja dan ketenagakerjaan di negara-negara berkembang.

Fokus pembangunan perekonomian Indonesia pra krisis yang lebih

menitikberatkan "konglomerasi usaha" terbukti telah menyeret perekonomian ke

jurang krisis yang semakin dalam. Demikian pula pada saat Indonesia mengalami

puncak krisis moneter pada tahun 1997, yang menyelamatkan perekonomian adalah

kontribusi dari Small Medium Enterpries (Usaha Mikro Kecil Menengah, selanjutnya

disingkat UMKM).UMKM terbukti kebal terhadap krisis ekonomi dan menjadi katup

pengaman bagi dampak krisis, seperti pengangguran dan pemutusan hubungan kerja.7

Maka dari itu pemerintah mengeluarkan suatu undang-undang yang dapat

mengatasi permasalahan yang terjadi dan berkaitan dengan UMKM, dan salah satu

undang-undang yan dilahirkan oleh pemerintah dikarenakan oleh keadaan yang

demikian dan mulai menyadari akan pentingnya pengembangan sektor ekonomi

7

Sumodiningrat, Gunawan dan Riant Nugroho D, Membangun Indonesia Emas:Model

Pembangunan Indonesia Baru Menuju Negara-Bangsa Yang Unggul Dalam Persaingan Global, Alex

(5)

nasional yang harus memperhatikan mengutamakan aspek pertumbuhan UMKM

tersebut adalah undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Kecil, Mikro dan

Menengah menggantikan Undang-Undang nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha

Kecil.

Undang-UndangNomor 20 Tahun 2008 adalah undang-undang yang mengatur

tentang usaha mikro, kecil dan menengah. dari situ, sudah nampak jelas bahwa

undang-undang tersebut mengatur tentang kegiatan usaha dan bisnis. Sebagaimana

kita tahu, usaha mikro, kecil dan menengah merupakan usaha yang banyak digeluti

oleh masyarakat Indonesia pada saat ini.

Seperti yang tercantum dalam undang-undang tersebut bahwa masyarakat adil

dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 harus diwujudkan melalui pembangunan perekonomian

nasional berdasarkan demokrasi ekonomi. Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis

Permusyarawatan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang

Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang

mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur

perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan.

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana dimaksud

sebelumnya, perlu diselenggarakan secara menyeluruh, optimal, dan

berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif, pemberian

kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan, dan pengembangan usaha

(6)

Mikro, Kecil, dan Menengah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan

dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan

kemiskinan, sehubungan dengan perkembangan lingkungan perekonomian yang

semakin dinamis dan global, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha

Kecil, yang hanya mengatur Usaha Kecil perlu diganti, agar Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah di Indonesia dapat memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha.

Oleh karena itulah terdapat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 untuk melengkapi

Undang-Undang sebelumnya, agar dapat melindungi para pelaku usahanya.

Undang-Undang tersebut tidak hanya mengklasifikasikan jenis-jenis usaha

yang ada ditanah air, dalam Undang-Undang tersebut juga diatur tentang aspek

penumbuhan iklim usaha yang ada diindonesia berupa pendanaan, sarana dan

prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha, kesempatan berusaha,

promosi dagang dan dukungan kelembagaan, hal tersebut ditunjukan untuk

memudahkan para pelaku usaha yang bergerak pada sektor Mikro, Kecil dan

Menengah.UU No. 20 Tahun 2008 juga bisa disebut sebagai landasan hukum dalam

dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, karena tujuan dari adanya regulasi tersebut

adalah melindungi para pelaku usaha khususnya yang masih bergelut pada bagian

Mikro, Kecil dan Menengah.Dan seperti yang terdapat pada pasal 8, 9 dan 10 pada

bab 5 Undang-Undang tersebut, para pelaku usaha tersebut juga mendapatkan

bantuan dari pemerintah diberbagai aspek antara lain aspek pendanaan dan juga aspek

sarana prasarana.

Pada umumnya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah sebagian besar

(7)

pengembangan UMKM seperti legalitas usaha, persyaratan kredit, maupun

aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan UMKM baik itu di dalam Kitab hukum yang

ada di Indonesia maupun peraturan perundangannya sebagai contoh adalah bahwa

hampir sebagian UMK (Usaha Mikro Kecil) di Indonesia berada di sektor informal

dan 70% nya belum memiliki legalitas usaha dan kesulitan dalam permodalan

dikarenakan minimnya akses kredit.8

Usaha Mikro, kecil dan Menengah yang saat ini sebagai sasaran utama

pembangunan harus dilandasi juga dengan komitmen dan koordinasi yang baik antara

pemerintah, pebisnis, dan lembaga non bisnis serta masyarakat setempat dengan

menerapkan strategi agresif yang berbasis pada ekonomi jaringan (kemitraan).

Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah secara keseluruhan dilakukan

dengan cara memberi dukungan positif dan nyata terhadap pengembangan sumber

daya manusia (pelatihan kewirausahaan), teknologi, informasi, akses pendanaan serta

pemasaran. Perluasan pasar ekspor juga merupakan indikator keberhasilan

membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan.9

Dikeluarkannya undang-undang no. 20 tahun 2008 tentang usaha kecil, mikro

dan menengah ini telah menyebabkan timbulnya kesadaran masyarakat dan

jaminanbagi masyarakat bahwasanya UMKM sangat diprioritaskan demi

pertumbuhan perekonomian nasional dan perlindungan yang pasti dari UMKM itu

8

M. Kwartono Adi, Kiat Sukses Berburu Modal UMKM, Raih Asa Sukses, Jakarta, 2009, hlm. 7.

9

Abdullah Abidin, Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Sebagai Kekuatan

Strategis Dalam Mempercepat Pembangunan daerah,

(8)

sendiri yang menyebabkan tumbuhnya suatu niatan masyarakat untuk ikut serta di

dalam pertumbuhan ekonomi nasional tersebut dengan berinisiatif unuk mendirikan

suatu Usaha Kecil, Mikro dan Menengah di daerah-daerah seluruh Indonesia, salah

satunya adalah dengan didirikannya suatu usaha yang berbentuk persekutuan

komanditer bernama CV. Karya Makmur Perkasa yang terletak di kota Binjai

provinsi Sumatera Utara.

CV. Karya Makmur Perkasa merupakan salah satu dari beberapa persekutuan

komanditer yang bergerak pada bidang manufaktur yang memproduksi hasil

penggilingan plastik-plastik bekas didapat dari para pengepul dan pemulung plastik

yang tidak terpakai untuk kemudian diolah dengan cara dijual kembali pada

pabrik-parik maupun perusahaan yang membutuhkannya untuk di olah menjadi bijih plastik

yang dapat di bentuk kembali sesuai keinginan dan kebutuhan daripada

pabrik-pabrik maupun perusahaan tersebut yang pada dasarnya berbahan dasar dari pada

plastik itu sendiri.

Banyak di antara para pelaku usaha UMKM seperti CV. Karya Makmur

Perkasa ini juga tidak mengetahui tentang ketentuan hukum ataupun peraturan

undang-undang yang mengatur soal UMKM dan bagaimana penerapannya di dalam

pelaksanaan maupun pengembangan UMKM tersebut. Hal ini terjadi di dalam proses

perkembangan jalannya usaha yang di alami oleh para pelaku usaha pada CV. Karya

Makmur Perkasa ini.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk memperdalam

(9)

No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Kecil, Mikro dan Menengah pada CV. Karya

Makmur Perkasa Kota Binjai”

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun yang menjadi rumusan

masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kriteria UMKM pada CV. Karya Makmur Perkasa

menurutUndang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha mikro, Kecil,

dan Menengah?

2. Bagaimana pemberdayaan UMKM pada CV. Karya Makmur Perkasa menurut

Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha mikro, Kecil, dan

Menengah?

3. Apa saja hambatan dan kendala dalampenerapan Undang-Undang No.20

Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah Pada CV.Karya

Makmur Perkasa?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penulisan tersebut dapat

memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana kriteria UMKM pada CV. Karya Makmur Perkasa

menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

(10)

2. Untuk Mengetahui pemberdayaan UMKM pada CV. Karya Makmur Perkasa

menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah.

3. Untuk mengetahui apa saja hambatan serta kendala di dalam penerapan

Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada CV.

Karya Makmur Perkasa.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum

keperdataan, yang terkhusus berkaitan dengan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat menjadikan sebagai pedoman dan bahan rujukan bagi rekan

mahasiswa, masyarakat, maupun pihak lainnya dalam penulisan-penulisan

ilmiah lainnya yang berhubungan.

b.Agar menambah pengetahuan kepada masyarakat berkaitan dengan usaha

mikro, kecil dan menengah.

c. Dapat dijadikan sebagai rujukan bagi pelaksanaan usaha mikro, kecil dan

menengah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

(11)

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara

sistematis, metodologis dan konsisten.Oleh karena penelitian merupakan sarana

ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maka metode penelitian yang

diterapkan harus senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi

induknya.10

1. Metode Pendekatan

Penulisan skripsi ini, menggunakan metodologi penulisan sebagai berikut:

Untuk memperoleh suatu pembahasan sesuai dengan apa yang terdapat

didalam tujuan penyusunan bahan analisis, maka dalam penulisan skripsi ini

menggunakan metode pendekatan yuridis empiris, digunakan untuk

memberikan pemahaman bahwa hukum bukan semata-mata sebagai perangkat

perundang-undangan yang bersifat normatif belaka, melainkan hukum harus

dilihat sebagai perilaku masyarakat yang menggejala dalam kehidupan

masyarakat. Berbagai temuan di lapangan yang bersifat individual atau

kelompok akan dijadikan bahan utama dalam mengungkapkan permasalahan

yang diteliti dengan berpegang pada ketentuan yang berlaku.11

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian dalam skripsi ini adalah bersifat deskriptif yaitu penelitian

yang menggambarkan, menelaah, dan menjelaskan serta menganalisa suatu

peraturan hukum.12

10

Soerjono Soekamto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif-Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Press, Jakarta, 2013, hlm. 1.

11

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta,2010, hlm. 45. 12

(12)

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan

sumber data, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh data yang

diperlukan untuk selanjutnya di analisa sesuai yang diharapkan berkaitan

dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari CV. Karya

Makmur Perkasa Kota Binjai. Data primer diperoleh denganwawancara,

yaitu cara memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada pemilik

dari persekutuan komanditer CV. Karya Makmur Perkasa.Sistem

wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

bebas terpimpin, artinya terlebih dahulu dipersiapkan daftar pertanyaan

sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan

yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara dilakukan.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang mendukung keterangan atau menunjang

kelengkapan data primer. Data sekunder terdiri dari:

1) Bahan-bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat,

meliputi seluruh peraturan perundang undangan yang relevan dengan

permasalahan dan tujuan penelitian antara lain terdiri atas13

13

Suratman dan Phillips Dillah, Metode Penelitian Hukum, CV Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 66.

(13)

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah, PP No.17 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.20

Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, Kitab

Undang-Undang Pukum Perdata, dan Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang.

2) Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat

hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu

menganalisa dan memahami bahan hukum primer14

a) Buku-buku yang membahas tentangpersekutuan dagang.

, meliputi:

b) Buku-buku yang membahas tentang usaha mikro, kecil dan

menengah.

c) Hasil penelitian tentang penerapan undang-undang nomor 20 tahun

2008 tentaang usaha mikro, kecil dan menengah.

4. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh baik dari studi lapangan maupun studi dokumen

merupakan data yang dianalisis secara kualitatif, yaitu setelah data terkumpul

kemudian dituangkan dalam bentuk uraian logis dan sistematis, selanjutnya dianalisis

14

(14)

untuk memperoleh kejelasan penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan

secara deduktif, yaitu dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus.15

15 P. Joko Subagyo, Metode penelitian Dalam Teori dan Prakteķ

Cetakan Kelima, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hlm. 87.

F. Keaslian Penulisan

Penelitian ini dilakukan atas ide dan pemikiran dari peneliti sendiri atas

masukan yang berasal dari berbagai pihak guna membantu penelitian dimaksud.

Sepanjang yang telah ditelusuri dan diketahui di lingkungan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, penelitian tentang Penerapan Undang-Undang No.20

Tahun 2008 Tentang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) pada CV. Karya

Makmur Perkasa Kota Binjai,belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Dengan

demikian, jika dilihat kepada permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka

dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan karya ilmiah yang asli, apabila

ternyata dikemudian hari ditemukan judul yang sama, maka dapat

dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

G. Sistematika Penulisan

Keseluruhan sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah satu kesatuan yang

saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan tidak terpisahkan.

(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan pendahuluan yang merupakan pengantar di dalamnya

terurai mengenai latar belakang, perumusan masalah,

kemudian dilanjutkan dengan tujuan penulisan, manfaat

penulisan, metode penulisan, keaslian penulisan dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN UMUM MENGENAI UMKM (USAHA

MIKRO,KECIL DAN MENENGAH)

Merupakan bab yang membahas tentang tinjauan umum

mengenai umkm dimana di dalamnya akan di jelaskan tentang

definisi dan kriteria umkm, perkembangan umkm dan landasan

hukum umkm, kebijakan pemerintah dalam mendukung umkm,

serta masalah-masalah yang terjadi di dalam pengembangan

umkm.

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG CV (COMMANDITAIRE

VENOOTSCHAAP)

Merupakan bab yang membahas tentang tinjauan umum

mengenai CV dimana didalamnya diuraikan mengenai

pengertian CV sebagai badan usaha, dasar hukum dan

(16)

berakhirnya suatu CV, dan kelebihan serta kelemahan pada

CV.

BAB IV : PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2008

TENTANG USAHA, KECIL, DAN MENENGAH PADA

CV. KARYA MAKMUR PERKASA KOTA BINJAI

Merupakan bab yang membahas tentang penerapan daripada

Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha, Kecil,

dan Menengah Pada CV. Karya Makmur Perkasa Kota

Binjaidimana di dalamnya menguraikan tentang prlaksanaan

Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang kriteria

UMKM,Pemberdayaan UMKM pada CV. Karya Makmur

Perkasa menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang

Usaha, Kecil, dan Menengah, sertaHambatan dan kendala

dalam penerapan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang

Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah pada CV.Karya Makmur

Perkasa.

BAB V : PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas

sebelumnya dan saran-saran yang mungkin berguna bagi

penerapan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) pada CV. Karya

(17)

komanditer lain yang ada di Indonesia pada umumnya di dalam

Referensi

Dokumen terkait

Ketiadaan gejala musiman yang jelas untuk reproduksi adalah hal yang biasa terjadi di wilayah tropis karena variasi musim kecil sekali atau dengan kata lain perbedaan musim

Fungsi utama hati dalam metabolisme lemak adalah untuk memecah asam lemak menjadi senyawa kecil yang dapat dipakai untuk energi, untuk mensintesis trigliserida,

para mujtahid, karena para mujtahid hanya terbatas pada memperjelas atau memunculkan hukum Allah serta menemukannya melalui jalan Istimbath (penetapan hukum yang berdasarkan

Menganalisis variasi menu makanan dengan tingkat kepuasan

Dalam PTK tahap penelitian terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi

Pembuatan Aplikasi Permainan Space In The Track ini menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME) yang merupakan bagian dari Java 2, dan baru dicobakan hanya pada emulator yang

Lampiran C halaman 2 dari 2 halaman Alat ukur suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya

Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan rumah sakit (hospital based ambulatory care).. Jenis pelayanan