Summary Slide
Summary Slide
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
I. Apakah yang dimaksud
dengan standar kompetensi
ditinjau dari bahasa?
Standar
diartikan sebagai ukuran atau
patokan yang disepakati
Kompetensi
diartikan sebagai
1.1 Apakah arti kompetensi
ditinjau dari sudut
pengembangan SDM?.
Beberapa pendapat dan difinisi tentang kompetensi:
–
A
competency refer to an individual’s
demonstrated
knowledge, skills or abilities (KSA’s) perform to a specific
standard.
Competencies are observable, behavioral acts
that require a combination of KSAs to execute
. They are
demonstrated in a job context and as such, are influenced
by an organization’s culture and work environment. In
other words, competencies consist of a combination of
Lanjutan……….
Competency models that identify the skills,
knowledge, and characteristics needed to perform
a job….. (A. D. Lucia & R. Lepsinger / Preface
xiii)."
Competency comprises knowledge and skills and
the consistent application of that knowledge and
skills to the standard of performance required in
employment. (Competency Standards Body
Lanjutan………..
National Vocational Qualification UK.
1.2 Apakah yang dimaksud
dengan standar kompetensi?
Beberapa pendapat dan difinisi tentang standar
kompetensi:
Competency Standards
are simply worded
statements about the performance in
workplace that describe in output terms:
What the employee is expected to do.
How well the employee is expected to
perform.
How to tell when the employee’s
Lanjutan………..
Competency Standards define “competency” as .
“The necessary knowledge and skills to
perform a particular work role to the standard
required within industry
”.
Lanjutan………..
Yang
dimaksud
dengan
Standar
Kompetensi adalah perumusan tentang
kemampuan
yang
harus
dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu tugas
atau pekerjaan yang didasari atas
Lanjutan………..
Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh
seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu
:
bagaimana bagaimana
mengerjakan
suatu tugas
atau pekerjaan
mengorganisasikannya
agar pekerjaan tersebut
dapat dilaksanakan
apa yang
harus dilakukan
bilamana terjadi sesuatu
yang berbeda
dengan rencana semula
bagaimana
menggunakan
kemampuan
yang
MENGAPA STANDAR
KOMPETENSI DIBUTUHKAN
?
INDUSTRI
SDM
STANDAR
KEBUTUHAN
1.2 MODEL- MODEL
STANDAR KOMPETENSI
1. STANDAR PERUSAHAAN
2. STANDAR JABATAN
3. REGIONAL MODEL OF
1.2.1 STANDAR PERUSAHAAN
STANDAR PERUSAHAAN ATAU
ENTERPRISE STANDARD
ADALAH STANDAR YANG DITETAPKAN OLEH SUATU
PERUSAHAAN ATAU INDUSTRI TERTENTU YANG
DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SDM
DAN KEBUTUHAN OPERSIONALNYA SENDIRI CONTOH :
PERUSAHAAN MAC’DONALD
PIZZA’ HUT
TOYOTA
B M W
1.2.2 STANDAR JABATAN
STANDAR JABATAN ADALAH STANDAR YANG
DIKEMBANGKAN MENGACU KEPADA
JABATAN-JABATAN YANG ADA PADA
INSTITUSI/LEMBAGA/INDUSTRI SEBAGAI
PENJABARAN STRUKTUR ORGANISASI
LEMBAGA/INSTITUSI/INDUSTRI DALAM
RANGKA MENDUKUNG TERCAPAINYA
TUJUAN ATAU MISI LEMBAGA/INSTITUSI
1.2.3 REGIONAL MODEL OF
COMPETENCY STANDARD
(RMCS)
ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN
BERDASAR PADA
2. REGIONAL MODEL OF
COMPETENCY STANDARD
(RMCS)
ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN
BERDASAR PADA
STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS
1. Standar yang dikembangkan berdasarkan pada
kompe-tensi-kompetensi yang dibutuhkan dari suatu bidang
keah-lian sesuai dengan jenis dan sektornya.
2. Berbasis luas (multi-skills) yang meliputi :
task skill
task management skill
contingency management skill
job/role environment skill
STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS
4. Proses pengembangannya :
Identifikasi bidang pekerjaannya
Identifikasi kemampuan-kemampuan yang
dirumuskan kedalam unit-unit kompetensi yg
terstruktur .
Pemaketan unit-unit kompetensi(“Packaging”)
Penjenjangan kompetensi sesuai KKN(“Aligning”)
2.1 MENGAPA KITA MEMILIH
RMCS?
SKK MOSS RMCS
Target Based on particular job(narrow)
Based on particular job(narrow)
Based on industry need (Broader)
Skill Single Skill
Task skill
Occupational Occupational Industry based on competency unit
Source of origin Derived from KJI by MOM. Sponsored by World Bank
Introduced by ILO/APSDEP
Introduced by Asia Pacific Country and ILO/APSDEP
Development country Initiated by MOM Malaysia has been appointed as a leader
2.1.1 Dasar-dasar teori apa yang
dipakai sebagai landasan
pengembangan standar kompetensi
(RMCS)?.
Taxonomi Blooms’s theory”
. Membagi
kemampuan belajar menjadi 3(tiga)
domain:
Kognitif
2.1.2 Segi Tiga
Taksonomi Bloom
Health
Hand
Hearth
2.1.4 STRUKTUR STANDAR
KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang
mendukung tercapainya standar kompetensi, setiap unit
kompetensi memiliki
sejumlah
sub-kompetensi
SUB KOMPETENSI
Merupakan
sejumlah
fungsi tugas atau pekerjaan yang
mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan
aktivitas yang dapat diamati.
STANDAR KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Merupakan pernyataan sejauh mana subkompetensi yang
dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang
diinginkan
ACUAN PENILAIAN
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam
melaksanakan penilaian
PERSYARATAN UNJUK KERJA
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk
kerja tersebut diaplikasikan
lanjutan……….
BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN
UNIT-UNIT KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
ACUAN PENILAIAN
SUB KOMPETENSI KERJA
KRITERIA UNJUK
3. BAGAIMANA STANDAR
DIKEMBANGKAN?
•
Pendekatan “benchmark,
adopt and adapt”
•
Pendekatan “ field
research”
Penyusunan standar dengan mengikuti
prosedur dan mekanisme yang benar
akan menghasilkan standar kompetensi:
Fleksibel tetapi tetap terukur
Terinci tetapi tetap terbuka terhadap
penyesuaian
Mampu menjadi alat ukur yang
realible
3.1 TAHAPAN PENGEMBANGAN
STANDAR
1. PEMBENTUKAN TIM KERJA
2. PENGUMPULAN REFERENSI
3. PENYUSUNAN DRAF I
4. VALIDASI DRAF I
5. PRA WORKSHOP I DAN
FORMAT UNIT
KODE UNIT
URAIAN UNIT
SUB-KOM
1.
2.
3.
KUK
K
S
A
KONDISI UNJUK KERJA
KONTEKS, UU/PERATURAN, SOP, ALAT
DAN BAHAN
ACUAN PENILAIAN
PEDOMAN PENGUJIAN, KOMPETENSI
YANG DIBUTUHKAN, PENGETAHUAN DAN
BEBERAPA ISTILAH YANG
BERKAITAN DENGAN “KOMPETENSI
”
•
UNIT KOMPETENSI
•
KOMPETENSI KUNCI
•
LEVEL KOMPETENSI
•
PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI DALAM
UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI ADALAH UNIT
TERKECIL DARI SUATU STANDAR
KOMPETENSI BIDANG KEAHLIAN
KOMPETENSI KUNCI
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan
informasi
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi
3. Merencanakan dan mengatur kegiatan
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
5. Menggunakan ide dan teknik matematika
6. Memecahkan persoalan/masalah
LEVEL/JENJANG KOMPETENSI
•
Level 1
•Mampu melaksanakan tugas / pekerjaan yang bersifat rutin atau predikabel
berdasar pada Standing Operation Procedure (SOP) serta di bawah
pengawasan atasan.
•
Level 2
•Pada level ini yang bersangkutan mampu melaksanakan tugas atau pekerjaan
rutin serta pekerjaan lain yang memerlukan tanggungjawab dan otonomi.
–
Level 3
HAL LAIN YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM MENENTUKAN LEVEL
KOMPETENSI
1. Tingkat kesulitan yang harus dilakukan untuk
mencapai unit dimaksud.
2. Tanggung jawab yang akan diembannya
3. Tingkat iptek yang terkandung di dalamnya
4. Penggunaan kata kerja yang terkait dengan Level
Taksonomi yang menyangkut:
UNIT KOMPETENSI
1)
KODE UNIT
2)
JUDUL UNIT
3)
URAIAN UNIT
4)
SUB KOMPETENSI
5)
KRITERIA UNJUK KERJA
6)
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK
KERJA
1. KODE UNIT
MERUPAKAN KODEFIKASI UNTUK SETIAP
UNIT KOMPETENSI YANG MERUPAKAN
KESEPAKATAN ANTARA PENGEMBANG DAN
PENGGUNA STANDAR, YANG BERTUJUAN
UNTUK MEMUDAHKAN DALAM IDENTIFIKASI
DAN ADMINISTRASI.
TERDIRI ATAS HURUF DAN ANGKA YANG
3. URAIAN UNIT
Uraian Unit :
Merupakan penjelasan singkat dari judul unit yang
menerangkan secara singkat tentang kompetensi yang
dimaksud. Contoh uraian unit untuk judul “Memperbaiki
sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga
ukuran 750 kg.”
Contoh Uraian Unit:
Unit ini berlaku untuk perawatan dan perbaikan sistem
4. SUB KOMPETENSI
.
Sub Kompetensi
Merupakan beberapa sub-tugas atau pekerjaan yang
harus dilakukan SEKUENSIS DAN LOGIS untuk
mencapai
kompetensi
yang
dimaksud.
Sub
kompetensi dirumuskan dalam kalimat aktif dan
diawali dengan kata kerja aktif. Setiap unit
kompetensi terdiri atas 3 s.d 6 sub kompetensi
.
Katagori sub kompetensi
Kelompok proses
Kelompok operasi
5. KRITERIA UNJUK KERJA
1.
Kriteria Unjuk Kerja merupakan
pernyataan sejauhmana setiap
uraian dalam sub kompetensi
tersebut dapat tercapai dan terukur
2.
Batasan keterukuran dimaksud
diacu dari persyaratan yang
ditetapkan dalam kondisi unjuk
kerja
3.
Pemilihan kata kerja mengacu
6. KONDISI UNJUK KERJA
Kondisi unjuk kerja merupakan
pernyataan tentang dimana konteks
atau di bidang apa unit tersebut
7. ACUAN PENILAIAN
Acuan penilian merupakan uraian
tentang bagaimana unit tersebut
diujikan, persyaratan kompetensi yang
harus dimiliki sebelumnya dan
Acuan Penilaian
Kondisi Unjuk Kerja
1.1 K
Kriteria Unjuk
Kerja
Sub Kompetensi
Uraian Unit
Judul Unit
Kode Unit
Kode unit diisi dengan sejumlah huruh dan angka sesuai dengan kesepakatan
Judul unit merupakan kalimat aktif yang dimulai dengan kata kerja aktif yang dapat diobservasi dan terukur
Uraian unit merupakan penjelasan lebih lanjut tentang judul unit dan dapat berisi informasi tambahan tentang unit tersebut
Su Kompetensi merupakan sub pekerjaan/sub tugas yang membentuk rangkaian suatu proses yang menjamin tercapainya judul kompetensi
Kondisi Unjuk Kerja
merupakan informasi tentang dimana unit kompetensi tersebut akan diberlakukan serta memuat ketetntuan-ketentuan lain yang menjadi dasar untuk menetapkan parameter Kriteria Unjuk Kerja. Pada kolom ini berisi: Peraturan
perundang-Acuan Penilaian berisi tentang panduan
pelaksanaan pengujian dan unit kompetensi yang mungkin dipersyaratkan.
Kriteri Unjuk Kerja
berisi uraian setiap sub
kompetensi pada aspek
pengetahuan,
-Pengujian ?
Pengujian berdasarkan kompetensi
merupakan
suatu proses pengumpulan bukti
secara sistematis
serta
pembuatan keputusan tentang perilaku
seseorang terhadap standar kompetensi yang telah
ditetapkan .
Bukti
Kriteria
3.1 Pengujian Berbasis Kompetensi
Didasarkan kepada :
• Kriteria pengujian sebagaimana ditetapkan dalam
Unit Kompetensi .
• Perilaku di tempat kerja
Penekanan pada :
3.1.1 Apa yang diuji ?
Keterampilan melaksanakan pekerjaan (Task Skills)
Keterampilan mengelola pekerjaan (Task
Management Skills)
Keterampilan mengantisipasi kemungkinan
( Contingency Management Skills )
Keterampilan Mengelola Lingkungan Kerja
(Job/Role Environment Skills )
3.1.2 Sifat Pengujian
Criterion-referenced
,
yaitu
luaran perilaku
(output) setiap peserta
diukur
berdasarkan
standar-standar (kriteria pengujian) yang telah
ditetapkan
.
BUKAN
3.1.3 Metode Uji Kompetensi
Keterampilan Praktis
diuji Melalui
Pekerjaan nyata seperti
:
•Observasi
•Proyek
di lapangan/tempat kerja
Simulasi melalui :
•Observasi
•Tugas
•Role play
•Latihan
Metode Uji Kompetensi
(Lanjutan)
Pengetahuan
diuji melalui
Tertulis seperti :
•Pilihan Ganda
•Jawaban singkat
•Tugas-tugas
•Proyek
•Esai
•Benar/salah
Lisan seperti :
•Lisan
•Pertanyaan lisan
•Role play
•Wawancara
•Presentasi
3.2 APA YANG DIPAKAI
SEBAGAI ACUAN DALAM
PENGUJIAN KOMPETENSI
Standar
kompetensi
Ketenagalistrikan
Bidang Pembangkitan
Pengujian dilakukan berdasar pada:
Single Competency : Satu satuan unit
kompetensi
3.2.1 KARASTERISTIK
MASING-MASING METODE PENGUJIAN
No
.
Metode
Kelebihan
Kelemahan
1.
Wawancara
Dapat mengungkap aspekketerampilan dan pengetahuan dan sikap secara komperhensif
Dapat dilakukan pada saat
yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal
Dapat terjadi subjektiftas
dari penguji atas hasil yang diperoleh.
Penguji harus memiliki
penguasaan terhadap materi
yang diujikan secara masteri
Membutuhkan waktu dalam
pelaksanaannya 2. Observasi Dapat mengungkap aspek
keterampilan dan sikap secara komperhensif.
Waktu pelaksanaan dapat
dilakukan secara feksibel sesuai dengan kebutuhan.
Dapat dilakukan pada saat yang
Dapat terjadi subjektiftas
dari penguji atas hasil yang diperoleh.
Penguji harus memiliki
penguasaanterhadap materi
yang diujikan secara masteri
Lanjutan………...
3. Tes tertulis Dapat mengungkap aspek
pengetahuan secara komperhensif
Dapat dilakukan untuk menguji
peserta dalam jumlah yang besar pada saat yang bersamaan.
Dapat dilaksanakan oleh orang
yang tidak menguasai materi
Hasil penilaian objektif
Waktu pelaksanaan relatih lebih
singkat dari metode yang lain.
Kesulitan dalam penyusunan
soal dan membutuhkan waktu untuk uji coba dan validasi.
Harus disusun oleh orang yang
benar-benar menguasai materi secara masteri
Ada kecenderungan peserta
ujian menjawab secara untung-untungan.
4. Portfolios Dapat dipakai sebagai sebagai
alat untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang telah dikuasai/ dimiliki sebelumnya.
Memberikan apresiasi kepada
pelatihan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya
Menghemat sumber daya yang
Kriteria bukti phisik yang akan
diajukan, harus ditetapkan dengan jelas.
Memerlukan waktu dan
ketelitian dalam menilai bukti khisik yang diajukan
Kemunginkan peserta ujian,
Lanjutan………
5. Penugasan
/proyek
Dapat mengungkap aspek
pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap secara komperhensif
Dapat dilaksanakan sebagai
bagian dari pekerjaaan yang selama ini ditekuni
Hasil/output dapat dijadikan acuan
untuk penetapan penilaian secara objektif
Peralatan dan bahan yang
dibutuhan sesuai dengan
penugasan harus tersedia, agar metode tersebut dapat
dilaksanakan.
Penguji harus menguasai secara
masteri terhadap unit kompetensi/ materi yang diujikan
Bila penugasan/proyek tidak
dapat dilaksanakan secara simulasi dapat memungkinkan mengganggu proses produksi
6. Pengujian oleh
atasan/ sipervisor
Dapat mengungkap aspek
pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap secara komperhensif.
Waktu pelaksanaan dapat
dilakukan secara feksibel sesuai dengan kebutuhan.
Dapat dilakukan pada saat yang
bersangkutan bekerja.pada kondisi
Dapat terjadi subjektiftas
dari penguji atas hasil yang diperoleh.
Penguji harus memiliki
penguasaanterhadap materi
yang diujikan secara masteri
SOP dan manual serta dokumen
3.2.2 PERUMUSAN KALIMAT PERTANYAAN
BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
KOGNITIF
1. Mengungkap kembali
2. Komperhensif
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesa
Mengaplikasikan konsep dan prinsip-prinsip kedalam situasi yang baru.
Memecahkan problem matematika. Menyususn grafik dan chart.
Mendemontrasikan penggunaan metode dan prosedur. Memahami fakta.
Mengintepretasikan chart dan grafik. Menjastifikasi prosedur dan metode. Mengestimasikan kebutuhan.
Mengetahui terminologi secara umum. Mengetahui fakta yang spesifik
Mengetahui konsep dasar. Konsep prinsip
Mengenal dan menggunakan logika berfikir untuk menyampaikan suatu alasan.
Menevaluasi relevansi data. .
Mengungkap suatu konsepdi yang terorganisasi secara baik.
.
Lanjutan……….
KOGNITIF
Mendifine, mengenal,
mencocokan,mengingat,pengulang,
membedakan,mengidentifikasi, menyebut, melabel, memanggil kembali, menghubungkan, mencatat
1. Mengungkap kembali
2. Komperhensif
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesa
Menterjemahkan, merubah, mengatur kembali,
mengekpresikan, memberi contoh, mengilustrasikan, menggeneralis, menterjemahkan, menyimpulkan, mendiagnosis
Mengaplikasikan,
mengorganisasikan,merestrukturisasi,memecahkan,me ntransfer,menggunakan,mengklasifikasi,memilih, mendramatisasi, membuat sket, mendemonstrasikan, mengilustrasikan, menangani, mengkakulasi
Membedakan, memilahkan, membandingkan,
mendiferensialkan, membuat diagram, menjelaskan, menganalisa, mengkatagorikan, memeriksa,
Lanjutan……….
PSIKOMOTORIK
Menirukan gerakan yang telah
diamati
1. Imitasi
2. Memanipulasi
3. Persisis
4. Artikulasi
5. Naturalisasi
Menggunakan konsep untuk
melakukan gerakan
Melakukan gerakan dengan
benar
Merangkaikan berbagai
gerakan secara berkelanjutan
dan teriontegrasi
.
Melauknan gerakan secara wajat
Lanjutan……….
PSIKOMOTORIK
Mengamati, menirukan (gerakan)
sederhana
1. Imitasi
2. Memanipulasi
3. Persisis
4. Artikulasi
5. Naturalisasi
Memanipulasi gerakan (sesuai
dengan instruksi), melakukan suatu
gerakan ( sesuai dengan instruksi)
Mengartikulasi, melakukan sesuatu
dengan akurat.
Lanjutan……….
AFEKTIF
Ingin menerima
Ingin menghadiri
Sadar akan situasi dan kondis serta
fenomena
1. Receive/menerima
2. Responding/merespon
3. Valuing/menilai
4. Organization/
mengorganisasi
5. Characterization
Aktif berpartisipasi
Menerima nilai-nilai/norma.
Taat kepada nilai/norma
Memegang teguh nilai/norma
Menghubungkan nilai/norma yang
telah dianutnya.
Mengintegarsikan nilai.norma
kedalam kebiasaan hidup sehari-hari.
Lanjutan……….
AFEKTIF
Menerima, memilih, menanyakan,
mendengar, menyeleksi dan menghadiri
.
1. Receive/menerima
Membuktikan, memberitahukan,
menolong, melakukan dengan sukarela,
mengklaim
Memilih, mendukung, “sharing”
mengapresiasi, mengundang, bergabung
Memformulasi, mempertahankan,
mengabstak, menghubungkan,
melakukan dengan benar dan
menetapkan
CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN
BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
1)
Mengungkap kembali
Dimana peserta ujian harus mengatakan apa yang mereka ketahuai, contoh :
1.
Nama bagian yang dipakai pada …….
2.
Sebutkan 3 komponen yang dipakai pada …….
3. Tentukan terminologi tentang……..
2).
Komprehensif
Dimana peserta ujian menunjukan bahwa mereka memahami informasi, misal :
1.
Dengan menggunakan kalimat anda sendiri jelaskan bagaimana ……..
2.
Bagaimana anda dapat membedakan antara….. dengan ……
3. Berikanlah contoh-contoh yang anda maksud dengan…………
3)Aplikasi
CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN
BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
4) Analisis
Dimana peserta ujian menunjukan bahwa mereka dapat menguraikan dan menganalisa informasi,
contoh :
1. Badingkan dan bedakan antara kedua sistem berikut ini……
2. Hitunglah perkiraan biaya untuk ……….
3. Diskusikan penyebab utama dari ………
5) Sintesa
Dimana peserta ujian dapat menunjukan bahwa mereka dapat mengintegrasikan informasi untuk
menciptakan atau mensintesa informasi, misal:
1. Apa yang akan terjadi bila nilai kalor bahan bakar lebih rendah dari standar yang ditetapkan.
2. Bila mutu air pengisi boiler banyak mengandung alkalin, maka yang terjadi …….
6)
Evaluasi
BAGAIMANA MERUMUSKAN UNIT K-UNIT
KOMPETENSI KEDALAM SOAL BERDASAR
PADA MODEL PENGUJIAN
KODE UNIT
URAIAN UNIT
SUB KOMP.
KUK.
1…………..
KSA
2. ………..
KSA
3. ………...
KSA
ACUAN PENILAIAN
KONDISI UNJUK KERJA
METODE TES TERTULIS
METODE OBSERVASI
METODE PORTFOLIOS
METODE WAWANCARA
DASAR PENETAPAN
KEBERHASILAN PESERTA UJIAN
• Keberhasilan peserta ujian ditentukan dengan
patokan
acuan penilaian (PAP)
•
PAP
didasarkan pada
persyaratan yang tertera pada
kondisi unjuk kerja
•
Aspek
psikomotorik
dan
afektif,
harus memenuhi PAP
yang ditetapkan.
•
Aspek pengetahuan ditolelir minimum 70% dari yang
KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI
OLEH ASESOR?
Minimal kompeten pada unit
kompetensi yang diujikan
Memiliki kualifikasi yang memadai
Mampu melaksanakan pengujian:
persiapan, pelaksanaan dan pelaporan
PRINSIP APA YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN?
Dapat dipercaya
–
taat azas dan prosedural
Fleksibel
–
terkait dengan peralatan, tempat dan
waktu
Adil
–
tidak memberikan perlakuan yang berbeda
Penyelenggara
Diklat
Ujian Akhir
sekolah
Uji Kompetensi
Sertifikasi
Sertifikat Diklat & Ijazah
Sertifikat Profesi
4. PEMAKETAN UNIT-UNIT
KOMPETENSI DALAM
KUALIFIKASI
PEMAKETAN SEJUMLAH UNIT
KOMPETENSI BERDASAR PADA
KEBUTUHAN JENJANG PEKERJAAN
DAN KUALIFIKASI JENJANG
SKEMA TINGKAT KUALIFIKASI NASIONAL
BERDASAR KELUASAN, KEDALAMAN, DAN TINGKAT KERUMITAN
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
[ WACANA ]
L 6
KELUASAN & KEDALAMAN TINGKAT
PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI
BERDASARKAN PADA
JENJANG PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN
STANDAR
KOMPETENSI
Unit Kompetensi
yang diambil
dari Jenjang
Pekerjaan
Teknis Senior
u
v
w
x
a
b
c
d
Supervisor
5 unit umum 3 unit inti 1 unit pilihan
Tanpa pengalaman kerja
Orientasi lapangan On side training
Level/jenjang
Asisten Operator Entry level:
SMK/SLTA
5 unit umum 7 unit inti 3 unit pilihan
Pengalaman kerja minimal 2 tahun
On side training/ seminar
5 unit umum 8 unit inti 5 unit pilihan
Pengalaman kerja minimal 2 tahun
On side training, seminar Penulisan karya ilmiah praktis
5 unit umum 9 unit inti 5 unit pilihan
Pengalaman kerja minimal 2 tahun
On side training, seminar Penulisan karya ilmiah praktis
Level/jenjang
Supervisor
Entry level: D3
4 unit umum 12 unit inti 6 unit pilihan
Pengalaman kerja minimal 2tahun
On side training, seminar Penulisan karya ilmiah praktis
Minimal unit kompetensi yabg
Pengalaman kerja yang terkaityang
Kewajiban pemeliharaan kompetensi yang harus dilakukan
Sebutan jenjang
PERSYARATA N PENDIDIKAN AWAL
PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI KEDALAM
DIPL LANJUT
(D4)
DIPL LANJUT
(D4)
DIPLOMA
(D3)
KOMP UMUM
(VE/VT)
KOMP UMUM
(VE/VT)
R
THE SCHOOL SYSTEM
VE
THE ENTERPRISE SYSTEM
VT
ALUR PERUMUSAN DAN PENYEPAKATAN PERUMUSAN
Diskusi dan
perumusan
kesepakatan
Kesepakatan
format
standar dan
Kesepakatan
format dan
substansi
Diskusi dan
perumusan
1 Unit kompetensi
yang disepakati
sebagai model
Diskusi dan
perumusan unit
kompetensi
Kesepakatan
standar
kompetensi oleh
Pengelompokan unit-unit kompetensi
kedalam kualifikasi jenjang pekerjaan
(wacana)
Pemeliharaan
kompetensi
Tanpa
pengalaman
4 unit umum
Pelaksana
sbg Pel-Mud
2unit umum
5 unit inti
3 unit pilihan
Pelaksana
sbg Pel-Mad
4 unit umum
3 unit inti
1 unit pilihan
Pelaksana
2 unit umum
5 unit inti
2 unit pilihan
Teknisi
Muda
CONTOH PEMAKETAN DALAM KUALIFIKASI
(PELAKSANA MUDA INSTALATIR)
PTL.INL.001.(1)A
Memasang instalasi
rmh.listrik 1 phasa, 3
ttk lampu 1 sk
KIT.INL.003.(1)A
Memasang ins.listrik
sistem pemanas air
rumah tinggal
KIT.INL002.(1)A
Memasang instalasi
rmh listrik 3 phasa,
maks. daya 4,5kva
KIT.UMU.001.(1)A
KIT.UMU.002.(1)A
KIT.UMU.003.(1)A
KIT.UMU.004.(1)A
PTL.UMU.001.(1)A
Berkomunikasi
dengan
pelanggan/klien
PTL.UMU.001.(1)A
Menangani persediaan
peralatan dan bahan
listrik
4 unit umum
3 unit inti
1 unit pilihan
Pelaksana
REFERENSI
1.
Heri Budi Utomo,
Laporan Kegiatan Workshop Improving
Industrial Competence at Polytechnics Indonesia
, P5D
Bandung,2001 .
2.
ANTA,
Competency Standards
, Part 2 Section 1, Version 2 ,
April 2001 .
3.
ANTA,
Development of Qualification Frameworks
, Training
Package Handbook, Part 2 Section 4 .
4.
ANTA,
Training Packages Resources for VET in Schools
,
Curriculum Coorperation
Website
www.ntis.gov.au
Website
www.unevoc.de
Website
www.anta.gov.au
Benyamin S. Bloom, Bertram B, Mesia and David R. Krathwohl (1964).
Taxonomy of Educational Objectives (two vols: The Affective Domain T The
Cogniive Domain) New York. David Mckay.
Competensi Based Tarining Toturial- JGN Consulting Denver USA
http://home.att.net/-jnimmer/Competency.htm
Bloom’s Taxonomy -Aziz El-Mutwali.Webmaster
–http://www.hct.ac.ae/gat/sec2/sec2_ab2htm
Bloom’s taxonomy –
http://www.nwlink.com
Green Dennis, The complete ISO 9000 Manual, A Practical Guide to a
Quality System Policy Manual, Core Procedures and Forms, 1996.
ISO SC2 Website,
Http://www.bsi.org.uk/iso-tc176-sc2
ISO TC 176 website,
http://www.iso.chttp://wwwisotc176.org
Getting grips with Competency Standard, IAPSD.
1.
.Mempersiapkan pekerjaan perbaikan
•
Prinsip kerja sistem rem konvensional
dipelajari /recall
berdasar pada
manual yang berlaku.(pengetahuan).
•
Kebutuhan peralatan dan bahan
diidentifikasi
sesuai job order/
laporan kerusakan dan SOP yang berlaku (pengetahuan)
•
Peralatan dan bahan
dipersiapkan
sesuai dengan SOP yang berlaku.
(keterampilan)
•
Tempat kerja
dipersiapkan dan dibebaskan
dari kemungkinan
bahaya kecelakaan kerja(sikap)
•
Penggunaan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja serta
langkah pengamanan
dilakukan
sesuai dengan prosedur yang
diberlakukan(sikap)
Contoh Kondisi Unjuk Kerja untuk judul unit :
Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan
penumpang hingga ukuran 750 kg.”
1.
.
Unit ini berlaku untuk perbaikan dan perawatan sistem rem konvensional
pada mubil penumpang dan niaga hingga beban 750 kg, baik yang
dilakukan di bengkel perawatan maupun di tempat lain.
2.
.Standard Operating Procedure (SOP) untuk perbaikan rem konvensional
yang berlaku sesuai dengan merek tipe kendaraan masing-masing.
3.
.Buku manual yang berlaku
4.
.Peraturan K3 No. tahun ……
5.
.Peraturan KLH No. tahun
…… pasal …. tentang pembuangan limbah.
6.
.Peralatan yang dipergunakan:
Contoh Acuan Penilaian untuk judul unit :
Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan
penumpang hingga ukuran 750 kg.”
1.
.
Unit kompetensi dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di
bengkel maupun ditempat lain sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
2.
.Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
No.xxx xxx(A) Bekerja berdasar K3 di bidang perawatan dan perbaikan otomotif,
No .xxx.xxx(A) Menggunakan peralatan tangan,
No. xxx.xxx(a) Mengoperasikan komputer..
3.
.Aspek kritikal yang harus dipenuhi
lanjutan
4.
Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
Hukum Boile, prinsip kerja pesawat hidrolik, hukum pemindahan
tekanan zat cair, instalasi rem hidrolik, pengetahuan bahan minyak rem,
mekanika teknik yang terkait.
5.
.Keterampilan pendukung yang dibutuhkan: