• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. KARTOGRAFI DASAR – Ganjil – PROYEKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4. KARTOGRAFI DASAR – Ganjil – PROYEKSI"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

KARTOGRAFI DASAR

== PROYEKSI PETA ==

(2)

Maksud dan Tujuan

Globe merupakan gambaran permukaan bumi

dengan cara memperkecil skala peta.

Akan tetapi globe TIDAK memenuhi syarat untuk

maksud-maksud praktis, sebab tidak mudah dibawa

kemana-mana

PETA

gambaran permukaan bumi di bidang datar

(kertas gambar/digital/web GIS)

Akan tetapi diperlukan suatu cara tertentu untuk

merubah dari bentuk bulat menjadi bentuk datar.

Perubahan dari bidang lengkung menuju bidang

(3)

Kesalahan-kesalahan ???

Kesalahan Luas

Kesalahan Jarak

(4)

Cara meminimalisir kesalahan

Syarat-syarat yang harus dipenuhi:

Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak

mengalami perubahan (harus tetap), persis

seperti pada gambar peta di globe bumi.

Luas permukaan yang diubah harus tetap.

Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas

(5)
(6)
(7)
(8)

Bentuk Bumi (shape of

earth)

Bukti bahwa bentuk bumi kita

bulat :

Kapal laut

makin menjauh hanya

kelihatan bagian atasnya saja

Gerhana bulan

selalu berbentuk

(9)
(10)
(11)

Pengukuran Geometri

Bumi

Keliling bumi adalah

50 x 5000 stadia = 250.000 stadia

250.000 x 185 m = 46.250 km atau

26.660 mil

(12)

Pengukuran Bentuk Bumi

Gambaran tentang bentuk bumi (shape the earth)

sebetulnya unik dan hanya dapat dideskripsikan

sebagai suatu GEOID, artinya seperti bumi

Bentuk geoid ini dibayangkan sebagian dibentuk

oleh permukaan air laut rata-rata dibayangkan

pula menembus daratan.

Permukaan air laut ini merupakan permukaan

EQUIPOTENSIAL yang mempunyai pengaruh

potensi gravitasi dimana-mana sama

Walaupun bentuk Geoid ini juga tidak teratur

(13)

Pengukuran Bentuk Bumi - lanjutan

Pengaruh rotasi bumi mengakibatkan bola

bumi mengalami pemampatan pada kutub

dan kelonjongan pada bagian equator

sehingga bentuk geoid ini menjadi bentuk

ELLIPS yang dinamakan ELLIPSOID atau

SPHEROID

equator U b a S Keterangan :

a = equatorial semi axis b = Polar semi axis

(14)

Contoh berbagai spereoid yang terkenal

Spheroid a b i/f

Clark 1866 6.378.206 6.356.584 294,98

International’s

Spheroid 6.378.388 6.356.912 297

Indonesian

Spheroid 6.378.160 6.356.774 298.247

R = 6.370, 283 km

R = 6.370, 283 km

(15)

Beberapa unsur penting pada

bumi

(16)

Sumbu bumi (AXIS)

Garis lurus yang menghubungkan titik kutub utara

Bumi – Pusat Bumi – Titik Kutub Selatan Bumi

(17)

EKUATOR

(EQUATOR)

Lingkaran

yang

membagi

bumi

menjadi 2 (dua)

belahan

yang

sama,

yaitu

(18)

MERIDIAN UTAMA (PRIME

MERIDIAN)

(19)

Lingkaran Besar (Great circle)

– Lingkaran yang merupakan hasil perpotongan antara

bola datar yang memotong globe melalui pusat bumi

– Lingkaran potong yang merupakan hasil perpotongan

(20)
(21)

Meridian (Garis Bujur)

Garis lengkung lurus pada permukaan bumi (globe) yang menghubungkan kutub utara bumi dengan kutub selatan bumi, membujur dari utara ke selatan

Paralel (Garis lintang)

(22)

Longitude dan Latitude

Longitude (besarnya meredian)

(lamda)

Longitude suatu tempat adalah besarnya

busur paralel tempat itu, yang diukur

dalam derajat antara tempat itu dengan

meredian utama.

Meredian utama diberi nilai

= 0

Latitude (besarnya paralel)

(f)

Latitude suatu tempat adalah besarnya

busur pada meredian tempat itu, yang

diukur dalam derajat, antara tempat itu

dengan ekuator

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

Orthodrome

Adalah jarak terpendek antara dua titik di

(28)
(29)

LOXODROME atau Rhumbline

Adalah garis yang memotong meredian

(30)
(31)

Sifat-sifat Longitude dan Latitude

Panjang longitude:

Di Equator 1 longitude = 111,322 km

Di Kutub 1 longitude = 0 km (mendekati 0 km)Latitude:

Latitude diukur ke arah kutub utara atau ke arah kutub

selatan dimulai dari ekuator, besaran latitude:

0 - 90 U (Hemesphere Utara)0 - 90 S (Hemesphere Selatan)

Suatu paralel (garis lintang) dapat didefnisikan sebagai garis

yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai latitude ( ) sama

– Contoh: Paralel 10 pada setiap titik pada paralel tersebut

(32)

Panjang nyata dalam satuan jarak misalnya

kilometer, 1

latitude

hampir sama, tetapi

karena pemampatan, maka 1

latitude di

ekuator, sedikit lebih pendek dari 1

latitude

dekat kutub.

1 latitude dekat Equator = 110,569 km (a)1 latitude dekat Kutub = 111,700 km (b)

1

1 b

(33)

Penentuan Lokasi titik di Permukaan Bumi

Lokasi yang menggunakan longitude dan latitude

(34)

Pertimbangan bila anda memilih

proyeksi

Proyeksi

spatial

yang

mana

yang

ingin

dipertahankan?

Dimana daerah peta? Apakah persegi? Meluas

dalam arah Barat – Timur?

Bagaimana luas daerah perpetaan? Pada skala

besar,

seperti

peta

jalan,

mengabaikan

penyimpangan kecil karena peta meliputi bagian

kecil permukaan bumi.

Pada peta skala kecil, dimana jarak pendek pada

(35)

Klasifkasi Proyeksi Peta

Pemilihan proyeksi peta tergantung pada:

1. Ciri-ciri tertentu, ciri-ciri asli yang harus dipertahankan berhubungan dengan tujuan pemetaan.

2. Besar dan bentuk daerah yang dipetakan 3. Letak daerah di atas permukana bumi

Berdasarkan pada hal tersebut maka klasifkasi

macam-macam proyeksi peta, secara garis besar

dapat digolongkan sebagai berikut:

A. Pertimbangan

ekstrinsik

(bidang

proyeksi,

persinggungan, dan posisi)

(36)

Pertimbangan Intrinsik

Sifat asli yang dipertahankan

:

Proyeksi Ekuivalen

: Luas daerah dipertahankan:

luas pada peta setelah disesuikan dengan skala peta

= luas di asli pada muka bumi.

Proyeksi Konform

: Bentuk daerah dipertahankan,

sehingga sudut-sudut pada peta dipertahankan

sama dengan sudut-sudut di muka bumi.

Proyeksi Ekuidistan

: Jarak antar titik di peta

(37)

Pertimbangan

Ekstrinsik - 1

Bidang proyeksi yang digunakan:

Proyeksi azimutal

/ zenital

:

Bidang proyeksi bidang datar.

Proyeksi

kerucut

:

Bidang

proyeksi bidang selimut kerucut.

Proyeksi

silinder

:

Bidang

(38)

Pertimbangan Ekstrinsik - 2

Persinggungan bidang proyeksi dengan

bola bumi

:

Proyeksi Tangen: Bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi.

Proyeksi Secant: Bidang Proyeksi berpotongan dengan bola bumi.

Proyeksi "Polysuperfcial": Banyak bidang proyeksi

Posisi sumbu simetri bidang proyeksi

terhadap sumbu bumi

:

Proyeksi Normal: Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bola bumi.

Proyeksi Miring: Sumbu simetri bidang proyeksi miring terhadap sumbu bola bumi.

(39)
(40)

Klasifkasi proyeksi berdasarkan

bidang Proyeksi

1. Proyeksi Azimuthal/zenithal

Proyeksi

yang

menggunakan

bidang datar sebagai bidang

proyeksinya.

Proyeksi

ini

menyinggung bola

bumi dan

berpusat pada satu titik.

Proyeksi

ini

menggambarkan

daerah

kutub

dengan

(41)

Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal:

1. Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.

2. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub.

3. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.

4. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran.

Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:

5. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.

6. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.

(42)
(43)

Proyeksi berdasarkan persinggungan bidang

proyeksi dengan bola bumi

1. Tangential  apabila bola bumi bersinggungan dengan bidang proyeksi

(44)

Secantial

apabila globe berpotongan

dengan bidang proyeksi

(45)

Poly superfcial

terdiri dari banyak bidang

proyeksi, misalnya pada proyeksi polyconic.

(46)

Proyeksi ditinjau dari posisi sumbu

simetri (garis karakteristik) bidang

proyeksi

Proyeksi Normal

(47)

Proyeksi miring (oblique) apabila sumbu simetri

membentuk sudut dengan sumbu bumi

Proyeksi Transversal (equatorial) apabila sumbu

simetri tegak lurus atau terletak pada bidang

ekuator

(48)
(49)
(50)

Ditinjau dari sifat asli yang dipertahankan

kebenarannya

1. Proyeksi Equivalent (equal area)

Luas daerah diperhatikan sama artinya luas diatas peta sama dengan luas diatas bumi setelah dikalikan skala.

2. Proyeksi conformal atau orthomorphic

Sudut-sudut ataupun bentuk daerah di pertahankan sama, artinya di peta, sudut yang diukur sama dengan sudut di permukaan bumi.

3. Proyeksi Equidistant

(51)

Ditinjau dari generasi atau cara

memproyeksikan

1. Proyeksi Geometris : dilakukan dengan cara

perspektif dengan prinsip penyinaran

2. Proyeksi non perspective

Pemindahan titik-titik di permukaan bumi semuanya

diperoleh dengan cara perhitungan matematis tidak

dengan penyinaran

3. Semi Geometris

(52)
(53)

Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah

dipertahankan sama, artinya luas di atas

peta sama dengan luas di atas muka bumi

setelah dikalikan skala.

Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk

atau sudut-sudut pada peta dipertahankan

sama dengan bentuk aslinya.

Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di

peta sama dengan jarak di muka bumi

setelah dikalikan skala.

(54)

Berdasarkan Kedudukan Sumbu

Simetris

Proyeksi

Normal,

apabila

sumbu

simetrisnya berhimpit dengan sumbu

bumi.

Proyeksi

Miring,

apabila

sumbu

simetrinya membentuk sudut terhadap

sumbu bumi.

Proyeksi Transversal, apabila sumbu

(55)

Proyeksi Kerucut -

pengertian

Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan

globe pada kerucut yang menyinggung atau

memotong globe kemudian di buka, sehingga

bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya.

Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis

meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah

kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk

memproyeksikan daerah lintang tengah (miring).

Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan

meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis

lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari.

Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah

(56)
(57)
(58)

Proyeksi kerucut normal atau standar

Jika garis singgung bidang kerucut pada

bola bumi terletak pada suatu paralel

(Paralel Standar).

Proyeksi Kerucut Transversal

Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap

sumbu bumi tegak lurus.

Proyeksi Kerucut Oblique (Miring).

Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi

terbentuk miring.

(59)
(60)

Ciri-ciri Proyeksi

Kerucut

Semua garis bujur merupakan garis lurus

dan berkonvergensi di kutub.

Garis lintang merupakan suatu busur

lingkaran yang konsentris dengan titik

pusatnya adalah salah satu kutub bumi.

Tidak

dapat

menggambarkan

seluruh

permukaan bumi karena salah satu kutub

bumi tidak dapat digambarkan.

Seluruh proyeksi tidak merupakan satu

(61)

Proyeksi Silinder -

pengertian

Proyeksi

Silinder

adalah

suatu

proyeksi permukaan bola bumi yang

bidang

proyeksinya

berbentuk

silinder dan menyinggung bola bumi.

Apabila pada proyeksi ini bidang

silinder menyinggung khatulistiwa,

maka

semua

garis

paralel

(62)
(63)
(64)
(65)

Dapat menggambarkan daerah yang

luas.

Dapat menggambarkan daerah sekitar

khatulistiwa.

Daerah

kutub

yang

berupa

titik

digambarkan seperti garis lurus.

Makin mendekati kutub, makin luas

wilayahnya. Jadi keuntungan proyeksi ini

yaitu cocok untuk menggambarkan

daerah ekuator, karena ke arah kutub

terjadi pemekaran garis lintang.

(66)

Proyeksi Gubahan (arbitrary

projection- pengertian

Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan

untuk menggambarkan peta-peta

yang kita jumpai sehari-hari,

(67)

Arbitrary Projection - jenis

Proyeksi

Bonne

(Equal Area)

Sifat-sifatnya

sama

luas. Sudut dan jarak

benar pada meridian

tengah

dan

pada

paralel standar.

Semakin jauh dari

meridian

tengah,

bentuk

menjadi

sangat

terganggu.

Baik

untuk

menggambarkan

(68)

Proyeksi

Sinusoidal

Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai

pada meridian

tengah dan daerah khatulistiwa sama luas.

Jarak antara

meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel

Baik untuk

menggambar

daerah-daerah yang kecil dimana saja.

Arbitrary Projection - jenis

Digunakan untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.

(69)

Proyeksi Mercator

Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.

(70)
(71)

Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu:

Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah

dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila

makin dekat dengan kutub.

Interval jarak antara meridian adalah sama dan

pada ekuator pembagian vertikal benar menurut

skala.

Interval jarak antara paralel tidak sama, makin

menjauh dari ekuator, interval jarak makin

membesar.

Proyeksinya adalah konform.

Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena

terletak di posisi tak terhingga.

(72)

Proyeksi Mollweide

Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir

peta.

(73)

Proyeksi Gall

Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada

lintang-lintang yang mendekati kutub.

(74)

Proyeksi Homolografk (Goode)

Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk

membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi

Mollweide

. Baik untuk menggambarkan penyebaran

(75)

Type mana yang akan

dipakai?

Proyeksi Equal Area mempertahankan luas. Banyak peta tematik

menggunakan proyeksi equal area. Peta United States biasanya menggunakan proyeksi Albers Equal Area Conic.

Proyeksi Conformal mempertahankan bentuk dan penggunaan

navigasi chart dan peta musim. Bentuk dipertahankan untuk daerah yang kecil, tetapi bentuk daerah yang luas seperti benua akan berpengaruh yang berarti.

Proyeksi Lambert Conformal Conic dan Mercator adalah proyeksi

yang umum. Proyeksi Equidistant mempertahankan jarak, tetapi tidak ada proyeksi yang dapat mempertahankan jarak dari semua titik terhadap titik yang lain. Jarak dipertahankan terhadap satu titik (atau beberapa titik) ke semua titik lain, atau sepanjang meridian yang sejajar.

Jika anda akan mempergunakan pata anda untuk mencari gambar

(76)

Type mana yang

digunakan?

Seluruh Dunia  

Dalam dua belahan bumi: pakai Proyeksi Zenithal Kutub.   Peta-peta statistika (penyebaran penduduk, hasil pertanian

dsb.): pakailah Mollweide.  

Arus laut, iklim : pakai Mollweide atau Gall.  

Navigasi dengan arah kompastetap : pakai Mercator.  

Navigasi dengan jarak terpendek yaitu melalui lingkaran besar :

pakai Gnomonik.

Daerah Kutub Gunakan proyeksi Zenithal sama

jarak.

Daerah belahan bumi sebelah selatan, gunakan:  

Sinusoidal   Bonne

Untuk daerah yang lebar ke samping dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa: pilih salah satu dari proyeksi jenis kerucut. • Untuk daerah yang membujur pipih Utara-Selatan dan

(77)

Penentuan Koordinat

Jika

membicarakan

proyeksi

kita

sering

membicarakan Sistem Koordinat. Sistem koordinat

merupakan suatu parameter yang menunjukkan

bagaimana suatu objek diletakkan dalam koordinat.

Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat

(78)

Sistem Koordinat tiga dimensi

(79)

Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu system koordinat BUJUR- LINTANG dan sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator).

Tidak semua sistem koordinat cocok untuk dipakai di semua wilayah. Sistem koordinat bujur-lintang tidak cocok digunakan di tempat-rempat yang berdekatan dengan kutub sebab garis bujur akan menjadi terlalu pendek. Tetapi, kedua sistem koordinat tersebut cocok digunakan di Indonesia.

Sistem koordinat bujur-lintang (atau dalam bahasa Inggris disebut Latitude-Longitude), terdiri dari dua komponen yang menentukan, yaitu :

Garis dari atas ke bawah (vertikal) yang menghubungkan kutub

utara dengan kutub selatan bumi, disebut juga garis lintang (Latitude).

Garis mendatar (horizontal) yang sejajar dengan garis

khatulistiwa, disebut juga garis bujur (Longitude).

Sistem

Koordinat

UTM

(Universal

Transverse

Mercator)

(80)

Pembagian Zona Dalam Koordinat UTM

Seluruh wilayah yang ada di permukaan bumi dibagi menjadi

60 zona bujur.

Zona 1 dimulai dari lautan teduh (pertemuan antara garis 180 Bujur Barat dan 180 Bujur Timur), menuju ke timur dan berakhir di tempat berawalnya zona 1.

Masing-masing zona bujur memiliki lebar 6 (derajat) atau sekitar 667 kilometer.

Garis lintang UTM dibagi menjadi 20 zona lintang dengan panjang masing-masing zona adalah 8 (derajat) atau sekitar 890 km.

Zona lintang dimulai dari 80 LS - 72 LS diberi nama zona C dan berakhir pada zona X yang terletak pada koordinat 72 LU - 84 LU. Huruf (I) dan (O) tidak dipergunakan dalam penamaan zona lintang.

Dengan demikian penamaan setiap zona UTM adalah koordinasi antara kode angka (garis bujur) dan kode huruf (garis lintang).

(81)

Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Koordinat UTM

Berikut ini adalah beberapa kelebihan koordinat

UTM :

Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona

sama dengan lebar bujur 6 .

Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat

dikerjakan dengan rumus yang sama untuk setiap

zona di seluruh dunia.

Penyimpangannya cukup kecil, antara... -40 cm/

1000m sampai dengan 70 cm/ 1000m.

Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali

(82)

Referensi

Dokumen terkait

Urutan proses object diagram adalah pada Sistem Informasi Geografis Pemetaan Rumah Makan di Kabupaten Tanah Laut memiliki banyak mengelola di antaranya mengelola admin,

[r]

Setelah para pemilih memiliki informasi yang cukup mengenai visi, misi dan pro- gram partai politik dan calon, serta memperoleh data mengenai riwayat hidup calon,

Manfaat untuk keluarga pasien adalah keluarga mendapatkan informasi dan pemahaman tentang penyakit anak, penanganan, komplikasi dan prognosis anak sehingga keluarga

Berdasarkan hasil karakterisasi dengan menggunakan berbagai pereaksi geser serta bercak yang dihasilkan dari kromatogram fraksi menunjukkan bahwa senyawa flvonoid

Berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten Muara Enim untuk karakter morfologi, anatomi dan fisiologi tanaman duku diperoleh variabilitas keragaman fenotif yang luas

Berdasarkan hasil tersebut kadar Monosodium Glutamat (MSG) pada keenam sampel uji dapat dikatakan aman, karena tidak melebihi batas maksimum konsumsi per hari yaitu 120 mg/kg