• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KASUS HUKUM PENGIRIMAN TKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBANDINGAN KASUS HUKUM PENGIRIMAN TKI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Rusman ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada Rabu 29 Juni 2011. PT.

Bughsan dilaporkan atas tuduhan pemalsuan surat atau menempatkan keterangan

palsu ke dalam akta otentik apada Agustus 2008. Berdasarkan keterangan dari

anggota Divisi Advokasi Migrant Care Eli Anita, PT. Bughsan telah mengubah tahun

lahir Ernawati yang seharusya 1992 menjadi 1985.

2. Identifikasi Masalah Etisnya

Masalah Etis dari pihak keluarga:

 Keluarga dari Ernawati seharusnya melarang Ernawati untuk menjadi TKI karena belum cukup umur (Jika benar bahwa Ernawati sudah terlebih dahulu meminta izin kepada keluarganya).

 Berdasarkan data dari http://www.totaldata.co.id/persyaratan_tki.htm minimal usia untuk bekerja di berbagai Negara tujuan TKI adalah 21 tahun.

 Keluarga Ernawati harusnya lebih waspada dan secara protektif menjaga Ernawati agar tidak dengan terpaksa bekerja sebagai TKI (Jika memang Ernawati belum terlebih dahulu meminta izin kepada keluarganya. Dalam arti telah dipaksa untuk menjadi TKI oleh PT. Bughsan).

Masalah Etis dari pihak PT. Bughsan Labrindo:

 Pemalsuan dokumen dalam bentuk apapun merupakan tindakan yang salah. Dalam KUHP BAB XII (terutama pasal 266) terdapat peraturan yang jelas mengenai hal ini.

 Mengirim TKI secara improsedural (illegal).

Masalah Etis dari pihak Sponsor (perantara) Rusman

 Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa pemalsu dokumen sebenarnya adalah Rusman, karena ia merupakan perantara pemberangkatan Ernawati.

 Sponsor(perantara) tidak cermat dalam merekrut tenaga kerja (karena usia Ernawati yang sebenarnya masih 17 tahun).

3. Analisa

- Duty-Based Ethics

(3)

perusahaan, mereka jelas-jelas memalsukan dokumen. Ini berarti mereka telah melanggar KUHP dan secara otomatis tidak menjalankan tugas/kewajiban mereka dengan baik/dengan seharusnya.

- Teori Keutamaan

Dari seluruh aspek yang ada dalam teori keutamaan, pihak sponsor dan perusahaan terkait telah melanggar aspek kejujuran dan kewajaran. Pemalsuan dokumen tahun lahir Ernawati merupakan tindakan yang tidak memberikan secara “wajar” informasi sebenarnya kepada pihak terkait dalam pemberangkatan Ernawati sebagai TKI. Oleh karena itu, PT. Bughsan (perusahaan) telah melakukan tindakan tidak jujur dalam memberangkatkan TKI. Dengan kata lain perusahaan tersebut telah melakukan tindakan illegal dalam menjalankan tugasnya.

- Prinsip Otonomi

Dalam kasus ini terdapat beberapa kemungkinan yang telah saya jabarkan dalam poin 2 yaitu tentang masalah etis (Masalah etis dari pihak keluarga). Telah saya nyatakan bahwa ada kemungkinan Ernawati bekerja secara terpaksa tanpa diketahui pasti oleh pihak keluarga. Oleh karena itu, sponsor dan PT. Bugshan telah melanggar prinsip otonomi karena secara sengaja memberangkatkan TKI dibawah umur tidak dengan dasar keinginannya sendiri melainkan karena adanya paksaan.

- Prinsip melakukan yang baik

Pihak Sponsor dan perusahaan terkait telah melanggar prinsip melakukan yang baik. Keberangkatan Ernawati yang notabene dibawah umur (masih 17 tahun) sebagai TKI telah membuktikan bahwa kedua pihak tersebut belum menjalakan tugasnya dengan baik dan tidak menghindari perbuatan jahat. Apalagi dengan sengaja memalsukan dokumen dan mengambil keuntungan dari pemalsuan dokumen tersebut.

4. Solusi

 Pihak keluarga seharusnya lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan sebelum Ernawati berangkat menjadi TKI.

 Pihak berwenang harus dengan tegas, teliti dan cermat menangani kasus ini, karena sudah banyak kejadian serupa terjadi berulang-ulang.

 Penegakkan peraturan harus ditingkatkan.

 Pendataan perusahaan dan sponsor untuk memeberangkatkan TKI harus dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya tindakan illegal yang tidak diinginkan.

 Pelaku yang dinyatakan bersalah harus dihukum dengan cukup berat agar memberikan efek jera baik bagi si pelaku tersebut atau pun pelaku-pelaku lain yang belum diketahui/dilaporkan tetapi juga melakukan hal yang sama.

(4)

Rusman ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada Rabu 29 Juni 2011. PT.

Bughsan dilaporkan atas tuduhan pemalsuan surat atau menempatkan keterangan

palsu ke dalam akta otentik apada Agustus 2008. Berdasarkan keterangan dari

anggota Divisi Advokasi Migrant Care Eli Anita, PT. Bughsan telah mengubah tahun

lahir Ernawati yang seharusya 1992 menjadi 1985.

6. Identifikasi Masalah Etisnya

Masalah Etis dari pihak keluarga:

 Keluarga dari Ernawati seharusnya melarang Ernawati untuk menjadi TKI karena belum cukup umur (Jika benar bahwa Ernawati sudah terlebih dahulu meminta izin kepada keluarganya).

 Berdasarkan data dari http://www.totaldata.co.id/persyaratan_tki.htm minimal usia untuk bekerja di berbagai Negara tujuan TKI adalah 21 tahun.

 Keluarga Ernawati harusnya lebih waspada dan secara protektif menjaga Ernawati agar tidak dengan terpaksa bekerja sebagai TKI (Jika memang Ernawati belum terlebih dahulu meminta izin kepada keluarganya. Dalam arti telah dipaksa untuk menjadi TKI oleh PT. Bughsan).

Masalah Etis dari pihak PT. Bughsan Labrindo:

 Pemalsuan dokumen dalam bentuk apapun merupakan tindakan yang salah. Dalam KUHP BAB XII (terutama pasal 266) terdapat peraturan yang jelas mengenai hal ini.

 Mengirim TKI secara improsedural (illegal).

Masalah Etis dari pihak Sponsor (perantara) Rusman

 Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa pemalsu dokumen sebenarnya adalah Rusman, karena ia merupakan perantara pemberangkatan Ernawati.

 Sponsor(perantara) tidak cermat dalam merekrut tenaga kerja (karena usia Ernawati yang sebenarnya masih 17 tahun).

7. Analisa

- Duty-Based Ethics

(5)

perusahaan, mereka jelas-jelas memalsukan dokumen. Ini berarti mereka telah melanggar KUHP dan secara otomatis tidak menjalankan tugas/kewajiban mereka dengan baik/dengan seharusnya.

- Teori Keutamaan

Dari seluruh aspek yang ada dalam teori keutamaan, pihak sponsor dan perusahaan terkait telah melanggar aspek kejujuran dan kewajaran. Pemalsuan dokumen tahun lahir Ernawati merupakan tindakan yang tidak memberikan secara “wajar” informasi sebenarnya kepada pihak terkait dalam pemberangkatan Ernawati sebagai TKI. Oleh karena itu, PT. Bughsan (perusahaan) telah melakukan tindakan tidak jujur dalam memberangkatkan TKI. Dengan kata lain perusahaan tersebut telah melakukan tindakan illegal dalam menjalankan tugasnya.

- Prinsip Otonomi

Dalam kasus ini terdapat beberapa kemungkinan yang telah saya jabarkan dalam poin 2 yaitu tentang masalah etis (Masalah etis dari pihak keluarga). Telah saya nyatakan bahwa ada kemungkinan Ernawati bekerja secara terpaksa tanpa diketahui pasti oleh pihak keluarga. Oleh karena itu, sponsor dan PT. Bugshan telah melanggar prinsip otonomi karena secara sengaja memberangkatkan TKI dibawah umur tidak dengan dasar keinginannya sendiri melainkan karena adanya paksaan.

- Prinsip melakukan yang baik

Pihak Sponsor dan perusahaan terkait telah melanggar prinsip melakukan yang baik. Keberangkatan Ernawati yang notabene dibawah umur (masih 17 tahun) sebagai TKI telah membuktikan bahwa kedua pihak tersebut belum menjalakan tugasnya dengan baik dan tidak menghindari perbuatan jahat. Apalagi dengan sengaja memalsukan dokumen dan mengambil keuntungan dari pemalsuan dokumen tersebut.

8. Solusi

 Pihak keluarga seharusnya lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan sebelum Ernawati berangkat menjadi TKI.

 Pihak berwenang harus dengan tegas, teliti dan cermat menangani kasus ini, karena sudah banyak kejadian serupa terjadi berulang-ulang.

 Penegakkan peraturan harus ditingkatkan.

 Pendataan perusahaan dan sponsor untuk memeberangkatkan TKI harus dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya tindakan illegal yang tidak diinginkan.

 Pelaku yang dinyatakan bersalah harus dihukum dengan cukup berat agar memberikan efek jera baik bagi si pelaku tersebut atau pun pelaku-pelaku lain yang belum diketahui/dilaporkan tetapi juga melakukan hal yang sama.

(6)

menggunakan 4 Identitas berbeda untuk membuka akun di bank luar negeri tersebut.

Diduga, uang yang disimpan oleh Melinda di bank asing tersebut merupakan uang

hasil curian dari kostumer Citibank. Alih-alih, Melinda akan dituntut atas kasus

pencucian uang. Saat ini PPATK telah mengindikasikan adanya 28 laporan transaksi

yang harus diperiksa lebih lanjut terkait kasus Melinda Dee.

2. Identifikasi Masalah Etisnya

Masalah Etis dari pihak Melinda Dee:

 Menggunakan 4 identitas berbeda merupakan bentuk pemalsuan dokumen.  Mengambi keuntungan dari pemalsuan dokumen tersebut dengan membuka

beberapa akun dalam bank luar negeri. 3. Analisa

- Teori Keutamaan

Melinda Dee telah melakukan pelanggaran dalam aspek kejujuran. Ia memiliki 4 identitas berbeda yang dipakai untuk membuat beberapa akun dalam bank luar negeri. Hal tersebut sangat riskan, mengingat adanya dugaan bahwa uang yang disimpan Melinda dalam bank-bank luar negeri tersebut merupakan uang curian dari nasabah Citibank.

- Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan

Melinda Dee jelas-jelas telah melakukan hal yang jahat dan merugikan. Membuat 4 identitas berbeda untuk beberapa akun bank di luar negeri merupakan tindakan yang tidak baik (jahat). Apalagi ia merugikan nasabah Citibank yang diduga uangnya telah dicuri oleh Melinda dan disimpan dalam akun bank-bank luar negeri tersebut.

4. Solusi

 Pemerintah harus dengan tegas menindaklanjuti hal ini.

 PPATK seharusya dapat lebih cepat menyadari tindakan pemalsuan dokumen dan pencucian uang yang dilakukan oleh Melinda Dee.

 Mengingat hal yang dilakukan Melinda Dee sangat beresiko, kemungkinan besar ia memiliki orang dalam dan telah membentuk jaringan dalam melakukan aksinya. Oleh karena itu Kepolisian Internasional harus mengorek kasus ini sampai ke dasarnya/akarnya.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara diperlukan bertujuan untuk memperoleh informasi atau data secara langsung terhadap para pihak yang terkait dengan penelitian penulis 13 yaitu yang dalam

penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi baik kepada pihak manajemen maupun investor mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan terkait