Febri Nova Lenti
Jurusan Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Yogyakarta e-mail: febri@akakom.ac.id
Abstrak - E-Commerce C2B adalah jenis E-Commerce dimana konsumen berperan aktif dengan cara memberitahukan kepada khalayak khususnya organisasi bisnis mengenai kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa organisasi bisnis menawarkan produk dan jasanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Munculnya C2B ini akibat perkembangan teknologi Informasi dan gaya hidup pengguna internet. Maraknya E-Commerce yang ada dengan berbagai model bisnis dan kiat kiat pengamanannya menjadi penentu kesuksesan E-Commerce. Terkait hal itu model bisnis apa saja yang cocok untuk diterapkan pada E-Commerce C2B dan bagaimana melindungi transaksi dari tindak kejahatan menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Hasil yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah suatu rancangan sistem E-Commerce yang menyediakan layanan untuk mendukung kemudahan dan keamanan proses transaksi jual beli secara online dan mobile dari penyedia barang dan jasa ke konsumen dimana konsumen yang berperan aktif.
Kata kunci: E-Commerce, Business Model, C2B, Consumer, bisnis organisasi
I. PENDAHULUAN
Perdagangan elektronik atau yang lebih dikenal dengan e-commerce di Indonesia kini sedang hangat-hangatnya. Banyak pelaku di bidang ini yang bermunculan untuk memanfaatkan potensi jumlah penduduk Indonesia yang banyak. Selain itu, tingkat kesadaran konsumen terhadap e-commerce juga terus meningkat dengan mulai mengadopsi kebiasaan berbelanja online. Agustin menyatakan [8] bahwa BMI Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825.000 per orang. Tahun lalu saja, nilai transaksi belanja online orang Indonesia mencapai Rp 21 triliun. Angka ini diproyeksi akan meningkat signifikan di tahun 2015, yakni hingga mencapai Rp 50 triliun atau meningkat lebih dari dua kali lipat.
Beberapa tahun lalu, publikasi berita didominasi dengan internet dan hal ini mengubah cara pengguna dalam melakukan sesuatu. Tahun ini, menurut laporan tren konsumen tahunan, sebaliknya pengguna lah yang mengubah Internet. Tren ini diambil dari survei tidak hanya dari konsumen di New York, Paris dan Tokyo, tetapi juga di Moskow, Istanbul, Shanghai, Johannesburg, Sao Paulo dan kota-kota lain di seluruh dunia. Ericsson ConsumerLab, penyedia teknologi komunikasi dan jasa multinasional milik Swedia dalam laporan tahunan memaparkan Hot Consumer Trend, yakni survei sampel yang mewakili 68 juta warga perkotaan, berusia 15-69 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2016, Internet akan menjadi dasar dari cara dunia bekerja, melakukan perjalanan, bersosialisasi, menonton TV, berbelanja, berolahraga dan bahkan mengontak layanan darurat.
Perubahan gaya hidup ini jugalah yang memunculkan beberapa model bisnis pada e-commerce, yang sebelumnya didominasi dengan jenis B2C dimana bisnis organisasi memasarkan dan menjual produknya di
web dan dibeli konsumen bergeser ke jenis C2B. C2B ini adalah jenis e-commerce dimana seorang konsumen memposting kebutuhan kebutuhannya di web untuk kemudian disanggupi dan disediakan oleh satu atau beberapa organisasi bisnis (Pratama, 2015).
Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti dan mengeksplorasi rancang bangun proses bisnis C2B mulai dari model bisnis apa saja yang cocok untuk diterapkan, standar teknologi yang digunakan dan bagaimana melindungi transaksi dari tindak kejahatan
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan E-Commerce yang pernah dilakukan diantaranya adalah Sufendi dkk [6] dengan studi kasus penjualan dan pemesanan batik, wong dkk [9] dengan studi kasus penjualan HP, pada penelitian Sufendi, dkk [6] jenis E-Commerce yang dikembangkan adalah B2C, dan pada penelitian Wong, dkk [9] jenis E-Commerce yang dikembangkan adalah B2B-B2C-C2C
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan Bisnis afiliasi diantaranya adalah yang dilakukanoleh Safitri dan Sujito [5] dengan kasus Paramita Member Club, Jannatun [1] dengan kasus toko mebel. Kedua penelitian tadi dimodelkan proses bisnis mirip multilevel marketing dimana affiliator dapat mencari teman lainnya dan mendapatkan komisi berlevel. Pada penelitian ini model proses bisnis yang digunakan bukan multi level marketing dan model E-Commerce yang digunakan adalah C2B.
II. METODE
A. Mengenal E-Commerce
Cara kerja E-Commerce sama dengan pasar di dunia fisik dan proses transaksi di dunia nyata (fisik). Yang membedakannya adalah kegiatannya dilakukan secara online dan digital (tanpa melibatkan tatap muka langsung antara penjual dan pembeli) serta sedikit perbedaan pada proses bisnis didalamnya.Sebuah e-commerce memiliki setidaknya beberapa buah poin penting di dalammnya, terkait dengan proses kerjanya tersbut, yaitu :
1) Terdapat produk (barang maupun jasa) yang diperjual belikan
2) Terdapat konsumen online yang berminat dengan produk yang ditawarkandan transaksi yang terjadi kemudian.
3) Terdapat mekanisme di dalam melayani konsumen, ke dalam sebuah tatap muka aplikasi (umumnya berbasis web). Dimulai dari sistem yang menangani proses katalog dan etalase online, sistem yang menangani produk mana saja yang diambil oleh konsumen secara online, sistem yang menangani pembayaran (semacam kasir) hingga sistem inventori (stok produk).
4) Terdapat proses pengiriman barang berdasarkan alamat yang diberikan konsumen yang telah melakukan pembayaran
5) Penanganan masalah logistik (stok barang) pada toko online atau inventori, untuk ketersediaan produk di dalam memenuhi permintaan konsumen. Termasuk juga dalam hal ini hubungannya dengan distributor atau supplier.
I Putu Agus Eka Pratama (2015), E-commerce customer to business adalah bentuk e-commerce yang berkebalikan dengan e-commerce pada umumnya, di mana konsumen berperan aktif dengan cara memberitahukan kepada khalayak internet mengenai kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa buah perusahaan atau layanan produk dan jasa akan mencoba menawarkan produk dan jasanya, untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Ilustrasi e-commerce customer to bussiness (C2B) dapat dilihat pada gambar 1.
Layanan C2B banyak ditemui di dalam website E-Commerce yang bersifat portal, Misalkan :
Sebuah keluarga berencana berlibur ke Bali minggu depan, kemudian kepala keluarga memposting informasi pada website forum diskusi khusus E-Commerce mengenai kebutuhan tersebut (tiket pesawat, tempat menginap, jasa sewa mobil, tempat makan, tempat wisata, dan sebagainya). Postingan kepala keluarga tersebut (dalam hal ini ayah bertindak sebagai konsumen aktif) kemudian akan ditanggapi oleh para penjual. Misalkan dari biro perjalanan, pihak hotel atau penginapan, pihak penjual makanan, dan pihak pihak lain yang merasa memiliki apa yang diinginkan oleh sang konsumen tersebut.
Gambar 1 ilustrasi e-commerce customer to business (C2B)
B. Proses Bisnis
Obolensky (1996) proses bisnis adalah serangkaian aktifitas-aktifitas yang saling berkaitan satu sama lain yang mengkonversikan masukan-masukan (input) bisnis menjadi suatu keluaran (output) bisnis. Proses dibagi menjadi 3 macam aktifitas pokok yaitu : 1) Aktifitas-aktifitas yang bernilai tambah
(aktifitas-aktifitas yang penting yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan)
2) aktifitas-aktifitas hand-off (aktifitas-aktifitas yang aliran kerjanya bergerak melalui batas-batas yang terutama bersifat fungsional, departemental, ataupun TABEL 1.KLASIFIKASI AKTIFITAS BISNIS DALAM ORGANISASI
Aspek Peristiwa Proses Operasi Peristiwa Proses Informasi Peristiwa Proses Manajemen Komponen Manusia, peralatan,
Organisasi, Kebijakan dan Prosedur
Peralatan, Otorisasi,Organisasi, Kebijakan dan Prosedur
Manusia, Otorisasi, Organisasi, Kebijakan dan Prosedur
Jenis Aktifitas Secara fisik menyediakan barang dan jasa
Mencatat/menyimpan data atas peristiwa operasi, memlihara data
referensi yang penting, dan menyajikan informasi berguna bagi manajemen
dan pengambil keputusan lainnya
Perencanaan, pengendalian, dan evaluasi proses bisnis yang terjadi.
Tujuan Menyelesaikan pekerjaan organisasi dalam bentuk proses bisnis
Memfasilitasi fungsi operasi dan mendukung Kebutuhan pengambilan Keputusan manajemen
Dengan menyediakan informasi yang berkualitas
organisasional)
3) aktifitas-aktifitas kendali (aktifitas yang diadakan untuk mengendalikan aktifitas hand-off melalui batas-batas yang disebutkan di atas).
Proses bisnis merupakan instrumen kunci untuk mengorganisir kegiatan ini dan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan timbal balik proses tersebut. Sebuah proses bisnis terdiri dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam koordinasi di lingkungan organisasi dan teknis. Kegiatan-kegiatan ini bersama-sama mewujudkan tujuan bisnis. Setiap proses bisnis yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi dapat berinteraksi dengan proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi lain.
Desain proses bisnis merupakan penjelasan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem diimplementasikan. jika dilihat dari siklus hidup proses bisnis, maka dalam tahapan desain, sistem dalam proses bisnis diidentifikasi dan dimodelkan.
Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses bisnis dan lingkungan organisasi serta teknik dari perusahaan. Berdasarkan hal ini, proses bisnis dapat diidentifikasikan, ditinjau kembali, divalidasi, dan digambarkan dengan model proses bisnis.
C. Unified Modeling Language (UML)
Sri Dharwiyanti (2003), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak dan juga merupakan himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut, yaitu : Usecase Diagram, Class Diagram, Statechart Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram.
II. METODE
A. Analisis Proses Bisnis
Ada 3 komponen yang terlibat dalam proses yaitu :
Website sebagai antar muka interaksi antara pembeli dan penjual
Customer, yang bertindak secara aktif memposting/mempublikasikan kebutuhannya
Business Organization, selaku para pemilik/penyedia barang akan merespon kebutuhan customer
Dari gambar 2 dapat dilihat aliran proses bisnis sebagai berikut :
1. Konsumen akhir memberitahu kriteria barang kebutuhannya ke website.
2. website mencari kriteria yang sesuai yang ada dalam databasenya, dan menampilkan semua daftar penjual yang memiliki barang sesuai spesifikasi si pembeli 3. Pembeli memilih salah satu penjual 4. Website mengirimkan notifikasi kepada
penjual tentang adanya permintaan dari pembeli
5. Penjual dan pembeli membuat kesepakatan dan bertransaksi diluar sistem 6. Jika transaksi telah terjadi pembeli diminta menuliskan feedback terhadap penjual
7. Website mengolah feedback untuk mengelola rating kredibilitas si penjual 8. Jika Barang yang dicari pembeli tidak ada
dalam database , maka website mingirim notifikasi ke seluruh penjual mengenai adanya permintaan barang tersebut untuk ditindak lanjuti
9. Pemilik website mendapatkan keuntungan dari setiap barang yang diupload ke website
Gambar 2 Aliran Proses Bisnis Sistem
B. Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem Perangkat Lunak
Kebutuhan pengembangan sistem perangkat lunak terdiri dari: kebutuhan input, kebutuhan proses, kebutuhan output, dan analisis pengguna. Untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan sistem maka dilakukan identifikasi terhadap beberapa kebutuhan input, proses dan output pada studi kasus penjualan motor dan mobil bekas. Adapun kebutuhannya sebagai berikut :
a) Kebutuhan Input
Kebutuhan input pada sistem ini meliputi: data produk-produk barang yang akan dijual dan data para penjual, data Pembeli.
b) Kebutuhan Proses
mengisi data dan alamat pemesanan, searching, sorting, notifikasi pembelian,dan konfirmasi pembayaran.
c) Kebutuhan Output
Adapun keluaran (output) yang dihasilkan adalah Daftar produk, Informasi showroom, Informasi pembeli, Informasi ranking penjual, komisi yang didapat oleh pemilik web dari setiap produk yang diupload oleh penjual
d) Analisis Pengguna 1. Penjual 2. Pemilik web
3. Pembeli atau konsumen
C. Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) merupakan program-program yang diperlukan atau Software yang mendukung untuk membangun sistem adalah sistem operasi, bahasa pemrograman, dan program aplikasi.diantaranya: Sistem Operasi Windows 7 64 bit, NetBeans IDE sebagai text editor, framework codeigniter, XAMPP Server, data based mySql, dan browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome dan lain-lain.
D. Diagram Use Case
Diagram use case merupakan gambaran perilaku dari semua aktor sistem. Pada Gambar 3. Terdapat empat aktor yang teridentifikasi, yaitu: staff penjualan, penjual /supplier, pengunjung web dan pembeli. Kemudian terdapat 19 use case context, antara lain: 1. melakukan login
2. upload Barang
3. melihat laporan upload barang 4. menerima biaya upload
5. mengkonfirmasi pembayaran upload 6. menerima konfirmasi pembayaran 7. ubah status siap upload
8. ubah status terupload 9. registrasi penjual 10. menerima id penjual 11. registrasi pembeli
12. memasukkan kriteria barang 13. mengunggah informasi di forum 14. menerma informasi di forum 15. melihat kredibilitas penjual 16. memilih barang
17. menerima data calon pembeli 18. menghubungi calon pembeli 19. mengisi feedback
Perilaku perilaku actor terhadap sistem digambarkan sebagai berikut:
1) Staff Penjualan, beberapa aktifitas yang dapat dilakukan terhadap sistem adalah melakukan login, melihat laporan update barang, ubah status siap upload, menerima konfirmasi pembayaran dan ubah status terupload
2) Penjual, aktifitas yang dapat dilakukan terhadap sistem adalah registrasi penjual, menerima id penjual, melakukan login, upload barang, menerima biaya upload, mengkonfirmasi pembayaran upload, menerima calon pembeli, menghubungi calon pembeli, dan menerima informasi forum
3) Pengunjung web, beberapa aktifitas yang dapat dilakukan terhadap sistem adalah memasukkan kriteria barang dan memilih barang
Pembeli, memiliki aktifits aktifitas terhadap sistem yaitu: registrasi pembeli, melakukan login, memasukkan kriteria barang, memilih barang, melihat kredibilitas penjual, mengisi feedback dan mengunggah informasi di forum
Gambar 3 Use case Diagram
E. Diagram Kelas
Pada diagram class ini terdapat beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem yang akan dibangun. Diagram Class pada sistem ditunjukkan pada gambar 4.
F. Relasi Tabel
Relasi tabel menunjukkan hubungan atau interaksi antara beberapa tabel yang dibutuhkan dalam membangun sistem. Terdapat 10 tabel, yaitu: tabel kredibilitas, tabel pesan, tabel fórum, tabel pembeli, tabel staff, tabel barang, tabel email , tabel user, tabel
memvalidasi login
validasi kelengkapan data buat id pembeli pencarian barang
pencarian data penjual
memroses feedback menghitung biaya upload
buat id pembeli
menghubungi calon pembeli registrasi penjual
<<include>>
upload barang menerima id penjual
<<extend>>
menerima biaya upload
mengkonfirmasi pembayaran upload
menerima data calon pembeli
pengunjung web
melihat kredibilitas penjual mengisi feedback registrasi pembeli memasukan kriteria barang
memilih barang <<include>>
<<extend>> melihat laporan upload
barang
menerima konfirmasi pembayaran ubah status siap upload melakukan login
<<include>>
ubah status terupload staff penjualan
<<include>> <<extend>> <<include>>
<<extend>> <<extend>>
<<extend>>
<<include>>
<<extend>>
<<include>> <<extend>>
<<include>> <<extend>> <<include>>
<<extend>>
pembeli
mengunggah inf ormasi di f orum penjual.
feedback dan tabel penjual. Relasi tabel pada sistem ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 4. Diagram kelas sistem
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tampilan halaman depan ketika aplikasi dijalankan ditunjukkan pada gambar 6. Pada halaman depan pembeli memilih beberapa kriteria kebutuhannya seperti merk kendaraan, type/jenis, model kendaraan, daerah asal kendaraan dan mitra partner juga bisa dipilih jika kendaraan dibeli dengan kredit. Jika memerlukan spesifikasi yang lain maka di sediakan forum untuk mendeskripsikan spesifikasi kendaraan yang diinginkan pembeli seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Setiap pembeli yang memposting di halaman forum maka sistem akan membroadcast ke seluruh penjual tentang adanya permintaan kendaraan dari pembeli untuk di respon. Hal ini menunjukkan pembeli yang aktif dalam transaksi ini.
Penelitian ini telah diuji dengan menggunakan blackbox testing dengan melakukan pengujian sesuai tabel 2.
Gambar 5 Relasi Tabel
Tabel 2. List pengujian menggunakan blackbox testing
Input Output Hasil
index.php Halaman
utama web
Berjalan baik
admin.php Halaman login admin
Berjalan baik
dataaffiliator.php Halaman data affiliator
Berjalan baik
datapembelian.php Halaman data pembelian
Berjalan baik
datapembayaran.php Halaman data pembayaran
Berjalan baik
ubahstatus.php Halaman ubah status
Berjalan baik
datakomisi.php Halaman data komisi
Berjalan baik
halaman_login.xml Halaman login android
Berjalan baik
halaman_utama.xml Halaman utama android
Berjalan baik
halaman_regis.xml Halaman regis android
Gambar 6. Tampilan halaman depan aplikasi
Gambar 7. Halaman forum untuk komunikasi pembeli yang akan direspon oleh penjual
Selain itu juga dilakukan pengujian boundary value analysis yang merupakan bagian teknik blackbox testing yang melakukan pengujian batas atas dan batas bawah nilai yang diisikan, hasil pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian pada form registrasi penjual
From registrasi penjual dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 cuplikan form registrasi penjual
Data hasil masukan form registrasi penjual pada gambar 8. akan disimpan dengan format seperti pada tabel 3 Hasil pengujian pada cuplikan form registrasi penjual dapat dilihat tabel uji 4. dan pada gambar 9 sampai dengan gambar 11.
Tabel 3. Tabel Penjual
Tabel 4. Tabel uji cuplikan form registrasi penjual
Data uji masukan
Hasil yang diharapkan
Keluaran Kesim-pulan Kolom no
telepon diisi dengan karakter “ABC”
Keluar pemberitahuan untuk mengisi dengan tipe data angka
Keluar pemberitahuan untuk mengisi data angka
Hasil input data invalid
Kolom no telepon diisi dengan angka “081804260 042”
Tidak terjadi kesalahan pengisian data
Tidak terjadi kesalahan pengisian data
Hasil input data valid
Kolom email diisi dengan “gilangbayu. co.id”
Keluar pemberitahuan untuk mengisi dengan format email
namapengguna @namadomain
Keluar pemberitahuan untuk mengisi dengan format email
Hasil input data invalid
Kolom email diisi dengan “gilang@ carimotor. com”
Tidak terjadi kesalahan pengisian data
Tidak terjadi kesalahan pengisian data
Hasil input data valid
Gambar 9 Pesan error yang ditampilkan jika format input nomor telepon salah
Kolom Tipe Keterangan
id_penjual
(Primary) varchar(20)
Kunci Primer (id_penjual)
nm_showroom text
Nama
showroom/penjual
alamat_showroom text
Alamt
showroom/penjual
no_tlp_showroom int(12)
Nomor telepon showroom/penjual
email_showroom text
Alamat email Showroom/penjual
tgl_berdiri date
Gambar 10. Pesan error yang ditampilkan jika input format email salah
Gambar 11. Pesan yang ditampilkan jika input data sesuai dengan aturan
IV. KESIMPULANDANSARAN
Penelitian ini menghasilkan suatu rancang bangun E-Commerce C2B untuk studi kasus penjualan motor dan mobil bekas. Dari Hasil Pengujian sistem dapat mengelola data penjual, data barang, komunikasi pembeli dan penjual, kredibilitas penjual dan komisi untuk pemilik web.
Penelitian ini fokusnya adalah mengeksplorasi sistem C2B dalam bidang E-Commerce, sehingga jika ingin di operasikan di dunia e-commerce masih memiliki beberapa kekurangan dalam optimalisasi layanan. Untuk Optimalisasi layanan aplikasi yang lebih baik pada hasil penelitian ini, beberapa saran pengembangan dapat dilakukan yaitu
1) Menerapkan strategi search engine agar web bisa muncul pada halaman depan search engine. 2) Menyewa web hosting komersial dan meningkatkan
keamanan web server.
REFERENSI
[1] Jannatun. N, “Rancang Bangun Sistem Afiliasi Pada Zifara Mebel Berbasis Web,” http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/13344, 2014, diakses pada tgl 4 September 2015 pukul 15.51. WIB
[2] Nugroho, A., “E-commerce Memahami Perdagangan Modern di Dunia Maya”, Penerbit Informatika, Bandung, 2006
[3] Obolensky, N., “ Practical Business Re-engineering,” Elex Media Komputindo, 1996
[4] Pratama, I.P.A.E, “ E-commerce, E- Business dan Mobile Commerce Berbasiskan Open Source,” Penrbit Informatika, Bandung, 2015
[5] Safitri, A . dan Sujito, “Website Paramita Member Club Dengan Menerapkan Model Affiliate Marketing, “ Jurnal tehnologi Informasi Pradnya Paramita, ISSN 2086-29889, Vol.2 No.2, 2013 [6] Sufendi, dkk, “Rancang Bangun E-commerce Penjualan dan
Pemesanan Pakaian Batik Pada Julier Batik,”
http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/4764, 2013, diakses pada tanggal 3 September 2015 pukul 15.45 WIB
[7] Wong, dkk, “” Analisis dan Perancangan E-commerce Handphone dan Komputer Berbasis Website,” Journal on Networking and Security, Vol 2 No 1 - Juli 2013, Universitas Surakarta, Solo, 2013
[8] Agustin Setyo Wardani, “Tahum ini diprediksi Pasar Belanja
Online Naik dua kali Lipat”,