• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Monitoring Pengendalian STOCk Obat pada Instalasi farmasi menggunakan bahasa pemrograman delphi dan interbase Disusun Oleh : MILLATUL KHASANAH NPM. 1412100124 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Monitoring Pengendalian STOCk Obat pada Instalasi farmasi menggunakan bahasa pemrograman delphi dan interbase Disusun Oleh : MILLATUL KHASANAH NPM. 1412100124 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUB"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM MONITORING PENGENDALIAN

STOCK OBAT PADA INSTALASI FARMASI

MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN

DELPHI DAN INTERBASE

Disusun Oleh : MILLATUL KHASANAH

NPM. 1412100124

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

Abstrak

Millatul Khasanah, 2014 : Sistem Monitoring Pengendalian Stok Obat Pada Instalasi Farmasi Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi dan Interbase

Pembimbing : Andy Haryoko,S.T. , Sri Basuni, S.Kom.

Kata Kunci : Borland Delphi, Monitoring Stock, Obat, Penjualan, Pembelian

(5)

Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor UNIROW Tuban, Bapak Drs. Hadi Tugur, M.Pd.MM. beserta jajarannya yang telah menyediakan fasilitas dan pelayanan, sehingga penulis dapat menyelesaiakn skripsi ini.

2. Bapak Drs. Chairul Imron, M.IKom. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban

3. Bapak Dwi Kurnia Basuki S.Si, M.Kom. selaku Kepala Prodi Fakultas Teknik Informatika Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban. 4. Bapak Andy Haryoko, S.T. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia untuk meluangkan waktu dan membimbing, memeriksa, serta memberikan arahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Sri Basuni, S.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan membimbing, memeriksa, serta memberikan arahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Prodi Teknik Informatika , beserta karyawan didalamnya.

(6)

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan laporan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga skripsi ini nantinya bermanfaat bagi pembaca, khususnya rekan-rekan mahasiswa, penulis sendiri dan pihak yang akan mengembangkan sistem ini selanjutnya.

Tuban, 12 September 2014

(7)

Daftar Isi

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi...12

2.4 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)...13

2.5 Basis Data...15

(8)

2.6.3 Kegunaan Menu Delphi 7...23

2.7 Koneksi Data Base...27

2.7.1 Arsitektur Database...27

2.7.2 Koneksi langsung ke database...29

2.7.3 Koneksi Delphi dan Interbase...30

2.8 Bagan Alir (Flowchart)...31

2.9 Data Flow Diagram...34

2.10 Entity Relationship Diagram (ERD)...37

2.11 State Of The Art Penelitian Terdahulu...41

2.12 Simulasi Objek Penelitian...43

BAB 3. Perancangan Sistem...44

3.1 Analisa Sistem Berjalan...44

3.2 Perancangan System...47

3.2.1 Dokumen Alir (Flow Diagram)...48

3.2.2 Diagram Alir (Flowchart)...50

3.2.3 Diagram Aliran data (Data Flow Diagram)...52

3.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram)...58

3.2.5 Struktur Tabel...59

3.3 Perancangan Antar muka (User Interface)...63

BAB 4. Implementasi Sistem...73

4.1 Implementasi Sistem...73

4.2 Spesifikasi Hardware dan Software...73

(9)

4.3.8 Form Beli...83

4.3.9 Form Retur Beli...84

4.3.10 Form Laporan Laporan...85

BAB 5. Penutup...87

5.1 Kesimpulan...87

5.2 Saran...87

(10)

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Type data fields pada Interbase...20

Tabel 2.2 Menu Files pada Delphi 7...23

Tabel 2.3 Menu Edit pada Delphi 7...24

Tabel 2.4 menu Run pada Delphi 7...25

Tabel 2.5 Menu Run pada Delphi 7...26

Tabel 2.6 Menu database pada Delphi 7...26

Tabel 2.7 Menu Tools pada Delphi 7...26

Tabel 2.8 Simbol Diagram Alir Data...32

Tabel 2.9 Komponen DFD...35

Tabel 2.10 Simbol Entity Relationship Diagram...37

Tabel 3.1 Daftar tabel yang ada dalam database...59

Tabel 3.3.2 Tabel Obat...60

Tabel 3.3.3 Tabel Pasien...60

Tabel 3.3.4 Tabel Dokter...61

Tabel 3.3.5 Tabel Karyawan...61

Tabel 3.3.6 Tabel Supllier...61

Tabel 3.3.7 Tabel Beli...61

Tabel 3.3.8 Tabel Beli detil...62

Tabel 3.3.9 Tabel retur beli...62

Tabel 3.3.10 Tabel jual...62

Tabel 3.3.11 Tabel Jual Detail...63

Tabel 3.3.12 Tabel Retur Jual...63

Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras...73

(11)

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem...7

Gambar 2.2 Mengeksekusi Borland Delphi 7...22

Gambar 2.3 Tampilan Borland Delphi 7...22

Gambar 2.4 Skema arsitektur database...28

Gambar 2.5 Arsitektur database koneksi pada client...29

Gambar 2.6 Gambar Komponen Database Interbase pada Delphi 7...30

Gambar 2.7 Setting Parameter database Interbase...31

Gambar 2.8 Script Koneksi Interbase Dengan Delphi...31

Gambar 2.9 Bagan Relasi Satu ke Satu...39

Gambar 2.10 Bagan Relasi Satu ke Banyak...40

Gambar 2.11 Bagan Relasi Banyak ke Banyak...40

Gambar 2.12 Simulasi Objek Penelitian...43

Gambar 3.1 Transaksi Pembelian ke Suplier...45

Gambar 3.2 Manual Penjualan Obat...46

Gambar 3.3 Dokumen Alir Proses Pembelian Obat pada Installasi Farmasi. .48 Gambar 3.4 Dokumen Alir Penjualan Obat Pada Installasi Farmasi...49

Gambar 3.5 Diagram Alir Pembelian dan retur pembelian...50

Gambar 3.6 Diagram Alir Penjualan dan retur penjualan...51

Gambar 3.7 Diagram Context Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat. 53 Gambar 3.8 Diagram Berjenjang Sistem Monitoring Pengendalian Stok Obat ...53

Gambar 3.9 DFD Level 0 Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat...54

Gambar 3.10 DFD level 1 Master Data...55

Gambar 3.11 DFD level 1 transaksi...56

Gambar 3.12 DFD level 1 Proses Pembuatan Laporan...57

Gambar 3.13 ERD Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat...58

Gambar 3.14 Rancangan Form Data Obat...64

Gambar 3.15 Rancangan fom Data supplier...64

Gambar 3.16 Rancangan fom Data customer...65

(12)

Gambar 3.18 Rancangan fom Data Dokter...66

Gambar 3.19 Rancangan fom Data karyawan...66

Gambar 3.20 Rancangan fom hapus item penjualan...67

Gambar 3.21 Rancangan fom Retur penjualan...67

Gambar 3.22 Rancangan fom Retur pembelian...68

Gambar 3.23 Rancangan fom Retur penjualan Kasir...69

Gambar 3.24 Rancangan fom Transaksi pembelian...70

Gambar 3.25 Rancangan fom Laporan Transaksi pembelian...70

Gambar 3.26 Rancangan fom laporan supplier...71

Gambar 3.27 Rancangan fom batas retur dan Expire...71

Gambar 3.28 Rancangan fom Laporan kritis gudang...72

Gambar 4.1 From Data Obat...74

Gambar 4.2 From Data Supplier...77

Gambar 4.3 Form Data Dokter...78

Gambar 4.4 From Data Karyawan...79

Gambar 4.5 From Data Pegawai...80

Gambar 4.6 From Transaksi Penjualan...81

Gambar 4.7 From Transaksi Retu penjualan...82

Gambar 4.8 From Transaksi Pembelian...83

Gambar 4.9 From Transaksi ReturPembelian...84

(13)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus sebagai investasi sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan seluruh komponen masyarakat agar masyarakat dapat menikmati hidup dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu fasilitas untuk membantu mewujudkan hal tersebut adalah Instalasi Farmasi.

Dalam proses bisnisnya instalasi farmasi melakukan transaksi pembelian dan penjualan obat dan tentunya dalam melakukan transaksi tersebut membutuhkan pelaporan transaksi, otomatisasi dalam pengaturan pembelian bahan baku dan otomatisasi dalam pelayanan pada pasien. Pada umumnya pelaporan transaksi oleh instalasi farmasi dilakukan melalui pencatatan secara manual, pengaturan pembelian obat juga masih dilakukan dengan melihat data inventeri harian. Dengan seiring berkembangnya waktu, hal itu sudah kurang efektif karena pasien membutuhkan layanan yang praktis dan cepat dalam pembelian obat.

Oleh karena itu untuk mewujudkan pelayanan yang praktis dan cepat, perlu dibangun sistem informasi control persediaan obat pada instalasi farmasi yang akan memberikan informasi tentang jumlah stok obat, informasi tentang detil transaksi pembelian obat, informasi tentang detil transaksi penjualan obat, informasi tentang detil transaksi retur pembelian obat, informasi tentang detil transaksi retur penjualan obat, jumlah penjualan obat serta pembelian obat.

(14)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pada installasi farmasi yang berfungsi mengendalikan stock, dan memonitoring perubahan stock pada saat transaksi penjualan, pembelian, retur penjualan dan retur pembelian.

2. Bagaimana rancang bangun sistem penjualan dan pembelian pada apotek yang dapat memberikan laporan untuk setiap transaksi yang ada.

3. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pada instalasi farmasi yang dapat membarikan laporan sirkulasi stok.

1.3 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah pada Instalasi Farmasi ini adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi ini tidak melakukan perhitungan untuk pencatatan akuntansi,

tetapi program ini hanya melakukan perhitungan detil pembelian obat per periode, perhitungan detil penjualan obat per periode, perhitungan detil retur pembelian obat per periode, perhitungan detil retur penjualan obat per periode, perhitungan stok obat.

2. Aplikasi ini tidak mempertimbangkan masalah jaringan dan keamanannya. 3. Sistem berjalan pada operating sistem windows dan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman borlan 2007, dengan interbase sebagai databasenya.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem informasi Instalasi Farmasi ini adalah sebagai berikut :

1. System yang dibangun mampu menyajikan laporan-laporan data transaksi detail pembelian obat, detail transaksi retur pembelian ke supplier.

(15)

3. System yang dibangun mampu menyajikan laporan-laporan yang berkaitan dengan transaksi pada instalasi farmasi pada periode tertentu sehingga dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan strategis.

4. System yang dibangun mampu menyajikan sirkulasi stock barang pada instalasi farmasi.

1.5 Manfaat

Manfaat dari SISTEM INFORMASI CONTROL PERSEDIAAN OBAT PADA INSTALASI FARMASI dapat membantu menghasilkan transaksi penjualan maupun pembelian beserta retur penjualan dan retur pembelian serta mampu menyajikan laporan sirkulasi stock yang dapat digunakan sebagai acuan pengadaan obat.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah dan tujuan dari SISTEM MONITORING PENGENDALIAN STOCK OBAT PADA INSTALLASI FARMASI.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori yang berkaitan dengan permasalahan dan teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembuatan SISTEM MONITORING PENGENDALIAN STOCK OBAT PADA INSTALLASI FARMASI yaitu pengertian sistem, sistem informasi, basis data, model data, tujuan serta fungsi installasi farmasi.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

(16)

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan input dan output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai yang diharapkan.

BAB V : PENUTUP

(17)

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem yaitu kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut (Jerry FithGerald, 2010), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut (Jogiyanto, 1999:1), terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen/elemen. Pendekatan sistem pada prosedurnya mendefenisikan sistem sebagai berikut : “ Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu ”. Sedangkan pendekatan sistem pada komponen atau elemennya mendefenisikan sistem sebagai berikut : “ Sistem merupakan bagian-bagian elemen yang saling berinteraksi dan saling berhubungan untuk mencapai membentuk satu kesatuan “.

Sistem menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarakan pendekatan prosedur, system didefinisikan sebagai kumpulan dari berberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu system terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dandihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

(18)

adalah suatu kerangka dari prosedu-prosedur yang saling berhubungan dan disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari peusahaan (Baridwan,1998:3).

Menurut FithGerald (2009:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem itu akan lebih mengena apabila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

a. Memiliki komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

b. Batas sistem (boundary) ;

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environment) ;

(19)

d. Penghubung sistem (interface) ;

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

e. Masukan sistem (input) ;

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem (Output) ;

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

g. Pengolah sistem (Process) ;

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h. Sasaran sistem ;

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

(20)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Berikut ini ada beberapa konsep dari informasi yaitu,

1) Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.

2) Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

3) Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.

4) Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll. 5) Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara

pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.

(21)

Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :

1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.

2) Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3) Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.2.1 Pengertian informasi

(22)

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yang terdiri dari:

a. Blok Masukan (Input Block)

Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Masukan disini terdiri dari transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah, dan pesan. Umumnya masukan harus mengikuti aturan dan bentuk tertentu mengenai isi, identifikasi, otorisasi, tata letak, dan pengolahannya. Cara untuk memasukkan masukan ke dalam sistem dapat berupa tulisan tangan, formulir kertas, pengenalan karakteristik fisik seperti sidik jari, papan ketik (keyboard) dan lain-lain. b. Blok Model (Model Block)

Blok model terdiri dari logico-mathematical models yang mengolah masukkan dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran. Logico-mathematical model dapat mengkombinasi unsur-unsur data untuk menyediakan jawaban atas suatu pertanyaan, atau dapat meringkas atau menggabungkan data menjadi suatu laporan ringkas. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

(23)

monitor, mesin pencetak (printer), alat pendengar (audio), atau microfilm. Umumnya keluaran sistem akuntansi berupa hasil cetak mesin cetak dan tayangan pada monitor komputer.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri system secara keseluruhan teknologi terdiri dari tiga bagian yaitu brainware, software dan hardware.

e. Blok Basis (Database Block)

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data secara fisik berupa media untuk menyimpan data, seperti kartu buku besar, pita magnetik, disk, dll. Basis data dapat dipandang dari sudut pandang logis yang bersangkutan dengan bagaimana struktur penyimpanan data sehingga menjamin ketepatan, ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Basis data merupakan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali (Control Block)

Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakini bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila telanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika memiliki beberapa unsur-unsur, antara lain seperti dibawah ini:

a. Akurat

(24)

b. Tepat waktu

Yang dimaksud dengan tepat waktu disini adalah informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat.

c. Relevan

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Nilai informasi dapat ditentukan dari dua hal, yaitu dari manfaat dan biaya mendapatkan informasi bernilai, bila nilai informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya atau manfaatnya lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Hartono (1999:11) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi yang mempu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

Sistem informasi menurut (Notohadiprawiro,2009:1), suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pada tiga factor utama, yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaannya.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

(25)

Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan Sistem Informasi menggunakan komputer.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output. Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung serta memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan masalah dan kebutuhan pengambilan suatu keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.

2.4 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

(26)

tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan munculnya peraturan dari pemerintah.

Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.

Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :

1. Kurang organisasi yang wajar

(27)

4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.

Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.

2.5 Basis Data

Menurut Yuswanto dan Subari (2005;2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non relasional. Pada database Non rasional, sebuah database hanya merupakan file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang di organisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan computer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

(28)

2.5.1 Sistem Basis Data

Basisdata merupakan sekumpulan tabel-tabel data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi. Table adalah kumpulan data dalam record-record yang disatukan untuk kepentingan tertentu. Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris. Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data berserta batasan nilainya.

Diperlukan Database karena :

1) Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi

2) Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

3) Mengurangi duplikasi data (data redudancy)

4) Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability)

5) Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar

(29)

Keuntungan sistem basis data adalah :

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. 2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang .

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berate data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan peliharaan kesalarasan data.

Kerugian system basis data adalah :

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan system basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

2.5.2 Database Management Sistem

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management Sistem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL)

(30)

kompilasi perintah DDL adalah satu set table yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat. 3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaandari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data nyang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovry dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data akses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

(31)

2.5.3 Database Management Sistem

DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database. Mempunyai fasilitas membuat, mangakses, memanipulasi dan memelihara basis data.

Fungsi DBMS 1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data 2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data

3. Data Security & Integrity

DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA

4. Data Recovery & Concurency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dsb.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren . 5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary 6. Performance

DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.

2.5.4 Interbase

(32)

pengguna yang terkoneksi. Kekuatannya, yaitu kemudahan penggunaan, dukungan terhadap platform Windows, Linux, dan Solaris (termasuk pengembangan dalam lingkungan seperti Borland Delphi, C++ Builder, dan Kylix), membuat Interbase menjadi favorit bagi para pengembang.

Tabel 2.1 Type data fields pada Interbase

TYPE UKURAN KETERANGAN

BLOB bervariasi

CHAR(n) 1 – 32,767 karakter Panjang string ditetapkan, altenatif keyword : CHARACTER

VARCHAR(n) 1 – 32,765 karakter Alternatif keyword : CHAR VARYING, CHARACTER VARYING

Quad 8 bytes Didukung oleh Database Explorer INTEGER 4 bytes -2,147,483,648 s/d 2,147,483,648 SMALLINT 2 bytes -32768 s/d 32767

NUMERIC

(presisi,skala) bervariasi

Digunakan untuk menangani exact number, presisi 1 s/d 15 digit menspesifikasikan banyaknya digir untuk disimpan

Skala 1 s/d 15 digit, menspesifikasikan lokasi dari decimal point. Harua lebih

(33)

a) Kualitas dari lingkungan pengembangan visual

b) Kecepatan dari compiler dibandingkan dengan kompleksitasnya

c) Kekuatan dari bahasa pemrograman dibandingkan dengan kompleksitasnya

d) Fleksibilitas dari arsitektur basis data

e) Pola disain dan pemakaian yang diwujudkan oleh framework-nya

Delphi 7 dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis aplikasi seperti permainan (games), internet, hingga ke aplikasi database. Khusus untuk pemrograman database, Delphi 7 menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Format database yang dapat diakses Delphi 7 adalah format database Paradox, dBase, MS Access, ODBC, SyBASE, Oracle, MySQL, MS SQL Server, Informix, Interbase dan lain-lain.

IDE (Integrated Development Environment) Delphi 7 atau lingkungan pengembangan terpadu merupakan lingkungan kerja Delphi 7 yang terbagi menjadi delapan bagian utama, yaitu :

1. Main Window

(34)

2.6.1 Menjalankan Delphi 7

Untuk memulai atau menjalankan program aplikasi Delphi 7 langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Klik tombol yang terletak pada bagian Taskbar.

2. Pilih menu

3. Pilih Borland Delphi 7, kemudian klik Delphi 7

Gambar 2.2 Mengeksekusi Borland Delphi 7

4. Sesaat kemudian akan muncul tampilan lingkungan kerja Delphi 7 (IDE) seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.1 dibawah ini.

(35)

2.6.2 Mengenal IDE Delphi 7

IDE (Integrated Development Environment) Delphi 7 atau lingkungan pengembangan terpadu merupakan lingkungan kerja Delphi 7 yang terbagi menjadi delapan bagian utama, yaitu :

1. Main Window disajikan dengan baik untuk memudahkan pengembangan program.

2.6.3 Kegunaan Menu Delphi 7

Menu File berisi perintah-perintah dasar yang sering digunakan yang berhubungan dengan pengoperasian file.

Tabel 2.2 Menu Files pada Delphi 7

Submenu Fungsi

New Membuat objek baru berupa project dan form

New – Application Membuat Projek baru. Perintah ini akan menutup projek sebelumnya, membuka code editor baru dengan nama Unit1.Pas, dan form baru dengan nama Form1.

New-CLX Application

Membuat kelompok projek baru dengan aplikasi single cross plaform di dalamnya. Anda dapat menggunakan objek CLX untuk membuat aplikasi platform untuk Windows atau Linux. File form tersebut akan dihubungkan dengan aplikasi CLX yang memiliki ekstensi xfm.

New – Data Module Membuat data module baru, dan selanjutnya akan ditampilkan kontainer data module pada Desktop. Module ditambahkan di dalam projek yang berlaku.

New- Form Membuat form baru yang masih kosong

New – Frame Membuat frame baru yang masih kosong yang akan ditambahkan di dalam projek yang aktif.

New- Unit Membuat unit baru di dalam jendela code editor

Open Membuka sebuah objek. Objek tersebut dapat berupa sebuah program atau project.

Open Project Membuka Project lama.

(36)

sebelumnya.

Save Menyimpan form yang sedang aktif.

Save As Menyimpan form yang aktif dengan nama baru. Save Project As Menyimpan project yang aktif dengan nama baru. Save All Menyimpan semua object yang aktif.

Close Menutup form. Jika form belum Anda simpan, maka Delphi akan menampilkan kotak konfirmasi tentang penyimpanan file.

Close All Menutup semua object yang aktif.

Use Unit Membuka sebuah unit untuk project yang aktif. Print Mencetak item Delphi yang sedang terpilih. Exit Menutup program aplikasi Delphi.

Menu Edit berisi perintah–perintah yang digunakan untuk menyunting teks program dalam jendela code editor, menyunting komponen–komponen yang terletak pada bagian form designer dan beberapa item lainnya.

Tabel 2.3 Menu Edit pada Delphi 7

Submenu Fungsi

Undo Membatalkan perintah terakhir yang pernah anda berikan Redo Mengulang perintah terakhir yang pernah anda berikan. Cut Memotong teks atau objek yang sedang terpilih

Copy Menyalin teks atau objek yang sedang terpilih

Paste Meletakkan atau menampilkan teks atau objek yang telah anda Cut atau Copy pada posisi tertentu yang anda kehendaki

Delete Menghapus teks atau objek yang sedang di pilih Select All Memilih seluruh teks atau objek

Align to Grid Merapikan atau mengatur peralatan objek terpilih terhadap posisi titik–titik grid dalam form

Bring to Front Meletakkan objek terpilih pada posisi teratas di antara objek lain yang terdapat dalam form

Send to Back Meletakkan objek terpilih pada posisi terbawah diantara objek lain yang terdapat dalam form

Align Mengatur perataan objek–objek terpilih dalam form, baik secara vertikal maupun horizontal

Size Mengatur ukuran lebar dan tinggi objek–objek yang terpilih Scale Mengubah ukuran seluruh objek yang akan di aktifkan apabila

anda menggunakan tombol tab untuk memindah posisi objek yang aktif pada saat form yang telah anda buat dijalankan

Creation Order Mengubah urutan komponen non visual yang akan di aktifkan apabila anda menggunakan tombol tab untuk memindahkan posisi komponen non visual yang aktif pada saat form yang telah anda buat di jalankan

(37)

anda tidak di perkenankan untuk mengubah ukuran dan memindahkan posisi komponen–komponen tersebut.

Menu Run digunakan untuk menjalankan program dan melihat jalannya program. Anda juga dapat memantau jalannya program dengan memperhatikan prosedur yang dijalankan.

Tabel 2.4 menu Run pada Delphi 7

Submenu Fungsi

Run Mengkompilasi dan menjalankan program aplikasi yang telah anda buat

Attach to Process Memeriksa proses beberapa aplikasi yang sedang dijalankan, dan menampilkan daftar proses program aplikasi yang sedang dijalankan oleh komputer lokal. Pilih sebuah proses dari daftar dan klik dua kali pada attach untuk memulai pemeriksaan Parameters Menentukan parameter awal untuk program aplikasi anda Steep Over Menjalankan baris program satu persatu dalam suatu prosedur Trace info Menjalankan baris program satu persatu dalam suatu prosedur

yang saling berhubungan Trace to next

source line

Menjalankan program dalam suatu prosedur dan akan berhenti bila menemukan baris perintah dalam suatu prosedur berikutnya Run to Cursor Menjalankan program hanya sampai pada lokasi kursor dalam

code editor

Run until return Menjalankan program sampai program mengeksekusi perintah return

Show Execution point

Menampilkan posisi kursor dalam jendela code editor Program pause Menghentikan program secara sementara

Program reset Menghentikan program secara permanen

Evaluate / Modify Menampilkan kotak dialog Evaluate/Modify, dimana anda dapat mengevaluasi atau mengubah nilai pernyataan yang ada Add Watch Membuka kotak dialog Watch properties. Dimana anda dapat

memodifikasi watch

Add Breakpoint Membuka kotak dialog breakpoint, dimana anda dapat membuat dan memodifikasi break-point

(38)

Tabel 2.5 Menu Run pada Delphi 7

Submenu Fungsi

New Component Membuat komponen baru Install Component Menginstal komponen baru Import ActiveX

Control

Menambah type library kontrol–kontrol ActiveX kedalam project Delphi 7

Install Packages Menginstal paket–paket komponen yang telah disediakan Delphi 7

Configure Palette Membuka kotak dialog palette properties untuk mengatur komponen-komponen dalam jendela component palette

Menu Database digunakan untuk membuat, mengubah atau melihat database. Tabel 2.6 Menu database pada Delphi 7

Submenu Fungsi

Explorer Membuka Database Explorer atau SQL Explorer SQL Monitor Membuka SQL Monitor

Form Wizard Membuat form melalui Database form wizard yang berfungsi untuk menampilkan data dari suatu database Menu Tool digunakan untuk mengubah option dan memanggil Database Desktop dari menu Delphi 7.

Tabel 2.7 Menu Tools pada Delphi 7

Submenu Fungsi

Environment Options Menentukan konfigurasi Preferences, Library nama Path, dan mengubah tampilan Component Palette

Editor Options Menentukan konfigurasi editor

Dabugger Options Menampilkan kotak dialog Debugger Options Repository Menampilkan kotak dialog Object Repository Translation Tool

Options

Menampilkan kotak dialog translation Tool Options yang digunakan untun mengkonfigurasikan translations tools Translation

Repository Menampilkan Translation Repository Regenerate Corba

IDL Files Digunakan untuk membangun aplikasi client atau serverdengan menggunakan File IDL – Based Configure Tools Menampilkan kotak dialog Tool Options. Gunakan kotak dialog ini untuk menambah perintah, mengahapus perintah, atau mengubah perintah pada menu Tools

(39)

XML Mapper Membuka kotak dialog XML Maping Tool

Rave Designer Membuka program Rave Reports untuk membuat laporan Image Editor Membuka lembar kerja Image Editor

2.7 Koneksi Data Base

Delphi mendukung pembuatan aplikasi menggunakan relational database. Relational database ini menyimpan informasi berupa tabel-tabel, yang berisi beberapa baris (records) dan kolom (fields), kemudian tabel-tabel ini dimanipulasi menggunakan operasi sederhana yang dikenal dengan relational calculus.

Ketika mendesain aplikasi database, harus mengerti betul bagaimana data tersebut diatur dan disimpan dalam database. Berdasarkan pengaturan tadi anda dapat mendesain tampilan pengguna (user interface) untuk menampilkan data ke pengguna dan menyediakan fasilitas untuk memasukan informasi baru atau memodifikasi data yang sudah ada, yang dikenal dengan entry data.

Aplikasi database dibangun berdasarkan beberapa elemen tampilan (user interface elements), yaitu komponen-komponen yang mewakili informasi database (datasets), dan komponen komponen yang terhubung satu sama lain dan yang terhubung ke sumber informasi database.

(40)

Gambar 2.4 Skema arsitektur database The user interface form (Form tampilan pengguna)

Disarankan untuk memisahkan form tampilan pengguna dengan komponen-komponen database agar desain aplikasi menjadi lebih fleksibel, antara lain : perubahan pada informasi database, tidak selalu harus juga mengubah tampilan pengguna (UI), begitupun sebaliknya.

Data module

Jika sudah terpisahkan antara form tampilan pengguna kedalam form tersendiri, maka anda dapat menggunakan data module untuk menyimpan komponen-komponen database (datasets), dan komponen-komponen yang terhubung ke datasets ini untuk digunakan bagian lain pada aplikasi.

Data source

Datasource menjembatani antara form tampilan pengguna dengan komponen datasets yang mewakili informasi dari database. Beberapa komponen data kontrol (data-aware controls) dalam sebuah form dapat menggunakan 1 datasource saja, sehingga pada saat pengguna berpindah baris (record), maka nilai informasi baris aktual akan ikut berubah pada masing-masing komponen data kontrol tersebut.

Dataset

Jantungnya aplikasi database anda adalah dataset. Komponen ini merepresentasikan kumpulan baris (records) dari database. Kumpulan baris ini dapat berupa data dari satu tabel database, kumpulan kolom (fields) atau baris (records) dari sebuah tabel, atau informasi yang berasal dari satu tabel atau lebih yang terhubung menjadi sebuah view.

Data connection

(41)

besar dalam arsitektur aplikasi yang dapat anda buat. Terdapat 4 mekanisme dasar untuk koneksi data, yaitu:

a. Koneksi langsung ke sebuah server database b. Menggunakan sebuah file terdedikasi

c. Koneksi ke dataset lain

d. Mengambil data dari objek RDS DataSpace.

2.7.2 Koneksi langsung ke database

Arsitekur database yang paling umum adalah menggunakan sebuah komponen penghubung (connection component) untuk membuat koneksi ke sebuah server database. Kemudian dataset mengambil data secara langsung dari server dan perubahan langsung disimpan ke server (posts edits). Ilustrasinya dapat digambarkan seperti pada gambar 2-5

Gambar 2.5 Arsitektur database koneksi pada client

Koneksi ke database

Hampir semua komponen dataset dapat koneksi ke server database secara langsung. Sekali terhubung, dataset dapat berkomunikasi dengan server secara langsung. Ketika dataset di buka, dataset tersebut mengumpulkan data dari server, dan ketika menyimpan perubahan (post records), data tersebut di kirim kembali ke server untuk kemudian disimpan dalam database.

(42)

masing-masing, yang di desain untuk bekerja pada sebuah mekanisme akses data (single data access mechanism).

Berikut ini daftar beberapa mekanisme akses data beserta komponen koneksinya

Data access mechanism Connection component Borland Database Engine (BDE) TDatabase

ActiveX Data Objects (ADO) TADOConnection

DbExpress TSQLConnection

InterBase Express TIBDatabase

2.7.3 Koneksi Delphi dan Interbase

Untuk melakukan koneksi antara Delphi dengan Interbase maka dataset yang digunakan adalah InterBase Express, seperti TIBDataSet, TIBTable,TIBQuery atau TIBStoredProc, maka komponen koneksi yang digunakan adalah TIBDatabase. Untuk menghubungkan dataset ke komponen database IB, cukup dengan mengubah properti Database-nya. Sama seperti dataset dbExpress, anda harus selalu menggunakan komponen koneksinya (TIBDatabase).

Gambar 2.6 Gambar Komponen Database Interbase pada Delphi 7

Untuk setting database file beserta username dan password database dilakukan pada komponen TIBDatabase dengan menambah setting parameter antara lain :

a) DataBase Name : Berisi lokasi files database

(43)

Gambar 2.7 Setting Parameter database Interbase Atau bisa ditambahkan melalui script pada Delphi sebagai berikut strKode := simgiroIni.ReadString('Database','Location',''); if (strKode = '') then begin

strKode := '.\apotik.gdb' ; end;

strDB := strKode ; strLogin := 'sysdba'; strPasswd := 'masterkey';

Gambar 2.8 Script Koneksi Interbase Dengan Delphi

2.8 Bagan Alir (Flowchart)

Definisi bagan alir menurut Jogiyanto H. M dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah :

(44)

Tabel 2.8 Simbol Diagram Alir Data

No Simbol Keterangan

Flow Direction Symbols; dipakai untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan symbol lainnya

1. Symbol Off-line Connector ( Simbol untuk keluar/masuk prosedure atau proses dalam lembar/halaman yang lain)

2. Symbol Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedur atau proses dalam lembar/halaman yang sama)

3 Symbol Comunication Link ( Simbol transmisi untuk informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya)

Processing symbols; menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer) 4 Symbol Manual Operation (Simbol yang

menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukanoleh komputer)

5 Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukanoleh komputer)

6 Symbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi)

(45)

8 Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program)

9 Symbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini akan disimpan)

10 Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard)

11 Symbol Keying Operation (Simbol operasi dengan menggunakan mesin yang mempunyai keyboard)

Input-output symbols; menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.

12 yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)

13 Symbol magnetig-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)

14 Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)

(46)

14 Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)

15 Symbol transmittal tape(Symbol untuk menyatakan input berasal dari mesin jumlah/hitung)

16 Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas)

2.9 Data Flow Diagram

Pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto Hartono adalah : “Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system”. (Jogiyanto Hartono, 2005, 701).

(47)

Dalam bukunya Basia Data ada beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili (Jogiyanto Hartono, 2005):

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses (Process)

Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa yang dikerjakan proses.

4. Simpanan Data (Data Store)

Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer.

Tabel 2.9 Komponen DFD

Keterangan Komponen DeMarco and Yourdan

Symbol

Gane and Sarson

Symbols

1. External Agents

(48)

2. Process

Proces adalah definisi penyelenggaraan kerja atau jawaban, datangnya aliran data atau kondisi. proses atau output dari data (atau informasi) pada sebuah proses.

Ada beberapa konsep alur data yang perlu diperhatikan, yaitu : (Jogiyanto,1999)

1. konsep paket dari data (packed of data)

Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ketujuan yang sama, maka harus digambarkan sebagai suatu alur data tunggal. 2. Konsep alur data menyebar (diverging data flow)

Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari alur data yang sama dari sumber yang sama ketujuan yang berbeda.

3. Konsep alur data mengumpul (converging data flow)

Alur data yang mengumpul menunjukkan beberapa alur data yang berbeda dari sumber data yang berbeda bergabung bersama-sama menuju tujuan yang sama.

(49)

dari penyimpanan, atau merupakan satu atau lebih paket dimodifikasi atau berubah.

2.10 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah tingkat tinggi; diagram ini menunjukkan semua entitas dalam cakupan integrasi dan hubungan langsung antar entitas tersebut (Inmon, 2005:496).

Elemen-elemen yang digunakan dalam ERD adalah sebagai berikut: (Sutabri, 2005:164)

Tabel 2.10 Simbol Entity Relationship Diagram

No Simbol Keterangan

1. Entitas

Adalah suatu apa saja yang ada dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.

(50)

Sedangkan dalam pendapat pakar lain, elemen-elemen diagram hubungan entitas (Ladjamudin, 2005:143-148) terdiri dari :

1. Entity

Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).

2. Relationship

Pada ERD, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

3. Relationship Degree

Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang

berpartisipasi dalam satu relationship.

4. Atribut

(51)

sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

5. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. One to One (1 : 1)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Contoh:

1 1

Gambar 2.9 Bagan Relasi Satu ke Satu

b. One to Many ( 1 : M )

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua. Sebaliknya, satu kejadian yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Contoh:

Pegawai Mempuny

ai

(52)

1 M

c. Many to Many ( M : N)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Contoh:

Visite

Dokter Ruangan

Rawat Jalan Terdi

ri

Poli

Gambar 2.10 Bagan Relasi Satu ke Banyak

(53)

2.11 State Of The Art Penelitian Terdahulu

No JudulPenelitian ObyekPenelitian Permasalahan Metodologi Hasil Referensi

1

- Pembelian Dilakukan setelah supplier Mengirimkan barang dianggap kurang baik oleh penulis

- Dengan menggunakan system manual membuat data stock obat tidak terkontrol,

- menggunakan activity diagram dan use case diagram

- perancangan sistem berorientasi obyek - menggunakan metode

ERD(Entity Relationship Diagram)

- Perencanaan GUI sehingga langkah-langkah yang dilakukan

- Dalam sistem tersebut dapat terlihatdengan jelas

- Proses pengolahan data yang manual memperlambat proses kerja

- Proses manual kurang efisien dalam pengelolaan data penjualan

- Kebanyakan apotik hanya fokus pada pengelolaan data penjualan saja sehingga kurang efektif dan efisien dalam pengelolaan data

(54)

No JudulPenelitian Obyek

Penelitian Permasalahan Metodologi Hasil Referensi

3

- Sistem manual dengan membukukan transaksi pembelian dan penjualan menyulitkan dalam memperoleh informasi stok dan jika ingin mengetahui jumlah stok yang tersedia masih harus menghitung secara manual

- Pembelian yang dilakukan secara langsung menyulitkan jika suatu saat akan meretur obat yang sudah expired

Metode perancangan yang digunakan adalah metode

SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall dengan data pendukung

(55)

2.12 Simulasi Objek Penelitian

Dari state Of The Art Penelitian sebelulmnya bisa diambil simulasi objek penelitian yang digambarkan seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2.12 Simulasi Objek Penelitian

(56)

BAB 3. Perancangan Sistem 3.1 Analisa Sistem Berjalan

Dalam merancang sebuah sebuah sistem perlu analisa sitem. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto, 2005:129). Permasalahan yang dihadapi pada instalasi farmasi adalah pada proses pelayanan kepada pasien baik pasien rawat jalan maupun rawat inap menuntut untuk mendapatkan pelayanan yang tepat, cepat, efektif dan efisien sehingga installasi farmasi dituntut untuk dapat menyajikan ketersediaan obat selalu mencukupi. Apabila perhitungan stock obat masih dilakukan inventory secara rutin padahal jenis obat yang dimiliki oleh installasi farmasi cukup banyak serta transaksi pelayanan obat masih tercatat secara manual maka akan kesulitan proses pelayan tersebut dapat dilakukan.

(57)
(58)

Gambar 3.14 Manual Penjualan Obat

(59)

Selain itu, penyimpanan data yang kurang terorganisir menyebabkan kesulitan dalam melakukan pencarian data. Dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan adanya perbaikan dan pengembangan sistem agar dihasilkan sistem yang efektif dan efisien sehingga selalu tersaji data sirkulasi stock obat secara real time. Dan purchase order dilakukan dengan cara melihat data penjualan per periode atau dapat dilihat pada stock kritis obat.

3.2 Perancangan System

Setelah selesai melakukan tahapan analisis, maka tahapan perancangan sistem sesuai gambaran dari hasil analisa. Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi (Susanto, 2004:332). Maka analis waktunya memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi : 1. Physical System

Physical system berupa bagan alir sistem (System Flowchart) ataupun bagan alir dokumen (Document Flowchart).

2. Logical Model

(60)

3.2.1 Dokumen Alir (Flow Diagram)

Dari dokumen alir system berjalan dapat ditarik suatu masalah bahwa ketidak efisienan dalam melakukan pelayanan adalah karena kesulitan pihak installasi farmasi dalam penyajian data sirkulasi stock obat sehingga waktu banyak tersita pada pencarian data saja sehingga pelayanan tidak dapat dilakukan secara cepat. Untuk itu diperlukan suatu system yang dapat menjwab itu semua. Maka dibuatlah dokumen alir yang melibatkan suatu system yang dapat menyimpan serta mengolah data sirkulasi stock secara efektif dan efisien guna menunjang pelayanan terhadap pasien. Adapun perencanaan dapat digambarkan dalam dokumen alir sebagai berikut :

(61)

Gambar 3.16 Dokumen Alir Penjualan Obat Pada Installasi Farmasi

(62)

3.2.2 Diagram Alir (Flowchart)

Berikut ini adalah flowchart sistem yang diusulkan. Pada flowchart ini dijelaskan mengenai alur utama dari sistem yang dikembangkan yaitu alurpenjualan dan pembelian dimana fungsi pengendalian stock ada disini

Pada diagram alir pembelian dapat dilihat bahwasanya proses sirkulasi stock akan secara otomatis bertambah sebanyak data item pembelian sedangkan jika ada produk yang rusak ataupun sudah expired maka stock akan berkurang melalui retur pembelian

(63)

Pada diagram alir penjualan dapat dilihat bahwasanya proses sirkulasi stock akan secara otomatis berkurang sebanyak data item penjualan resep ke pasien sedangkan jika ada pengembalian obat dari pasien maupun ruangan rawat inap maka stock akan bertambah melalui retur penjualan

(64)

3.2.3 Diagram Aliran data (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambar aliran informasi yang terlibat dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu system. Diagram ini menjelaskan lebih lanjut proses yang terdapat pada diagram berjenjang dengan alur data yang terjadi pada setiap proses. Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam system dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah sehingga memungkinkan untuk dilakukan proses dekomosisi, partisi atau pembagian system kedalam bagian bagian yang lebih kecil dan lebih sederhana. Adapun penjelasan dari DFD dapat dilihat sebagai berikut

3.2.3.1 Context Diagram

(65)

Gambar 3.19 Diagram Context Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat

3.2.3.2 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran Data Flow Diagram ke level level lebih bawah lagi. Semua proses yang ada pada Sistem monitoring pengendalian obat pada instalasi farmasi dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini

(66)

3.2.3.3 DFD Level 0 Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat

Setelah Context Diagram maka digambarkan diagram lebih rinci, yang disebut DFD Level 0. DFD level 0 membentuk semua aliran proses input dan output yang ada pada context diagram sebelumnya. Tiap tiap proses yang menggambarkan proses dari Sistem Monitoring Pengendalian Stock Obat. Pada DFD level 0 terdapat 3 proses utama yaitu : proses input data, proses transaksi dan proses pembuatan laporan. Pada level ini digambarkan semua proses yang dilakukan oleh system seperti pada gambar 3-9

(67)

3.2.3.4 DFD Level 1 Master Data

DFD level 1 proses master data yaitu berupa proses entri data data master yang ada pada system, secara garis besar DFD level 1 master data dapat digambarkan pada gambar 3-10

(68)

3.2.3.5 DFD Level 1 Transaksi

DFD level 1 transaksi yaitu berupa proses transaksi yang ada pada system yaitu transaksi penjualan dan retur penjualan serta pembelian dan retur pembelian, secara garis besar DFD level transaksi dapat digambarkan pada gambar 3-11

(69)

3.2.3.6 DFD Level 1 Pembuatan Laporan

DFD level 1 proses pembuatan laporan yaitu berupa proses pembuatan laporan penjualan, laporan retur penjualan, laporan pembelian, laporan retur pembelian dan laporan data stock obat, secara garis besar DFD level 1 proses pembuatan laporan dapat digambarkan pada gambar 3-12

(70)

3.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD digunakan untuk menunjukkan hubungan antara entity dengan database dan objek–objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. ERD yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan beberapa atribut yang mempersentasikan seluruh fakta yang ditinjau dari keadaan yang nyata. Dimana dapat digambarkan secara lebih sistimatis dengan menggunakan ERD. ERD system monitoring pengendaian stock obat secara detail dapat dlihat pada gambar 3-13 dibawah ini :

(71)

3.2.5 Struktur Tabel

Dari ERD yang sudah tebentuk dapat disusun struktur basis data yang nantinya digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan yaitu :

Tabel 3.11 Daftar tabel yang ada dalam database

Tabel Name Table Type Primary key #Columns

BELI Dependent BELI_ID,

Dari table diatas dapat diuraikan bahwa terdapat 11 tabel dari hasil penurunan ERD dimana terdapat 5 tabel master yaitu table obat, tabel dokter, tabel pasien, tabel karyawan dan tabel supplier dan 6 tabel yang digunankan untuk proses penyimpanan data transaksi yaitu tabel jual, tabel jualdetil, tabel retur jual, tabel beli, tabel belidetil, tabel returbeli. Secara detail deskripsi dari tabel tabel diatas akan dibahas seperti berikut ini :

(72)

Nama Tabel : OBAT

Primary Key : OBAT_ID

Foreign Key : -Relasi Tabel

-Deskripsi : untuk menyimpan data data obat.

Tabel 3.3.12 Tabel Obat

Key Column Name Data Type Description

PK OBAT_ID Char (20)

Tabel 3.3.13 Tabel Pasien

Key Column Name Data Type Description

PK PASIEN_ID Char(20)

PASIEN_NAMA Char(50) PASIEN_ALAMAT Char(100) PASIEN_TELP Char(20)

3. Tabel Dokter

Tabel 3.3.14 Tabel Dokter

Gambar

Tabel 2.1 Type data fields pada Interbase
Gambar 1.1 : IDE Delphi 7
Gambar 3.14 Manual Penjualan Obat
Gambar 3.15 Dokumen Alir Proses Pembelian Obat pada Installasi Farmasi
+7

Referensi

Dokumen terkait