Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Selasa, 16 Februari 2010
Perlindungan bagi Pekerja Rumah Tangga
Sahabat MQ/ peringatan hari Pekerja Rumah Tangga nasional 15 februari kmarin/ diwarnai dengan sejumlah aksi massa// Di Jakarta sebagai pusat peringatan hari PRT/ dengan dibuka Menteri negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak -Linda Gumelar/ ratusan PRT menjahit serbet raksasa/ sebagai simbol pekerja Rumah tangga// Serbet ini digunakan untuk membungkus sebuah boneka perempuan raksasa yang bertangan banyak/ yang emmegang peralatan rumah tangga// Aksi para PRT ini/ juga dilakukan di DIY// Puluhan PRT menggelar aksi di depan Gedung DPRD/ dan mengusung sejumlah tuntutan/ diantaranya adalah pencabutan SK Gubernur nomor 244 tahun 2009// Pasalnya/ dalam SK tersebut Gubernur menegaskan/ bahwa PRT merupakan Sektor Informal/ sehingga tidak perlu diatur dalam Perda Ketenagakerjaan//
Sahabat MQ/ realitas menunjukkan/ bahwa pelanggaran HAM/ kerap kali terjadi pada rekan-rekan/ yang selama ini bekerja pada sektor Pekerja rumah tangga// Terjadi fenomena gunung es/ pada kasus-kasus kekerasan pekerja Rumah tangga di jogja// divisi Advokasi Rumpun Tjut Nyak Dien -Buyung mengatakan/ Kekerasan fisik/ seksual/ dan kekerasan lain/ banyak dilaporkan PRT selama ini// Harus diakui/ PRT merupakan sektor pekerjaan yang rawan dengan kekerasan dan penindasan// Padahal/ jumlah rekan yang bekerja di sektor ini sangat banyak// Sehingga/ sangat memerlukan regulasi dan aturan yang menjamin perlindungan/ keselamatan/ dan jaminan pemenuhan Hak-hak mereka//
Berdasar Survei ILO IPEC tahun 2003/ jumlah pekerja Rumah tangga di Indonesia/ mencapai 2,5 juta/ dengan sebaran kerja meliputi DKI Jakarta dengan jumlah terbesar/ disusul dengan Jawa Timur/ Jawa Tengah/ Jawa Barat/ banten/ Bali/ Sulawesi Selatan/ Lampung/ DIY/ dan sejumlah propinsi lain// Jumlah ini/ terus mengalami peningkatan dari ke tahun// Hal ini mengindikasikan/ bahwa Pekerja Rumah Tangga/ saat ini telah menjadi satu pilihan pekerjaan -utamanya bagi perempuan/ di tengah situasi perekonomian dan lapangan pekerjaan yang semakin sulit//
Sahabat MQ/ PRT selama ini telah memberikan kontribusi/ terhadap mereka yang selama ini bekerja di sekotor publik// Sayangnya/ selama ini permasalahan PRT ini/ hanya menjadi komoditi politik/ yang laris hanya sebagai bahan jualan kampanye/ atau janji-janji manis untuk menjaring dukungan// Sementara implementasinya...jauh dari kenyataan// Sampai dengan saat ini/ toh buktinya RUU perlindungan bagi PRT/ tak juga selesai// Padalah/ langkah dan segenap upaya dalam memberikan perlindungan bagi PRT/ sudah sejak lama dilakukan// Alhasil/ hingga kini/ nasib PRT masih menyedihkan// Ia akan kembali menjadi isu minor pinggiran/ saat kampanye usai// PRT terus saja disiksa dan mendapat perlakuan yang tidak semestinya// Penuntasan kasusnya/ juga tak pernah memberikan rasa keadilan bagi PRT//