Fokus Pagi Edisi Selasa, 4 Agustus 2009 Tema : Lingkungan
Topik :Perlindungan Terhadap Satwa Komodo
Sahabat MQ/ populasi komodo di kawasan cagar alam Wae Wuul/ di Kabupaten Manggarai Barat/ Pulau Flores/ Nusa Tenggara Timur berada dalam posisi sangat terancam atau rentan untuk punah// Hal ini dikarenakan jumlahnya terus mengalami penurunan secara signifikan dalam kurun waktu 18 tahun// Dengan jumlah populasi komodo tersebut/ berarti telah mengalami penurunan secara signifikan// Dari penelitian di tempat yang sama tahun 1991 ditemukan 66 ekor komodo/ sedangkan tahun 2000 sebanyak 19 ekor// Tingkat kepadatan populasi komodo di tahun 2000 itu juga 10 kali lebih rendah dari yang dapat ditangkap di Taman Nasional Komodo//
Di sisi lain/ populasi mangsa komodo seperti rusa Timor juga mengalami penurunan// Penurunan jumlah populasi komodo itu diperparah dengan penurunan populasi mangsa/ juga tingginya tekanan aktivitas manusia seperti penurunan rusa/ dan pembakaran padang rumput di sekitar/ maupun di dalam kawasan cagar alam// Ketua Komodo Survival Program KSP -Jeri Imansyah- mengatakan/ dengan kondisi seperti ini/ perlu dilakukan pengelolaan habitat lebih baik lagi untuk mencegah ancaman yang mengganggu proses ekologis seperti kebakaran hutan// Pihak KSP juga meminta Surat Keputusan Menteri Kehutanan/ Nomor 384 Menhut tahun 2009/ tanggal 13 Mei 2009 tentang pemberian izin menangkap 10 ekor komodo di wilayah kerja Balai Besar NTT dibatalkan//
Sahabat MQ/ keberadaan komodo yang terancam/ dengan adanya ekploraso penambangan yang dilakukan di pulau komodo// Terancamnya keberadaan pulau komodo/ pemerintah pusat harus cepat mengambil tindakan melarang eksplorasi tambang emas di Kabupaten Manggarai Barat/ NusaTenggara Timur/ sebelum dunia internasional bereaksi// Jika reaksi muncul/ selain memperburukcitra Indonesia/ peluang Taman Nasional Komodo dalam pemilihan tujuh keajaiban alam baru/ jelas makin tak ada//
Direktur Eksekutif Jaringan Advokasi Tambang Jatam -Siti Maimunah- mengatakan/ dengan kenyataan bahwa 8 izin penambangan di wilayah Manggarai Barat sudah dikeluarkan/ ini bukan situasi main main// Kawasan penambangan tersebut adalah daerah pertanian/ dan juga mulai bergerak maju sebagai tujuan pariwisata/ dengan andalannya Taman Nasional Komodo// Siti menegaskan/ untuk mendapat 1 gram emas/ dibutuhksn 100 liter air dan membuang 2,1 ton lumpur plus batu// Hal ini dinilai mengeluarkan Ongkos lebih mahal/ daripada hasil yang diperoleh// selain itu/ proses penambangan kan juga menghasilkan limbah// Limbah akan masuk laut dan mencemari ekosistem yang ada/ hal tersbut akan berdampak buruk bagi komodo//
dalam Program Fokus Magi MQ FM Kali ini/ kita akan mendiskusikannya bersama dengan sejumlah nara sumber yaitu :
1. Pakar Lingkungan Hidup –Dr. Eko Sugiharto, DEA-
2. Manajer Program Wahana Lingkungan Hidup Nusa Tenggara Timur -Herry Naif- 3. Direktur Eksekutif Jaringan Advokasi Tambang/Jatam -Siti Maimunah-
Narsum I 8.15
Pakar Lingkungan Hidup –Dr. Eko Sugiharto, DEA-
1. Anda sebagai pakar lingkungan hidup/ sepengetahuan anda tentang keberadaan satwa komodo di Taman Nasional Komodo dan keberadaan komodo di Pulau flores?//
2. Ada indikasi keberadaan komodo sudah hampir punah/ terutama diyang di flores/ menurut laporan komodo spesifik flores hanya tinggal 12 ekor// Tanggapan anda?//
3. Anda melihat apa yang menyebabkan kepunahan tersebut?//
4. Apakah secara iklim global memang keadaan alam flores sudah memang sudah tidak mendukung?//
5. Bagaimana dengan surat edaran menteri kehutanan yang memberikan surat keputusan diperbolehkannya komodo untuk dopindahkan ke taman safari yang terletak di Bali?// Apakah sudah merupakan solusi yang terbaik?//
6. Ada
Narsum 2. 8.45
Manajer Program Wahana Lingkungan Hidup Nusa Tenggara Timur WALHI NTT -Herry Naif-
1. Tanggapan anda mengenai masyarakat miskin di Indonesia?//
Narsum 3. 9.15
Direktur Eksekutif Jaringan Advokasi Tambang JATAM -Siti Maimunah-
ADLIBS
Fokus Pagi Edisi Kamis, 6 Agustus 2009 Tema : Lingkungan
Topik :Perlindungan Terhadap Satwa Komodo
Sahabat MQ/ populasi komodo di kawasan cagar alam Wae Wuul/ di Kabupaten Manggarai Barat/ Pulau Flores/ Nusa Tenggara Timur berada dalam posisi sangat terancam atau rentan untuk punah// Hal ini dikarenakan jumlahnya terus mengalami penurunan secara signifikan dalam kurun waktu 18 tahun// Dengan jumlah populasi komodo tersebut/ berarti telah mengalami penurunan secara signifikan// Dari penelitian di tempat yang sama tahun 1991 ditemukan 66 ekor komodo/ sedangkan tahun 2000 sebanyak 19 ekor// Tingkat kepadatan populasi komodo di tahun 2000 itu juga 10 kali lebih rendah dari yang dapat ditangkap di Taman Nasional Komodo//
Di sisi lain/ populasi mangsa komodo seperti rusa Timor juga mengalami penurunan// Penurunan jumlah populasi komodo itu diperparah dengan penurunan populasi mangsa/ juga tingginya tekanan aktivitas manusia seperti penurunan rusa/ dan pembakaran padang rumput di sekitar/ maupun di dalam kawasan cagar alam// Ketua Komodo Survival Program KSP -Jeri Imansyah- mengatakan/ dengan kondisi seperti ini/ perlu dilakukan pengelolaan habitat lebih baik lagi untuk mencegah ancaman yang mengganggu proses ekologis seperti kebakaran hutan// Pihak KSP juga meminta Surat Keputusan Menteri Kehutanan/ Nomor 384 Menhut tahun 2009/ tanggal 13 Mei 2009 tentang pemberian izin menangkap 10 ekor komodo di wilayah kerja Balai Besar NTT dibatalkan//
Nah sahabat MQ/ Seberapa terancamkah keberadaan komodo ini?// Lalu bagaimana dengan keberadaan ekporasi tambang yang ada di taman komodo?// Bagaimana dengan komodo yang akan dilakukan pemindahan habitat ke pulau Bali?// Lalu bagaimana juga peluang Taman Nasional Komodo bereluang masuk kedalam salah satu tujuh keajaiban dunia?// Untuk itu dalam Program Fokus Magi MQ FM esok/ kita akan mendiskusikannya bersama dengan sejumlah nara sumber yaitu :
1. Pakar Lingkungan Hidup –Dr. Eko Sugiharto, DEA-
2. Manajer Program Wahana Lingkungan Hidup Nusa Tenggara Timur -Herry Naif- 3. Direktur Eksekutif Jaringan Advokasi Tambang/Jatam -Siti Maimunah-
Nah Sahabat MQ/ jangan lewatkan Program Fokus Pagi Senin, 8 Juni 2009, pada pukul 8 sampai dengan 10
Waktu Indonesia Barat// Kami nantikan juga partisipasi sahabat/ dengan bergabung melalui line telpon
884205/ atau melalui sms di 0815 78 600 923/ hanya di Media Bening Hati MQ/ Gali Potensi Diri/ Bersama
Fokus Pagi Edisi Kamis, 6 Agustus 2009 Tema : Lingkungan
Topik :Perlindungan Terhadap Satwa Komodo
Narsum I 8.15 Pakar Lingkungan Hidup –Dr. Eko Sugiharto, DEA-
Narsum II. 8.45
Manajer Program Wahana Lingkungan Hidup Nusa Tenggara Timur -Herry Naif-
Narsum 3. 9.15
Direktur Eksekutif Jaringan Advokasi Tambang/Jatam -Siti Maimunah-