• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Adversity Quotient dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa BK FKIP UKSW Angkatan 2013 T1 132010060 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Adversity Quotient dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa BK FKIP UKSW Angkatan 2013 T1 132010060 BAB IV"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Subjek Penelitian

Sejarah Perkembangan Universitas Kristen Satya Wacana, pada awalnya UKSW bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI) yang dibuka pada tanggal 30 November 1956 dengan dekan pertama Mr. O. Notohamidjojo yang bertujuan untuk mendidik calon-calon guru. Pada tanggal 17 Juli 1959 PTPG-KI Satya Wacana berubah menjadi FKIP-KI,kemudian pada tanggal 5 Desember 1959 diresmikan menjadi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Satya Wacana berarti setia pada Firman Tuhan, dengan motto Universitas adalah takut akan Tuhan adalah permulaan segala pengetahuan (Amsal 1:7a).

(2)

dan pengabdian yang bermutu serta relevan dengan keadaan dan kebutuhan sesama, masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan tuntutan iman.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan adalah Fakultas tertua di UKSW. Fakultas ini mempunyai 8 Program Studi di bidang kependidikan, yaitu : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,, Program Studi Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Program Studi Guru Pendidikan Anak Usia Dini, dan Magister Manajemen Pendidikan.

3.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan

Visi Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana adalah mengupayakan terwujudnya lulusan yang kreatif dan profesional dalam bimbingan dan konseling yang berakar budaya Indonesia di tengah era globalisasi.

Visi Operasional (Lima Tahun ke depan) Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah terwujudnya lulusan yang kreatif, berkomitmen tinggi, kompeten menghubungkan ilmu dengan iman serta cakap menyesuaikan diri di sekolah dan di luar sekolah.

(3)

Tujuan Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah menghasilkan Sarjana Bimbingan dan Konseling yang mampu bekerja sebagai konselor profesional di berbagai lingkungan kerja, baik di industri dan jasa maupun di lembaga pendidikan dan lembaga/komunitas.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Perizinan

Sebelum melaksanakan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah mengurus perijinan yang dapat diminta di kantor Tata Usaha (TU) FKIP. Surat perijinan yang diminta oleh peneliti berjumlah dua buah, yaitu untuk diserahkan kepada Kaprogdi BK dan kepada Biro Administrasi Bagian Nilai UKSW. Surat ijin penelitian untuk penyebaran skala sikap ini dikeluarkan dan ditandatangani oleh Dekan FKIP-UKSW pada tanggal 28 Januari 2014. Sedangkan untuk surat ijin penelitian kepada Biro Administrasi Bagian Nilai dikeluarkan dan ditandatangani pada tanggal 26 Maret 2014. Setelah peneliti mendapat surat ijin maka peneliti mengantar langsung kepada yang bersangkutan.

(4)

4.2.2 Pengumpulan Data

Pelakasanaan penelitian dimulai pada tanggal 27 Maret dan 3 April 2014, jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pogram Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW Salatiga angkatan 2013 dengan jumlah 71 mahasiswa. Skala adversity quotient yang dibuat oleh peneliti diberikan langsung kepada subjek penelitian yaitu mahasiswa Progdi BK angkatan 2013. Pada hari pertama skala adversity quotient ini disebarkan langsung pada hari kamis tanggal 27 Marett 2014 pukul 14.00 di ruangan B 102 gedung FKIP UKSW pada saat awal jam masuk kuliah mata kuliah teori kepribadian, sedangkan pada hari kedua disebarkan pada hari kamis tanggal 3 April 2014 di ruangan B 104 gedung FKIP UKSW setelah semua mahasiswa selesai mengerjakan TAS mata kuliah teori kepribadian, dengan terlebih dahulu peneliti meminta ijin kepada dosen yang bersangkutan. Sebelum menyebar langsung skala adversity quotient, peneliti menjelaskan mengenai definisi skala adversity quotient dan tujuan dari menyebarkan skala ini adalah untuk melakukan penelitian kepada anak BK angkatan 2013.

(5)

berkurang atau hilang, dengan mempersilahkan mahasiswa untuk bertanya langsung kepada peneliti mengenai kuesioner yang sedang dikerjakan apabila masih ada yang kurang jelas.

4.3 Deskripsi dan Hasil Penelitian

4.3.1 Analisis Deskriptif Prestasi Akademik

Untuk mengetahui tingkatan prestasi akademik Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 dengan melakukan analisis deskriptif, kemudian dibuat tabel distribusi untuk menentukan atau menggolongkan tingkat prestasi yang diperoleh dengan menggunakan pengukuran berdasarkan predikat lulus ditentukan sesuai dengan IPK mahasiswa (Buku Peraturan Penyelenggara Kegiatan Akademik Dalam Sistem Kredit Semester UKSW, 2009) yang dibagi dalam empat tingkat kategori, yaitu :

2,00 – 2,74 = BAIK

2,75 – 2,99 = MEMUASKAN

3,00 – 3,49 = SANGAT MEMUASKAN 3,50 – 4,0 = TERPUJI (CUMLAUDE)

(6)
[image:6.595.97.519.200.640.2]

Tabel 4.1

Distribusi Prestasi Akademik Mahasiswa

BK FKIP UKSW Angkatan 2013

No Kategori Interval Frekuensi %

1. Baik 2,00-2,74 0 0,0 %

2. Memuaskan 2,75-2,99 7 9,9 %

3. Sangat Memuaskan 3,00-3,49 50 70,5 %

4. Terpuji 3,50-4,0 14 19,8 %

JUMLAH 71

MEAN 3,2942

SD 0,24087

MINIMUM 2,88

MAKSIMUM 3,88

(7)

19,8 % (14 mahasiswa) yang mempunyai tingkat prestasi akademik terpuji dengan nilai antara 3,50-4,0.

Sementara itu, dari hasil analisa yang sama didapatkan nilai rata-rata (mean) 3,2942, kemudian standar deviasinya 0,24087 (SD) , selanjutnya untuk skor maksimum sebesar 3,88 dan nilai minimum sebesar 2,88.

4.3.2 Analisis Deskriptif Adversity Quotient

Untuk mengetahui tingkatan adversity quotient Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 dengan melakukan analisis deskriptif, kemudian dibuat tabel distribusi untuk menentukan atau menggolongkan apakah adversity quotient mahasiswa dengan menggunakan pengukuran adversity quotient dari Stoltz (2000) yang dibagi dalam lima tingkatan kategori, yaitu :

0-59 = Rendah

(8)

60-94 = Agak Sedang

Individu cenderung kurang memanfaatkan potensi yang dimiliki. Kesulitan akan membuat kerugian besar yang membuat individu dalam kisaran ini sulit melakukan pendakian. Individu bias berjuang melawan keputusasaan dan ketidakberdayaan, serta dapat melepaskan diri dari kekacauan ini dengan meningkatkan adversity quotient yang ada dalam dirinya.

95-134 = Sedang

Individu sudah lumayan baik dalam menempuh liku-liku hidup sepanjang segala sesuatunya berjalan relatif lancar. Individu dalam kisaran ini mungkin mengalami penderitaan yang tidak perlu akibat kemunduran-kemunduran yang lebih besar dengan menumpuknya beban frustasi dan tantangan-tantangan hidup. Individu dapat meningkatkan adversity quotient dalam dirinya dengan memperkuat efektivitas dalam hidup secara nyata.

135—165 = Agak Tinggi

(9)

166-200 = Tinggi

Apabila adversity quotient anda berada dalam kisaran ini, anda mempunyai kemampuan untuk menghadapi kesulitan yang berat dan terus bergerak maju dan ke atas dalam hidup anda.

[image:9.595.99.506.200.730.2]

Adapun distribusi tingkat adversity quotient Mahasiswa angkatan 2013 Program Studi BK FKIP UKSW Angkatan 2013 adalah seperti pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Disribusi Adversity Quotient Mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013

No. Kategori Interval Frekuensi %

1. Rendah 0-59 0 0,0 %

2. Agak Sedang 60-94 0 0,0 %

3. Sedang 95-134 58 81,7 %

4. Agak Tinggi 135-165 13 18,4 %

5. Tinggi 166-200 0 0,0 %

JUMLAH 71

MEAN 1,2558E2

SD 10,73534

MINIMUM 101

(10)

Dilihat dari tabel distribusi adversity quotient Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW Salatiga angkatan 2013 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat mahasiswa yang mempunyai tingkat adversity quotient dalam kategori sedang dan agak sedang, kemudian terdapat 81,7 % (58 mahasiswa) yang mempunyai tingkat adversity quotient sedang dengan skor antara 95-134, selanjutnya terdapat 18,4 % (13 mahasiswa) yang mempunyai tingkat adversity quotient agak tinggi dengan skor antara 135-165, dan tidak terdapat mahasiswa yang mempunyai tingkat adversity quotient dalam kategori tinggi.

Sementara itu, dari hasil analisa yang sama didapatkan nilai rata-rata (mean) 1,2558E2, kemudian standar deviasinya (SD) 10,73534, selanjutnya untuk skor maksimum sebesar 154 dan nilai minimum sebesar 101.

4.2.2 Analisis dan Hasil Penelitian

(11)

Tabel 4.3

Tabel Interpretasi Nilai R

Besarnya nilai r Interpretasi 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,00 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

[image:11.595.98.504.158.675.2]

Dari hasil perhitungan atau pengolahan secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel. 4.4

Uji Hipotesis (uji korelasi)

Correlations

Aq prsts_akdmk

aq Pearson

Correlation 1 .821

**

Sig. (2-tailed) .000

N 71 71

prsts_akdmk Pearson

Correlation .821

**

1 Sig. (2-tailed) .000

N 71 71

(12)

Dari hasil analisis data pada table diatas diperoleh koefisien korelasi rxy = 0,821. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang

positif dan sangat kuat antara adversity quotient dengan prestasi akademik mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013. Hasil korelasi mempunyai makna bahwa semakin tinggi tingkat adversity quotient seseorang maka semakin tinggi pula prestasi akademiknya. Nilai Sig. (2-tailed) atau p-value sebesar 0,000 (<0,05), hal ini dapat disimpulkan bahwa da hubungan yang signifikan antara adversity quotient dengan prestasi akademik mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013.

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis diatas maka uji hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ―ada hubungan yang

signifikan antara adversity quotient dengan prestasi akademik pada mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 ‖. Berdasarkan hasil analisis

(13)

4.5 Pembahasan

Dari hasil analisis dan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) Release 16 for Windows menunjukka diperoleh koefisien korelasi rxy = 0,821 dengan nilai

p = 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara adversity quotient dengan prestasi akademik mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013

Hasil korelasi mempunyai makna bahwa semakin tinggi tingkat adversity quotient seseorang maka semakin tinggi pula prestasi akademiknya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Hardika (2011) dalam penelitiannya menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara adversity quotient dengan prestasi belajar siswa-siswi SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo.

(14)

Gambar

Tabel 4.1
tabel 4.2 berikut ini :
Tabel. 4.4

Referensi

Dokumen terkait

Inference Start Tujuan FORWARD BACKWARD ABDUCTION Fakta Kesimpulan tdk Pasti Kesimpulan benar Kesimpulan yg Harus mengikuti Fakta pendukung Kesimpulan. Fakta yg dpt

Kandungan Nutrisi Bahan Pakan yang Digunakan dalam Penelitian..

http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id.. The consideration and adopting of proposals

Perkembangan Ilmu pada Masa Bani Umayyah Meskipun masa kepemimpinan bani Umayyah sarat dengan intrik politik internal maupun eksternal yang kemudian menghasilkan perluasan

Guru harus berani mencoba sesuatu yang baru yang mampu menumbuhkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar khususnya dengan menerapkan model pembelajaran yang menarik

Pertama : Nama-nama Dosen yang diberi tugas mengajar dan menguji untuk mata kuliah Keprodian Program D-II PGSD Peqjas Bersubsidi Semester Genap Tahun Akademik 2008/2009 FIK

Hulu Palik proses Pengadaan Langsung untuk Pekerjaan Belaqia Modal Pengadaan Konstruksi Balai. Penyuluhan adalah sebagai berikut

Jika peserta didik dapat menjelaskan pengertian salat sunah rawatib ghairu muakkad dengan lengkap dan sempurna, skor 4 b.. Jika peserta didik dapat menjelaskan pengertian