• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

No.21/04/13/Th. XIX, 1 April 2016

P

ERKEMBANGAN

P

ARIWISATA DAN

T

RANSPORTASI

S

UMATERA

B

ARAT

F

EBRUARI

2016

1.

Jumlah Wisman ke Sumatera Barat

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Februari 2016 mencapai 3.892 orang, mengalami peningkatan sebesar 15,22 persen dibanding bulan Januari 2016 yang tercatat sebanyak 3.378 orang. Bila dibandingkan dengan bulan Februari 2015, wisman bulan Februari 2016 mengalami peningkatan sebesar 15,39 persen. Sementara itu jumlah wisman bulan Januari – Februari 2016 mengalami peningkatan sebesar 9,13 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Wisman bulan Februari 2016 ini memberikan kontribusi sebesar 0,48 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia (Wisman Nasional 813.920 orang).

 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional

Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Februari 2016 mencapai 3.892 orang, mengalami peningkatan 15,22 persen dibanding wisman Januari 2016 yang tercatat sebanyak 3.378 orang.

 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Barat bulan Februari 2016 mencapai

rata-rata 50,39 persen, mengalami peningkatan 6,07 poin dibanding TPK bulan Januari 2016 sebesar 44,32 persen.

 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat bulan Februari 2016 mencapai

rata-rata 38,03 persen, meningkat 2,89 poin dibanding bulan Januari 2016 sebesar 35,14 persen.

 Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang bulan Februari 2016 tercatat

selama 1,39 hari, meningkat 0,11 hari bila dibandingkan dengan Januari 2016 yang tercatat 1,28 hari.

 Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada Akomodasi Lainnya bulan Februari 2016 tercatat

selama 1,34 hari, meningkat 0,05 hari dibandingkan dengan bulan Januari 2016 yang tercatat 1,29 hari.

 Jumlah penumpang angkutan udara domestik di Bandara Internasional Minangkabau pada bulan Februari

2016 meningkat sebesar 4,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu jumlah penumpang angkutan udara internasional meningkat sebesar 5,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

 Jumlah barang yang diangkut oleh angkutan laut dalam negeri pada bulan Februari 2016 mengalami

(2)

Tabel 1

Wisman yang Berkunjung ke Sumatera Barat Menurut Kebangsaan

Perubahan Perubahan Perubahan Peran thd Feb 2016 thd Feb 2016 thd Jan-Feb 2016 Total Wisman

Jan 2016 Feb 2015 thd 2015 Feb 2016 (orang) (orang) (orang) (orang) (orang) (%) (%) (%) (%)

Perkembangan Jumlah Wisman yang Berkunjung Melalui BIM dan Pelabuhan Teluk Bayur Januari 2015 – Februari 2016

2.

Tingkat Penghunian Kamar Hotel

2.1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Februari 2016 berdasarkan laporan yang masuk mencapai rata-rata 50,39 persen atau mengalami peningkatan sebesar 6,07 poin dibanding TPK Januari 2016 yang tercatat sebesar 44,32 persen. Kota Bukittinggi menempati TPK tertinggi sebesar 51,94

3 289 3 373

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

(3)

persen dan disusul Kota Padang dengan TPK sebesar 51,82 persen. TPK terendah terjadi di Kab. Tanah Datar yaitu sebesar 21,60 persen. Sementara itu, TPK di Kab. Agam tercatat sebesar 39,86 persen.

Tabel 2

TPK Hotel Berbintang Beberapa Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

Februari 2015 Januari 2016 Februari 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Kabupaten Tanah Datar 29,47 21,92 21,60

2. Kabupaten Agam 17,07 41,22 39,86

3. Kota Padang 39,08 43,65 51,82

4. Kota Bukittinggi 44,73 46,98 51,94

Sumatera Barat 37,22 44,32 50,39

No. Daerah Tujuan Wisata TPK (%)

Grafik 2

Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang di Sumatera Barat Januari 2015 – Februari 2016

Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat peningkatan TPK terjadi pada Kota Padang dan Kota Bukittinggi yaitu masing-masing naik sebesar 8,17 poin dan 4,96 poin. Sementara itu, penurunan TPK terjadi di Kab. Agam dan Kab. Tanah Datar yaitu masing-masing sebesar 1,36 poin dan 0,32 poin.

Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasi hotel, peningkatan TPK terjadi pada tiga klasifikasi hotel berbintang. Peningkatan TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang 2 yaitu sebesar 16,72 poin, selanjutnya diikuti oleh hotel bintang 4 yaitu mengalami peningkatan TPK sebesar 8,94 poin. Selanjutnya, hotel bintang 1 mengalami peningkatan TPK sebesar 1,08 poin. Sementara itu, hotel bintang 3 mengalami penurunan TPK sebesar 5,34 poin.

41.70

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

(4)

Tabel 3

TPK Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi di Sumatera Barat

Februari 2015 Januari 2016 Februari 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Bintang 1 25,11 39,91 40,99

2. Bintang 2 40,71 47,94 64,66

3. Bintang 3 46,63 53,48 48,14

4. Bintang 4 37,80 42,52 51,46

Sumatera Barat 37,22 44,32 50,39

No. Klasifikasi Bintang TPK (%)

Grafik 3

Perkembangan TPK Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Bintang di Sumatera Barat Februari 2015 - Februari 2016

2.2. Tingkat Penghunian Kamar Akomodasi Lainnya

Berdasarkan laporan yang masuk, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat bulan Februari 2016 tercatat sebesar 38,03 persen, meningkat 2,89 poin dibanding bulan Januari 2016 yang tercatat sebesar 35,14 persen. TPK tertinggi terdapat di Kab. Padang Pariaman yaitu sebesar 80,96 persen, sedangkan TPK terendah terjadi di Kab. Lima Puluh Kota yang tercatat sebesar 14,32 persen.

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

T

P

K

(

%

)

(5)

Grafik 4

Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat Januari 2015 – Februari 2016

Tabel 4

TPK Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat

Februari 2015 Januari 2016 Februari 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

Kabupaten

1. Kepulauan Mentawai 14,79 20,08 42,71

2. Pesisir Selatan 17,39 21,74 19,09

3. Solok 17,65 30,10 30,68

4. Sijunjung 35,00 22,50 25,86

5. Tanah Datar 39,35 44,14 41,94

6. Padang Pariaman 9,20 10,91 80,96

7. Agam 14,22 9,59 22,50

8. Lima Puluh Kota 10,85 10,54 14,32

9. Pasaman 30,16 26,44 28,76

10. Solok Selatan 37,70 29,07 41,19

11. Dharmasraya 49,03 63,26 69,25

12. Pasaman Barat 68,00 37,41 58,64

Kota

13. Padang 34,95 52,44 43,60

14. Solok 41,10 39,46 42,55

15. Sawahlunto 14,96 37,94 53,03

16. Padang Panjang 32,41 20,71 22,81

17. Bukittinggi 23,34 28,39 25,09

18. Payakumbuh 28,35 27,39 26,77

19. Pariaman 22,66 29,03 31,74

Sumatera Barat 32,45 35,14 38,03

No. Kabupaten / Kota TPK (%)

36.64

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

(6)

Peningkatan TPK Akomodasi Lainnya terjadi pada empat belas belas kabupaten/kota. Peningkatan TPK tertinggi terjadi di Kab. Padang Pariaman yaitu sebesar 70,05 poin. Selanjutnya diikuti oleh Kab. Kepulauan Mentawai yaitu meningkat sebesar 22,63 poin. Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Agam, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Pasaman, Kab. Solok Selatan, Kab. Dharmasraya, Kab. Pasaman Barat, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Padang Panjang, dan Kota Pariaman masing-masing mengalami peningkatan TPK sebesar 0,58 poin; 3,36 poin; 12,91 poin; 3,78 poin; 2,32 poin; 12,12 poin; 5,99 poin; 21,23 poin; 3,09 poin; 15,09 poin; 2,10 poin; dan 2,71 poin.

Sementara itu, penurunan TPK Akomodasi Lainnya terjadi di lima kabupaten/kota lainnya. Penurunan TPK tertinggi terjadi di Kota Padang yaitu sebesar 8,84 poin. Selanjutnya diikuti oleh Kota Bukittinggi yaitu turun sebesar 3,30 poin. Sementara itu, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Tanah Datar, dan Kota Payakumbuh masing-masing mengalami penurunan TPK sebesar 2,65 poin; 2,20 poin; dan 0,62 poin.

Grafik 5

TPK Akomodasi Lainnya per Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Januari 2016 - Februari 2016

Tabel 5

TPK Akomodasi Lainnya Menurut Kelompok Kamar di Sumatera Barat

Februari 2015 Januari 2016 Februari 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1. < 10 18,13 22,66 27,28

2. 10-24 31,68 29,60 29,95

3. 25-40 36,41 46,97 41,32

4. 41-100 32,84 31,36 55,29

(7)

Jika dirinci menurut kelompok kamar, TPK tertinggi terdapat pada Akomodasi Lainnya dengan kelompok kamar 41-100 yang tercatat sebesar 55,29 persen, sedangkan TPK terendah pada Akomodasi Lainnya terjadi pada kelompok kamar <10 sebesar 27,28 persen. Selanjutnya TPK pada Akomodasi Lainnya untuk kelompok kamar 10-24 dan 25-40 masing-masing sebesar 29,95 persen dan 41,32 persen.

Bila dilihat secara keseluruhan TPK pada Akomodasi Lainnya terjadi peningkatan pada tiga kelompok kamar. Peningkatan TPK tertinggi terjadi pada kelompok 41-100 yaitu naik sebesar 23,93 poin, selanjutnya TPK untuk kelompok kamar <10 dan kelompok kamar 10-24 masing-masing meningkat sebesar 4,62 poin dan 0,35 poin. Sementara itu kelompok kamar 25-40 mengalami penurunan TPK sebesar 5,65 poin.

Grafik 6

Perkembangan TPK Akomodasi Lainnya menurut Kelompok Kamar di Sumatera Barat Februari 2015 - Februari 2016

3. Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Asing dan Indonesia

Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) Asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Sumatera Barat bulan Februari 2016 adalah selama 1,39 hari, meningkat 0,11 hari bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 1,28 hari. RLMT asing bulan Februari 2016 tercatat 1,98 hari, meningkat 0,39 hari dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Bila dirinci menurut kelas hotel terlihat RLMT asing pada hotel bintang 4 tercatat 2,50 hari paling tinggi dibandingkan kelas hotel lainnya, sedangkan pada hotel bintang 1, hotel bintang 2, dan hotel bintang 3 masing-masing tercatat 1,34 hari; 1,83 hari; dan 1,05 hari.

RLMT Indonesia pada hotel berbintang adalah 1,35 hari, meningkat 0,08 hari dibandingkan bulan sebelumnya. RLMT dalam negeri pada hotel bintang 4 tercatat 1,39 hari paling tinggi dibandingkan kelas hotel lainnya, sedangkan pada hotel bintang 1, hotel bintang 2, dan hotel bintang 3 masing-masing tercatat 1,23 hari; 1,35 hari; dan 1,38 hari.

RLMT asing dan Indonesia pada Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat bulan Februari 2016 tercatat selama 1,34 hari, meningkat 0,05 hari dibanding dengan bulan Januari 2016 yang tercatat 1,29 hari. Bila dirinci menurut kelompok kamar pada Akomodasi Lainnya, RLMT tertinggi terdapat pada kelompok kamar <10 yaitu selama 2,10 hari. Sementara RLMT terendah terdapat pada kelompok kamar 10-24 yang tercatat selama 1,17 hari.

0.00

Feb'15 Mar'15 April'15 Mei'15 Juni'15 Juli'15 Agus'15 Sept'15 Okt'15 Nov'15 Des'15 Jan'16 Feb'16

T

(8)

Bila dilihat RLMT asing bulan Februari 2016 pada Akomodasi Lainnya dengan kelompok kamar <10 tercatat 3,14 hari merupakan RLMT tertinggi bila dibanding dengan kelompok kamar lainnya. Sementara itu tamu Indonesia rata-rata lama menginap paling tinggi juga terdapat pada kelompok kamar <10 yaitu selama 2,00 hari.

Tabel 6

Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang di Sumatera Barat

1. Bintang 1 1,08 1,52 1,34 1,19 1,19 1,23 1,18 1,20 1,24

2. Bintang 2 3,32 1,60 1,83 1,68 1,05 1,35 1,82 1,08 1,41

3. Bintang 3 1,48 1,56 1,05 1,43 1,39 1,38 1,43 1,39 1,38

4. Bintang 4 1,59 1,74 2,50 1,27 1,34 1,39 1,28 1,35 1,47

Sumatera Barat 1,84 1,59 1,98 1,37 1,27 1,35 1,39 1,28 1,39

No. Klasifikasi Bintang

Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)

Asing Indonesia Total

Tabel 7

Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Akomodasi Lainnya di Sumatera Barat

4. 41-100 6,00 0,00 1,50 1,42 1,33 1,75 1,44 1,33 1,75

Sumatera Barat 2,00 2,82 2,23 1,32 1,28 1,34 1,33 1,29 1,34

No. Kelompok Kamar

Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)

Asing Indonesia Total

4.

Perkembangan Angkutan Udara

(9)

Tabel 8

Perkembangan Penumpang Angkutan Udara di Bandara Internasional Minangkabau

Januari 2016 Februari 2016 Perubahan

(000 orang) (000 orang) (%)

(2) (3) (4)

1 Domestik 139,29 144,92 4,05

2 Internasional 8,56 9,00 5,10

Total 147,85 153,93 4,11

(1)

Jumlah Penumpang Jenis Penerbangan

Grafik 7

Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Udara di Bandara Internasional Minangkabau Januari 2015 – Februari 2016

5.

Perkembangan Angkutan Laut

Jumlah barang yang diangkut oleh angkutan laut dalam negeri bulan Februari 2016 mencapai 444,76 ribu ton atau mengalami peningkatan 52,13 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah barang terjadi pada Pelabuhan Teluk Bayur Padang dan Pelabuhan Muaro Padang yaitu masing-masing sebesar 52,43 persen dan 25,39 persen. Selanjutnya, jumlah barang yang diangkut melalui PelabuhanAir Bangis Pasaman Barat mengalami penurunan sebesar 4,00 persen.

Tabel 9

Perkembangan Barang Angkutan Laut Dalam Negeri Sumatera Barat

Januari 2016 Februari 2016 Perubahan

(000 ton) (000 ton) (%)

(2) (3) (4)

1 Teluk Bayur 289,22 440,85 52,43

2 Muaro 3,06 3,84 25,39

3 Air Bangis 0,08 0,07 -4,00

Total 292,36 444,76 52,13

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Azwir, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi

Jl. Khatib Sulaiman No.48 Padang 25135 Telp.(0751)442158,442159 Homepage: http://sumbar.bps.go.id

Email : sumbar@bps.go.id

Gambar

Tabel 1 Wisman yang Berkunjung ke Sumatera Barat Menurut Kebangsaan
Tabel 2 TPK Hotel Berbintang Beberapa Kabupaten/Kota di Sumatera Barat
Grafik 3 Perkembangan TPK Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Bintang di Sumatera Barat
Grafik 4 Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar Akomodasi Lainnya
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

design dapat dilihat pada Tabel 1 [14]. Populasi penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Pada penelitian ini perlakuan yang diberikan pada kelas X MIA 1 di- terapkan

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah bauran pemasaran secara tidak langsung berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan mahasiswa kuliah pada Politenik

c. Pada tahap ini setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih aktivitas dan material pembelajaran yang disenangi. Siswa dapat belajar sesuai dengan urutan langkah

Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman 1 Lanjutan Pembangunan Jalan Dalam.. Lingkungan

This miniature Formula One racing machine is referred to by a lot of names including go carts, go karts, go-carts, shifter carts, gocarts, gokarts, enduro carts, and a number of

Sehubtoga lelah diblsrlonya trlEpd p€mbut@ t€m\rl@ sc@ €lelaonil oleh Pdiiia Pengadle Bdslg dd J@ terh.dap pater yeg rsedia di DiG Per$ni&amp; Kalupabn Deli

02 Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi

Model Under Identified pada SEM mempunyai df = jumlah data yang diketahui - jumlah parameter yang diestimasi &lt; 0 sehingga dapat disimpulkan model Under Identified mempunyai