Teknik TIPOLOGI KL
1
Mahasisw 2
Dosen
ak: Pertanian gian besar wil
mbangkan seb
asis pertanian nik di Kecama semakin berk uh petani men kah untuk mem ni menarik un embangan yai nian organik getahui tipolog penelitian ini a
t diukur dari ak kerjasama, ariasi dan prod
Kunci : Tipolo
act: Agricultu er farming is opment. Sem ed in the dev problems. T mation transf ded in the inte ion of height, ps in the cluste
words: Typolog
______________
; 2013; hal. 863-87 LASTER PERT (Studi Ka
K
Mu
wa Jurusan Pe Jurusan Pere
n merupakan layah pedesaa bagai katalisa n. Konsep pen
tan Susukan.
kembang deng
ngetahui info mperluas pra tuk diteliti ka itu dengan di k, namun dis gi klaster per adalah tipolog beberapa ha , sering terjad duk dirakit ata
ogi, Klaster, Pe
ure is one sec a form of fo marang distric velopment of late 1990's pe ow the potent arming practic farming prac
Barokah clus This study aim
fer activities. egrated cluste
has a group
TANIAN ORG sus: Klaster Kecamatan S
uhammad Ri
erencanaan W ncanaan Wila
salah satu se an. Klaster pe
ator pembang
ngembangan
Pertanian org
gan menggun
rmasi pengem ktek pertania arena praktek iangkatnya kl sisi lain terd rtanian organ gi Klaster Padi al yaitu mem di pertukaran au dikumpulka
ertanian Orga
tor that cutiv olk economic
ct is agricultu f organic agr eriod has been
tial developm ces in order tices underta ster as a cent ms to determ The output o er typology wh of specialists, y varies and pr
ganic farming
eknik PWK Volum
/ejournal-s1.und _______________
GANIK BERD Padi Organi Susukan Kab
iza Pahlevi1
Wilayah dan Ko ayah dan Kota
: riezhapahlev
ektor yang m ertanian meru gunan wilaya ekonomi loka ganik yang di nakan potensi
mbangan pote
an organik aga k pertanian or
laster Al Baro dapat bebera nik Al Barokah
i Organik Al B mpunyai fungs informasi an an oleh aktor
anik, Transfer
vate the peop roduct inform
g, transfer inf
me 2 Nomor 3 20
dip.ac.id/index.p ______________
ASRKAN AKT ik Al Barokah bupaten Sem
dan Holi Bin
ota, Fakultas a, Fakultas Tek
vi@gmail.com
memperkuat p
upakan bentuk ah. Kabupate al telah ditera irintis klaster i lokal yang d ensi lokal. Ha ar dapat men rganik yang d okah sebagai apa permasal h berdasarkan
arokah terma si pelengkap ntar kelompok
sentral.
nformation. T productivity in okah cluster
g organic far ter typology is the typolo measured from operation, freq
ation assemb
formation.
013
hp/pwk _______________
TIVITAS TRA h Desa Ketap marang)
na Wijaya²
Teknik, Univer knik, Universit
m dimiliki. Perma l ini yang me ingkatkan pro dilakukan klas
pusat pemb lahan. Peneli n aktivitas tra asuk dalam tip
tinggi, memp k dalam klaste
and dominat be developed nomic develo Pioneered or al use locally
quent exchang led or collecte
_________
ANSFER INFO pang
rsitas Diponeg tas Diponegor
n rakyat dan konomi rakya
merupakan
pengembang ejak akhir per asalahannya a enjadi tantang oduktivitas di
ter Al Baroka belajaran (lea itian ini bert ansfer inform pologi klaster punyai kelomp
er, kualitas in
te most of the as a catalyst
opment conce
rganic farmin owned. The p enge cluster A
It is interes riencing grow n the other ha farming Al Ba rokah Organic s that have co daerah yang gan pertanian riode 1990‐an adalah belum gan klaster Al masa depan.
ah mengalami
arning center) tujuan untuk masi. Keluaran terpadu yang pok spesialis, nformasi lebih
PENDAHULUAN
Kabupaten Semarang merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang berbasis pada kegiatan pertanian. Penggunaan Lahan Kabupaten Semarang 64% merupakan lahan pertanian atau 60.439,96 Ha dan sisanya bukan pertanian (Kabupaten Semarang dalam Angka, 2012). Salah satu potensi pertanian di Kabupaten Semarang yang dapat dikembangkan adalah pertanian organik. Bupati Semarang H. Mundjirin menegaskan pengembangan pertanian organik yang mengurangi penggunaan pestisida akan menjadi salah satu agenda penting pembangunan pertanian daerah di masa mendatang. “Ke depan produk pertanian akan lebih ramah lingkungan dan aman dikonsumsi dengan memanfaatkan pupuk organik untuk mengurangi kandungan pestisidanya”.
Dengan menggunakan potensi setempat, pertanian organik yang dirintis sejak akhir periode 1990‐an telah semakin berkembang dalam Klaster Al Barokah Desa Ketapang. Kekuatan dari dalam tersebut muncul dalam pemberdayaan kelembagaan masyarakat tani sehingga mampu menggerakkan masyarakat Desa Ketapang untuk meningkatkan kesejahteraan melalui perubahan perilaku menuju pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. Pertanian organik akhirnya mampu berkembang, berawal dari beberapa pelopor, menjadi kelompok‐kelompok tani, kemudian berkembang menjadi klaster. Proses ini melibatkan upaya‐upaya transfer informasi pertanian organik yang dilakukan dengan tetap mempertahankan karakteristik dan nilai‐ nilai lokal. Para petani Desa Ketapang berupaya mempercepat proses transfer informasi dengan mengajak petani lainnya untuk bersedia ikut melakukan praktek pertanian organik.
Pertanian organik mampu membawa petani Kecamatan Susukan pada kualitas hidup yang lebih baik disaat pertanian Indonesia belum menjadi sektor produktif dengan daya saing yang rendah. Pertanian organik telah mengentaskan beberapa anggota Al Barokah dari keadaan ketergantungan dan kelangkaan pupuk kimia.
Biaya produksi yang relatif murah membuat petani mampu meningkatkan pendapatan petani. Harga jual pertanian organik lebih tinggi daripada pertanian nonorganik sedangkan biaya produksi lebih murah dari pada pertanian biasa.
Pertanian organik memberikan pengaruh yang positif terhadap lingkungan dan segi ekonomi. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berkepanjangan dalam dosis yang tinggi dapat merusak lingkungan dan mengganggu kondisi kesehatan manuasia jika dikonsumsi hasil pertanian tersebut. Pertanian organik yang dikembangkan oleh Al Barokah memberikan efek positif bagi lingkungan dan menjaga kelestarian alam karena dapat mengembalikan kesuburan tanah da menekan dampak buruk dari penggunaan zat‐zat kimia.
Pertanian organik yang dikembangkan Al Barokah telah mengalami banyak kemajuan setelah satu dasawarsa. Berawal dari tiga pelopor saat ini sudah 28 petani yang beralih ke pertanian organik. Kondisi lahan di Desa Ketapang pada tahun 1990‐an masih diolah secara nonorgaik, sekarang 14 Ha sudah diolah secara organik dan 22,6 Ha diolah secara semi organik yang berproses menuju organik.
Tipologi
i Klaster Pertanian
PWK; Vol. 2; No. 3;
Permasalah uktivitas pe kan belu mintaan pas getahui tenta nsi lokal da
awab tantan perluas pr enuhi ahteraan pe
Wilayah ya : klaster pad Desa Ketap
paten Sema t dilihat wila ah ini.
Sumber: Bap
DELINI
AN LITERATU er
Dalam bah mpok, nam t disebut seb
(dalam Wija entrasi ge sahaan yan ubungan de
n Organik Berdasa
2013; hal. 863-87
han yang rtanian orga
m mamp
sar, Belum ang informa an Tugas A ngan masa d raktek per
pasar, etani anggota ang akan di la di organik Al
pang Keca arang. Untu ayah studi p
ppeda Kab. Sem
GAMBAR 1 IASI WILAYAH
UR
hasa sederha un tidak s bagai klaster aya, 2010) k eografi ole ng saling t engan institu
B si pengemba l Barokah u depan: bagai
rtanian org meningk a.
akukan pene Barokah yan
matan Sus uk lebih jel pada Gamba
marang, 2011
H STUDI
ana klaster a semua kelo r. Menurut P laster merup eh perusa
erkait dan usi penunjan
lain. Selai pemerinta chain) dala produk. K usaha se menjadi u adanya agl Dam menyebab perusahaa serta perk itu sendiri
Jenis Klaste
Dala pengemba jenis klast ditemui ad bisnis. Di kelompokk klaster berdasarka klaster te (Sordi, 201
ngsional te kesamaan mbentukan k
an sebagai an aktor‐a un usahanya
rea geogr
rtalian usah 990) juga le ertalian usah am rangka m Kedekatan j elanjutnya uatan perus (Porter, 199
er
am ka
ngan wilay ter. Katego dalah klaste idalam klas kan lagi m
ertentu yan dan bers berhubung ing melengk ntuk bersain klaster ter ustri yang m
n seperti asi, pene
klaster (clus
proses da aktor terk a pada lokas
rafis terte sama dalam dengan m asama yang mampuan
competitiven
ha. Dalam ebih menek ha yang be menghasilkan
jarak antar dapat dit tambah opt
petisi dala ngkatan p inovasi dan sahaan di da 98).
aitannya yah terdapa ori yang pa er regional
ster bisnis menjadi beb atunya d transfer info
klaster tid
merupakan pelengkap
n Holi Bina Wijaya
| 865
ng memiliki sifat saling gan karena kapi. Klaster g satu sama masuk juga memberikan pelatihan, litian dan
tering) juga ari unit‐unit kait untuk i yang sama entu, yang lingkungan mewujudkan erat untuk kompetisi
ness) dalam definisinya ankan pada rnilai (value n suatu jenis r kelompok terjemahkan timal karena
am klaster produktivitas n perluasan alam klaster
dengan t beberapa aling umum dan klaster dapat di erapa jenis ikategorikan ormasi yaitu dak terpadu
mempunyai kelompok‐kelompok yang terspesialisasi dengan baik. Kelompok‐ kelompok tersebut bekerjasama dan terintegrasi untuk menghasilkan produk. Terdapat aktor sentral yang berfungsi sebagai perakit dari akhir suatu produk selain itu berperan sebagai media penyebaran informasi dalam klaster karena pada klaster terpadu ini lebih sering terjadi pertukaran informasi antara kelompok milik klaster (reticular information exchange). Jika dilihat dari sisi ekonomi klaster terpadu ini lebih efisien dan kualitas yang dihasilkan juga lebih baik karena didalam proses pembuatan produk di kerjakan oleh orang yang ahli dalam bidangnya atau spesialis.
Berikut merupakan alur dan komponen klaster terpadu
Sumber : Adaptasi Sordi, 2012 dan berbagai sumber
GAMBAR 2
ALUR DAN KOMPONEN KLASTER TERPADU
b) Klaster Tidak Terpadu
Klaster tidak terpadu merupakan klaster yang mempunyai fungsi pelengkap rendah kemudian tidak terbentuk juga kelompok‐ kelompok (usaha bersama) dan aktor sentral sehingga klaster tersebut dalam menghasilkan suatu produk dikerjakan sendiri. Jika dilihat dari sisi ekonomi klaster tidak terpadu ini kualitas yang dihasilkan kurang begitu baik jika dibandingkan dengan klaster terpadu karena dikerjakan sendiri‐sendiri dan kurang terintegrasi dengan baik, bekerjasama hanya dalam beberapa bidang kepentingan bersama, misal: infrastruktur fisik, informasi, kelembagaan. Sehingga sedikit terjadi pertukaran informasi, bersifat lebih pendiam
dan informasi disimpan sendiri (centripetal information exchange). Berikut merupakan komponen klaster tidak terpadu
Sumber : Adaptasi Sordi, 2012 dan berbagai sumber
GAMBAR 3
ALUR DAN KOMPONEN KLASTER TIDAK TERPADU
Informasi
Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian‐kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian‐kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian‐kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul‐ betul ada dan terjadi. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol‐simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, gambar, dsb.
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum berceritra banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut menjadi suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi
PRODUK SKALA KECI
PRODUK SKALA
PRODUK KLASTER
PRODUK KLASTER
PRODUK KLASTER PRODUK
SKALA
KECIL
Kepentingan Bersama
PASAR
INPUT
INPUT
INPUT
INPUT
PASAR
KELOMPOK SPESIALIS
KELOMPOK SPESIALIS
KELOMPOK SPESIALIS
AKTOR
SENTRAL
PRODUK
KLASTER
Tipologi Klaster Pertanian Organik Berdasarkan … Muh Riza P dan Holi Bina Wijaya
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 863-874
| 867
menggunakan suatu model tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, melakukan keputusan berdasarkan informasi tersebut dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap kembali sebagai input, diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya yang merupakan suatu siklus.
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang tipologi klaster pertanian organik Al Barokah berdasarkan aktivitas transfer informasi ini, akan menggunakan pendekatan penelitian pendekatan kuantitatif. Menurut (Creswell, 1994) penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif meliputi tahap pengujian suatu literatur, pengujian hipotesis atau pertanyaan penelitian yang muncul dari literatur, mengoperasionalkan konsep atau variabel, dan menggunakan instrumen untuk mengukur variabel tersebut sehingga menghasilkan kesimpulan dan saran dari penelitian.
Metode pengumpulan data membahas tentang alat/ teknik pengumpulan data dan prosedur penelitan dilakukan meliputi pencatatan data, kebutuhan data yang diperlukan, dan langkah‐langkah penelitian selanjutnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dan teknik pengumpulan data sekunder. Jumlah sampel tidak ada batasannya sesuai dengan kebutuhan sehingga apabila informasi yang dibutuhkan sudah terpenuhi maka pengumpulan data dapat dihentikan (Musa, Nurfitri, dan Titi 1998). Untuk lebih jelasnya penentuan jumlah sampel dapat dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan pada Tabel 1 dibawah ini.
TABEL I
NARASUMBER PENELITIAN
No Kate
gori nara sum ber
Nama Pekerjaan Keterangan
No Kate gori nara sum ber
Nama Pekerjaan Keterangan
1 Pelopor
PR‐1 Mustofa Petani
Pelopor dan Mantan Ketua Klaster Al Barokah
PR‐2 Muslih
Ma’sum Petani
Pelopor dan Ketua Klaster Al Barokah
PR‐3 Basirun
Mas’ud Petani
Pelopor dan Dewan Pengawas Klaster Al Barokah 2 Pengurus Organisasi
PO‐1 Ahmadi Petani
Anggota Klaster Al Barokah
PO‐2 Nur Aziz Petani
Sekretaris Klaster Al Barokah
PO‐3 Tamimi Petani
Ketua Kelompok tani 3 Pihak Luar
PL‐1 Amalia PNS
BAPPEDA Kab. Semarang
PL‐2 Massa PNS FEDEP Jawa Tengah
PL‐3 M. Mahfudz Penyuluh PPL Dinas Pertanian
Sumber: Penyusun, 2013
Jenis analisis yang digunakan dalam penelitian, untuk menjawab pertanyaan dan mencapai tujuan penelitian sesuai dengan sasaran penelitian yang akan dicapai yaitu:
Analisis Karakteristik Klaster Pertanian Organik untuk mengetahui mengetahui proses
pembentukan, perencanaan dan
Analisis Transfer Informasi Klaster Pertanian Organik untuk mengetahui mengetahui aktivitas transfer informasi atau pengetahuan anggota klaster, mengetahui proses penyampaian dalam transfer informasi, dan mengetahui aktor – aktor dalam klaster yang terkait dengan transfer informasi. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui transfer informasi klaster pertanian organik yaitu menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Analisis Tipologi Klaster Pertanian Organik Berdasarkan Aktivitas Transfer Informsi untuk mengetahui mengetahui tipologi klaster pertanian organik. Analisis ini merupakan analisis akhir untuk merumuskan tipologi klaster pertanian organik berdasarkan aktivitas transfer informasi di Kecamatan Susukan.
HASIL PEMBAHASAN
Karakteristik klaster, Klaster Padi Organik Al Barokah berpusat di Desa Ketapang sejak tahun 1998. Latar belakang kesulitan ekonomi petani yang memacu keinginan Petani Desa Ketapang untuk bekerjasama menyelesaikan masalah pertanian di dalam wadah kelompok. Berdirinya Klaster Padi Organik Al Barokah di Kecamatan Susukan berawal dari inovasi kelembagaan, terlihat dengan adanya peralihan bentuk interaksi masyarakat dalam kegiatan keagamaan atau pengajian. Awal mulanya dari kelompok‐kelompok kemudian terbentuk klaster akan tetapi mereka menyebutnya sebagai paguyuban.
Klaster Al Barokah mempunyai peranan penting dalam hal terjadinya perubahan‐ perubahan bagi anggotanya untuk mempersiapkan dalam berdaya saing karena persaingan semakin lama semakin meningkat. Dengan didirikannya Klaster Padi Organik Al Barokah diharapkan dapat meningkatkan kondisi pertanian organik yang ada di Desa Ketapang. Selain itu juga untuk menaikkan taraf hidup para petani baik dari sisi ekonomi, kesehatan maupun lingkungannya. Sarana yang diberikan klaster Al Barokah kepada anggota/ petani memberikan kemudahan dalam melakukan praktek pertanian organik
mulai dari proses produksi sampai kepemasaran. Jadi fungsi klaster Al Barokah adalah 1) Sebagai wadah untuk petani saling bertukar informasi mulai dari proses produksi sampai ke pemasaran. Misalnya melalui pelatihan pembutan pupuk dan pestisida yang dilakukan setiap bulan sekali setelah selesai sholat jumat. Selain itu dalam proses pemasaran Al Barokah juga memberikan informasi tentang perubahan harga dan kemana akan dipasarkan, 2) Sebagai media sosialisasi. Media sosialisasi melaui pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap 35 hari sekali atau selapanan, 3) Sarana untuk mempererat hubungan/ kebersamaan antar anggota. Kebersamaan antar anggota dapat dilihat melalui pertemuan rutin dan aktivitas produksi yang dilkukan di sawah.
Sarana untuk menyatukan pemberdayaan ditingkat manajemen dan sosial. Misalnya dalam pengumpulan hasil panen dikelola oleh kelompok kemudian disalurkan ke klaster.
Sumber : Penyusun, 2013
GAMBAR 4 FUNGSI AL BAROKAH
Pelaku yang terdpat di klaster Al Barokah yang terutama yaitu yang pertama petani. Petani sebagai sumber kehidupan Al Barokah karena petani yang melakukan semua proses produksi mulai dari penyiapan lahan sampai panen. Semakin banyak petani yang beralih ke organik maka visi dan misi Al Barokah akan berhasil dalam mengembangkan pertaian organik. Kedua, ketua kelompok. Ketua kelompok tani yang bertanggung jawab atas anggota yang dipimpinnya. Selain itu ketua kelompok tani juga bertugas untuk
Proses
Produksi
Pertanian
Organik Pemasaran
Tipologi
i Klaster Pertanian
PWK; Vol. 2; No. 3;
yampaikan i arokah mau manfaat bagi
nik. Ketiga kah. Pengur b dalam m
dalam berikan ba m melakuka ak produk ya htera anggot bertanggun ang organik kah sebaga otanya.
Sum
AKU DAN PER
emasaran m ing dalam s
tujuan dari u nyak mung tungan. Stra k mencari asaran pro
punyai stra melalui pro ui media lui pameran umen seba
dilakukan K jalur yaitu 1
Al Barokah
n Organik Berdasa
2013; hal. 863-87
nformasi ya upun dari i keberlangs
merupaka rus Al Baro mensejahtera
memasarkan antuan dan
n proses p ang dipasark tanya. Selain ng jawab at AL BAROKAH
merupakan suatu kegiat usaha adalah gkin untuk ategi pemas pasar yan oduk. Klast
ategi pemas omosi‐promo cetak mau n‐pameran
nyak‐banyak laster Al Bar 1) Penjualan komoditi ber makanan gainya, 2) K husus untuk
unggulan dengan beb ar PR, CV, d
• Pengumpul hasil panen • Penyampai Informasi
Kelompok Tani
arkan …
74
ng diperoleh mana saja sungan pert n penguru kah bertang akan anggo
n produk a untuk p roduksi. Sem kan maka sem n itu Al Ba tas pengeta
anggotanya informasi
2013
PROSES PROD H
hal yang p tan usaha. h menjaring k meningk saran dibutu ng cocok u
er Al Ba saran yang osi yang dilak
pun visual untuk menj knya. Pema rokah memp langsung ke ras organik, j
kecil, kera Kerjasama de k beras or
telah dilak berapa distri dan sektor u • Melakukan
proses istansi lain lain).
Untuk m berjalan d pertama s dijual ke gabah. Ke penggilinga diolah ole tetapi pe koperaasi. petani yan ketika aw memberika Berikut me Barokah.
ALUR PEMA
Produk akan dijua Barokah m nnya (Superm
mekanisme p di Klaster A setelah pan
koperasi, b elompok me
an sendiri h kelompok emasaran t Koperasi m g ingin men wal musim
an modal un erupakan alu
Sumber : Pe GAM ASARAN BERA
gabah/ bera l melalui Ke mengumpulk Tani selan masan 1 Kg mutu kem a yang akan
P
Kelompok Kel
Pengusaha Klaster Padi O
Muh Riza P dan
serta kepad market, gros
pemasaran p Al Barokah nen kemudi bisa berupa empunyai ri sehingga h k terlebih d
tetap dilak memfasilitasi njual hasil pa koperasi ntuk proses p
ur pemasara
elompok Tan kan gabah/ njutnya dipr g, 2 Kg, 5 kg mudian diju dilakukan s
Pe
lompok Kelom
a & Pengecer Organik Al Barokah
n Holi Bina Wijaya
| 869
a dinas dan sir, dan iain‐
produk yang yaitu yang an hasilnya beras atau icemill atau hasil panen ahulu, akan kukan oleh modal bagi anennya dan juga siap produksinya. an produk Al
AL BAROKAH
milik anggota ni, Klaster Al beras dari oses dalam g dan 20 Kg ual kepada sekali dalam
ngusaha :
Yayasan Karang
semusim. Penjualan dari klaster Al Barokah kepada pengusaha dijadwalkan sekali dalam seminggu. Hingga saat ini telah mampu mencukupi sebagian kecil dari kebutuhan dengan mitra kerja sama. Untuk kedepannya klaster Al Barokah selalu berupaya untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan mitra kerjanya yaitu dengan meningkatkan hasil produksi melalui perluasan lahan dan perekrutan anggota/ petani untuk bergabung dengan Al Barokah dalam melakukan praktek pertanian organik.
Aktivitas Transfer Informasi Klaster Padi Organik Al Barokah, Aktor/ pelaku dalam klaster Al Barokah jika dilihat dari aktivitas transfer informasi dibagi dalam 3 bagian yaitu aktor sentral, agen pengetahuan, dan badan administratif. Penentuan ketiga aktor tersebut berdasarkan teori dan kondisi lapangan yang dilakukan oleh peneliti. Adapun ketiga aktor tersebut adalah sebagai berikut.
Aktor sentral, aktor sentral dalam Klater Al Barokah yaitu Pak Mustofa dan Pak Basirun karena kedua orang tersebut yang mengumpulkan dan merakit hasil panen dari petani/anggota berupa gabah/ beras organik yang selanjutnya dipasarkan melalui pengusaha atau pengecer selain itu mereka juga bertugas sebagai pemberi informasi kepada anggota‐anggotanya.
Agen pengetahuan, agen pengetahuan dalam Klaster Al Barokah yaitu Pak Mustofa karena beliau merupakan tokoh pelopor berdirinya Klaster Al Barokah. Pak Mustofa mempunyai peran ganda yaitu sebagai aktor sentral dan agen pengetahuan karena Pak Mustofa sebagai sumber informasi bagi anggota kelompoknya dan berfungsi sebagai hubungan eksternal.
Badan Administratif, badan administratif merupakan pengurus harian Klaster Al Barokah yang berfungsi untuk menjaga hubungan internal klaster sehingga tercipta suasana yang harmonis. Muslih sebagai ketua, Nur Aziz sebagai sekretaris, Ikhwani sebagai bendahara.
Aktivitas yang terjadi di Al Barokah yang secara rutin dilakukan yaitu pertemuan rutin yang diadakan setiap 35 hari sekali mereka
menyebutnya selapanan. Pada pertemuan itu masing‐masing kelompok melakukan pertemuan rutin. Dan setiap 4 bulan sekali perwakilan masing‐masing kelompok melakukan pertemuan juga yang dihadiri oleh badan administrasi sekaligus membahas tentang upaya‐uapaya untuk mengembangkan klaster Al Barokah.
Aktor yang paling berperan dalam Klaster Al Barokah yaitu Pak Mustofa karena beliau yang aktif menyampaikan informasi kepada anggotanya tentang pertanian organik dan inovasi‐inovasi dalam pertanian organik, mulai dari pengolahan lahan sampai paska panen. Hasil panen dari petani ditampung kemudian dipasarkan oleh Pak Mustofa. Promosi yang dilakukan oleh Pak Mustofa untuk menarik konsumen agar tertarik dengan produk Al Barokah sudah berjalan dengan baik. Upaya promosi yang dilakukan mulai dari brosur, koran, radio, internet, dan televisi lokal.
Peningkatan kualitas klaster dapat dilihat dari seberapa banyak informasi yang masuk kedalam klaster diimbangi dengan kualitas informasi tersebut. Informasi memberikan peningkatan kualitas klaster karena informasi dapat meningkatkan sumber daya manusia menjadi lebih baik lagi. Semakin baik sumber daya manusia yang dimiliki oleh klaster maka akan semakin berkualitas juga klaster tersebut. Klaster Al Barokah merupakan klaster yang mempunyai sumber daya manusia yang baik karena telah berpengalaman dalam pertanian organik, sudah hampir 12 tahun menekuni bidang tersebut. Selama hampir 12 tahun klaster Al Barokah telah banyak mengikuti kegiatan – kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan prakterk pertanian organiknya. Kegiatan yang telah dilakukan misalnya yaitu pelatihan‐pelatihan, pameran, studi banding, dll.
Tipologi
i Klaster Pertanian
PWK; Vol. 2; No. 3;
sudah dilaku ngkatkan ku
Sum
FUNGSI INF
enis aktivita ait dengan tr tabel aktivi arokah . Akti ukan oleh unjukkan b
punyai kom anian organi berdiri pada n 2013 m anian organi k mengemba eran stake kah sangat d atan pertan ngga dapa
ngan dari b atan sendiri
t mempert mengemba kah akan te
InformasiDa m
n Organik Berdasa
2013; hal. 863-87
ukan Klaster aliats klaster
mber : Penyusun
GAMBAR 7 ORMASI PAD BAROKAH
s klaster A ansfer inform tas transfer ivitas transfe
klaster Al bahwa klast
itmen untuk k khususnya a tahun 1999 masih konsi
ik dan terus angkan perta holder dal dibutuhkan u
ian organik at berkem beberapa pi
i terhadap ahankan pe ngkan ke
ualitas produk
arkan …
informasi k er informasi Barokah s ter Al Ba k tetap melak
a padi, mula 9 sampai sek sten melak s tetap beru anian organik lam klaste untuk mendu
yang dilak mbang. Ad hak membe para petani ertanian or daerah lain ika semua
Peningkatan
Kualitas Kla
Klaster Al
Barokah sebag
proyek organik. St dari le adalah bel secara be dimiliki ol kebanyaka Barokah m milik send dapat terp
Tipolog berdasarka
ng apa yan yaitu meng takeholder y
mbaga p
han dan lem r/ Mitra kerj Barokah d dan segi yaitu Unik
Kemudian Barokah me
Sumber: Pe
GAM TRA KERJA KLA
dari kerja Barokah. Sis h mempuny bih menge ang dihasilk dilirik oleh dala yang d um bisa mem esar‐besaran
eh Al Baro n juga s mempunyai iri sehingga enuhi denga
gi klaster pa an aktivita
Muh Riza P dan
ng dilakuka gembangkan yang terkait pendidikan, mbaga sosial
rja yang terj apat ditinja pemasaran. ka, SPPQT
dari segi empunyai b
enyusun 2013
MBAR 8 LASTER AL BAR
asama yang stem pertan yai potensi
mbangkan kan Al Baro
perusahaa ihadapi oleh mproduksi b n karena okah juga te
sewa. Hara lahan yang permintaan an baik.
adi organik as transfer
n Holi Bina Wijaya
| 871
an oleh Al n pertanian yaitu mulai insatansi masyarakat. alin dengan au dari segi . Dari segi dan Dinas pemasaran anyak mitra
ROKAH
g dilakukan nian organik yang besar produknya. okah sudah an‐perusaan h Al Barokah eras organik lahan yang erbatas dan apannya Al g besar dan n dari pasar
Setel kteristik kla masi. Ber disi dilapa asuk dalam na klaster A ngkap ting alis, banyak ukaran infor
er dan kualit
Sum
TIPOLOG
ari gambar er Al Ba ator‐indikato er Al Baroka
berperan masi yaitu r sentral
umpul hasi mpok‐kelomp ral yang terd
tu Pak Mus eran sebaga
bertugas s nik ke pasa konsumen l Pak Basirun a kerja yan sis kelemb njutnya yaitu
ugas sebaga kah. Pak mu
n administ
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
1. Mempunyai fungsi
pelengkap tinggi 2. Mempunyai kelomp spesialis yang terintegr dengan baik 3. Banyak kerjasama 4. Sering terjadi pertuk informasi antar kelomp milik klaster 5. Kualitas informasi le bervariasi
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
mnya mel aster dan
rdasarkan k ngan klast m bentuk
l Barokah m gi, mempu k kerjasama rmasi antar tas informasi
ber: Penyusun
GAMBAR 9 GI KLASTER AL
diatas dap arokah me
or Klaster T h terdapat a aktif dala Pak Musto yang be il pertanian pok petani apat di klast stofa dan Pa ai pengump sebagai pen r dalam art angsung kar n sudah me ng sudah d bagaan seb
u badan ad i pengurus uslih disini b trative kare
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
lakukan an analisis tra kajian teori ter Al Ba
Klaster Ter mempunyai f unyai kelo a, sering t
erpadu sela gen pengeta m penyam fa dan terd ertugas se n petani m empunyai ba
isebutkan d belumnya. dministratif
harian klast berperan se ena Pak m
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ Mempunyai 11 kelom ni dan 8 kelembagaan
Mempunyai kelompo embuat pupuk dan pe endiri
Mempunyai 13 mitra an 16 stakeholder
Setiap 35 hari sekali
elakukan pertemuan r tau “selapanan”
Kualitas informasi
tunjukkan dengan ada eberapa informasi yang
dapat melalui pertemu utin, konsultasi, pamera elatihan, studi banding ublikasi, penerapan
eknologi periode se hubungan mandiri ka melakukan Barokah da tergantung membuat itu klaste berbagai tugas kelom petani kem dan Pak B Klaster Pa input beru baik mela langsung s bentuk Kla
intern kla antar kelom a kerukuna uhkan n kegiatan pe
Al Barokah arena komp n kegiatan
apat mempr g dengan
pupuk dan er Al Baro
macam pe h lokal mau mponen yang n satu kesa n karena ai fungsi
hankan d organik. P elaku prose
n sampai p mpok yaitu m mudian disa Basirun yang lan terlebih
Selanjutnya lan bertujua Barokah se
merupakan di Organik upa informas alui pengusa
ehingga dap ster Terpadu
aster Al Bar muslih bertu ster yaitu mpok dan pet
n antar pe keselarasan ertanian orga
merupakan ponen‐komp petanian roduksinya s
pihak lua pestisida se okah telah enghargaan
upun pemer g terdapat d atuan yang
setiap masing‐mas dan meng Petani disn es produksi pemanenan menampung alurkan ke P g sebelumny
h dahulu a baru an untuk me
bagai peng
n alur dan Al Barokah si sampai ke aha maupu pat digolongk
u.
rokah untuk ugas sebagai mempereat tani. Dengan etani dapat dalam anik ini.
klaster yang onen untuk organik Al sendiri, tidak r misalnya endiri. Selain mendapat mulai dari intah pusat. di Al Barokah tidak boleh komponen sing dalam gembangkan ni bertugas mulai dari selanjutnya g hasil panen Pak Mustofa ya dilakukan beras yang dipasarkan, enjaga nama ghasil beras
Tipologi Klaster Pertanian Organik Berdasarkan … Muh Riza P dan Holi Bina Wijaya
Teknik PWK; Vol. 2; No. 3; 2013; hal. 863-874
| 873
Sumber: Penyusun 2013
GAMBAR 9
TIPOLOGI KLASTER AL BAROKAH
KESIMPULAN & REKOMENDASI Kesimpulan
Tipologi Klater Padi Organik Al Barokah termasuk dalam Klaster Terpadu karena produk dihasilkan atau dikumpulkan oleh aktor sentral dan sesuai dengan kajian teori yang disampaikan oleh Sordi, 2012. Klaster Al Barokah di kelompokkan kedalam Klaster Terpadu karena 1) mempunyai fungsi pelengkap tinggi yaitu terdapat 11 kelompok tani, 8 kelembagaan, 2) Mempunyai kelompok spesialis yaitu dalam membuat pupuk dan
pestisida sendiri. 3) banyak kerjasama yang ditunjukkan dari 13 mitra kerja dan 16 stakeholder 4) sering terjadi pertukaran informasi antar kelompok dalam klaster yaitu setiap 35 hari sekali atau “selapanan” dan yang terakhir 5) kualitas informasi lebih bervariasi ditunjukkan dengan adanya beberapa informasi yang didapat melalui pertemuan rutin, konsultasi, pameran, pelatihan, studi banding, publikasi, penerapan teknologi.
INPUT berupa informasi yang mendukung perkembangan klaster
Produk Klaster Hasil olahan
dari aktor sentral
Produk yang dihasilkan : 1. Beras
Organik 2. Tepung beras organik 3. Katul
beras
Aktor Sentral
Pengumpul hasil gabah/ beras organik dari kelompok tani Perakit hasil
produksi Pemasaran Sumber
informasi Agen
pengetahua
Kepentingan Bersama (common interest) berasal dari input.
Pemasaran
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ ‐
Pengecer :
Jakarta,
Semarang dan
Salatiga.
Pengusaha :
- PT. Vased Matra
Indonesia
- PT. TFT
Indonesia
- PT. Agung Lestari
- PT. Natural
Organic Store
and Resto
Surabaya
- Yayasan Karang
Widya Bogor
Kelompok Tani
Pengumpul hasil gabah/ beras organik dari anggota/ petani Penyampai
informasi dari aktor sentral dan agen pengetahuan
Pelatihan GMP (General
Manufacturing Production) di Solo Diskusi dengan pakar
pertanian organik Publikasi melalui
media cetak dan visual.
Diskusi dengan pakar pertanian organik Konsultasi dengan
PPL Kecamatan Susukan.
Pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida Studi banding di Kab.
Karanganyar dan Kab. Demak
Penerapan teknologi berupa pembuatan pestisida dengan BAS (Bio Arang Sekam)
Pameran dari pemerintah provinsi, FEDEP, dll.
Keterangan:
Alur terbentuknya produk sampai kepemasaran
Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu: 1) Memaksimalkan lagi fungsi kelembagaan untuk mendukung terwujudnya visi dan misi klaster Al Barokah. 2) Upaya transfer informasi lebih ditingkatkan melalui komunikasi informatif yang terus dilanjutkan. 3) Pemahaman pentingnya pertanian organik kepada usia muda lebih ditekankan pada aspek lingkungan dan kesehatan. 4)Transfer informasi pada pemuda akan lebih mudah karena mereka lebih terbuka terhadap perubahan. Transfer informasi ini lebih ditekankan pada aktivitas pelatihan‐pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian petani. 5) Tetap manjalin kerjasama dengan stakeholder sebagai sumber informasi. 6) Perbanyak mitra kerja untuk meningkatkan hasil produksi dan memotivasi petani untuk bergabung dalam melakukan praktek organic.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Thomas, et.al. 2004. The Cluster Policies Whitebook. Malmo: IKED Asheim, Bjorn, et.al. 2006. Cluster and
Regional Development. New York: Routledge.
Bank Indonesia, 2012. Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah Triwulan IV 2012. Blakely, Edward J.1994. Planning Local
Economic Development Theory And Practise. London: Sage Publication Bungin, Burhan. 2010. Analisis Data Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Creswell, John. W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitatif Approach. California: Sage Publication.
HM, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, ANDI Yogyakarta. Yogyakarta. Kabupaten Semarang dalam Angka 2012. Lestari, Sri Hs. 2008. Laporan Akhir Kajian
Efektifitas Model Penumbuhan Klaster Bisnis UKM Berbasis Agribisnis. www.smecda.com download tanggal 25 Oktober 2012.
M Musa, Nurfitri, Titi, 1988, Metodologi Penelitian, Fajar Agung, Jakarta.
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Munir, Rifsan dan Bahtiar Finanto. 2008. Pengembangan Ekonomi Lokal Partisipatif : Masalah, Kebijakan dan Panduan Pelaksanaan Kegiatan. Jakarta: LGSP.
Mustofa. 2008. Agensi Hayati di Paguyuban Tani Al Barokah. Dipublikasikan dalam www.mustofaalbarokah.wordpress.com diakses pada 18 April 2013
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Bayu Grafika
Paguyuban Petani Al Barokah. 2009. Beras Organik dari Al Barokah. Dipublikasikan dalam Id.combine.or.id. di akses pada tanggal 18 April 2013
Porter, M. E. (1980). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors. New York: Free Press. Porter, M. E. (1985). Competitive Advantage ‐
Creating a Sustaining Superior Performance. New york: The Free Press. Porter, M. E. (1990). The Competitive Advantage of Nation. New york: The Free Press.
Sordi, dkk. 2012. “Classification Of Business Clusters Based On Information Transfer Events”. Brazil.
Ward, John & Joe Peppard. 2002. Strategic Planning for Information System. England, Cranfield School of
Management, Cranfield, Bedfordshire :
John Wiley & Sons, LTD.
Wijaya, Holi Bina. 2006. Pengembangan Klaster Usaha Di Propinsi Jawa Tengah. Laporan Kegiatan Internship di FPESD Jawa Tengah Dalam rangka Hibah Kompetisi A2 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.