• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran : Keput usan Bupat i Buru Nomor : 522. 11-71 Tahun 2001 Tanggal : 27 Agust us 2001

Tent ang : Pemberian Ij in Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu Kepada PT. MALUKU SENTOSA

KETENTUAN MENGENAI

PELAKSANAAN IJIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU OLEH

PT. MALUKU SENTOSA

I.

TUJUAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu bert uj uan meningkat kan pot ensi dan produkt if it as

sumber daya hut an alam produksi dalam rangka unt uk memenuhi kebut uhan hasil

hut an bagi kepent ingan masyarakat , pembangunan, indust ri dan eksport

.

Unt uk mencapai t uj uan t ersebut maka pemanf aat an hasil hut an kayu

dilaksanakan dengan kegiat an-kegiat an yang meliput i : penebangan kayu,

penanaman at au permudaaan dan pemeliharaan hut an,

perlindungan/ pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an sesuai dengan

Rencana Kerj a Dua Puluh Tahun Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu menurut

ket ent uan-ket ent uan yang berlaku sert a berdasarkan asas manf aat dan lest ari,

kerakyat an, keadilan, kebersamaan, ket erbukaan, dan ket erpaduan.

II. PELAKSANAAN

PT. MALUKU SENTOSA sebagai pemegang Ij in Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu (IUPHHK) yang unt uk selanj ut nya disebut sebagai “ PERUSAHAAN” ,

melaksanakan pemanf aat an hasil hut an kayu pada areal kerj a yang t elah

dit et apkan sesuai perat uran perundang-undangan yang berlaku sert a ket ent

uan-ket ent uan sebagai berikut

:

a.

BIDANG PERENCANAAN

1.

Cit ra Landsat dan Invent arisasi Hut an

a.

Cit ra Landsat

PERUSAHAAN diwaj ibkan mengadakan Cit ra Landsat dan menyerahkan

kepada Dinas Kehut anan Kabipat en Buru paling lambat 2 (dua) t ahun

set elah dit erbit kannya IUPHHK.

b.

Invent arisasi Hut an

1. PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk melaksanakan invent arisasi hut an

unt uk memperoleh dat a/ inf ormasi yang akurat , t erpercaya dan

t erbaru mengenai keadaan f isik daerah, f lora dan f auna dari seluruh

areal kerj a IUPHHK, sert a sosial budaya masyarakat didalam dan

sekit arnya guna penyusunan Rencana Kerj a Pemanf aat an Hasil

Hut an Kayu (RKD, RKL, dan RKT).

(2)

2.

Dalam Melaksanakan Invent arisasi Hut an PERUSAHAAN harus

Berpedoman Kepada Ket et apan dan Ket ent uan yang berlaku

2. Penat aan Hut an

a.

PERUSAHAAN harus membent uk dan mengelola seluruh areal kerj anya

seluas ± 12. 600 Ha yang t erlet ak di Kelompok Hut an Wae Ula, sebagai

sat u unit kelest arian usaha pemanf aat an hasil hut an kayu/ kelas

perusahaan hut an alam t anah kering.

b.

PERUSAHAAN harus mengelola dan memanf aat kan areal hut annya yang

t erdiri dari 1 (sat u) unit kelest arian usaha pemanf aat an hasil hut an

kayu t ersebut pada but ir 2. a di at as sedemikian rupa, sehigga selalu

ada kegiat an pembinaan, pemeliharaan, perlindungan/ pengamanan

hut an dan kegiat an pemanf aat an hasil hut an kayu lainnya secara t erus

menerus set iap t ahun selama j angka wakt u usaha pemanf aat an hasil

hut an kayunya.

c.

PERUSAHAAN harus melakukan t at a bat as dan pengukuran sert a

pemet aan t erhadap seluruh areal kegiat annya sesuai dengan ket ent uan

yang berl aku paling lambat dalam wakt u 3 (t iga) t ahun set elah

dit erbit kannya keput usan IUPHHK ini dibawah bimbingan Dinas

Kehut anan Kabupat en BURU.

d.

PERUSAHAAN harus melaksanakan pembagian areal kerj anya menj adi

blok-blok, dan pet ak-pet ak kerj a (pembinaan, pemeliharaan,

penebangan, dan lain-lain) dengan t anda-t anda bat as yang j elas dan

permanen, sert a pembukaan wilayah hut an sesuai dengan perat uran

perundangan yang berlaku.

e.

PERUSAHAAN harus bert anggung j awab unt uk penyelesaian segala

akibat yang t imbul dari pelaksanaan kegiat an yang dilakukannya at as

t anah milik perseorangan at au t anah yang di bebani hak lain .

3. Rencana Kerj a Dua Pul uh Tahun Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu

a.

PERUSAHAAN harus melaksanakan usaha pemanf aat an hut an kayu

berdasarkan Rencana Kerj a Dua Puluh Tahun (RKD) Pemanf aat an Hasil

Hut an Kayu yang disahkan oleh Bupat i Buru unt uk areal Kerj anya, yang

t erdiri at as : Rencana Kerj a Dua Puluh Tahun Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu yang meliput i seluruh j angka wakt u pemanf aat an hasil hut an

kayu, Rencana Kerj a Lima Tahun (RKL) dan rencana Kerj a Tahunan

(RKT).

b.

PERUSAHAAN waj ib menyusun RKD Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu

berdasarkan hasil penaf siran Cit ra Landsat , Invent arisasi hut an dan

dat a/ Inf ormasi lain dan menyerahkan kepada Bupat i Buru unt uk

memperoleh pengesahan. Penyusunan dan Penyerahan RKD

Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu t ersebut dilaksanakan sesuai dengan

pedoman pelaksanaan yang dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan.

(3)

c.

RKD Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu t ersebut di at as secara keseluruhan

merupakan sat u kesat uan rencana yang saling berkait an dan

menent ukan sert a disusun sesuai dengan Pedoman Penyusunan RKD

Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu yang t elah disahkan dan t idak dapat

dirubah kecuali dengan ij in Bupat i Buru.

B.

ORGANISASI DAN PERUSAHAAN

1.

PERUSAHAAN diwaj ibkan menyusun St rukt ur Organisasi pengelolaan

IUPHHK sesuai ket ent uan yang berlaku.

2.

Organisasi pengel olaan IUPHHK t ersebut t erdiri dari Bidang Perencanaan,

Produksi, Pembinaan Hut an dan Perlindungan Hut an dan Pembinaan

Masyarakat Sekit ar Hut an.

C. ADMINISTRASI DAN TATA LAKSANA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

1.

Pungut an/ Iuran

PERUSAHAAN harus membayara dana Reboisasi, provisi Sumber Daya

Hut an/ Iuran hasil hut an, Dana Jaminan Kinerj a sert a iuran dibidang

Kehut anan lainnya sebagaimana diat ur dalam ket ent uan perat uran

perundang-undangan yang berlaku.

2.

Pelaporan

PERUSAHAAN harus membuat laporan kegiat an IUPHHK sesuai dengan

ket ent uan yang dit et apkan.

3.

Pemeriksaan oleh Pet ugas Kehut anan at au oleh Pej abat yang berwenang

PERUSAHAAN waj ib memberikan semua dat a dan bant uan kepada pet ugas

at au yang berwenang melaksanakan pemeriksaaan.

III. KEWAJIBAN

POKOK

A.

PEMUNGUTAN DAN PEMANFAATAN KAYU

1.

Sist em Silvikult ur

a.

PERUSAHAAN harus melaksanakan sist em silvikult ur Tebang Pilih

Tanam Indonesia(TPTI) pada Areal Hut an Primer (Virgin Forest ) dan

pada areal bekas t ebangan (l ogged Over Area) yang berf ungsi Hut an

Produksi Terbat as, Hut an Produksi Tet ap dan Hut an Produksi yang

dapat dikonversi yang mempunyai kelerengan < 40 (empat puluh)

prosen yang t erlet ak di Kelompok Hut an Wae Ula secara lengkap,

benar dan bersungguh-sungguh berpedoman pada ket ent uan dan

ket et apan yang berlaku.

(4)

b.

PERUSAHAAN pada t ahun pert ama sampai dengan t ahun ket iga

diberikan j at ah produksi t ahunan dengan kisaran :

-

Luas maksimum

± 280 hekt ar/ t ahun

-

Jat ah produksi t ahunan

± 17. 132 M3/ t ahun.

c.

Jat ah Produksi t ahun-t ahun selanj ut nya dit et apkan sesuai RKD

Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu yang dibuat Perusahaan berdasarkan

pot ret udara at au penaf siran Cit ra Landsat yang disahkan Bupat i Buru

dan kemampuan sert a realisasi pelaksanaan pembinaan hut an

(pembuat an t anaman, perkayaan dan pemeliharaan hut an ) sist em

silvikult ur TPTI.

d.

PERUSAHAAN harus melaksanakan kegiat an pemanf aat an hasil hut an

kayu dengan mempergunakan cara-cara pemungut an kayu yang sesuai

dengan keadaan wilayah kerj anya sert a t idak meninggalkan azas

kelest arian hut an dan lingkungan.

e.

Semua kegiat an pemanf aat an hasil hut an kayu harus dilaksanakan

dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan

kerugian-kerugian sumber daya alam.

f .

PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang / memungut j enis kayu yang

dilindungi sebagaimana yang dit et apkan Depart emen Kehut anan.

g.

PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang melampaui j at ah t ebang

yang t elah dit et apkan di dalam Rencana Kerj a Lima Tahun dan

Rencana Kerj a Tahunan.

h.

PERUSAHAAN dilarang melaksanakan penebangan hut an diluar areal

yang t elah dit et apkan di dalam Rencana Kerj a Lima Tahun dan

Rencana Kerj a Tahunan.

i.

PERUSAHAAN dilarang menebang di Luar Areal IUPHHK-nya.

j .

PERUSAHAAN dilarang melakukan penebangan ulang pada areal bekas

t ebangan t anpa ij in khusus yang berwenang.

k.

PERUSAHAAN dilarang melakukan perburuan sat wa liar baik sat wa yang

dilindungi maupun sarwa yang t idak dilindungi.

l.

PERUSAHAAN waj ib mengij inkan anggot a msayarakat hukum adat

set empat unt uk memungut hasil hut an non kayu (get ah-get ahan, rot an,

akar-akaran, dan sebagainya) sesuai dengan hak penduduk at au

anggot a masyarakat hukum adat yang bersangkut an.

m.

PERUSAHAAN dilarang menerima, membeli at au menj ual, menerima

t ukar, menerima t it ipan, meyimpan, memiliki dan at au mengangkut

hasil hut an yang diket ahui at au pat ut diduga berasal dari kawasan

hut an yang diambil at au dipungut secara t idak sah.

n.

Dalam operasionalnya, PERUSAHAAN diperbolehkan bekerj asama

dengan IUPHHK yang berada di sekit ar areal kerj a PERUSAHAAN.

(5)

2.

Jaringan Jalan

PERUSAHAAN harus membangun dan memelihara j aringan j alan di dalam

areal kerj anya sesuai dengan ket et apan dan ket ent uan t ent ang

pembuat an j alan angkut an hasil hut an sert a sesuai dengan RKD

Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu yang t elah disahkan.

a.

Jaringan j alan ut ama sej auh mungkin disesuaikan dengan rencana

pembukaan j alan umum yang dilakukan oleh Pemerint ah.

b.

Pada daerah yang berawa, PERUSAHAAN dibenarkan membangun j alan

rel sebagai j aringan j alan ut ama.

c.

PERUSAHAAN waj ib t et ap memelihara bekas j alan angkut an kayu

dalam hal ini j alan ut ama dan j alan cabang dengan t uj uan unt uk

dipert ahankan sebagai j alan pengawasan dan pemeliharaan hut an.

d.

PERUSAHAAN waj ib mengat ur penggunaan dan pemanf aat an semua

j alan besar at au kecil dan j alan pengangkut an lainnya baik unt uk

keperluan PERUSAHAAN sendiri, Perusahaan/ pihak lain maupun

masyarakat disekit arnya dengan sebaik-baiknya, dengan t et ap

memperhat ikan perlindungan dan pengamanan areal kerj anya

t erut ama dari pencurian, perambahan hut an dan peladang berpindah.

3.

Peralat an Logging

a.

Dalam rangka pelaksanaan kegiat an di areal kerj anya, PERUSAHAAN

diwaj ibkan unt uk membuat rencana pengadaan dan pemanf aat an sert a

laporan realisasi t ent ang j umlah sert a keadaan per j enis alat berat

yang ada di lapangan kepada Dinas Kehut anan Kabupat en Buru.

b.

Set iap pemindahan peralat an yang digunakan ket empat lain diluar

areal kerj anya perlu mendapat perset uj uan dari Dinas Kehut anan

Kabupat en Buru.

c.

Set iap peralat an yang t idak dipergunakan lagi dan direncanakan unt uk

dapat dihapuskan agar dibuat berit a acara dan perlu mendapat kan

perset uj uan dari Dinas Kehut anan Kabupat en Buru.

4.

Ket enaga-Kerj aan

a.

Penggunaan Tenaga Kerj a

PERUSAHAAN harus menggunakan t enaga kerj a yang t erlat ih, t rampil

dan ahli dalam j umlah yang cukup unt uk semua bidang dan j enis

pekerj aan dan j asa yang diperlukan. Perusahaan diwaj ibkan unt uk

mengaj ukan Rencana Penggunaan Tenaga Kerj a kepada Dinas

Kehut anan Kabupat en Buru.

b.

Program Pendidikan dan Lat ihan Tenaga Kerj a

(6)

. Pemut usan…

c.

Pemut usan Hubungan Kerj a

Pada set iap t erj adi pemut usan hubungan kerj a karyawan harus

diperlakukan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

B.

PENGOLAHAN HASIL HUTAN

1.

Unt uk kepent ingan indust ri pengolahan kayu, PERUSAHAAN waj ib

meningkat kan ef isiensi dan ef ekt ivit as indust ri yang t elah dimiliki,

mengembangkan indust ri hilir dengan orient asi eksport dan membant u

keperluan bahan baku, pengembangan indust ri pengolahan hasil hut an

kayu lainnya, sert a berperan sebagai Bapak angkat bagi indust ri

pendukung/ t erkait .

2.

PERUSAHAAN waj ib meningkat kan kemampuan rekayasa, rancang

bangun, dan pengembangan perangkat lunak lainnya bagi peningkat an

dan pengembangan Indust ri Pengolahan hasil hut an.

C.

PEMASARAN

1.

PERUSAHAAN diwaj ibkan memberikan inf ormasi t ent ang dat a

pemasaran set iap saat diperlukan Pemerint ah

2.

PERUSAHAAN harus selalu meningkat kan pengembangan pemasaran

dengan mengembangkan konsep, st rat egi dan perencanaan pemasaran

dan harus berusaha memenuhi kebut uhan dalam negeri dan lokal

dengan t ingkat harga yang waj ar.

3.

PERUSAHAAN harus mendukung kebij aksanaan Pemerint ah dalam

pemasaran hasil hut an.

4.

Perusahaan harus selalu meningkat kan dan mengembangkan

keanekaragaman j enis dan mut u hasil hut an.

5.

PERUSAHAAN harus ment aat i perat uran perundangan t ent ang

peredaran hasil hut an yang meliput i ket ent uan Tat a Usaha Kayu dan

Ket ent uan Tat a Usaha Hasil Hut an Lainnya.

6.

Dalam memant apkan pemasaran hasil hut an baik di dalam negeri

maupun di luar negeri Perusahaan sej auh mungkin harus memiliki

perwakilan di Pusat -pusat pemasaran hasil hut an dan membant u

Pemerint ah dalam analisa perencanaan dan pelaksanaan pemasaran.

7.

PERUSAHAAN harus menyediakan dan mendist ribusikan/ menj ual kayu

produksi RKT unt uk keperluan pembangunan daerah/ kebut uhan dalam

negeri sesuai ket ent uan yang berlaku.

(7)

D.

PERMUDAAN DAN PEMELIHARAAN HUTAN

Berdasarkan komposisi j enis dan susunan diamet er t egakan hut an pada

areal berhut an yang diusahakan dengan sist em silvikult ur Tebang Pilih

Tanam Indonesia unt uk mempert ahankan dan meningkat kan kelest arian

manf aat hut an, PERUSAHAAN harus melaksanakan :

1.

Perlakuan t erhadap t egakan t inggal dalam melaksanakan kegiat an

penebangan, penyaradan dan pengangkut an agar kerusakan t egakan

t inggal maupun t erj adinya erosi sej auh mungkin agar dihindarkan,

yait u dengan cara :

a.

Penandaan/ penomeran pohon-pohon yang akan di t ebang dan yang

dit inggalkan sebagai pohon int i at au pohon induk.

b.

Penebangan dilaksanakan hanya pada pohon berdiamet er minimal

50 (lima pul uh) cm unt uk hut an produksi t et ap (HP) dan Hut an

Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) dan minimal 60 (enam puluh)

cm unt uk hut an produksi t erbat as (HPT) dengan arah rebah yang

t epat , kecuali dalam rangka pembuat an j alan dan sarana lainnya.

c.

Dalam hal Penebangan dilaksanakan t erhadap pohon di bawah limit

diamet er sebagaimana t ersebut pada but ir b. dilakukan set elah

mendapat kan perset uj uan Ment eri didahului dengan kaj ian t eknis

Balit bang.

d.

PERUSAHAAN t idak melakukan penebangan pada kawasan

konservasi yang dit et apkan oleh Pemerint ah sesuai dengan

ket ent uan dan ket et apan yang berlaku.

e.

Tempat pengumpulan kayu dan j alan sarad dibuat sebaik-baiknya

sesuai dengan ket ent uan yang berlaku.

2.

PERUSAHAAN waj ib melaksanakan upaya-upaya unt uk meningkat kan

nilai hut an, produkt ivit as dan pot ensi hut an melalui :

a.

Melaksanakan reboisasi, perkayaan dan permudaan hut an sesuai

dengan ket ent uan-ket ent uan yang dit et apkan dan sesuai dengan

RKD Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu yang t elah disahkan.

b.

Membuat t anaman pada lahan yang t idak produkt if dan t anah-t anah

kosong, t erut ama pada daerah-daerah rawan dan yang berbat asan

dengan lahan penduduk di sekit arnya.

c.

PERUSAHAAN harus melaksanakan penanaman pada areal t idak

produkt if / t anah kosong minimal 300 ha/ t ahun dan sudah dapat

diselesaikan dalam wakt u 10 t ahun.

3.

PERUSAHAAN waj ib membuat Pet ak Ukur Permanen (PUP) unt uk

mengukur pert umbuhan/ riap t egakan hut an minimal 100 (serat us)

hekt ar per RKL dan mengukur debet air sert a mut u air sungai akibat

dampak ekspolit asi.

(8)

4.

PERUSAHAAN waj ib membuat kebun bibit seluas 100 ha/ RKL

disesuaikan dengan t anaman unggulan/ andalan set empat , sert a perlu

mengadakan kebun pangkas.

5.

PERUSAHAAN waj ib menyediakan areal seluas 300 ha per RKL yang

digunakan unt uk menj aga dan melindungi plasma nut f ah.

6.

PERUSAHAAN waj ib menanamkan modalnya dan menyisihkan sebagian

dari keunt ungannya unt uk pembinaan, rehabilit asi dan pembangunan

hut an baik di bekas areal t ebangan TPTI maupun dikawasan t idak

produkt if unt uk t anaman.

E. PENELITIAN

Dalam rangka mengembangkan serta peningkatan pengusahaan perlu didukung

oleh berbagai penelitian. Oleh karenanya PERUSAHAAN wajib :

1.

Melaksanakan penelit ian yang berkait an dengan pelest arian alam,

produkt ivit as produksi hasil hut an dan lain-lain yang berkait an dengan

IUPHHK.

2.

Mendukung penelit ian yang dilakukan oleh pihak lain dalam rangka

peningkat an IUPHHK.

F. PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN HUTAN

1. Kebakaran Hut an

Unt uk mencegah t erj adinya kebakaran hut an PERUSAHAAN waj ib:

a.

Menyediakan sarana dan prasarana sepert i biaya, t enaga sat pam,

peralat an, menara pengawas dan lain-lainnya dalam j umlah yang

dit ent ukan sesuai ket ent uan yang berlaku.

b.

Ikut akt if melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran

di dalam areal kerj anya dan disekit arnya ant ara lain dengan

mengamankan semua kegiat an eksploit asinya yang dapat

menimbulkan bahaya kebakaran sert a mengamankan penyimpanan

bahan-bahan yang mudah t erbakar.

c.

Segera melaporkan pada inst ansi kehut anan set iap t erj adinya

kebakaran di areal kerj anya.

2. Perambahan Hut an

a.

PERUSAHAAN harus menghindarkan, mencegah dan menanggulangi

t erj adinya t indak pelanggaran oleh pihak lain yang menyebabkan

kerusakan hut an dalam areal kerj anya, ant ara lain pencurian hasil

hut an, penebangan liar, perladangan berpindah dan perambahan

lahan hut an.

(9)

b. Apabila t erj adi perambahan hut an dan at au t ebangan liar oleh

pihak ke 3 (t iga) at au pihak lain yang menyebabkan kerusakan

hut an dalam areal kerj anya, ant ara lain pencurian hasil hut an,

penebangan liar, perladangan berpindah dan perambahan lahan

hut an.

c.

Unt uk melaksanakan perlindungan hut an, PERUSAHAAN diwaj ibkan

membent uk Sat uan Pengamanan (SATPAM) dengan kwalif ikasi

t erdidik dan dalam j umlah yang memadai.

d.

Perusahaan segera melaporkan set iap t erj adinya kerusakan dan

gangguan hama penyakit t erhadap hut an dan hasil hut an di areal

kerj anya.

3. Perlindungan t erhadap Tumbuh-Tumbuhan

a. PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang pohon-pohon dan

memungut t umbuh-t umbuhan lain yang dit et apkan sebagai j enis

yang dilindungi sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan yang berlaku.

b.

PERUSAHAAN t idak boleh melakukan penebangan dengan radius

at au j arak sampai dengan 500 m dari t epi waduk at au danau; 200 m

dari t epi mat a air dan kiri kanan sungai; 50 m kiri kanan t epi anak

sungai; 2 kali kedalaman j urang dari t epi j urang; 130 kali selisih

pasang t ert inggi dan pasang t erendah dari t epi pant ai.

c. PERUSAHAAN harus akt if dalam pengembangan dan pelindungan

sumber daya alam dan harus mencegah t erj adinya dampak negat if

dan meningkat kan dampak posit if dari kegiat an yang dilaksanakan

dengan memperhat ikan hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL) yang t elah disusun dan diset uj ui Komisi Pusat AMDAL

Daerah Propinsi Maluku.

d. PERUSAHAAN segera melaporkan set iap t erj adinya kerusakan dan

gangguan hama penyakit t erhadap hut an dan hasil hut an di areal

kerj anya kepada inst ansi Kehut anan set empat .

4. Perlindungan t erhadap Sat wa Liar

a. PERUSAHAAN t idak dibenarkan melakukan perburuan baik at as

sat wa-sat wa liar dan at au sat wa yang dilindungi yang t erdapat di

areal kerj anya t anpa izin.

b.

PERUSAHAAN harus mencegah t erj adinya perburuan liar di areal

kerj anya

.

c.

Unt uk menj amin dan memelihara t erselenggaranya perlindungan

t erhadap sat wa liar, pemanf aat an hut an dilaksanakan sedemikian

rupa sehingga t idak t erdapat sat wa liar yang t erj ebak didalam areal

yang diusahakan dengan menyediakan areal pengungsian

sat wa/ koridor/ kant ong sat wa.

(10)

5. Perlindungan t erhadap Obyek-Obyek yang Bernilai Ilmiah, Budaya dan

Religi

a. PERUSAHAAN harus mencegah at as t erj adinya kerusakan-kerusakan

t erhadap obyek-obyek yang bernilai ilmiah, budaya dan religi.

b. PERUSAHAAN harus segera melaporkan bila menemukan t empat

-t empa-t yang bernilai il miah, budaya dan rel igi.

c.

Unt uk Menj amin dan memelihara t erselenggaranya kelest arian

hut an lindung, hut an wisat a dan hut an suaka alam, PERUSAHAAN

harus menyediakan daerah penyangga yang berbat asan dengan

kawasan t ersebut dengan ket ent uan :

1.

Lebar minimal penyangga adalah 500 (lima rat us) met er diukur

dari bat as hut an-hut an t ersebut sepanj ang bat as perseket uan

bagi yang sudah dit at a bat as, sedangkan unt uk yang belum

dit at a bat as minimal 1. 000 (seribu) met er.

2.

Sarana pemanf aat an hut an yang diperbolehkan diadakan pada

daerah penyangga hanya pembuat an j alan sarad.

IV. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN

A.

PERSYARATAN MENGENAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN

1.

PERUSAHAAN harus memperhat ikan at au mengambil langkah-langkah

secara maksimal unt uk menj amin kesehat an dan keselamat an umum,

karyawan at au orang lain yang berada di dalam areal kerj anya.

2.

Didalam hal t erj adi kecelakaaan-kecelakaan yang menimpa karyawan at au

orang lain yang berada di dalam areal kerj anya, maka kepada mereka

harus diperlakukan sesuai dengan perat uran yang berlaku.

B.

PEMBANGUNAN MASYARAKAT

1.

Fasilit as pembangunan masyarakat

PERUSAHAAN harus membant u Pemerint ah dalam melaksanakan

pembangunan masyarakat di dalam dan di sekit ar areal kerj anya sepert i :

a.

Pengadaan t empat -t empat ibadah

b.

Pengadaan f asilit as-f asilit as pendidikan

c.

Pengadaan f asilit as-f asilit as kesehat an

d.

Pengadaan f asilit as ol ah raga

e.

Pengadaan f asilit as pelat ihan karyawan.

2.

Kesempat an Kerj a

PERUSAHAAN harus memeberikan penyuluhan, kesempat an kerj a dan

pelat ihan kepada masyarakat baik di dalam maupun di sekit ar areal

kerj anya.

(11)

3.

Fasilit as Pengobat an

a.

Harus menyediakan pelayanan pengobat an kepada seluruh

karyawannya dan anak ist rinya.

b.

Anggot a masyarakat set empat walaupun bukan karyawan dapat t urut

menggunakan f asilit as pengobat an t ersebut .

c.

PERUSAHAAN harus menyediakan pos-pos pert olongan pert ama pada

t empat -t empat yang diperlukan.

4.

PERUSAHAAN diwaj ibkan melaksanakan pembinaan minimal 1 (sat u) desa

yang ada di dalam/ sekit ar areal kerj a IUPHHK-nya sesuai ket ent uan yang

dit erbit kan Depart emen Kehut anan.

C.

FASILITAS TEMPAT TINGGAL KARYAWAN DAN KEGIATAN LOGGING.

1. Base Camp

Dalam pelaksanaan pembangunan Base Camp, PERUSAHAAN harus

memenuhi ket ent uan-ket ent uan :

a.

Pembangunan rumah/ barak unt uk karyawan harus memenuhi

kelayakan ruang t empat yang sehat .

b.

Penggunaan lahan hut an unt uk pembangunan Base Camp harus sesuai

dengan kebut uhan

c.

Pembangunan Base Camp di areal IUPHHK/ HPH lain harus ada

perset uj uan t ert ulis dari pemegang IUPHHK/ HPH yang bersangkut an.

2. Tempat Penimbunan Kayu

Tempat penimbunan kayu harus t erpisah dari t empat Base Camp.

3. Bangunan Lainnya

Bangunan-bangunan lain yang ada dan yang akan didirikan di dalam areal

kerj anya harus mendapat kan ij in dari Dinas Kehut anan Kabupat en Buru.

D.

AKSES UNTUK PEMUNGUTAN HASIL HUTAN NON KAYU

PERUSAHAAN memberi kesempat an kepada masyarakat sekit ar hut an unt uk

melakukan pemungut an hasil hut an non kayu baik secara perorangan sesuai

ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

E.

HAK ADAT

PERUSAHAAN waj ib memberikan ij in kepada masyarakat hukum

adat / masyarakat t radisional dan anggot a-anggot anya unt uk berada di dalam

areal kerj anya unt uk memungut , mengambil, mengumpulkan, mengangkut

dan menj ual hasil hut an ikut an sepert i : Rot an, Sagu, Madu, Damar,

Buah-buahan, Get ah-get ahan, Rumput -rumput an, Bambu, Kulit kayu dan lain

sebagainya unt uk memenuhi at au menunj ang kehidupan sehari-hari.

(12)

V.

LAIN-LAIN

A.

PERUBAHAN LUAS AREAL KERJA

Perubahan luas areal kerj a dimungkinkan dan pelaksanaannya disesuaikan

dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

B.

HAK-HAK LAIN

PERUSAHAAN t idak mempunyai hak-hak lain selain apa yang t ercant um

didalam IUPHHK dan kelengkapannya. Hak-hak lain yang dimaksud adalah hak

pengolahan at as t anah hut an, hak-hak at as mineral, minyak bumi, gas alam,

bahan-bahan kimia, bat u-bat u mulia at au set engah mulia, dan

sumber-sumber alam lainnya.

C.

OBYEK ILMIAH DAN SEJARAH

PERUSAHAAN diwaj ibkan melindungi obyek-obyek bernilai ilmiah dan at au

sej arah dari kerusakan-kerusakan dan harus segera melaporkan adanya

kerusakan dan adanya penemuan baru kepada Pemerint ah.

D.

FORCE MAJEURE

Apabila t erj adi hal-hal diluar kemampuan PERUSAHAAN (Bencana Alam,

Kerusuhan dll), maka semua akibat yang dit imbulkan oleh kej adian yang

dimaksud bukan merupakan t anggung j awab PERUSAHAAN t ermasuk t idak

t erlaksananya kewaj iban PERUSAHAAN .

VI. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PEMERINTAH

A.

Pemerint ah melakukan pengawasan an t erhadap pelaksanaan semua kegiat an

PERUSAHAAN baik mengenai pelaksanaan f isik IUPHHK maupun semua

administ rasi/ pembukuan dan surat menyurat mengenai pengelolaan IUPHHK.

B.

PERUSAHAAN berkewaj iban membant u sarana dan prasarana yang diperlukan

oleh aparat Depart emen Kehut anan dan Pemerint ah Daerah Kabupat en Buru

yang dit ugaskan unt uk mengadakan pengawasan dan pembinaan di areal kerj a

PERUSAHAAN.

VII. PELANGGARAN/ SANKSI

A.

PENGERTIAN PELANGGARAN

Tidak melaksanakan, t idak ment aat i dan/ at au t idak memenuhi

persyarat an/ kewaj iban sebagaimana t ercant um dalam perat uran

perundang-undangan yang berlaku adan/ at au Keput usan/ IUPHHK besert a dokumen

kelengkapannya.

B.

PENGENAAN SANKSI

Pelanggaran sepert i t ersebut pada but ir A akan dikenakan sanksi sesuai

dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

(13)

VIII. KONSEKWENSI TERHADAP PENCABUTAN DAN ATAU PENYERAHAN KEMBALI IZIN

USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN

A.

Kewaj iban PERUSAHAAN Set elah Terj adinya Pencabut an

Dalam hal dicabut nya keput usan IUPHHK, kepada PERUSAHAAN t et ap

dibebankan kewaj iban-kewaj iban sesuai dengan ket ent uan perat uran

perundang-undangan yang berlaku.

B.

Hak Milik PERUSAHAAN set elah habisnya j angka wakt u penyerahan kembali

at au dicabut nya IUPHHK:

1.

PERUSAHAAN harus menyerahkan dalam keadaan baik semua benda t idak

bergerak sepert i, gedung, j alan, gudang, pelabuhan sungai dan laut ,

pelabuhan sungai dan laut , dok dan lain-lain yang t elah dibangun oleh

PERUSAHAAN kepada Pemerint ah t anpa adanya gant i rugi dari

Pemerint ah.

2.

Barang-barang persediaan yang berada didalam gudang dan benda-benda

bergerak yang dipergunakan PERUSAHAAN sehubungan dengan kegiat an

IUPHHK, t et ap menj adi milik PERUSAHAAN .

3.

Jika Izin pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam ini berakhir

karena habis wakt unya at au karena diserahkan kembali oleh PERUSAHAAN

at au karena dicabut oleh Ment eri Kehut anan maka :

a.

Segala hak yang dimiliki pemegang IUPHHK berakhir.

b.

Areal hut an yang dibebani IUPHHK dikembalikan kepada Negara.

c.

Pemegang IUPHHK yang bersangkut an diwaj ibkan menyerahkan semua

klise dan bahan-bahan sert a pet a, gambar-gambar ukuran t anah dan

sebagainya kepada Dinas Kehut anan Kabupat en Buru dengan t idak

menerima gant i rugi.

d.

Pemegang IUPPHK t et ap dibebani/ waj ib menyelesaikan semua

kewaj iban yang belum t erpenuhi t erpenuhi t erut ama at as kewaj iban

keuangan kepada Pemerint ah.

4. Pemegang IUPHHK akan menyerahkan kembali IUPHHK sebelum habis

masa berlakunya, maka PERUSAHAAN sebelumnya harus sudah

menyelesaikan dan memenuhi semua kewaj iban-kewaj iban t eknis dan

f inansial sebagaimana t ercant um dalam Keput usan IUPHHK.

BUPATI BURU

Tt d

R. S. SANGADJI, SH

Referensi

Dokumen terkait

02.A6/BA-PMB.BI/PL/PEDU-PDT/VIII/2012 tanggal 16 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan

Polyt et rafluroet hylene glass m icrofiber reinforced slot t ed pat ch ant enna for sat ellit e band applicat ions. 2014

Kepada para peserta yang merasa keberatan atas penetapan tersebut diatas, diberikan hak untuk menyampaikan sanggahan baik secara sendiri maupun bersama-sama,

11/ 2008 t ent ang Inf ormasi dan Transaksi Elekt ronik (ITE) j ust ru memiliki sif at dan karakt er yang bert ent angan dengan semangat perlindungan HAM.. ancaman serius

BORANG PENYERAHAN TESIS / DISERTASI UNTUK PEMERIKSAAN Jawatankuasa Pengurusan Siswazah Institut Perubahan Iklim.. PENYERAHAN TESIS/DISERTASI UNTUK PEMERIKSAAN

Yang hadir pada Klarifikasi, Pembuktian Kualifikasi, Negosiasi Teknis dan Biaya harus Direktur Perusahaan atau Kuasa Direktur yang namanya tercantum dalam

[r]

Poros Desa Di Wilayah I, II dan III, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultansi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal