• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Panduan Penulisan Naskah Orasi Profesor 03092015 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "6. Panduan Penulisan Naskah Orasi Profesor 03092015 1"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan Penulisan

(2)
(3)

LIPI Press

Panduan Penulisan

(4)

© 2015 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Peneliti

Katalog dalam Terbitan (KDT)

Panduan Penulisan Naskah Orasi Profesor Riset/Majelis Profesor Riset–Jakarta: LIPI Press, 2015.

viii hlm + 34 hlm.; 14,8 x 21 cm

ISBN 978-979-799-834-9

1. Panduan Orasi Profesor Riset 2. Penulisan

378.25

Copy editor : Kamariah Tambunan

Proofreader : M. Fadly Suhendra dan Sarwendah Puspita Dewi Penata isi : Ariadni

Desainer Sampul : Rusli Fazi

Cetakan Pertama : Agustus 2015

Diterbitkan oleh: LIPI Press, anggota Ikapi

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ...vii

PANDUAN PENULISAN NASKAH ORASI ILMIAH ... 1

1. RUANG LINGKUP ... 1

2. STANDAR UMUM PENULISAN ... 1

3. SISTEMATIKA PENULISAN ... 2

3.1 Halaman Sampul (Cover) ... 2

3.1.1 Halaman Sampul Bagian Depan ... 2

3.1.2 Halaman Sampul Bagian Belakang ... 5

3.2 Halaman Judul Utama ... 6

3.3 Katalog Dalam Terbitan (KDT) ... 7

3.4 Halaman Biodata Ringkas ... 7

3.5 Daftar Isi ... 11

3.6 Prakata Pengukuhan ... 12

3.7 Substansi Naskah Orasi Ilmiah ... 13

3.7.1 Judul ... 13

3.7.2 Pendahuluan ... 13

3.7.3 Isi Naskah Orasi Ilmiah ... 14

3.7.4 Struktur Bab dan Subbab ... 16

3.7.5 Tabel dan Ilustrasi ... 17

3.7.6 Kesimpulan ... 21

3.7.7 Penutup ... 22

(6)

3.8 Daftar Pustaka ... 22

3.8.1 Cara Penulisan Sitasi dalam Teks ... 22

3.8.2 Cara Penulisan Daftar Pustaka ... 23

3.9 Lampiran ... 27

3.10 Daftar Publikasi Ilmiah ... 27

3.11 Daftar Riwayat Hidup ... 29

(7)

PENGANTAR PENERBIT

Sebagai penerbit ilmiah, LIPI Press mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan terbitan yang berkualitas. Penyediaan terbitan yang berkualitas adalah salah satu perwujudan tugas LIPI Press un-tuk ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945.

Panduan ini berisi tentang tata cara penulisan naskah orasi profesor riset yang dimaksudkan sebagai standar minimum dalam penyusunan buku orasi ilmiah untuk menjamin koherensi, kon-sistensi, dan keseragaman gaya penulisan tanpa mengurangi esensi nilai ilmiahnya.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pihak yang terli-bat dalam upaya meningkatkan kualitas orasi ilmiah Profesor Riset.

(8)
(9)

Panduan Penulisan Naskah Orasi Profesor Riset ini merupakan acuan penulisan naskah orasi dengan tujuan meningkatkan mutu orasi.

Panduan ini meliputi format, isi, persyaratan substansi, dan sistematika naskah orasi Profesor Riset. Panduan Penulisan naskah orasi ini dijabarkan dari Peraturan Kepala LIPI tentang Pelaksanaan Orasi Profesor Riset.

Semoga panduan ini bermanfaat bagi para pihak yang terlibat dalam orasi ilmiah khususnya calon Profesor Riset dan Majelis Pengukuhan yang menilai naskah orasi Profesor Riset.

Jakarta, Mei 2015 Ketua Majelis Profesor Riset LIPI

(10)
(11)

PANDUAN PENULISAN

NASKAH ORASI ILMIAH

1. RUANG LINGKUP

Panduan ini menjelaskan tata cara penulisan naskah orasi ilmiah sebagai syarat pengukuhan Peneliti Utama yang memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Profesor Riset. Panduan dimaksudkan sebagai standar minimum penyusunan naskah orasi ilmiah untuk menjamin koherensi, konsistensi, dan keseragaman gaya penulisan tanpa mengurangi esensi nilai ilmiahnya.

2. STANDAR UMUM PENULISAN

2.1 Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia menggunakan MS Oice Word/Open Oice atau aplikasi pengelolaan lainnya dan disimpan dalam bentuk ile elektronik.

2.2 Naskah ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman

(TNR) ukuran 12 pt, spasi 1 (satu), dengan margin atas dan bawah masing 2,5 cm serta kanan dan kiri masing-masing 2 cm.

(12)

2.4 Penomoran halaman bahan awal (preliminaries) menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst.).

2.5 Penomoran halaman isi naskah orasi ilmiah menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, dst.).

Gambar 1. Contoh ukuran margin format A5

3. SISTEMATIKA PENULISAN

3.1 Halaman Sampul (Cover)

Halaman sampul naskah orasi ilmiah memiliki dua bagian, yaitu halaman sampul bagian depan dan halaman sampul bagian bela-kang.

3.1.1 Halaman Sampul Bagian Depan

(13)

1. Logo/lambang kementerian/lembaga kandidat Profesor Riset dan logo LIPI.

2. Keterangan bidang kepakaran, diletakkan sejajar dan di tengah antara logo kementerian/lembaga kandidat Profesor Riset dan LIPI (menggunakan jenis huruf TNR ukuran 14 pt).

3. Judul naskah orasi ilmiah, ditulis di bawah keterangan bidang kepakaran dan diletakkan di tengah halaman sampul (meng-gunakan jenis huruf TNR ukuran 20 pt).

4. Ilustrasi naskah orasi ilmiah (apabila ada).

5. Nama pengarang tanpa disertai gelar yang di atasnya didahu-lui kata “OLEH:” (Kata “OLEH:” ditulis menggunakan jenis huruf TNR ukuran 12 pt, sedangkan nama pengarang meng-gunakan ukuran 14 pt).

6. Nama kementerian/lembaga asal penulis (menggunakan jenis huruf TNR ukuran 14 pt).

7. Waktu pelaksanaan yang berisi tanggal, bulan, dan tahun pe-nyelenggaraan orasi pengukuhan Profesor Riset (menggunakan jenis huruf TNR ukuran 14 pt).

8. Seluruh tulisan pada halaman sampul bagian depan dicetak dalam bentuk kapital tebal.

Keterangan:

1. Logo kementerian/lembaga ditempatkan di sudut kiri atas, sedangkan logo LIPI di sudut kanan atas dengan posisi sama tinggi.

(14)

3. Komposisi warna dan bentuk logo LIPI sesuai dengan Pera-turan Kepala LIPI No. 03/E/2013 tentang Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Logo LIPI berwarna biru dengan komposisi C = 100, M = 30, Y = 0, K = 0 atau R = 0, G = 114, B = 183.

4. Ketentuan penggunaan logo LIPI pada kertas ukuran A5 ada-lah: lebar 15 mm, tinggi mengikuti secara proporsional, dan jarak dengan margin/tepi 1 cm.

Gambar 2. Contoh halaman sampul bagian depan

(15)

3.1.2 Halaman Sampul Bagian Belakang

Unsur-unsur yang dicantumkan pada halaman sampul bagian belakang, terdiri atas:

1. ISBN disertai barcode.

2. Barcode diletakkan di sudut kanan bawah sama tinggi dengan tulisan “penerbit” dengan jarak 15 mm dari sisi kiri (punggung) sampul.

3. Logo penerbit diletakkan di sebelah kiri barcode.

4. Nama dan alamat distributor.

(16)

3.2 Halaman Judul Utama

Halaman judul utama adalah halaman yang memuat nama penulis, judul buku, subjudul buku (jika ada), dan logo serta nama penerbit.

Gambar 4. Contoh halaman judul utama

(17)

3.3 Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Halaman ini memuat unsur-unsur pemegang hak cipta kepemilikan buku yang meliputi identitas buku, mencakup judul, nama penulis, nama editor (apabila ada), jumlah halaman, tahun terbit, pener-bit, ISBN, klasiikasi buku, sumber bahan sampul, dan pengelola terbitan.

3.4 Halaman Biodata Ringkas

Halaman biodata ringkas terkait dengan bidang kepakaran berisi narasi dari daftar riwayat hidup pengarang satu halaman. Narasi riwayat hidup dapat mencakup hal sebagai berikut.

1. Foto ukuran 4 x 6 cm, formal, dengan latar belakang warna merah. Bagi pria, foto menggunakan jas dan dasi, sedangkan bagi wanita menggunakan blazer/kebaya. Foto menghadap ke depan, tidak menyerong, tidak menyamping.

2. Nama lengkap tanpa disertai gelar.

3. Nama orang tua, pasangan, dan anak (dapat disertai gelar). 4. Riwayat pendidikan formal.

5. Riwayat pendidikan nonformal terkait bidang kepakaran. 6. Karier jabatan struktural (apabila ada).

7. Karier jabatan fungsional peneliti.

8. Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dihasilkan. 9. Pembinaan kader ilmiah.

10. Ailiasi perguruan tinggi.

11. Ailiasi organisasi profesi ilmiah. 12. Penghargaan yang pernah diterima.

(18)

Sobar Sutisna lahir di Ciamis, Jawa Barat, tanggal 14 November 1951, ada-lah putra dari Bapak M. Utis Sutisna dan Ibu Rd. Siti Salamah. Menikah dengan Atty Kusmiaty dan dikaruniai empat anak, yaitu: Prima Mustikasari, Dwiyana Indracipta, Andri Yusuf, dan Galuh Pamungkas.

Menamatkan Sekolah Dasar Nege ri Cijulang I di Cijulang, tahun 1964; Sekolah Menengah Pertama Negeri Ci-julang di CiCi-julang, tahun 1967; Sekolah Menengah Atas Muhammadyah I di Yogyakarta, tahun 1970. Mem-peroleh gelar Sarjana Teknik Geodesi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tahun 1978; memperoleh gelar Master of Surveying Science dari University of New South Wales, Australia, tahun 1982; memperoleh gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) dari University of Newcastle upon Tyne, Inggris, tahun 1989.

Pernah mengikuti beberapa pelatihan terkait dengan bidang kompe-tensinya, antara lain: Geodetic Data Banking Training di Central Mapping Authority of New South Wales, Australia (1983); International Summer School on Geodetic Optimization di Erice, Italia (1984); Gravimetric Survey and Data Processing Training di Institut Teknologi Bandung (1990); Postdoc in Geodesy and Geodynamics di Frankfurt, Jerman (1993); International Boundary Making di University of Durham, Inggris (2003); Kursus Reguler Angkatan XXXVII LEMHANNAS-RI tahun 2004.

(19)

Survei Geodesi (1993–1996); Kepala Pusat Penelitian dan Pengembang-an Geomatika (1996–1999); Kepala Pusat Survey Dasar (1999–2001); Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah (2001–2010).

Jabatan fungsional penelitinya diawali sebagai Ajun Peneliti Madya tahun 1992, Peneliti Muda tahun 1993, Peneliti Madya tahun 1996, Ahli Peneliti Muda tahun 1999, Peneliti Utama golongan IV/d tahun 2011, dan memperoleh jabatan Peneliti Utama golongan IV/e bidang Geodesi tahun 2014.

Seratus tiga puluh karya tulis dan publikasi ilmiah telah dihasilkan, baik yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, dan makalah yang diterbitkan dan disampaikan dalam pertemuan ilmiah nasional dan internasional. Sebanyak 35 karya tulis ilmiah di antaranya dalam bahasa Inggris.

Ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah, di antaranya sebagai tenaga Pengajar pada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Perta-hanan; Pembimbing Skripsi (S1) pada Universitas Gadjah Mada; Pem-bimbing dan Penguji Tesis (S2) pada Institut Teknologi Bandung dan Universitas Pertahanan; Pembimbing dan Penguji Disertasi (S3) pada Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gadjah Mada.

Dalam organisasi: Menjabat sebagai Ketua Umum di Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) tahun 2002–2005; Ketua Bidang di Forum Organisasi Profesi (FOPI) tahun 2003–2005; Anggota he International Association of Geodesy (IAG); Anggota he International Federation of Surveyors (FIG); Board Member the Advisory Board on the Law of the Sea (ABLOS).

(20)

3.5 Daftar Isi

Daftar isi disediakan untuk memudahkan pembaca melihat sekilas isi bab atau topik di dalam buku serta mengetahui letak bab atau topik tersebut. Halaman pertama daftar isi diletakkan di halaman

recto/sebelah kanan (ganjil). Berikut contoh penyajian daftar isi:

DAFTAR ISI

(21)

3.6 Prakata Pengukuhan

Prakata pengukuhan berisi salam, puji syukur, ucapan terima kasih dari kandidat Profesor Riset, dan penyampaian judul naskah orasi ilmiah yang dibacakan sesuai dengan latar belakang penelitian dan kepakarannya. Halaman prakata pengukuhan diletakkan di halaman recto/sebelah kanan (ganjil). Berikut contoh penyajian Prakata Pengukuhan.

Prakata Pengukuhan terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1. Puji Syukur

2. Pemilihan Judul

3. Izin untuk menyampaikan orasi ilmiah

Berikut ini contoh susunan Prakata Pengukuhan.

PRAKATA PENGUKUHAN

Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Assalamualaikum Warakhmatullohi Wabarokatuh, (bagi yang nonmuslim menyesuaikan)

Majelis Pengukuhan Profesor Riset yang mulia dan hadirin yang saya hormati,

pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. Tuhan YME, Yang Maha Berkuasa atas alam dan hidup ini. Atas rahmat, hidayat, dan karunia, serta izin-Nya lah pada kesempatan ini kita bisa berkumpul dan bertemu di tempat yang insya Allah diberkahi ini, semua ada dalam keadaan sehat walaiat dalam lindungan-Nya.

Pada kesempatan yang berbahagia ini pula, dengan segala kerendahan hati, izinkan saya menyampaikan orasi ilmiah dengan judul:

(22)

3.7 Substansi Naskah Orasi Ilmiah

Substansi naskah orasi ilmiah, terdiri atas:

3.7.1 Judul

Judul Orasi memuat inti sari orasi yang menggambarkan peran kompetensi yang dikembangkan dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Inti orasi berisi pokok-pokok pikiran yang bersumber dari temuan-temuan penelitian sendiri selama menempuh karier sebagai peneliti. Oleh karena itu, judul orasi harus merupakan kristalisasi atau abstraksi yang dideklarasikan dalam orasi sehingga kata-kata dalam judul orasi sebagian besar bersumber dari kata kunci dan pokok-pokok pikiran dalam inti orasi.

3.7.2 Pendahuluan

(23)

3.7.3 Isi Naskah Orasi Ilmiah

Bagian ini berisi keseluruhan topik yang dibahas/dibicarakan, diuraikan secara runut dalam bentuk tulisan per bab dan subbab serta bagian-bagian kecil lainnya. Struktur dari setiap bab atau turunannya mencerminkan jumlah informasi yang disajikan oleh pengarang.

Isi naskah orasi ilmiah:

(24)

b) Perspektif perkembangan iptek masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Perspektif perkembangan iptek meng-uraikan tentang kemajuan ilmiah (scientiic advancement) atau wawasan keilmuan yang menjadi bidang kompetensi kandidat Profesor Riset. Perspektif kemajuan ilmiah bidang kompetensi diuraikan, baik secara teoretis maupun empiris, perkembangan dari dulu, sekarang, dan bahkan pandangan antisipatif ke depan, baik dalam aras nasional, regional, maupun internasional. Perspektif kemajuan ilmiah ini meng-gambarkan pemahaman yang bersangkutan tentang bentuk dan isi perkembangan mutakhir (state of the art) bidang kompetensinya.

c) Kontribusi individual kandidat Profesor Riset dalam mem-bangun dan mengembangkan iptek. Kontribusi ilmiah ini adalah keyakinan ilmiah (scientiic believe), gagasan/pemikiran, teori, konsep, model, desain, paten, dan bentuk-bentuk penemuan ilmiah lainnya. Kontribusi ilmiah harus memiliki

(25)

3.7.4 Struktur Bab dan Subbab

Penanda atau penomoran bagian-bagian naskah didasarkan atas asas keterbacaan yang memudahkan pembaca untuk mengikuti dan memahami isi buku. Penyajian sebuah bab dan subbab mengikuti beberapa hal berikut:

1) Judul bab diberi nomor, ditulis dengan angka Romawi (I, II, III, dst.)

2) Setiap bab dimulai pada halaman ganjil. Penempatan ini harus konsisten dari awal hingga akhir buku.

3) Judul dan subjudul ditulis dengan huruf kapital untuk huruf pertama pada setiap kata.

4) Pada penulisan judul subbab, kata depan dan kata gabung ditulis dengan huruf kecil, misalnya: dan, atau, pada, kepada, terhadap, dalam, di, ke, dari, tentang, dengan, sampai, sebagai, secara, dst.

5) Dianjurkan menghindari penggunaan lebih dari empat tingkatan subjudul dalam suatu bab. Namun, apabila tidak memungkinkan, subjudul dapat dibuat sesuai dengan tuntutan

(26)

materi. Adapun ketentuan penandaan subbab yang dimaksud adalah seperti berikut.

1) Tingkat kesatu, dengan penanda huruf A. 2) Tingkat kedua, dengan penanda huruf 1. 3) Tingkat ketiga, dengan penanda huruf a. 4) Tingkat keempat, dengan penanda 1) 5) Tingkat kelima, dengan penanda a)

6) Apabila masih diperlukan banyak subjudul, subjudul terse-but dapat diberi simbol, seperti ■, ▶, atau -.

3.7.5 Tabel dan Ilustrasi

Pembahasan yang terbagi atas bab, subbab, dan sub-subbab umumnya juga ditunjang dengan gambar, tabel, graik, diagram, bagan, dan sebagainya yang bertujuan untuk memperjelas penyam-paian data dan informasi sesuai dengan topik yang dianggap perlu oleh penulis sehingga memudahkan pembaca dalam mengikuti dan memahami isi buku. Perlu diperhatikan, penempatan gambar, tabel, graik, diagram, dan bagan harus ditempatkan pada bagian lampiran kecuali yang sangat penting. Penggunaan ilustrasi, baik berupa gambar, graik, skema, diagram, maupun tabel wajib diberi identitas berupa penomoran dan keterangan secara berurutan. Perlu dipastikan bahwa setiap unsur (gambar, tabel, data, diagram, dan skema) yang digunakan dalam naskah terbebas dari tuntutan hu-kum, dibuktikan dengan mencantumkan sumber.

3.7.5.1 Tabel

1) Tabel berfungsi untuk menerangkan dan mendukung teks. 2) Tabel wajib diberi identitas berupa nomor dan

(27)

di atas tabel dengan huruf 10 pt. Nomor tabel ditulis cetak tebal, sedangkan judul/keterangannya normal.

3) Data tabel dalam bentuk angka ditulis rata kanan.

4) Perujukan tabel dalam teks menggunakan angka, contohnya: … perincian data ditunjukkan pada Tabel 2.

5) Keterangan sumber menggunakan huruf ukuran 9 pt. (Lihat contoh Tabel 1).

Tabel 1. Daerah Tangkapan Air dan Proil Sungai (contoh diperbaiki).

Nama Sungai

Van Breen DPU Bogor 1970 United Naions

Flood Control Kopro Banjir 1965

DAS

K. Ciliwung 335 250 103 385 125 318 100 475

K. Cideng 15 40 6

K. Krukut 110 100 43 94 110

K. Grogol 75 60 55 42 75

K. Angke 395 260 55 42

K. Cisadane 1.215 1.600 138 1.486 150 335

Sumber: Djakarta Flood Control; hlm. 28

6) Judul tabel dengan penomoran bertingkat dituliskan seperti contoh Tabel 2.

Tabel 2. Volume (Ton) dan Nilai Perdagangan Antarpulau (Rp000,-), Hasil Bumi dan Tambang Tahun 2001

No. Hasil Bumi, Laut dan Tambang Volume Nilai

1 Pertanian tanaman pangan 38 368

2 Perkebunan 40 2.468.000

3 Peternakan -

-4 Perikanan 300 7.545.000

5 Kehutanan 1500,5*) 2.715.000

(28)

-7) Judul tabel yang lebih dari satu baris ditulis rata kiri.

8) Jika tabel sangat banyak, gunakan penomoran bertingkat. Seba-gai contoh pada Bab I terdapat 11 tabel maka penomoran tabel dimulai dari Tabel 1.1, Tabel 1.2 hingga Tabel 1.11. Kemudian pada Bab II terdapat 5 tabel maka dimulai dari Tabel 2.1 hingga Tabel 2.5.

9) Tabel disertakan tidak dalam bentuk format gambar seperti .jpeg atau lainnya. Perlu diperhatikan, gambar, tabel, graik, diagram, dan bagan harus ditempatkan pada bagian lampiran kecuali yang sangat penting.

3.7.5.2 Ilustrasi

Ilustrasi menjelaskan keterangan isi atau sebagai hiasan. Ilustrasi dalam hal ini meliputi lukisan/sketsa, gambar berupa foto, peta, diagram, bagan, graik, dan skema. Adapun ketentuan khusus yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.

(29)

Gambar 5. Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

2) Judul ilustrasi ditulis dengan:

a) Huruf kapital di setiap awal kata (kecuali kata tugas) jika judul berupa frasa.

b) Huruf kapital hanya pada awal kalimat jika judul berupa kalimat.

3) Jika ilustrasi yang terdapat dalam buku berjumlah sepuluh atau lebih, harus dibuatkan halaman daftar gambar (ilustrasi). 4) Sumber, nomor urut, dan judul ilustrasi diletakkan di bawah

ilustrasi.

(30)

2007: 31). Sebagai contoh: Pada Bab I memuat ilustrasi 10 maka penomorannya, Gambar 1.1, Gambar 1.5, Gambar 1.8, dan seterusnya.

6) Jika ilustrasi berupa perbandingan lebih dari dua ilustrasi maka diperbolehkan untuk menggunakan penomoran bertingkat, misalnya Gambar 20a dan 20b.

7) Bentuk dan ukuran gambar diupayakan sesuai dengan kebu-tuhan dan jumlah gambar dibatasi seminimal mungkin. 8) Agar kualitas cetaknya tajam, resolusi gambar tidak kurang dari

300 dpi.

9) Selain terdapat di dalam isi naskah, ilustrasi juga dilampirkan secara terpisah dalam format gambar, misalnya .jpeg, .tif atau lainnya (tanpa kompresi .zip atau sejenisnya), dengan diberi keterangan tanda.

3.7.6 Kesimpulan

(31)

3.7.7 Penutup

Penutup berisi tentang tantangan di masa depan dalam menjawab isu sentral yang diangkat dalam judul orasi dan bagaimana disi-p lin ilmu yang digeluti oleh kandidat harus dikembangkan ke depan untuk menjawab tantang-tantangan tersebut. Pandangan terhadap peran dari berbagi stakeholder terkait dalam menjawab tantangan tersebut akan memberi nilai lebih pada naskah orasi.

3.7.8 Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih berisi ungkapan penghargaan kandidat Profesor Riset terhadap pihak-pihak yang dianggap memiliki kontribusi positif dalam capaian karier sebagai peneliti dan pelaksanaan orasi Profesor Riset paling banyak dua halaman. Berikut urutan ucapan terima kasih yang perlu dicantumkan, yaitu: (1) Presiden Republik Indonesia; (2) Menteri/Pejabat tertinggi di kementerian/lembaga tempat Profesor Riset mengabdi; (3) Kepala LIPI selaku Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset; (4) Sekretaris Majelis Pengukuhan Profesor Riset; (5) Anggota Majelis Pengukuhan Profesor Riset; (6) Kepala Pusbindiklat Peneliti LIPI; dan lain-lain.

Keterangan:

Pada slide presentasi naskah orasi Profesor Riset dapat menampilkan foto pejabat yang disebutkan dalam ucapan terima kasih.

3.8 Daftar Pustaka

3.8.1 Cara Penulisan Sitasi dalam Teks

(32)

tanda baca titik atau koma. Apabila penomoran kutipan lebih dari 1 (satu), cukup dilanjutkan dengan angka kutipan berikutnya setelah tanda koma tanpa menggunakan spasi, tanpa disertai tanda kurung buka tutup.

Gambar 6. Contoh penulisan sitasi di dalam teks

3.8.2 Cara Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat daftar acuan yang menjadi rujukan dalam proses penulisan naskah orasi ilmiah. Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka:

1. Paling sedikit 50% dari total daftar pustaka merupakan pu blikasi kandidat Profesor Riset (yang bersangkutan). Se-lebihnya, acuan dapat berasal dari peneliti lain (penelitian sebelumnya).

(33)

3. Berasal dari acuan primer, yaitu buku dan/atau bagian dari buku (internasional dan nasional), KTI di jurnal internasional, KTI di jurnal nasional terakreditasi, KTI dalam bentuk pro-siding, KTI di majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi, KTI dalam bentuk komunikasi pendek, dan KTI yang tidak diterbitkan. Hindari pengacuan dari internet, kecuali e-journal

dan sumber ilmiah yang berasal dari situs institusi resmi. 4. Disusun sesuai dengan urutan penomoran sitasi dalam teks

menggunakan angka Arab, dalam bentuk superscript, tanpa disertai titik, tanpa disertai tanda kurung buka tutup.

5. Setiap pergantian nomor urut sitasi perlu diberikan jarak 1 (satu) spasi.

6. Khusus nama kandidat Profesor Riset yang disebut dalam daftar pustaka dicetak tebal (bold).

7. Disusun menggunakan sistem Vancouver:

1) Buku dengan satu pengarang atau dua pengarang (semua nama pengarang dibalik)

Hisyam M. Komunitas Cina di Medan dalam Lintasan Tiga Kekuasaan 1930–1960. Jakarta: LIPI Press; 2013.

Trim B. Tak Ada Naskah yang Tak ‘‘Retak’’. Jakarta: Trim Komunikata; 2012.

2) Buku dengan enam pengarang atau lebih.

(34)

3) Jika buku tidak ada nama pengarangnya tetapi mempu-nyai nama editor maka yang dicantumkan adalah nama editornya.

Maunati Y, Sari BR, editor. he Cham Diaspora in Southeast Asia: Social Integration and Transnational Networks, he Casae of Cambodia. Jakarta: LIPI Press; 2013.

4) Jika buku tidak ada pengarangnya, namun ada nama lembaganya maka ditulis nama lembaganya.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Nasional. Ka-mus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka; 2002.

5) Artikel dari jurnal, majalah, dan koran

Haris S. Demokratisasi Partai dan Dilema Sistem Kepar-taian di Indonesia. Jurnal Penelitian Politik 2006; 3 (1): 67–76.

6) Artikel dari bunga rampai

Oetama J. Tradisi Intelektualisme, Tauik Abdullah, Jurnal-isme Makna. Dalam A.B. Lapian dkk, editor. Sejarah dan Dialog Peradaban. Jakarta: LIPI Press; 2005.

7) Bahan yang belum dipublikasikan atau tidak diterbitkan. Wijana, IDP. Bias Gender pada Bahasa Majalah Remaja”.

Tesis; 2007; Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

(35)

Gambar 7. Contoh datar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1. Hisyam M. Komunitas Cina di Medan dalam Lintasan Tiga Kekuasaan 1930–1960. Jakarta: LIPI Press; 2013. 2. Trim B. Tak Ada Naskah yang Tak ‘‘Retak’’. Jakarta: Trim

Komunikata; 2012.

3. Hofmeyr GJ, Neilson JP, Alirevic Z, Crowther CA, Gulmezoglu AM, Hodnett ED et al. A Cochrane pocket-book: Pregnancy and Chilbirth. Chichester, West Sussex, England: John Wiley & Sons Ltd; 2008.

4. Maunati Y, Sari BR, editor. he Cham Diaspora in Southeast Asia: Social Integration and Transnational Networks, he Casae of Cambodia. Jakarta: LIPI Press; 2013.

5. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Nasional. Ka-mus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka; 2002. 6. Haris S. Demokratisasi Partai dan Dilema Sistem

Kepar-taian di Indonesia. Jurnal Penelitian Politik 2006; 3 (1): 67–76.

7. Oetama J. Tradisi Intelektualisme, Tauik Abdullah, Jur-nalisme Makna. Dalam A.B. Lapian dkk, editor. Sejarah dan Dialog Peradaban. Jakarta: LIPI Press; 2005.

(36)

3.9 Lampiran

Memuat hal-hal yang dianggap perlu sebagai penunjang pemba-hasan isi buku.

3.10 Daftar Publikasi Ilmiah

Daftar publikasi ilmiah dicetak di halaman baru/terpisah dari halaman daftar pustaka. Daftar ini memuat seluruh publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh kandidat Profesor Riset dan disusun berdasarkan urutan, terdiri atas:

• Buku (internasional dan nasional)

• Bagian dari buku (internasional dan nasional)

• Jurnal (internasional dan nasional)

• Prosiding (internasional dan nasional)

Catatan:

• Untuk memudahkan identiikasi, masing-masing bagian publikasi, perlu dipisahkan antara artikel yang menggu-nakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

• Urutan daftar publikasi disusun berdasarkan tahun terbit.

(37)

DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH

Buku

1. Karsidi A, Sutisna S, Poniman, A, editor. NKRI dari Masa ke Masa. Kota terbit: Sains Press; 2012.

Bagian dari Buku

2. Sperof L, Fritz MA. Clinical Gynaecologic endocrinology and in-fertility. 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2005. Chapter 29, Endometriotis; P. 1103–33.

Jurnal Internasional

3. Sari AA, Kristiani A, Tachibana S, Sudiyani Y, Abimanyu H. Mechanisms and optimization of oil palm empty fruit bunch as a pre-grown source for white-rot fungus to degrade DDT. Journal of Environmental Chemical Engineering. 2014; 2 (3): 1410–1415.

Jurnal Nasional

4. Hermiati E, Risanto L, Anita SH, Aristiawan Y, Sudiyani Y, Hanai A, Abimanyu H. Sakarriikasi serat tandan kosong dan pelepah kelapa sawit setelah pretreatment menggunakan kultur campuran jamur P. chrysosporium dan T. versicolor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan.2014; 32 (2): 111–122.

Prosiding Internasional

(38)

Prosiding Nasional

(39)

3.11 Daftar Riwayat Hidup

Daftar riwayat hidup kandidat Profesor Riset dibuat lengkap dan disusun berdasarkan urutan (dapat berupa tabel), terdiri atas:

• Identitas kandidat Profesor Riset (data pribadi)

• Pendidikan formal

• Pendidikan nonformal terkait kepakaran

• Riwayat jabatan fungsional

• Riwayat jabatan struktural (jika ada)

• Penugasan khusus (jika ada)

• Keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah

• Keterlibatan sebagai editor jurnal

• Daftar KTI (jumlah KTI) disesuaikan dengan contohnya

• Pembinaan kader ilmiah

• Organisasi profesi ilmiah

(40)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama Lengkap :

Tempat/Tanggal Lahir :

Anak ke :

Nama Ayah Kandung : Nama Ibu Kandung : Nama Istri / Suami :

Jumlah Anak :

Nama Anak : 1. Nama anak pertama 2. Nama anak kedua 3. dst...

Nama Instansi :

Judul Orasi :

Bidang Kepakaran : No. SK Pangkat Terakhir :

No. PAK Peneliti Utama Golongan IV/e dan tanggal disahkan oleh Kepala LIPI

(41)

B. Pendidikan Formal

No. Jenjang Nama Sekolah/PT Kota dan Negara

Ta h u n

Lulus

1 SD

2 SMP

3 SMA

4 S1 5 S2 6 S3

C. Pendidikan Nonformal

No. Nama Kursus/ Pelatihan Lamanya hn Tempat 1 ....

2 .... 3 .... dst dst

D. Riwayat Jabatan Fungsional

No. Jenjang Jabatan TMT Jabatan

1 Peneliti Pertama Tanggal - Bulan - Tahun 2 Peneliti Muda Tanggal - Bulan - Tahun

(42)

E. Riwayat Jabatan Struktural

No . Tahun Nama Jabatan/Eselon Nama Instansi

1 ....

2 .... 3 ....

dst dst

F. Karya Tulis Ilmiah

No. Kualiikasi Jumlah

1. Penulis Tunggal ...

2. Penulis Utama ...

3. Penulis bersama Penulis lainnya ...

Total ...

No. Bahasa Jumlah

1. Karya Tulis dalam Bahasa Inggris ... 2. Karya Tulis dalam Bahasa Indonesia ... 3. Karya Tulis dalam Bahasa Lainnya ...

Total ...

G. Pembinaan Kader Ilmiah

No. Nama Perguruan Tinggi Tahun Mengajar

1. ... ...

2. ... ...

dst. dst. dst.

(43)

H. Tanda Penghargaan

hn Nama/Jenis Penghargaan Pejabat/Instansi yang Memberikan

1. ... ...

2. ... ...

dst. dst. dst.

I. Organisasi Profesi

No. Nama Organisasi Jabatan

1. ... ...

2. ... ...

(44)

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Kepala LIPI No. 07/E/2009 tentang Tata Cara Pengukuhan Peneliti Utama Untuk Mendapatkan Gelar Profesor Riset.

2. LIPI Press. 2013. Pedoman Penerbitan Buku LIPI Press. Jakarta: LIPI Press.

Gambar

Gambar 1. Contoh ukuran margin format A5
Gambar 2. Contoh halaman sampul bagian depan
Gambar 3. Contoh halaman sampul bagian belakang
Gambar 4. Contoh halaman judul utama
+4

Referensi

Dokumen terkait