• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 411/ MENHUT-II/ 2004

TENTANG

PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

KEPADA PT. PANAMBANGAN ATAS AREAL HUTAN PRODUKSI SELUAS ± 43.240 (EMPAT PULUH TIGA RIBU

DUARATUS EMPAT PULUH) HEKTAR YANG TERLETAK DI KABUPATEN KUTAI TIMUR, DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

MENTERI KEHUTANAN,

Membaca : 1. Surat Presiden Direkt ur Ut ama PT. PANAMBANGAN Nomor

013/ IV/ ADM/ 12/ C/ 1992 t anggal 13 April 1992 perihal Permohonan

Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu Pada Hut an Alam (d/ h Hak Pengusahaan Hut an) di Kabupat en Kut ai Timur, Provinsi Kalimant an

Timur;

2. Akt a Nomor 9 t anggal 16 Januari 1970 t ent ang Pendirian Perseroan Terbat as (PT). PANAMBANGAN yang dibuat dihadapan R. Moel j at mo, Not aris di Surakart a yang t elah disahkan berdasarkan keput usan Ment eri Kehakiman Nomor J. A. 5/ 30/ 3 t anggal 26 Maret 1970 dan perubahan-perubahan t erakhir dengan Akt a Nomor 39 t anggal 18 Nompember 1999 yang dibuat di hadapan DR. Teddy Anwar, SH. SpN Not aris Di Jakart a.

Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya al am yang mempunyai pot ensi

ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional;

b. bahwa dal am rangka pemanf aat an sumber daya alam hut an produksi

t ersebut huruf a, berdasarkan surat Ment eri Pert anian Nomor 480/ Kpt s/ Um/ 10/ 1072 Tanggal 10 Okt ober 1972 Kepada PT. PANAMBANGAN t elah diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an al am (d/ h Hak Pengusahaan Hut an) di Kabupat en Kut ai Timur, Provinsi Kalimant an Timur yang masa berlakunya berakhir t anggal 10 Okt ober 1992;

c. bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan Nomor 657/ Menhut

-VI/ 1997 t anggal 6 Juni 1997 Kepada PT. PANAMBANGAN t elah diberikan perset uj uan prinsip perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam seluas ± 44. 786 ( Empat Puluh empat ribu t uj uh rat us del apan puluh enam) Hekt ar yang t erlet ak di Kabupat en Kut ai Timur, Provinsi Kalimant an Timur;

d. bahwa berdasarkan Surat Kepal a Badan Planologi Kehut anan Nomor

S. 109/ VII-KP/ Rhs/ 2004 t anggal 3 Agust us 2004, Luas areal t ersebut pada huruf c yang l ayak dimanf aat kan adal ah seluas ± 43. 240 (empat peluh t iga ribu dua rat us empat puluh)hekt ar;

e. bahwa berdasarkan penilaian Depart emen Kehut anan melalui Lembaga Penilai

Independen (LPI) areal dimaksud huruf d, memenuhi syarat unt uk dikelola sebagai unit manaj emen pemanf aat an hut an secara lest ari;

(2)

f . bahwa berdasarkan perat uran perundangan yang berlaku PT. PANAMBANGAN t elah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan unt uk mendapat perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;

g. bahwa sehubungan dengan hal-hal t ersebut diat as, dipandang perlu menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Al am kepada PT. PANAMBANGAN at as hut an produksi seluas ± 43. 240 ( empat puluh t iga ribu dua rat us empat puluh) Hekt ar yang t erlet ak di Kabupat en Kut ai Timur, Provinsi Kalimant an Timur;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok

Agraria;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970

t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri;

3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah;

6. Undang-uandang Nomor 25 Tahun 1999 t ent ang Perimbangan Keuangan Ant ara

Pusat dan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan;

8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan Negara;

9. Perat uran Pemerint ah Nomor 33. Tahun 1970 t ent ang Perencanaan Hut an;

10. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1985 Tent ang Perlindungan Hut an;

11. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi Sumber Daya

Hut an;

12. Perat uran Pemerint ah nomor 59 Tahun 1998 j is. Perat uran Pemerint ah Nomor

74 Tahun 1999 dan Perat uran Pemerint ah Nomor 92 Tahun 1999 Tent ang Tarif At as Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang berlaku pada Depart emen Kehut anan dan Perkebunan;

13. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Anal isis Mengenai Dampak

Lingkungan;

14. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah

dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Ot onom;

15. Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan

Penyusunan Rencana Pengelol aan Hut an, Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;

16. Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 Tent ang Dana Reboisasi;

17. Keput usan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 t ent ang Kedudukan, Tugas, Susunan

Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen;

18. Keput usan Presiden Nomor 228/ M Tahun 2001 t ent ang Pembent ukan Kabinet

Got ong Royong;

19. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 602/ Kpt s-II/ 1998 j o.

Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 622/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangunan (UPL) Pembangunan Kehut anan dan Perkebunan;

20. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 123/ Kpt s-II/ 2001 t ent ang Organisasi dan

Tat a Kerj a Depart emen Kehut anan;

21. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 4795/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria dan

Indikat or Pengel olaan Hut an Al am Produksi Lest ari pada Unit Pengelolaan;

22. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6885/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Tat a Cara dan

Persyarat an Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu;

23. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6887/ Kpt s-II/ 2002 j is Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 10031/ Kpt s-II/ 2002 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 59/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Pengenaan Sanksi Administ rasi at as Pelanggaran Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an, Izin Pemungut an Hasil Hut an , dan Izin Usaha Indust ri Primer Hasil Hut an;

24. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 8171/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria

Pot ensi Hut an Alam pada Hut an Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHL) pada Hut an Alam;

(3)

25. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 16/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 280/ Kpt s-II/ 2003 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 61/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana Kerj a Tahunan dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;

26. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 33/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor SK. 44/ Menhut -II/ 2004 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 58/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Tat a Cara Penyelesaian Hak Pengusahaan Hut an Alam at au Hak Pengusahaan Tanaman yang Tel ah Mendapat Perset uj uan Prinsip Berdasarkan Permohonan;

27. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 88/ kpt s-II/ 2003 t ent ang Krit eria Pot ensi Hut an Alam Pada Hut an Produksi Yang Dapat Dilakukan Pemanf aat an Hut an Secara Lest ari;

28. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 445/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran PSDH;

29. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 334/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Penat ausahaan Hasil Hut an;

30. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 446/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;

31. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 149/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penilaian Kelangsungan izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an pada Hut an Alam;

32. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 150/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penyerahan dan Penerimaan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam Sebelum Jangka Wakt u Izin Berakhir;

33. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 208/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penil aian Kinerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam di Unit Manaj emen dal am rangka Pengel olaan Hut an secara Lest ari;

34. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 292/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Penyelenggaraan Kerj asama Pemegang Izin Usaha Hasil Hut an Kayu dan Bukan Kayu di Hut an Produksi dengan Koperasi;

35. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Izin Peralat an

unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam dan at au pada Hut an Tanaman at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu (IPK);

36. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 149/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Tat a Cara

Pengenaan, Penagihan, dan Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Produksi.

Memperhat ikan : Rekomendasi Gubernur Kalimant an Timur Nomor 522/ 11/ 1715/ TAN. PRODA t anggal 2 Pebruari 1993.

M E M U T U S K A N :

Menet apkan :

KESATU : Memberikan perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada

hut an Alam kepada PT. PANAMBANGAN areal hut an Produksi seluas ± 43. 240 ( empat puluh t iga ribu dua rat us empat puluh) hekt ar yang t erlet ak di kelompok hut an S. Bengalon, Kabupat en Kut ai Ti mur, Provinsi Kalimant an Timur, sebagaimana Pet a areal t erlampir.

KEDUA : Luas dan let ak def init if areal kerj a IUPHHK pada hut an alam t ersebut pada dikt um

KESATU dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan penat an bat as dilapangan.

(4)

KETIGA : PT. PANAMBANGAN sebagai pemegang IUPHHK pada hut an alam berhak :

a. Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam Keput usan ini, dan

berhak memperoleh manf aat dari hasil usahanya.

b. Diberikan j at ah produksi hasil hut an kayu t ahunan :

a. Et at luas maksimum : 720 hekt ar/ t ahun

b. Et at volume maksimum (JPT) : 28. 531 m3/ t ahun

c. Et at Bat ang : 6. 514 bat ang/ t ahun

KEEMPAT : PT. PANAMBANGAN sebagai pemegang IUPHHK pada hut an alam harus memenuhi

kewaj iban sebagai berikut :

1. Membuat dan menyerahkan :

a. Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK) pada hut an

alam unt uk seluruh areal kerj a selama j angka wakt u berlakunya izin selambat -lambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak izin diberikan,

b.

Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKL

UPHHK) pada hut an al am 3 (t iga) bulan sej ak RKUPHHK disahkan,

c. Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKT-UPHHK)

pada hut an alam sesuai dengan pedoman yang dit et apkan, selambat -lambat nya 2 (dua) bul an sebelum RKT t ahun berj alan;

2. Melakukan sist em silvikul t ur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) sesuai lokasi

dan j enis t anaman yang dikembangkan.

3. Melakukan penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang berlaku.

4. Melakukan penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai st andar

akunt ansi kehut anan yang berlaku (PSAK 32).

5. Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri primer hasil

hut an,

6. Melakukan kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh dalam wakt u 180

(serat us delapan puluh) hari sej ak diberikan izin ini;

7. Menggunakan peralat an kerj a yang j umlah dan at au j enisnya sesuai dengan

izin;

8. Melakukan pengukuran dan penguj ian hasi l hut an kayu sesuai ket ent uan yang

berlaku;

9. Melakukan kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat paling lambat

1 (sat u) t ahun set elah dit erimanya izin. Kerj asama dapat berupa penyert aan saham dan at au kerj asama dal am usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an Kayu pada hut an alam,

10. Melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam

dengan kemampuan sendiri, meliput i kegiat an-kegiat an penebangan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an kayu sesuai Rencana Kerj a (RK), Rencana Kerj a Lima Tahunan (RKL) dan Rencana Kerj a Tahunan (RKT) IUPHHK pada hut an alam yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan yang berlaku;

11. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj a paling lambat 3 (t iga) bulan sej ak

diberikan IUPHHK pada hut an al am dan diselesaikan dalam wakt u 3 (t iga) t ahun dan selanj ut nya dit et apkan areal kerj anya;

12. Melaksanakan permudaan secara alami at au buat an dan pemeliharaan hut an;

13. Membuat dan menyampaikan l aporan sesuai ket ent uan yang berlaku,

14. Melaksanakan perlindungan hut an di ar eal kerj anya dari gangguan keamanan,

(5)

15. Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) at as hasil hut an kayu,

16. Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan t enaga lain yang

memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang berlaku;

17. Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi (kesej aht eraan)

masyarakat yang berada di dalam at au di sekit ar areal kerj anya,

18. Memperl ancar pet ugas yang mengadakan bimbingan, pengawasan dan

penelit ian,

19. Memat uhi dan melaksanakan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dalam

lampiran keput usan ini dan perat ur an perundangan yang berlaku.

KELIMA : 1. IUPHHK pada hut an alam ini t idak dapat dipindaht angankan kepada pihak l ain

t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan.

2. Pemegang IUPHHK pada hut an alam dialarang mengont rakkan at au

menyerahkan seluruh kegiat an usahanya kepada pihak lain t anpa perset uj uan t ert ulis dari Ment eri Kehut anan.

KEENAM : 1. IUPHHK pada hut an alam t idak merupakan hak kepemil ikan at as kawasan

hut an.

2. Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an t anaman ini, t idak dapat dij adikan j aminan at au dij aminkan kepada pihak l ain.

KETUJUH : 1. Apabila di dalam areal IUPHHK pada hut an alam t erdapat lahan yang t elah

menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t elah di duduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka l ahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am.

2. Apabila lahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal

IUPHHK pada hut an al am, maka penyel esaiannya dilakukan oleh PT. PANAMBANGAN dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan yang berlaku.

KEDELAPAN : 1. Minimal set iap 3 (t iga) t ahun IUPHHK pada hut an alam ini diadakan penilaian

unt uk menget ahui kemampuan pengelolaannya sesuai ket ent uan yang berlaku.

2. Pemegang IUPHHK pada hut an alam dalam Keput usan ini akan dikenakan sanksi

apabila melanggar ket ent uan dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KESEMBILAN : PT. PANAMBANGAN harus melunasi sisa iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

unt uk j angka wakt u 25 (dua puluh lima) t ahun yang belum dibayar, selambat -lambat nya 2 (dua) t ahun sej ak izin ini dit erbit kan.

KESEPULUH : Keput usan ini dan lampiran-lampirannya merupakan sat u kesat uan yang t idak

t erpisahkan.

KESEBELAS : Keput usan ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan unt uk j angka wakt u 45 (empat

puluh lima) t ahun, kecuali apabila diserahkan kembali oleh pemegang izin at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan.

Halaman terakhir tidak ada

Referensi

Dokumen terkait

– To revise article 27 paragraph 3 of Indonesian Electronic Information and Transaction Law and emphasize multi-stakeholder dialogue.. •

[r]

Similarly, a thesis written in Arabic should have its abstract in Bahasa Melayu (without title), followed by abstract in Arabic (without title) and the other in English

Mataram I pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tegal akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara elektronik

02.A6/BA-PMB.BI/PL/PEDU-PDT/VIII/2012 tanggal 16 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan

2015 I nt ernat ional Conference on Space Science and Com m unicat ion ( I conSpace) , Langkawi,

More specifically, chapter IV outlines some of the ways in which States are increasingly censoring information online, namely through: arbitrary blocking or filtering of content;

11/ 2008 t ent ang Inf ormasi dan Transaksi Elekt ronik (ITE) j ust ru memiliki sif at dan karakt er yang bert ent angan dengan semangat perlindungan HAM.. ancaman serius