• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Buah Naga Dan Jerami Padi Terhadap Kandungan Antioksidan Dan Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea Reptans, Poir.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Buah Naga Dan Jerami Padi Terhadap Kandungan Antioksidan Dan Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea Reptans, Poir.)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH KULIT BUAH NAGA DAN JERAMI PADI TERHADAP KANDUNGAN

ANTIOKSIDAN DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans, Poir.)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaiakan Program Studi Strata I pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

TRIA AYU PAMBUDI NINGSIH A420130101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH KULIT BUAH NAGA DAN JERAMI PADI TERHADAP KANDUNGAN ANTIOKSIDAN DAN PERTUMBUHAN

TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans, Poir.)

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

TRIA AYU PAMBUDI NINGSIH A420130101

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

(Dra. Aminah Asngad, M.Si.) NIDN. 0628095901

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH KULIT BUAH NAGA DAN JERAMI PADI TERHADAP KANDUNGAN

ANTIOKSIDAN DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans, Poir.)

OLEH

TRIA AYU PAMBUDI NINGSIH A420130101

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji:

1. Dra. Aminah Asngad, M. Si ( )

2. Dra. Suparti, M.Si ( )

3. Drs. Djumadi, M.Kes ( )

Dekan,

(Prof. Dr. Harun Joko Prayitono, M. Hum) NIDN. 0028046501

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 4 Agustus 2017

Penulis

Tria Ayu Pambudi Ningsih A420130101

(5)

1

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH KULIT BUAH NAGA DAN JERAMI PADI TERHADAP KANDUNGAN

ANTIOKSIDAN DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans, Poir.)

ABSTRAK

Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. Bahan organik (kompos jerami) sebagai bahan pensuplai berbagai unsur hara (C, N, P, K, S, dan senyawa lainnya) dalam kisaran yang luas sebagai hasil dari proses dekomposisi. Pada 1 mg/ml kulit buah naga merah mampu menghambat 1,02% radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian pupuk organik cair limbah kulit buah naga dan jerami padi terhadap pertumbuhan dan kandungan antioksidan tanaman kangkung darat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor 1 yaitu dosis pupuk (P1=7ml, P2= 10ml, P3= 13ml), dan faktor 2 yaitu waktu penyiraman (W1=3 hari, W2= 7hari, W3= 9hari). Analisis data menggunakan anova dua jalur. Pertambahan tanaman kangkung darat paling tinggi pada perlakuan P1W3 yaitu 1,22cm, nilai berat basah tertinggi pada perlakuan P1W2 yaitu 0,76g dan kandungan antioksidan tertinggi pada perlakuan P3W2 yaitu 92,2%. Tidak terdapat pengaruh interaksi dosis dan waktu penyiraman terhadap berat dan ada pengaruh interaksi terhadap peningkatan kadar antioksidan dan tinggi tanaman kangkung darat.

Kata kunci : Pupuk organik cair, jerami padi, kulit buah naga, tanaman kangkung darat, antioksidan.

ABSTACT

Organic fertilizers are the collective name for all types of organic matter of plant and animal origin that can be converted into nutrients available to plants. Organic materials (straw compost) as suppliers of various nutrients (C, N, P, K, S, and other compounds) in a wide range as a result of the decomposition process. Antioxidant activity on dragon fruit skin is greater than activity in fruit. In 1 mg / ml red dragon fruit skin can inhibit 83.48% 1.02% of free radicals. The purpose of this study is to determine the effect of the provision of liquid organic fertilizer waste dragon fruit skin and rice straw to the growth and content of antioxidant plants kangkung land. This study used an experimental method with Completely Randomized Design (RAL) with two factors. Factor 1 is fertilizer dose (P1 = 7ml, P2 = 10ml, P3 = 13ml), and factor 2 is watering time (W1 = 3 days, W2 = 7 days, W3 = 9 days). Data analysis using two-way anova. The highest increase of ground kangkung in P1W3 treatment was 1.22cm, the highest wet weight value in P1W2 treatment was 0.76g and the highest antioxidant content in P3W2 treatment was 92.2%. There was no influence of dose interaction and time of watering on the weight

(6)

2

and there was an interaction effect on the increase of antioxidant level and the height of the ground water kangkung.

Keywords: Liquid organic fertilizer, straw, dragon fruit skin, ground kale plant, antioxidant.

1. PENDAHULUAN

Kangkung darat (Ipomoea reptans) merupakan sayuran yang dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi. Tanaman ini tumbuh pada tanah yang memiliki banyak kandungan air. Pada pertumbuhan kangkung darat diperlukan unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan tumbuhnya. Upaya untuk memenuhi unsur hara, peningkatan kualitas dan produksi, perlu suatu pemupukan. Menurut Margianto (2007) kebutuhan nitrogen untuk tanaman kangkung adalah 69 kg N/ha, 54 kg P2O5/ha, dan 21 kg K2O/ha. Sawi dan kangkung merupakan tanaman C3 yang memiliki karakteristik kebutuhan unsur hara tersendiri dibanding tanaman C4 atau CAM. Kandungan klorofil, di dalam sayuran daun merupakan salah satu kriteria penting untuk menentukan kandungan zat gizi sayuran daun. Klorofil diketahui berperan sebagai antioksidan bagi tubuh (Iriyani,2014). Antioksidan yang ada di dalam tanaman kangkung darat perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan yang ada di dalam tubuh kita. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menangkal atau meredam dampak negatif oksidan. Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga apabila terbentuk banyak radikal maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Status antioksidan dapat ditingkatkan melalui penyediaan bahan makanan tambahan (suplemen) untuk mengurangi beberapa resiko penyakit yang terjadi akibat radikal bebas tadi (Ferguson, et al., 2004). Peningkatan kandungan antioksidan pada tanaman kangkung dapat ditambahkan melalui pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari berbagai bahan pembuat pupuk alami seperti kotoran hewan, bagian tubuh hewan, tumbuhan, yang kaya akan mineral serta baik untuk pemanfaatan penyuburan tanah. Kulit buah naga mengandung polyphenol dan

(7)

3

antioksidan, aktivitas antioksidan di kulit buah lebih tinggi dari aktivitas dalam buah. Sehingga, kulit buah naga berpotensi untuk dimanfaatkan untuk meningkatkan kandungan antioksidan pada suatu tanaman. Jerami padi merupakan salah satu bahan yang dapat dan mudah digunakan untuk pembuatan pupuk organik, hal ini karena banyaknya jerami padi ketika musim panen tiba. Jerami padi merupakan sumber hara yang potensial dalam menambah unsur hara dan memperbaiki sifat-sifat tanah. Jerami padi mengandung 40% C, 0,6% N, 0,1% S, 1,5% Si (Setyanto, 2008). Pupuk jerami padi merupakan pupuk organik KCl, dimana pupuk ini berfungsi untuk penambahan unsur K, dan Cl pada pertumbuhan tanaman. Pupuk ini digunakan untuk pertumbuhan kangkung darat yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman berupa tinggi tanaman dan berat basah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan pupuk organik cair dari limbah kulit buah naga dan jerami padi dapat meningkatkan pertumbuhan dan kandungan antioksidan pada tanaman kangkung darat.

2. METODE

Penelitian ini dilakukan di Green House Universitas Muhammadiyah Surakarta, pengujian kandungan antioksidan di Laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei sampai April 2017. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), pola faktor terdiri dari 2 faktor dengan 3 perlakuan. faktor 1 dosis pupuk cair (P) kulit buah naga dan jerami padi (P1= 7ml, P2= 10ml, P3= 13ml) dan faktor 2 yaitu waktu pemberian pupuk cair (W1= 5hari, W2=7hari, W3 = 9hari).

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit buah naga, jerami padi, EM4, air, dedak, gula jawa, tabel pengamatan, air, aquades, alumunium foil, DPPH 4mg, metanol, kangkung darat, kertas label, tissue. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaduk kayu, ember, kompor, panci, karung atau kantong besar, timbangan, nampan, pisau, gunting, penumbuk, polybag, centong, pengaduk kayu, timbangan, gayung, gelas ukur,

(8)

4

penggaris, alat dokumentasi, timbangan analitik, gelas ukur 100ml, gelas ukur 200ml, pipet volume 1 ml, pipet ukur 1 ml, pipet ukur 5ml, labu takar 100ml, labu takar 5ml, kuvet, spektrofotometer UV-Vis.

Pelaksanaan penelitian diawali dengan pembuatan pupuk jerami padi dan kulit buah naga selama 7 hari. Pupuk dicampur selama pembuatan dan menggunakan bahan air gula dedak, serta air. Kemudian,setelah 7 hari, menyaring pupuk dan dimasukkan ke dalam botol. Kemudian pupuk yang dihasilkan siap diaplikasikan ke tanaman dan kemudian tanaman diuji di laboratorium.

Uji kandungan antiokdidan melalui metode DPPH. Analisis data yang adalah deskriptif kuantitatif untuk mengatahui kandungan antioksidan pada tanaman kangkung darat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Hasil

Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan tinggi dan berat basah tanaman kangkung darat

Perlakuan Rata-rata Pertambahan

Tinggi Tanaman (cm)

Berat Basah Tanaman (gram) P1W1 P2W1 P3W1 P1W2 P2W2 P3W2 P1W3 P2W3 P3W3 0,38 0,411 0,188 0,87 0,27* 1,08 1,22** 0,57 0,36 0,56635 0,267625* 0,53485 0,7635** 0,3711 0,7211 0,502 0,7647 0,56335

Tabel 4.2 Inhibisi Antioksidan dalam Tanaman Kontrol Kangkung Darat

Tanaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Absorbansi

Sampel 0,457 0,384 0,331 0,208 0,297 0,211 0,312 0,400 0,141

(9)

5

Tabel 4.3 Inhibisi Antioksidan dalam Tanaman Kangkung Darat

Tanaman P1W1 P2W1 P3W1 P1W2 P2W2 P3W2 P1W3 P2W3 P3W3 Absorbansi Sampel 0,513 0,085 0,128 0,179 0,182 0,051 0,127 0,053 0,127 Inhibisi (%) 76,5 86,9 80,3 72,5 72* 92,2** 80,5 91,9 89,4 keterangan: *nilai terendah **nilai tertinggi 3.2Pembahasan

Berdasarkan penelitian pemberian pupuk cair organik limbah kulit buah naga dan jerami padi tidak berpengaruh pada pertumbuhan tinggi tanaman kangkung darat. Berdasarkan analisis anova dua jalur, dosis pupuk organik maupun waktu penyiraman pupuk tidak berpengaruh nyata dalam pertambahan pertumbuhan tanaman kangkung darat. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengenceran pada pupuk organik cair sehingga keasaman pada pupuk organik menghambat pertumbuhan dari tanaman kangkung darat. Tujuan pemberian bahan organik (kompos jerami) sebagai bahan pensuplai berbagai unsur hara (C, N, P, K, S, dan senyawa lainnya) dalam kisaran yang luas sebagai hasil dari proses dekomposisi berupa senyawa sederhana yang cepat dimanfaatkan oleh mikroorganisme tanah dan juga tersedia sebagai hara bagi tanaman.

Berdasarkan penelitian, dapat diperoleh hasil dosis pupuk maupun waktu pemberian pupuk tidak berpengaruh nyata pada berat basah tanaman kangkung darat. Hal ini dapat disebabkan karena terhambatnya pertambahan tinggi tanaman sehingga berat basah pada tanaman tidak berpengaruh nyata. Berat basah suatu tanaman dapat digunakan sebagai banyak sedikitnya kadar air yang ada di dalamnya. Jika pertumbuhan terhambat maka air yang di dapat suatu tanaman juga sedikit.

(10)

6

Antioksidan dalam tanaman umumnya tersimpan dalam zat warna dalam tanaman seperti klorofil dan warna merah pada buah atau daun. Antioksidan dianalisis menggunakan uji aktivitas antioksidan metode DPPH dengan pelarut metanol absolut dalam pembuatan ekstrak. Uji ini digunakan untuk mengetahui aktivitas dan inhibisi (%) tanaman kangkung darat pada masing-masing perlakuan dan kontrol. Berdasarkan tabel 4.5 kandungan antioksidan pada tanaman kangkung yang diberi perlakuan lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol. Pada tanaman kangkung yang diberi perlakuan P3W2 (dosis pupuk cair 13ml dengan interval waktu pemberian 7hari sekali) memiliki inhibisi antioksidan tertinggi pada tanaman perlakuan yaitu sebesar 92,2%, sedangkan nilai terendahnya terdapat pada perlakuan P2W2 (dosis pupuk cair 10ml dengan interval waktu 7 hari sekali) yaitu sebesar 72%. Sehingga dapat diketahui bahwa pupuk organik cair limbah kulit naga berpengaruh pada kandungan antioksidan tanaman kangkung darat.

4. PENUTUP

Berdasarkan penelitian tidak ada peningkatan pertumbuhan dan berat basah pada tanaman kangkung darat setelah diberikan pupuk organik cair limbah kulit buah naga dan jerami padi. Adanya peningkatan kadar antioksidan pada tanaman kangkung darat dengan inhibisi tertinggi 92,2% pada perlakuan P3W2 (Dosis Pupuk Organik 13ml dengan interval waktu 3hari sekali). Pada perlakuan atau pemberian pupuk sebaiknya diperhatikan jumlah pupuk yang akan diberikan karena sangat beresiko pada tanaman yang dapat menyebabkan layu bahkan mati.

Saran dari peneliti yaitu perlu adanya penelitian pupuk organik cair dari limbah yang ada disekitar. Hasil pembuatan pupuk organik cair sebaiknya diencerkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Ferguson, LR., Philpott, M., Karunasinghe, N. 2004. Dietary Cancer and Prevention Using Antimutagens. Toxicol. 198 : 147-159.

(11)

7

Iriyani, Dwi; Nugrahani, Pangesti. 2014. Kandungan Klorofil, Karotenoid, Dan Vitamin C Beberapa Jenis Sayuran Daun Pada Pertanian Periurban Di Kota Surabaya. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 15, Nomor 2.

Gambar

Tabel 4.1 Rata-rata  pertambahan tinggi dan berat basah tanaman kangkung darat
Tabel 4.3 Inhibisi Antioksidan dalam Tanaman Kangkung Darat  Tanaman  P 1 W 1 P 2 W 1 P 3 W 1 P 1 W 2 P 2 W 2 P 3 W 2 P 1 W 3 P 2 W 3 P 3 W 3 Absorbansi  Sampel  0,513  0,085  0,128  0,179  0,182  0,051  0,127  0,053  0,127  Inhibisi (%)  76,5  86,9  80,3

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui pengaruh pupuk organik cair limbah jerami padi dan limbah cangkang telur ayam terhadap pertumbuhan tanaman dilihat dari tinggi dan berat basah

Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya terkait dengan penggunaan urin manusia sebagai pupuk organik cair hidroponik antara lain: 12. Penggunaan sistem

Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan pemberian pupuk POC keongmas terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan luas daun

Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair jerami padi terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) maka dilakukan analisis data dengan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan pupuk organik cair dari limbah kulit buah naga dan

P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kangkung darat den- gan pemberian pupuk organik berbahan dasar kotoran kelinci dan untuk mengetahui dosis kompos yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir.)..

Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik limbah cair kelapa sawit ketika tanaman telah berumur 5 hari setelah tanam di polybag dengan interval 2 hari sekali dan