• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Pustakawan Pendidikan Jarak Jauh di era Disrupsi: Studi kasus di Perpustakaan Universitas Terbuka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Pustakawan Pendidikan Jarak Jauh di era Disrupsi: Studi kasus di Perpustakaan Universitas Terbuka"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Pustakawan Pendidikan Jarak Jauh di era Disrupsi:

Studi kasus di Perpustakaan Universitas Terbuka

M Pandu Rustiyono Pustakawan Universitas Terbuka

[email protected]

ABSTRAK

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia kini memasuki era Revolusi Industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau yang dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Universitas Terbuka yang menggunakan pembelajaran jarak jauh terhadap mahasiswanya tersebar dipenjuru nusantara dan di 24 negara, dalam perkuliahan di Universitas Terbuka (UT) dimana Modul (Bahan ajar) menjadi wakil dosen bagi mahasiswa,namun sejak era digital UT sudah melakukan Tutorial online (Tuton) sehingga dapat menjembatani mahasiswa dengan Dosen(Tutor). Begitu juga dalam layanan Perpustakaan, UT telah melalukan layanan secara elektronik. Seperti Ruang baca Virtual (RBV) yang menjadi primadona bagi mahasiswa UT.disamping Repository dan layanan e-Resources. Pustakawan UT diharuskan

bersahabat dengan perkembangan internet, termasuk media social di era digital seperti ini.disamping itu pustakawan harus mampu mengubah pola fikir untuk menjadi mitra bagi peneliti di perguruan tinggi. Bahkan sekarang bisa di bilang era “Pustakawan digital”.

Pendahuluan

Dewasa ini Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat disegala bidang bidang tanpa terkecuali Perpustakaan. Semula perpustakaan masih bersifat tradisional, kemudian berkembang menjadi perpustakaan elektronik dan sekarang menjadi perpustakaan digital.Di era digital peran teknologi informasi sangat besar mendukung proses belajar mengajar. Memahami lingkungan pembelajaran menjadi penting karena dengan memanfaatkan advanced teknologi informasi maka keterbatasan dalam proses pembelajaran menjadi tidak terbatas. Universitas Terbuka adalah universitas Negeri yang didirikan oleh pemerintah pada tahun 1984 menggunakan model pembelajaran mandiri dan Terbuka jarak jauh. Mahasiswa unversitas Terbuka (UT) tersebar dipelosok tanah air dan beberapa negara. Salah satu tujuan di dirikannya UT untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Secara administratif, mahasiswa UT tersebar hampir diseluruh wilayah kedaulatan Indonesia dan juga dibeberapa negara sahabat. Dalam penyelenggaraan pendidikan, UT bekerja sama dengan semua perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia. Pada setiap kota yang terdapat perguruan tinggi negeri, tersedia unit layanan UT yang disebut Unit Program Belajar Jarak Jauh-Universitas Terbuka (UPBJJ-UT). Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan bahan ajar, tutorial, praktikum, dan ujian. Saat ini telah terdapat 37 UPBJJ-UT.

Sistem pembelajaran daring (online learning atau e-learning) telah berkembang dengan pesat seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Universitas Terbuka (UT) yang sejak awal menerapkan sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ), tuntutan penerapan pembelajaran daring sudah menjadi keniscayaan. Dalam berbagai kesempatan Menteri Riset, Teknologi, dan

(2)

Pendidikan Tinggi selalu menekankan agar UT menjadi pelopor dalam pembelajaran daring mengingat pengalamannya selama ini dalam penerapan sistem pembelajaran online. Keterbatasan jangkauan layanan Tutorial Tatap Muka (TTM) yang berbasis ruang kelas mengingat sebaran domisili mahasiswa serta tuntutan akan pembelajaran yang lebih efisien menuntut UT untuk lebih meningkatkan layanan pembelajaran secara online.

Sebaran mahasiswa UT secara geografis tersebut menggambarkan betapa besarnya problem yang dihadapi UT dalam memberikan layanan kepada mahasiswa, terutama layanan perpustakaan. Untuk mempermudah kegiatan di lapangan, UT didesain menjadi sebuah perguruan tinggi dengan mata rantai jaringan yang meliputi seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Dengan jaringan ini, UT dapat meman-faatkan fasilitas yang dimiliki perguruan tinggi, baik fasilitas sumber daya maupun fasilitas perpustakaan.

UT mempunyai visi menjadi pusat unggulan dalam penyelenggaraan, penelitian dan penyebaran informasi PTJJ. Sejalan dengan visi tersebut dan luasnya sebaran mahasiswa UT, sudah selayaknya Perpustakaan UT mengembangkan sebuah sistem perpusta-kaan dalam bentuk digital (Digital Library).

Di era disrupsi Sistem perpustakaan digital merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi hambatan dalam penyebaran informasi kepada sivitas akademika UT yang tersebar diseluruh wilayah kedaulatan Indonesia atau di luar negeri.

Tinjauan Pustaka Pendidikan Jarak jauh

Istilah pendidikan terbuka jarak jauh (PTJJ) digunakan sebagai satu istilah yang mencakup makna sistem pendidikan tinggi sistem pendidikan jarak jauh. Hubungan antara kedua sistem tersebut tidak menjadi

terpisah sendiri-sendiri tetapi sebagai satu kesatuan yang utuh dalam satu bentuk pendidikan. Keterpisahan merupakan ciri utama dari sistem pendidikan jarak jauh, sedangkan terbukanya akses terhadap pendidikan dan kebebasan memilih bagi siswa merupakan ciri utama dari sistem pendidikan terbuka (Paulina Pannen, 1999: 24).

Hal senada diungkapkan oleh Tian Belawati (1999 : 30) yang mengemukakan konsep pendidikan terbuka yang dalam bahasa Inggris disebut open education atau open learning konsep ini menekankan pentingnya keluwesan sistem, terutama dalam mengatasi kendala tempat, waktu, dan aspek yang disebabkan oleh karakteristik mahasiswa. Sementara itu, pendidikan jarak jauh (distance education atau distance learning) lebih merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencapai sistem pendidikan terbuka. Dengan paradigma pengajaran saat ini yang berpusatkan pada murid, baik untuk pendidikan jarak jauh maupun pendidikan tradisional, para pustakawan akan menempati peran yang utama dalam memfasilitasi pembelajaran. Saat ini dengan adanya penekanan pada pembelajaran mandiri dan pembelajaran yang sudah diarahkan (directed study learning), para pustakawan memiliki kesempatan untuk menemukan dirinya kembali dan menjadi penjaga pintu gerbang bahan-bahan informasi dari suatu institusi.

Sistem pendidikan jarak jauh (PJJ), yang dipersepsikan sebagai inovasi abad 21, merupakan sistem pendidikan yang memiliki daya jangkau luas, lintas ruang, waktu, dan sosioekonomi. Sistem PJJ membuka akses terhadap pendidikan bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Dengan karakteristik tersebut, sistem PJJ seringkali dianggap sebagai solusi terhadap berbagai masalah pendidikan, terutama yang berkaitan dengan pemerataan dan demokratisasi pendidikan, serta perluasan akses terhadap pendidikan

(3)

berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat. Melalui berbagai perangkat hukum yang telah dikeluarkan pemerintah, antara lain, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyeleng-garaan Pendidikan yang kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010, dan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, sistem PJJ sudah menjadi bagian yang menyatu dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pendidikan. Situasi ini membuka kesempatan dan peluang bagi berbagai institusi pendidikan tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan jarak jauh.

PTTJJ adalah sistem belajar yang berbasis pada mahasiswa. Mengetahui karakteristik dan demografi pembelajar akan membantu institusi pendidikan untuk memahami kemungkinan hambatan belajar yang terjadi dan menyesuaikan layanan yang harus diberikan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan belajar di PTTJJ. Sebagai tambahan, memahami karakter dan motivasi mahasiswa akan memungkinkan institusi untuk mengetahui siapa yang akan berpartisipasi menjadi mahasiswa dan siapa yang tidak (Galusha, 2008).

Pada sistem belajar PTTJJ karakter utama yang sangat umum adalah keterpisahan antara pengajar dan pembelajar dalam segi ruang dan atau waktu (Perraton, 1988). Selain itu komunikasi yang terjadi antara pengajar dan pembelajar adalah tidak terus menerus, dan dilakukan melalui media

baik tercetak ataupun melalui media lainnya (Keegan, 1986).

Perkembangan pesat TIK dapat mempengaruhi penyampaian belajar pada institusi PTTJJ. Sistem penyampaian yang pada awalnya berbasis bahan cetak dan dikirim lewat pos, berkembang dengan penyampaian melalui berbagai bentuk media, dan kemudian secara virtual melalui jaringan internet. Hampir semua bahan ajar dapat disampaikan melalui internet, demikian pula dengan konferensi atau pertemuan tatap muka. Perkembangan TIK membuka kemungkinan dilaksanakannya layanan belajar dengan menggunakan modus baru. Sebagai contoh, kegiatan bantuan belajar dalam bentuk tutorial dapat diselenggarakan secara online, memperkaya modus tutorial yang ada. Sebaliknya modus tutorial lain seperti tutorial tertulis yang mengandalkan jasa surat menyurat, mungkin menjadi kurang sesuai. TIK memberi kesempatan sangat luas untuk berpikir ulang mengenai bentuk dan jenis layanan belajar yang bisa diberikan dengan cara yang baru, yang mungkin tidak terpikir sebelumnya. Dengan demikian menjadi penting untuk dipikirkan jenis-jenis layanan belajar yang bisa dikembangkan, dan juga jenis layanan belajar yang dapat dikurangi atau dihilangkan.

Perpustakaan Pendidikan Jarak Jauh

ACLR (Association of College and Research Libraries) dalam Guidelines for Distance Learning Library Service mendefinisikan layanan perpustakaan pendidikan jarak jauh sebagai Perpustakaan yang mendukung akademi, universitas atau program dan kursus post secondary yang lain yang ditawarkan di luar kampus utama, atau bukan dalam kampus tradisional, dan tanpa peduli di mana mata ujian diberikan. Kursus atau kelas ini mungkin diajarkan dalam format atau media tradisional ataupun nontradisional, mungkin perlu fasilitas fisik atau mungkin tidak perlu fasilitas fisik, dan

(4)

mungkin melibatkan interaksi langsung antara pengajar dan mahasiswa.

Sedang Menurut Lisa Robinson (2004: 85) yang termasuk kategori perpustakaan pendidikan terbuka jarak jauh, adalah sejak perpustakaan ikut menangani pendidikan jarak jauh, baik melalui kursus tertulis, telekonferensi dan kelas-kelas yang diadakan luar kampus, perpustakaan universitas telah memperluas layanannya dengan mengirimkan bahan-bahan (atau fotokopi bahan-bahan) melalui pos kepada mahasiswa pendidikan jarak jauh. Model seperti ini, yaitu perpustakaan yang dalam bentuk fisik terletak berada pada satu lokasi dan mencapai mahasiswa di luar kampus melalui sarana komunikasi, adalah satu model perpustakaan yang memberikan informasi kepada sejumlah program pendidikan jarak jauh.

Prinsipnya dalam perpustakaan pendidikan jarak jauh adalah koleksi yang dapat diakses secara jarak jauh. Dengan demikian, perpustakaan dalam sistem pendidikan terbuka jarak jauh memerlukan sarana navigasi dan pengembangan web yang memungkinkan koleksi perpustakaan dapat diakses secara jarak jauh.

Untuk perpustakaan Universitas Terbuka, content Ruang baca Virtual (RBV) merupakan primadona bagi mahasiswa UT setelah itu baru Repository dan e-resource. Untuk setiap harinya pengunjung RBV mencapai 9000 mahasiswa yang mengaksesnya, namun jika minggu pertama Tutorial online dan 2 minggu menjelang ujian akhir semester (UAS) mengunjunganya bisa mencapai 23.000.

Era Disrupsi

Seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, revolusi industri 4.0 telah mendorong inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan tak

terduga menjadi fenomena yang akan sering muncul pada era revolusi indutsri 4.0.

Era disrupsi 4.0 digambarkan secara harfiah suatu system yang sudah berjalan aman, nyaman dan menyenangkan ‘tercabut

akarnya’ artinya seperti tanaman yang

tercabut akar-akarnya, tercabut, terlepas dari tanah tanpa meninggalkan akar, sehingga bersih, rapih dan diganti dengan tanaman lain yang lebih indah dan mempesona.

Era disrupsi 4.0 oleh profesi pustakawan dimaknai sebagai era yang harus cepat adaptif dengan segala bentuk perubahan yang terjadi disekitarnya, dan menyesuaikan tuntutan pemustaka yang semakin beragam dan kompleks. Mengingat pustakawan sudah mempunyai kompetensi professional dan kompetensi personal , semestinya pustakawan tidak hilang pada era disrupsi 4.0. pustakawan wajib melakukan transformasi dengan pikiran dan tindakan cerdas menuju perpustakaan 4.0 dan pustakawan 4.0 . koleksi perpustakaan digital menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi walau masih perlu koleksi cetak dalam jumlah yang sedikit. Pustakawan sebagai mesin wajib bersinergi dan berkolaborasi dengan pustakawan lain.

Perpustakaan bukan sekedar tempat membaca atau mencari informasi, namun perpustakaan menjadi working space tempat munculnya inovasi-inovasi baru dan menjadi virtual office.

Pembahasan

Peran Pustakawan UT

Dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi dikenal dua metode penyampaian materi ajar yaitu, model pendidikan tinggi tatap muka (PTTM) dan pendidikan tinggi jarak jauh(PTJJ). Pada sistem PTTM proses pembelajaran biasanya berlangsung di dalam kelas (ruang kuliah) dan adanya pertemuan tatap muka antara pengajar (dosen) dengan mahasiswa,

(5)

sedangkan pada sistem PTJJ, dosen dan mahasiswa dibatasi oleh jarak. Sebagian besar komunikasi dosen dan mahasiswa dilakukan melalui media surat, telepon, faksimili atau e-mail. Kontak antara dosen dan mahasiswa relatif kurang terjadi karena faktor geografis. Pertumbuhan pesat institusi pendidikan tinggi telah menimbulkan berbagai tekanan yang menggeser tradisi elitis menjadi pendidikan tinggi massa. Dahulu pendidikan hanya diikuti kelompok elit. Sekarang siapapun yang berminat memiliki kesempatan menempuh pendidikan tinggi, tanpa kecuali. Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan untuk semua (education for all) dan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) yang diusung oleh UNESCO. Disinilah peran perpustakaan menjembatani mahasiswa dengan Dosen (staf akademik) dalam hal ini dengan adanya Ruang Baca Virtual atau modul online bisa membantu mahasiswa dalam hal pembelajaran di tingkat

pendidikan Tinggi, yang sesuai dengan Misi UT yaitu:

1. Menyediakan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi semua lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan ber-bagai program PTTJJ.

2. Mengkaji dan mengembangkan sistem PTTJJ.

3. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan Nasional.

Pustakawan UT sangat berperan dalam perkembangan Pendidikan Jarak Jauh, terutama di era digital. Mulai dari konten perpustakaan yang telah digital dari Ruang Baca Virtual sampai Repository yang semuanya telah digitalisasi. Kedepan nya koleksi perpustakaan UT akan menge-depankan koleksi digital, walau koleksi tercetak masih diperlukan namun jumlahnya sedikit.

Gambar diatas adalah web perpustakaan UT. Disamping membuat koleksi menjadi digital,

pustakawan UT wajib menjadi “pustakawan

digital” yaitu mampu memberkan informasi kepada pemustaka yang dibutuhkannya.

(6)

Dalam membantu meningkatkan angka partisipasi mahasiswa, pustakawan UT juga harus berperan sebagai :

1. Agent Informasi

Pustakawan harus menjadi sumber informasi atau corong informasi baik kepada pemustaka juga kepada pimpinan UT untuk mengambil keputusan.

Misal: memberikan informasi tentang Pengiriman Modul agar tidak terlambat diterima mahasiswa dipelosok, maka perlu diberi informasi bagaimana agar tidak telat. Atau supaya angka partisipasi mahasiswa tinggi, diberikan informasi agar mahasiswa tertarik dengan pinjaman lunak via Bank.

2. Marketing Informasi

Pustakawan UT harus mempunyai jiwa marketer, missal membantu market via medsos seperti pada Facebook, instragram, tweeter dsb.

3. Public Relation

Pustakawan UT harus dapat berperan sebagi Humas, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan kepada mahasiswa atau calon mahasiswa baik via telpon, email atau tatap muka.

Kesimpulan

Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembanganilmu penge-tahuan danteknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Banyak kemudahan dan inovasiyang diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital. Layanan menjadilebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luasdengan sistem online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah.

Literasi data dari perpustakan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa UT untuk program pembelajaran agar bisa menyerap informasi yang dibutuhkan. Literasi teknologi menunjukkan kemampuanuntuk memanfaatkan teknologi digital guna

mengolah data dan informasi. Untuk itu peran pustakawan UT akan sangat membantu dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas UT , disamping itu yang terpenting pustakawan harus berperan sebagai agent informasi, mitra peneliti, Marketing dan humas untuk membantu pimpinan mengambil keputusan yang tepat.

Daftar Bacaan

Rizal, Muhammad Nur (2017) Menghadapi era Disrupsi. https://perpustakaan. peradaban.ac.id/2018/03/07menghadapi -era-disrupsi/(diakses 13 juli 2018) Rumani, Sri (2018). Profesi Pustakawan diera

disrupsi 4.0. Jakarta: Kompas. https:// www.kompasiana.com/srirumani/5a90df a5f13344690749dfc2/melayani-dengan-hati-bukan-emosi (diakses 3 Juli 2018) Firmansyah, Bobby (2017). Profesi terancam

punah diera disrupsi. Jakarta:Sindo. http://koran-sindo.com/page/news/ 2017-1108/0/27/Profesi_Terancam_ Punah_Digulung_Disrupsi

(diakses 3 Juli 2018)

Rosyadi, Slamet.(2018). Revolusi Industri 4.0: Peluang dan tantangan bagi Alumni Universitas

Terbuka. Purwokerto:Unsoed. https://www. researchgate.net/publication/324220813 _REVOLUSI_INDUSTRI_40[accessed Jun 25 2018].

Kemristekdikti (2018). Era Revolusi Industri 4.0: Perlu Persiapkan Literasi Data, Teknologi dan Sumber Daya Manusia. http:// belmawa.ristekdikti.go.id/2018/01/17/er a-revolusi-industri-4-0-perlu-persiapkan- literasi-data-teknologi-dan-sumber-daya-manusia(Diakses 3 juli 2018)

Fakta ketergantungan pada teknologi

(2014).http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/232713-8-fakta- ketergantungan-pada-teknologi.html diakses 18 maret 2019)

Galusha, J.M. (1997). Barriers to learning in distance education. Interpersonal Computing and Technology Inovasi disruptif. 2016).https://id.wikipedia.

(7)

org/wiki/Inovasi_disruptif (diakses 27 maret 2018)

Karnawati, D. (2017). Revolusi industri, 75% jenis pekerjaan akan hilang. Diambil dari https://ekbis.sindonews.com/read/1183 599/34/revolusi-industri-75-jenis-pekerjaan-akan-hilang-1488169341 Kasali, R. (2017). Meluruskan Pemahaman soal

Disruption. Diambil dari

https://ekonomi.kompas. com/read/ 2017/05/05/073000626/meluruskan.pe mahaman.soal.disruption.

Pekerjaan yang diprediksi punah akibat revolusi industri apa saja. 2018).https://

regional.kompas.com/read/2018/01/31/ 17225241/pekerjaan-yang-diprediksi- punah-akibat-revolusi-industri-apa-saja(diakses 28 maret 2018) Rakhmat, J. (1997). Hegemoni budaya.

Yogyakarta: Yayasan. BentangBudaya. Schwab, K. (2017). The fourth industrial

revolution. England: Crown Business Press.

Suharmini, Sri dkk (2014) . Tracer Studi D2 Perpustakaan UT. Tangerang selatan : FHISIP UT.

Tait, A. (2000).Planning student support in open and distance learning in the UK. Retrieved April 22, 2012,

from:http://www.col.org/forum/PCFpa pers/tait.pdf( diakses 3 juli 2018) Tofler, A. (1970). Future shock. USA: Random

House.

Widodo, Joko (2017). Untung rugi revolusi industri 4.0 versi Presiden Jokowi.

https://www.merdeka.com/uang/untung-rugi- revolusi-industri-40-versi-presiden-jokowi.html(diakses 23 maret 2018) Where machines could replace humans-and

where they can’t (yet). (2017).

https://public.tableau.com/profile/mcki nsey.analytics#!/vizhome/InternationalA utomation/WhereMachines

CanReplaceHumans (diakses 28 Maret 2018)

Gambar

Gambar diatas adalah web perpustakaan UT.  Disamping membuat koleksi menjadi digital,

Referensi

Dokumen terkait

UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG

Penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan menggunakan sistem pendidikan jarak jauh memberikan beberapa keuntungan antara lain: (1) tidak memerlukan infrastruktur tanah dan

Strategi yang perlu dikembangkan untuk peningkatan kompetensi penyuluh melalui pendidikan jarak jauh UT dapat difokuskan pada : 1 peningkatan pengetahuan pada aspek pelaksanaan

tidak jauh berbeda dengan tujuan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

menetapkan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta pemerintah secara langsung mengimplementasi kebijakan pendidikan tentang pendidikan tinggi jarak jauh, seperti:

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2 Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3 Undang-Undang Nomor 14 Tahun