PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM
(RECHTSVINDING) OLEH HAKIM PENGADILAN AGAMA
BLITAR DALAM PERKARA DISPENSASI NIKAH
SKRIPSI
Oleh:
Mochamad Fuad Hasan NIM 08210045
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM
(RECHTSVINDING) OLEH HAKIM PENGADILAN AGAMA
BLITAR DALAM PERKARA DISPENSASI NIKAH
SKRIPSI
Oleh:
Mochamad Fuad Hasan NIM 08210045
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah,
Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM (RECHTSVINDING) OLEH HAKIM PENGADILAN AGAMA BLITAR DALAM PERKARA
DISPENSASI NIKAH
Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindahkan data dari orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini ada kesamaan, baik isi, logika maupun datanya, maka skripsi dan gelar sarjana yang diperoleh, secara otomatis batal demi hukum.
Malang, 02 Agustus 2012 Penulis,
Mochamad Fuad Hasan NIM 08210045
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing penulisan skripsi saudara Mochamad Fuad Hasan, NIM 08210045, mahasiswa Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, setelah membaca, mengamati kembali, dan mengoreksi berbagai data yang ada di dalam skripsi. Maka penulisan skripsi dengan judul:
PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM (RECHTSVINDING) OLEH HAKIM PENGADILAN AGAMA BLITAR DALAM PERKARA
DISPENSASI NIKAH
Telah dianggap sudah memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan kepada Majelis Dewan Penguji.
Mengetahui, Ketua Jurusan
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Malang, 31 Juli 2012 Dosen Pembimbing,
Dr. Zaenul Mahmudi, M.A. NIP 1961104152000031001
Drs. M. Nur Yasin, M.Ag. NIP 196910241995031003
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan penguji skripsi saudara Mochamad Fuad Hasan, NIM 08210045, mahasiswa Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul:
PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM (RECHTSVINDING) OLEH HAKIM PENGADILAN AGAMA BLITAR DALAM PERKARA
DISPENSASI NIKAH
Telah dinyatakan lulus dengan nilai A (cumlaude). Dewan Penguji:
Musleh Herry, S.H., M.Hum. NIP 196807101999031002
( )
Penguji Utama
Mujaid Kumkelo, S.Ag., M.H. NIP 197406192000031001
( )
Ketua
Drs. M. Nur Yasin, M.Ag. NIP 196910241995031003 ( ) Sekretaris Malang, 31 Juli 2012 Dekan, Dr.Hj.Tutik Hamidah,M.Ag. NIP 195904231986032003
v HALAMAN MOTTO
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat".*
KATA PENGANTAR
ﻢﻴﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲا ﻢﺴﺑ
ﺪﻳا يﺬﻟا ﺪﻤﺤﻣ ﺎﻧﺪﻴﺳ ﻰﻠﻋ مﻼﺴﻟاو ة ﻼﺼﻟاو تﻻﺎﻤﻜﻟﺎﺑ ﻒﺼﺗا يﺬﻟا ﷲ ﺪﻤﺤﻟا
ﻤﻟﺎﺑ
ﻌ
تاﺮﻜﻨﻤﻟا اﻮﺒﻨﺘﺟاو تﺎﻨﺴﺤﻟا اﻮﻠﻌﻓ ﻦﻳﺬﻟا ﻪﺒﺤﺻو ﻪﻟا ﻰﻠﻋو تاﺰﺠ
.
Penulis sangat mengaharapkan ampunan Allah SWT. dari segala kesalahan, khususnya dalam penulisan skripsi ini. Hanya dengan rahmat-Nya serta hidayah-Nya lah penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Penemuan Hukum (Rechtsvinding) oleh Hakim Pengadilan Agama Blitar dalam Perkara Dispensasi Nikah”dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun pengarahan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Bapak Dr. Zaenul Mahmudi, M.A., selaku Ketua Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah UIN Maulana malik Ibrahim
4. Bapak Drs. M. Nur Yasin,.M.Ag., selaku Dosen Pembimbing peneliti yang memberikan saran, bimbingan dan motivasi kepada penulis dengan penuh kepercayaan sehingga skripsi terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
vii
5. Bapak Dr. Saifullah, S.H.,M.Hum., selaku dosen wali yang mendidik, dan membimbing selama penulis menuntut ilmu.
6. Segenap dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang telah memberikan ilmu manfaat, pengetahuan dan pengalaman kehidupan berharga bagi penulis, baik secara akademik maupun non akademik.
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Syariah Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, penulis ucapkan terimakasih atas partisipasi dan kerjasamanya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
8. Kedua orang tuaku, segalanya tercurahkan kepadamu, yang selalu mengalirkan doa kesuksesan, dukungan spiritual, moril dan finansial, serta penopang semangat disaat gundah melanda untuk tetap yakin dapat meraih kesuksesan. Serta adikku Mochamad Saiful Azis dan Umi Zulfa Silviani yang memberikan canda tawa tengkar di setiap kita bersama.
9. Shohibul Fadhilah Romo Kyai H. Achmad Mudlor, S.H. selaku Pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang sekeluarga yang selalu dirahmati Allah SWT. semoga curahan ilmunya selalu mengalir kepada para santri-santrinya. Kepada segenap asatidz: Kyai H. Misbahul Munir, Drs. Kyai H. Badrul Munir, Drs. Kyai H. Chamzawi, M.H.I., Drs. Kyai H. Mukhtar Bisri, M.Ag., Dr.Kyai H. A. Suwandi, M.H., Dr. Kyai H. Badruddin, M.H.I., Dr. Kyai Noer Yasin, M.H.I., Kyai Kholili, Kyai M. Ma’shum Z, M.M.
10. Semua pihak di lingkungan Pengadilan Agama Blitar, yang memberikan kesempatan untuk berbagi informasi sehingga membantu proses penelitian, khususnya Bapak Drs. H. Munib, M.H.I selaku pembimbing lapangan.
11. Kepada jawara-jawara santri Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Kebersamaan indah dalam tengkar, sendau gurau (ngebuk bareng) di bawah satu atap yang penuh berkah, serta mengucurkan inspirasi dan support kehidupan. 12. Teman-teman Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah angkatan 2008, khusunya Nur Avik
dan Alif Chandra Kurniawan dengan kebersamaan kita sejak awal penempuhan sampai penyelesaian penulisan skripsi.
13. Sang terkasih Tri Nur Endah Kurniawati pemancar lorong kebahagiaanku dan penguat kerapuhan jiwaku.
14. Serta berbagai pihak yang ikut serta membantu proses penyelesaian penulisan skripsi ini yang tidak disebutkan satu persatu.
Kesadaran penulis mengenai kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan skripsi ini, segala kritik dan saran konstruktif diharapkan penulis untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberi balasan kebaikan bagi seluruh pihak yang ikut serta dan semoga penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya tentang “Penemuan Hukum (rechtsvinding)”.
Malang, 31 Juli 2012 Penulis,
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI1
A. Konsonan
1Fakultas Syariah UIN Malang, Pedoman Penulisam Karya Tulis Ilmiah (Malang: Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Malang, 2011),
ا
= Tidak dilambangkanط
= thض
= dlظ
= dhب
= Bع
= ’(Koma menghadap ke atas)ت
= Tغ
= ghث
= Tsف
= fج
= Jق
= qح
= Hك
= kخ
= Khل
= lد
= Dم
= mذ
= Dzن
= nHamzah ( ء ) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila teletak di awal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan. Namun apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma di atas(‘), berbalik dengan koma (‘) untuk pengganti lambang “ع”.
B. Vokal, Panjang dan Diftong
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulid dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”. Sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis dengan berikut:
Vokal (a) panjang = â, misalnya لﺎﻗ menjadi qâla Vokal (i) panjang = Î, misalnya ﻞﯿﻗ menjadi qîla Vokal (u) panjang = û, misalnya نود menjadi dûna
Khusus untuk ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambakan ya’ nisbat di
ر
= Rو
= wز
= Zه
= hس
= Sي
= yش
= Syص
= Shxi
akhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”.Perhatikan contoh berikut:
Diftong (aw) = و misalnya لﻮﻗ menjadi qawlun Diftong (ay) = ي misalnya ﺮﯿﺧ menjadi khayrun C. Ta’ Marbuthah (ة)
Ta’Marbuthah (ة) ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah -tengah kalimat, tetapi apabila Ta’ Marbuthah tersebut berada diakhir kalimat, maka ditransliterasikandengan menggunakan “h”misalnya ﺔﺳرﺪﻤﻠﻟ ﺔﻟﺎﺳﺮﻟاmaka menjadi
al-risalat li al-mudarrisah, atau apabila berada ditengah-tengah kalimat yang terdiri dai
susunan mudlaf dan mudlafilayh, maka ditrasliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambung dengan kalimat berikutnya, misalnya ﷲ ﺔﻤﺣر ﻰﻓ menjadi fi
rahmatillâh.
D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalalah
Kata sandang berupa “al”( لا ) ditulis dengan huuf kecil, kecuali terletak
pada awal kalimat. Sedangkan “al” dalam lafadh jalalah yang berada di tengah -tengah kalimat disandakan (idhafah), maka dihilangkan. Perhatikan contoh berikut: 1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan ...
2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ... 3. Masyâ’ Allâh kâna wa mâ lam yasya’ lam yakun.
E. Nama dan Kata Arab Ter-Indonesia
Pada pinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Perhatikan contoh berikut:
“... Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI ke-empat, dan Amin Rais, mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatan untuk menghapuskan nepotisme, kolusi dan korupsi dari muka bumi Indonesia, dengan salah satu caranya melalui pengintesifan salat di berbagai kantor pemerintahan, namun ...”
Penulisan nama “Abdurrahman Wahid”, “Amin Rais”, dan “salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata tersebut sekalipun berasal dari bahasa Arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan terindonesiakan, untuk tidak ditulis dengan cara “Abd al-Rahmân Wahîd”, “Amin Raîs”, dan bukan “shalât”.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iv
HALAMAN MOTTO ... v
KATA PENGANTAR... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ... ix
DAFTAR ISI... xiii
ABSTRAK ... xvii BAB I PENDAHULUAN...01 A. Latar Belakang ...01 B. Rumusan Masalah ...07 C. Batasan Masalah...07 D. Tujuan Penelitian ...09 E. Manfaat Penelitian...09 G. Sistematika Penulisan ...10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...13
A. Penelitian Terdahulu...13
1. Pengertian Hakim...19
2. Kedudukan Hakim ...21
3. Tugas Hakim ...22
C. Proses Penemuan Hukum (Rechtsvinding) oleh Hakim...25
1. Pengertian Penemuan Hukum ...28
2. Dasar Hukum Positif Penemuan Hukum ...29
3. Sumber-sumber penemuan hukum ...31
4. Subyek Penemuan Hukum ...32
5. Metode Penemuan Hukum...33
a. Metode Interpretasi...35
b. Metode Konstruksi ...43
6. Metode Penemuan Hukum Islam ...48
a. Sumber Hukum Islam...48
b. Metode-Metode Penemuan Hukum Islam...51
7. Tahapan tugas hakim dalam menemukan hukum ...62
a. Tahap Mengkonstatir...63
b. Tahap Mengkualifisir ...63
c. Tahap Mengkonstitutir ...64
D. Dispensasi Nikah 1. Pengertian Dispensasi Nikah...71
xv
3. Syarat-syarat Dispensasi Nikah...72
4. Pihak yang Berhak Mengajukan Dispensasi Nikah ...74
BAB III METODE PENELITIAN ...75
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian...75
B. Sumber dan Jenis Data ...76
C. Teknik Pengumpulan Data ...81
D. Metode Pengolahan dan Analisa Data...83
E. Uji Kesahihan Data...85
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...88
A. Lokasi Penelitian ...88
B. Prosedur Penemuan Hukum (Rechtsvinding) dalam Pembuatan Putusan oleh Hakim di Pengadilan Agama Blitar...90
1. Tahap Mengkonstatir ...90
2. Tahap Mengkualifisir...93
3. Tahap Mengkonstitutir...96
C. Landasan Metodologis Penemuan Hukum (Rechtsvinding) Oleh Hakim di Pengadilan Agama Blitar Pada Kasus Dispensasi Nikah ...96
1. Faktor yang Menjadi Landasan Hakim PA Blitar dalam Menemukan Hukum ...97
2. Analisis Penetapan Dispensasi Nikah... 104 3. Metode Penemuan Hukum Oleh Hakim dalam Kasus Dispensasi Nikah . 107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122
A. Kesimpulan ... 122
B. Saran... 123
DAFTAR PUSTAKA ... 125
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii
ABSTRAK
Mochamad Fuad Hasan, 08210045, 2012, Penerapan Metode Penemuan Hukum (Rechtsvinding) oleh Hakim Pengadilan Agama Blitar dalam Perkara Dispensasi Nikah, Skripsi, Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Dosen Pembimbing: Drs. M Nur Yasin, M.Ag.
KATA KUNCI: Metode Penemuan Hukum, Hakim, dispensasi nikah
Hakim sebagai salah satu pilar dalam proses peradilan dan penegakan hukum di Indonesia, bertugas di wilayah judikatif, yaitu menerima, memeriksa, memutus, serta menyelesaikan perkara yang masuk ke Pengadilan. Tugas hakim sangat strategis dan menentukan dalam proses penegakan hukum dan keadilan melalui putusan-putusannya. Tugas hakim yang demikian itu disebut dengan
rechtsvinding, yaitu proses menemukan hukum melalui putusan-putusannya, tak
terkecuali dalam putusan perkara dispensasi nikah. Hakim Pengadilan Agama Blitar diidealkan bukan saja sebagai mujtahid, tetapi juga pemegang kekuasaan kehakiman yang harus menggali nilai-nilai hukum di masyarakat, khususnya dalam kasus dispensasi nikah.
Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pada prosedur penemuan hukum dan landasan metodologis penemuan hukum (rechtsvinding) oleh hakim di Pengadilan Agama Blitar. Penelitian ini fokus pada perkara dispensasi nikah.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian normatif. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder melalui dokumentasi dan wawancara. Data sekunder terdiri dari tiga bahan hukum, yaitu bahan hukum primer berupa putusan dan buku,
sekunder berupa buku dan peraturan perundang-undangan dan tersier berupa kamus
dan website. Wawancara digunakan sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk analisis data, karena bahan primer diperoleh dari PA Blitar berupa putusan sehingga dibutuhkan wawancara kepada hakim. Analisis data menggunakan
deskriptif-kualitatif, yang menguraikan secara jelas dan ringkas mengenai penerapan metode
penemuan hukum oleh hakim Pengadilan Agama Blitar pada perkara dispensasi nikah.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Prosedur penemuan hukum dalam pembuatan putusan dispensasi nikah oleh hakim Pengadilan Agama Blitar meliputi 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap konstatir, kualifisir dan konstitutir. Adapun landasan metodologis penemuan hukum oleh hakim di Pengadilan Agama Blitar adalah dengan menggunakan tiga prinsip penemuan hukum, yaitu meliputi interpretasi, konstruksi hukum dan Istishlah (Maslahah al-Mursalah). Interpretasi yang dipakai adalah interpretasi gramatikal dan interpretasi sistematis, sedangkan konstruksi hukum yang dipakai adalah fiksi hukum.
ABSTRACT
Mochamad Fuad Hasan, 08210045, 2012, Application of the method of discovery of the Law (Rechtsvinding) by a judge of Religious Court Blitar in Case of Marriage Dispensation, Thesis, Department of ahwal Al-syakhsiyyah, Faculty of Sharia, Islamic University of Malang State Maulana Malik Ibrahim. Supervisor: Drs. M Nur Yasin, M.Ag.
KEY WORDS: Discovery Methods Law, Judge, Marriage Dispensations
Judges as one of the pillars in the judicial process and law enforcement in Indonesia, serving in the judiciary, which is to receive, examine, adjudicate, and settle the case goes to trial. Assignment of judges is very strategic and decisive in the process of justice through law enforcement and rulings. Thus the task of the judge who was called by rechtsvinding, namely through the process of finding legal rulings, not least in the case the decision of marriage dispensations. Religion Blitar idealized court judge not only as a mujtahid, but also the holder of the judicial authorities should explore the value of laws in society, especially in the case of marriage dispensations.
The focus of the problems examined in this study is the discovery procedures of law and legal discovery methodological foundation (rechtsvinding) by judges in religious courts Blitar. This study focused on the case of marriage dispensations.
This type of research is the study normativeve. Data form of secondary data collected through documentation and interviews. Secondary data consists of three legal materials, the primary legal materials of decision and the book, a book and the secondary legislation and tertiary form of dictionaries and websites. Interviews are used as additional materials that are used for data analysis, because the primary ingredient is obtained from the Religiuos Education Blitar a ruling that required the interview to the judge. Data analysis using descriptive-qualitative, which outlines a clear and concise regarding the application of the method of the invention by law judge in the case of Religious dispensation of Blitar marriage.
The results obtained are legal discovery procedures in making the decision of the dispensation of marriage by religious courts Blitar includes 3 (three) phases, namely an arts phase, qualification and constitutive. The methodological foundation discovered by judge in a court of law Religion Blitar is using the three principles of legal discovery, which includes the interpretation, construction law and term
(maslahah al-mursalah). Interpretation is the interpretation used grammatical and systematic interpretation, while the legal construction used is legal fiction.
xix
ﺺﺨﻠﻤﻟا
داﺆﻓ ﺪﻤﺤﻣ
،ﻦﺴﺣ
٠٨٢١٠٠٤٥
،
٢٠١٢
،
ﻖﻴﺒﻄﺗو
ﺔﻘﻳﺮﻃ
فﺎﺸﺘﻛﻻ
نﻮﻧﺎﻗ
(Rechtsvinding)
ﻲﻓ ضﺎﻘﺑ
ﺔﻤﻜﺤﻤﻟا
ﺔﻴﻋﺮﺸﻟا
ﻲﻓ رﺎﺘﻴﻠﺑ
تاءﺎﻔﻋﻹا
،جاوﺰﻟا
ﺔﺒﻌﺷ،ﺔﺣوﺮﻃﻷا
،ﺔﻴﺼﺨﺸﻟا لﻮﺣﻷا
ﺔﻴﻠﻛ
ﺔﻌﻳﺮﺸﻟا
ﻲﻓ
ﺔﻌﻣﺎﺠﻟا
ﺔﻴﻣﻮﻜﺤﻟا ﺔﻴﻣﻼﺳﻹا
ﺞﻧﻻﺎﻣ ﻢﻴﻫاﺮﺑا ﻚﻟﺎﻣ ﺎﻧﻻﻮﻣ
.
فﺮﺸﻣ
:
ﺪﻤﺤﻣ ةﺮﺗﺎﻛﺪﻟا
ﻮﻧ
،ﺲﻳ ر
ﺮﻴﺘﺴﺟﺎﻤﻟا
تﺎﻤﻠﻜﻟا
ﺔﺴﺴﻴﺋﺮﻟا
:
ﺔﻘﻳﺮﻃ
فﺎﺸﺘﻛا
نﻮﻧﺎﻘﻟا
,
،ﻰﺿﺎﻘﻟا
تاءﺎﻔﻋﻹا
جاوز
ةﺎﻀﻘﻟا
ﺎﻫرﺎﺒﺘﻋﺎﺑ
ةﺪﺣاو
ﻦﻣ
ﺰﺋﺎﻛﺮﻟا
ﻲﻓ
ﺔﻴﻠﻤﻌﻟا
ﺔﻴﺋﺎﻀﻘﻟا
ﻖﻴﺒﻄﺗو
نﻮﻧﺎﻘﻟا
ﻲﻓ
،ﺎﻴﺴﻴﻧوﺪﻧا
نﻮﻠﻤﻌﻳو
ﻲﻓ
ﻚﻠﺳ
،ءﺎﻀﻘﻟا
يﺬﻟاو
ﻮﻫ
ﻲﻘﻠﺘﻟ
ﺺﺤﻓو
،ﻞﺼﻓو
ءﺎﻬﺘﻧﻻو
ﺔﻟﺄﺴﻤﻟا
نأ
ﺐﻫﺬﻳ
ﻰﻟإ
ﺔﻤﻜﺤﻤﻟا
.
ﻦﻴﻴﻌﺗ
ةﺎﻀﻘﻟا
ﻮﻫ
ﻲﺠﻴﺗاﺮﺘﺳا
اﺪﺟ
ﺔﻤﺳﺎﺣو
ﻲﻓ
ﺔﻴﻠﻤﻋ
ﺔﻟاﺪﻌﻟا
ﻦﻣ
لﻼﺧ
ﻖﻴﺒﻄﺗ
نﻮﻧﺎﻘﻟا
ﻪﻣﺎﻜﺣأو
.
ﻲﻟﺎﺘﻟﺎﺑو
نﺈﻓ
ﺔﻤﻬﻣ
ﻲﺿﺎﻘﻟا
يﺬﻟا
نﺎﻛ
ﻰﻤﺴﻳ
ﻦﻣ
ﻞﺒﻗ
rechtsvinding
،
يأ
ﻦﻣ
لﻼﺧ
ﺔﻴﻠﻤﻋ
ﺚﺤﺒﻟا
ﻦﻋ
مﺎﻜﺣﻷا
،ﺔﻴﻋﺮﺸﻟا
ﺲﻴﻟو
ﺎﻬﻠﻗأ
ﻲﻓ
ﺔﻴﻀﻘﻟا
ﻰﻠﻋ
راﺮﻗ
ﻦﻣ
تاءﺎﻔﻋﻹا
جاوﺰﻟا
.
ﻲﻐﺒﻨﻳو
نأ
ةﺎﻀﻗ
ﺎﺤﻤﻟا
ﻢﻛ
رﺎﺘﻴﻠﺑ ﺔﻴﻨﻳﺪﻟا
،
ﺲﻴﻟ
ﻂﻘﻓ
ﺎﻬﻔﺻﻮﺑ
،ﺪﻬﺘﺠﻤﻟا
ﻦﻜﻟو
ﺎﻀﻳأ
ﺐﺣﺎﺻ
تﺎﻄﻠﺴﻟا
ﺔﻴﺋﺎﻀﻘﻟا
فﺎﺸﻜﺘﺳا
ﺔﻤﻴﻗ
ﻦﻣ
ﻦﻴﻧاﻮﻘﻟا
ﻲﻓ
،ﻊﻤﺘﺠﻤﻟا
ﺔﺻﺎﺨﺑو
ﻲﻓ
ﺔﻟﺎﺣ
تاءﺎﻔﻋﻹا
جاوﺰﻟا
.
ﺰﻴﻛﺮﺘﻟا
ﻰﻠﻋ
تﺮﻘﺘﺳا ﻰﺘﻟا ﺔﻟﺄﺴﻤﻟا
ﻲﻓ
ءاﺮﻘﺘﺳﻻا اﺬﻫ
ﻮﻫ
فﺎﺸﺘﻛا
تاءاﺮﺟﻹا
ﺔﻴﻧﻮﻧﺎﻘﻟا
ﻦﻣ
نﻮﻧﺎﻘﻟا
ﺲﻴﺳﺄﺗو
فﺎﺸﺘﻛا
ﺠﻬﻨﻤﻟا
ﺔﻴ
(rechtsvinding)
ﻲﻓ ضﺎﻘﺑ
ﺔﻤﻜﺤﻤﻟا
ﺔﻴﻋﺮﺸﻟا
ﻲﻓ
رﺎﺘﻴﻠﺑ
.
اﺬﻫ
ءاﺮﻘﺘﺳﻻا
ﺰﻛر
ﻰﻠﻋ
ﺔﻴﻀﻗ
تاءﺎﻔﻋﻹا
ﻦﻣ
جاوﺰﻟا
.
اﺬﻫ
عﻮﻨﻟا
ﻦﻣ
ﺚﺤﺒﻟا
ﻮﻫ
ﺔﻴﺒﺘﻜﻟاﺔﺳارد
.
تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا
ﻲﺘﻟا
ﻢﺗ
ﺎﻬﻌﻤﺟ
ﻲﻓ
ﻞﻜﺷ
تﺎﻧﺎﻴﺑ
ﺔﻳﻮﻧﺎﺛ
ﻦﻣ
لﻼﺧ
ﻖﺋﺎﺛﻮﻟا
تﻼﺑﺎﻘﻤﻟاو
.
تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا
ﺔﻳﻮﻧﺎﺜﻟا
نﻮﻜﺘﻳ
ﻦﻣ
ثﻼﺛ
داﻮﻣ
،ﺔﻴﻧﻮﻧﺎﻗ
داﻮﻤﻟاو
ﺔﻴﻟوﻷا
ﻲﻧﻮﻧﺎﻘﻟا
،راﺮﻘﻠﻟ
،بﺎﺘﻜﻟاو
ﻊﻳﺮﺸﺘﻟاو
يﻮﻧﺎﺜﻟا
ﻢﻴﻠﻌﺘﻟاو
ﻲﻟﺎﻌﻟا
ﻞﻜﺷ
ﻦﻣ
ﺲﻴﻣاﻮﻗ
ﻊﻗاﻮﻣو
ﺖﻧﺮﺘﻧﻻا
.
مﺪﺨﺘﺴﺗو
داﻮﻣ
ﺔﻴﻓﺎﺿإ
ﻞﺜﻣ
تﻼﺑﺎﻘﻤﻟا
ﻲﺘﻟا
ﻢﺘﻳ
ﺎﻬﻣاﺪﺨﺘﺳا
ﻞﻴﻠﺤﺘﻟ
،تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا
ﻚﻟذو
نﻷ
لﻮﺼﺤﻟا
ﻰﻠﻋ
ﺮﺼﻨﻌﻟا
ﻲﺳﺎﺳﻷا
ﻦﻣ
رﺎﺘﻴﻠﺑ
ﺎﻤﻜﺣ
ﻲﺘﻟا
ﺐﻠﻄﺘﺗ
ﺔﻠﺑﺎﻘﻣ
ﻲﺿﺎﻘﻠﻟ
.
ﻴﻠﺤﺗ
ﻞ
تﺎﻧﺎﻴﺒﻟا
ماﺪﺨﺘﺳﺎﺑ
،ﻲﻔﺻو
،ﻲﻋﻮﻨﻟا
يﺬﻟا
ﻢﺳﺮﻳ
طﻮﻄﺨﻟا
ﺔﻀﻳﺮﻌﻟا
ﺔﺤﺿاﻮﻟ
ةﺮﺼﺘﺨﻣو
ﺎﻤﻴﻓ
ﻖﻠﻌﺘﻳ
ﻖﻴﺒﻄﺘﺑ
ﺔﻘﻳﺮﻃ
فﺎﺸﺘﻛا
نﻮﻧﺎﻘﻟا
ﻲﻓ ضﺎﻘﺑ
ﺔﻤﻜﺤﻤﻟا
ﺔﻴﻋﺮﺸﻟا
ﻲﻓ رﺎﺘﻴﻠﺑ
جاوﺰﻟا ءﺎﻔﻋإ
.
ﺞﺋﺎﺘﻨﻟا
ﻲﺘﻟا
ﻞﺼﺣ
ﺎﻬﻴﻠﻋ
اﺬﻫ
ءاﺮﺟﻹا
ﻞﻌﺠﻟ
نﻮﻧﺎﻘﻟا
فﺎﺸﺘﻛا
ﻲﻓ
ﻢﻜﺣ
ءﺎﻔﻋإ
جاوﺰﻠﻟ
ةﺎﻀﻘﺑ
ﻢﻛﺎﺤﻤﻟا
ﻴﻨﻳﺪﻟا
ﺔ
رﺎﺘﻴﻠﺑ
ﻦﻤﻀﺘﻳ
ثﻼﺛ
،ﻞﺣاﺮﻣ
ﻲﻫو
ﺔﻠﺣﺮﻣ
konstatir
¤
kualifisir
ǃ
konstitutir
.
و
سﺎﺳأ
ﺔﻴﺠﻬﻨﻤﻟا
نﻮﻧﺎﻘﻠﻟ
ةﺎﻀﻘﺑ
ﻲﻓ
ﺔﻤﻜﺤﻤﻟا
ﺔﻴﻨﻳﺪﻟا
رﺎﺘﻴﻠﺑ
ﻮﻫ
ماﺪﺨﺘﺳا
ئدﺎﺒﻤﻟا
ﺔﺛﻼﺜﻟا
فﺎﺸﺘﻛﻻ
،ﻲﻧﻮﻧﺎﻗ
يﺬﻟاو
ﻦﻤﻀﺘﻳ
،ﺮﻴﺴﻔﺗ
نﻮﻧﺎﻘﻟا ءﺎﻨﺑ
حﻼﺼﺘﺻا و
)
ﺔﻠﺳﺮﻤﻟا ﺔﺤﻠﺼﻣ
.(
ﺮﻴﺴﻔﺘﻟا
مﺪﺨﺘﺴﻤﻟا
ﻟا ﻮﻫ
يﻮﺤﻨ
،ﻲﺠﻬﻨﻤﻟاو
ﺎﻣأ
ءﺎﻨﺒﻟا
ﻲﻧﻮﻧﺎﻘﻟا
ﻮﻫ مﺪﺨﺘﺴﻤﻟا
ﻲﻧﻮﻧﺎﻗ ﻲﻤﻫ
.