• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN. John Davis : Psikologi Transpersonal bisa diartikan sebagai ilmu yang menhubungkan psikologi dengan spiritualitas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGERTIAN. John Davis : Psikologi Transpersonal bisa diartikan sebagai ilmu yang menhubungkan psikologi dengan spiritualitas."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN

Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yairu Psyche (Jiwa/nafas) dan Logos (Ilmu). Transpersonal berasal dari kata Trans ( di atas), personal (diri).

Jadi Psikologi Transpersonal adalah Psikologi yang membahas dan mengkaji pengalaman di luar atau batas diri, sepertinya pengalaman-pengalaman spiritual.

Psikologi Transpersonal bukanlah seperangkat kepercayaan, dogma, atau agama, melainkan merupakan suatu upaya untuk membawa tingkatan pengalaman manusia sepenuhnya menuju puncak spiritualitas yang membawa manusia pada kebahagiaan sempurna (Adang Hambali, dalam buku Psikologi Transpersonal) John Davis : Psikologi Transpersonal bisa diartikan sebagai ilmu yang menhubungkan psikologi dengan spiritualitas.

Noesjirwan (2000) mendefinisikan Psikologi Transpersonal diartikan sebagai suatu studi terhadap potensi tertinggi umat manusia dan dengan pengakuan, pemahaman dan perealisasian keadaan-keadaan kesadaran yang mempersatukan antara spiritual dan transenden.

SEJARAH

• Sejak Wundt mentasbihkan psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri, muncul beberapa aliran psikologi baru.

• Di Amerika berdiri aliran Behaviorisme yang dipelopori John B. Watson. Teori : Hampir semua perilaku manusia merupakan hasil dari pengondisian, dan lingkunganlah yang membentuk perilaku manusia dengan kebiasaan-kebiasaan tertentu (S-R).

• DI Wina muncul aliran Psikoanalisis yang dipelopori oleh Sigmund freud. Teori : Alam bawah sadar/ketidaksadaran (unconsiouness) sebagai komponen terpenting dalam membentuk kepribadian manusia. (Mental Gunung es)

• Behaviorisme ( Manusia Netral, lingkungan yg berpengaruh), Psikoanalisis ( alam bawah sadar manusia berisi hasrat hewaniah) Maka munculah aliran Humanistik yang berpendapat bahwa pada dasarnya manusia adalah baik. Tokohnya adalah Abraham Maslow, dia pada awalnya menganut Behaviorisme. Teori : Hierarki Kebutuhan, yaitu Kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta dan kasih sayang, dihargai, dan Aktualisasi diri. Keempat lapisan kebutuhan (1-4) disebut defict needs yang beresifat Homeostatis (Jika kebutuhan sudah terpenuhi, tuntutannyapun selesai. Jika lapar ia perlu makan, dan sesudah makan rasa laparnya hilang dan tidak lagi ada tuntutan makan.

Sedangkan Aktualisasi diri (5) disebut Being Needs yang bersifat personal dan spiritual. Jika sudah terpenuhi, tuntunan kebutuhan ini tidak akan pernah selesai, malah semakin kuat. Pada level ini, manusia mengalami semacam peak experience/pengalaman puncak.

(2)

• Kemudian tokoh psikologi Humanistik, seperti Abraham Maslow, Stanislav Grof dan Charles Tart berdiskusi dan menghasilkan aliran baru yaitu Psikologi Transpersonal.

• Tahun 1960-an Abraham Malow melakukan penelitian Psikologi kesehatan

• Tahun 1969 terbit Journal of Transpersonal Psychology, mulai melakukan penelitian mengenai gejala-gejala Rohaniah, seperti peak experience, pengalaman mistis, extasy, kesadaran rohani, pengalaman transpersonal, aktualisasi dll.

TOKOH 1. William James

Ia dikenal sebagai penggagas pragmatisme dalam filsafat. Istilah pragmatisme berasal dari kata yunani, pragma yaitu tindakan berarti pragmatisme sebagai filsafat tindakan. Salah satu karya William james yang penting dalam bidang psikologi agama the varienties of religious experience. Buku ini membahas tentang pengalamanya dalam kacamata pragmatisme. Pengalaman religious tentang pragmatismenya itu benar-benar sangat cerdas. Ia mengungkapkan bahwa sejauh manusia berhubungan dengan alam semesta, ia hanya berhubungan dengan simbol-simbol realitas, tetapi dalam pengalaman religious yang sangat pribadi, dirinya benar-benar dibawa masuk dalam realitas tersebut secara utuh.

2. Maurice Bucke

Richard kanada atau Maurice bucke (1837-1902). Pada tahun 1872 ia memiliki pengalaman mistik yang singkat, kemudian ia dipandang sebagai kesadaran kosmis. Setelah pengalaman yang mendalam tentang kedekatan (sebuah pengalaman yang intens hubungan dengan alam semesta), ia menghabiskan seperempat abad berikutnya untuk meneliti dan menulis sebuah buku cosmic consciousness(1902). Ia juga mengemukakan teori bahwa manusia mampu mengalami tiga tahap utama dari kesadaran antara lain:

a) Sederhana- Kesadaran tidak semata-mata hanya dimiliki oleh umat manusia, tetapi dialami oleh hewan. Disebut sederhana-kesadaran karena ditandai oleh kurangnya kesadaran dari dunia batin. b) Kesadaran diri adalah tingkat menengah yang normal, yaitu kesadaran sehari-hari manusia memiliki

kemampuan untuk berfikir untuk konsep. Dengan kesadrannya manusia sanggup mengenal siapa dirinya. Manusia tidak hanya dapat melihat pohon-pohon dari kejahuan atau mencium bau busuk yang menusuk hidungnya. Tetapi sekaligus menyadari bahwa dirinya melihat dan mengalami. c) Kesadaran kosmik adalah kesadaran tingkat tinggi yang digambarkan sebagai pengalaman mistik

seseorang. Secara radikal, kesadarn kosmik berbeda dengan kesadaran normal, sebab kesadaran kosmik tidak dibatasi oleh objek-subjek, keduanya larut dalam kesatuan sehingga menawarkan pengalaman dari seluruh ciptaan, persepsi langsung dari kosmos yang didefinisikan oleh rasa kesatuan atau penyatuan.

(3)

Ia lahir di kesswill 26 juli 1875, jung lulus pada tahun 1900 sebagai dokter dirumah sakit terkenal burgholzli di zurich. Dan menikah dengan emma rauschenbach tahun 1903. Mereka dikaruniai tiga orang putri dan satu anak laki-laki, keluarga mereka tinggal di kusnacht, kota satelit dari zurich. Mereka menetap disana sampai akhir hayatnya.

Teori Jung dari kepribadian karena tekanannya yang kuat pada dasar-dasar ras dan filogenetik kepribadian. Jung melihat kepribadian individu seperti produk dan wadah sejarah leluhur.

a) Struktur kepribadian yaitu: ego, ketidak sadaran pribadi, kesadaran kolektif.

b) Dinamika kepribadian yaitu: energy psikis, nilai-nilai psikis, daya konstlelasi suatu kompleks, Prinsip ekuivalensi, prinsip entropi, penggunaan energy.

c) Perkembangan kepribadian yaitu: kausalitas versus teleology, sinkronisitas, hereditas, tahap-tahap perkembangan, progresi dan regresi, proses individual, fungsi transenden, sublimasi dan represi, perlambangan.

4. Alberto Assagioli

Ia adalah tokoh psikologi yang pertama kali menggunakan istilah transpersonal dalam psikoterapi. Ia dianggap dan bertanggung jawab dalam memperjuangkan pemikiran psikoanalisis di italia. Ia memperkenalkan system psikoanalisis yang mendapat pengaruh dari jung.

Psikoanalisis adalah orientasi yang mengenai orang secara keseluruhan baik fisik, emosional, mental maupun spiritual. Maksud spiritual adalah bukan konotasi dogmatis atau agama, melainkan sebagai esensi ilahi dalam diri individu sebagai pencipta dan aspek yang mengamati hidup.

Psikoanalisis terdiri dari kata yunani, psycho berarti diri atau jiwa, dan sintensis makna “untuk menempatkan bersama-sama”. Atau “kombinasi dari berbagai bagian untuk membentuk kesatuan yang utuh”.

5. Victor Frankl

Victor frankl adalah seorang pemikir berpengaruh yang kadang-kadang dianggap transpersonalist meskipun ia dianggap sebagai pendukung awal psikologi eksistensial (1967), dalam beberapa hal, pemikirannya banyak berpusat sekitar makna. Sebagaimana pemikir sezamannya, dia dilatih dalam tradisi analitis, yang disebut sebagai madzab ketiga psikoterapi dari wina. Ia adalah adalah pendiri logotherapy. Kata “ logos” dalam bahasa yunani berarti makna dan rohani. Sedangkan therapy adalah penyembuhan atau pengobatan.

Jadi, logoterapi secara umum dapat digkan sebagai corak psikologi atau psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia disamping dimensi ragawi dan jiwa, serta beranggapan bahwa makhluk hidup (the meaning of life) dan hastrat untuk hidup bersama (the will to meaning) merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna (the meaningfull life)yang didampakanya yang harus diraih oleh manusia

(4)

6. Charles T. Tart

Ia dikenal sebagai seorang parapsikologist yang berusaha memadukan pengalaman spiritual. Ia berkata: saya memiliki keyakinan mendalam bahwa ilmu pengetahuan, sebbagai metode mengasah dan menyempurnakan pengetahuan, dapat diterapkan pada pengalaman manusia yang kita sebut transpersoanal atau rohani.

Manusia, menurut Charles berusaha untuk mendapatkan d-ASC, sebuah perubahan kesadaran bahwa dirinya merasa terbuka, menyatu dengan alam semesta , ada aliran energy didalam tubuhnya, merasakan bahwa dunia adalah satu, penuh cinta, dan waktu seakan berhenti. Hanya beberapa orang yang mendapatkan d-ASC melalui drug (LSD,heroin ganja), yang mempunyai dampak kerusakan fisik. Padahal ada beberapa teknik non-drugs yang bisa digunakan.

7. Ken Wilber

Ken Wilber seorang eksponen gerakan psikologi transpersonal yang lahir tahun 1949 dioklahoma AS. Dalam buku-bukunya ia tetap konsisten mengusung paradigma baru dalam mempelajari kesadaran manusia. Psikologi spektrum menjadi icon setiap karyanya. Ps ikologi spectrum mempersatukan berbagai macam pendekatan, baik dalam maupun timur kedalam spektrum model dan teori psikologi yang mencerminkan spectrum kesadaran manusia.

Dalam menyempurnakan gagasan psikologi spectrum, Wilber menyusun hierarki ontologism yang mendasari tingkatan-tingkatan spectrum kesadaran manusia antara lain:

a. Physical unconsciousness (fisik ketidaksadaran) b. Biological (biologis)

c. Psychological (psikologis) d. Causal (sebab musabab) e. Subtle (halus)

f. Ultime consciusness (ultime kesadaran)

PENELITIAN

1. Carol S. Dweck (Columbia University) dan Chi-Yue Chiu (Honkong University) Ada hubungan antara keyakinan moral dengan tugas dan ada hubungan antara keyakinan moral dengan moral sosialnya.

(5)

2. Kenneth J. Batcheldor,1994 ( Journal of the American society for Psychical reasearch) Sebenarnya prinsip-prinsip kreatif yang universal dihasilkan dari fenomena yang paranormal, yang terjadi dalam suasana yang tak bisa dirasionalkan.

3. William G. Brand ( Institute of Transpersonal Psychology Palo Alto CA) Psikologi transpersonal itu berguna untuk bisa melihat sesuatu yang dibalik pola dan pendekatan yang ada/nampak, dan untuk mengenal lawan dan pasangan dari setiap benda. (1994)

4. Charles McCreery dkk. 1995 meneliti tentang OBE (Out of Body Experiences) dan kepribadian yang menyatakan bahwa persepsi dan bayangan pengalaman itu merupakan positif atau happy schizoty personality. Penelitian serupa pernah dilkaukan terrhadap NDE (Near DeathExperiences)

5. Allen E. Bergin , 1980, Psychotherapy and religious Values, ( dalam Journal of Consulting and clinical psychology vol. 48,No.1 1980, 95-105) menyatakan bahwa ada kecenderungan yang semakin meningkat dalam bidang psikologi dan psikoterapi pada khususnya, terutama kesadaran tentang pentingnya peranan religious dalam keberhasilan suatu terapi.

6. Menurut Budisme Zen bahwa kerja bagi mereka tidak sekedar aktivitas ekonomi melainkan juga amal soleh secara Zen, begitu juga kata Max Weber ( Jurnal ilmu dan kebudayaan ; UlQU 1989; No.2 39- 43) 7. Alejandro Parra, dalam Transpersonal psychology in Argentina : Brief History and Future Possibilities, mengemukakan bahwa dilihat dari perkembangannya para psikologi yang merupakan bagian dari psikolog yang banyak berkecimpung dalam psikologi transpersonal di Argentina mengalami perkembangan yang pesat. Ini menandakan bahwa psikologi transpersonal merupakan salah satu pendekatan dari psikologi yang banyak diminati dan cukup mendapat respon dari

masyarakat. Ia membagai perkembangan psikologi transpersonal di Argentina dalam empat katagori yang lengkap dengan tahunnya yaitu :

a. Tahap perkembangan Spiritual (dari tahun 1870 - 1896) b. Tahap perkembangan Mesmerisme (1896 - 1924) c. Tahap perkembangan Metapsychic (1924 - 19530

d. Tahap perkembangan Rhinean Parapsuchology (1953 - sekarang)

8. Budhy Munawar-Rachman, dalam “arah baru Psikologi” menyatakan adanya truth, Beaty and Perfection yang melingkupi jiwa manusia sejalan dengan “basic need grafitication” “yang paling tinggi dari kebutuhan dasar manusia semakin diakui. Psikologi transpersonal yang banyak berkembang di timur tapi diungkap di barat, sekarang banyak mendapat pengakuan di barat sekalipun. Stuart B. Litvak (yang dikutip Budhy, 1994:3) menyatakan dalam buku yang berjudul

How to study Psychology : a. Basic field guide for students and Enthusiasts, bahwa sekarang psikologi timur telah banyak diapresiasi oleh banyak psikolog.

(6)

ASUMSI DASAR 1). Hakekat keberadaan manusia itu spiritual.

2). Kesadaran bersifat multidimensional. Kesadaran yang normal dan biasa pada kebanyakan orang itu hanyalah bagian paling luar dari kesadaran. Masih ada tingkat-tingkat kesadaran yang lebih dalam lainnya. 3). Manusia mempunyai dorongan yang wajar ke arah perjuangan spiritual yang diekspresikan sebagai pencarian akan “wholeness” melalui kesadaran individual, sosial dan transendental. 4). Bersentuhan dengan sumber yang lebih dalam dari Kebijaksanaan dan Tuntunan di dalam diri manusia, memungkinkan dan membantu ke arah pertumbuhannya.

5). Menyatukan kehendak kesadaran seseorang dengan aspirasi dorongan spiritual merupakan superordinat dari nilai kesehatan.

6). ASC (altered states of consciousness) merupakan suatu cara untuk mengakses pengalaman transpersonal dan dapat menjadi suatu bantuan untuk penyembuhan dan pertumbuhan.

7). Kehidupan dan perbuatan manusia sarat dengan makna. Membuka psyche manusia ke arah transformasi merupakan landasan spiritual bagi pengobatan.

8). Konteks transpersonal menentukan bagaimana klien itu dipandang. Pendekatan transpersonal (sesuai dengan kaum humanis) memandang klien, seperti juga terapisnya, sebagai seseorang yang selalu tumbuh berkembang dan selalu mencari kawan. Hubungan klien dengan terapis menjadi lebih berpusat pada hati (heart-centered) dalam praktik psikoterapinya. (Cortright, 1997)

Psikologi transpersonal menaruh perhatian pada dimensi spiritual manusia yang ternyata mengandung berbagai potensi dan kemampuan luar biasa yang sejauh ini terabaikan dari telaah psikologi kontemporer, terutama psikoanalisis dan psikologi perilaku. Bahkan dengan psikologi humanistik yang juga mengakui dan menaruh perhatian pada dimensi spiritual manusia ada bedanya, yakni psikologi humanistik lebih memanfaatkan potensi-potensi ini untukl peningkatan hubungan antarmanusia, sedangkan psikologi transpersonal lebih tertarik untuk meneliti pengalaman subyektif-transendental, serta pengalaman luar biasa dari potensi spiritual ini

OBJEK

Noesjirwan (2000) menyebutkan obyek psikologi transpersonal sedikitnya memuat antara lain sebagai berikut :

1. Keadaan –keadaan kesadaran

2. Potensi-potensi tertinggi atau terakhir 3. Melewati ego atau pribadi ( trans-ego)

(7)

4. Transendensi dan 5. Spiritual

PANDANGAN TERHADAP MANUSIA

Obyek psikologi pada garis besarnya hanya seputar psikofisik manusia, psikokognitif dan psikohumanistik manusia. Kecenderungan penggalian terhadap dimensi transpersonal dari pribadi yang “terdalam” dalam diri manusia kurang atau bahkan tidak mendapat porsi dalam kajian psikologi pada umumnya. Golemen ( 2000) decade tahun 80-an menegnal secara popular istilah EQ (Emotional Question). Dan pada decade 2000 muncul istilah SQ (spiritual Question) yang dikenalkan oleh Ramachandran dan Ian Marshal (Agustian, 2003). Maka psikologi transpersonal sebenarnya ingin melihat potensi manusia secara utuh, menyeluruh dan menggali potensi manusia yang terdalam, salah satunya adalah Spiritual Question (SQ). Penggalian dan pengembangan manusia secara utuh sebagai pribadi, dalam segala dimensi dan kompleksitasnya. Jangan hanya pertumbuhan sebagai realisasi yang terfokus pada yang simpel tentang aspek fisik/emosi atau

intelektual dari pribadi dengan meninggalkan lebih banyak alam ke-dalam-an yang tak tergali, dan karenanya tak terealisasikan.

(8)

Dalam diagram ini : lingkaran 1 mewakili dimensi fisik dari energi manusia, lingkaran 2 emosi, lingkaran 3 intelektual, gambar 1,2 dan 3 mewakili kekuatan mental dari manusia lingkaran 4 mewakili integrasi dari 1,2, dan 3 dalam proses fungsi harmonisasi dari tingkat pribadi . Lingkaran 5 mewakili dimensi instuisi, yang samar-samar, pengalaman cepat dari persepsi trans-sensasi, mulai datang ke kesadaran , lingkaran 6 kemudian mewakili dimensi psikis-spiritual, sebagai pengalaman individu yang jelas tentang dirinya. Yang melebihi kesadaran sensasi, dan secara serempak merealisasikan integrasi dengan lapangan energiyang lebih luas, seperti kemanusiaan.

Lingkaran 7 mewakili cara pribadi merasakan pengalaman yang tertinggi, penyatuan mistik, pencerahan diri melebihi dan bergabung dengan semuanya pada tingkat tujuh yang disebutkan ada tingkat yang lebih jauh menyatukan pribadi dari segala dimensi yang dialami secara serempak. Melewati ketujuh tingkat atau lapisan yang disebutkan itu, dikatakatannya ada lagi tingkat pengembangan potensial dimana semua tingkat atau lapis dihayati secara simultan, maka terjadilah pengintregasian antara yang personal dengan yang transpersonal Dengan demikian spektrum / dimensi komponen kesadaran manusia tidak terbatas hanya psiko-fisik, psiko-kognitif dan psikohumanis, namun ada dimensi yang lebih dalam dari sekedar itu semua, yaitu kesadaran batin, dimensi mistis manusia dan atau lebih terkenalnya sebagai dimensi spiritual kesadaran manusia.

Referensi

Dokumen terkait