141
PENDEKATAN ILMIAH DALAM K-13 –APLIKASI BERBASIS ANDROID SEBAGAI MOBILE LEARNING BAGI PENGGUNA KURIKULUM 2013
Oleh: Ikhlasul Ardi Nugroho
Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, UNY
Abstract
The aim of this research is to develop an android-based application that is expected to assist users in implementing scientific approach on Curriculum 2013. The study design was designed using the Research and Development (R & D) adapted from Plomp (2001), which consists of four stages, namely (1) the initial investigation, (2) design or designs (3) realization and (4) test, evaluation, and revision (Rochmad, 2011). Validation is done by expert judgment and focus group discussions withinservice tranning. Data were collected using questionnaires and analyzed using descriptive statistics then converted into a scaled-5 to determine the quality of products. Results from this study is avalidated software for android for user Curriculum 2013. The software contains four chapters (Chapter I: the nature of scientific approach, Chapter II: thinking skills in a scientific approach, Chapter III: applied scientific approach and Chapter IV: the application of a scientific approach to 5 M.
Keyword: Scientific approach in K-13, android, mobile learning
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 telah usai diujicobakan di berbagai jenjang. Berdasarkan hasil evaluasi, ditemukan bahwa kualitas pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah dasar masih belum sempurna. Salah satu permasalahan mendasar yang ditemukan adalah banyak dipahami dan diimplementasikannya pendekatan ilmiah dalam pembelajaran.Berdasarkan hasil survei pada calon guru dan guru, minimnya rujukan tentang pendekatan ilmiah yang mudah dipahami dan praktis menjadi salah satu sebab kurangnya dipahami pendekatan ilmiah dalam pembelajaran di Sekolah Dasar. Hasil survei pun menunjukkan diperlukannya sarana yang praktis untuk mengakses penjelasan tentang pendekatan ilmiah sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Akses komunikasi yang luas saat ini bisa diperoleh lewat internet. Internet merupakan alat komunikasi yang memiliki jangkauan sangat luas. Akses internet menjadi semakin mudah dengan adanya ponsel cerdas (smartphone). Tidak hanya informasi yang berupa berita, berbagai aplikasi edukatif dapat dijalankan
142
menggunakan smartphone yang pada umumnya menggunakan sistem operasi android. Melalui android, berbagai aplikasi dapat diunduh baik dengan cara membayar maupun gratis lewat playstore. Aplikasi tersebut dapat berupa buku, permainan, maupun animasi. Berdasarkan potensi tersebut, perlu dikembangkan sebuah bahan ajar pendukung Kurikulum 2013 yang lengkap dan mudah diakses. Salah satu sarana yang bisa digunakan adalah dengan memanfaatkan teknologi
smartphone, internet, dan android (Nazarian, 2013).
Beberapa penelitian yang telah dikaji dan menghasilkan intisari sebagai berikut.
1. Belajar menggunakan handphone (mobile phone) telah menjadi hal yang biasa di dunia pendidikan saat ini. Menggunakan handphone, seseorang dapat mengakses materi dimanapun dan kapanpun. Salah satu aplikasi yang telah dikembangkan adalah prototipe MLC yang merupakan perangkat untuk melakukan pembelajaran kolaboratif berbasis android (Aseniero, Sarah jane et. al., 2013).
2. Belajar adalah proses interaksional antara mahasiswa dan guru dan sumber belajar dalam proses belajar mengajar. Materi tata surya sebenarnya kompleks, untuk memperjelas pemahaman materi tata surya , membutuhkan dukungan teknologi informasi yang dapat diterapkan untuk bahan ini.Peneliti membuat desain dan aplikasi sebagai media pembelajaran yang interaktif dalam mempelajari materi tata surya berdasarkan pada ponsel android untuk siswa sekolah dasar Hasil dalam penilaian kuesioner yang telah diuji di SD N 1 Singopuran , Kartasura , Sukoharjo , Jawa Tengah dapat disimpulkan bahwa lebih dari 80 % siswa dan guru memberikan respon sangat setuju bahwa aplikasi ini dapat menjadi media pembelajaran yang menarik dan interaktif sebagai yang membantu siswa dalam mempelajari materi tata surya (Budi Prasetyo, Endah Sudarmilah, Aris Budiman, 2011).
Berdasarkan fakta tersebut di atas, maka diperlukan sebuah perangkat
(software)yang dapat ditautkan di smartphone berbasiskan android dan diunduh
dengan bantuan internet lewat playstore. Permasalahan yang kemudian muncul adalah 1) Bagaimanakah karakteristik aplikasi sebagai piranti mobile learning
143
bagi pengguna Kurikulum 2013 untuk lebih memahami Pendekatan Ilmiah? Dan 2) Bagaimanakah hasil pengembangan aplikasi sebagai piranti mobile learning bagi pengguna Kurikulum 2013 untuk lebih memahami Pendekatan Ilmiah?
DASAR TEORI
Kajian terhadap pustaka dilakukan untuk memperoleh rambu-rambu karakter aplikasi yang efektif sehingga diterima pengguna. Sebagai piranti mobile
learning sebuah aplikasi yang berisikan bahan ajar tentang Pendekatan ilmiah, ada
beberapa kriteria yang harus dipenuhi yakni 1. Gratis
Kriteria ini akan memudahkan user sehingga tidak perlu menambah tahapan proses instalasi dan biaya. Selain itu, pengguna juga akan semakin banyak.
2. Tidak membutuhkan akses internet
Tujuan kriteria ini adalah agar aplikasi dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
3. Memiliki informasi yang ringkas
Informasi yang diisikan dalam aplikasi hanya berkaitan dengan pendekatan ilmiah dan penerapannya yang sifatnya praktis dan ringkas. Materi yang diisikan dalam aplikasi bukan materi yang sifatnya teoretis dan filosofis, tetapi cenderung bagaimana cara menerapakan pendekatan ilmiah.
4. Sesuai dengan kebutuhan pengguna
Materi Pendekatan ilmiah yang diisikan dalam aplikasi merupakan materi yang diperuntukkan bagi guru sekolah dasar.Oleh karena itu, karakter pendekatan ilmiah yang digunakan merupakan pendekatan ilmiah untuk anak sekolah dasar (Faisal Dwiayana Purnawarman, 2012).
Selain beberapa kriteria di atas, Google for education (2015) memberikan beberapa kriteria untuk aplikasi yang digunakan dalam dunia pendidikan, di antaranya,
1. Iklan tidak mendominasi
2. Pengguna dapat memanfaatkannya secara gratis 3. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku
144
5. Dapat digunakan tanpa harus melalui proses pendaftaran dan penggunaan password yang berlapis
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research &
Development) menggunakan model Plomp (2001), yang terdiri dari (1)
preliminary investigation, (2) design, (3) realization/construction dan (4) test,
evaluation, revision(Rochmad, 2011).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Oktober 2015 di Yogyakarta.
Subjek Penelitian
Subyek penelitian pada penelitian ini adalah mahasiswa PGSD yang telah menempuh mata kuliah praktik pengalaman lapangan.
Prosedur
Penelitian diawali dengan studi pendahuluan yang terdiri dari studi pustaka dan studi lapangan.Studi pustaka dilakukan dengan mengkaji dokumen monitoring dan evaluasi implementasi Kurikulum 2013 di Yogyakarta.Studi lapangan dilakukan dengan wawancara tertutup menggunakan kuesioner.Hasil dari studi pendahuluan digunakan untuk membuat purwarupa untuk kemudian divalidasi dan diujicobakan dan direvisi.
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian berupa datakuantitatif yang merupakan deskripsi statistik hambatan-hambatan yang ditemukan guru dan calon guru dalam memahami dan menerapkan Kurikulum 2013.Instrumen yang digunakan adalah angket terbuka.Selain itu, data kuantatif juga diperoleh dari skor respon user terhadap aplikasi yang dikembangkan.Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup.
145
Data kualitatif diperoleh dari saran yang diberikan oleh responden berkaitan dengan hambatan implementasi Kurikulum 2013 dan aplikasi yang diujicobakan.
Teknik Analisis Data
Data kualitatif yang berupa saran terhadap aplikasi didiskusikan dengan teori kemudian diwujudkan dalam perbaikan aplikasi. Data kuantitatif yang berupa skor tanggapan terhadap aplikasi dikonversi dalam skala lima berdasarkan rumus berikut ini (Eko Putro Widoyoko, 2011).
Tabel 1. Kriteria Penilaian
Ketentuan
Rerata ideal (Xi)=
2
1 (skor maksimal + skor minimal)
Simpangan baku ideal (Sbi ) =16 (skor maksimal - skor minimal)
X= Skor Empiris
Aplikasi dikatakan layak jika peringkatnya berada pada tingkat ‘baik’.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan pada 40 guru sekolah dasar yang mengampu kelas menggunakan Kurikulum 2013 juga kepada 30 calon guru pada bulan Desember tahun 2014. Wawancara bertujuan mengungkap pengalaman guru saat mengimplementasikan kurikulum 2013 dan persepsi calon guru terhadap Kurikulum 2013. Hasil studi pendahuluan diringkas pada tabel 2.
Nilai Kriteria Skor
Rumus
A Sangat Baik X > Xi + 1,8 Sbi
B Baik Xi+ 0,6 Sbi < X ≤ Xi+ 1,8 Sbi C Cukup Xi - 0,6 Sbi < X ≤ Xi+ 0,6 Sbi D Kurang Xi - 1,8 Sbi < X ≤ Xi - 0,6 Sbi E Sangat Kurang X ≤ Xi - 1,8 Sbi
146
No. Kendala Jumlah
Guru Calon guru 1. Pemahaman konsep tentang aktivitas ilmiah 25 22 2. Pemahaman tentang konsep 5 M yang
kurang
24 22
3. Kesulitan menerapkan model 5 M dalam pembelajaran
23 23
4. Kesulitan membedakan tahapan dalam 5 M 24 23 5. Penerapan metode ilmiah dalam berbagai
mata pelajaran
25 24
Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa secara umum pendekatan ilmiah masih belum dipahami teori dan praktiknya.
Selain mengemukakan kendala yang ditemukan saat mengimplementasikan Kurikulum 2013, responden memberikan saran disusunnya sebuah bahan ajar yang praktis dan mudah dibawah kemana saja.Usulan kemudian mengerucut pada penggunaan media smartphone dengan aplikasi berbasis android sebagai sarana belajar tentang Pendekatan ilmiah.
Selain studi lapangan, dilakukan juga studi pustaka, yakni dokumen hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kurikululm 2013.Telaah terhadap artikel-artikel jurnal yang berkaitan dengan penggunaan smartphone sebagai perangkat pembelajaran juga dilakukan.
Berdasarkan teori yang dikaji maka dapat disimpulkan secara umum bahwa sebuah aplikasi dapat diukur kualitasnya menggunakan unsur-unsur sebagai berikut,
1. Kemudahan proses instalasi aplikasi ke perangkat 2. Kemudahan penggunaan aplikasi
3. Kepraktisan materi
4. Kesesuaian materi dengan user sasaran
Berdasarkan kriteria tersebut dikembangkanlah sebuah aplikasi dengan susunan materi sebagai berikut: 1. Hakikat pendekatan ilmiah, 2. Keterampilan-keterampilan berpikir dalam pendekatan ilmiah, 3. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran lintas kurikulum, 4. Penerapan keterampilan proses dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, 5. Video peragaan apersepsi untuk siswa.
Aplikasi kemudian diserahkan kepada validator yang terdiri dari ahli materi dan ahli media. Indikator yang diberikan kepada ahli materi adalah sebagai berikut:
147 1. Istilah asing dan ilmiah tidak banyak, 2. Bahasa mudah dipahami
Logis dan susunan sistematis
3. Materi sesuai dengan kompetensi calon guru sekolah dasar dan guru 4. Penerapan aktivitas pendekatan ilmiah sesuai dengan Kurikulum 2013 5. Materi dapat diaplikasikan pada berbagai mata pelajaran
Adapun indikator untuk ahli media adalah sebagai berikut. 1. Aplikasi mudah ditemukan di playstore
2. Tidak perlu melakukan pendaftaran untuk menggunakan 3. Tidak perlu menggunakan password
4. Tidak perlu membayar
5. Dapat dipindahkan ke micro SD
6. Aplikasi dapat digunakan tanpa harus terhubung dengan internet. Indikator yang telah disusun dalam bentuk instrumen sebagai berikut. Tabel 3. Instrumen ahli media (aplikasi)
Tabel 4. Instrumen ahli materi
Instrumen kemudian diserahkan kepada validator untuk menilai aplikasi yang dikembangkan.Hasil penilaian dari validator media adalah 6 sedangkan penilaian dari ahli materi adalah 6.
Kekurangan aplikasi menurut ahli media adalah kemudahan dalam menemukan aplikasi yang kurang dan masih harus terhubung dengan internet dalam penggunaannya.Adapun menurut ahli materi, kekurangan yang masih ada
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Kemudahan instalasi aplikasi (mudah ditemukan di playstore, tidak perlu melakukan pendafataran, aplikasi gratis, tidak perlu menggunakan password)
2. Kemudahan menggunakan aplikasi (Aplikasi dapat digunakan tanpa harus terhubung dengan internet, tampilan aplikasi memudahkan penggunaan, dapat dipindahkan ke micro SD)
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Kepraktisan materi (menyedikitkan istilah asling dan kata-kata ilmiah, bahasa mudah dipahami, logis dan susunan sistematis)
2. Kesesuaian materi (Materi sesuai dengan kompetensi calon guru jenjang pendidikan (sekolah dasar) dan guru, Penerapan aktivitas pendekatan ilmiah sesuai kurikulum 2013, Materi teraplikasi pada berbagai mata pelajaran)
148
adalah terlalu banyak istilah asing dan materi kurang teraplikasi pada mata pelajaran selain IPA.
Berdasarkan saran dari ahli media dan ahli materi, maka dilakukan perbaikan pada aplikasi, yakni pengubahan nama aplikasi dari scientific approach
dalam K-13 menjadi pendekatan ilmiah dalam K-13. Selain itu, istilah-istilah asing di-Indonesia-kan sehingga lebih mudah dalam mempelajarinya
Beberapa materi yang kurang dapat dipahami dan kurang sesuai dengan pengguna juga dihilangkan. Beberapa materi yang dihilangkan antara lain,
1. Gambar yang menjelaskan keterampilan proses mengamati karena terlalu kecil.
Gambar 1. Bagan mengamati yang dihilangkan 2. Bagan proses pembentukan inferensi
Gambar 2. Bagan menginferensi yang dihilangkan
3. Menghilangkan materi “Mengenali karakter penting”
Beberapa kelompok siswa diminta untuk mengamati sesuatu yang dapat berupa benda, baik benda hidup maupun tidak hidup. Setiap kelompok memiliki benda yang berbeda dengan kelompok yang lain. Masing-masing kelompok diminta untuk mencatat ciri-ciri benda yang membedakan dengan benda yang lain. Ciri-ciri tersebut membuat benda tersebut menjadi unik. Masing-masing anggota kelompok bisa membuat daftar keunikan benda yang diamati dan
149
menggabungkannya dengan anggota kelompok yang lainnya. Gabungan ciri-ciri
tersebutkemudian disajikan di depan teman-temannya.
Materi ini dapat digabungkan dengan keterampilan proses mengklasifikasi. 4. Materi tentang penerapan materi dalam siklus belajar 5 E yang kurang relevan
dihilangkan.
Pada mulanya aplikasi memuat materi siklus belajar 5 E yang menjadi wadah aktivitas pembelajaran yang memuat pendekatn ilmiah. Oleh validator, materi tersebut diusulkan untuk diganti dengan 5 M karena esensi Kurikulum 2013 pada hal 5 M.
Produk Hasil Penelitian
Gambaran ringkas dari produk yang dihasilkan adalah sebagai beriku.
150
Gambar 4. Tampilan Bagian 1
151
Gambar 6. Tampilan bagian 3
152
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka simpulan yang bisa ditarik adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik aplikasi hasil pengembangan adalah: a. Berbasis android, b. Tersedia di Playstore secara gratis, c. Memuat materi tentang hakikat pendekatan ilmiah, keterampilan proses dalam pendekatan ilmiah, keterampilan proses dalam pembelajaran lintas kurikulum, penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran 5 M, dan contoh apersepsi berupa video peragaan.
2. Hasil pengembangan memperoleh nilai 6 dari ahli media dan nilai 6 dari ahli materi. Peringkat kualitas yang diperoleh adalah baik.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang bisa dikemukakan adalah sebagai berikut.
1. Perbaikan masih perlu dilakukan pada unsur-unsur kemudahan penggunaan, terutama pada kebutuhan akses internet dalam penggunaannya.
2. Perlu diselenggarakan uji coba aplikasi di lapangan untuk memperoleh balikan dari pengguna untuk kemudian dilakukan perbaikan kembali sebagaimana saran dari pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Aseniero, Sarah jane et. al. (2013). E-learning for programming languages on
android devices. Artikel jurnal International journal of scientific &
technology research volume 2, issue 9, september 2013. Diakses tanggal24 April 2014 dari http://www.ijstr.org/final-print/sep2013/E-learning-For-Programming-Languages-On-Android-Devices.pdf.
Budi Prasetyo, Endah Sudarmilah, Aris Budiman. (2011). Solar system learning
media based on android mobile for elementary school students. Artikel
jurnal. iKomuniTi, Vol.1 No.1 April..2011 Diakses pada tanggal 25 April 2014dari http://ejournal.ums.ac.id/index.php/iko/article/download/8/8.
153
Eko Putro Widoyoko. (2011). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Faisal Dwiyana Purnawarman. (2012). Kriteria android terbaik dan
terfavorit.Diakses tanggal 2 Desember 2014 dari
http://blogs.itb.ac.id/faisal/2012/04/10/kriteria-aplikasi-android-terbaik-dan-favorit/.
Google for education.(2014). Google for Education Guidelines. Artikel online diakses pada tanggal 4 Desember 2014 dari
https://developers.google.com/edu/guidelines#android_apps
Nazarian, Robert. (2013). No other technology has grown faster than Android
[Infographic]. Artikel online diakses pada tanggal tanggal 24 April
2014dari http://www.talkandroid.com/182614-no-other-technology-has-grown-faster-than-android-infographic/
Rochmad. (2011). Model pengembangan perangkat pembelajaran matematika.
Artikel diambil dari http://blog.unnes.ac.id/rochmad/files/2011/03/Desain-Model-Pengembangan.pdf pada 19 Maret 2011