• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konjungtivitis Vernal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konjungtivitis Vernal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg Konju

Konjungtivngtivitis itis adalah peradangaadalah peradangan n selapuselaput t beninbening g yang menutupi bagianyang menutupi bagian  putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan tersebut menyebabkan  putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan tersebut menyebabkan

ti

timbmbululnynya a beberbrbagagai ai mamacacam m gegejajalala, , sasalalah h sasatutunynya a adadalalah ah mamata ta memerarah.h. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, atau kontak dengan Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, atau kontak dengan  benda asing, misalnya kontak lensa.

 benda asing, misalnya kontak lensa.1010

Konjungtivitis alergi merupakan bentuk radang konjungtiva akibat reaksi Konjungtivitis alergi merupakan bentuk radang konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap noninfeksi, dapat berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan alergi terhadap noninfeksi, dapat berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan reaksi terlamba

reaksi terlambat t sesusesudah beberapa hari dah beberapa hari kontkontak seperti ak seperti pada reaksi terhadap obat,pada reaksi terhadap obat,   ba

  baktekteri, ri, dan dan toktoksiksik. . MeruMerupakpakan an reareaksi ksi antantiboibodi di humhumoraoral l terhterhadaadap p aleralergengen.. Biasanya dengan riwayat atopi.

Biasanya dengan riwayat atopi.11

Kon

Konjunjungtigtivitvitis is alealergi rgi biabiasansanya ya menmengengenai ai kedkedua ua matmata. a. TanTandandanya, ya, selselainain mata berwarna merah, mata juga akan terasa gatal. Gatal ini juga seringkali mata berwarna merah, mata juga akan terasa gatal. Gatal ini juga seringkali dir

dirasaasakan kan dihdihiduidung. ng. ProProdukduksi si air air matmata a jugjuga a berberleblebihaihan n sehsehingingga ga matmata a sansangatgat  berair.

 berair.1010

Konjungtiva banyak sekali mengandung sel dari sistem kekebalan (mast Konjungtiva banyak sekali mengandung sel dari sistem kekebalan (mast sel

sel) ) yanyang g melmelepaepaskaskan n sensenyawyawa a kimkimia ia (me(mediadiatortor) ) daldalam am mermerespespon on terterhadhadapap   b

  bererbabagagai i ranrangsgsanangagan n (s(sepeperterti i seserbrbuk uk sasari ri atatau au dedebu bu tutungngauau). ). MeMedidiatoator r ininii menyebabkan radang pada mata, yang mungkin sebentar atau bertahan lama. menyebabkan radang pada mata, yang mungkin sebentar atau bertahan lama. S

Seekkiittaar r 2200% % ddarari i ooraranng g mmememiilliikki i ttiinnggkkaat t kkoonnjjuunnggttiviviittiis s aalleerrggii..55

Konjungtivitis alergi yang musiman dan yang berkelanjutan adalah jenis Konjungtivitis alergi yang musiman dan yang berkelanjutan adalah jenis yan

yang g palpaling ing sersering ing dardari i reakreaksi si aleralergi gi padpada a matmata. a. KonKonjunjungtigtivitvitis is alealergi rgi yanyangg musiman sering disebabkan oleh serbuk sari pohon atau rumput, oleh karenanya musiman sering disebabkan oleh serbuk sari pohon atau rumput, oleh karenanya  jenis ini timbul khususnya pada musim semi atau awala musim panas. Serbuk sari  jenis ini timbul khususnya pada musim semi atau awala musim panas. Serbuk sari gulma bertanggung jawab pada gejala alergi mata merah pada musim panas dan gulma bertanggung jawab pada gejala alergi mata merah pada musim panas dan awal

awal musmusim im guggugur. ur. AleAlergi rgi matmata a mermerah ah yanyang g berberkelkelanjanjutan utan terterjadjadi i sepsepanjanjangang tahun; paling sering disebabkan oleh tungau debu,

tahun; paling sering disebabkan oleh tungau debu, bulu hewan, dan bulu unggas.bulu hewan, dan bulu unggas.55

Konjungtivitis vernal adalah bentuk konjungtivitis alergi yang lebih serius Konjungtivitis vernal adalah bentuk konjungtivitis alergi yang lebih serius dimana penyebabnya tidak diketahui. Kondisi paling sering terjadi pada anak  dimana penyebabnya tidak diketahui. Kondisi paling sering terjadi pada anak 

laki-laki, khususnya yang berumur kurang dari 10 tahun yang memiliki eksema, laki-laki, khususnya yang berumur kurang dari 10 tahun yang memiliki eksema, asma, atau alergi musiman

(3)

se

semi mi dadan n hihilalang ng papada da mumusisim m gugugugur r dadan n mumusisim m didingnginin. . BaBanynyak ak ananak ak titidadak k  mengalaminya lagi pada umur dewasa muda.

mengalaminya lagi pada umur dewasa muda.55

Penyebaran konjungtivitis vernal merata di dunia, terdapat sekitar 0,1% Penyebaran konjungtivitis vernal merata di dunia, terdapat sekitar 0,1% hingga 0,5% pasien dengan masalah tersebut. Penyakit ini lebih sering terjadi hingga 0,5% pasien dengan masalah tersebut. Penyakit ini lebih sering terjadi   pa

  pada da ikliklim im panpanas as (mi(misalsalnya nya di di ItaItalialia, , YunYunaniani, , IsraIsrael, el, dan dan sebsebagiagian an AmeAmerikrikaa Sel

Selatanatan) ) dardaripaipada da ikliklim im dindingin gin (se(seperperti ti AmeAmerikrika a SerSerikaikat, t, SweSwediadia, , RusRusia ia dandan Jerman).

Jerman).66

Umum

Umumnya terdapat nya terdapat riwayariwayat t keluakeluarga rga yang bersifat alergi yang bersifat alergi atopiatopik k (turun(turunan).an). Kami menemukan bahwa 65% pasien kami yang menderita konjungtivitis vernal Kami menemukan bahwa 65% pasien kami yang menderita konjungtivitis vernal memiliki satu atau lebih sanak keluarga setingkat yang memiliki penyakit turunan memiliki satu atau lebih sanak keluarga setingkat yang memiliki penyakit turunan (misalnya asma, demam rumput, iritasi kulit turunan atau alergi selaput lendir  (misalnya asma, demam rumput, iritasi kulit turunan atau alergi selaput lendir  hid

hidung ung perpermanmanen)en). . PenPenyakyakit-pit-penyenyakiakit t turturunaunan n ini ini umuumumnymnya a ditditemuemukan kan padpadaa  pasien itu sendiri. Dalam koleksi kami, 19 dari 39 pasien memiliki satu atau lebih  pasien itu sendiri. Dalam koleksi kami, 19 dari 39 pasien memiliki satu atau lebih

dari empat penyakit turunan utama. dari empat penyakit turunan utama.66

Semua penelitian tentang penyakit ini melaporkan bahwa biasanya kondisi Semua penelitian tentang penyakit ini melaporkan bahwa biasanya kondisi akan memburuk pada musim semi dan musim panas di belahan bumi utara, itulah akan memburuk pada musim semi dan musim panas di belahan bumi utara, itulah mengapa dinamakan konjungtivitis ”vernal” (atau musim semi). Di belahan bumi mengapa dinamakan konjungtivitis ”vernal” (atau musim semi). Di belahan bumi selatan penyakit ini lebih menyerang pada musim gugur dan musim dingin. Akan selatan penyakit ini lebih menyerang pada musim gugur dan musim dingin. Akan tetapi, banyak pasien mengalami gejala sepanjang tahun, mungkin disebabkan tetapi, banyak pasien mengalami gejala sepanjang tahun, mungkin disebabkan  berbagai sumber alergi yang silih berganti sepanjang tahun.

 berbagai sumber alergi yang silih berganti sepanjang tahun.66

1

1..22 TTuujjuuaan n PPeennuulliissaann Tu

Tujujuan an pepenunulilisasan n rereferferat at inini i adadalalah ah ununtutuk k memengngetetahahui ui sesecacara ra umumumum menge

mengenai nai definidefinisi, si, etioloetiologi gi dan dan fisiofisiologi logi anatoanatomi, mi, patofpatofisioloisiologi gi dan dan patogpatogenesienesis,s, manife

manifestasi stasi kliniklinis, s, penegpenegakan akan diagndiagnosis, penatalaksosis, penatalaksanaan anaan serta serta prognprognosis osis daridari konjungtivitis vernal. konjungtivitis vernal. BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

(4)

2.

2.11 AnAnatatomomi & i & FiFisisiolologogi Ki Kononjujungngtitivava Kon

Konjunjungtigtiva va adaadalah lah memmembrabran n mukmukosa osa yanyang g trantranspasparan ran dan dan tiptipis is yanyangg membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan   permu

  permukaan kaan anterianterior or sklesklera ra (konj(konjungtungtiva iva bulbabulbaris). ris). KonjuKonjungtivngtiva a bersabersambunmbungangan dengan kulit pada tepi kelopak (persambungan mukokutan) dan dengan epitel dengan kulit pada tepi kelopak (persambungan mukokutan) dan dengan epitel kornea limbus.

kornea limbus.22

Konju

Konjungtivngtiva a mengmengandunandung g kelenkelenjar jar musimusin n yang dihasilkayang dihasilkan n oleh sel oleh sel goblegoblet.t. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.

Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea. Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :

 Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar  digerakkan dari tarsus.

digerakkan dari tarsus.

 KonKonjunjungtigtiva va bulbulbi bi menmenutuutupi pi sklsklera era dan dan mudmudah ah digdigeraerakkakkan n dardarii sklera di bawahnya.

sklera di bawahnya.

 KonKonjunjungtigtiva va forfornisnises es ataatau u forfornikniks s konkonjunjungtigtiva va yanyang g mermerupaupakankan tempat peralihan konjungtiva tarsal

tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.dengan konjungtiva bulbi.

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan  jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak.

 jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak.11

Gambar 1. Anatomi Konjungtiva Gambar 1. Anatomi Konjungtiva1111

Secara histologis, konjungtiva terdiri atas lapisan : Secara histologis, konjungtiva terdiri atas lapisan :

 LapisLapisan an epiteepitel l konjkonjungtiungtiva, terdiri va, terdiri dari dua dari dua hinghingga ga lima lapisan sellima lapisan sel epitel silinder bertingkat, superficial dan basal. Lapisan epitel konjungtiva di epitel silinder bertingkat, superficial dan basal. Lapisan epitel konjungtiva di

(5)

dekat limbus, di atas karankula, dan di dekat persambungan mukokutan pada dekat limbus, di atas karankula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri dari sel-sel epitel skuamosa.

tepi kelopak mata terdiri dari sel-sel epitel skuamosa. 

 Sel-sel epitel supercial, mengandung sel-sel goblet bulat atau ovalSel-sel epitel supercial, mengandung sel-sel goblet bulat atau oval yan

yang g menmenseksekresi resi mukmukus. us. MukMukus us menmendordorong ong intinti i sel sel gobgoblet let ke ke teptepi i dandan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata secara merata diseluruh prekornea. diperlukan untuk dispersi lapisan air mata secara merata diseluruh prekornea. Sel-sel epitel basal berwarna lebih pekat daripada sel-sel superficial dan di Sel-sel epitel basal berwarna lebih pekat daripada sel-sel superficial dan di dekat limbus dapat mengandung pigmen.

dekat limbus dapat mengandung pigmen. 

 Stroma konjungtiva, dibagi menjadi :Stroma konjungtiva, dibagi menjadi : 

 Lapisan adenoid (superficial)Lapisan adenoid (superficial)

Lapisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan dibeberapa tempat Lapisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan dibeberapa tempat da

dappat at mmenenggananddunung g ststruruktktuur r ssememacacam am fofolilikkel el tatannpa pa sesenntrtruumm germinativum. Lapisan adenoid tidak berkembang sampai setelah bayi germinativum. Lapisan adenoid tidak berkembang sampai setelah bayi   berumur 2 atau 3 bulan. Hal ini menjelaskan mengapa konjungtivitis   berumur 2 atau 3 bulan. Hal ini menjelaskan mengapa konjungtivitis

ink

inkluslusi i padpada a neoneonatnatus us berbersifsifat at pappapileiler r bukbukan an folfolikuikuler ler dan dan menmengapgapaa kemudian menjadi folikuler.

kemudian menjadi folikuler. 

 Lapisan fibrosa (profundus)Lapisan fibrosa (profundus)

Lapisan fibrosa tersusun dari jaringan penyambung yang melekat Lapisan fibrosa tersusun dari jaringan penyambung yang melekat   pada lempeng tarsus. Hal ini menjelaskan gambaran reksi papiler    pada lempeng tarsus. Hal ini menjelaskan gambaran reksi papiler    pada radang

  pada radang konjkonjungitungitiva. iva. LapisLapisan an fibrosfibrosa a tersutersusun longgar sun longgar padapada  bola mata.

 bola mata. 

 KelKelenjenjar ar air air matmata a aseasesorsori i (ke(kelenlenjar jar KraKrause use dan dan wolwolfrifring)ng), , yanyangg struk

struktur dan tur dan fungsfungsinya mirip inya mirip kelenjkelenjar ar lakrimlakrimal, al, terletterletak ak di dalam di dalam stromstroma.a. Sebagian besar kelenjar krause berada di forniks atas, dan sedikit ada di Sebagian besar kelenjar krause berada di forniks atas, dan sedikit ada di forniks bawah. Kelenjar wolfring terletak ditepi atas tarsus atas.

forniks bawah. Kelenjar wolfring terletak ditepi atas tarsus atas.22

2

2..22 DDeeffiinniissii

Konjungtivitis vernal adalah peradangan konjungtiva bilateral dan berulang Konjungtivitis vernal adalah peradangan konjungtiva bilateral dan berulang (recurrence) yang khas, dan merupakan suatu reaksi alergi. Penyakit ini juga (recurrence) yang khas, dan merupakan suatu reaksi alergi. Penyakit ini juga dik

dikenaenal l sebsebagaagai i “ca“catarrtarrh h musmusim im semsemi” i” dan dan “k“konjonjungungtivtivitis itis musmusimaiman” n” ataatauu “konjungtivitis musim kemarau”. Sering terdapat pada musim panas di negeri “konjungtivitis musim kemarau”. Sering terdapat pada musim panas di negeri dengan empat musim, atau sepanjang tahun di negeri tropis (panas).

dengan empat musim, atau sepanjang tahun di negeri tropis (panas).2,72,7

2.

(6)

Kon

Konjunjungtigtivitvitis is ververnal nal terterjadjadi i akiakibat bat reakreaksi si hiphipersersensensitiitivitvitas as tiptipe e I I yanyangg mengenai kedua mata, sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang mengenai kedua mata, sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang kuat alergi.

kuat alergi.7,87,8

Mengenai pasien usia muda 3-25 tahun dan kedua jenis kelamin sama. Mengenai pasien usia muda 3-25 tahun dan kedua jenis kelamin sama. Bi

Biasasananya ya papada da lalakiki-l-lakaki i mumulalai i papada da ususia ia didibabawawah h 10 10 tatahuhun. n. PePendndererititaa konju

konjungtivngtivitis itis vernavernal l sering menunjuksering menunjukkan kan gejalagejala-gejala -gejala alergi alergi terhadterhadap ap tepuntepungg sari rumput-rumputan.

sari rumput-rumputan.11

Reaksi hipersentsitivitas memiliki 4 tipe reaksi seperti berikut: Reaksi hipersentsitivitas memiliki 4 tipe reaksi seperti berikut: Tipe I : Reaksi Anafilaksi

Tipe I : Reaksi Anafilaksi

Di sini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi, dalam Di sini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi, dalam hal ini IgE yang terikat pada sel

hal ini IgE yang terikat pada sel mast mast atau sel basofil dengan akibat terlepasnyaatau sel basofil dengan akibat terlepasnya histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe cepat.

histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe cepat. Tipe II : reaksi sitotoksik 

Tipe II : reaksi sitotoksik 

Di sini antigen terikat pada sel sasaran. Antibodi dalam hal ini IgE dan IgM Di sini antigen terikat pada sel sasaran. Antibodi dalam hal ini IgE dan IgM den

dengan gan adaadanya nya komkompleplemen men akaakan n dibdiberikerikan an dendengan gan antantigeigen, n, sehsehingingga ga dapdapatat mengakibatkan hancurnya sel tersebut. Reaksi ini merupakan reaksi yang cepat mengakibatkan hancurnya sel tersebut. Reaksi ini merupakan reaksi yang cepat menurut Smolin (1986), reaksi

menurut Smolin (1986), reaksi allografiallografi dan ulkus Mooren merupakan reaksidan ulkus Mooren merupakan reaksi  jenis ini.

 jenis ini.

Tipe III : reaksi imun kompleks Tipe III : reaksi imun kompleks

Di

Di sisini ni anantitibobodi di beberikrikatatan an dedengngan an anantitigegen n dadan n kokompmplelememen n memembmbenentutuk k  komp

kompleks leks imun. Keadaan imun. Keadaan ini ini menimmenimbulkabulkann neurotrophneurotrophichemotacichemotactic tic factor factor  yangyang dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau kerusakan lokal. Pada umumnya dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau kerusakan lokal. Pada umumnya terjadi pada pembuluh darah kecil. Pengejawantahannya di kornea dapat berupa terjadi pada pembuluh darah kecil. Pengejawantahannya di kornea dapat berupa kerati

keratitis tis herpes simpleks, keratitis herpes simpleks, keratitis karenkarena a baktebakteri.(stri.(stafilokoafilokok, k, pseupseudomodomonas) nas) dandan  jamur. Reaksi demikian juga terjadi pada keratitis Herpes simpleks.

 jamur. Reaksi demikian juga terjadi pada keratitis Herpes simpleks. Tipe IV : Reaksi tipe lambat

Tipe IV : Reaksi tipe lambat Pada reaksi hipersens

Pada reaksi hipersensitivititivitas tipe as tipe I, II I, II dan III dan III yang berperayang berperan n adalah antiboadalah antibodidi (imunitas humoral), sedangkan pada tipe IV yang berperan adalah limfosit T atau (imunitas humoral), sedangkan pada tipe IV yang berperan adalah limfosit T atau dikenal sebagai imunitas seluler. Limfosit T peka (

dikenal sebagai imunitas seluler. Limfosit T peka ( sensiti sensitized zed T T lymphocytlymphocytee ) bereaksi) bereaksi denga

dengan n antigantigen, en, dan dan menymenyebabkebabkan an terlepterlepasnya mediator asnya mediator (limfo(limfokin) kin) yang jumpaiyang jumpai   pa

  pada da reakreaksi si penpenolaolakan kan paspasca ca kerkeratoatoplaplastisti, , kerkeratoaton- n- junjungtigtivitivitis s flifliktekten, n, kerkeratitatitisis Herpes simpleks dan keratitis diskiformis.

Herpes simpleks dan keratitis diskiformis.1414

2.

(7)

Gejala yang mendasar adalah rasa gatal, manifestasi lain yang menyertai Gejala yang mendasar adalah rasa gatal, manifestasi lain yang menyertai mel

melipuiputi ti matmata a berberair, air, sensensitsitif if padpada a cahcahayaaya, , rasrasa a pedpedih ih terbterbakaakar, r, dan dan perperasaasaanan seolah ada benda asing yang masuk. Penyakit ini cukup menyusahkan, muncul seolah ada benda asing yang masuk. Penyakit ini cukup menyusahkan, muncul  berulang, dan sangat membebani aktivitas penderita sehingga menyebabkan ia  berulang, dan sangat membebani aktivitas penderita sehingga menyebabkan ia

tidak dapat beraktivitas normal. tidak dapat beraktivitas normal.66

Terdapat dua bentuk klinik, yaitu : Terdapat dua bentuk klinik, yaitu :

• Bentuk palpebraBentuk palpebra, terutama mengenai konjungtiva tarsal superior., terutama mengenai konjungtiva tarsal superior. Terdapat pertumbuhan papil yang besar (

Terdapat pertumbuhan papil yang besar (cobble stone) cobble stone) yang yang diliputi diliputi sekretsekret yan

yang g mukmukoidoid. . KoKonjunjungtngtiva iva tartarsal sal bawbawah ah hiphiperemeremi i dan dan edeedema, ma, dendengangan kelainan kornea lebih berat dibanding bentuk limbal. Secara klinik papil kelainan kornea lebih berat dibanding bentuk limbal. Secara klinik papil  besar ini tampak sebagai tonjolan bersegi banyak dengan permukaan yang  besar ini tampak sebagai tonjolan bersegi banyak dengan permukaan yang

rata dan dengan kapiler ditengahnya. rata dan dengan kapiler ditengahnya.

Gambar 2. Konjungtivitis vernal bentuk palpebral Gambar 2. Konjungtivitis vernal bentuk palpebral1212

• Bentuk limbalBentuk limbal, hipertrofi papil pada limbus superior yang dapat, hipertrofi papil pada limbus superior yang dapat mem

membenbentuk tuk jarijaringangan n hiphiperperplaslastik tik gelgelatiatin, n, dendengangan TraTrantntas as dot dot  yangyang merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus kornea, terbentuknya pannus, dengan sedikit eosinofil.

(8)

Gambar 3. Konjungtivitis vernal bentuk limbal Gambar 3. Konjungtivitis vernal bentuk limbal1313

2

2..55 PPaattooffiissiioollooggii

Pada bentuk palpebral, jaringan epitel membesar pada beberapa area dan Pada bentuk palpebral, jaringan epitel membesar pada beberapa area dan menul

menular ar ke area ke area lainnlainnya. Kadangkalaya. Kadangkala, , eosineosinofil (warna ofil (warna kemerakemerahan) tampak han) tampak kuatkuat di antara sel-sel jaringan epitel. Perubahan yang menonjol dan parah terjadi pada di antara sel-sel jaringan epitel. Perubahan yang menonjol dan parah terjadi pada substansi propria (jaringan urat). Pada tahap awal jaringan terinfiltrasi dengan substansi propria (jaringan urat). Pada tahap awal jaringan terinfiltrasi dengan lim

limfosfosit, it, sel sel plaplasmasma, , eoseosinoinofil, fil, dan dan basbasofiofil. l. SejSejalaalan n dendengan gan perperkemkembanbangangan   penyakit, semakin banyak sel yang berakumulasi dan kolagen baru terbentuk,   penyakit, semakin banyak sel yang berakumulasi dan kolagen baru terbentuk, sehingga menghasilkan bongkol-bongkol besar pada jaringan yang timbul dari sehingga menghasilkan bongkol-bongkol besar pada jaringan yang timbul dari lempen

lempeng g tarsaltarsal. . TerkaiTerkait t dengdengan an perubperubahan-pahan-perubaherubahan an tersebtersebut ut adalah adanyaadalah adanya   pemb

  pembentukentukan an pembupembuluh luh darah baru darah baru dalam jumlah dalam jumlah yang banyak. Peningkatyang banyak. Peningkatanan  jumlah kolagen berlangsung cepat dan menyolok.

 jumlah kolagen berlangsung cepat dan menyolok.66

P

Paadda a bbeennttuuk k lliimmbbaal l tteerrddaappaat t ppeerruubbaahhaan n yyaanng g ssaammaa, , yyaaiittuu::  perkembangbiakan jaringan ikat, peningkatan jumlah kolagen, dan infiltrasi sel  perkembangbiakan jaringan ikat, peningkatan jumlah kolagen, dan infiltrasi sel   plasma, limfosit, eosinofil dan basofil ke dalam stroma. Penggunaan jaringan   plasma, limfosit, eosinofil dan basofil ke dalam stroma. Penggunaan jaringan yang dilapisi plastik yang ditampilkan melalui mikroskopi cahaya dan elektron yang dilapisi plastik yang ditampilkan melalui mikroskopi cahaya dan elektron dapat memungkinkan beberapa observasi tambahan. Basofil sebagai ciri tetap dari dapat memungkinkan beberapa observasi tambahan. Basofil sebagai ciri tetap dari   pe

  penyanyakit kit iniini, , tamtampak pak daldalam am jarijaringangan n epiepitel tel sebsebagaagaimaimana na jugjuga a padpada a susubstbstansansii   p

  proroprpriaia. . WaWalaulaupupun n sesebabagigian an bebesasar r sesel l memerurupapakakan n kokompmpononen en nonormrmal al dadariri substansi propia, namun tidak terdapat jaringan epitel konjungtiva normal.

substansi propia, namun tidak terdapat jaringan epitel konjungtiva normal.66

Wal

Walaupaupun un karkaraktakteriseristik tik kliklinis nis dan dan patpatoloologi gi konkonjunjungtigtivitvitis is ververnal nal teltelahah digambarkan secara luas, namun patogenesis spesifik

digambarkan secara luas, namun patogenesis spesifik masih belum dikenali.masih belum dikenali.66

2.

(9)

Pada eksudat konjungtiva yang dipulas dengan Giemsa terdapat banyak  Pada eksudat konjungtiva yang dipulas dengan Giemsa terdapat banyak  eosin

eosinofil ofil dan dan granugranula la eosineosinofilik bebas.ofilik bebas.99 Pada Pada pemeripemeriksaan darah ksaan darah ditemditemukanukan

eosinofilia dan peningkatan kadar serum IgE. eosinofilia dan peningkatan kadar serum IgE.33

Pada konjungtivitis vernal, terdapat sebagian besar sel yang secara rutin Pada konjungtivitis vernal, terdapat sebagian besar sel yang secara rutin tampak dalam jaringan epitel. Pengawetan yang lebih baik adalah menggunakan tampak dalam jaringan epitel. Pengawetan yang lebih baik adalah menggunakan glu

glutarataraldeldehydhyde, e, laplapisaisan n plaplastistik, k, dan dan ditditampampilkilkan an padpada a medmedia ia sehsehingingga ga dapdapatat memungkinkan

memungkinkan untuk muntuk menghitung enghitung jumlah sel jumlah sel ukuran 1ukuran 1µµ berdasarkan jenis danberdasarkan jenis dan

lok

lokasiasinyanya. . JumJumlah lah ratrata-raa-rata ta sel sel per per kukubik bik milmilimeimeter ter tidtidak ak melmelampampaui aui jumjumlahlah normal. Diperkirakan bahwa peradangan sel secara maksimum seringkali berada normal. Diperkirakan bahwa peradangan sel secara maksimum seringkali berada dalam kondisi konjungtiva normal. Jadi, untuk mengakomodasi lebih banyak sel dalam kondisi konjungtiva normal. Jadi, untuk mengakomodasi lebih banyak sel dalam proses peradangan konjungtivitis vernal, maka jaringan akan membesar  dalam proses peradangan konjungtivitis vernal, maka jaringan akan membesar  dengan cara peningkatan jumlah kolagen

dengan cara peningkatan jumlah kolagen dan pembuluh darah.dan pembuluh darah. Ja

Jariringngan an tatarsrsal al atatas as yayang ng ababnonormrmal al diditetemumukakan n dadari ri emempapat t papasisienen konjungtivitis vernal yang terkontaminasi dengan zat imun, yaitu: dua dari empat konjungtivitis vernal yang terkontaminasi dengan zat imun, yaitu: dua dari empat  pasien mengandung spesimen IgA-, IgG-, dan IgE- secara berlebih yang akhirnya  pasien mengandung spesimen IgA-, IgG-, dan IgE- secara berlebih yang akhirnya membentuk sel plasma. Sel-sel tersebut tidak ditemukan pada konjungtiva normal membentuk sel plasma. Sel-sel tersebut tidak ditemukan pada konjungtiva normal dari dua pasien lainnya.

dari dua pasien lainnya.

Kandungan IgE pada air mata yang diambil dari sampel serum 11 pasien Kandungan IgE pada air mata yang diambil dari sampel serum 11 pasien konjungtivitis vernal dan 10 subjek kontrol telah menemukan bahwa terdapat konjungtivitis vernal dan 10 subjek kontrol telah menemukan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara air mata dengan level kandungan serum pada korelasi yang signifikan antara air mata dengan level kandungan serum pada kedua mata. Kandungan IgE pada air mata diperkirakan muncul dari serum kedua kedua mata. Kandungan IgE pada air mata diperkirakan muncul dari serum kedua mata, kandungan IgE dalam serum (1031ng/ml) dan pada air mata (130ng/ml) mata, kandungan IgE dalam serum (1031ng/ml) dan pada air mata (130ng/ml) da

dari ri papasisien en kokonjnjunungtgtivivitiitis s vevernrnal al memelelebibihi hi kakandndunungagan n IgIgE E dadalalam m seserurumm (201ng/ml) dan pada air mata (61ng/ml) dari orang normal. Butiran antibodi IgE (201ng/ml) dan pada air mata (61ng/ml) dari orang normal. Butiran antibodi IgE secara spesifik ditemukan pada air mata lebih banyak daripada butiran antibodi secara spesifik ditemukan pada air mata lebih banyak daripada butiran antibodi  pada serum. Selain itu, terdapat 18 dari 30 pasien yang memiliki level antibodi  pada serum. Selain itu, terdapat 18 dari 30 pasien yang memiliki level antibodi IgG yang signifikan yang menjadi butiran pada air matanya. Orang normal tidak  IgG yang signifikan yang menjadi butiran pada air matanya. Orang normal tidak  me

memimililiki ki jejeninis s anantitibobodi di inini i papada da aiair r mamatatanynya a mamaupupun un seserurumnmnyaya. . HaHasisill  pengamatan ini menyimpulkan bahwa baik IgE- dan IgG- akan menjadi perantara  pengamatan ini menyimpulkan bahwa baik IgE- dan IgG- akan menjadi perantara mekanisme imun yang terlibat dalam patogenesis konjungtivitis vernal, dimana mekanisme imun yang terlibat dalam patogenesis konjungtivitis vernal, dimana si

siststesesis is lolokakal l anantitibobodi di teterjrjadadi i papada da jajariringngan an pepermrmukukaan aan mamatata. . KoKondndisisi i ininii dit

(10)

 penderita konjungtivitis vernal lebih banyak berhubungan dengan antibodi IgG  penderita konjungtivitis vernal lebih banyak berhubungan dengan antibodi IgG

dan mekanisme lainnya daripada antibodi IgE. dan mekanisme lainnya daripada antibodi IgE.

Kan

Kandundungan gan hishistamtamin in padpada a air air matmata a dardari i semsembilbilan an paspasien ien konkonjunjungtigtivitvitisis vernal (38ng/m

vernal (38ng/ml) l) secara signifiksecara signifikan an lebih tinggi daripada lebih tinggi daripada kandukandungan histamin air ngan histamin air  ma

mata ta papada da 13 13 ororanang g nonormrmal al (1(10n0ng/g/mlml, , P<P<0.0.0505). ). HaHal l inini i sesejajalalan n dedengnganan  pengamatan menggunakan mikroskopi elektron yang diperkirakan menemukan  pengamatan menggunakan mikroskopi elektron yang diperkirakan menemukan tujuh kali lipat lebih banyak sel mastosit dalam substantia propia daripada dengan tujuh kali lipat lebih banyak sel mastosit dalam substantia propia daripada dengan  pengamatan yang menggunakan mikroskopi cahaya. Sejumlah besar sel mastosit  pengamatan yang menggunakan mikroskopi cahaya. Sejumlah besar sel mastosit

ini terdapat pada air mata dengan level histamin yang lebih tinggi. ini terdapat pada air mata dengan level histamin yang lebih tinggi.

Kik

Kikisaisan n konkonjunjungtigtiva va padpada a daedaerahrah-dae-daerah rah yanyang g terterinfinfekseksi i menmenunjunjukkukkanan ada

adanya nya banbanyak yak eoseosinoinofil fil dan dan butbutirairan n eoseosinoinofilifilik. k. DitDitemuemukan kan leblebih ih dardari i duadua eos

eosinoinofil fil tiatiap p pempembesbesaran aran 2525x x dendengan gan sifsifat at khakhas s penpenyakyakit it (pa(pathothognognomonmonic)ic) konjungtivitis vernal. Tidak ditemukan adanya akumulasi eosinofil pada daerah konjungtivitis vernal. Tidak ditemukan adanya akumulasi eosinofil pada daerah  permukaan lain pada level ini.

 permukaan lain pada level ini.66

2.

2.77 DiDifefererensnsiaial l DiDiagagnonosisiss Wal

Walaupaupun un secsecara ara priprinsinsip p konkonjunjungtigtivitvitis is ververnal nal sansangat gat berberbedbeda a dendengangan tr

trakakhohom m dadan n kokonjnjunungtgtivivitiitis s dedemamam m rurumpmputut, , nanamumun n seserinringkgkalali i gegejajalalanynyaa mem

membinbingungungkagkan n dendengan gan dua dua penpenyakyakit it terstersebuebut. t. TraTrakhokhom m ditditandandai ai dendengangan  banyaknya serabut-serabut sejati yang terpusat, sedangkan pada konjungtivitis  banyaknya serabut-serabut sejati yang terpusat, sedangkan pada konjungtivitis vernal jarang tampak serabut sejati. Pada trakhom, eosinofil tidak tampak pada vernal jarang tampak serabut sejati. Pada trakhom, eosinofil tidak tampak pada kikisan konjungtiva maupun pada jaringan, sedangkan pada konjungtivitis vernal, kikisan konjungtiva maupun pada jaringan, sedangkan pada konjungtivitis vernal, eosin

eosinofil ofil memenmemenuhi uhi jaringjaringan. an. TrakhTrakhom om meninmeninggalkggalkan an parutparut-parut pada -parut pada tarsal,tarsal, sedangkan konjungtivitis vernal tidak, kecuali bila terlambat ditangani.

sedangkan konjungtivitis vernal tidak, kecuali bila terlambat ditangani. Tan

Tanda da konkonjunjungtigtivitvitis is demdemam am rumrumput put adaadalah lah edeedema, ma, sedsedangangkan kan tantandada ko

konjnjunungtgtivivititis is vevernrnal al adadalalah ah ininfilfiltrtrasasi i seselululalar. r. DeDemamam m rurumpmput ut mememimililikiki karakteristik sedikit eosinofil, tidak ada sel mastosit pada jaringan epitel, tidak  karakteristik sedikit eosinofil, tidak ada sel mastosit pada jaringan epitel, tidak  ada

ada peninpeningkatan sel gkatan sel mastomastosit pada sit pada subssubstantia propria, dan tantia propria, dan tidak terdapat basofil,tidak terdapat basofil, sedan

sedangkan gkan konjkonjungtiungtivitis vernal vitis vernal memilmemiliki iki karaktkarakteristik adanya eristik adanya tiga tiga serangserangkai,kai, yaitu: sel mastosit pada jaringan epitel, adanya basofil, dan adanya eosinofil pada yaitu: sel mastosit pada jaringan epitel, adanya basofil, dan adanya eosinofil pada  jaringan.

 jaringan.66

Tabel 1.

(11)

Konjungtivitis vernal. Konjungtivitis vernal.11

(12)

 Konjungtivitis Vernal |  Konjungtivitis Vernal |1212 T

Trraakkoommaa KKoonnjjuunnggttiivviittiiss folikularis folikularis Konjungitvitis Konjungitvitis vernal vernal Gambaran Gambaran lesi lesi

(kasus dini) papula kecil atau (kasus dini) papula kecil atau   b

  berercacak k memerarah h bebertrtababururanan den

dengan gan binbintik tik putputih-ih-kunkuninging ((ffoolliikkel el ttrraakkoommaa)). . PPaaddaa ko

konjnjunungtgtiviva a tatarsrsal al (k(kasasusus lanju

lanjut) t) granugranula la (meny(menyerupaierupai b

buuttiir r ssaagguu) ) ddaan n ppaarruutt,, ter

terutautama ma konkonjunjungtigtivatvatarsarsalal atas atas Penonjolan Penonjolan merah-muda merah-muda   pu

  pucat cat tertersussusunun ter

teratatur ur sesepepertrtii deretan “beads” deretan “beads”

  N

  Nododul ul leblebar ar dadatar tar  d

daallaam m ssuussuunnaann ““ccoobbbblle e ssttoonnee””   p

  padada a kokonjnjunungtgtivivaa ttaarrssaal l aattaas s ddaann   ba

  bawahwah, , disdiselielimutmutii lapisan susu lapisan susu Ukuran Ukuran lesi lesi Lokasi lesi Lokasi lesi P

Peennoonnjjoollaan n bbeessaar r lleessii kon

konjunjungtigtiva va tartarsal sal atas atas dandan teristimewa lipatan retrotarsal teristimewa lipatan retrotarsal k

koorrnneeaa--ppaannuuss, , bbaawwaahh iinnffiillttrraassi i aabbuu--aabbu u ddaann  pembuluh tarsus terlibat.  pembuluh tarsus terlibat.

Penonjolan Penonjolan ke

kecicil l teterurutatamama konjungtiva konjungtiva ttaarrssaal l bbaawwaahh d

daan n ffoorrnniikkss   b

  bawawah ah tatarsrsuuss tidak terlibat. tidak terlibat.

Pe

Penononjnjololan an bebesasar r  ttiippe e ttaarrssuus s aattaauu  palpebra;

 palpebra; kon

konjunjungtigtiva va tarstarsusus tteerlrliibbatat, , ffoorrnniikkss   bebas. Tipe limbus   bebas. Tipe limbus atau bulbus; limbus atau bulbus; limbus tteerrlliibbaat t ffoorrnniikkss   bebas

  bebas, , konjkonjungtungtivaiva ta

tarsrsus us bebebabas s (t(tipipee ca

campmpururan an lalazizim)m) tarsus tidak terlibat tarsus tidak terlibat

Tipe Tipe sekresi sekresi

Ko

Kototoraran n aiair r bbererbbususa a atatauau “frothy” pada stadium lanjut. “frothy” pada stadium lanjut.

M

Muukkooiid d aattaauu  purulen

 purulen

Be

Bergrgetetahah, , bebertrtalali,i, seperti susu

seperti susu Pulasan

Pulasan KKeerrookkaan n eeppiitteel l ddaarrii k

koonnjjuunnggttiivva a ddan an kkoornrneeaa me

mempmperlerlihihatatkakan n ekekfofoliliasasi,i,  proliferasi, inklusi seluler.  proliferasi, inklusi seluler.

Kerokokan Kerokokan tidak  tidak  karakteristik  karakteristik  (Koch-Weeks, (Koch-Weeks, Morax-Axenfeld, Axenfeld, mikrokokus mikrokokus kataralis kataralis stafilokokkus, stafilokokkus,  pneumokokkus)  pneumokokkus) Eosinofil Eosinofil ka

kararaktktererisistitik k dadann k

koonnssttaan n ppaaddaa sekresi sekresi Penyulit Penyulit atau atau sekuela sekuela Ko

Kornrneaea: : papanunus, s, kekekekeruruhahann kornea, xerosis, kornea

kornea, xerosis, kornea Konjungtiva: simblefaron Konjungtiva: simblefaron Pa

Palplpebebrara: : ekektrtropopioion n atatauau Ko

Kornrneaea: : ululkukuss kornea kornea Palpebra: Palpebra:  blefaritis,  blefaritis, Ko

Kornrnea: ea: ininfifiltltrarasisi kornea (tipe limbal) kornea (tipe limbal) Palpebra:

Palpebra:   ps

(13)

2

2..88 KKoommpplliikkaassii

Dapat menimbulkan keratitis epitel atau ulkus kornea superfisial sentral Dapat menimbulkan keratitis epitel atau ulkus kornea superfisial sentral atau parasentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan jaringan sikatriks yang atau parasentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan jaringan sikatriks yang ringan

ringan. . PenyPenyakit akit ini ini juga dapat juga dapat menyemenyebabkababkan n pengpenglihatalihatan n menurmenurun. un. KadanKadang- g-kad

kadang ang diddidapaapatkatkan n panpanus, us, yanyang g tidtidak ak menmenutuutupi pi selseluruuruh h perpermukmukaan aan korkorneanea.. Per

Perjalajalanan nan penpenyakyakitnitnya ya sansangat gat menmenahuahun n dan dan berberulaulang, ng, sersering ing menmenimbimbulkulkanan kekambuhan terutama di musim panas.

kekambuhan terutama di musim panas.55

2

2..99 PPeennaattaallaakkssaannaaaann

Biasanya penyakit ini akan sembuh sendiri. Tetapi medikasi yang dipakai Biasanya penyakit ini akan sembuh sendiri. Tetapi medikasi yang dipakai terhadap gejala hanya memberikan hasil jangka pendek, karena dapat berbahaya terhadap gejala hanya memberikan hasil jangka pendek, karena dapat berbahaya  jika dipakai untuk jangka panjang. Penggunaan steroid berkepanjangan ini harus  jika dipakai untuk jangka panjang. Penggunaan steroid berkepanjangan ini harus

di

dihihindndari ari kakarenrena a bibisa sa terterjajadi di ininfekfeksi si vivirurus, s, kakatatarakrak, , hihingngga ga ululkukus s kokornrneaea oportunistik.

oportunistik.

• FarmakologiFarmakologi

--   Natrium kromoglikat 2% topikal dapat diberikan 4 kali sehari untuk mencegah  Natrium kromoglikat 2% topikal dapat diberikan 4 kali sehari untuk mencegah degranulasi sel mast.

degranulasi sel mast.

(14)

-- Cromolyn topical adalah agen profilaktik yang baik untuk kasus sedang sampaiCromolyn topical adalah agen profilaktik yang baik untuk kasus sedang sampai   berat. Bila tidak ada hasil dapat diberikan radiasi, atau dilakukan pengangkatan

  berat. Bila tidak ada hasil dapat diberikan radiasi, atau dilakukan pengangkatan giant  giant   papil.

 papil.

-- AntAntibiibiotiotik k dapdapat at dibdiberikerikan an untuntuk uk menmencegcegah ah infinfekseksi i seksekundunder er disdisertertai ai dendengangan sikloplegik.

sikloplegik.

-- Anti-radang non-steroid yang lebih baru, seperti kerolac dan iodoxamine, cukupAnti-radang non-steroid yang lebih baru, seperti kerolac dan iodoxamine, cukup  bermanfaat mengurangi gejala.

 bermanfaat mengurangi gejala.

•  Non Farmakologi Non Farmakologi

Penderita diusahakan untuk menghindari menggosok-gosok karena Penderita diusahakan untuk menghindari menggosok-gosok karena akan menyebabkan iritasi berlanjut. Kompres dingin dapat juga digunakan akan menyebabkan iritasi berlanjut. Kompres dingin dapat juga digunakan unt

untuk uk menmenghighilanlangkagkan n edeedema. ma. SelSelain ain ituitu, , tidtidur ur di di temtempat pat ber ber AC AC dapdapatat men

menyamyamankankan an paspasienien. . LebLebih ih baibaik k apaapabilbila a penpenderderita ita pinpindah dah ke ke temtempatpat  beriklim sejuk dan lembab.

 beriklim sejuk dan lembab. 1,2,4,9,101,2,4,9,10

2.

2.1010 PPrrogognonosisiss

Ko

Kondndisisi i inini i dadapapat t teterurus s beberlrlananjujut t dadari ri wakwaktu tu ke ke wakwaktutu, , dadan n sesemamakikinn memburuk selama musim-musim tertentu.

memburuk selama musim-musim tertentu.88

BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN

(15)

Konjungtivitis vernal adalah peradangan konjungtiva bilateral dan berulang Konjungtivitis vernal adalah peradangan konjungtiva bilateral dan berulang (recurrence) yang khas, dan merupakan suatu reaksi alergi. Penyakit ini juga (recurrence) yang khas, dan merupakan suatu reaksi alergi. Penyakit ini juga dik

dikenaenal l sebsebagaagai i “ca“catarrtarrh h musmusim im semsemi” i” dan dan “k“konjonjungungtivtivitis itis musmusimaiman” n” ataatauu “konjungtivitis musim kemarau”.

“konjungtivitis musim kemarau”. Kon

Konjunjungtigtivitvitis is ververnal nal terterjadjadi i akiakibat bat reakreaksi si hiphipersersensensitiitivitvitas as tiptipe e I I yanyangg mengenai kedua mata, sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang mengenai kedua mata, sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang kuat alergi.

kuat alergi. Te

Terdrdapapat at dudua a bebentntuk uk pepenynyakakit it inini, i, yayaititu: u: papalplpebebral ral dadan n lilimbmbalal, , yayangng   perbedaan utamanya terletak pada lokasi. Bentuk palpebra, terutama mengenai   perbedaan utamanya terletak pada lokasi. Bentuk palpebra, terutama mengenai

konjungtiva tarsal superior. Terdapat pertumbuhan papil yang besar

konjungtiva tarsal superior. Terdapat pertumbuhan papil yang besar ((cobble stonecobble stone)) yang dilip

yang diliputi uti sekret yang muksekret yang mukoid. Bentuk limoid. Bentuk limbal, hipertrbal, hipertrofi papil pada limbusofi papil pada limbus superior yang dapat membentuk jaringan hiperplastik gelatin, dengan

superior yang dapat membentuk jaringan hiperplastik gelatin, dengan Trantas dot Trantas dot  yang merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus yang merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus kornea, terbentuknya pannus, dengan sedikit eosinofil.

kornea, terbentuknya pannus, dengan sedikit eosinofil.

Pada eksudat konjungtiva yang dipulas dengan Giemsa terdapat banyak  Pada eksudat konjungtiva yang dipulas dengan Giemsa terdapat banyak  eosin

eosinofil dan ofil dan granugranula la eosineosinofilik bebas. Dapat ofilik bebas. Dapat menimmenimbulkan keratitis epitel bulkan keratitis epitel atauatau ulk

ulkus us korkornea nea supsuperfierfisiasial l sensentratral l atau atau parparaseasentrntral, al, yanyang g dapdapat at diidiikutkuti i dendengangan   pemb

  pembentukentukan an jaringjaringan an sikatsikatriks riks yang yang ringaringan. n. Juga Juga kadankadang-kadag-kadang ng didapdidapatkanatkan  panus, yang tidak menutupi seluruh permukaan kornea. Perjalanan penyakitnya  panus, yang tidak menutupi seluruh permukaan kornea. Perjalanan penyakitnya sangat menahun, bertahun-tahun. Penyakit ini sering menimbulkan kekambuhan sangat menahun, bertahun-tahun. Penyakit ini sering menimbulkan kekambuhan terutama di musim panas.

terutama di musim panas. Pen

Penyakyakit it ini ini biabiasansanya ya semsembuh buh sensendirdiri i tantanpa pa diodiobatbati. i. DapDapat at dibdiberi eri obaobatt kompres dingin, natrium karbonat dan obat vasokonstriktor. Kelainan kornea dan kompres dingin, natrium karbonat dan obat vasokonstriktor. Kelainan kornea dan konju

konjungtivngtiva a dapat diobati dengan natrium dapat diobati dengan natrium cromocromolyn topikal. Bila lyn topikal. Bila terdapterdapat at tukak tukak  ma

maka ka didibeberi ri anantitibibiototik ik ununtutuk k memencncegegah ah ininfekfeksi si sesekukundnder er didisesertrtai ai dedengnganan sikloplegik. Lebih baik penderita pindah ke tempat beriklim sejuk dan lembab. sikloplegik. Lebih baik penderita pindah ke tempat beriklim sejuk dan lembab.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

(16)

1.

1. Ilyas, Sidarta Prof. Dr. SpM.Ilyas, Sidarta Prof. Dr. SpM. Ilmu Penyakit Mata Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Jakarta: FK . Edisi 3. Jakarta: FK  UI;2008, hal 3, 133-134

UI;2008, hal 3, 133-134 2.

2. Vaughan, Daniel G., Asbury Taylor, Riordan Eva-Paul.Vaughan, Daniel G., Asbury Taylor, Riordan Eva-Paul. Ofthalmologi Ofthalmologi  Umum

Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya . Edisi 14. Jakarta: Widya Medika,2000,hal 5-6, 115Medika,2000,hal 5-6, 115 3.

3. Kapita Selekta KedokteranKapita Selekta Kedokteran. Editor, Mansjoer Arif. Jilid I. Ed.3. Jakarta:. Editor, Mansjoer Arif. Jilid I. Ed.3. Jakarta: Media Aesculapius,2000, hal 54

Media Aesculapius,2000, hal 54 4.

4. Wijana S.D, Nana Dr. Ilmu Penyakit MataWijana S.D, Nana Dr. Ilmu Penyakit Mata. Ed. rev. Cet.6. Jakarta: Abadi. Ed. rev. Cet.6. Jakarta: Abadi Tegal, hal 54

Tegal, hal 54 5.

5. Anonim.Anonim. Alergi Mata Merah (Allergic Conjunctivitis ). Alergi Mata Merah (Allergic Conjunctivitis ). Diakses tanggal 1Diakses tanggal 1 Februari 2010. Dari:

Februari 2010. Dari: http://forum.um.ac.id/index.php?topic=5087.0http://forum.um.ac.id/index.php?topic=5087.0 6.

6. Anonim.Anonim.   Konjungtivitis Vernal.  Konjungtivitis Vernal. Diakses tanggal 7 April 2010. Dari:Diakses tanggal 7 April 2010. Dari: http://francichandra.wordpress.com/2010/04/07/konjungtivitis-vernal/

http://francichandra.wordpress.com/2010/04/07/konjungtivitis-vernal/ 7.

7. Anonim.Anonim. Konjungtivitis Vernal. Konjungtivitis Vernal. Diakses tanggal 30 Maret 2008. Dari:Diakses tanggal 30 Maret 2008. Dari: http://www.kabarindonesia.com/berita.php? http://www.kabarindonesia.com/berita.php?  pil=3&jd=Tips+Praktis+Mengenali+Konjungtivitis+Vernal&dn=2008033003060  pil=3&jd=Tips+Praktis+Mengenali+Konjungtivitis+Vernal&dn=2008033003060 7 7 8.

8. Anonim.Anonim. Vernal Conjunctivitis.Vernal Conjunctivitis. Diakses 25 Januari 2008. Dari:Diakses 25 Januari 2008. Dari: http://www.umm.edu/ency/article/001390.htm

http://www.umm.edu/ency/article/001390.htm 9.

9. Anonim.Anonim.  Konjungtivitis. Konjungtivitis. DiDiakakseses s tatangnggagal l 17 17 MeMei i 20200909. . DaDariri:: http://referatku.blogspot.com/2009/05/konjungtivits.html

http://referatku.blogspot.com/2009/05/konjungtivits.html 10.

10. Anonim.Anonim. Konjungtivitis Vernal. Konjungtivitis Vernal. DiaksDiakses es tanggtanggal al 7 7 SeptemSeptember 2009. ber 2009. Dari:Dari: http://health.detik.com/read/2009/09/07/165651/1198534/770/kojungtivitis-vernal vernal 11. 11. http://www.wisedude.com/images/eye_lid.gif&imgrefurlhttp://www.wisedude.com/images/eye_lid.gif&imgrefurl 12. 12. www.atlasophthalmology.com/atlaswww.atlasophthalmology.com/atlas 13. 13. http://webeye.ophth.uiowa.edu/eyeforum/cases/70-Vernal- http://webeye.ophth.uiowa.edu/eyeforum/cases/70-Vernal-Keratoconjunctivitis-Atopic-Asthma.htm Keratoconjunctivitis-Atopic-Asthma.htm 14.

14. Anonim.Anonim. Reaksi Hipersensitivitas. Reaksi Hipersensitivitas. Diakses November 2008. Dari:Diakses November 2008. Dari: http://urangbanua85.blogspot.com/2008/11/reaksi-hipersensitivitas.html

Gambar

Gambar 1. Anatomi KonjungtivaGambar 1. Anatomi Konjungtiva 1111 Secara histologis, konjungtiva terdiri atas lapisan :Secara histologis, konjungtiva terdiri atas lapisan :
Gambar 3. Konjungtivitis vernal bentuk limbalGambar 3. Konjungtivitis vernal bentuk limbal 1313

Referensi

Dokumen terkait