1
PERENCANAAN ENTERPRISE ARCHITECTURE DINAS
PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH
BIDANG PENYULUHAN PASCA PANEN DAN BINA USAHA
MENGGUNAKAN TOGAF ADM (ARCHITECTURE
DEVELOPMENT METHOD)
Sriayu Wulandari 1, Heru Pramono 21,2 Sistem Informasi, Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131, 024 3517261
E-mail : [email protected] 1, [email protected] 2
Abstrak
Pemanfaatan sistem informasi pada sebuah institusi baik pendidikan, perdagangan, perbankan, kesehatan, pertanian, transportasi dan lain sebagainya memberikan banyak pengaruh terhadap setiap bidang proses bisnis yang dijalani. Agar sistem dapat memberikan manfaat yang maksimal, dan bekerja dengan baik, sebelum melakukan pembangunan sistem harus dilakukan perencanaan yang matang telebih dahulu. Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha merupakan salah satu organisasi pemerintah yang bertugas untuk memberikan penyuluhan pasca panen agar kedepannya hasil panen dapat meningkat baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Namun Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha belum menggunakan blue print dalam pengembangan sistem informasi yang baik, selaras dengan visi misi perusahaan perlu dilakukan untuk menunjang usaha yang dijalankan oleh bidang penyuluhan pasca panen dan bina usaha dinas pertanian. Maka dari itu pada penelitian ini dirancang pengembangan sistem informasi menggunakan Togaf ADM, yang menghasilkan blue print dari arsitektur utama pada TOGAF yaitu arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data, arsitektur teknologi, peluang dan solusi.
Kata kunci : perencanaan strategis, arsitektur perusahaan, sistem informasi, Togaf ADM, Architecture Development Method
Abstract
Utilization of information systems in an institution whether education, trade, banking, health, agriculture, transportation and others give a lot of influence on every field of business processes undertaken. In order for the system to provide maximum benefits, and work well, before doing system development should be done carefully planning first. Department of Agriculture and Plantation of Central Java Province Post-Harvest Counseling Field and Business Development is one of the government organizations tasked to provide post-harvest counseling so that future yields can increase both in quality and quantity. However the Department of Agriculture and Plantation of Central Java Province Post-Harvest Extension Field and Business Development has not used the blueprint in developing a good information system, in line with the vision of the company's mission needs to be done to support the business undertaken by post-harvest counseling and agriculture business development. Therefore, in this study designed the development of information systems using Togaf ADM, which produces blue print of the main architecture on TOGAF business architecture, application architecture, data architecture, technology architecture, opportunities and solution.
Keywords: strategic planning, enterprise architecture, information systems, Togaf ADM, Architecture Development Method
2
1. PENDAHULUAN
Pemanfaatan sistem informasi pada sebuah institusi baik pendidikan, perdagangan, perbankan, kesehatan, pertanian, transportasi dan lain sebagainya memberikan banyak pengaruh terhadap setiap bidang proses bisnis yang dijalani. Sistem informasi memberikan banyak kemudahan seperti kemudahan bertukar informasi, kemudahan melakukan kegiatan yang dapat diwakilkan oleh teknologi, dan kemudahan dalam berkirim pesan. Agar sistem informasi dapat memberikan manfaat yang maksimal, sebelum melakukan pembangunan sistem harus dilakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu. Pembangunan sistem yang direncanakan dengan baik, akan menghasilkan sistem informasi strategis yang selaras dengan visi misi instansi terkait, dan sistem dapat bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu rencana pembangunan sistem informasi terdapat pada sektor pertanian yang berada pada Dinas Pertanian dan Perkebunan, yang mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor
19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019. Rencana strategis kementrian pertanian adalah sebagai perwujudan amanah Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang saat ini memasuki tahap ke-3 (2015-2019) sebagai kelanjutan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 (2010-2014) yang telah berakhir. RPJMN tahap ke-3 (2015-2019) difokuskan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pentahapan RPJPN 2005-2025.
Dinas Pertanian merupakan pelaksana urusan pemerintahan Bidang Pertanian Sub. Urusan Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan yang menjadi kewenangan Daerah. Dinas Pertanian mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan Bidang Pertanian. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Pertanian melaksanakan fungsi sebagai pelaksanakan kebijakan bidang sarana dan prasarana, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
Proses bisnis pada dinas pertanian salah satunya adalah memberikan penyuluhan pasca panen kepada petani agar kedepannya panen yang dihasilkan dapat meningkat, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, serta memberikan pembinaan bagi usaha yang dijalankan oleh para petani agar dapat meningkatkan pergerakan ekonomi bagi para petani yang berimbas pula bagi pergerakan ekonomi negara. Mengingat beberapa proses bisnis penting yang ada pada Bidang Penyuluhan, Pasca Panen dan Bina Usaha seperti penyuluhan kepada pelaku utama (petani), prasarana yang dipergunakan, dan proses bina usaha untuk meningkatkan pendapatan pelaku utama.
Melihat betapa pentingnya proses kegiatan yang dilakukan Dinas Pertanian, membuat blueprint
3 pengembangan sistem informasi yang baik dan selaras dengan visi misi perusahaan perlu dilakukan untuk menunjang usaha yang dijalankan oleh bidang penyuluhan pasca panen dan bina usaha Dinas Pertanian dan Perkebunan. Untuk mendukung dalam pembuatan blueprint pengembangan sistem informasi membutuhkan kerangka arsitektur enterprise, salah satu kerangka kerja dalam membuat perencanaan pengembangan sistem informasi adalah menggunakan Togaf ADM. Kerangka kerja Togaf ADM dipilih dalam melakukan pembuatan arsitektur enterprise karena memiliki ruang lingkup yang luas, lengkap, dan mudah dipahami.
Kerangka kerja Togaf ADM memiliki tahapan-tahapan yang digunakan untuk membangun perencanaan strategis, pada penelitian ini akan dilakukan pembahasan pada tahapan preliminary, requirement management, architecture vision, business architecture, information systems architecture, technology architecture, opportunities and solution.
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan diatas, pada penelitian ini akan diambil judul Perencanaan Enterprise Architecture Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha Menggunakan Togaf ADM.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, muncul suatu rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana melakukan Perencanaan Enterprise Architecture Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan
Bina Usaha Menggunakan Togaf ADM?
1.3 Batasan
Mengingat keterbatasan waktu dalam penyusunan tugas akhir dan agar pembahasan lebih terarah, perlu adanya pembatasan masalah yang akan dibahas, sebagai berikut :
1. Objek penelitin ini adalah Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha 2. Kerangka kerja yang digunakan
adalah Togaf ADM
3. Tahapan yang dibahas adalah
preliminary, requirement
management, architecture vision, business architecture, information systems architecture, technology
architecture, opportunities and
solution.
1.4 Tujuan
Tujuan dalam penelitian tugas akhir ini adalah menghasilkanblueprint
perencanaan strategis sistem informasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen dan Bina Usaha menggunakan kerangka kerja Togaf ADM.
.
2. METODE
2.1 Metode Pengumpulan Data
1. Tehnik Wawancara
Melakukan proses tanya jawab langsung kepada pihak objek penelitian terkait proses bisnis yang dijalankan selama ini oleh Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha. 2. Teknik Observasi
4 Melakukan proses pengamatan langsung terhadap proses bisnis yang dijalankan oleh objek penelitian Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha
3. Teknik Studi pustaka
Melakukan pencarian data-data, informasi, jurnal yang mendukung penyusunan penelitian tugas akhir Perencanaan Strategis Sistem InformasiDinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha.
2.2 Tahapan Togaf ADM
Analisa dan perancangan dalam penelitian ini menggunakan metode TOGAF Architecture Development Method (ADM). Tahapan yang dibahas adalah preliminary, requirement
management, architecture vision,
business architecture, information
systems architecture,technology
architecture, opportunities and solution.
Berikut penjelasannya : 1. Tahap Preliminary
Fase ini merupakan tahap persiapan untuk mendefinisikan prinsip penelitian, penentuan framework dan metodologi detail yang akan digunakan pada perencanaan startegis sistem informasi ini. Framework yang digunakan adalah TOGAF dengan metodologi Architecture Development Method (ADM) untuk membuat blueprint Sistem Informasi Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha Menggunakan Kerangka Kerja Togaf ADM. Berikut tahapan pada tahapan ini:
a. Menentukan prinsip sebagai acuan dalam menggembangkan arsitektur.
b. (What) menetapkan lingkup
yang akan dibangun.
c. (Who) menetapkan aktor yang
terlibat dalam pengembangan arsitektur.
d. (Where) menetapkan lokasi
pbjek perancangan
pengembangan arsitektur.
e. (When) menetapkan tanggal
target penyelesaian.
f. (Why) menetapkan mengapa
arsitektur ini perlu dibangun.
g. (How) mendefinisikan
rancangan arsitektur. 2. Requirement Management
Fase ini dilakukan spesifikasi kebutuhan organisasi serta mendokumentasikan kebutuhan pengguna. Tujuan fase ini adalah menyediakanproses pengelolaan kebutuhan arsitektur seperti pada fase siklus TOGAF-ADM, mengidentifikasi kebutuhan enterprise Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha.
3. Visi Arsitektur
Pada tahapan ini dilakukan penentuan kebutuhan yang dibutuhkan Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha, dengan mendiskripsikan visi arsitektur, tujuan bisnis, Mendeskripsikan aktivitas yang dijalankan, mengidentifikasi struktur organisasi yang ada, dan memberikan usulan struktur organisasi.
4. Arsitektur Bisnis
Pada tahapan ini dilakukan penyusunan model bisnis
5 berdasarkan skenario bisnis yang sudah dijelaskan pada tahapan sebelumnya.
5. Arsitektur sistem informasi
Pada tahapan ini dilakukan pembahasan arsitektur aplikasi dan arsitektur data yang direkomendasikan. Pada arsitektur aplikasi dilakukan identifikasi aplikasi yang akan dirancangm menjelaskan fungsi dari masing-masing aplikasi, serta menggambarkannya dengan
aplication portofolio dan use case
diagaram.
Pada arsitektur data dilakukan identifikasi data yang dipergunakan oleh aplikasi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha. 6. Arsitektur teknologi
Pada tahapan ini dilakukan pendefinisian teknologi yang
digunakan, dengan
mendeskripsikan konfigurasi jaringan yang dibutuhkan, beserta hardware dan software yang dibutuhkan.
7. Kesempatan dan Solusi
Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap model yang sudah dibangun, dan melakukan identifikasi keterkaitan hubungan arsitektur data antar aplikasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Fase A
Berikut rincian aktivitas yang dilakukan Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha, dibagi menjadi dua yakni aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Aktivitas utama adalah aktivitas penting yang dijalankan oleh Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha :
1. Penyuluhan
Aktivitas diadakannya penyuluhan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas dari SDM para petani dalam ketrampilan bercocok tanam, hingga siap panen.
2. Pasca panen
Aktivitas yang dilakukan pasca panen ini merupakan kegiatan untuk mendistibusikan bantuan peralatan pertanian yang dibutuhkan bagi para petani guna menunjang kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas bercocok tanamnya
3. Bina usaha
Kegiatan bina usaha merupakan aktivitas dalam menetapkan harga komoditas dari petani.
Untuk aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang mendukung berjalannya aktivitas uatama dari Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha.
4. Manajemen Pengadaan
Aktiivitas ini merupakan kegiatan untuk melakukan perencanaan, dan pelaksaan memperoleh peralatan-peralatan yang akan didistrbusikan
v alue chain Margin
Penyuluhan Pasca Panen Bina Usaha Manajemen Keuangan Support Activities Primary Activities Legend Manajemen Pengadaan Margin
6 oleh petani pada kegiatan bina usaha.
5. Manajemen Keuangan
Aktiivitas ini merupakan kegiatan yang melakukan pengelolaan keuangan, penyimpanan keuangan, pencatatan dana yang keluar masuk beserrta penyusunan laporan keuangannya.
3.2 Fase B
1. Penyuluhan
Seksi Penyuluhan
Portal Web
Sistem Informasi pasca panen Dan Penyuluhan Integrasi
1. memasukan data kegiatan rencana penyuluhan 2. mengirimkan informasi jadwal dan peserta penyuluhan 6. memasukan kegiatan penyuluhan yang sudah terlaksana
Lembaga Pertanian 3. registrasi 5 mengikuti kegiatan penyuluhan 4. menerima informasi jadwal dan peserta penyuluhan
Bagian Keuangan 7. menerima informasi dana pelaksanaan
Kepala Bidang P3BU
Kepala Dinas
8. melihat laporan kegiatan penyuluhan
9. melihat laporan kegiatan penyuluhan
Gambar 1. Usulan Proses Bisnis Penyuluhan
2. Pasca Panen
Seksi Pasca Panen
Portal Web
Sistem Informasi pasca panen Dan Penyuluhan Integrasi
1. memasukan data kegiatan rencana 2. memasukan data petani penerima bantuan
3. memasukan data kebutuhan peralatan 8. memasukan data kegiatan yang sudah terlaksana
Lembaga Pertanian 6. menerima bantuan peratalan pertanian
Bagian Keuangan 9. menerima informasi dana pelaksanaan Kepala Bidang P3BU
Kepala Dinas
10. melihat laporan kegiatan pasca panen
Bagian Pengadaan 4. menerima informasi kebutuhan peralatan
11. melihat laporan kegiatan pasca panen
7. mengikuti kegiatan pasca panen
5. konfirmasi ketersediaan alat
Gambar 2. Usulan Proses Bisnis Pasca Panen
3. Bina Usaha
Seksi Bina Usaha
Portal Web
Sistem Informasi Bina Usaha Integrasi 1. memasukan data kegiatan rencana 2. memasukan data harga komoditas 5. konfirmasi hasil panen kualitas premium 8. melihat informasi penerimaan hasil panen bulog
9. konfirmasi hasil panen kualitas sedang 13. melihat informasi penerimaan hasil panen tengkulak
14. memasukan data kegiatan yang sudah terlaksana
Lembaga Pertanian
Bagian Keuangan 15. menerima informasi dana pelaksanaan Kepala Bidang P3BU
Kepala Dinas
16. melihat laporan kegiatan bina usaha
Bulog 6. menerima informasi hasil panen kualitas premiu
17. melihat laporan kegiatan bina usaha
3. registrasi 4. memasukan data hasil panen 14. mengikuti pelaksanaan kegiatan bina usaha
7. memasukan data penerimaan hasil panen
Tengkulak
10. registrasi 12. memasukan datapenerimaan hasil panen
11. menerima informasi hasil panen kualitas sedang
Gambar 3. Usulan Proses Bisnis Bina Usaha
4. Manajemen Keuangan
Bagian Keuangan
Sistem Informasi Keuangan 1. memasukan data keuangan masuk
2. memasukan data keuangan keluar 3. memasukan data jurnal keuangan
Kepala Bidang P3BU 4. melihat laporan keuangan bulanan 5. melihat laporan keuangan tahunan
Kepala Dinas
6. melihat laporan keuangan tahunan
Gambar 4. Usulan Proses Bisnis Manajemen Keuangan
7 5. Manajemen Pengadaan
Seksi Pasca Panen
Sistem Informasi Pengadaan 1. memasukan data kebutuhan peralatan
Bagian Pengadaan
2. melihat informasi kebutuhan peralatan
Kepala Dinas
8. melihat laporan pengadaan
3. memasukan data pengadaan 4. menerima informasi ketersediaan alat
Kepala Bidang P3BU 7. melihat laporan pengadaan
Bagian Keuangan 6. melihat informasi dana pengadaan
Gambar 5. Usulan Proses Bisnis Manajemen Pengadaan
3.3 Fase C
Sistem Informasi Pengadaan Data alat
Data kebutuhan Data Pengadaan Data Pengeluaran
Sistem Informasi Penyuluhan Dan PascaPanen Data rencana kegiatan penyuluhan Data peserta penyuluhan Data pembicara penyuluhan Data pelaksanaan penyuluhan Data rencana kegiatan pascapanen Data lembaga pertanian Data Petani Data permohonan Data alat Data Penyerahan alat Data pelaksanaan pascapanen
Sistem Informasi Keuangan Data dana masuk Data dana keluar Data jurnal
Sistem Informasi Bina Usaha Data rencana kegiatan bina usaha Data komoditas Data lembaga pertanian Data hasil panen Data Bulog Data tengkulak
Data penerimaan hasil panen bulog Data penerimaan hasil panen tengkulak Data pelaksanaan bina usaha Penyuluhan dan
Pasca Panen Bina Usaha
Gambar 6. Diagram Dessiminasi Data
3.4 Fase D
Seksi Pasca Panen
Seksi Penyuluhan
Bagian Pengadaan
Bagian Keuangan Seksi Bina Usaha
Printer wireless Router Firewall wireless ISP Internet Service Provider
Switch Server
Switch Printer
Gambar 7 Usulan Topologi Jaringan
3.5 Fase E
1. Gap Arsitektur Bisnis
Gambar 8. Gap Arsitektur Bisnis
2. Gap Arsitektur Bisnis
Gambar 9. Gap Arsitektur Sistem Informasi
3. Gap Arsitektur Bisnis
8
3.5 Blue Print
Penyuluhan Pasca Panen Bina Usaha Pengadaan Keuangan
Seksi Penyuluhan Seksi Pasca Panen Seksi Bina Usaha Bagian Pengadaan Bagian Keuangan
Kegiatan penyuluhan Kegiatan pemberian alat Kegiatan distribusi komoditas Pengadaan alat Penerimaan dana masuk Pengeluaran kebutuhan Pendataan peserta penyuluhan Pendataan pembicara Pendataan petani Pendataan alat Pendataan Bulog/ tengkulak Pendataan komoditas Hak Akses Aplikasi
S.I Penyuluhan S.I Pasca Panen S.I Bina Usaha S.I Pengdaan S.I Keuangan
Web service Server Internet Router Switch wireless PC Client Lingkup EA Aktor Arsitektur Bisnis Arsitektur SI Database Database Daftar Kegiatan Penyuluhan Daftar Kegiatan Pasca Panen Daftar Kegiatan Bina Usaha Laporan
Pengadaan Buku Besar
Arsitektur Teknologi
Blueprint Perencanaan Enterprise Architecture Dinas Pertanian & Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen
Printer Gambar 11. Blue Print
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dari bab 1 hingga bab 4 yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Dinas Pertanian Dan Perkebunan
Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha belum mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi. Maka dari itu pada penelitian ini merancang
enterprise architecture agar dapat
menyelaraskan strategi bisnis dan strategi SI/TI.
2. Perancangan enterprise
architecture ini menggunakan
kerangka kerja TOGAF ADM yang menghasilkan blue print dari arsitektur utama pada TOGAF yaitu arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data, dan arsitektur teknologi.
4.2 Saran
1. Pengembangan penerapan teknologi informasi yang dilakukan pada Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha, diharapkan mendapat dukungan dan komitmen dari seluruh stakeholder yang terlibat.
2. Dibutuhkan penambahan SDM dalam bidang TIK agar pengembangan, implementasi, dan perawatan TIK pada Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Bidang Penyuluhan Pasca Panen Dan Bina Usaha dapat berjalan efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
[1] D. P. Caesario, "1. Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dan Architecture Development Method (ADM) Studi Kasus: Lembaga Kursus Topography Training Centre," Fak. Universitas
Telkom Bandung, 2015.
[2] M. Agarina, "Pemanfaatan Framework Togaf Untuk Perencanaan Sistem Informasi Manajemen Aset Dan Logistik Di IBI Darmajaya BandarLampung,"
Informatika, vol. XV, Desember
2015.
[3] Wiyana, "Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dengan Togaf ADM Untuk Sekolah Menengah Kejuruan," Jurnal Ilmiah
Teknologi Sistem Informasi, vol. I,
9 [4] A. Suryadi, "4. Strategi
Perencanaan Dan Penerapan Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Togaf Versi 9 : Studi Kasus SMKN XYZ," ISSN, 2015. [5] R. Yunis, "5. Perancangan Model
Enterprise Architecture Dengan Togaf Architecture Development Method," Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi , Juni
2009.
[6] A. Gandhi, "6. Perencanaan Strategis Sistem Informasi Berbasis Togaf ADM Pada Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Yogyakarta," Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi, Juni
2012.
[7] A.-B. B. Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. [8] A. Susanto, Sistem Informasi
Akuntansi, Bandung: Lingga Jaya, 2013.
[9] Supriyanto, Pengantar Teknologi Informasi Infotek, Jakarta: Salemba, 2005.
[10] Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.
[11] F. Rangkuti, Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
[12] T. O. Group, Togaf Version 9, San Fransisco: The Open Group, 2009. [13] K. Surendro, Pengembangan
Rencana Induk Sistem Informasi, Bandung: Informatika, 2009.
[14] W. J. d. P. J, Planning for Information Systems, England: John Wiley & Sons, Inc., 2002. [15] P. Baltzan, Business Driven
Technology (Irwin Management Info Systems), Noida : McGraw-Hill Education, 2015.
[16] P. P. Herlawati dan Widodo, Menggunakan UML (Unified Modeling Language), Bandung: Informatika, 2011.
[17] Y. Sugiarti, Analisis Dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6 Disertai Contoh Studi Kasus dan Interface Web, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
[18] B. Haryanto, Rekayasa Sistem Berorientasi Objek, Bandung: Informatika, 2004.
[19] R. A. S, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung: Informatika, 2014.