• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUHAMMADIYAH. Pada Mulanya... Munawwar Khalil. BA Pimpinan AUM Se-Kudus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MUHAMMADIYAH. Pada Mulanya... Munawwar Khalil. BA Pimpinan AUM Se-Kudus"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

S

MUHAMMADIYAH

Pada Mulanya...

Munawwar Khalil

(2)

Sekretaris MPK PP

Muhammadiyah

Dosen Fak. Tarbiyah &

Keguruan UIN Suka Yogyakarta

Sengkang, 6 Juni 1979

S1 Sastra Arab IAIN Sunan

Kalijaga

S2 Hukum Islam IAN Sunan

Kalijaga

Kepala Penjaminan Mutu UIN

Sunan Kalijaga

HP: 0818 26 1543

Email/FB :

kandanawar@yahoo.com

(3)

Dari Sebuah Ayat …

S

S

“ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;

(4)

Inspirasi Al-Qur‘an Surat

Ali Imran 104

S Muhammadiyah ingin menghadirkan Islam bukan sekadar sebagai

ajaran “transendensi” yang mengajak pada kesadaran iman dalam bingkai tauhid semata.

S Bukan sekadar Islam yang murni, tetapi tidak hirau terhadap kehidupan,

apalagi Islam yang murni itu sekadar dipahami secara parsial.

S Namun, lebih jauh lagi Islam ditampilkan sebagai kekuatan dinamis untuk

transformasi sosial dalam dunia nyata kemanusiaan melalui gerakan

“humanisasi” (mengajak pada serba kebaikan) dan “emanisipasi” atau

“liberasi” (pembebasan dari segala kemunkaran), sehingga Islam

diaktualisasikan sebagai agama langit yang membumi, yang menandai terbitnya fajar baru reformisme atau modernisme Islam di Indonesia.

(5)

Maksud dan Tujuan

Muhammadiyah

S

Menyebarkan pengajaran Igama Kangjeng Nabi Muhammad

Shallalahu „Alaihi Wassalam kepada penduduk Bumiputra di dalam

residensi Yogyakarta, dan memajukan hal Igama kepada

anggauta-anggautanya

.”

S

Terdapat hal menarik, bahwa kata ”memajukan” (dan sejak tahun 1914

ditambah dengan kata ”menggembirakan”) dalam pasal maksud dan

tujuan Muhammadiyah merupakan kata-kunci yang selalu dicantumkan

dalam ”Statuten Muhammadiyah” pada periode Kyai Dahlan hingga

tahun 1946 .

(6)

Faktor-Faktor Pendorong

Lahirnya Muhammadiyah

 Umat Islam tidak memegang teguh tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi,

sehingga menyebabkan merajalelanya syirik, bid‟ah, dan khurafat, Islam tidak memancarkan sinar kemurniannya lagi;

 Ketiadaan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam serta ketiadaan suatu

organisasi yang kuat;

 Kegagalan dari sebagian lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam

memprodusir kader-kader Islam, karena tidak lagi dapat memenuhi tuntutan zaman;

 Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid

buta serta berpikir secara dogmatis, berada dalam konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme;

 Keinsyafan akan bahaya yang mengancam kehidupan dan pengaruh agama

Islam, serta berhubung dengan kegiatan misi dan zending Kristen di Indonesia yang semakin menanamkan pengaruhnya di kalangan rakyat

(7)

Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar

BACKGROUND

Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern Reformulasi ajaran dan pendidikan Islam

(8)

Langkah Pembaharuan

Kyai Dahlan

•Membersihkan kepercayaan dari khurafat

• Merombak taklid & memberikan kebebasan dalam ber-ijtihad • Membersihkan cara-cara ibadah dari bid‟ah • Membersihkan aqidah Islam dari segala macam syirik

Tauhid

Ibadah

Muamalah Pemahaman Islam Adaby Darban : 2000

(9)

Langkah Reformasi Kyai

Dahlan

S

Memadukan pelajaran agama dan umum.

S

Merupakan pembaruan karena mampu mengintegrasikan aspek

”iman” dan ”kemajuan”, sehingga dihasilkan sosok generasi muslim

terpelajar yang mampu hidup di zaman modern tanpa terpecah

kepribadiannya .

S

Lembaga pendidikan Islam ”modern” bahkan menjadi ciri utama

kelahiran dan perkembangan Muhammadiyah, yang membedakannya

dari lembaga pondok pesantren kala itu. Pendidikan Islam “modern”

itulah yang di belakang hari diadopsi dan menjadi lembaga pendidikan

umat Islam secara umum.

Kuntowijoyo : 1985

(10)

Teologi Amal Kyai

Dahlan

S

Gagasan dan pelajaran tentang Surat Al-Maun, merupakan contoh

lain yang paling monumental dari pembaruan yang berorientasi

pada amal sosial-kesejahteraan, yang kemudian melahirkan

lembaga Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKU). Langkah

momumental ini dalam wacana Islam kontemporer disebut dengan

”teologi transformatif”, karena Islam tidak sekadar menjadi

seperangkat ajaran ritual-ibadah dan ”hablu minallah” (hubungan

dengan Allah) semata, tetapi justru peduli dan terlibat dalam

(11)

Sikap Kyai Dahlan

terhadap Non-Muslim

S Kyai mengajak diskusi dan debat secara langsung dan terbuka dengan

sejumlah pendeta di sekitar Yogyakarta.

S Kyai Dahlan juga menganjurkan atau mendorong ”umat Islam untuk

mengkaji semua agama secara rasional untuk menemukan kebenaran yang inheren dalam ajaran-ajarannya”, sehingga Kyai pendiri

Muhammadiyah ini misalnya beranggapan bahwa diskusi-diskusi tentang Kristen boleh dilakukan di masjid (Jainuri, 2002: 78)

(12)

Kyai Dahlan & Gerakan

Perempuan

S Kepeloporan pembaruan Kyai Dahlan juga ditunjukkan dengan merintis

gerakan perempuan „Aisyiyah tahun 1917,

S Ide dasarnya agar perempuan muslim tidak hanya berada di dalam rumah,

tetapi harus giat di masyarakat dan secara khusus menanamkan ajaran Islam serta memajukan kehidupan kaum perempuan.

S Langkah pembaruan ini yang membedakan Kyai Dahlan dari pembaru

Islam lain, yang tidak dilakukan oleh Afghani, Abduh, Ahmad Khan, dan lain-lain (mukti Ali, 2000: 349-353).

S Ini juga menunjukkan sikap dan visi Islamnya yang luas, cerdas dan

bersemangat tajdid, padahal Kyai dari Kauman ini tidak bersentuhan dengan ide atau gerakan ”feminisme” seperti berkembang sekarang ini,

(13)

James Peacock (1986: 26), Seorang

Antropolog dari Amerika

S ”Dalam setengah abad sejak berkembangnya pembaharuan di Asia Tenggara,

pergerakan itu tumbuh dengan cara yang berbeda di bermacam-macam daerah. Hanya di Indonesia saja gerakan pembaharuan Muslimin itu menjadi kekuatan yang besar dan teratur.

S Dengan beratus-ratus cabang di seluruh kepulauan dan berjuta-juta anggota yang

tersebar di seluruh negeri, Muhammadiyah memang merupakan pergerakan Islam yang terkuat yang pernah ada di Asia Tenggara.

S

Pendek kata Muhammadiyah merupakan suatu

organisasi yang utama dan terkuat di negara

terbesar kelima di dunia.”

(14)

Khazanah

TAJDID

(15)

Posisi Muhammadiyah ...

Pembaruan Muhammadiyah terletak

pada kemampuannya memahami ajaran

agama Islam secara

rasional

dan

kontekstual

serta mampu

meng

aktualisasi

kannya dalam

gerakan

sosial yang nyata

.

(16)

Rasional

Tercermin dalam usaha Muhammadiyah

untuk memberantas unsur-unsur tahayul,

bidah dan khurafat .

Dibarengi dengan pencerahan pemikiran

(17)

Kontekstual

Terlihat dalam suatu pemahaman bahwa agama

yang benar bukan semata tindakan ritual dan

pencarian jalan ilahi secara monastik dan

mengasingkan diri dari realitas kehidupan riil,

melainkan sebaliknya tercermin dalam

(18)

Pemeliharaan matan ajaran

Islam sesuai dengan al-Quran

dan as-Sunnah, dalam hal ini

menyangkut ibadah dan

pokok-pokok akidah;

Pemurnian

Dinamisasi

TAJDID

Dinamisasi kehidupan sosial dan peradaban berlandaskan penemuan kembali substansi agama yang diwujudkan dengan pembangunan sikap hidup yang dinamis, kreatif, progresif, dan berwawasan masa depan, serta dengan pengembangan kepemimpinan organisasi dan etos kerja dalam Persyarikatan

Muhammadiyah. Putusan Tarjih di Klaten tahun 1980

(19)

Khazanah Tajdid

Muhammadiyah

Tajdid Muhammadiyah dapat dikelompokkan ke

dalam tiga aspek:

Aspek keagamaan,

Aspek pendidikan, dan

(20)

Tajdid Muhammadiyah :

Aspek Keagamaan

Penentuan arah kiblat yang tepat bagi pelaksanaan salat

dengan menggunakan ilmu hisab, sebagai kebalikan dari

kebiasaan sebelumnya yang menghadap ke barat.

Penggunaan perhitungan astronomi (ilmu falak) untuk

menentukan awal bulan kamariah, sebagai kebalikan dari

kebiasaan lama yang berdasarkan kepada rukyat .

Menyelenggarakan salat Id di lapangan terbuka sebagai

perubahan dari praktik sebelumnya yang melakukannya di

mesjid.

Pengumpulan dana zakat melalui suatu panitia pengumpul

(amil) sebagai perubahan dari praktik sebelumnya yang

dilakukan secara individual atau menyerahkan uang zakat

kepada pemuka agama seperti modin atau kiyai.

(21)

Penyampaian khutbah dalam bahasa daerah sehingga

dimengerti oleh jamaah akan pesan-pesan yang terkandung

di dalam khutbah itu dan agar khutbah itu juga merupakan

wahana pembinaan umat; sementara sebelumnya dipakai

bahasa Arab yang tidak dimengerti oleh jamaah.

Penyederhanaan pelaksanaan upacara lingkaran hidup

(life

circle)

seperti kelahiran, khitanan, perkawinan dan kematian.

Penyederhanaan makam yang semula dihiasi secara

berlebih-lebihan.

Menghilangkan kebiasaan berziarah ke makam orang yang

dianggap suci (wali) untuk minta syafaat.

Membersihkan anggapan adanya berkah yang bersifat gaib,

yang dimiliki oleh kiyai/ulama tertentu.

(22)

Rasionalisasi pemahaman keagamaan seperti

pelarangan penanaman kepala kerbau di bawah

suatu bangunan dengan alasan perbuatan tersebut

lebih merupakan perbuatan mubazir.

Melaksanakan salat tarwih 11 rakaat sesuai dengan

hadis-hadis yang sahih.

Membolehkan perempuan menjadi pemimpin

meskipun dalam warisan kultural Islam dan dalam

hadis Nabi saw dilarang.

(23)

Tajdid Muhammadiyah :

Aspek Pendidikan

Di bidang pendidikan Muhammadiyah melakukan

pembaruan dan inovasi sistem pendidikan Islam

tradisional di Indonesia dengan membangun suatu

sistem pendidikan yang mengadopsi sistem

pendidikan Eropa (Belanda) dengan mendirikan

sekolah-sekolah dan mengajarkan ilmu-ilmu sekuler

dan keagamaan secara sekaligus.

(24)

Tajdid Muhammadiyah :

Aspek Kemasyarakatan

Di bidang kemasyarakatan pembaruan dilakukan

dengan meningkatan pelayanan kesehatan dan

penyantunan sosial sebagai ekspresi pemahaman

agama yang kontekstual. Usaha tersebut tampak

dalam wujud pendirian pusat-pusat kesehatan,

rumah sakit, rumah yatim piatu, panti asuhan,

rumah singgah,dll.

(25)

Tajdid sebagai Identitas

Gerakan Muhammadiyah

Secara normatif Muhammadiyah merupakan

sebuah gerakan tajdid. Hal ini ditegaskan dalam

pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Muhammadiyah

tentang identitas gerakan yang berbunyi,

Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam

amar makruf nahi munkar dan tajdid, bersumber

kepada al-Quran dan as-Sunnah

.”

Referensi

Dokumen terkait

Skema fast track yang ada memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengambil MK S2 pada saat tingkat 4 dengan harapan mahasiswa pada tahun ke 5 dapat menyelesaikan 2 MK Studio

Dengan demikian berarti bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa LDR, IPR, APB, NPL, BOPO, FBIR, IRR, PDN, ROA dan NIM secara bersama-sama memiliki pengaruh yang

Untuk itu, tahapan kegiatan di lokasi baru mencakup serangkaian kegiatan yang berorientasi pada siklus rembug kesiapan masyarakat dan kerelawanan, refleksi kemiskinan, pemetaan

Selain itu sistem dapat mempermudah pengguna untuk mencari tanaman obat berdasarkan penyakit dengan memilih data penyakit yang tersedia pada sistem dan di dalam

Pengklonan sisipan DNA dapat dilakukan dengan pemotongan vektor menggunakan enzim restriksi Xho-I dan fill in parsial yang dipadukan dengan pemotongan DNA genom

Program prakerin (praktik kerja industri) yang penulis maksud adalah suatu proses persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dari bentuk pendidikan yang melibatkan

Metode pembelajaran Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran pokok dari sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik di SMA Muhammadiyah

merupakan hasil modifikasi rancangan proses pengembangan pengendalian biaya untuk diterapkan pada Seven to 7 Meat Shop & Cafe, dimana adanya penambahan untuk