• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBAIKAN METODE PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN BERDASARKAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN BERPASANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBAIKAN METODE PEMERINGKATAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN BERDASARKAN PERKIRAAN KEUNTUNGAN DAN BERPASANGAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PERBAIKAN

 

METODE

 

PEMERINGKATAN

 

SPESIFIKASI

 

KEBUTUHAN

 

BERDASARKAN

 

PERKIRAAN

 

KEUNTUNGAN

 

DAN

 

NILAI PROYEK DENGAN MENGURANGI PERBANDINGAN

NILAI

 

PROYEK

 

DENGAN

 

MENGURANGI

 

PERBANDINGAN

 

BERPASANGAN

TESIS TESIS

Dipersiapkan

Dipersiapkan oleholeh Eko

Eko PrasetyoPrasetyo 51085108  201201  023023 P bi bi P bi bi Pembimbing Pembimbing Daniel O. 

Daniel O. SiahaanSiahaan,,  S.Kom,S.Kom,  M.ScM.Sc,,  PD.EngPD.Eng

MAGISTERMAGISTER  TEKNIKTEKNIK  INFORMATIKAINFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI 

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI 

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA SURABAYA 2011 2011

(2)

Latar Belakang

Latar

 

Belakang

• Fase spesifikasi kebutuhan dalam pembuatan perangkat lunak merupakan fase yang sangat menentukan keberhasilan perangkat lunak

fase yang sangat menentukan keberhasilan perangkat lunak – K. Agusa et. al. (1979), A. Davis (1993), dan K. Yue (1987)

• Meminimalisasi resiko selama pengembangan sehingga spesifikasi kebutuhan dengan kepentingan yangg p g y g p palingg tinggi atau beresiko tinggigg gg diimplementasikan terlebih dahulu

– Metode : Pendekatan keuntungan dan biaya (Herrmann, Andrea, Maya 

Daneva, 2008), AHP (T.L. Saaty, 2001), 100‐points method (D. Leffingwell, 

2000)

• Konsumsi fase spesifikasi kebutuhan yang baik :

– COCOMO (2000) Æ 8% dari total sumber daya proyek

– NASA, Forsberg (1997) Æ proyek sukses secara optimal ketika menggunakan 7% ‐ 15%

7%  15% 

• ketika jumlah spesifikasi kebutuhan semakin banyak maka waktu yang 

diperlukan untuk memeringkatnya juga semakin lama, terutama pada metode AHP dan metode yang menggunakannya.

(3)

Pendekatan keuntungan dan biaya

Pendekatan

 

keuntungan

 

dan

 

biaya

Penelitian terkait

– Telah memasukkan unsur keuntungan dan biaya dalam merangking, 

jika dibandingkan dengan metode yang lain (Herrmann, Andrea, Maya 

Daneva, 2008)

– Pendekatan yang kemudian dikembangkan dan dikomersialkan dalamPendekatan yang kemudian dikembangkan dan dikomersialkan dalam perusahaan Focal Point (Vigo ahl, 2005)

Kelemahan metode :

 

– tergantung pada AHP untuk merangking keuntungan dan biaya, 

hi jik j l h k b h ki b k k j l h

sehingga jika jumlah kebutuhan semakin banyak maka jmlah

pertanyaan yang dijawab tumbuh secara kuadratik mengikuti rumus : j 

= n(n‐1)/2

– kebingungan bagi pelanggan untuk memilih,g g g p gg , karena pada setiapp p

kuadran yang ditempati oleh setiap spesifikasi kebutuhan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing‐masing

– Lamanya proses penentuan nilai peringkat berdasarkan keuntungan dan biaya

dan biaya

(4)

Yang dilakukan dalam penelitian

Yang

 

dilakukan

 

dalam

 

penelitian

Perbaikan

 

metode

 

pemeringkatan

 

spesifikasi

 

kebutuhan

 

b d

k

ki

k

t

d

il i

k d

berdasarkan perkiraan keuntungan dan nilai proyek dengan

mengurangi perbandingan berpasangan :

– Pemeringkatan keuntungan dan nilai proyek menggunakan metode 100 poin,

100 poin, 

– metode pengelompokannya menggunakan fuzzy k‐means clustering

dengan basis perkiraan keuntungan dan nilai proyek dalam kelompok pemeringkatan, 

sedangkan pemeringkatan kelompokn a mengg nakan metode model

– sedangkan pemeringkatan kelompoknya menggunakan metode model 

kuadran.

– Pemeringkatan spesifikasi kebutuhan dalam kelompok menggunakan AHP berbasis metode lama.

Dengan perbaikan ini diharapkan jumlah perbandingan

berpasangan yang

 

harus dijawab oleh pelanggan dapat dikurangi

(5)

Input/Output metode

Input/Output

 

metode

Input :

Input

 

:

Sejumlah

 

spesifikasi

 

kebutuhan

 

yang

 

dinyatakan

 

dalam pernyataan yang benar dan tidak ambigus

dalam

 

pernyataan

 

yang

 

benar

 

dan

 

tidak

 

ambigus

Misal

 

:

 

R

 

:

 

1

 

2

 

3

 

4

 

5

 

6

 

7

 

8

 

9

Output :

Output

 

:

Spesifikasi

 

kebutuhan

 

yang

 

sudah

 

diperingkat

 

dengan mempertimbangkan faktor keuntungan

dengan

 

mempertimbangkan

 

faktor

 

keuntungan,

 

nilai

 

proyek

 

dan

 

faktor

 

lain

 

yang

 

digunakan

 

ketika

 

melakukan

 

pemeringkatan

p

g

 

akhir

Misal

 

:

 

R

 

:

 

2

 

5

 

9

 

8

 

1

 

6

 

3

 

4

 

7

(6)

Spesifikasi

 

Kebutuhan

 

(Davis,

 

G.

 

dan

 

Shehata,

 

M.,

 

2010)

• R1 : Sistem seharusnya menyimpan informasi terbaru mengenai setiap property dalam 

d b h d l

database yang handal

• R2 : Sistem seharusnya memberikan fasilitas fungsional seperti advanced searching, 

browsing, dan editing terhadap real estate agency dan agency office staff. Ini akan 

membutuhkan pembedaan level akses dan kontrol

• R3 : Sistem seharusnya menyediakan akses pencarian dan browsing pada user umum. 

Mereka dapat melihat sebuah pilihan bagian dari informasi semua properti

• R4 : Sistem seharusnya mengenali bermacam‐macam "states" dimana propertinya dapat 

menjadi "unlisted", "listed", "conditionally sold", dan "sold". Ini penting sebagaimana menjadi  unlisted ,  listed ,  conditionally sold , dan  sold . Ini penting sebagaimana 

kebanyakan user menginginkan tidak memasukkan properi yang sudah terjual dari hasil 

perncarian

• R5 : Sistem akan mendukung akses internet pada website agency

R6 Si t k di k t k i li

• R6 : Sistem akan menyediakan transaksi online

• R7 : Sistem akan berjalan pada platform Windows dan menggunakan protokol komunikasi 

standart

• R8 : Sistem akan menyediakan laporan secara harian, mingguan, dan bulanan tentang 

aktivitas agency selama periode yang di‐cover oleh laporan

(7)

Tujuan Penelitian dan Kontribusi

Tujuan

 

Penelitian

 

dan

 

Kontribusi

Tujuan

j

 

:

– Mengurangi jumlah perbandingan berpasangan yang harus dijawab 

oleh pengguna/pelanggan dan pengembang

– Memberikan hasil rangking yang pasti pada sejumlah spesifikasiMemberikan hasil rangking yang pasti pada sejumlah spesifikasi 

kebutuhan dengan mengelompokkan spesifikasi kebutuhan kedalam 

sejumlah kelompok yang kemudian diperingkat kembali menggunakan 

metode AHP.

Kontribusi

 

:

– Perbaikan metode untuk mempercepat pemeringkatan spesifikasi 

kebutuhan dengan fuzzy k means yang berbasis perkiraan keuntungan kebutuhan dengan fuzzy k‐means yang berbasis perkiraan keuntungan 

(8)

Metode

 

Pendekatan

 

Keuntungan

Nilai

 

Proyek

 

yang

 

lama

Req1 – Req9 R : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Input k Rank R1‐R9 Rank R1‐R9 R : 4 1 7 9 2 8 6 5 3 R : 1 6 8 7 4 9 5 3 2 R1 : 4 – 1 R2 : 1 – 6 R3 : 7 – 8 R4 : 9 – 7 R4 : 9  7 R5 : 2 – 4 R6 : 8 – 9 R7 : 6 ‐ 5 R8 5 3 6 8 10 g an

Diagram Keuntungan-Nilai Proyek

R2 R3 R4 R6 R8 : 5 ‐ 3 R9 : 3 ‐ 2 0 2 4 6 Ke u n tu n g R1 R2 R5 R7 R8 R9 0 2 4 6 8 10 0 Nilai proyek Lokasi Req. R : 2 5 9 1 3 7 6 4 8

(9)

Desain proses perbaikan metode

Input

Desain

Req1

 

 

proses

– Req9

 

perbaikan

 

metode

R : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 p k Rank R1‐R9 R : 1 6 8 7 4 9 5 3 2 Rank R1‐R9 R : 4 1 7 9 2 8 6 5 3 R1 : 4 – 1 R2 : 1 – 6 R3 : 7 – 8 R4 : 9 – 7 R4 : 9  7 R5 : 2 – 4 R6 : 8 – 9 R7 : 6 ‐ 5 R8 5 3 1. (1,2,5,8,9)  2. (3,4,6,7) 1. (2,5,9,8,1)  R8 : 5 ‐ 3 R9 : 3 ‐ 2 2. (6,3,4,7) 2 5 9 8 1 6 3 4 7 R : 2 5 9 8 1 6 3 4 7

(10)

Relevansi hasil

Relevansi

 

hasil

Metode

 

yang

y g

 

lama

 

:

– Perkiraan peringkat (R) : 2 5 9 1 3 7 6 4 8

Metode

 

yang

 

baru

 

:

– Setelah kelompok dan data didalamnya diperingkat : (2,5,9,8,1) 

(6,3,4,7)

– Peringkat akhir (R) : 2 5 9 8 1 6 3 4 7

Analisis

 

pasangan

 

pengembang

 

dan

 

pelanggan

 

1

 

:

– Pada pengelompokan dengan 2 kelompok, data yang menjadi 

peringkat pertama R : 2 5 9 8 1 (2 5 9 1 selalu dikelompok 1), peringkat 

pe g at pe ta a : 5 9 8 ( 5 9 se a u d e o po ), pe g at kedua berisi data R : 6 3 4 7. (6 4 7 selalu dalam kelompok 2).

– Sehingga ada 7 spesifikasi kebutuhan yang selalu berada pada 

(11)

Relevansi hasil

Relevansi

 

hasil

Analisis pasangan pengembang dan pelanggan

Analisis

 

pasangan

 

pengembang

 

dan

 

pelanggan

 

7

 

:

– percobaan 2 dan 3 dapat dianalisis bahwa untuk R2, R5, R7 selalu berada 

sebagai 3 teratas di kelompok pertama, kelompok pertama ini adalah 

kelompok terdekat dengan kuadran terbaik. R4, R6, R7 selalu berada didaerah 

kelompok yang dekat dengan kuadran terjelek. Sehingga ada 6 dari 9 

spesifikasi kebutuhan pada metode baru yang selalu berada pada daerah spesifikasi kebutuhan pada metode baru yang selalu berada pada daerah 

kelompok yang sama. 

– Ada kondisi ekstrim pada percobaan 3 kelompok yang ke‐4, dimana R8 

menempatip  kelompokp  pertamap  (dalam(  percobaanp  yangy g lain tidak pernahp  

masuk dikelompok pertama), hal ini karena posisi titik pusat kelompok 

pertama lebih dekat dengannya, dan masalah ini juga dipengaruhi secara 

alami oleh metode fuzzy k‐means yang meletakkan titik awal kelompok secara 

acak acak.

(12)

Pengujian dan analisis

Pengujian

 

dan

 

analisis

• Metode pengujian yang dilakukan adalah studi kasus terhadap metode, titik‐titik yang diuji adalah sebagai berikut :

yang diuji adalah sebagai berikut :

– Melakukan pemeringkatan berdasarkan keuntungan oleh pelanggan dan nilai proyek oleh pengembang dengan metode 100 poin.

– Melakukan pengelompokan dengan k‐means clustering oleh pengembang dengan jumlah kelompok yang diperkirakan secara mandiri oleh pengembang.

– Melakukan pemeringkatan pada sejumlah spesifikasi kebutuhan dalam tiap kelompok berdasarkan metode AHP oleh pelanggan yang didapat dari metode yang lama. 

• Pada 10 pelajar sarjana sebagai pengguna dan 1 pelajar master sebagai pengembang. 

A li i dil k k d l ji t d i i d l h

• Analisis yang dilakukan dalam pengujian metode ini adalah : 

– Jika dalam langkah 3, dengan jumlah perbandingan berpasangan yang sudah dikurangi dari jumlah semula memberikan hasil konsistensi jawaban yang memenuhi syarat dalam AHP yaitu kurang dari 10% maka metode ini dinyatakan berhasil.

(13)

Hasil Pengujian pada 1

 

Pelajar Master

 

k

k

untuk pemeringkatan sementara

Jumlah

Jumlah pertanyaan yang di l ik Pengembang Jumlah spesifikasi kebutuhan diselesaikan Metode lama (AHP) Metode baru (100 poin) (AHP) (100 poin) 1 9 36 9

(14)

Hasil Pengujian pada 10

 

Pelajar

Sarjana untuk pemeringkatan

Sarjana untuk pemeringkatan

sementara

Pelanggan Jumlah spesifikasi kebutuhan

Jumlah pertanyaan yang diselesaikan

Metode lama Metode baru

1 9 36 9 2 9 36 9 3 9 36 9 4 9 36 9 4 9 36 9 5 9 36 9 6 9 36 9 7 9 36 9 8 9 36 9 9 9 36 9 10 9 36 9

(15)

Peringkat Sementara yang

 

didapat dari

b

Pengembang

S K b t h P i P i k t

Spes. Kebutuhan Poin Peringkat

R1 7 4 R2 1 1 R2 1 1 R3 10 7 R4 30 9 R4 30 9 R5 4 2 R6 25 8 R7 10 6 R8 8 5 R9 5 3

(16)

Peringkat oleh 3

 

Pelanggan dan

d

b

Pasangannya dengan Pengembang

Peringkat oleh pelanggan Pasangan data Spes.

Kebutuhan

c1 c7 c10

d – c1 d – c7 d - c10 poin rank poin rank poin rank

R1 3 1 2 1 3 3 4 - 1 4 - 1 4 - 3 R2 11 6 12 6 10 6 1 - 6 1 - 6 1 - 6 8 2 2 7 8 7 2 7 2 R3 19 8 3 2 0 2 7 - 8 7 - 2 7 - 2 R4 18 7 20 8 9 5 9 - 7 9 - 8 9 - 5 R5 8 4 7 3 4 4 2 - 4 2 - 3 2 - 4 R5 8 7 4 R6 30 9 13 7 18 8 8 - 9 8 - 7 8 - 8 R7 10 5 10 5 0 1 6 - 5 6 - 5 6 - 1 R8 6 3 25 9 40 9 5 - 3 5 - 9 5 - 9 R9 5 2 8 4 16 7 3 - 2 3 - 4 3 - 7

(17)

Pengelompokan

 

pasangan

 

pengembang

 

(d)

 

d

l

1 ( 1)

d 2 k l

k

dengan

 

pelanggan

 

1

 

(c1)

 

pada

 

2

 

kelompok

Data dalam

Data

 

dalam

Di K t Nil i P k

kelompok (setelah

kelompok

8

10

Diagram Keuntungan-Nilai Proyek

R3 R6 2

diperingkat )

 

:

 

(1,2,5,8,9)

 

(3,4,6,7)

4 6 e unt ungan R2 R4 R5 R7 1 2

Setelah diperingkat :

 

(2,5,9,8,1)

 

(6,3,4,7)

0 2 4 6 8 10 0 2 K e R1 R8 R9 1

Peringkat akhir :

 

2

 

5

 

9

 

8

 

1

 

6

 

3

 

4

 

7

0 2 4 6 8 10 Nilai proyek

(18)

Pengelompokan

 

pasangan

 

pengembang

 

(d)

 

d

l

1 ( 1)

d 3 k l

k

dengan

 

pelanggan

 

1

 

(c1)

 

pada

 

3

 

kelompok

Data dalam kelompok

Data

 

dalam

 

kelompok

 

Di K t Nil i P k

(setelah

 

kelompok

 

diperingkat ) : (2 5 7)

8 10

Diagram Keuntungan-Nilai Proyek

R3 R6 3

diperingkat

 

)

 

:

 

(2,5,7)

 

(1,8,9)

 

(3,4,6)

Setelah diperingkat :

4 6 e unt ungan R2 R4 R5 R7 1

Setelah

 

diperingkat

 

:

 

(2,7,5)

 

(9,8,1)

 

(6,3,4)

P i k

khi

2 7 5

00 2 4 6 8 10 2 K e R1 R8 R9 2

Peringkat

 

akhir

 

:

 

2

 

7

 

5

 

9

 

8

 

1

 

6

 

3

 

4

0 2 4 6 8 10 Nilai proyek

(19)

Peringkat Akhir metode lama

Peringkat

 

Akhir

 

metode

 

lama

Jika urutan

10

Diagram Keuntungan-Nilai Proyek

Jika

 

urutan

 

spesifikasi

 

kebutuhan dituliskan

6 8 10 an R2 R3 R4 R6

kebutuhan

 

dituliskan

 

urutan

 

peringkatnya

 

: 2 5 9 1 3 7 6 4 8

2 4 6 K e unt ung R2 R5 R7 R8 R9

:

 

2

 

5

 

9

 

1

 

3

 

7

 

6

 

4

 

8

0 2 4 6 8 10 0 2 Nilai proyek R1 R9 Nilai proyek Lokasi Req.

(20)

Hasil

 

Peringkat

 

Akhir

 

Metode

 

Baru

 

antara

 

b

(d) d

l

( )

Pengembang

 

(d)

 

dengan

 

Pelanggan

 

1

 

(c1)

J l Jml perbandingan CR

Perc. ke Jml

kel berpasangan

CR

Peringkat akhir

lama baru lama baru

1 2 36 16 0.0130 0.0227 2 5 9 8 1 6 3 4 7 2 2 36 16 0.0130 0.0227 2 5 9 8 1 6 3 4 7 3 2 36 16 0.0130 0.0227 2 5 9 8 1 6 3 4 7 4 2 36 16 0.0130 0.0227 2 5 9 8 1 6 3 4 7 5 2 36 16 0.0130 0.0227 2 5 9 8 1 6 3 4 7 6 3 36 9 0.0130 0.0174 2 7 5 9 8 1 6 3 4 7 3 36 12 0.0130 0.0120 2 5 9 8 1 6 3 4 7 8 3 36 12 0.0130 0.0120 2 5 9 8 1 6 3 4 7 9 3 36 10 0.0130 0.0256 2 7 5 8 9 1 6 3 4 10 3 36 10 0.0130 0.0174 2 7 5 9 8 1 6 3 4 Rata-rata 36.0000 13.3000 0.0130 0.0198 Simpangan baku 0.0000 2.9833 0.0000 0.0048

(21)

Rekapitulasi Akhir Perubahan Jumlah

b

d

d

Perbandingan dan CR

Pasangan

Rata-rata jml

perbandingan Rata-rata CR Selisih rata-rata

Persentase selisih (%)

g p g (%)

lama baru lama baru jml pas. CR jml pas. CR

d – c1 36 13.3 0.0130 0.0198 22.7000 -0.0068 63.0556 -52.2308 d – c2 36 13 0.0144 0.0215 23.0000 -0.0071 63.8889 -49.4444 d c2 d – c3 36 13.8 0.0263 0.0178 22.2000 0.0085 61.6667 32.4715 d – c4 36 13.5 0.0208 0.0140 22.5000 0.0068 62.5000 32.8365 d – c5 36 13 0.0202 0.0114 23.0000 0.0088 63.8889 43.5149 d c5 d – c6 36 12.9 0.0585 0.0050 23.1000 0.0536 64.1667 91.5385 d – c7 36 13.2 0.0309 0.0416 22.8000 -0.0107 63.3333 -34.5307 d – c8 36 13.6 0.0418 0.0217 22.4000 0.0202 62.2222 48.2057 d – c8 d – c9 36 12.9 0.0301 0.0150 23.1000 0.0151 64.1667 50.2326 d – c10 36 13 0.0292 0.0097 23.0000 0.0195 63.8889 66.7808 Rata-rata 36 13.22 0.0285 0.0177 22.7800 0.0108 63.2778 22.9374 Rata rata Simpangan baku 0 0.3190 0.0136 0.0100 0.3190 0.0186 0.8862 50.3501

(22)

Analisis hasil pengujian

Analisis

 

hasil

 

pengujian

Jumlah perbandingan berpasangan yang

 

harus dijawab

oleh pengembang/pelanggan telah berkurang dengan

rata

rata

 

sekitar 63.28%

 

dengan simpangan baku

0.89%.

 

Separuh jumlah yang

p

j

y g

 

seharusnya dijawab telah

y

j

berkurang sehingga hanya 36.72%

 

saja yang

 

harus

dijawab.

 

Hal

 

ini sesuai dengan tujuan yang

 

diharapkan

dalam penelitian ini.

p

Dengan pengurangan jumlah perbandingan

berpasangan,

 

ternyata nilai CR

 

baru yang

 

didapatkan

masih kurang dari 10% dengan selisih rata

rata dari CR

masih kurang dari 10%

 

dengan selisih rata rata

 

dari CR

 

yang

 

lama

 

adalah 0.0108.

 

Karena CR

 

akhir yang

 

didapatkan masih dibawah 10%

 

maka metode ini

dianggap berhasil

dianggap berhasil.

(23)

Analisis terhadap hipotesis

Analisis

 

terhadap

 

hipotesis

• Hipotesis 1

d k l h b d

– H11 : Pada saat penentuan peringkat sementara oleh pengambang dan

pelanggan, hanya menjawab n buah spesifikasi kebutuhan saja, sesuai dengan metode 100 poin.

– Karena H01 benar dan H11 benar, maka hipotesis 1 bernilai benar.

• Hipotesis 2

– H12 : Jumlah R ada 9 maka jumlah jumlah perbandingan berpasangan = 9*(9‐

1)/2 = 36. Jika terbagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah data masing‐masing kelompok adalah : 4, 2, 3 ternyata jumlah perbandingan berpasangan yang 

h dij b d l h 10 Jik dihi d j l h b di

harus dijawab adalah 10. Jika dihitung dengan rumus, jumlah perbandingan berpasangan yang harus dijawab adalah : (4*(4‐1)/2)+(2*(2‐1)/2)+(3*(3‐1)/2) 

= 10. Jumlah perbandingan berpasangan telah berkurang sehingga menjadi

– Karena H02 benar dan H12 benar, maka hipotesis 2 bernilai benar.

k n Ci n Ci

1 2 / ) 1 ) ( )( ( • Hipotesis 3

– H13 : Pembacaan data dalam tiap kuadran dilakukan secara urut kuadran II, III, 

I, IV dan rekursif sehingga hasil peringkat kelompok terjadi secara otomatis.

– Karena H03 benar dan H13 benar, maka hipotesis 3 bernilai benar.

=

i 1

(24)

Kesimpulan

Kesimpulan

Jumlah perbandingan berpasangan yang

 

harus dijawab

baik oleh pengembang maupun pelanggan dapat

dikurangi dalam jumlah yang

 

signifikan.

 

Lebih dari 50%

 

perbandingan berpasangan dapat dikurangi,

 

sedangkan

p

g

p

g

p

g

g

hasil pemeringkatannya tetap relevan terhadap

keuntungan dan nilai proyek.

Peringkat yang pasti bisa didapatkan dengan

Peringkat yang

 

pasti bisa didapatkan dengan

menerapkan metode yang

 

telah diperbaiki ini,

 

karena

hasil pemeringkatan sementara oleh pengembang dan

pelanggan digabungkan menjadi data yang dapat

pelanggan digabungkan menjadi data

 

yang

 

dapat

dikelompok

kelompokkan,

 

kemudian diperingkat

(25)

Saran

Saran

Pada saat proses pengelompokan ada

Pada saat proses pengelompokan ada

kemungkinan terjadinya penggabungan kelompok

menjadi satu kelompok,

j

p ,

 

hal ini dikarenakan

pengaruh metode fuzzy

 

k

means

 

yang

 

memungkinkan terjadinya nilai tak terhingga

pada lokasi koordinat titik pusat kelompok.

Jumlah pengujian untuk setiap pasangan

p

g j

p p

g

pengembang dengan pelanggan perlu ditambah

untuk memberikan hasil yang

 

lebih akurat.

(26)

TERIMA KASIH

TERIMA

 

KASIH

(27)

Kajian Pustaka

Kajian

 

Pustaka

Pemeringkatan spesifikasi kebutuhan

Pemeringkatan

 

spesifikasi

 

kebutuhan

 

perangkat

 

lunak

Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

Metode

 

Analytic

 

Hierarchy

 

Process

 

(AHP)

100

 

poin

Metode

 

Pendekatan

 

Keuntungan

 

dan

 

Biaya

K

Means

 

Clusteringg

Quadrant

 

Model

(28)

Spesifikasi Kebutuhan

Spesifikasi

 

Kebutuhan

Spesifikasi kebutuhan (requirement) adalah

Spesifikasi

 

kebutuhan

 

(requirement)

 

adalah

 

atribut

 

yang

 

diperlukan

 

dalam

 

sistem,

 

sebuah

 

pernyataan yang mengidentifikasi

capability

pernyataan

 

yang

 

mengidentifikasi

 

capability

,

 

characteristic

,

 

atau

 

quality

 

factor

dari

 

sebuah

 

sistem dengan tujuan untuk mendapatkan

sistem

 

dengan

 

tujuan

 

untuk

 

mendapatkan

 

nilai

 

dan

 

utilitas

 

pada

 

pelanggan

atau

 

pengguna

(Ralph R Young 2004)

pengguna

(Ralph

 

R.

 

Young,

 

2004)

(29)

Pemeringkatan spesifikasi kebutuhan

k

l

k

perangkat lunak

Pemeringkatan spesifikasi kebutuhan digunakan dalam

manajemen produk perangkat lunak untuk menentukan

yang

 

manakah kandidat spesifikasi kebutuhan produk

perangkat lunak yang

 

seharusnya dimasukkan dalam

l

t t

t (J K l

& K R

1997)

release

 

tertentu (J.

 

Karlsson &

 

K.

 

Ryan,

 

1997).

 

Spesifikasi kebutuhan diprioritaskan untuk meminimalisasi

resiko selama pengembangan sehingga spesifikasi

k b t h

d

k

ti

li

ti

i t

kebutuhan dengan kepentingan yang

 

paling

 

tinggi atau

beresiko tinggi diimplementasikan terlebih dahulu.

 

Ada beberapa metode untuk memperkirakan priorotisasi

(

i k t )

ifik i k b t h

k t l

k

(pemeringkatan)

 

spesifikasi kebutuhan perangkat lunak

yang

 

ada.

(30)

Metode Analytic

 

Hierarchy

 

Process

 

(

)

(AHP)

Metode Analytic

etode

a yt c

 

Hierarchy

e a c y

 

Process

ocess (

 

(AHP)

)

 

merupakan teori umum mengenai pengukuran (T.

 

L.

 

Saaty,

 

1990)

AHP

 

digunakan untuk menurunkan skala rasio

dari beberapa perbandingan berpasangan yang

 

b

if t di k it

k

ti

P b

di

bersifat diskrit maupun kontinu.

 

Perbandingan

berpasangan tersebut dapat diperoleh melalui

pengukuran aktual maupun pengukuran relative

pengukuran aktual maupun pengukuran relative

 

dari derajat kesukaan,

 

atau kepentingan atau

perasaan.

(31)

Skala rasio AHP

Skala

 

rasio

 

AHP

Intensitas dari kepentingan pada

skala absolut

Definisi Penjelasan

skala absolut

1 Sama pentingnya Kedua aktifitas menyumbangkan sama pada tujuan

3 Agak lebih penting yang satu

Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan atas satu 3

atas lainnya menunjukkan kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain 5 cukup penting

Pengalaman dan keputusan menunjukkan kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain 7 sangat penting

Pengalaman dan keputusan

menunjukkan kesukaan yang kuat atas satu aktifitas lebih dari yang lain

9 kepentingan yang ekstrim Bukti menyukai satu aktifitas atas yang lain sangat kuat

lain sangat kuat 2,4,6,8 nilai tengah diantara dua nilai

keputusan yang berdekatan Bila kompromi dibutuhkan jika aktifitas i mempunyai nilai

yang lebih tinggi dari aktifitas j berbalikan maka j mempunyai nilai

berbalikan ketika dibandingkan dengan

rasio rasio yang didapat langsung dari pengukuran

(32)

100 poin

100

 

poin

Disebut

 

juga

j g

 

metode

 

Cumulative

 

Voting

g

Ada

 

beberapa

 

model

 

:

– Seseorang mempunyai 100 poin dan harus mendistribusikan poin 

tersebut pada sejumlah pilihan tersebut pada sejumlah pilihan.

– Ada 100 orang, masing‐masing memberikan satu suara pada sejumlah 

pilihan.

Langkah

langkah

 

pemeringkatan

 

dengan

 

metode

 

100P

 

:

– Memasukkan semua spesifikasi kebutuhan dalam baris.

– Membagie bag se ua po t d a ta a spes semua point diantara spesifikasias ebutu a , kebutuhan, menurute u ut ya g yang 

(33)

Metode Pendekatan Keuntungan dan

Biaya

Pendekatan biaya value

 

bagus dan secara relatif mudah

untuk digunakan sebagai metode pemeringkatan spesifikasi

kebutuhan produk perangkat lunak.

 

Pendekatan ini dibuat

oleh Joachim

 

Karlsson dan Kevin

 

Ryan

 

(1997).

 

Ide dasar dalam menentukan setiap kandidat individu

spesifikasi kebutuhan adalah biaya pengimplementasian

spesifikasi kebutuhan dan berapa banyak keuntungan/hasil

did

t d i

ifik i k b t h

yang

 

didapat dari spesifikasi kebutuhan.

 

Penilaian biaya dan value

 

untuk spesifikasi kebutuhan

dilakukan menggunakan metode Analitical Hiearchy

P

(AHP)

Process

 

(AHP).

 

(34)

Langkah pemrioritasan Metode

d k

d

Pendekatan Keuntungan dan Biaya

• Teknisi spesifikasi kebutuhan dengan berhati‐hati me‐review kandidat spesifikasi kebutuhan untuk kelengkapan dan meyakinkan bahwa semua spesifikasi kebutuhan untuk kelengkapan dan meyakinkan bahwa semua telah dinyatakan dalam pernyataan yang tidak ambigus.

• Pelanggan/pengguna (atau perwakilan yang tepat) menerapkan metode perbandingan berpasangan AHP untuk menilai keuntungan relatif dari

k d d f k k b h

kandidat spesifikasi kebutuhan.

• Teknisi perangkat lunak menggunakan perbandingan berpasangan AHP 

untuk memperkirakan biaya relatif pengimplementasian kandidat spesifikasi kebutuhan.p

• Teknisi perangkat lunak menggunakan AHP untuk menghitung keuntungan relatif dan biaya implementasi setiap kandidat spesifikasi kebutuhan, dan memetakan keduanya pada diagram biaya‐keuntungan. Keuntungan

diletakkan pada sumbu y diagram dan perkiraan biaya pada sumbu x diletakkan pada sumbu y diagram dan perkiraan biaya pada sumbu x.

• Stakeholder menggunakan diagram biaya‐value sebagai peta konsep untuk analisis dan diskusi kandidat spesifikasi kebutuhan. Sekarang manajer

perangkat lunak memprioritisasi spesifikasi kebutuhan dan memutuskan yang manakah spesifikasi kebutuhan yang akan diimplementasikan

yang manakah spesifikasi kebutuhan yang akan diimplementasikan.

(35)

K

Means Clustering

K Means

 

Clustering

• Dalam statistik dan machine learning, k‐means clustering adalah metode analisis klaster yang mengarah pada pemartisian n obyek pengamatan analisis klaster yang mengarah pada pemartisian n obyek pengamatan kedalam k klaster dimana setiap obyek pengamatan dimiliki oleh sebuah klaster dengan mean terdekat (wikipedia.org, 2010)

• K‐means merupakan salah satu metode pengklasteran data non hirarki

b h d d k d l b k l b h

yang berusaha mempartisi data yang ada ke dalam bentuk satu atau lebih klaster/kelompok. Metode ini mempartisi data ke dalam klaster/kelompok sehingga data yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokkan ke

dalam satu klaster yang sama dan data yang mempunyai karakteristik yang 

b b d d k l kk k d l k l k l

berbeda dikelompokkan ke dalam kelompok yang lain. 

• Adapun tujuan dari pengklasteran data ini adalah untuk

meminimalisasikan fungsi obyektif yang diset dalam proses pengklasteran, 

yang pada umumnya berusaha meminimalisasikan variasi di dalam suatu

y g p y

klaster dan memaksimalkan variasi antar kluster.

(36)

Langkah pengklasteran data

 

k

d

k

menggunakan metode

k

means

Tentukan jumlah klaster

Alokasikan data

 

ke dalam klaster secara random

Hitung

centroid

/rata

rata

 

dari data

 

yang

 

ada di masing

masing klaster

masing klaster

Alokasikan masing

masing data

 

ke

centroid

/rata

rata

 

terdekat

Kembali ke Step

 

3,

 

apabila masih ada data

 

yang

 

berpindah klaster atau apabila perubahan nilai

centroid

,

,

 

ada yang

y g

 

di atas nilai

threshold

 

yang

y g

 

ditentukan atau apabila perubahan nilai pada fungsi

obyektif yang

 

digunakan di atas nilai

threshold

 

yang

 

ditentukan

(37)

Fuzzy k

means

Fuzzy

 

k means

Metode

Metode

fuzzy k

fuzzy

 

k means

means

 

(atau lebih sering

(atau lebih sering

disebut sebagai

fuzzy

 

c

means

)

 

mengalokasikan kembali data

 

ke dalam

masing

masing cluster

 

dengan memanfaatkan

teori fuzzy.

 

Dalam metode

fuzzy

 

k

means

 

dipergunakan

variable

 

fungsi keanggotaan,

 

u

ik

,

 

yang

 

merujuk

d

b

b

k

ki

d

pada seberapa besar kemungkinan suatu data

 

bisa menjadi anggota ke dalam suatu klaster.

(38)

Fungsi keanggotaan untuk suatu data ke suatu

Fungsi keanggotaan untuk suatu data

 

ke suatu

cluster

 

tertentu dihitung menggunakan rumus

sebagai berikut :

g

dimana:

dimana:

u

ik

:

 

Fungsi keanggotaan data

 

ke

k

 

ke klaster ke

i

Nil i

t id

l t

k

i

v

i

:

 

Nilai

centroid

cluster

 

ke

i

m

 

:

 

Weighting

 

Exponent

(39)

Quadrant Model

Quadrant

 

Model

Quadrant

 

model

 

adalah

supply

 

categorization

 

model

yang

model

yang

 

meng

aggregasi

item

 

inventori

d i i t

dari sistem

pasokan

kedalam bentuk

kuadran (Enholm

Heuristics,

 

2008)

39

(40)

Critical

 

:

 

Nilai misi yang

 

tinggi,

 

resiko dan keunikan tinggi

hk

l

tk

d b i

i i

mengarahkan pelanggan memusatkan pada bagian ini.

Bottleneck

 

:

 

Item

item

 

pada bagian ini mempunyai nilai misi yang

 

rendah seperti routine,

 

tetapi mempunyai elemen resiko dimana

sedikit pemasok yang tersedia item tertentu mempunyai sedikit

sedikit pemasok yang

 

tersedia,

 

item

 

tertentu mempunyai sedikit

atau tidak ada potensi untuk digantikan,

 

dan lebih mahal.

Routine

 

:

 

Nilai misi yang

 

rendah,

 

dan item

 

resiko/keunikan yang

 

rendah ditemukan oleh pelanggan yang

 

mempunyai banyak pilihan

yang

 

tersedia dari pemasok yang

 

berpotensi,

 

harga lebih rendah

dan item

 

tersebut tidak penting terhadap harapan misi.

Leveraged

 

:

 

Resiko/keunikan rendah,

 

dan nilai misi yang

 

tinggi yang

 

mengkarakteristikkan item pada quadran ini

mengkarakteristikkan item

 

pada quadran ini.

Gambar

Diagram Keuntungan-Nilai Proyek
Diagram Keuntungan-Nilai Proyek
Diagram Keuntungan-Nilai Proyek

Referensi

Dokumen terkait

Port D.4 pada mikrokontroler berfungsi untuk mengatur besarnya pulsa yang masuk ke driver MOC3021,yang kemudian digunakan sebagai sinyal pemicuan untuk mengontrol

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai tambahan pengetahuan bagi pihak - pihak yang membutuhkan, Terutama dalam memahami

TABEL 3.2 INSTRUMEN PENELITIAN No Variabel/Unit Analisis Purposive Sampling (berdasarkan tema/edisi desain) Sub Variabel Indikator Teknik Pengumpulan Data Item 1 Urban

Pendelegasian  Menjalin hubungan baik dengan pihak luar (ex. HIMPRO) Partisipasi Kampung Budaya  partisipasi & menjalin hubungan baik dengan semua Prodi La franco fête

(3) Dalam hal Pemodal lain dalam modal penyertaan atau koperasi tidak mengambil alih bagian modal penyertaan yang ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), maka

Berdasarkan hasil pengujian pada hipotesis ketiga dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah dan Bri Syariah mampu mencapai kinerja yang sangat baik apabila diukur

Dalam pengertian yang lebih khusus dakwah berarti segala bentuk aktifitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara yang bijaksana untuk