• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon dari warganet cukup banyak merasa speechlessness/terenyuh hatinya membaca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Respon dari warganet cukup banyak merasa speechlessness/terenyuh hatinya membaca"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KOPI, Duri – Cuitan @ akun Facebook milik Susi Juliana Simanjuntak alias Dek Yuli S, viral di medsos dan sudah dibagikan oleh ribuan orang. Isi curhatannya itu mengenai rumah tangganya yang hancur oleh pernikahan sedarah yang dilakukan suaminya dengan adik kandung

suaminya sendiri.

Respon dari warganet cukup banyak merasa speechlessness/terenyuh hatinya membaca

curhatan hati

Dek Yuli S yang kini sudah dihapusnya dari akun facebooknya namun sudah banyak dibagikan orang lain sesuai harapan pemilik akun untuk dibagikan sebanyak-banyaknya.

Berikut isi curhatan hati  Dek Yuli S dalam akun Facebook Anti Pelakor Indonesia:

Salam Anti Pelakor Indonesia Grup khusus wanita Anti Pelakor Indonesia (API) 87269

Ini kejadian nyata dan semoga tidak terjadi lagi!

#bantu share ya teman

(2)

Saya baru menikah 7 bulan yang lalu di Medan dengan seorang pria bernama LUCEN RICARDO ARITONANG asal Sitompul-Tarutung.

Anak dari mertua saya L br sitompul (mertua laki-laki saya sudah meninggal) Suami saya ini dibesarkan oleh adik perempuan mertua saya (tante suami saya) yg menikah dgn seorang pendeta yaitu Pdt. E. Mungkur, S.Th sejak usia 2thn yg dipanggil oleh suami saya dengan sebutan papi dan mami, juga memberkati pernikahan kami.

Sebelumnya kami menjalani hubungan pacaran 2 thn dan long distance.Suami saya bekerja disebuah perusahaan swasta di kecamatan Duri Mandau-Riau.

Dia tinggal disana dengan seorang adik perempuannya kandung yg bernama ERLINDA ARITONANG.

Adik perempuannya ini mempunyai seorang anak laki2 yg kondisi mentalnya (maaf) kurang normal.

Tidak ada kejanggalan yang saya rasakan hingga hari pernikahan kami. Ketika hari pernikahan kami tiba ada sedikit kejanggalan yang saya perhatikan, dimana selama prosesi pernikahan berlangsung sejak pagi hingga malam (pulang kerumah mertua dari gedung) tidak sekalipun adik perempuannya itu (Linda) menyalam saya.

Dan ketika giliran sesi foto keluarga mereka di gereja, adik perempuannya itu menghantarkan anaknya kepada suami saya.

Kemudian setelah selesai acara selama 2 malam kami menginap dihotel karena rumah mertua penuh.

(3)

berhasil menggagalkannya.

Dan dihari ketiga kami berumah tangga kami menginap di rumah mertua (orgtua angkat suami saya yg juga tante kandungnya). Namun keganjalan itu muncul lagi, ketika kami masuk ke dalam kamar (di lt.2 rumah) , tidak lama anak dari adik ipar saya itu menangis di depan kamar kami. Dan suami saya membuka pintu kamar dan membawa anak itu masuk ke kamar kami.

Saya mulai heran kenapa anak itu bisa ada di depan kamar kami (krn biasanya anak itu tidak pernah dibiarkan naik sendiri ke lt. 2 rumah) saya kemudian turun untuk melihat keadaan dibawah dan saya melihat mamanya (adik ipar saya/Linda) sedang asik main2 hp.

Setelah saya naik kembali ke kamar dan memberitahu suami saya, ternyata suami saya marah dan menyalahkan saya dan tidak lama kemudian adik ipar saya meng BBM suami saya untuk membuat susu anaknya dan mengganti baju anaknya dan suami saya melakukan perintahnya.

(4)

Setiap waktu luang suami saya selalu dihabiskan di rumah adik kandungnya Erlinda, sedangkan saya di rumah sendirian.

Suami saya juga tidak jujur terhadap penghasilannya tiap bulan. Dia tetap membiayai penuh adik perempuannya dan anaknya yang berusia 5thn yg bersekolah di sekolah swasta khusus anak berkebutuhan khusus.

Sementara kami belum punya apa2 di rumah dan uang saya terima bahkan tidak cukup untuk makan kami sehari-hari.

Namun yang itu harus saya pergunakan untuk semua kebutuhan kami termasuk membayar kontrak rumah. Akhirnya tiga minggu di Duri saya memutuskan untuk pulang karena suami saya tidak mau jujur.

Saya permisi pulang dengan niat supaya kita bisa introspeksi diri masing-masing. Empat bulan di medan saya tidak dinafkahi sama sekali. Dan suami saya membujuk saya pulang dengan janji akan memperlakukan saya seperti seorang istri...

Awal November saya pulang ke Duri-Riau dan ternyata suami saya tidak berubah malah makin parah.

Dia tetap tidak jujur soal penghasilannya (tiap ditanya dia jawab: "bukan urusan mu" ). Dia tetap menghabiskan waktu uangnya dengan adik perempuannya.

Hingga tanggal 17 November 2017, pagi2 buta sekitar pkl. 6 lebih.. suami saya pergi diam-diam kerumah adik perempuannya dengan cara keluar lewat jendela (saya masih tidur) krn masih hujan.

(5)

Kemudian saya mencarinya dengan menggunakan ojek kerumah adik perempuannya. Sekitar satu jam saya mencari akhirnya saya menemukan rumah adik ipar saya di jalan KAYANGAN hangtuah (BELAKANG AMIK MITRAGAMA DURI-RIAU) karena melihat sepeda motor suami saya parkir didepan rmh itu (sebelumnya saya tidak tau rumah adik ipar saya karena saya tidak di bolehkan suami dan mertua saya untuk ikut kesana).

Saya melihat mereka berduaan di dalam rumah dan suami saya menemani adik perempuannya sarapan lontong yang di belikan suami saya. Pemandangan yang cukup romantis menurut saya. Hingga mereka sangat terkejut melihat saya berdiri di dpn pintu.

Saya meminta suami saya pulang supaya kami bicarakan semua dirumah namun suami saya tidak mau. Adik ipar saya malah bilang "jangan kau bikin ribut di rumah kami".

Akhirnya saya marah dan mengatakan agar tidak lagi mengganggu rumah tangga kami. Akhirnya terjadi adu mulut dan suami saya menyeret saya ke dalam rumah itu kemudian

(6)

Saya melaporkan kejadian ini ke Polsek Duri Mandau namun mereka tidak menanggapi masalah keluarga kemudian saya melaporkan ke RT tempat tinggal mereka atas kelakuan mereka selama ini, ternyata RT bilang Mereka adalah Suami istri dan memberikan kartu keluarga mereka sebagai bukti kepada RT ketika baru pindah empat thn yang lalu, saya pun menjelaskan bahwa mereka abang beradik kandung dan saya istri sahnya sambil menunjukkan akta nikah catatan sipil kami dan foto-foto pernikahan kami. Akhirnya RT pun mengusir adik ipar saya itu (Linda) karena telah menipu dan kumpul kebo.

Kemudian pertengkaran dalam rumah tangga kami makin sering terjadi hingga suami saya main tangan, hingga saya melaporkannya lagi ke Polsek Mandau Duri-riau (8 desember 2017). Dan belum diproses hingga sekarang.

Saya pernah mengadukan masalah ini kepada ibu mertua saya via tlp namun beliau malah bilang: "sampai kapanpun ga bisa kau pisahkan si luken dan si linda, kalau kau ga tahan kau aja yg pergi biar mereka bisa sama-samalagi..".

Akhirnya saya mendatangi kantornya dan melaporkan kejadian itu kepada HRD nya, tp HRD nya malah bilang suami saya sudah lama menikah dan menunjukkan kartu keluarga suami saya yg berstatus menikah dan istrinya adalah ERLINDA, dan anak haram itu ternyata anak mereka.

(Mimin tidak setuju ya kalau anak dibilang haram yang haram perbuatan orgtua nya- maaf disini mimin memberi tambahan)

Sambil menangis saya menunjukkan akta nikah gereja dan akta nikah sipil kami beswrat foto2 pernikahan kami. Akhirnya HRD nya percaya pada saya dan berjanji akan memberi sanksi pada suami saya karena juga menipu perusahaan selama 5 thn (kartu keluarga dan KTP nya itu diberikan sejak 2012).

Saya sudah menghubungi keluarganya pihak aritonang dari silando via tlp tp mereka lepas tangan, saya sdh menghubungi pihak tulang dari suami saya tapi juga lepas tangan dengan alasan dilarang ikut campur oleh mertua saya, bahkan saya dan orgtua saya sudah mendatangi

(7)

kami bukan orgtuanya jadi jangan ikut campur, maka kami tidak bisa berbuat apa-apa.

Saya, orgtua saya, dan kakak-kakak saya bolak balik menelepon orgtuanya tapi tidak diangkat bahkan no kami sekarang sudah di blokirnya. Saya membagikan kisah ini karena saya tidak mau ada korban mereka lagi setelah saya. Karena suami saya bilang setelah cerai dengan saya mamaknya akan menikahkan dia lagi.

Mungkin untuk menutupi aib suami saya dan adik perempuannya itu. Karena saya pun dinikahi hanya untuk itu. Bagi warga net yg suku batak apa boleh menikahi adik kandungnya sendiri??? Apa adat ditarutung menghalalkan hubungan sedarah???? Apa kelakuan suami saya, adik ipar saya dan keluarganya ini bisa ditolerir???

Polsek Mandau yang disebut-sebut dalam akun di facebook akhir - akhir ini terkait tidak respons dengan laporan korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) Susi Juliana

(8)

"Perempuan bernama Susi Juliana Simanjuntak ini datang ke Polsek dan buat laporan tentang KDRT yang dialaminya 8 Desember 2017 sekitar pukul 13.00 WIB di rumahnya jalan Pipa Air Bersih, Simpang Padang, Duri. Dan laporannya bukan soal pernikahan kakak beradik atau pernikahan sedarah," kata Kapolsek Mandau, Kompol Ricky Ricardo kepada GoRiau.com, Jumat (16/2/2018).

Kini ribuan jumlah media online, Pewarta Indonesia.com merupakan Media online Standar Internasional (World Class) kami menjalin kerjasama dengan berbagai negara di dunia. Berita kami bisa dibaca oleh masyarakat internasional any time, any where, dimanapun posisi diatas dunia ini, kecuali di kutub Utara dan Selatan. Translate delapan  bahasa dengan mengklik bendera di pojok kanan layar komputer Anda. Media online kami koneksi kejaringan internet Internasional. Bisa di baca dimanapun posisi Anda di luar negeri.

Percayakan publikasi kegiatan Anda dengan kami. Media elektronik (red. TV) biaya mahal hanya sekali tayang bro. Orangpun tak tahu kapan tayang beritanya.

(9)

Polsek Mandau dituding tidak merespons laporan si pelapor itu juga tidak beralasan. Korban melaporkan kasus KDRT itu sekitar pukul 15.30 WIB di hari yang sama dengan kejadian ia mengalami KDRT itu, Polsek Mandau langsung membuat surat panggilan terhadap terlapor.

"Sayangnya hingga hari ini terlapor belum juga memenuhi panggilan Polsek Mandau. Kalau yang dilaporkan masalah keluarga tentu bukan ranahnya Polisi, tetapi kalau yang dilaporkan KDRT bisa ke ranah hukum," ujar mantan Kapolsek Bukit Raya. (Didi)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit, maka Komite Medis telah membentuk suatu sub komite Peningkatan Mutu Pelayanan yang membantu Komite Medis

Awalnya mereka melihat, kemudian mereka akan mulai meniru apa yang diperbuat, mengikuti kebiasaan tersebut sperti ketika lania melakukan kegiatan posyandu lansia

Dengan basis pengetahuan dan kemampuan untuk menarik kesimpulan menggunakan inferensi, komputer dapat disejajarkan sebagai alat bantu yang dapat digunakan secara praktis

Wawancara digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan sistem kerja KKG PAI, proses manajemen mutu KKG PAI dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI SD melalui

Namun, pada penelitian ini terlihat ada hubungan yang bermakna antara persentase agregasi trombosit dengan nilai MPV di kepekatan 1 μ M dan 5 μ M di kelompok DM tipe 2

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

Dengan tersedianya kendaraan lebih dari satu untuk melayani tempat- tempat pengiriman barang yang mesti dituju berarti menambah permasalahan dalam pengiriman barang karena