KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 1
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
MODUL
01
SISTEM PERALATAN
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS)
5 JP (225 menit)
Pengantar
Modul sistem peralatan kendaraan taktis (Rantis) dibahas dengan tujuan agar Peserta pelatihan memahami sistem peralatan kendaraan taktis (Rantis).
Standar Kompetensi
Memahami sistem peralatan Rantis.
Kompetensi Dasar
1. Memahami sistem operasional Rantis.
Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan sistem mesin; b. Menjelaskan sistem kelistrikan;
c. Menjelaskan sistem hull chassis dan suspensi; d. Menjelaskan sistem pengereman;
e. Menjelaskan sistem stering; f. Menjelaskan sistem penggerak.
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 2
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
2. Memahami cara kerja Sistem pendukung yang ada pada Rantis.
Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan cara kerja sistem AC;
b. Menjelaskan cara kerja sistem PA (Publik Adress); c. Menjelaskan cara kerja sistem Hidrolik;
d. Menjelaskan cara kerja sistem CCTV dan GPS; e. Menjelaskan cara kerja sistem Perlindungan diri; f. Menjelaskan cara kerja sistem Radio Komunikasi; g. Menjelaskan cara kerja sistem Audio Sistem.
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan :
Sistem operasional Rantis.
Sub Pokok Bahasan:
a. Sistem mesin; b. Sistem kelistrikan;
c. Sistem hull chassis dan suspensi; d. Sistem pengereman;
e. Sistem stering; f. Sistem penggerak.
2. Pokok Bahasan :
Cara kerja Sistem pendukung yang ada pada Rantis.
Sub Pokok Bahasan:
a. Cara kerja sistem AC;
b. Cara kerja sistem PA (Publik Adress); c. Cara kerja sistem Hidrolik;
d. Cara kerja sistem CCTV dan GPS; e. Cara kerja sistem perlindungan diri; f. Cara kerja sistem radio komunikasi; g. Cara kerja sistem Audio Sistem.
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 3
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
Metoda Pembelajaran
1. Metoda ceramah.
Metoda ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang sistem peralatan Rantis.
2. Metoda tanya jawab.
Metoda ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang disampaikan.
Alat/media, bahan, dan Sumber belajar
1. Alat/media a. White board; b. Flipchart; c. LCD; d. Laptop; e. Laser point; f. Unit kendaraan; g. Satu set kunci. 2. Bahan:
a. Spidol; b. Kertas; c. BBM. 3. Sumber belajar:
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 4
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap Awal : 10 Menit.
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para peserta pelatihan.
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan.
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar.
2. Tahap Inti : 205 Menit.
a. Pelatih/Instruktur menggali pendapat peserta pelatihan terkait sistem peralatan Rantis.
b. Pelatih/Instruktur menjelaskan materi tentang sistem peralatan Rantis.
c. Pelatih/Instruktur memberi kesempatan kepada peserta pelatihan untuk bertanya dan berkomentar terkait materi yang disampaikan.
3. Tahap Akhir : 10 Menit.
a. Penguatan materi.
Pelatih/instruktur memberikan ulasan dan penguatan materi secara umum.
b. Cek penguasaan materi.
Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta pelatihan.
c. Learning point.
Pelatih/instruktur merumuskan learning point/koreksi dan kesimpulan dari materi yang disampaikan kepada peserta latihan.
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 5
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
Tagihan/Tugas
---
Lembar Kegiatan
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 6
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN I
SISTEM OPERASIONAL RANTIS 1. Sistem mesin
Mesin adalah suatu alat mekanik atau listrik yang dapat mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pekerjaan manusia, sub sistem pada bagian mesin:
a. sistem starter adalah sistem yang dipakai untuk memutar mesin melalui fly wheel yang berada pada crank shaft, komponennya terdiri dari motor starter, battery, kunci kontak dan relay.
b. sistem bahan bakar difungsikan untuk menyuplai dan mencampur BBM sesuai yang dibutuhkan di dalam ruang bakar, ada 3 jenis BBM yang dilayani sistem ini yaitu BBM bensin, solar, dan gas. Untuk BBM bensin ada komponen karburator,dan injeksi, sedang untuk BBM solar hanya ada sistem injeksi, komponen sistem BBM bensin antara lain karburator, pompa BBM, dan untuk fuel injection antara lain
injetion, fuel press pump, dll.
c. sistem pengapian/pembakaran: sistem pengapian pada BBM bensin dan gas berbeda dengan diesel, pada BBM bensin dan gas kompresi BBM dengan udara di bakar menggunakan busi, sedangkan diesel memanfaatkan kompresi dan temperatur udara yang tinggi untuk menjadi ledakan.
d. sistem pengisian battery berfungsi untuk mensuplay energi listrik ke battery setelah mesin hidup, dan selanjutnya digunakan untuk kebutuhan kendaraan tersebut. Prinsip kerja sistem ini merubah energi mekanik menjadi energi listrik, komponen sistem ini antara lain alternator, regulator.
e. sistem pendingin pada saat mesin beroperasi menimbulkan panas yang cukup tinggi yang di akibatkan dari pembakaran dan gesekan pada komponen mesin tersebut, sehingga dibutuhkan sistem pendinginan untuk menjaga suhu mesin tetap pada suhu yang di inginkan. Sistem pendinginan mesin ada 3 macam, yaitu sistem cairan, sistem udara, dan penggabungan cairan dan udara. Komponen sistem cairan antara lain: radiator, pompa air, thermostat, sedangkan sistem udara biasanya menggunakan kipas baik elektrik maupun mekanikel. Pada saat ini tehnologi terakhir banyak
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 7
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
menggabungkan ke dua sistem itu, yaitu cairan dan udara. f. sistem pelumasan berfungsi, untuk mengurangi gesekan antar
komponen bergerak, mencegah keausan, mengurangi panas, membawa kotoran sisa gesekan, membersihkan bagian yang bergerak. Komponennya antara lain pompa oli, filter oli.
g. sistem pembuangan gas bekas berfungsi sebagai penyalur gas bekas sisa pembakaran ke luar silinder dan juga mengurangi kebisingan suara, komponennya antara lain manifold, resonator, mufler dan pipa knalpot.
2. Sistem kelistrikan.
Sistem kelistrikan diluar kebutuhan sistem mesin pada kendaraan rantis digunakan antara lain untuk:
a. sistem penerangan antara lain lampu utama kendaraan, lampu sorot dan lampu servis;
b. sistem air conditioning antara lain untuk magnet clutch, blower
epavorator dan fan condensor;
c. sistem P.A. antara lain speaker, amplifier, lampu strobe. Seiring kebutuhan akan peralatan pendukung, yang membutuhkan kelistrikan, sehingga kadang dibutuhkan penambahan
alternator pada sistem pengisian sehingga membebani kerja
mesin.
3. Sistem hull chassis dan suspensi.
Chassis adalah rangka sebagai penopang berat dan beban
kendaraan, mesin serta penumpang. Ada beberapa type chassis, tetapi yang banyak digunakan pada Rantis adalah type ladder frame,
monocoque dan penggabungan keduanya (chassis ladder frame
dengan chassis monocoque) .
Suspensi adalah kumpulan komponen yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan yang diakibatkan kondisi jalan yang tidak rata, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan pengendalian kendaraan. Suspensi dibagi menjadi 2 type, yaitu dependen /poros kaku (rigid) dan independen/poros bebas. Komponen suspense terdiri dari pegas, peredam kejut, lengan suspensi, dan
stabiliser. Pegas terdiri dari 3 macam yaitu pegas type coil, type daun
dan type bar / torsi. Sedangkan untuk peredam kejut ada 2 typeyaitu
type satu arah (single action) dan dua arah (double action). Isian dari
peredam kejut ada 2 macam yaitu cairan dan gas. Untuk lengan suspensi yang lebih akrab disebut lengan ayun, ada beragam type dan yang banyak di pakai adalah type double wishbone, dan type mac
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 8
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
4. Sistem pengereman.
Pengereman dirancang untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan laju kendaraan dan memungkinkan untuk parkir di jalan menurun.
Komponen utama system rem: a. Tabung minyak rem; b. Aster silinder atas; c. Kampas rem;
d. Disc/drum;
e. Master silinder di kampas rem; f. Selang system rem.
5. Sistem steering.
Sistem steering adalah salah satu sistem pada chassis mobil yang berfungsi untuk merubah arah kendaraan dan laju kendaraan dengan cara menggerakkan atau membelokkan roda-roda depan mobil dan menjaga agar posisi mobil tetap stabil.
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 9
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
Bagian Bawah
Komponen sistem kemudi lainnya bergantung pada jenis kemudi yang digunakan antara lain :
a Steering wheel.
Ada beberapa macam roda kemudi ditinjau dari konstruksinya yaitu :
1) Steering Wheel Besar
bentuk ini mempunyai keuntungan, yaitu mendapatkan momen yang besar sehingga pada waktu membelokkan kendaraan akan terasa ringan dan lebih stabil.
2) Steering wheel kecil
Mempunyai keuntungan tidak memakan tempat dan peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada saat jalan lurus, akan tetapi dibutuhkan tenaga besar untuk membelokkan kendaraan karena mempunyai momen kecil.
3) Steering wheel ellips
Model ini dapat mengatasi kedua-duanya karena merupakan gabungan roda kemudi besar dan kecil.
b Steering Main Shaft
Steering main shaft atau Poros Utama Kemudi berfungsi untuk
menghubungkan atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear.
c Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau
drag link. Berfungsi untuk merubah gerakan putar steering column
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 10
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
d Relay Rod
Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini berfungsi untuk meneruskan gerakan
pitman arm ke tie rod.
e Tie Rod
Ujung tie rod yang berulir dipasang pada ujung rack pada kemudi
rack end pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara joint- joint dapat disetel.
f Tie Rod End ( Ball Joint )
Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm, relay roda dan lain-lain.
g Knuckle arm
Knuckle arm berfungsi meneruskan gerakan tie rod atau drag link
ke roda depan melalui steering knuckle. h Steering knuckle
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada
roda-roda depan dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari suspension
arm.
i Idler arm
Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya
dihubungkan dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan membatasi gerakan
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 11
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
6. Sistem penggerak.
Pada umumnya kerja sistem penggerak adalah menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Pendistribusian tenaga ini membuat kendaran berjalan maju atau mundur.
Jenis-jenis penggerak roda: a Penggerak roda depan; b Penggerak roda belakang;
c Penggerak semua roda (AWD, 4X4).
Komponen-Komponen Sistem pemindah Tenaga meliputi: kopling
(clutch),Transmisi (Transmisi poros) Penggerak poros/baling-baling, Diferensial, poros Belakang dan roda Kopling (clutch) yang
menghubung dan memutus Putaran/Tenaga Bermotor ke Transmisi a. Transmisi (Transmisi) Mengatur perbandingan Putaran Bermotor
dengan poros Penggerak axle sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan.
b. Poros Penggerak (drive shaft/poros baling) meneruskan putaran /tenaga dari transmisi ke penggerak axle dengan sudut yang bervariasi.
c. Penggerak Axle / Gardan (differensial) Penggerak Sudut, untuk memindahkan arah putaran poros penggerak kearah poros axle.
Differensial berfungsi untuk menyeimbangkan putaran kedua
roda pada saat belok.
d. Poros Axle meneruskan putaran dari penggerak axle ke roda. poros (poros Penggerak roda) adalah pemutar roda yg dihubungkan dengan gardan (differensial).
e. Roda berfungsi agar Kendaraan kendaran dapat berjalan maju atau Mundur.
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 12
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
POKOK BAHASAN II
CARA KERJA SISTEM PENDUKUNG YANG ADA PADA RANTIS
1. Cara kerja sistem AC
a Kompresor AC berputar dan menghisap freon pada tekanan yang rendah lalu memompa gas tadi menuju kompresor AC dalam keadaan bertekanan dan memiliki temperature yang tinggi, selanjutnya freon yang berupa gas tadi di ubah menjadi cair oleh kondensor.
b Freon cair kemudian melewati receiver dryer untuk di saring jika terdapat kotoran di dalam freon.
c Setelah melalui receiver dryer, kemudian freon menuju expansi valve melalui saluran sempit yang terletak pada exspansi valve dan dikabutkan oleh evaporator.
d Dari evaporator maka freon kembali dihisap oleh kompresor AC dan siklus tadi kembali berulang dari awal.
2. Cara kerja sistem PA (Publik Adress)
a Icrophone
Microphone di dalam sound system atau sistem pengeras suara berfungsi untuk merubah dari suatu bentuk energi, dalam hal ini adalah bentuk energi akustik, menjadi bentuk energi listrik. Energi listrik ini besarnya 0,1 Volt, atau sering kita menyebutnya dengan nama microphone level.
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 13
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
b Amplifier
Dari microphone sinyal yang besarnya 0,1 Volt ini kemudian dikirimkan ke sebuah amplifier atau penguat. Prinsip ini berlaku untuk semua amplifier yang ada di dunia ini, bahwa sebuah
amplifier pasti terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1) Preamp, sinyal dari microphone pertama akan diterima oleh
yang namanya preamp, dan disini nanti sinyal akan dibentuk dan diperkuat, kadang pada sebuah preamp terdapat juga
equalizer untuk membentuk sinyal, namun kadang juga
hanya pengeras saja, yang berfungsi memperkuat sinyal 0,1 Volt itu menjadi sinyal 1 Volt, atau yang dinamakan juga dengan line level. Biasanya line level ini ditandai dengan huruf -10 dan mic level biasanya ditandai dengan +4, jadi kalau kita melihat tanda +4 berarti dia bekerja pada mic
level, yaitu pada 0,1 Volt kira-kira;
2) Power Amp, kemudian sinyal dari preamp tersebut
diteruskan ke sebuah power amp, dimana sinyal disini diperkuat dari yang hanya 1 Volt menjadi minimal 10 Volt, karena speaker level beroperasinya di minimal 10 Volt. Jadi angka 10 Volt atau lebih ini biasanya dinamakan juga dengan nama speaker level. Untuk apa sih kita mengerti mengenai mic level, line level, atau speaker level? Agar kita bisa mengoperasikan alat kita dengan baik dan benar, karena bila sinyal dari power amp yang notabenenya adalah berada pada speaker level kemudian sinyal tersebut kita masukkan ke sebuah signal processor katakanlah
Compressor, maka bisa rusak compressornya, kenapa?
Karena compressor bekerjanya di line level atau di 1 Volt, bayangkan dia bekerjanya di 1 Volt dan dia diberi tegangan 10 Volt!.
c Speaker
Speaker adalah perangkat keras output yang berfungsi
mengeluarkan hasil pemrosesan oleh amplifier berupa audio/suara.
d Juga tentunya adalah kabel-kabel untuk menghubungkan dari
microphone ke amplifier dan dari amplifier ke speaker.
sumber suara
—> microphone —> preamp
—> power amp —> speaker
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 14
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
3. Cara kerja sistem hidrolik.
Hukum Pascal menyatakan bahwa Tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar Fungsi ini adalah fungsi tambahan, dikarenakan kendaraan khusus banyak menggunakan system ini maka menjadikannya masuk pada system yang utama. Komponen utama system ini :
a Motor hydraulic
Berfungsi memberikan tekanan cairan pada tekanan tertentu. Cara kerjanya terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
1) Sistem mekanis; 2) Sistem listrik.
Untuk system mekanis dibutuhkan unit PTO yang sudah disebutkan dihalaman awal.
Untuk system listrik dilayani dari kelistrikan pada kendaraan itu sendiri.
b Blok klep pengatur atau valve blok
Adalah beberapa komponen klep yang dijadikan satu kesatuan yang fungsinya mengatur arah aliran dan tekanan keluarnya cairan hydraulic, fungsi ini dijalankan oleh system listrik.
c Klep control
Adalah klep atau katup buka tutup untuk distribusi atau pemakaian, ini juga dijalankan dengan system listrik.
d Penerus tekanan atau actuator
Adalah tekanan yang merubah gaya tekanan hydraulic menjadi gaya mekanis.
4. Cara kerja sistem CCTV dan GPS.
a CCTV
CCTV singkatan dari close circuit television. Jadi, pengertian
CCTV ini berbeda dari televisi yang biasa anda tonton karena tidak menyiarkan sinyal kepada publik. Sebaliknya ia mengirimkan foto dari kamera ke monitor baik melalui kabel, pemancar nirkabel atau melalui internet. Gambar ini dapat direkam dan disimpan pada disk.
b GPS
GPS merupakan singkatan dari Global Positioning System.
Bagian yang paling penting dalam sistem navigasi GPS adalah beberapa satelit yang berada di orbit bumi atau yang sering kita
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 15
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
sebut di ruang angkasa. Satelit GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya memancarkan sinyal ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut atau GPS receiver, dengan perhitungan triangulation, maka akan didapat posisi pemakai.
Keakuratan GPS dipengaruhi oleh banyaknya layanan satelit, minimal 3 satelit yang melayani maka dapat menampilkan posisi 2D(latitude/garis lintang dan longitude/ garis bujur) apabila dapat menangkap sinyal lebih dari 3 satelit maka dapat menampilkan 3D (latitude/garis lintang, longitude/ garis bujur dan altitude/ ketinggian). GPS juga dapat menghitung kecepatan, arah yang dituju, jalur jalan, tujuan perjalanan, jarak tujuan, dll.
5. Cara kerja sistem perlindungan diri
Sistem yang dibuat untuk melindungi kendaraan, alat-alat pendukung maupun personel yang ada di dalam kendaraan dari kemungkinan rusak dan cedera akibat serangan dari luar. Macam-macam perlindungan diri di kendaraan rantis antara lain:
a. Body/hull anti peluru; b. Kaca anti peluru; c. Ban runflat; d. Flipflap;
e. Alat pemadam api.
6. Cara kerja sistem radio komunikasi
Merupakan sebuah alat komunikasi yang cara kerjanya mirip dengan telepon, tetapi sifatnya searah. Karena searah, maka si pengirim pesan dan si penerima tidak bisa berbicara pada saat yang bersamaan.
radio komunikasi menggunakan gelombang radio frekuensi khusus, dan sering dipakai untuk komunikasi yang sifatnya sementara karena salurannya dapat diganti-ganti setiap saat. Contohnya HT dan RIG.
7. Cara kerja sistem Audio Sistem
Merupakan sumber dari kualitas suara. Dimana semua sinyal suara berasal dari perangkat stereo sistem bernama head unit. Sebelum sinyal suara disalurkan ke speaker dan perangkat audio sistem lainya.
KENDARAAN TAKTIS (RANTIS) 16
HPP – LAT BINTARA F.T SABHARA
Rangkuman
1. Sistem operasional Rantis meliputi sistem mesin, sistem kelistrikan, sistem hull chassis dan suspensi, system pengereman, system stering dan sistem penggerak.
2. Sistem mesin terdiri dari sistem starter, sistem bahan bakar, sistem pengapian/pembakaran, sistem pengisian battery, sistem pendingin, sistem pelumasan dan sistem pembuangan gas bekas.
3. Sistem kelistrikan terdiri dari sistem penerangan, sistem air conditioning dan sistem P.A.
4. Komponen sistem kemudi tergantung pada jenis kemudi yang digunakan antara lain: Steering wheel, Steering Main Shaft, Pitman
Arm, Relay Rod, Tie Rod, Tie Rod End (Ball Joint), Knuckle arm, Steering knuckle dan Idler arm.
5. Cara kerja pendukung yang ada pada kendaraan taktis terdiri dari Cara kerja sistem AC, cara kerja sistem PA (Publik Adress), Cara kerja sistem hydraulic, Cara kerja sistem CCTV dan GPS, Cara kerja sistem perlindungan diri, Cara kerja sistem radio komunikasi dan Cara kerja sistem Audio Sistem.
Latihan
1. Jelaskan sistem mesin ! 2. Jelaskan sistem kelistrikan !
3. Jelaskan sistem hull chassis dan suspense ! 4. Jelaskan sistem pengereman !
5. Jelaskan sistem steering ! 6. Jelaskan sistem penggerak ! 7. Jelaskan cara kerja sistem AC !
8. Jelaskan cara kerja sistem PA (Publik Adress) ! 9. Jelaskan cara kerja sistem hidrolik !
10. Jelaskan cara kerja sistem CCTV dan GPS ! 11. Jelaskan cara kerja sistem perlindungan diri ! 12. Jelaskan cara kerja sistem radio komunikasi ! 13. Jelaskan cara kerja sistem Audio Sistem !