• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN 1 FI-1201 FISIKA DASAR IIA (4 SKS) Semester II, Tahun Akademik 2018/2019 Sabtu, 02 Maret 2019; Pukul 09:00 11:00 WIB (120 menit)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJIAN 1 FI-1201 FISIKA DASAR IIA (4 SKS) Semester II, Tahun Akademik 2018/2019 Sabtu, 02 Maret 2019; Pukul 09:00 11:00 WIB (120 menit)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1/7

I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G

F a k u l t a s M a t e m a t i k a d a n I l m u P e n g e t a h u a n A l a m

P R O G R A M S T U D I F I S I K A

Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Jawa Barat, Indonesia, Telp: +62 -22-2500834, Fax: +62-22-2506452

UJIAN 1 FI-1201 FISIKA DASAR IIA (4 SKS) Semester II, Tahun Akademik 2018/2019

Sabtu, 02 Maret 2019; Pukul 09:00 โ€“ 11:00 WIB (120 menit)

๐บ๐‘ข๐‘›๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘›: ๐œ–0= 8,854 ร— 10โˆ’12C2โ„๐‘m2, ๐‘˜ = 1 4๐œ‹๐œ–โ„ 0= 9 ร— 109๐‘m2โ„C2 , ๐œ‡0= 4๐œ‹ ร— 10โˆ’7T โˆ™ m/A

Berikan satuan untuk setiap besaran yang ditanyakan

1. Perhatikan gambar di samping. Muatan titik ๐‘ž1= โˆ’8,0๐‘ž coulomb,

๐‘ž2= +1,0๐‘ž coulomb, dan ๐‘ž3= +2,0๐‘ž coulomb terletak pada

sumbu ๐‘ฅ, berturut-turut di ๐‘ฅ = 0, ๐‘ฅ = ๐ฟ/2, dan ๐‘ฅ = ๐ฟ dengan ๐ฟ = 2,0 cm. Asumsikan ketiga muatan ini tidak dapat bergerak. Nyatakan jawaban Anda dalam ๐‘ž. Tentukanlah

a) gaya Coulomb yang dialami muatan ๐‘ž2 akibat interaksi dengan muatan ๐‘ž1 dan ๐‘ž3, (6)

b) energi potensial sistem tiga muatan tersebut, (6)

c) posisi pada sumbu-๐‘ฅ yang medan listriknya bernilai nol jika muatan ๐‘ž2 dihilangkan dari sistem. (8)

SOLUSI:

a) Gaya Coulomb yang dialami oleh muatan ๐‘ž2 akibat interaksi dengan muatan ๐‘ž1 dan ๐‘ž3 adalah

๐‘ญ = ๐‘ญ12+ ๐‘ญ32 ๐‘ญ = 1 4๐œ‹๐œ€0 (|๐‘ž1๐‘ž2| ๐‘ฅ122 (โˆ’๐‘–ฬ‚) + ๐‘ž3๐‘ž2 ๐‘ฅ232 (โˆ’๐‘–ฬ‚)) ๐‘ญ = 1 4๐œ‹๐œ€0 (โˆ’8๐‘ž 2 ๐ฟ2 4 โ„ โˆ’ 2๐‘ž2 ๐ฟ2 4 โ„ ) ๐‘–ฬ‚ ๐‘ญ = 1 4๐œ‹๐œ€0 (โˆ’10๐‘ž 2 ๐ฟ2 4 โ„ ) ๐‘–ฬ‚ ๐‘ญ = (โˆ’9,0 ร— 1014๐‘ž2)๐‘–ฬ‚ N

*Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1 *Jika jawaban hanya besar gaya saja maka nilai maks 4

b) Energi potensial sistem 3 muatan tersebut adalah

๐‘ˆ = 1 4๐œ‹๐œ€0( ๐‘ž1๐‘ž2 ๐‘ฅ12 + ๐‘ž1๐‘ž3 ๐‘ฅ13 + ๐‘ž2๐‘ž3 ๐‘ฅ23) ๐‘ˆ = โˆ’(1,26 ร— 1013๐‘ž2) J

*Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

c) Di daerah ๐‘ฅ < 0 medan listrik akibat ๐‘ž1 dan ๐‘ž3 berlawanan arah. Akan tetapi, kuat medan akibat ๐‘ž1 selalu

lebih besar dari kuat medan akibat ๐‘ž3 sehingga tidak mungkin mendapatkan resultan medan listrik bernilai

nol di ๐‘ฅ < 0. Di daerah 0 < ๐‘ฅ < ๐ฟ, medan listrik akibat ๐‘ž1 dan ๐‘ž3 memiliki arah yang sama sehingga tidak

mungkin mendapatkan posisi dengan resultan medan listrik bernilai nol dalam rentang ini. Di daerah ๐‘ฅ > ๐ฟ, medan listrik akibat ๐‘ž1 dan ๐‘ž3 berlawanan arah dan kuat medan listrik oleh ๐‘ž1 tidak selalu lebih besar dari

kuat medan listrik oleh ๐‘ž3 sehingga mungkin memperoleh titik pada daerah ๐‘ฅ > ๐ฟ dengan resultan medan

listrik bernilai nol. Di daerah ๐‘ฅ > ๐ฟ:

๐‘ฌ = ๐‘ฌ1+ ๐‘ฌ3= 0

6

(2)

2/7

1 4๐œ‹๐œ€0 (๐‘ž1 ๐‘ฅ1๐‘2 ๐‘–ฬ‚ฬ‚ + ๐‘ž3 ๐‘ฅ3๐‘2 ๐‘–ฬ‚ฬ‚) = 0 ๐‘ž1 ๐‘ฅ1๐‘2 = โˆ’ ๐‘ž3 ๐‘ฅ3๐‘2 โˆ’8๐‘ž ๐‘ฅ1๐‘2 = โˆ’ 2๐‘ž (๐‘ฅ1๐‘โˆ’ ๐ฟ) 2 ๐‘ฅ1๐‘2 (๐‘ฅ1๐‘โˆ’ ๐ฟ) 2= 4 ๐‘ฅ1๐‘ (๐‘ฅ1๐‘โˆ’ ๐ฟ) = 2 ๐‘ฅ1๐‘= 2๐ฟ ๐‘ฅ1๐‘= 4,0 cm

Artinya adalah titik pada daerah ๐‘ฅ > ๐ฟ dengan resultan medan listrik nol berjarak ๐Ÿ๐‘ณ atau ๐Ÿ’, ๐ŸŽ cm dari muatan titik ๐‘ž1 yang berada di ๐‘ฅ = 0 (pada sumbu- x(+))

*Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

*Jika mahasiswa menulis jawaban di ๐‘ฅ = โˆž maka jawaban tersebut dibenarkan 2. Sebuah bola isolator pejal berjari-jari ๐‘Ž dan bermuatan total +๐‘„ mempunyai rapat muatan

per satuan volume ๐œŒ = ๐›ฝ ๐‘Ÿโ„ , dengan ๐›ฝ merupakan suatu konstanta dan ๐‘Ÿ merupakan jarak radial dari pusat bola. Bola isolator ini tersusun secara konsentris (sepusat) dengan sebuah kulit tebal bola konduktor tebal berjari-jari dalam ๐‘ dan berjari-jari luar ๐‘ yang bermuatan total +2๐‘„ seperti tampak pada gambar.

a) Nyatakan jari-jari bola isolator dalam besaran-besaran ๐›ฝ, ๐‘„, dan ๐œ‹. (4)

b) Gunakan Hukum Gauss untuk menentukan medan listrik di titik-titik pada daerah: (i) ๐‘Ž < ๐‘Ÿ < ๐‘ , (ii) ๐‘ < ๐‘Ÿ < ๐‘ dan (iii) ๐‘Ÿ > ๐‘. (12)

c) Hitung muatan induksi di permukaan dalam dan luar konduktor. (4)

SOLUSI :

a) Gunakan konsep rapat muatan per satuan volume : ๐œŒ =๐‘‘๐‘ž

๐‘‘๐‘‰โ†’ ๐‘‘๐‘ž = ๐œŒ๐‘‘๐‘‰

Karena muatan total pada bola isolator:

๐‘„ = โˆซ ๐œŒ๐‘‘๐‘‰0๐‘Ž ๐‘„ = โˆซ ๐›ฝ ๐‘Ÿ(4๐œ‹๐‘Ÿ 2๐‘‘๐‘Ÿ) ๐‘Ž 0 = 4๐œ‹๐›ฝ โˆซ ๐‘Ÿ๐‘‘๐‘Ÿ ๐‘Ž 0 = 2๐œ‹๐›ฝ๐‘Ž2

maka diperoleh jari-jari bola isolator:

๐‘„ = 2๐œ‹๐›ฝ๐‘Ž

2

โ†’ ๐‘Ž = โˆš

๐‘„ 2๐œ‹๐›ฝ

b) Buat permukaan Gauss berupa permukaan bola yang sepusat dengan sistem dan berjari-jari ๐‘Ÿ. Maka fluks listriknya pada permukaan Gauss tersebut dapat dituliskan dalam bentuk

โˆฎ ๐‘ฌ โˆ™ ๐‘‘๐‘จ = ๐ธ(4๐œ‹๐‘Ÿ2) =๐‘ž๐‘’๐‘›๐‘ ๐œ€0

2

2

8

(3)

3/7

(i) Untuk di ๐‘Ž < ๐‘Ÿ < ๐‘ : ๐‘ž๐‘’๐‘›๐‘ = ๐‘„ ๐ธ(4๐œ‹๐‘Ÿ2) = ๐‘„ ๐œ€0

๐‘ฌ =

๐‘„

4๐œ‹๐œ€

0

๐‘Ÿ

2

๐‘Ÿฬ‚ N/C

Atau boleh juga dalam bentuk :

๐‘ฌ = 2๐œ‹๐›ฝ๐‘Ž 2 4๐œ‹๐œ€0๐‘Ÿ2 ๐‘Ÿฬ‚ = ๐›ฝ๐‘Ž 2 2๐œ€0๐‘Ÿ2 ๐‘Ÿฬ‚ N/C

(ii) Untuk di ๐‘ < ๐‘Ÿ < ๐‘ : karena berada di dalam konduktor maka medan listriknya sama dengan nol.

๐‘ฌ = 0 (iii) Untuk ๐‘Ÿ > ๐‘ : ๐‘ž๐‘’๐‘›๐‘ = ๐‘„ + 2๐‘„ = 3๐‘„ ๐ธ(4๐œ‹๐‘Ÿ2) =3๐‘„ ๐œ€0 ๐‘ฌ = 3๐‘„ 4๐œ‹๐œ€0๐‘Ÿ2 ๐‘Ÿฬ‚ N/C

c) Karena medan listrik didalam konduktor sama dengan nol, maka muatan yang terlingkupi haruslah sama dengan nol pula. Jadi muatan yang terinduksi di permukaan dalam adalah

๐‘ždalam= โˆ’๐‘„

Karena muatan total bola konduktor sama dengan 2๐‘„, maka muatan di permukaan luarnya adalah : ๐‘žkonduktor = ๐‘ždalam+ ๐‘žluar

๐‘žluar= 2๐‘„ โˆ’ (โˆ’๐‘„) = 3๐‘„

3. Tinjau grafik medan listrik ๐ธโƒ— = ๐ธ๐‘–ฬ‚ sebagai fungsi dari jarak ๐‘ฅ seperti pada gambar. Medan listrik tersebut dihasilkan oleh sistem dua keping sejajar dengan luas masing-masing 4,0 cm2 dan bahan dielektrik udara. Dalam grafik, ๐ธ

0=

4,0 ร— 104 volt/m dan ๐‘ฅ

0 = 1,0 mm. Tentukanlah (bila diperlukan, nyatakan

dalam ๐œ–0)

a) potensial listrik ๐‘‰(๐‘ฅ) apabila ๐‘‰ = 0 di ๐‘ฅ = 1,0 mm, (7)

b) posisi setiap keping dan muatan listrik (besar dan tandanya) yang terkandung di dalamnya, (7)

c) kapasitansi sistem dua keping sejajar tersebut jika ruang di antara ๐‘ฅ = 0 mm dan ๐‘ฅ = 0,4 mm diisi karet yang memiliki konstanta dielektrik bernilai 7. (6)

SOLUSI:

a) Fungsi potensial (๐‘‰ dalam volt dan ๐‘ฅ dalam m): ๐‘‰ = โˆ’โˆซ ๐ธ๐‘‘๐‘ฅ + ๐ถ = { ๐ถ1 ๐‘ฅ < 0 โˆ’4,0๐‘ฅ ร— 104+ ๐ถ 2 0 โ‰ค ๐‘ฅ < 1,0 ร— 10โˆ’3 ๐ถ3 ๐‘ฅ โ‰ฅ 1,0 ร— 10โˆ’3

4

4

4

2

2

(4)

4/7

Karena nilai potensial nol di ๐‘ฅ = 1,0 mm maka ๐ถ3= 0 dan ๐ถ2= 40 volt. Ini memberikan

๐‘‰ = (40 โˆ’ 4๐‘ฅ ร— 104) volt di daerah 0 โ‰ค ๐‘ฅ < 1,0 ร— 10โˆ’3. Maka di ๐‘ฅ = 0 nilai ๐‘‰ = 40 volt dan ๐ถ1= 40 volt. Jadi

๐‘‰(๐‘ฅ) = {

40 ๐‘ฅ < 0 โˆ’4,0๐‘ฅ ร— 104+ 40 0 โ‰ค ๐‘ฅ < 1,0 ร— 10โˆ’3

0 ๐‘ฅ โ‰ฅ 1,0 ร— 10โˆ’3 Dalam bentuk grafik, fungsi potensial

๐‘‰(๐‘ฅ) diberikan oleh:

(Jawaban cukup salah satu: dalam bentuk fungsi atau grafik)

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1 *Jika hanya bisa menuliskan ๐‘‰ = โˆ’โˆซ ๐ธ๐‘‘๐‘ฅ + ๐ถ diberi nilai 1

*Jika bisa menghasilkan fungsi potensial dan grafik potensial namun tidak bisa menspesifikasi konstanta integrasi dengan tepat

๐‘‰ = {

๐ถ1 ๐‘ฅ < 0

โˆ’4,0๐‘ฅ ร— 104+ ๐ถ2 0 โ‰ค ๐‘ฅ < 1,0 ร— 10โˆ’3

๐ถ3 ๐‘ฅ โ‰ฅ 1,0 ร— 10โˆ’3

Pengurangan setiap konstanta integrasi yang salah/tidak bernilai: 1. Jadi nilai antara 4 dan 6 Atau

b) Dari grafik didapatkan jarak antara kedua keping ๐‘‘ = 1,0 mm. Beda potensial antara kedua keeping 40 volt ๐‘„ = ๐ถฮ”๐‘‰ =๐œ–0๐ด

๐‘‘ ฮ”๐‘‰ =

๐œ–0(4ร—10โˆ’4)

1,0ร—10โˆ’3 40 = 16๐œ–0 C.

Keping pertama berada di ๐‘ฅ = 0 m dengan muatan 16๐œ–0 C.

Keping kedua berada di ๐‘ฅ = ๐‘ฅ0= 1,0 ร— 10โˆ’3 m dengan muatan โˆ’16๐œ–0 C.

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

c) Sistem dua keping dengan bahan dielektrik udara+karet membentuk system dua kapasitor yang tersusun serial masing-masing dengan kapasitansi

๐ถ1= ๐œ€๐ด ๐‘‘1= 7๐œ–0(4ร—10โˆ’4) 4,0ร—10โˆ’4 = 7๐œ–0 farad,

7

3

2

2

2

(5)

5/7

๐ถ2= ๐œ€0๐ด ๐‘‘2 = ๐œ–0(4ร—10โˆ’4) 6,0ร—10โˆ’4 = 2 3๐œ–0 = 0,6๐œ–0 farad, Kapasitansi sistem: ๐ถ = ๐ถ1๐ถ2 ๐ถ1+๐ถ2= (7๐œ–0 )(23๐œ–0 ) (7๐œ–0 +23๐œ–0 ) F = 14 23๐œ–0 = 0,61๐œ–0 farad.

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

4. Gambar di samping menunjukkan alat ukur ideal voltmeter dan amperemeter yang dipasang pada rangkaian listrik yang terdiri dari kombinasi baterai, resistor, dan saklar S. Diketahui ๏ฅ1= 25 V, ๏ฅ2= 15 V, ๐‘…1= 100 ฮฉ, dan ๐‘…2 = 75 ฮฉ.

Tentukanlah

a) potensial listrik yang ditunjukkan voltmeter ketika S dibuka dan titik manakah yang berpotensial listrik lebih tinggi, a atau b? (6)

b) daya disipasi pada R1ketika S dibuka, (4)

c) arus listrik yang mengalir berturut-turut pada

R

1

,

R

2

,

dan yang ditunjukkan amperemeter ketika S ditutup. (10)

SOLUSI:

a) Ketika S dibuka, rangkaian listrik ditunjukkan oleh gambar. Anggap arus listrik I, yang mengalir dalam rangkaian, searah jarum jam. Dengan menggunakan hukum II Kirchhoff

๐œ€1+ ๐œ€2= ๐ผ(๐‘…1+ ๐‘…2)

diperoleh

๐ผ = (๐œ€1+ ๐œ€1) (๐‘…โ„ 1+ ๐‘…2) =(25 + 15) (100 + 75) =โ„ 40 175 = 8 35 =โ„ โ„ 0,23 A

Potensial listrik yang ditunjukkan voltmeter merupakan nilai beda potensial listrik antara titik a dan b, yaitu ๐‘‰๐‘Žโˆ’ ๐‘‰๐‘ = ๐ผ๐‘…2โˆ’ ๐œ€2 = (0,23)(75) โˆ’ 15 = 2,14 V.

Karena

V

a

๏€ญ

V

b

๏€พ

0

, titik a berpotensial listrik lebih tinggi daripada titik b.

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

b) Daya disipasi pada R1

ketika S dibuka adalah

๐‘ƒ1= ๐ผ2๐‘…1= (0,23)2100 = 5,29 W

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

c) Ketika S ditutup, rangkaian listrik ditunjukkan oleh gambar. Anggap arus listrik

2 1

dan

I

I

, yang mengalir masing-masing dalam loop kiri dan kanan rangkaian, searah jarum jam. Dengan menggunakan hukum II Kirchhoff

๐œ€1 = ๐ผ1๐‘…1 dan ๐œ€2= ๐ผ2๐‘…2

diperoleh arus listrik yang mengalir berturut-turut pada

R

1

dan

R

2 adalah

2

2

2

2

2

4

(6)

6/7

๐ผ1= ๐œ€1โ„๐‘…1= 25 100 = 0,25 Aโ„ ,

๐ผ2= ๐œ€2โ„๐‘…2= 15 75 = 0,2 Aโ„ .

Arus listrik yang ditunjukkan amperemeter merupakan nilai arus listrik yang mengalir pada S. Dengan menggunakan hukum I Kirchhoff pada salah satu titik cabang arus rangkaian diperoleh arus listrik yang mengalir pada S sebesar.

A

05

,

0

2

,

0

25

,

0

2 1 S

๏€ฝ

I

๏€ญ

I

๏€ฝ

๏€ญ

๏€ฝ

I

dengan arah ke bawah.

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

5. Dua kawat lurus sangat panjang berarus listrik ๐ผ1 = 0,2 A dan ๐ผ2= 0,3 A

diletakkan sejajar sumbu-z seperti gambar di samping. Tentukanlah

a) arah dan besar medan magnet di O(0,0,0) karena adanya kawat berarus ๐ผ1,

(6)

b) vektor medan magnet total di O(0,0,0) karena adanya kawat berarus ๐ผ1 dan

๐ผ2, (8)

c) percepatan muatan ๐‘„ = โˆ’3 ฮผC dengan massa ๐‘š di titik O(0,0,0) ketika kecepatannya saat itu (20๐‘–ฬ‚ + 15๐‘—ฬ‚) m/s. (6)

SOLUSI:

a) Dengan menggunakan hukum Ampere, besar medan magnet di titik yang berjarak ๐‘Ÿ dari kawat berarus yang sangat panjang adalah ๐ต = ๐œ‡0๐ผ

2๐œ‹๐‘Ÿ,

sehingga medan magnet di O(0,0,0) karena ๐ผ1 adalah

๐ตโƒ— 1= ๐œ‡0๐ผ1 2๐œ‹๐‘‘1(โˆ’๐‘—ฬ‚) = 4๐œ‹ ร— 10โˆ’7 (0,2) 2๐œ‹(0,6) (โˆ’๐‘—ฬ‚) = 2 3 ร— 10 โˆ’7 (โˆ’๐‘—ฬ‚) T.

Atau bisa ditulis

Besar medan magnet

|๐ต

1

| =

2

3

ร— 10

โˆ’7

T dengan arah ke bawah (sumbu y(-))

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

*Jika jawaban hanya besar medan magnet saja (tanpa arah) maka nilai maks 3

b) Dengan hukum Ampere diperoleh pula medan magnet di O(0,0,0) karena ๐ผ2

๐ตโƒ— 2= ๐œ‡0๐ผ2 2๐œ‹๐‘‘2(๐‘–ฬ‚) = 4๐œ‹ ร— 10โˆ’7 (0,3) 2๐œ‹(0,8) (๐‘–ฬ‚) = 3 4 ร— 10 โˆ’7 (๐‘–ฬ‚) ๐‘‡,

sehingga medan magnet total di O(0,0,0) adalah ๐ตโƒ— O=

๐ต

โƒ—โƒ— 1+

๐ต

โƒ—โƒ— 2= (34

๐‘–

ฬ‚

โˆ’

23

๐‘—

ฬ‚)

10

โˆ’7

T

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1 *Jika jawaban tidak diberikan tanda vektor maka nilai maks 2

6

3

3

2

2

4

4

(7)

7/7

c) Percepatan yang dialami muatan ๐‘„ ๐‘Ž =๐น ๐ต ๐‘š = ๐‘„(๐‘ฃ ร— ๐ตโƒ— ) ๐‘š ๐‘Ž =(โˆ’3 x 10 โˆ’6)[(20๐‘–ฬ‚ + 15๐‘—ฬ‚) ร—(3 4๐‘–ฬ‚โˆ’ 2 3๐‘—ฬ‚)10 โˆ’7 ] ๐‘š ๐‘Ž =295 4๐‘šร— 10 โˆ’13 ๐‘˜ฬ‚ = 7,4 ๐‘š ร— 10 โˆ’12 ๐‘˜ฬ‚ m/s2

*

Jika jawaban tanpa informasi satuan maka nilai dikurangi 1

*Jika jawaban hanya besar percepatan saja (tanpa arah/tanpa penulisan vektor) maka nilai maks 4

==== 0 ====

Referensi

Dokumen terkait