• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Percobaan 13 Transistor Sebagai Saklar Elektronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Percobaan 13 Transistor Sebagai Saklar Elektronik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LABORATORIUM LAPORAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKATELEKOMUNIKASISI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Elektronika Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Elektronika

DOSEN PENGAMPU: DOSEN PENGAMPU: Benny Nixon, ST, MT. Benny Nixon, ST, MT.

Nama Praktikum:

Nama Praktikum: Transistor Sebagai Saklar Elektronik Transistor Sebagai Saklar Elektronik  Di Susun Oleh :

Di Susun Oleh : 1.

1. Arista Arista Puri Puri Handayani Handayani 13170300391317030039 2.

2. Dhani Dhani Wahyuningtias Wahyuningtias Hafsha Hafsha 13170300291317030029 3.

3.  Nandika Vadya Pratama  Nandika Vadya Pratama 13170300191317030019

Kelas/Kelompok : TT-3A/Kelompok 5 Kelas/Kelompok : TT-3A/Kelompok 5

Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 21 September 2018 Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 21 September 2018

Tanggal Penyerahan

Tanggal Penyerahan Laporan : Laporan : 28 September 28 September 20182018

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

JAKARTA JAKARTA

2018 2018

(2)

2 Daftar Isi

Transistor Sebagai Saklar Elektronik …...……….………….……….3

A. Tujuan Pecobaan ... 3

B. Dasar Teori ... 3

C. Alat yang Digunakan ... 3

D. Langkah Percobaan ... 4

E. Data Hasil Percobaan ... 7

F. Analisa …...………9

G. Pertanyaan ... 9

H. Kesimpulan……….9

Lampiran ... 10

(3)

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR ELEKTRONIK

Tujuan Percobaan

 Merencanakan sebuah transistor yang dapat digunakan sebagai saklar

 Mengetahui fungsi transistor sebagai saklar elektronik yang mengemudikan suatu  beban.

Dasar Teori

Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan mengalami  perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.

 Daerah jenuh transistor

Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short  pada hubungan kolektor  –   emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar

maksimum.

 Daerah aktif transistor

Pada daerah kerja ini biasanya transistor digunakan sebagai penguat sinyal. Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selalu mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses penguatan sin yal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dengan daerah mati (cut-off).

 Daerah mati transistor

Daerah cut-off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor menyumbat  pada hubungan kolektor-emitor. Daerah cut-off sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut-off transistor dapat dianalogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan kolektor-emitor.

Alat-Alat yang Digunakan

1. Power Supply : 1 Buah

2. Multimeter : 1 Buah

3. Resistor : 1k Ω, 470k Ω, 2k2Ω, 220k Ω, 100k Ω

4. Transistor NPN BC 107 : 1 Buah

(4)

4

6. LED : 1 Buah

7. Protoboard : 1 Buah

Langkah Percobaan

1. Saklar Transistor Tanpa Beban

1. Melihat nilai ßdc transistor BC 107 pada datasheet

2. Menghitung IB, IC, VBE, VCE(Vout), pada Vin (VBB) = 0V dan Vin = +5V  pada rangkaian gambar 1.

3. Membuat rangkaian pada gambar 1, memberi Vin = 0V lalu mengukur IB, IC, VBE, dan VCE.

4. Mengulangi langkah 3 pada Vin = +5V.

2. Saklar Transistor Dengan Beban

1. Memperhatikan rangkaian pada gambar 2, bila Rc = 1kΩ dan VBB = 0V, menghitung nilai IB, IC, VBE, dan VCE

(5)

3. Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk nilai Rc yang lain dan mencantumkan hasilnya pada tabel 2.

4. Merangkai seperti gambar 2 dengan nilai Rc sebesar 1kΩ dan R B  sesuai dengan hasil perhitungan

5. Mengatur VBB = 0V (kondisi cut-off). Mengukur IB, IC, VBE, VCE, dan VLED. 6. Mengatur VBB = 5V (kondisi saturasi). Mengukur IB, IC, VBE, VCE, dan VLED. 7. Mengulangi langkah 4 dan 5 untuk nilai Rc dan R B yang lain.

3. Saklar Transistor Dengan Beban LED

1. Hitunglah nilai R Cdan R Bagar tegangan dan arus yang dibutuhkan oleh LED sesuai yaitu sebesar :

VLED= 1,7 Volt ILED= 20 mA

2. Rangkailah seperti Gambar 4.3., dengan nilai R C dan R B sesuai hasil  perhitungan !

3. Aturlah VIN= 0V (kondisi cut-off), lalu ukurlah IB, IC, VBE, VCE, dan VLED! 4. Aturlah VIN= 5V (kondisi saturasi), lalu ukurlah IB, IC, VBE, VCE, dan VLED! 5. Catat hasil pengukuran pada Tabel 4 !

4. Saklar Transistor Dengan Beban Relay

Hitunglah nilai R Cdan R Bagar tegangan dan arus yang dibutuhkan oleh RELAY sesuai yaitu sebesar :

a) Konsumsi Daya Relay = 0,36 (Watt)  b) VRELAY= 5 (Volt)

1. Rangkailah seperti Gambar 4.4., dengan nilai R Cdan R Bsesuai hasil  perhitungan !

(6)

6 2. Aturlah VIN= 0V (kondisi cut-off), lalu ukurlah IB, IC, VBE, VCE, dan VRelay! 3. Aturlah VIN= 5V (kondisi saturasi), lalu ukurlah IB, IC, VBE, VCE, dan VRelay! 4. Catat hasil pengukuran pada Tabel 5 !

(7)

Data Hasil Percobaan

 No. Percobaan : 13 Pelaksanaan Praktikum : 21 September 2018

Judul : TRANSISTOR SEBAGAI

SAKLAR ELEKTRONIK

Penyerahan Laporan : ………

Mata Kuliah : Praktik Elektronika Nama Praktikan : hani W. H. Kelas / Kelompok : TT 3A/05 Nama Rekan Kerja :

1. Arista P. H. Tahun Akademik : 2018/2019

2. Nandika V. P.

Tabel 1. Rangkaian Transistor sebagai Saklar tanpa Beban

KONDISI

I

C VBE VCE

Ukur Hit.

Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit. VBB = 0 (Volt) (KondisiCut-off ) 0 V 0 V 0 V 0 V 0 V 0 V 5 V 5 V VBB = 5 (Volt) (Kondisi Saturasi) 9,3uA 9,14uA 2,63mA 2,74mA 0,533 V 0,71 V 2,25 V 2,26 V

Tabel 2. Rangkaian Transistor sebagai Saklar tanpa Beban

R C(Ω) VBB = 0 (Volt) (KondisiCut-off ) VBB = 5 (Volt) (Kondisi Saturasi) 1.000 IB = 0 V IC = 0 V VBE = 0 V VCE = 5 V IB = 10,3 uA IC = 3,1 mA VBE = 0,7 V VCE = 0,2 V R B =417,4 kΩ (470 kΩ)

(8)

8 470 IB = 0 V IC = 0 V VBE = 0 V VCE = 5 V IB = 21,9 uA IC = 6,59 mA VBE = 0,7 V VCE = 0,2 V R B =196 kΩ (220 kΩ) 2.000 IB = 0 V IC = 0 V VBE = 0 V VCE = 5 V IB = 46,7 uA IC = 1,4 mA VBE = 0,7 V VCE = 0,2 V R B =92,07 kΩ (100 kΩ)

Tabel 3. Rangkaian Transistor sebagai Saklar dengan Beban

IB I

C VBE VCE VLED

KONDISI Ukur Hit.

Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit. R C= 1 (KΩ) 0 V 0 V 0 V 0 V 0,489 V 0 V 3,517 V 5 V 0 V 0 V Cut-off R B = 470 (KΩ) 9,2 uA 10,3 uA 2,89 mA 3,1 mA 0,645 V 0,7 V 0,223 V 0,2 V 1,907 V 1,7 V Saturasi R C = 470 (Ω) 0 V 0 V 0 V 0 V 0,3 mV 0 V 4,14 V 5 V 0,15 mV 0 V Cut-off R B = 220 (KΩ) 19,6 uA 21,9 u A 5,53 mA 6,59 mA 0,6 mV 0,7 V 0,21 V 0,2 V 1,9 V 1,7 V Saturasi R C = 2,2 (KΩ) 0 V 0 V 0 V 0 V 6,1 mA 0 V 3,52 V 5 V 0,19 mV 0 V Cut-off R B = 100 (KΩ) 43,9 uA 46,7 uA 1,38 mA 1,4 mA 0,63 V 0,7 V 0,1 V 0,2 V 1,85 V 1,7 V Saturasi

Tabel 4. Rangkaian Transistor sebagai Saklar dengan Beban LED

I

B IC VBE VCE VLED

KONDISI Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit.

R C= 220 Ω 0 V 0 V

0 V 0 V 0 V 0 V 3,65 V 5 V 0 V 0 V Cut-off

R B= 39 k Ω

(9)

Tabel 5. Rangkaian Transistor sebagai Saklar dengan Beban Relay

I

B IC VBE VCE VLED

KONDISI Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit. Ukur Hit.

R B = 18 k Ω

0 V 0 V

0 V 0 V 7,2 mA 0 V 3,86 V 5 V 0 V 0 V Cut-off

66 uA 240 uA 12,84 mA 72 mA 0,69 V 0,7 V 0,169 V 0,2 V 4,33 V 4,8 V Saturasi

Analisa

1. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pegukuran ! Jelaskan bila terjadi perbedaan ! 2. Bagaimana perubahan nilai Rc terhadap nilai R B ?

Jawab

1.

Perbandingan hitungan dengan pengukuran tidak jauh berbeda meskipun beberapa kolom dtemukan perbedaan. Perbedaan hasil perhitungan dengan pengukuran dapat terjadi karena praktikan menggunakan komponen resistor yang berbeda nilai dengan nilai resistor pada perhitungan, pengaruh nilai β yang terlalu besar pada perhitungan yang berefek jauh pada nilai pengukuran.

2.

Perubahan nilai Rc mempengaruhi nilai Rb yang dipasang. Perubahan nilai Rc merubah arus commiter-emitor (Ic), sehingga Ic yang berubah tersebut merubah nilai arus Ib. Bila Ib didapat, maka nilai Rb yang harus dipasang sesuai dengan  perhitungan. Dengan demikian dapat dilihat Tabel 2. nilai Rc < Rb. Hal tersebut dilakukan, agar kita memperoleh transistor dimana transistor dalam kondisi jenuh (saturasi) sehingga transistor dapat berfungsi sebagai saklar elektronik.

Kesimpulan

 Nilai Rc dan Rb sangat mempengaruhi kerja transistor dimana transistor difungsikan sebagai saklar elektronik. Nilai Rc < Rb agar dapat dioperasikan dengan baik. Transistor berfungsi sebagai saklar elektronik bila Ib mencapai daerah saturasi transistor.

(10)

10 Lampiran

(11)
(12)
(13)

Daftar Pustaka

Diktat Laboratorium Dasar Pengukuran Elektronika Politeknik Negeri Jakarta http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/transistor-sebagai-saklar/

Gambar

Tabel 1. Rangkaian Transistor sebagai Saklar tanpa Beban KONDISI   I C V BE V CE Ukur  Hit.
Tabel 4. Rangkaian Transistor sebagai Saklar dengan Beban LED
Tabel 5. Rangkaian Transistor sebagai Saklar dengan Beban Relay I B I C V BE V CE V LED KONDISI

Referensi

Dokumen terkait