• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pemeliharaan Mesin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Pemeliharaan Mesin"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)Metode Pemeliharaan Mesin Training Vibrasi Tingkat Dasar. Sheraton Hotel Jakarta, 11 – 14 July 2005. Copyright P.T Tiara Vibrasindo Pratama. Metode Perawatan Permesinan Filosofi Lama • Membiarkan plant berjalan seadanya. • Sedikit pemikiran untuk meningkatkan keandalan plant (plant reliability).. Filosofi Baru Adanya investasi waktu dan uang untuk mengubah metode perawatan untuk meningkatkan keandalan plant (plant reliability). 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 2. 1.

(2) Metode Perawatan Permesinan Breakdown Maintenance Preventive Maintenance Predictive Maintenance Proactive Maintenance. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 3. Breakdown Maintenance Membiarkan mesin beroperasi sampai terjadi kerusakan. Tidak ada tindakan sebelum terjadi kegagalan. Disebut juga dengan Run To Failure Maintenance. The philosophy is. “just let it break”. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 4. 2.

(3) Breakdown Maintenance Keuntungan: • Murah • Mesin tidak dirawat secara berlebihan Kerugian: • Tidak ada persiapan terhadap terjadinya kerusakan mesin (downtime) karena terjadinya mendadak. • Kerusakan akan menyebar ke komponen lain dan bisa terjadi kerusakan fatal (catastrophic) sehingga biaya perbaikan akan mahal. • Kerugian produksi besar. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 5. Preventive Maintenance Dikenal juga sebagai Calendar-based Maintenance, jenis perawatan ini menggunakan teori yang menyebutkan bahwa umur mesin terbatas dan kemungkinan terjadinya kegagalan akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur mesin. Jadi kegiatan perawatan akan dilaksanakan sebelum mesin membutuhkannya. The philosophy is. “fix it before it break” 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 6. 3.

(4) Preventive Maintenance Terdapat masalah dalam memperkirakan umur dari mesin sebelum mesin itu mengalami kegagalan.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 7. Preventive Maintenance Keuntungan: • Perawatan dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan dan dipersiapkan. • Kegagalan mesin yang tidak terduga dapat dikurangi. • Oleh karena itu kerusakan fatal dapat dikurangi. • Terganggunya jalan produksi bisa dikurangi. • Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen cadangan dan biaya. Kerugian: • Masin terlalu sering diperbaiki bahkan pada saat dimana mesin itu sebenarnya tidak mengalami masalah sama sekali. • Tindakan perawatan seringkali menambah masalah daripada menguranginya. • Masih terjadi unscheduled breakdowns.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 8. 4.

(5) Predictive Maintenance Predictive maintenance, disebut juga dengan Condition Based Maintenance adalah suatu proses yang membutuhkan teknologi dan keahlian orang yang menggabungkan semua data diagnostik dan performance yang ada, maintenance histories, data operasi dan desain untuk membuat keputusan kapan harus dilakukan tindakan perawatan pada major / critical equipment. The philosophy is. “if it ain’t broken, don’t fix it” 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 9. Predictive Maintenance. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 10. 5.

(6) Predictive Maintenance Keuntungan: • Kerusakan mesin (downtime) yang tidak terduga dapat dikurangi. • Komponen hanya dipesan saat dibutuhkan jadi penumpukan stok komponen bisa lebih dikurangi. • Tindakan perawatan bisa lebih direncanakan. Kerugian: • Biaya yang tinggi dalam mempersiapkan peralatan instrumen dan tenaga ahli. • Tidak ada kepastian apakah umur mesin bisa lebih panjang.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 11. Proactive Maintenance Dikenal juga sebagai Precision Maintenance dan Reliability Based Maintenance. Metode perawatan ini lebih menitikberatkan pada indentifikasi akar permasalahan dan memperbaikinya untuk mengurangi kemungkinan mesin akan rusak.. The philosophy is. “fix it once and fix it right”. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 12. 6.

(7) Proactive Maintenance Memaksimalkan umur operasi mesin dan meningkatkan keandalan serta efisiensinya melalui : ¾Analisa penyebab kegagalan (Root Cause Failure Analysis) ¾Instalasi mesin dilakukan dengan kepresisian yang tinggi. ¾Pelatihan personel.. 3 hal yang harus ditelusuri: ¾Mengapa mesin selalu mengalami kegagalan berulang-ulang ? ¾Jenis tindakan apa yang harus dilakukan ? ¾Apakah mesin beserta komponen-komponennya telah terpasang dengan benar ?. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 13. Proactive Maintenance Keuntungan: • Umur operasi mesin bisa lebih diperpanjang • Keandalan mesin meningkat • Kegagalan mesin dapat dikurangi • Biaya perawatan keseluruhan bisa dikurangi Kerugian: • Investasi dengan biaya tinggi untuk peralatan instrumen dan keahlian personel • Diperlukan keahlian khusus dari para personelnya. • Dibutuhkan investasi waktu untuk menerapkan metode ini. • Butuh perubahan cara berpikir (filosofi) dari mulai level manajemen sampai ke level paling bawah.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 14. 7.

(8) Condition Monitoring. Condition Monitoring adalah proses memonitor kondisi dari sebuah mesin sehingga bisa diketahui kondisi dari mesin apakah dalam konsisi baik atau mulai ada gejala rusak.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 15. Integrated Condition Monitoring Memonitor kondisi dari mesin bisa dianalogikan dengan memonitor kesehatan manusia. Vibration: “Detak jantung” dari mesin. Oil: “Kondisi darah” mesin. Thermography: Mengukur temperatur mesin. Motor Current: “Sinyal otak / brain waves” mesin. Gambaran total. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 16. 8.

(9) Integrated Condition Monitoring Memakai sistem tunggal yang bisa menunjang beberapa teknologi sekaligus dari satu produsen, sehingga tidak perlu lagi secara manual menggabungkan beberapa teknologi untuk menyajikan informasi mengenai kondisi suatu mesin. ATAU Memakai beberapa produsen terbaik untuk masingmasing teknologi dan menggabungkannya secara manual untuk menyajikan informasi mengenai kondisi suatu mesin. Hal tidak mudah karena belum tentu teknologi dari produsen yang berlainan bisa digabung. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 17. Teknologi Condition Monitoring. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 18. 9.

(10) Jenis-jenis Teknologi untuk Condition Monitoring. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 19. Building The Information Bridge Maintenance History Ops Logs Batch Tests Design Information Pressure Temperature Data Vibration Acquired Performance Flow. Corrective Action. Oil Analysis Chemistry NDE Inspections Visual Inspections. Non Value Added. Value Added. Menghasilkan informasi yang berguna untuk menentukan apakah harus melakukan tindakan korektif dan tindakan korektif apa yang harus dilakukan. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 20. 10.

(11) Why Condition Monitoring ???. Untuk apa kita perlu mengetahui secara detail mengenai kondisi “kesehatan” mesin ?. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 21. Tujuan Condition Monitoring Meningkatkan keandalan mesin Lebih terkontrolnya jadual perawatan. Menurunkan biaya perawatan Menurunkan kerugian produksi akibat downtime. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 22. 11.

(12) Teknologi Vibrasi pada Condition Monitoring. Vibrasi selalu dialami oleh semua mesin rotasi. Besarnya/amplitudo vibrasi dan pola/pattern vibrasi akan memberi informasi tentang kondisi mesin dan komponen penyusunnya.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 23. Teknologi Vibrasi pada Condition Monitoring. Pada pengukuran vibrasi bisa dimonitor perubahan amplitudo dan pattern dari vibrasi tersebut kemudian bisa dideteksi adanya masalah dan jenis masalahnya. 1X 2X. Imbalance 3 XMisalignment - 6X Looseness B E A R IN G B A N D 1 B E A R IN G B A N D 2 Bearing Band 1 Bearing Band 2 9-30X R P M 3 0-50X R P M. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 24. 12.

(13) Pengambilan Data Vibrasi Transducer Waveform. Amplitude. Off-line. FFT Amplitude. On-line 11 - 14 Juli 2005. Time Spectrum. Frequency. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 25. Pengambilan Data Vibrasi Route-based periodic – Untuk mesin-mesin umum – Dilakukan survey langsung ke lokasi – Kegiatan monitoring dilakukan secara manual – Pengambilan data umumnya sebulan sekali – Tempat pengambilan data mudah diakses.. 11 - 14 Juli 2005. Online monitoring – Untuk mesin-mesin kritis – Sensor terpasang pada mesin – Kegiatan monitoring dilakukan secara otomatis – Rentang pengambilan data – Sulit mengakses tempat pengambilan data atau tempatnya terlalu berbahaya.. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 26. 13.

(14) Tahapan Analisa Vibrasi. Bentuk piramid menggambarkan jumlah mesin yang ada di tiap tahap/fasa. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 27. Fasa Deteksi (Detection Phase). Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan mesin-mesin mana saja yang memiliki masalah yang layak untuk diselidiki lebih lanjut. Tahap ini akan menghasilkan Exception Report.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 28. 14.

(15) Fasa Deteksi (Detection Phase) Metode Penyaringan (Screening Method) : 1. Menyaring secara manual berdasarkan data vibrasi dari semua mesin. 2. Menyaring secara otomatis dengan menggunakan Expert System atau Artificial Intelligence System.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 29. Fasa Deteksi (Detection Phase). Exception report yang baik akan memberikan informasi mesin mana saja yang benar-benar mengalami masalah dan memberikan beberapa petunjuk mengenai masalah apa saja yang kemungkinan dialami mesin tersebut.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 30. 15.

(16) Fasa Analisis (Analyze Phase) Setelah exception report menyaring mesin mana saja yang mengalami masalah, tahap selanjutnya adalah menganalisa mesin-mesin tersebut baik data spectrum, time waveform, phase analyzing, trending.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 31. Fasa Analisis (Analyze Phase). Tahap analisis ini akan memerlukan waktu yang banyak, oleh karena itu TIDAK DISARANKAN untuk melakukan tahap analisis untuk semua mesin HANYA untuk mesin yang tercantum pada exception report.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 32. 16.

(17) Fasa Analisis (Analyze Phase) Setelah mendiagnosa masalah pada mesin dan menemukan masalahnya maka harus dilakukan perbaikan (Correction Phase), misalnya mengganti bearing yang rusak. Apakah hanya itu saja ? Perlu diingat kita belum melakukan tindakan apapun untuk mencegah masalah yang sama muncul lagi, misalnya kenapa bearing rusak setiap 3 bulan sekali. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 33. Root Cause Phase Harus ditemukan akar penyebab munculnya masalah kemudian memperbaikinya (Correction Phase). Setelah tahap ini diharapkan kemungkinan munculnya masalah yang sama bisa dikurangi.. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan Reliability.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 34. 17.

(18) How to Find the Root Cause Pengecekan sejarah (history) dari : • Data vibrasi • Informasi dari personel perawatan tentang mesin-mesin yang ada.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 35. How to Find the Root Cause Melihat dari sudut pandang yang lebih luas : • Mengecek sumber-sumber vibrasi disekitar mesin yang ditinjau. • Mengecek cara-cara penyimpanan komponen. • Mengecek prosedur perbaikan • Mengecek rutinitas metode perawatan yang digunakan.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 36. 18.

(19) Verification Phase Adanya fakta yang menunjukkan tingginya kemungkinan mesin gagal/rusak setelah mesin diperbaiki.. Mesin harus dicek secara menyeluruh saat kembali dari proses perbaikan (service).. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 37. Verification Phase. Salah satu metode untuk verification phase adalah membandingkan level vibrasi sebelum dan sesudah perbaikan.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 38. 19.

(20) Verification Phase Pada saat periode Run In : • Pastikan bahwa masalah yang terjadi sebelumnya benar-benar telah diperbaiki. • Mengukur konsumsi energi. • Mengecek apakah muncul masalah baru. • Mengecek apakah komponen yang dipasang benarbenar sesuai/cocok. • Mengecek apakah komponen terpasang dengan benar. • Mengecek kondisi pelumasan.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 39. Verification Phase Bergantung dari jenis permasalahan dan tingkat kekritisan dari mesin yang bersangkutan biasanya dibutuhkan waktu satu minggu untuk periode Run In. Setelah itu periode perawatan bisa dilakukan sesuai dengan jadual yang normal.. 11 - 14 Juli 2005. Copyright P.T. Tiara Vibrasindo Pratama. 40. 20.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

Dari analisis HVSR didapatkan frekuensi natural tanah dan amplifikasi pada 39 titik pengukuran di wilayah Surabaya yang diinversikan untuk mendapatkan nilai V S ,

In two Grand Jurisdictions of the United States the Grand Master wears a very large and heavy gold embroidered apron similar to the Grand Master of the United Grand Lodge of

We examined the association of common genetic variation in prostaglandin H synthase 1 (PTGS1), prostaglandin H synthase 2 (PTGS2), thromboxane A2 synthase (TBXAS1),

fisika dan 86,7% siswa telah tuntas memahami konsep yang ada didalam komik “Pembuatan Komik Fisika Tentang Kemagnetan Sebagai Media Pembelajaran” Otha Supa, dengan hasil

Artikel ini mencoba untuk menganlisis penanganan terhadap anak korban kekerasan di Kabupaten Kuningan yang dilakukan oleh berbagai institusi baik itu institusi

Pada bagian pasca produksi ini, semua hasil dalam proses produksi di melewati proses editing yaitu proses editing secara online ataupun offline. Dimana

[r]