Oleh:
Oleh:
Fitriya Astutik
Fitriya Astutik
1011011020
1011011020
ebutuhan
ebutuhan
dasar
dasar
manusia
manusia
“medik
Obat Parental
Obat Parental
•
• mmeerruuppaakkaann ppeemmbbeerriiaann oobbaatt yyaanngg
d
diillaakkuukkaann ddeennggaann mmeennyyuunnttiikkkkaann oobbaatt tterersesebubutt kkejejararininggaann tutubbuhuh aattauau pepembmbululuhuh dar
darahah dedengnganan memenggnggununakakanan spspuiuit.t.
•
• rruuttee yyaanngg ppaalliinngg uummuumm ddiigguunnaakkaann uunnttuukk
pembe
pemberianrian pareparententeralral diantdiantaranaranya:ya:
SSuubbccuuttaann ((SSCC)) ddiibbeerriikkaann kkeeddaallaamm jaringan
jaringan subcutan/jaringansubcutan/jaringan lemak,lemak, dib
dibawawahah kulkulitit
InIntrtramamususkkulularar (I(IM)M) didibeberirikkanan kkeedadalalamm otot
otot
InIntrtradadeermrmalal//inintrtracacututanan (I(IC)C) didibeberrikikanan di
dibabawawahh epepididerermimis/s/ didibabawawahh kukulilitt
Prinsip Pemberian Obat
prinsip enam benar yaitu:
1. Benar Obat
2. Benar Dosis
3. Benar Waktu
4. Benar Rute
5. Benar Klien
6. Benar Dokumentasi
Pengertian Sub Cutan
•
Pemberian obat subkutan adalah pemberian
obat melalui suntikan ke area bawah kulit
yaitu pada jaringan lemak di bawah dermis
(Aziz,2006).
Tujuan Ijeksi Subkutan
•
Agar obat dapat menyebar dan diserap oleh
tubuh secara perlahan-lahan dan berdurasi
panjang ( slow and sustained absorption)
Lokasi Injeksi
• Lengan atas sebelah
luar atau 1/3 bagian dari bahu • Daerah sekitar umbilikus ( abdomen ) • area ventrogluteal atas • dorso gluteal.
Indikasi dan Kontra Indikasi
•
Indikasi :
Bisa dilakakukan pada pasien yang tidak sadar,
Tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan
untuk diberikan obat secara oral,
Tidak alergi.
Jenis obat yang lazim diberikan
Jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan
adalah:
•
Vaksin ( campak ),
•Insulin,
•
heparin
Jenis spuit yang digunakan
untuk injeksi subcutan bergantung pada
obat yang diberikan. Secara umum, spuit 1ml
digunakan untuk kebanyakan subcutan.
Namun, jika insulin diberikan, gunakan
spuit khusus insulin dan jika heparin akan
diberikan, spuit tuberculin atau prefilled
cartridge dapat digunakan.
Gambar: Spuit Lima Mililiter
• Gambar: Spuit Insulin
Sudut Injeksi SC
Sudut yang digunakan dalam injeksi subcutan umumnya 45,
tetapi tergantung dari tebalnya jaringan lemak, untuk orang obes atau gemuk sudut penyuntikannya bisa menggunakan sudut 90
dan untuk orang kurus sudut yang digunakan antara 45-60.
Kulit sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari jaringan otot.
Untuk menentukan sudut insersi, pedoman umum yang diikuti berkaitan dengan jumlah jaringan yang dapat dikumpulkan atau
dipegang pada area penusukkan. Sudut 45 derajat digunakan ketika 2,5 cm jaringan dapat dipegang pada sisi penusukan; sudut 90
Rumus umum yang digunakan
Keterangan:
D: kebutuhan
H: sediaan
V: vial
Contoh: pemberian heparin
Perintah heparin 2500 U,SK tersedia heparin 10.000
U/mL dalam vial dengan dosis multipel (10mL)
Soal heparin
•
Perintah heparin 4000 U, SK.
•Tersedia
•
Berapa mL heparin yang akan diberikan?dan
Contoh: pemberian insulin
Contoh soal insulin
Diketahui: BB Tn. A adalah 80 kg, berapakah dosis sarapannya? Dan Berapa dosis setiap strip dalam spuit?
Jawab:
1. IHT= 0,5 unit x BB (kg)= 0,5 unit x 80 kg= 40 unit 2. IPT= 60% x IHT= 60% x 40 unit= 24 unit
3. Dosis sarapan= 1/3 x IPT= 1/3 x 24 unit= 8 unit
4. Dosis setiap strip dalam spuit= dosis/banyaknya strip= 8/8= 1 U jadi dosis setiap stripnya 1U
Pencampuran insulin
•
Insulin reguler sering sekali dicampur dengan insulin yang
mengandung protamin ( NPH ) dan zinc ( Lente )
•
Contoh:
Perintah insulin regular 10 U dan insulin NPH 35 U, SK, setiap jam 7 pagi. Tersedia insulin regular 100 U/mL dan insulin NPH 100 U/mL. Spuit
insulin : 100 U/mL
Bagaimana teknik pencampurannya? Ok, perhatikan langkah-langkah berikut ini:
Langkah-langkah:
1. bersihkan tutup karet dari botol-botol insulin
2. ambil 35 U udara dan suntikkan kedalam botol insulin NPH. Hindari kontak jarum dengan larutan insulin NPH. Tarik jarum kembali
3. ambil 10 U udara dan suntikkan kedalam botol insulin reguler 4. pertama ambil insulin reguler 10 U. Insulin reguler selalu diambil
pertama
5. masukkan jarum ke dalam botol NPH dan ambil insulin NPHsebanyak 35 U. Jumlah totalnya adalah 45 U
Persiapan injeksi
• Persiapan Alat:
1. Bak instrumen berisi spuit berukuran 1 cc dan jarum suntik no. 23-26 2. Bak injeksi
3. Kapas dalam kom tertutup 4. alkohol 70 %
5. Perlak dan pengalas 6. Bengkok
7. Obat yang diperlukan dalam bentuk flakon / ampul 8. Buku / daftar obat dan alat tulis
• Pasien
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan 2. Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan
• Lingkungan
Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
• Perawat
Prosedur injeksi
1. Fase pra interaksi
–
Cocokkan pesanan dokter dengan kartu obat, laporkan bila
ada ketidakjelasan
–
Pahami kerja obat, pertimbangkan pemakaian dosis aman,
maksud pemberian efek samping obat yang akan diberikan
–
Kaji apakah klien mampu dan mau mengikuti petunjuk
–
Kaji tanda-tanda vital dan kesadaran pasien
–
Siapkan obat sesuai dosis untuk setiap klien periksa
tanggal kadaluarsa
–
Hitung dosis perhatikan obat yang belum bisa dipakai klien
2. Fase orientasi
Membawa obat ke kamar klien, sekali lagi lakukan
cek nama obat,dosis,cara pemberian,waktu, dan
tanggal pemberian
Memberikan salam dan memperkenalkan diri
Cek identitas klien: cek nama klien pada gelang
atau papan, identitas kalau ada, menanyakan dan
memanggil nama klien
Jelaskan pada klien rencana pemberian
obat,tujuan,cara pemberian,waktu dan nama
obat, minta tanda tangan apabila perlu
3. Fase Kerja
1. Tutup tirai untuk member privacy pada klien. 2. Pakai sarung tangan.
3. Hisap obat sesuai dengan prosedur yang benar dari menyiapkan obat ampul atau vial.
4. Berikan posisi yang tepat sesuai dengan lokasi yang dipilih. 5. Lengan atas bagian luar,
6. Bagian anterior paha duduk atau berbaring dengan kaki rileks, 7. Abdomen posisi terlentang atau semi recumbent,
8. Pasang perlak dan pengalas, dekatkan bengkok.
9. Bersihkan daerah suntikan dengan kapas atau alkohol, gosok melingkar dari dalam keluar. Biarkan alkohol kering dan pegang kapas untuk digunakan waktu mencabut jarum.
10.Buka tutup jarum dengan tangan kiri.
12. Pegang spuit dengan tangan kanan diantara
ibu jari dan telunjuk. Suntikkan jarum dengan
sudut 45
0-90
0, tergantung turgor jaringan dan
panjang jarum. Lubang jarum mengarah
Fase kerja
13. Setelah jarum masuk, lepaskan jaringan yang dipegang,
dan gunakan tangan kiri untuk memegang ujung barel.
14. Aspirasi untuk memastikan masuknya jarum. Bila ada
darah, cabut jarum, obat dan spuit dibuang dan
menyiapkan obat baru lagi.
15. Bila tidak ada darah, suntikan obat perlahan-lahan.
16. Cabut jarum cepat dengan sudut sesuai waktu masuk.
17. Masase hati-hati dengan kapas alkohol(jangan masase
pada pemberian heparin atau insulin).
18. Buang spuit dab jarum tanpa penutup di sharp container.
19. Ambil perlak dan pengalas dari klien.
4. Fase terminasi
1. Melakukan evaluasi kepada klien setelah melakukan tindakan (Tanya apa yang klien rasakan saat pemberian obat).
2. Merapikan klien kembali, member posisi yang nyaman untuk klien. 3. Membereskan peralatan.
4. Mencuci tangan. 5. Berpamitan.
6. Cek kembali setelah 30 menit untuk melihat respon klien setelah diberikan injeksi subcutan, terhadap reaksi alergi maupun efek samping.
7. Catat waktu, dosis, dan nama semua obat yang diberikan dalam daftar obat dan beri tanda tangan sebagai bukti obat diberikan. 8. Bila klien tidak mau diberi injeksi dermal, laporkan secara lengkap. 9. Catat bila muncul reaksi setelah pemberian injeksi