APLIKASI PEMBELAJARAN AKSARA
BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN
NODE JS DENGAN FRAMEWORK
EXPRESS
Erick Kurniawan, Leo Andika, Jean Karunadewi Wahab,
Dennise Adrianto
Jurusan Teknik Informatika
Universitas Bina Nusantara, DKI Jakarta, Indonesia
Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan – Palmerah Jakarta Barat 11480
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengembangan dalam terknologi canvas pada HTML5 serta menggabungkannya dengan teknologi Node.JS untuk menghasilkan aplikasi yang dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari cara menulis aksara bahasa Mandarin. Metode penelitian dilakukan dengan studi literatur, analisa kebutuhan pengguna, yang dilanjutkan dengan perancangan dan implementasi. Analisa kebutuhan pengguna dilakukan dengan melakukan pretest pada awal penelitian dengan menggunakan kuesioner dan melakukan wawancara. Perancangan dibagi dalam dua tahap yaitu perancangan aplikasi dengan menggunakan use case diagram, class diagram, activity diagram, dan sequence diagram yang kemudian dilanjutkan dengan perancangan fitur-fitur aplikasi dengan menggunakan Node.JS dan HTML5. Implementasi dilakukan dengan menggunakan sistem berbasis web untuk kemudian dievaluasi dengan melakukan posttest pada akhir penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah memberikan alternatif, membantu peserta didik, serta membantu proses belajar mengajar mengenai aksara bahasa Mandarin. Simpulan yang didapatkan adalah aplikasi ini dapat membantu para penggunanya dalam mempelajari langkah-langkah dalam menuliskan aksara bahasa Mandarin dengan benar serta memotivasi masyarakat umum untuk mempelajari aksara bahasa Mandarin.
Kata kunci: aplikasi pembelajaran, aksara bahasa Mandarin, Node.JS, HTML5, web
ABSTRACT
The purpose of this research is to develop HTML5 canvas technology and combine with Node.Js technology to produce an application that could help student in writing Mandarin characters. The research methodology used are literature study, requirement analysis, followed by design and implementation. The requirement analysis was done by doing a pretest in the beginning of the research using quisionaire and interview technique. Design phase consist of two phases which are application design using use-case diagram, class diagram, activity diagram and sequence diagram, then followed by application feature design using HTML5 and Node.Js. Implementation was done using web-based system then doing posttest to evaluate at the end of research using quisionaire and inerview technique. The outcome of this research is to give alternative, help students and also help teaching-learning process of Chinese characters. Conclusion to this research is that this application can help its users in understanding the right way to write Chinese characters step-by-step and motivate people to learn Chinese characters.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi saat ini sudah mulai berdampak pada sektor pendidikan yang sangat berperan pada cara penyampaian informasi dalam proses pendidikan. Para pengajar sudah tidak perlu lagi menggunakan cara konvensional. Teknologi juga membuat pengajar dan peserta didik tidak terbatas dalam ruang dan waktu. Dengan teknologi, kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Contoh yang paling terlihat saat ini adalah adanya online learning di mana pengajar dan peserta didik tidak perlu berada dalam tempat maupun waktu yang sama atau dengan video learning yang memungkinkan pengajar membuat rekaman materi dan dipublikasikan sehingga peserta didik dapat mengunduh video tersebut untuk dipelajari. Akan tetapi, teknologi tersebut masih terdapat kekurangan seperti apabila peserta didik memiliki pertanyaan, maka pertanyaan tersebut tidak dapat langsung diberikan atau penjelasan yang diberikan akan kurang maksimal karena tidak langsung bertatap muka.
Pada masa sekarang ini, bahasa asing sudah tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan seseorang. Menurut jurnal yang ditulis oleh Pratiwi dan Mahmudah (2013), tenaga kerja yang akan dikirim keluar negeri harus dibekali dengan bahasa asing karena saat Indonesia menjadi Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015 mendatang akan ada permasalahan dalam aspek komunikasi. Banyak cara yang digunakan seseorang dalam memenuhi kebutuhan berbahasa. Mulai dari mengikuti kursus-kursus bahasa asing yang bersifat non formal, hingga mengambil program studi bahasa asing di sebuah institusi formal seperti Universitas. Sudah seharusnya masyarakat zaman ini mulai memikirkan kemampuan bahasa asing yang perlu mereka miliki sebagai modal dalam menghadapi globalisasi. Menurut Friedman (2014), ada dua syarat suatu negara siap menghadapi globalisasi yaitu Internet atau digitalisasi dan kemampuan berbahasa asing. Menurut jurnal yang ditulis oleh Tarigan (2013), salah satu bahasa asing yang telah mendunia adalah bahasa Mandarin karena pada umumnya dunia perekonomian dikuasai oleh orang Tionghoa. Hal ini dapat dilihat dari populasi orang Tionghoa yang tersebar di beberapa negara dan bersifat memonopoli bidang ekonomi. Tetapi bahasa Mandarin adalah satu bahasa asing yang cukup sulit dipelajari. Pada bahasa tersebut, terdapat huruf-huruf atau aksara yang membutuhkan keahlian khusus untuk dapat menulisnya. Menurut Hwat (2008), orang yang belum pernah mempelajari cara penulisan aksara Mandarin
akan beranggapan bahwa menulis aksara Mandarin sangatlah sulit sehingga cenderung tidak ingin belajar cara menulis aksara Mandarin.
Menurut hasil survey yang dilakukan CBI: Education and Skill Survey pada tahun 2012 yang dimuat di harian online kompas, bahasa Mandarin menduduki peringkat empat sebagai bahasa yang harus dipelajari karena merupakan bahasa resmi negara dengan perekonomian yang selalu bergerak dinamis dan memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia.
Saat ini pembelajaran bahasa Mandarin sudah mulai menggunakan teknologi, salah satunya adalah dengan memberikan simulasi dari penulisan aksara Mandarin. Namun teknologi tersebut masih terdapat masalah yaitu para peserta didik hanya bisa melihat tanpa bisa meniru bagaimana cara menulis aksara Mandarin tersebut. Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan solusi ideal untuk pembelajaran bahasa Mandarin khususnya untuk menulis aksara Mandarin dengan menggunakan fitur penyebaran atau broadcast ke seluruh layar peserta didik sehingga dapat diikuti secara langsung pada layar mereka masing-masing.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis memutuskan untuk melakukan pengembangan aplikasi web dengan merancang perangkat ajar bahasa Mandarin yang berfokus pada cara menulis aksara bahasa Mandarin. Sebagai tambahan, penulis juga menyertakan teknologi recognition yang memungkinkan computer dalam melacak huruf yang ditulis serta mengeluarkan informasi rinci mengenai aksara tersebut seperti arti dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, contoh penggunaan aksara bahasa Mandarin dalam sebuah kalimat serta langkah-langkah penulisan aksara Mandarin tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah rincian langkah yang dilakukan:
1. Studi Literatur
Melakukan studi kepustakaan untuk mencari dan mengumpulkan materi yang nantinya akan diterapkan dan disampaikan kepada pengguna aplikasi.
2. Analisis Kebutuhan Pengguna
Mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan survei berupa kuesioner dan wawancara tentang kebutuhan pengguna untuk digunakan dalam merancang aplikasi.
3. Perancangan Sistem
Merancang sistem yang akan digunakan oleh para pengajar dan pelajar bahasa Mandarin. Sistem didesain sesuai dengan kebutuhan pengguna yang telah didapat dari proses analisis kebutuhan pengguna. Perancangan dilakukan dengan detail sebagai berikut:
a. Menggunakan teknologi canvas dari HTML5.
b. Menghubungkan client-side HTML5 dengan teknologi server-side javascript yaitu Node.js.
c. Menggunakan teknologi Socket.io yang dapat melakukan broadcast layar ke client – client yang terkoneksi dengan server.
d. Perancangan sistem dengan menggunakan UML. 4. Implementasi Sistem
Mengimplementasikan sistem yang dibuat ke dalam aplikasi pembelajaran berbasis web, kemudian melakukan uji kelayakan pada aplikasi yang dibuat.
5. Analisa dan Pengolahan Data
Melakukan analisis dan pengolahan data berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara dari responden, kemudian menarik kesimpulan akhir.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Cara pengoperasian aplikasi1. User harus melakukan login pada aplikasi menggunakan username dan password yang sudah disediakan.
Gambar 3.1 Halaman Login
2. Apabila user login menggunakan akun tutor, maka halaman akan berpindah ke halaman tutor. Pada halaman tutor terdapat satu buah canvas yang dapat digunakan untuk menulis aksara bahasa Mandarin.
3. Apabila user login menggunakan akun student, maka halaman akan berpindah ke halaman student. Pada halaman student terdapat dua buah canvas dimana canvas pertama digunakan untuk menerima isi dari canvas tutor dan canvas kedua digunakan untuk menulis aksara bahasa Mandarin.
Gambar 3.3 Halaman Student Page
4. Setelah user menulis sebuah aksara bahasa Mandarin, maka user dapat melakukan recognition terhadap tulisan tersebut. Setelah user melakukan recognition, akan muncul sepuluh huruf yang paling mirip dengan tulisan yang ditulis oleh user pada canvas. Berikutnya user dapat memilih huruf mana yang diinginkan oleh user.
Gambar 3.4 Pengenalan Tulisan Mandarin di Canvas
5. Berdasarkan seluruh hasil yang ditampilkan, user dapat memilih huruf mana yang maksud oleh user. Setelah memilih huruf tersebut, user dapat
menampilkan urutan-urutan penulisan sehingga user dapat mempelajari bagaimana urutan-urutan dalam menulis huruf tersebut.
Gambar 3.5 Urutan Penulisan Sebuah Huruf Mandarin Evaluasi
Berdasarkan pada evaluasi yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner yang berisi 11 pertanyaan yang diberikan kepada 45 orang responden, didapat hasil sebagai berikut:
1. Menurut Anda, apakah User Interface aplikasi ini menarik?
Ga mbar 3.6 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 1
Tabel 3.1 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat menarik 26 58%
Menarik 15 33%
Cukup menarik 4 9%
Kurang menarik 0 0%
Tidak menarik 0 0%
2. Menurut Anda, apakah fitur menulis pada canvas sudah membantu Anda dalam menulis aksara Mandarin?
Gamba r 3.7 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 2
Tabel 3.2 Jawaban Pertanyaan Nomor 2 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat membantu 25 55%
Membantu 17 38%
Cukup membantu 3 7%
Kurang membantu 0 0%
Tidak membantu 0 0%
3. Menurut Anda, apakah fitur pencarian kata pada aplikasi sudah sesuai dengan huruf yang Anda tulis?
Ga mbar 3.8 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 3
Tabel 3.3 Jawaban Pertanyaan Nomor 3 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat sesuai 17 38%
Sesuai 19 42%
Cukup sesuai 8 18%
Kurang sesuai 1 2%
4. Menurut Anda apakah langkah-langkah penulisan yang dihasilkan membantu Anda dalam belajar?
Ga mbar 3.9 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 4
Tabel 3.4 Jawaban Pertanyaan Nomor 4 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat membantu 30 67%
Membantu 14 31%
Cukup membantu 1 2%
Kurang membantu 0 0%
5. Menurut Anda apakah fitur screen sharing yang disediakan pada aplikasi membantu Anda dalam melakukan kegiatan belajar mengajar?
Ga mbar 3.10 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 5
Tabel 3.5 Jawaban Pertanyaan Nomor 5 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat membantu 37 82%
Membantu 8 18%
Cukup membantu 0 0%
Kurang membantu 0 0%
6. Menurut Anda seberapa cepat pencarian huruf yang dilakukan oleh aplikasi kami?
Ga mbar 3.11 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 6
Tabel 3.6 Jawaban Pertanyaan Nomor 6 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat cepat 25 56%
Cepat 20 44%
Sedang 0 0%
Lambat 0 0%
7. Menurut Anda, apakah urutan-urutan penulisan huruf yang disediakan sudah tepat?
Ga mbar 3.12 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 7
Tabel 3.7 Jawaban Pertanyaan Nomor 7 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Tepat 44 98%
8. Menurut Anda apakah aplikasi ini cocok digunakan dalam perkuliahan?
Ga mbar 3.13 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 8
Tabel 3.8 Jawaban Pertanyaan Nomor 8 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat cocok 31 69%
Cocok 14 31%
Kurang cocok 0 0%
9. Seberapa mudah Anda menguasai penggunaan aplikasi ini?
Ga mbar 3.14 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 9
Tabel 3.9 Jawaban Pertanyaan Nomor 9 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat mudah 35 78%
Mudah 10 22%
Sulit 0 0%
Cukup sulit 0 0%
10.Apakah anda tertarik menggunakan aplikasi ini?
Ga mbar 3.15 Histogram Jawaban Pertanyaan Nomor 10
Tabel 3.10 Jawaban Pertanyaan Nomor 10 Jawaban Jumlah Responden Persentase
Sangat tertarik 21 47%
Tertarik 22 49%
Cukup tertarik 2 4%
Kurang tertarik 0 0%
11.Apakah ada saran atau komentar mengenai aplikasi ini?
Berdasarkan hasil yang diperoleh, responden menyatakan bahwa aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin ini sudah sangat baik dan dapat diterapkan di perkuliahan. Responden merasa bahwa aplikasi ini sangat membantu mahasiswa/pelajar khususnya yang baru mempelajari cara menulis aksara Mandarin.
Aplikasi sudah sangat mudah untuk digunakan karena user interface yang tergolong sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai cara menggunakan aplikasi ini. Namun, kebanyakan user merasa bahwa kosakata aksara Mandarin yang tersedia pada aplikasi ini masih kurang banyak dan perlu ditambahkan lagi. Dari berbagai komentar dan saran tersebut, responden merasa aplikasi ini sangat membantu baik bagi yang belum bisa menulis aksara bahasa Mandarin dan juga sebagai alat bantu ajar menulis aksara bahasa Mandarin.
Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa responden sudah merasa puas dengan aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin, baik dari segi user interface, kecepatan, ketepatan, maupun fitur-fitur yang ditawarkan serta fitur pendukung lainnya. Fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi sudah sangat membantu dalam pembelajaran cara menulis sebuah aksara bahasa Mandarin dan dalam kegiatan belajar mengajar. Aplikasi dinilai mudah digunakan dan responden sangat tertarik untuk menggunakannya. Tetapi masih terdapat saran untuk mengembangkan aplikasi dari segi kosakata yang dirasa masih kurang banyak sehingga perlu ditambahkan lagi.
SIMPULAN DAN SARAN
SimpulanBerdasarkan evaluasi, dapat diambil kesimpulan untuk aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin sebagai berikut:
1. Aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin ini dapat menjadi alternatif sarana pembelajaran bahasa bahasa Mandarin dan dapat memotivasi pengguna untuk mempelajari bahasa Mandarin.
2. Aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin ini dapat membantu para peserta didik dalam memahami langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menuliskan sebuah aksara Mandarin melalui fitur generate stroke serta menjawab permasalahan para pengajar yang mengalami kesulitan mengajar cara menulis sebuah aksara Mandarin.
3. Aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin ini dapat membantu para pengguna yang masih pemula untuk mempelajari cara penulisan aksara Mandarin melalui fitur recognize dan generate stroke.
Saran
Berdasarkan simpulan yang didapat, terdapat beberapa saran yang dipertimbangkan untuk pengembangan aplikasi selanjutnya yaitu:
1. Jumlah huruf yang dapat dideteksi oleh aplikasi perlu diperbanyak lagi sehingga dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih banyak.
2. Aplikasi ditambahkan fitur berupa latihan agar pelajar juga dapat menggunakan aplikasi di luar kelas.
3. Aplikasi ditambahkan fitur recognize per guratan sehingga tidak perlu menekan tombol lagi untuk mendeteksi aksara Mandarin yang ditulis.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, R. (2013). Ini 10 Bahasa Asing yang Berguna Dipelajari. Diakses Desember 7, 2014, dari Kompas Edukasi:
http://edukasi.kompas.com/read/2013/04/02/14411548/Ini.10.Bahasa.Asing.ya ng.Berguna.Dipelajari
Friedman, T. (2014). Daya Saing Kota dan Kabupaten di Indonesia Menyongsong Era ASEAN Economic Community. Diakses Oktober 10, 2014, dari Detik News: http://news.detik.com/read/2014/05/15/232231/2583396/727/daya- saing-kota-dan-kabupaten-di-indonesia-menyongsong-era-asean-economic-community?9922022
Hwat, T. T. (2008). Mandarin Modern Jilid 1. Depok: Puspa Swara.
Pratiwi, E. N., & Mahmudah, R. A. (2013). Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia Melalui Korelasi Input Penunjang Tenaga Kerja Dalam Menghadapi MEA 2015. Economics Development Analysis Journal.
Tarigan, C. A. (2013). Analisis Kata Penghubung He (和), Gen (跟) dan Yu (与) Dalam Kalimat Bahasa Mandarin. USU Institutional Repository.
RIWAYAT HIDUP
Erick Kurniawan lahir di kota Jakarta pada 11 Januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2015. Saat ini bekerja sebagai Subject Coordinator di Universitas Bina Nusantara. Penulis aktif di Software Laboratory Center sebagai Subject Coordinator.
Leo Andika lahir di kota Bekasi pada 17 Desember 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2015. Saat ini bekerja sebagai Subject Coordinator di Universitas Bina Nusantara. Penulis aktif di Software Laboratory Center sebagai Subject Coordinator.
Jean Karunadewi lahir di kota Jakarta pada 27 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2015. Saat ini bekerja sebagai Subject Coordinator di Universitas Bina Nusantara. Penulis aktif di Software Laboratory Center sebagai Subject Coordinator.