PANDUAN
PELAYANAN KEROHANIAN
DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
Disusun Oleh :
Unit Pembinaan Kerohanian
Rumah Sakit Islam Jemursari
Jl. Jemursari No. 51-57, Surabaya 60237
Telp. (031) 8471877-78, Fax. (031) 8414877
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI Nomor : JS.A.SKR.187.09.15
Tentang
PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
Bismillahirrohmaanirrohiim Direktur Rumah Sakit Islam Jemursari
Menimbang :
a;
Bahwa kebutuhan pasien di Rumah Sakit meliputi kebutuhan bio psiko sosio spiritual yang harus terintegrasi dan saling mendukung dalam proses pelayanan pasien di Rumah Sakit.b;
Bahwa agar pelaksanaan panduan dapat diterapkan, maka perludiatur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.
Mengingat :
a;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.b;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.c;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tentang Praktek Kedokteran.d;
Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakite;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 290 tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan kedokteranf;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medik.Memutuskan : Menetapkan :
Pertama : PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN DI RUMAH
SAKIT ISLAM JEMURSARI
Kedua : Surat Keputusan ini agar disosialisasikan kepada pelaksana untuk diketahui dan dilaksanakan.
Ketiga : Panduan akan dilakukan review setiap tiga tahun atau sewaktu-waktu bila ada perubahan.
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki sebagaimana mestinya bila terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Surabaya
Surabaya : 1 September 2015 Direktur,
Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD, Sp.JP (K)
Tembusan :
Visi
Rumah Sakit Islam Berstandar Internasional.
Misi
a;
Memberikan pelayanan jasa rumah sakit secara prima dan Islami menuju Standar Mutu Pelayanan Internasional dengan dilandasi prinsip kemitraanb;
Melaksanakan Manajemen Rumah Sakit berdasarkan Manajemen Syariah yang berstandar Internasionalc;
Membangun SDM Rumah Sakit yang profesional sesuai standar Internasional yang Islami dengan diiringi integritas yang tinggi dalam pelayanand;
Menyediakan sarana prasarana rumah sakit untuk mewujudkan implementasi pelayanan Islami dan berstandar Internasional.Direktur
RS Islam Jemursari
Keputusan Direktur
Nomor : JS.A.SKR.187.09.15 Tentang
Panduan Pelayanan Kerohanian di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya
Disusun oleh :
Unit Pembinaan Kerohanian
Dra. Anis Azizah
Disetujui oleh :
Wakil Direktur Umum dan Keuangan
Dra. Siti Yatimah, M.Kes
Ditetapkan oleh :
Direktur Utama RS Islam Jemursari
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhoNya Pelayanan Kerohanian di Rumah Sakit Islam Jemursari dapat dibuat. Panduan ini akan dijadikan panduan dalam segenap Struktural maupun pegawai RS Islam Jemursari dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu pada pasien.
Pada Kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Pelayanan Kerohanian di Rumah Sakit Islam Jemursari, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Islam jemursari.
Panduan ini akan terus mengalami perbaikan kedepan seiring dengan peningkatan pengetahuan Rumah Sakit terhadap kesehatan yang ada, sehingga kedepan masih perlu adanya perbaikan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Panduan ini, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah SWT.
Surabaya, 1 September 2015
Kepala Unit Pembinaan Kerohanian
DAFTAR ISI
Halaman
Cover
Surat Keputusan
Visi dan Misi I
Halaman persetujuan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II Ruang Lingkup 3
BAB III Tata Laksana 4
A; Proses Pelaksanaan Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien
B; Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien Anak Anak
C; Pelayanan Kerohanian bagi Pasien Persalinan dan Setelah Melahirkan
D; Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien Bayi/Neonatus
E; Pelayanan Kerohanian Pasien Icu / Iccu
F; Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien Pra Operasi dan Sesudah Operasi
G; Pelayanan Khusnul Khotimah (Tahap Terminal)
H; Pelayanan Kerohanian Pasien Non Muslim
I; Pelayanan Binroh Kepada Keluarga Pasien Yang Menjengguk
4 5 6 7 8 8 9 11 11 BAB IV Dokumentasi 9
BAB I
PENDAHULUAN
1; Kebutuhan Rohani adalah suatu kebutuhan yang berkenaan dengan aktifitas
keagamaan dan spritual.
2; Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Allah SWT serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
3; Spiritual adalah hal yang dianggap kejiwaan terkait makna, harapan, kualitas,
hubungan. Asas kesehatan spiritual adalah rasa keharmonisan saling kedekatan antar diri dengan orang lain, alam dan dengan kehidupan yang tertinggi. Religi dan spiritual saling berhubungan. Religi biasa berhubungan dengan “keadaan melakukan, praktik yang berkaitan dengan bentuk ibadah tertentu atau suatu ritual dalam beribadah”.
4; Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang
dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap adanya Tuhan dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat.
5; Petugas Bina Rohani adalah mereka yang mampu di dalam pemahaman,
pelaksana agama Islam bagi dirinya sendiri dan orang lain
6; Buku Doa dalam arti luas mencakup semua tulisan dan gambar tentang keagamaan yang
ditulis dan dilukiskan di atas bermacam - macam media seperti pada lembaran kertas dengan segala bentuknya bisa berupa gulungan, di lubangi dan diikat dengan atau dijilid
7; Pelayanan Rohani adalah memberikan terhadap kebutuhan rohani/ spiritual berkenaan
dengan aktiftas keagamaan.
8; Pelayanan Rohani Rutin adalah memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan rohani/ spiritual
berkenaan dengan aktifitas keagamaan secara teratur dan tidak berubah – ubah.
9; Pelayanan Rohani Insidensial adalah memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan rohani/
spiritual berkenaan dengan aktifitas keagamaan yang dilakukan hanya pada kesempatan atau waktu tertentu saja, tidak secara tetap atau tidak rutin.
BAB II
RUANG LINGKUP
Menurut ketetapan WHO yang baru ini orang bisa dikatakan sehat apabila mencakup 4 hal yaitu sehat secara fisik, sehat secara psikologis, sehat secara sosial dan sehat secara spiritual. Bimbingan rohani bagi pasien merupakan kegiatan yang di dalamnya terjadi proses bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di Rumah Sakit sebagai bentuk upaya kepedulian kepada mereka yang sedang mendapat ujian dari Allah SWT. Dalam kegiatan tersebut bagaimana seorang Petugas Bina Rohani dapat memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan hati kepada pasien dengan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar, tawakkal dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai Hamba Allah, dengan demikian akan membantu kualitas kesembuhan pasien secara holistik.
Terdapat dua macam bimbingan kerohanian di RS Islam Jemursari yaitu :
1; Pelayanan Kerohanian Rutin
Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Allah SWT pun semakin dekat. Seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan kecuali Sang Pencipta, sehingga pelayanan kerohanian yang diberikan secara rutin akan memberikan semangat untuk sembuh. Adapun pelayanan kerohanian secara rutin yaitu :
a; Kunjungan Petugas Bina Rohani secara berkala
Seseorang yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit sering kali membuat individu merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan pribadi. Kebiasaan hidup sehari-hari juga berubah, antara lain tidak dapat mengikuti kegiatan keagamaan secara rutin.
b; Bimbingan Rohani secara berkala dapat melengkapi kebutuhan spriritual pasien. Kegiatan ini sumber upaya membantu pasien sembuh dari penyakit, tabah menghadapi rasa sakit atau bahkan menghadapi kematian dengan tenang. Kegiatan ini menyangkut tata cara bersuci serta keikutsertaan pasien dan keluarganya dalam kegiatan ibadah.
2; Pelayanan Rohani Insidensial
Bimbingan Rohani memberikan pemenuhan pelayanan rohani kepada pasien,baik secara rutin maupun insidensial. Kegiatan yang insidensial dilakukan menjelang operasi/pembedahan, kelahiran anak, saat pasien kritis atau menjelang ajal/kematian. Pelayanan rohani secara insidensial antara lain sebagai berikut :
a; Bimbingan doa sebelum operasi
Seorang Petugas Bina Rohani akan memberikan pemenuhan atas kebutuhan spriritual bagi pasien tersebut karena dapat membantu membangkitkan semangat pasien menghadapi prosedur pembedahan / operasi tersebut
b; Persalinan / kelahiran
Persalinan merupakan saat yang monumental bagi seorang wanita. Pada saat melahirkan biasanya timbul reaksi alamiah yaitu perasaan cemas dan takut. Bila tidak segera diatasi akan menimbulkan kejang pada bagian otot panggul, sehingga bisa mempersulit persalinan. Kecemasan juga memperberat persepsi nyeri sehingga mempengaruhi penggunaan teknik koping dan menstimuli pelepasan aldosteron yang dapat meningkatkan reabsorbsi natrium dan air yang berakibat memperberat penurunan aktivitas miometrium.
Melihat pentingnya bimbingan rohani dalam menurunkan stressor ibu yang akan melahirkan,. Salah satu cara yang dapat dilakukan Petugas Bina Rohani untuk mempersiapkan psikologis pasien adalah melakukan pendekatan psikospiritual. Nilai nilai spiritual yang ditanamkan dapat memberikan kekuatan atau energi untuk beradaptasi.
c; Kondisi kritis/sakratul maut
Pasien terminal biasanya mengalami rasa depresi yang berat, perasaan marah akibat ketidakberdayaan dan keputusasaan. Semangat hidup pasien yang didiagnosa harapan sembuhnya tipis butuh dipersiapkan untuk menghadapi alam yang kekal. Fase sakaratul maut seringkali di sebutkan sebagai fase yang sangat berat dan menyakitkan sehingga kita diajarkan do’a untuk diringankan dalam fase sakaratul maut.
3; Faktor penting yang mempengaruhi spiritualitas seseorang adalah :
a; Tahap perkembangan
b; Peranan keluarga penting dalam perkembangan spiritual individu
c; Latar belakang etnik dan budaya
d; Pengalaman hidup sebelumnya
e; Krisis dan perubahan. Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalam spiritual seseorang. Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan dan bahkan kematian, khususnya pada pasien dengan penyakit terminal terpisah dari ikatan spiritual.
f; Isu moral terkait dengan terapi
Pada kebanyakan agama, proses penyembuhan dianggap sebagai cara Allah SWT untuk menunjukan kebesaran–Nya, walaupun ada juga agama yang menolak intervensi pengobatan
Tidak ada orang yang ingin menderita sakit dan semua orang sakit pasti menginginkan kesembuhan. Salah satu cara meningkatkan kesembuhan adalah dengan memberikan bimbingan kerohanian. Bimbingan kerohanian ternyata berdampak kepada peningkatan kesembuhan dan motivasi pasien. Bimbingan kerohanian merupakan pelengkap pengobatan dan pelayanan medis di rumah sakit.
Kebutuhan terhadap bimbingan kerohanian di RS Islam Jemursari diatur sebagai berikut :
1; Setiap pemberi pelayanan pasien di rumah sakit harus memahami bahwa kebutuhan kerohanian/spritual pasien adalah hak pasien yang tertuang dalam UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2; Setiap pemberi pelayanan dimana terdapat pasien dengan kondisi terminal dirumah sakit, mengetahui pentingnya spiritual bagi pasien dan keluarga .
3; Setiap pemberi pelayanan di rumah sakit khususnya perawat, memahami tata cara asesmen kebutuhan spiritual untuk pasien sesuai dengan agama yang dianut oleh pasien.
4; Setiap pemberi pelayanan di rumah sakit terutama perawat, harus mengetahui prosedur menghubungi rohaniawan sesuai agama yang dianut pasien.
BAB III TATA LAKSANA
A; Proses Pelaksanaan Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien
1;
Petugas melakukan pendataan pasien2;
Petugas melakukan identifikasi agama dan kepercayaan pasien3;
Petugas meminta informasi kepada perawat ruangan tentang keadaan umum pasien4;
Petugas akan memilah dan mendahulukan pasien baru atau pasien yang lebihmembutuhkan
5;
Petugas memasuki ruangan pasien dengan tenang dan sikap menarik sambil mengucapkan salam dan memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan dari Bina Rohani RS Islam Jemursari6;
Petugas melihat kondisi umum pasien untuk diberikan bimbingan, kalau kondisi memungkinkan dapat diberikan bimbingan langsung kepada pasien namun kalau kondisi pasien kurang memungkinkan, bimbingan dapat diberikan kepada keluarga pasien yang sedang menunggu7;
Petugas mengadakan dialog dengan pasien maupun dengan keluarga pasien, memberi motivasi untuk menerima kondisi sakit sebagai bentuk ujian dari Allah SWT, tetap optimis dan senantiasa berikhtiar berobat mencari kesembuhan8;
Petugas memberi bimbingan tentang tata cara shalat dan bersuci bagi orang yang sakit9;
Kepada pasien yang mengadu dan merintih, maka dikuatkan mentalnya dengan nasehat agar ia bersabar, menerima dengan ikhlas setiap penderitaan dengan dituntun atau dianjurkan untuk membaca do’a sebagai penguat mental :ههللالررففغغتهس
غ اله
م
ه يغظ
ف عهلغال
ل
ه وغحهل
ه وه
ل
ه وه
ة
ه ووقر
ل
و الف
ه
ف للالبف
ي
ي لعهلغال
م
ف يغظ
ف عهلغال
”Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Yang maha Tinggi dan Maha Agung”
ههلهالفل
ه
ل
و الف
ت
ه نغاله
ك
ه نهالحهبغس
ر
ي
غ نيالف
ت
ر نغك
ر
ن
ه مف
ن
ه يغم
ف لفالظ
و لال
”Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dhalim”.
10;
Memberikan buku saku tuntunan rohani bagi orang sakit (senyumlah walau anda sakit) kepada pasien baru yang dikunjungi dengan petunjuk agar membaca do’a do’a sesuai kebutuhan.11;
Diingatkan pula bahwa orang yang sakit sebaiknya berkeyakinan bahwa penyakit yang diberikan Allah SWT kepadanya merupakan rahmat yang besar. Dengan pikiran yang jernih, insya Allah kita akan dapat menemukan hikmah yang tersembunyi di balik semua jenis penyakit. Dengan penyakit itu, kita memperoleh keuntungan yaitu dosa-dosa kita akan diampuni Allah. Demikian juga dosa keluarga kita yang ikut direpotkan karenanya. Karena rasa sakit, kita akan menjadi semakin banyak mengingat Allah.Tidak ada kemuliaan melebihi kesediaan seseorang untuk mengingat Allah. Kedatangan anggota keluarga untuk menjenguk juga berkah yang besar untuk membangun keutuhan persaudaraan di antara mereka. Dengan sakit kita harus terus menerus secara khidmat memohon kepada Allah SWT agar diberikesabaran menghadapi penyakit dan segera diberi kesembuhan dengan memperbanyak membaca do’a :
النهبرس
غ ح
ه
هرللال
م
ه عغنفوه
ل
ف يغك
ف وهلغال
النهبوره
غ
غ رففغال
النهيغلهع
ه
الرربغص
ه
النهفووهتهوو
ن
ه يغملفس
غ مر
”Allah-lah yang Maha mencukupi keperluan kami. Dialah Yang Maha melindungi kami. Wahai Allah berikan kami kesabaran dan wafatkan kami sebagai orang-orang muslim”
م
و هرلولاله
ب
و ره
س
ف
النولال
ب
ه ه
ف ذ
غ مر
س
ف
أغبهلالغ
ف
ف ش
غ الف
ت
ه نغاله
ى ف
ف الش
و لال
ى
ه ف
ف الش
ه ل
ه
ل
و الف
ت
ه نغاله
ءرالف
ه ش
ف
ل
ه
رردفالغهير
الم
ر ق
ه س
ه
“Ya Allah, berikanlah kami kesembuhan. Engkau Maha Pemberi kesembuhan. Tiada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit lagi.”
12;
Petugas senantiasa menanamkan rasa optimisme kepada pasien bahwa dengan izin dan kehendak Allah SWTlah penyakit yang dia derita akan sembuh walau bagaimanapun keadaan sakitnya, karena Allah SWT maha Kuasa dan bahwa setiap penyakit akan ada obatnya, diingatkan hadist Nabi sbb :ب
ر يغص
ف يرالمه
م
ه لفس
غ م
ر لغال
ن
غ مف
ب
ب ص
ه نه
ل
ه وه
ب
ب ص
ه وه
ل
ه وه
م
م ه
ه
ل
ه وه
ن
ب زغح
ر
ل
ه وه
ى ذرأه
ل
ه وه
م
م غ
ه
ى توح
ه
ةرك
ه وغش
و لال
الههك
ر الش
ه ير
ل
و الف
رهفوكه
هرللال
الههبف
ن
غ مف
ه
ر اليهالط
ه خه
)
قفتم
هيلع
(
“Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah berupa kelelahan, sakit, kegundahan, kesedihan, gangguan maupun kegelisahan sekalipun hanya karena duri yang mengenainya melainkan Allah akan menghapus dosa-dosanya karenanya”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra.)
13; Dinasehatkan kepada para pasien agar menghilangkan segala pemikiran terhadap segala urusan yang ada di rumah, serahkan saja kepada keluarganya yang sehat untuk mengurusinya. Dengan demikian fikiran si pasien akan lebih tenang dan lebih membantu proses kecepatan sembuhnya.
14; Para pasien agar dinasehati tetap menetapi nasihat dan petunjuk dokter/perawat dalam hal pengobatan, makanan dan lain-lain.
15;
Petugas mendo'akan pasien agar cepat sembuh16;
Petugas menyampaikan bahwa pasien atau keluarganya dapat menghubungi Bina Rohani melalui perawat ruangan apabila memerlukan layanan rohani lebih lanjut ataumenerima kondisi sakit sebagai bentuk ujian dari Allah SWT, tetap optimis dan senantiasa berikhtiar berobat mencari kesembuhan dan tetap mengingatkan orang tua pasien untuk tetap menjalankan Sholat Fardlu dan juga berdo'a untuk kesembuhan putra putrinya.
C; Pelayanan Kerohanian bagi Pasien Persalinan dan Setelah Melahirkan
1; Kepada pasien yang akan menjalani persalinan petugas mendatangi pasien dan memberikan bimbingan rohani serta menuntunnya membaca do'a saat mengahadapi persalinan :
م
و هرللال
ل
ه
ل
ه هغس
ه
ل
و الف
المه
هرتهلغعهجه
ل
ر هغس
ه
ت
ه نغالهوه
الذهالف
ت
ه ئغش
ف
ل
ر عهجغته
ن
ه زغح
ر لغال
ب
ه عغص
و لال
لهغس
ه
“Wahai Allah, tiadalah suatu urusan itu mudah kecuali Engkaulah yang menjadikannya mudah, dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesedihan dan kesulitan menjadi persoalan yang mudah”.
2;
Pada pasien persalinan yang akan menjalani operasi dianjurkan untuk memperbanyak membaca do’a :النهبرس
غ ح
ه
هرللال
م
ه عغنفوه
ل
ف يغك
ف وهلغال
ى لهع
ه
ه
ف للال
وهته
النهلغك
و
”Allah-lah yang akan mencukupi (segala kebutuhan kami). Dialah Yang Maha `Melindungi. Hanya kepada Allah, kami menyerahkan diri”
3; Apabila kondisi masih memungkinkan pasien diberi bimbingan tata cara shalat dan bersuci sebelum persalinan berlangsung
4; Kepada pasien yang telah melahirkan petugas memberikan bimbingan rohani serta menyampaikan materi tentang kewajiban bagi dirinya dan putra putri yang telah dilahirkannya sbb :
a; Melakukan Mandi Wiladah yaitu mandi besar yang wajib dilaksanakan bagi ibu yang baru melahirkan dengan niat :
ت
ر يغوهنه
ل
ه س
غ غرلغال
ةفدهلهوفلغال
عففغرهلف
ث
ف د
ه ح
ه لغال
ر
ف بهك
غ لغ
ه ال
الض
ر رغفه
ه
ف لل
ى لهالعهته
“Saya niat mandi wiladah untuk menghilangkan hadast besar fardhu karena Allah SWT”
b; Menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua setelah kelahiran anaknya, antara lain :
1; Adzan dan iqomah pada kedua telinga anak yang baru dilahirkan
2; Membaca doa untuk bayi yang baru lahir :
ك
ه ذريغعفنر
ت
ف الم
ه لفك
ه بف
ه
ف للال
ة
ف موالتولال
ن
غ مف
ل
ي ك
ر
ن
ب الط
ه يغش
ه
ة
ب موالههوه
,
ن
غ مفوه
ل
ي ك
ر
ن
ف يغع
ه
ة
ب موله
.“kami mohon perlindungan kepada Allah untuk si bayi dengan menyebut kalam Allah yang sempurna, dari semua godaan setan,
binatang berbisa dan darisemua orang yang memandang rendah”.
3; Melakukan Tahniq, yaitu menggosok langit-langit (mulut bagian atas) dengan kurma yang sudah dilembutkan
4; Memberi ASI secara sempurna selama dua tahun dan sebaiknya sebelum ibu mulai menyusui bayinya, dianjurkan untuk senantiasa membaca doa anak sholeh :
م
و هرلللاله
ل
غ عهجغال
النهدهلهوغاله
ن
غ مف
ل
ف ه
غ اله
م
ف لغعفلغال
ر
ف يغخ
ه لغالوه
النهلغعهجغتهلهوه
م
غ ه
ر اليوالفوه
ن
غ مف
ل
ف ه
غ اله
ر
ف يغض
و لال
“Ya Allah jadikanlah anak-anak kami tergolong ahli ilmu pandai dan ahli kebaikan dan jangan engkau jadikan kami semua tergolong orang-orang ahli kedurhakaan”.
5; Mencukur rambut bayi dan mengeluarkan sedekah emas seberat rambut tersebut kepada orang-orang miskin.
6; Memberi nama putra putrinya dengan nama yang mengandung arti do’a atau harapan terbaik
7; Melaksanakan aqiqah pada hari ke tujuh, ke empat belas atau ke dua puluh satu setelah melahirkan
5; Bagi pasien yang keguguran atau bayinya meninggal disampaikan untuk tetap bersabar dan selalu berbaik sangka akan semua takdir yang Allah SWT berikan karena tidak satupun keputusan Allah SWT pada manusia yang tidak terkandung maksud di dalamnya. Tidak ada satupun penciptaan Allah SWT di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya yang diciptakanNya secara iseng tanpa tujuan. Semua ketetapan Allah SWT untuk manusia berupa kaya dan miskin, senang dan susah, sehat dan sakit adalah dengan maksud yang jelas.
6; Bagi pasien dengan kasus kandungan diberikan pembinaan kerohanian seperti materi diatas dan pesan untuk senantiasa menjaga kesehatannya
D; Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien Bayi/Neonatus
1; Apabila ada bayi yang baru dilahirkan, maka petugas mendampingi orang tua bayi untuk adzan dan iqomah pada kedua telinga bayi yang baru dilahirkan kemudian petugas dengan didampingi orang tua bayi membaca do’a bayi baru lahir :
ك
ه ذريغعفنر
ت
ف الم
ه لفك
ه بف
ه
ف للال
ة
ف موالتولال
ن
غ مف
ل
ي ك
ر
ن
ب الط
ه يغش
ه
ة
ب ممموالههوه
,
ن
غ مفوه
ل
ي ك
ر
ن
ف يغع
ه
ة
ب موله
.“Kami mohon perlindungan kepada Allah untuk si bayi dengan menyebut Kalam Allah yang sempurna, dari semua godaan setan, binatang berbisa dan dari semua orang yang memandang rendah”.
ن
ه الح
ه بغس
ر
هرللال
هللالءهالش
ه المهوه
”Maha Suci Allah apa saja yang dikehendaki Allah terjadilah”
م
و هرلولاله
ب
و ره
س
ف
النولال
ب
ه ه
ف ذ
غ مر
س
ف
أغبهلالغ
ف
ف ش
غ الف
ت
ه نغاله
ى ف
ف الش
و لال
ى
ه ف
ف الش
ه ل
ه
ل
و الف
ت
ه نغاله
ءرالف
ه ش
ف
ل
ه
رردفالغهير
الم
ر ق
ه س
ه
“Ya Allah, berikanlah kami kesembuhan. Engkau Maha Pemberi kesembuhan. Tiada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit lagi”.
E; Pelayanan Kerohanian Pasien Icu / Iccu
1;
Petugas melihat kondisi umum pasien untuk diberikan bimbingan, kalau kondisi memungkinkan dapat diberikan bimbingan langsung kepada pasien namun kalau kondisi pasien kurang memungkinkan bimbingan dapat diberikan kepada keluarga pasien2;
Apabila ada pasien yang tidak bisa diajak untuk berkomunikasi, maka petugas cukup untuk membacakan do'a3;
Apabila ada pasien dengan kondisi kritis dan membutuhkan perhatian, maka petugas memanggil keluarga pasien untuk mendampingi pasien dan memberi motivasi kepada keluarga pasien agar sabar dan tawakkal serta meminta kepada keluarga agar membimbingnya dengan kalimat tauhid atau talqin4;
Apabila pasien dalam kondisi kritis yang lama maka diajarkan untuk berdo’a dari Nabi Muhammad SAW ””Ya Allah, hidupkanlah dia jika hidup itu lebih baik baginya dan wafatkanlah dia bila wafat itu baik baginya (HR. Jamaah dari Anas)
F; Pelayanan Kerohanian Bagi Pasien Pra Operasi dan Sesudah Operasi Pra Operasi
1;
Petugas mengadakan dialog dengan pasien dan keluarganya, memberi bimbingan dan pemahaman tentang operasi, proses operasi secara umum, serta pada saat pelaksanaan operasi agar jangan gelisah, takut, bingung, pesimis, panik dll, akan tetapi harus optimis dalam ikhtiar berobat mencari kesembuhan.2;
Petugas memberi bimbingan tentang tata cara shalat bagi pasien yang akan menjalani operasi termasuk menjama’ taqdim sholat apabila telah tiba waktunya shalat dan dilakukan sebelum berangkat operasi namun jika waktu shalat belum tiba maka shalat dapat dijama’ ta’khir3;
Petugas memberi penjelasan dan pemahaman tentang tata cara bersuci dan tata cara shalat sebelum dan sesudah operasi4;
Mengajarkan dan mengingatkan untuk membaca do’a akan operasi :النهبرس
غ ح
ه
هرللال
م
ه عغنفوه
ل
ف يغك
ف وهلغال
ى لهع
ه
ه
ف للال
وهته
النهلغك
و
”Allah-lah yang akan mencukupi (segala kebutuhan kami). Dialah Yang Maha Melindungi. Hanya kepada Allah, kami menyerahkan diri”
ههللالررففغغتهس
غ اله
م
ه يغظ
ف عهلغال
ل
ه وغحهل
ه وه
ل
ه وه
ة
ه ووقر
ل
و الف
ه
ف للالبف
ي
ي لعهلغال
م
ف يغظ
ف عهلغال
”Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Yang maha Tinggi dan Maha Agung”
ههلهالفل
ه
ل
و الف
ت
ه نغاله
ك
ه نهالحهبغس
ر
ي
غ نيالف
ت
ر نغك
ر
ن
ه مف
ن
ه يغم
ف لفالظ
و لال
”Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dhalim”.
5; Kemudian pasien diberi nasehat dan penjelasan sehingga ia mengerti dan menyadari bahwa segala sesuatu itu adalah atas kehendak Allah, manusia hanya berikhtiar dan berdo’a
6; Kepada keluarga pasien diberi pemahaman tentang ikhtiar, operasi adalah salah satu upaya mencari kesembuhan dan keluarga diharapkan tidak panik, namun tetap memohon dan memperbanyak membaca do’a
النهبرس
غ ح
ه
هرللال
م
ه عغنفوه
ل
ف يغك
ف وهلغال
النهبوره
غ
غ رففغال
النهيغلهع
ه
الرربغص
ه
النهفووهتهوو
ن
ه يغملفس
غ مر
”Allah-lah yang Maha mencukupi keperluan kami. Dialah Yang Maha melindungi kami. Wahai Allah berikan kami kesabaran dan wafatkan kami sebagai orang-orang muslim”
م
و هرلولاله
ب
و ره
س
ف
النولال
ب
ه ه
ف ذ
غ مر
س
ف
أغبهلالغ
ف
ف ش
غ الف
ت
ه نغاله
ى ف
ف الش
و لال
ى
ه ف
ف الش
ه ل
ه
ل
و الف
ت
ه نغاله
ءرالف
ه ش
ف
ل
ه
رردفالغهير
الم
ر ق
ه س
ه
“Ya Allah, berikanlah kami kesembuhan. Engkau Maha Pemberi kesembuhan. Tiada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit lagi.”
Sesudah Operasi
1; Memberikan ucapan selamat dan motivasi syukur kepada pasien atas
kelancaran dan kemudahan proses operasi
2; Diingatkan kembali tata cara bersuci dan sholat setelah operasi
3; Pemantapan rohani selama dirumah sesuai dengan kondisi fisik pasien setelah operasi
G; PELAYANAN KHUSNUL KHOTIMAH (TAHAP TERMINAL)
“Sesungguhnya Fatimah putri Rasulullah SAW pada waktu (menjelang) wafatnya menghadap kiblat lalu berbantal tangan kanannya” (HR Ahmad dari Salman Ummu
Abi Raafi’)
4;
Keluarga pasien diajak membaca surah Yasin dan ayat ayat Alqur’an agar lebih tenang dan meringankan sakaratul maut.5;
Apabila pasien yang dalam kondisi sakaratul maut telah mampu mengucapkan laa ilaaha illallah sebagai kata katanya yang terakhir, maka kita tuntun dia terus menerus untuk mengucapkannya. Tetapi jika pasien belum mengucapkannnya atau sudah mengucapkan namun kata kata yang lain, maka petugas Bina Rohani dan keluarga pasien secara bergantian dapat menuntun pasien untuk mengucapkan laa ilaaha illallah di dekat telinganya agar dapat ditirukan pasien untuk mengucapkannya atau paling tidak dapat ditirukan pasien dalam hatinya. RasulullahSAW memberi pertanda bahwa seseorang yang mati dalam keadaan memeluk islam itu ialah bahwa kata katanya yang terakhir sebelum mati adalah kalimat tauhid, yaitu laa ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah) sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW sbb :
“Barangsiapa akhir bicaranya (sebelum mati) adalah laa ilaaha illallah maka ia akan masuk surga dan bimbinglah orang yang akan mati dengan mengucapkan laa ilaaha illallah” (HR. Muslim, Abu Dawud dan At Tirmidzi dari Sai’id Al Khudty)
6;
Apabila pasien mengalami kondisi kritis atau sakaratul maut yang lama, maka keluarga diajarkan do’a pasrah dari Rasulullah SAW :“Ya Allah hidupkanlah dia jika hidup itu lebih baik baginya dan wafatkanlah dia apabila wafat itu baik baginya” (HR Jama’ah dari Anas)
Dan do’a
وه
ت
ف وغمهلالغ
ت
ف الرهمهغ
ه
ى لهع
ه
هرنغعفاله
م
و هرلولاله
ت
ف الرهك
ه س
ه
ت
ف وغمهلالغ
”Wahai Allah, tolonglah dia atas kesengsaraan dan penderitaan (menjelang) kematian”.
7; Ketika pasien telah dipastikan oleh Dokter sudah meninggal dunia, petugas Bina Rohani menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa pasien telah berpulang ke Rahmatullah dan diajak bersama-sama membaca :
ه
ف لولفالنوالف
النوالفوه
ه
ف يغلهالف
ن
ه وغعرجفالره
,
م
و هرلولاله
ك
ه دهنغعف
ب
ر س
ف تهح
غ أه
ى تفبهيغص
ف مر
ى نفرغجفآجفه
الههيغفف
النهلغدفبغأهوه
الههبف
الرريغخه
الههنغمف
"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami kepadaNya akan kembali. Wahai Allah musibah ini adalah dariMu maka berilah pahala pada kami dalam musibah ini. Berilah ganti pada kami yang lebih baik dari padanya."
Jika pasien yang meninggal anak-anak maka membaca do’a :
م
و هرلولاله
هرلغعهجغال
الف
ر لهس
ه
وو
ل
ه الفررخهذه
هيغوهبه
“Wahai Allah, jadikan ia (si anak) sebagai simpanan dan kekayaan bagi kedua orang tuanya”
8; Apabila kondisi mata pasien yang meninggal belum terpejam, maka kita pejamkan matanya dengan dibacakan do’a dan menutupi jenazah dengan kain hibarah (kain bermotif)
9; Setelah kondisi keluarga pasien lebih tenang petugas akan membersihkan segala sesuatu yang masih menempel di tubuh pasien
10; Agar rangkaian jenazah dapat terurus dengan cepat, maka petugas Bina Rohani menawarkan atau memotivasi keluarga pasien agar jenazahnya dapat disucikan atau dimandikan di RS Islam Jemursari.
11; Petugas Bina Rohani mengisi form pelayanan khusnul khotimah (tahap terminal) setiap kali kedatangan, kemudian menyerahkan form tersebut ke perawat ruangan sebagai kelengkapan berkas rekam medis
H; PELAYANAN KEROHANIAN PASIEN NON MUSLIM
1; Menerima informasi identitas agama dan kepercayaan pasien dari petugas ruangan dan/atau melihat di dokumen rekam medis pasien, sebelum datang mengunjungi pasien
2; Menerima form permintaan bimbingan agama non muslim yang telah diisi dan ditandatangani oleh pasien/keluarga pasien
3;
Petugas menemui pasien dengan tenang dan sikap menarik yang empati dan memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan dari Bina Rohani RS Islam Jemursari, kepada pasien yang tidak beragama Islam hendaklah petugas Bina Rohani bijaksana dalam melayaninya, supaya petugas dapat menampakkan dan melahirkan sikap-sikap dan kata-kata yang menarik, yang menunjukkan bahwa ajaran Islam adalah amat balk, termasuk sikap terhadap pemeluk agama lain. Namun sudah barang tentu kesemuanya itu dengan cara-cara yang tidak menyinggung perasaanya dan tidak keluar dari ajaran agama Islam.4; Petugas melihat kondisi umum pasien, memberi motivasi untuk kesembuhannya
5; Petugas menjelaskan tentang layanan bina rohani bagi pasien non muslim dan keluarganya sbb :
a; RS Islam Jemursari tidak menyediakan rohaniawan non muslim, namun apabila pasien dan keluarga menghendaki adanya rohaniawan tersebut, dapat dihubungi oleh keluarga pasien untuk hadir di RS Islam Jemursari
b; Apabila rohaniawan non muslim yang diundang telah hadir di RS Islam Jemursari, maka bagi pasien non muslim diijinkan untuk membawa rohaniawan untuk melakukan bimbingan agama sesuai agama dan kepercayaannnya dengan syarat tidak menganggu pasien lain dan lingkungan RS Islam Jemursari, tidak berisik, tidak menimbulkan kegaduhan serta tidak menimbulkan polusi baik suara, udara maupun air.
6; Jika pasien/keluarganya dan petugas Bina Rohani telah menyetujui mendatangkan rohaniawan yang diinginkan, maka petugas Bina Rohani didampingi petugas ruangan memastikan bahwa prosesi keagamaan yang dilakukan tidak menganggu pasien lain dan lingkungan RS Islam Jemursari
7; Memberi teguran apabila prosesi keagamaan yang dilakukan menganggu pasien lain atau lingkungan RS Islam Jemursari
I; PELAYANAN BINROH KEPADA KELUARGA PASIEN YANG MENJENGGUK
1; Kepada keluarga pasien yang menjenguk, petugas Bina Rohani memberi arahan agar kelurga yang datang dengan sikap yang khidmat mendoakan kepada pasien semoga lekas sembuh, dengan kemampuan bahasanya masing-masing. Atau jika perlu petugas Bina Rohani yang membacakan doanya, para keluarga yang mengamininya, umpamanya membaca do'a :
م
و هرلولاله
ب
و ره
س
ف
النولال
ب
ه ه
ف ذ
غ مر
س
ف
أغبهلالغ
ف
ف ش
غ الف
ت
ه نغاله
ى ف
ف الش
و لال
ى
ه ف
ف الش
ه ل
ه
ل
و الف
ت
ه نغاله
ءرالف
ه ش
ف
ل
ه
رردفالغهير
الم
ر ق
ه س
ه
“Ya Allah, berikanlah kami kesembuhan. Engkau Maha Pemberi kesembuhan. Tiada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit lagi.”
2; Petugas Bina Rohani meyampaikan bahwa orang yang sakit sebaiknya berkeyakinan bahwa penyakit yang diberikan Allah SWT kepadanya merupakan rahmat yang besar. Dengan pikiran yang jernih, insya Allah kita akan dapat menemukan hikmah yang tersembunyi di balik semua jenis penyakit. Dengan penyakit itu, kita memperoleh keuntungan yaitu dosa-dosa kita akan diampuni Allah. Demikian juga dosa keluarga kita yang ikut direpotkan karenanya. Karena rasa sakit, kita akan menjadi semakin banyak mengingat Allah.Tidak ada kemuliaan melebihi kesediaan seseorang untuk mengingat Allah. Kedatangan anggota keluarga untuk menjenguk juga berkah yang besar untuk membangun keutuhan persaudaraan di antara mereka. Dengan sakit kita harus terus menerus secara khidmat memohon kepada Allah SWT agar diberi kesabaran menghadapi penyakit dan segera diberi kesembuhan Kepada keluarga yang diberi ijin untuk menunggu pasien, Petugas Bina Rohani perlu menyarankan agar keluarga menjaga pasien didasari atas keikhlasan dan kesabaran, karena hal tersebut termasuk ibadah, apalagi anak terhadap orang tuanya.
3; Jika pasien sudah dalam keadaan kritis, sudah tidak ada harapan untuk sembuh, petugas Bina Rohani menasehatkan kepada para keluarga yang menunggui, agar jangan panik dan bingung, akan tetapi agar bertawakkal berserah din kepada Allah sambil terus mendo'akan pasien
4; Perlu diingatkan pula kepada para keluarga yang menjenguk pasien, agar senantiasa menjaga ketenangan suasana, jangan bersuara keras, jangan gaduh dan jangan bergurau atau melakukan sesuatu yang akan mengganggu suasana/ketenangan pasien.
BAB IV DOKUMENTASI
Dokumen kebutuhan rohani/spiritual adalah :
a; Formulir Pelaksanaan Bimbingan Rohani
b; Formulir Permohonan Bimbingan Rohani Pasien Non Muslim
c; Formulir Pelayanan Khusnul Khotimah (Tahap Terminal)
FORM PERMOHONAN BIMBINGAN ROHANI PASIEN NON MUSLIM RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama :... Alamat : ...
Hubungan : Suami / Istri / Anak / Ayah / Ibu / ... Menerangkan bahwa pasien dengan :
Nama Pasien : ... Nama Ibu Kandung : ... No. ID / Registrasi : ... Agama : ...
1; Benar-benar membutuhkan bimbingan rohani yang sesuai dengan agama dan kepercayaan kami guna menunjang kesehatan spiritual pasien.
2; Memohon diperbolehkan mendatangkan rohaniawan kami di RS Islam Jemursari.
3; Bimbingan rohani ini akan kami laksanakan tanpa melanggar syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh RS Islam Jemursari.
Syarat dan ketentuan :
a; Pasien / keluarga pasien non muslim wajib mengisi form permohonan layanan bina rohani.
b; RS Islam Jemursari tidak menyediakan rohaniawan non muslim, tapi memperbolehkan mendatangkan rohaniawan yang sesuai agama / kepercayaan pasien dan keluarga pasien.
c; Rohaniawan non muslim disediakan oleh pasien dan keluarga pasien.
d; Apabila rohaniawannya sudah datang petugas Bina Rohani dan petugas Ruangan memastikan prosesi keagamaanya tidak mengganggu pasien dan lingkungan di RS Jemursari.
e; Layanan Bina Rohani bagi pasien non muslim berlangsung 1x24 jam.
Surabaya, ... Petugas
_____________________
Keluarga pasien
FORM PELAYANAN KHUSNUL KHOTIMAH (TAHAP TERMINAL) RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
Menerangkan bahwa pasien dengan :
Nama : ... Nomor Register : ... Alamat : ...
Telah mendapatkan pelayanan khusnul khotimah (tahap terminal) yang dilakukan pada : Hari, Tanggal : ... Pukul : ... Ruang : ... Surabaya, ... Petugas ________________________________
FORM PELAYANAN KHUSNUL KHOTIMAH (TAHAP TERMINAL) RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
Menerangkan bahwa pasien dengan :
Nama : ... Nomor Register : ... Alamat : ... Telah mendapatkan pelayanan khusnul khotimah (tahap terminal) yang dilakukan pada : Hari, Tanggal : ... Pukul : ... Ruang : ... Surabaya, ... Petugas ____________________________