• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Buku-Buku yang Diterbitkan oleh Buya H. Syaikhul Ikhwan. Buku Daftar Murid Buya H. Syaikhul Ikhwan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Buku-Buku yang Diterbitkan oleh Buya H. Syaikhul Ikhwan. Buku Daftar Murid Buya H. Syaikhul Ikhwan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

66

DAFTAR PUSTAKA

A. Arsip

Buku-Buku yang Diterbitkan oleh Buya H. Syaikhul Ikhwan. Buku Kerja MPR RI 1993.

Buku Daftar Murid Buya H. Syaikhul Ikhwan Ijazah Murid Dari Buya H. Syaikhul Ikhwan.

Kartu Tanda Anggota MPR RI Periode 1992-1997, Berdasarkan Keppres No.242/M Tahun 1992 Tanggal 19 September 1992.

Piagam Penghargaan Koordinasi Dakwah Islam Daerah Khusus Ibukota Jakarta, No 267/KODI-DKI/IX/1991

Sertifikat Pekan Orientasi Muballigh/Da’i Radio Siaran Non Pemerintah Dan RRI DKI Jakarta, No Wj/P.6/PS.02.2/5159/90.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2003 Pasal 1.

B. Buku

Abubakar Atjeh, (1985), Pengantar Ilmu Tareqat, Jalan Kenari: CV Rahmadani.

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Badri Yatim, (1997), Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Duski Samad, (2006), Kontinuitas Tarekat di Minangkabau, Padang: TMF Press.

Dudung Abdurrahman, (2007), Metodologi Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ar-rizz Media.

Elly M, Setiadi, (2001), Pengantar Sosiologi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(2)

Enung K Rukiati, Fenti Hikmah Wati, (2006), Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: Pustaka Setia.

Hellius Syamsuddin, (2007), Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Ombak.

Hasbullah, (1996), Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Gerakan Zaman, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

H. Syaikhul Ikhwan, (2013), Tarekat Naqsyabandiyah, Surau AL Amin, Simp 3: Design Rio Fazacom.

Kuntowijoyo, (2003), Metodologi Sejarah Yogyakarta: PT Tiara Wacana. Kamal, Tamrin, (2005), Purifikasi Ajaran Islam Pada Masyarakat

Minangkabau, Padang: Angkasa Raya Padang Anggota IKAPI

Musrifah Sunanto, (2005), Sejarah Peradaban Islam Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rosleny Marliani, (2015), Psikologi Perkembangan, Bandung: CV Pustaka Setia

Mestika Zed, (1995), Metodologi Sejarah, Jakarta: Bumi Aksara.

Rusli Ris’an, (2014), Pembaharuan Pemikiran Modern Dalam Islam, Jakarta: Rajawali Pers.

Rudi Sufi, Muhammad Nazir Zulfa, (1997), Peranan Tokoh Agama Dalam Pejuangan Kemerdekaan 1954-1950 di Aceh, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Sokhi Huda, (2008), Tasawuf Kultural Fenomena Shalawat Wahidiyah, Yoqyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang.

Tatang S, (2012), Ilmu Pendidikan, Bandung: CV. Pustaka Setia.

Zaprulkhan, (2016), Ilmu Tasawuf sebuah kajian tematik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Zakiyah Daradjat Dkk, (1984), Agama Islam, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Bulan Bintang.

Zuhairini, Dkk, (2013), Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara. .

(3)

Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1982/1983.

Sartono Kartodirjo, (1993), Pendekatan Ilmu Sosial Dalam MetodologiSejarah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Helmawati, Pendidikan Keluarga: Teoritis dan Praktis, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Martin Van Bruinessen, (1992), Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia, Bandung: Penerbit Mizan Anggota IKAPI.

C. Skripsi

Abdul Hamid, (2000) “Eksistensi Tareqat Naqsabandiyah di Kenagarian Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti”, Skripsi (Padang: Institut Agama Islam Negeri).

Ahmad Hamidin, (2011) “Peranan Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah

Darussalam Tsalis Rao dalam Mengembangkan Tareqat

Naqsabandiyah di Kenagarian Taruang – Taruang Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman (tinjauan historis)”.Skripsi (Padang: Institut Agama Islam Negeri).

Fitmawati, (2003) “Tareqat Naqsabandiyah dan Fenomenanya Terhadap Masyarakat Lubuak Landua”, Skripsi (Padang: Institut Agama Islam Negeri).

Yose Hendra, (2009) “Dinamika Sufi Tareqat Naqsabandiyah di Kota Padang (1984-2008)”, Skripsi ( Padang: Institut Agama Islam Negeri).

Asmanita, (2012) “Biografi Syekh Mudo Abdurrahman Mahsyaf di Durian Tibarau Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman (1970-2011)”,

Skripsi (Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat).

Fitri Yeni, (2012) “Syech Mustafa Kamal Tokoh Ulama di Lubuak Landua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat (1980-2011)”, Skripsi (Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat).

(4)

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

A. Wawancara dengan Buya Syaikhul Ikhwan 1. Kapan dan dimana bapak dilahirkan ?

2. Berapa orang bapak bersaudara dan bapak anak keberapa ? 3. Bagaimana keseharian bapak ketika masih kecil ?

4. Siapa saja teman yang biasa menemani bapak diwaktu masih kecil ? 5. Dimanakah bapak mendapatkan pendidikan baik itu pendidikan SD,

SMP, SMA dan perguruan tinggi ?

6. Siapa nama istri bapak, kapan dan dimana ia dilahirkan ?

7. Berapa orang anak bapak, kapan dan dimana ia dilahirkan dan apa pekerjaan mereka sekarang ?

8. Semenjak kapan bapak tertarik masuk ke dunia politik ?

9. Apa latar belakang bapak tertarik untuk masuk ke dunia politik, dan bergabung dengan partai PPP sehingga bapak bisa menjadi anggota MPR-RI pada tahun 1992-1997 ?

10. Apa alasan bapak keluar dari dunia politik tersebut ?

11. Selain berdakwah apa saja pekerjaan yang pernah bapak tekuni ? 12. Bagaimana sejarah berdirinya tarekat Naqsyabandiyah ini?

13. Bagaimana latar belakang keterlibatan bapak dalam mengajarkan pembaharuan ajaran islam ini melalui tarekat Naqsybandiyah di Kampung Dalam Kecamatan Kinali ?

(5)

14. Semenjak kapan bapak tertarik dengan ajaran Tarekat Naqsyabandiyah? 15. Apa yang menyebabkan hati bapak untuk melakukan pembaharuan ajaran islam melalui Tarekat Naqsyabandiyah pada masyarakat Kampung Dalam Kecamatan Kinali, sehingga meninggalkan karir politik bapak ?

16. Semenjak kapan bapak mengajarkan Tarekat Naqsyabandiyah di Kampung Dalam ini ?

17. Bagaimana cara bapak mengembangkan Tarekat Naqsyabandiyah agar tetap berkembang ditengah-tengah masyarakat ?

18. Apakah ada di luar Pasaman Barat bapak melakukan dakwah ?

19. Apa keunikan Tarekat dan Tasawuf yang bapak ajarkan, dan apa ciri khas yang membedakanya dari yang lainnya ?

20. Apa saja jenis-jenis ajaran yang bapak kembangkan ?

21. Bagaimana peranan bapak dalam pengembangan Tarekat ini ?

22. Bagaimana perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah dari tahun 1993 sampai 2015 yang bapak pimpin ?

23. Apa kendala yang pernah bapak temui dalam pengembangan Tarekat ini ?

24. Apakah ada organisasi lain yang bapak tekuni selain melakukan dakwah mengembangkan Tarekat ?

25. Apa jabatan bapak di organisasi tersebut ?

26. Mengapa letak mesjid yang dijadikan tempat Tarekat berada di Kampung Dalam Kecamatan Kinali ?

(6)

27. Apa alasan bapak mengembangkan Tarekat sehingga bapak meninggalkan Karir politik ?

28. Berapa luas tanah tempat mendirikan mesjid untuk Tarekat ?

29. Berapa luas bangunan masjid yang di pakai untuk mengajarkan Tarekat Naqsyabandiyah ?

30. Tanah siapa yang di pakai untuk pembangunan masjid ini ?

B. Wawancara dengan Kerabat atau Keluarga Buya Syaikhul Ikhwan 1. Kapan dan dimana Buya Syaikhul Ikhwan dilahirkan ?

2. Berapa orangkah Buya Syaikhul Ikhwan bersaudara dan bapak anak keberapa ?

3. Bagaimana keseharian Buya Syaikhul Ikhwan ketika masih kecil ? 4. Dimanakah Buya Syaikhul Ikhwan mendapatkan pendidikan SD,

SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi ?

5. Kapan Buya Syaikhul Ikhwan menikah dan bagaimana perjalanan hubungan beliau sehingga bisa menikah dengan Istri beliau saat ini ? 6. Siapa nama istri Buya Syaikhul Ikhwan ?

7. Berapa orangkah anak Buya Syaikhul Ikhwan, dimana dan kapan mereka dilahirkan dan apa pekerjaan mereka sekarang ?

8. Kapan Buya Syaikhul Ikhwan diangkat menjadi seorang Buya di Kampung Dalam Kecamatan Kinali ?

9. Apa saja yang dilakukan Buya Syaikhul Ikhwan selama menjadi seorang ulama di Kampung Dalam ?

(7)

10. Mengapa Buya Syaikhul Ikhwan yang diangkat menjadi seorang Buya diantara saudaranya yang lain ?

11. Apa kelebihan Buya Syaikhul Ikhwan dari saudaranya yang lain ? 12. Bagaimana hubungan Buya Syaikhul Ikhwan dengan saudaranya yang

lain?

13. Kemana saja Buya Syaikhul Ikhwan melakukan penyebaran ajaran Tarekat Naqsyabandiyah ini ?

14. Apa bedanya Tarekat dan Tasawuf yang diajarkan Buya Syaikhul Ikhwan sama tempat yang lain ?

15. Sebagai keluarga Buya Syaikhul Ikhwan bagaimana pandangan dan pendapat Bapak/ibu terhadap Buya Syaikhul Ikhwan sebagai seorang ulama di Kampung Dalam ?

16. Bagaimana peranan Buya Syaikhul Ikhwan dalam mengembangkan Tarekat ini ?

C. Wawancara dengan Teman Buya Syaikhul Ikhwan Sewaktu di Partai Politik

1. Siapa Buya Syaikhul IKhwan yang bapak/ibu ketahui ? 2. Bagaimana kehidupan agamanya ketika di partai politik ?

3. Kenapa Buya Syaikhul Ikhwan tidak mau lagi berkarir di dunia politik ? 4. Semenjak kapan yang bapak/ibu ketahui Buya Syaikhul Ikhwan tertarik

(8)

5. Hal apa saja yang bapak/ibu ketahui tentang Buya Syaikhul Ikhwan sehingga beliau meninggalkan karir politiknya dan terjun ke penyiaran ajaran Islam ?

D. Wawancara dengan Masyarakat Umum

1. Siapakah Buya Syaikhul Ikhwan yang bapak/ibu ketahui ?

2. Bagaimana latar belakang keluarga, tentang orang tuanya, saudara-saudaranya ?

3. Bagaimana masa kecil Buya Syaikhul Ikhwan ?

4. Bagaimana latar belakang pendidikan Buya Syaikhul Ikwan ? 5. Bagaimana watak dan kepribadian Buya Syaikhul Ikhwan ? 6. Kapan dan dengan siapa Buya Syaikhul Ikhwan menikah ? 7. Bagaimana lingkungan keluarga Buya Syaikhul Ikhwan ?

8. Bagaimana hubungan Buya Syaikhul Ikhwan dengan masyarakat di Kampung Dalam dan sekitarnya ?

9. Bagaimana keseharian Buya Syaikhul Ikhwan yang Bapak/ibu ketahui ? 10. Apakah bapak/ibu menerima pembaharuan ajaran islam ini melalui Tarekat Naqsyabandiyah yang di kembangkan oleh Buya Syaikhul Ikhwan ?

11. Bagaimana dakwah yang dilakukan Buya Syaikhul Ikhwan ?

12. Apa saja aktifitas agama yang dilakukan Buya Syaikhul Ikhwan di Kampung Dalam Kecamatan Kinali ?

13. Menurut pandangan bapak/ibu bagaimana sosok Buya Syaikhul Ikhwan ini?

(9)

14. Bagaimana respon bapak/ibu tentang pembaharuan ajaran islam yang dilakukan oleh Buya Syaikhul Ikhwan melalui Tarekat Naqsyabandiyah di Kampung Dalam ini ?

E. Wawancara dengan Masyarakat yang Pernah Melakukan Pengajian Tasawuf, Tarekat/Suluk dengan Buya Syaikhul Ikhwan.

1. Siapakah Buya Syaikhul Ikhwan yang Bapak/ibu ketahui dahulu dan sekarang ?

2. Mengapa Bapak/ibu tertarik untuk belajar tasawuf, Tarekat/suluk disini?

3. Dari mana saja murid Buya Syaikhul Ikhwan yang bapak/ibu ketahui ? 4. Apa kelebihan melakukan Tarekat/suluk disini ?

5. Bagaimana keseharian Buya Syaikhul Ikhwan ? 6. Pada hari apa saja melakukan Tarekat/suluk disini ?

7. Apakah ada larangan dalam melakukan Tarekat/suluk disini ?

8. Menurut pandangan bapak/ibu bagaimana Buya Syaikhul Ikhwan sebagai seorang ulama ?

F. Wawancara dengan Murid-murid Tarekat Naqsyabandiyah 1. Sejauh mana bapak/ibu mengenal Buya Syaikhul Ikhwan ?

2. Bagaimana keseharian Buya Syaikhul Ikhwan yang bapak/ibu ketahui ? 3. Bagaimana hubungan Buya Syaikhul Ikhwan dengan guru dan

murid-murid disini ?

4. Sejauh mana perkembangan Tarekat Naqsyandiyah yang di pimpin oleh Buya Syaikhul Ikhwan yang bapak/ibu ketahui ?

(10)

5. Apa-apa saja yang di ajarkan oleh Buya Syaikhul Ikhwan selama melakukan Tarekat/suluk disini ?

(11)

LAMPIRAN 2

DAFTAR NAMA INFORMAN

NO Nama Umur Pekerjaan Alamat Tanggal Wawancara 1 Syaikhul Ikhwan 74 Pimpinan Tarekat Naqsyabandiyah Kampung Dalam 09/03/2018 2 Zalmi Satria 47 PNS Kampung Dalam 22/07/2018 3 Baharuddin 76 Anggota Dewan Simpang

Ampek 10/03/2018

4 Asril 54 PNS Kinali 18/03/2018

5 Ali Umar 88 Tani Silambau 23/07/2018 6 Amri Ishaq 57 Mubalih Kinali 17/03/2018 7 Sarwatun 75 Ibu Rumah

Tangga Kinali 16/03/2018 8 Mustafa Kamal 61 Ulama/Dakwah Lubuak Landua 15/03/2018 9 Wirna

Tanjung 60 Guru Agama

Lubuak

Landua 15/03/2018 10 Samsinar 68 Ibu Rumah

Tangga

Lubuak

Landua 15/03/2018 11 M. Amin 22 Wiraswasta Kampung

Dalam 04/05/2018 12 Gusnifar 40 PNS/Tokoh

Adat Kinali 13/03/2018 13 Nursina 80 Ibu Rumah

Tangga

Kampung

Dalam 22/07/2018 14 Ismail 33 Wiraswasta Kubu Aru 12/03/2018 15

Bahar Tuanku

Karim

49 Ulama/Dakwah Kubu Aru 12/03/2018

16 Dawar 71 Ulama/Dakwah Kinali 13/03/2018

17 Darna 57 Ibu Rumah

Tangga

Kampung

Dalam 12/03/2018 18 Yurnalis 60 Ibu Rumah

Tangga

Kampung

(12)

NO Nama Umur Pekerjaan Alamat Tanggal Wawancara 19 Husni 62 Pimpinan Wirid

Yasin Pasaman

Lubuak

Landua 10/03/2018

20 Emzita 58 PNS Kinali 18/03/2018

21 Syukur 53 Wiraswasta Kinali 13/03/2018

22 Nurbaya 64 Tani Kinali 17/03/2018

23 Murniati 61 Tani Kinali 17/03/2018

24 Abdul

Gafur 66 Tani Kinali 17/03/2018

25 Muslim 60 Wiraswasta Lubuak

Landua 10/032018 27 Labay

Nusir 70 Ulama

Lubuak

Landua 10/03/2018 28 Samsir 65 Wiraswasta Kampung

Dalam 16/03/2018 29 Sari

Baguno 60 Tani

Kampung

Dalam 18/03/2018

30 Tamar 68 Ibu Rumah

Tangga Kampung Dalam 12/03/2018 31 Subang Bagelang 66 Tani Kampung Dalam 17/03/2018 32 Ahmad Dawar 53 Tani Kampung Dalam 17/03/2018 33 Bhayar 61 Wiraswasta Kinali 09/03/2018 34 Sarimah 62 Ibu Rumah

Tangga

Kampung

Dalam 09/03/2018s 35 Liyarni 53 Ibu Rumah

(13)

LAMPIRAN 3

ARSIP

Gambar: Buku kerja anggota MPR-RI periode 1992-1997

(14)

LAMPIRAN 4

DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto 1. Buya Syaikhul Ikhwan, diambil pada saat wawancara pada tanggal Maret 2018 di Kampung Dalam.

Foto 2. Buya Syaikhul Ikhwan, diambil pada saat wawancara pada tanggal 9 Maret 2018 di Kampung Dalam.

(15)

Foto 3. Istri Buya Syaikhul, diambil saat wawancara pada tanggal 22 Juli 2018 di Kampung Dalam

Foto 4. Teman politik Syaikhul Ikhwan, diambil padaa saat wawancara pada tanggal 10 Maret 2018 di Simpang Ampek.

(16)

Foto 5. Tempat murid Tarekat Naqsyabandiyah melakukan zikir selama suluk, diambil pada tanggal 4 Mei 2018 di Surau AL-Amin Kampung Dalam.

Foto 6. Murid Tarekat Naqsyabandiyah sedang melaksanakan sholat sunat, diambil pada tanggal 4 Mei 2018 di Surau AL-Amin Kampung Dalam.

(17)

Foto 7. Tokoh Adat Kecamatan Kinali, diambil pada saat wawancara pada tanggal 13 Maret 2018 di Kinali.

Foto 8. Masyarakat Umum, diambil pada saat wawancara pada tanggal 18 Maret 2018 di Kinali.

(18)

Foto 9. Adik Kandung Buya Syaikhul Ikhwan, diambil pada saat wawancara pada tanggal 10 Maret 2018 di Lubuak Landua

Foto 10. Murid Tarekat Naqsyabandiyah, diambil pada saat wawancara pada tanggal 12 Maret 2018 di Kubu Aru.

(19)

Foto 11. Murid Tarekat Naqsyabandiyah, diambil pada saat wawancara pada tanggal 13 Maret 2018 di Kinali.

Foto 12. Kakak kandung Buya Syaikhul Ikhwan, diambil pada saat wawancara pada tanggal 16 Maret 2018 di Kinali.

(20)

Foto 13. Adik Kandung Buya Syaikhul Ikhwan, diambil pada saat wawancara pada tanggal 15 Maret 2018 di Lubuak Landua.

Foto 14. Murid yang sedang melakukan suluk ditempat Buya Syaikhul Ikhwan, diambil pada saat wawancara pada tanggal 22 Juli 2018 di Kampung Dalam

(21)

Foto 15. Masyarakat dan teman politik Syaikhul Ikhwan, diambil pada saat wawancara pada tanggal 18 Maret 2018 di Kinali.

Foto 16. Teman Syaikhul Ikhwan sewaktu kecil, diambil saat wawancara pada tanggal 23 Juli 2018 di Silambau.

(22)

Foto 17. Syekh H. Abdul Majid Lubuak Landua dengan H. Syaikhul Ikhwan, diambil pada 6 februari 2018 di Kampung Dalam.

Foto 18. Surau atau Masjid tempat melakukan ajaran Tarekat Naqsyabandiyah, diambil pada tanggal 6 Februari 2018 di Kampung Dalam.

Gambar

Foto 1. Buya Syaikhul Ikhwan, diambil pada saat wawancara pada tanggal Maret               2018 di Kampung Dalam
Foto 3. Istri Buya Syaikhul, diambil saat wawancara pada tanggal 22 Juli 2018 di              Kampung Dalam
Foto 5. Tempat murid Tarekat Naqsyabandiyah melakukan zikir selama suluk,             diambil pada tanggal 4 Mei 2018 di Surau AL-Amin Kampung Dalam
Foto 8. Masyarakat Umum, diambil pada saat wawancara pada tanggal 18 Maret             2018 di Kinali
+6

Referensi

Dokumen terkait