• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. Path merupakan aplikasi media sosial yang memungkinkan. penggunanya berbagi pesan, gambar atau video pada smartphone berbasis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI LOKASI. Path merupakan aplikasi media sosial yang memungkinkan. penggunanya berbagi pesan, gambar atau video pada smartphone berbasis"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

93

A. SEJARAH BERDIRINYA PATH

Path merupakan aplikasi media sosial yang memungkinkan penggunanya berbagi pesan, gambar atau video pada smartphone berbasis Android, windows phone atau iOs. Path memiilik visi untuk membuat sebuah jurnal interaktif yang berkualitas tinggi dan penggunanya merasa nyaman untuk berkontribusi setiap waktu.

Ide mendirikan Path berkisah pada Dave Morin yang tumbuh besar di sebuah kota kecil, kemudian tinggal berjauhan dengan keluarganya. Pada saat itu, dia memikirkan bagaimana teknologi bisa membantunya agar bisa tetap dekat dengan keluarga. Path ditujukan sebagai jejaring sosial yang fokus untuk menghubungkan keluarga dan orang dekat saja. Menurut Dave, jejaring sosial ini fokus utamanya adalah pada keluarga. Tidak ada jejaring sosial lain yang prioritas utamanya adalah keluarga. Fokusnya adalah terhubung pada orang yang dekat dengan pengguna, di manapun mereka berada.116

Ia mendirikan perusahaan dengan visi meningkatkan kebahagiaan manusia melalui teknologi. Misi Path adalah membuat jejaring sosial yang lebih pribadi. Dengan pengalaman premium, penghargaan desain pemenang, dan fokus

116 http://inet.detik.com/read/2014/04/22/093325/2561520/398/cerita-di-balik-kelahiran-path diakses

(2)

yang intens pada kualitas, Path melayani jutaan orang setiap hari di seluruh dunia.117

Awalnya para pendiri Path menghadirkan Path hanya untuk perangkat iOS dan sebuah situs. Tak disangka, animo masyarakat ternyata sangat positif sehingga Path hadir untuk perangkat berbasis Android. Path dapat digunakan di iPhone, iPad, iPod Touch, dan semua perangkat Android.118

B. PROFIL PENDIRI PATH

1. Dave Morin

Dave Morin adalah sosok utama dibalik terlahirnya Path. Dave yang kini menjabat sebagai CEO dan co-founder Path, dikenal sebagai mantan pegawai Apple dan Facebook. Pada awal karirnya Dave bergabung di Apple pada tahun 2003 di divisi marketing. Akan tetapi, Dave hanya bertahan selama 3 tahun bekerja di Apple. Pada tahun 2006, Dave memutuskan untuk keluar dan meniti karir di Facebook sebagai Senior Platform Manager. Dave berprestasi dan turut andil dalam pengembangan Facebook Platform yaitu sebuah software environment yang memungkinkan para pengembang membuat aplikasi di Facebook.

Dave juga ikut mangembangkan Facebook Connect, sebuah aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna sehingga mereka dapat tetap terhubung

117 http://davemorin.com/about diakses pada 27 Agustus 2015 pukul 15.08 WIB.

118 http://tekno.liputan6.com/read/762962/siapa-sosok-di-balik-lahirnya-jejaring-sosial-path diakses

(3)

dengan data profil dan kredensial otentikasi ke situs eksternal. Pada tahun 2010, Dave memutuskan untuk meningalkan jejaring sosial tersebut dan bertekad untuk mandiri.

Pada tahun yang sama, Dave bertemu dengan dengan dua rekannya pengembang perangkat lunak yaitu Shawn Fanning dan Dustin Mierau. Dengan penggalangan dana dari ketiga pendiri dan hal tersebut mampu menarik beberapa donator di antaranya Ron Conway, Paul Buchheit, Ashton Kutcher, dll. Pada bulan februari 2011, perusahaan ini berhasil menggalang dana sebesar $8.5 juta untuk modal dasar yang berasal dari Kleiner Perkins Caufield & Byers dan Index Ventures serta Digital Garage dari Jepang. Setelah memiliki modal yang cukup, pada bulan November 2010 mereka mendirikan jejaring sosial Path. Dan nama Dave Morin yang paling menonjol, Dave lalu didapuk menjadi CEO Path.

Dave adalah seorang pengusaha dan investor. Dave tertarik pada kewirausahaan, teknologi, budaya, desain, alam dan meningkatkan masyarakat. Dave lahir pada 14 Oktober 1980 dan dibesarkan di Montana di mana ia menduduki satu dari peringkat teratas pembalab ski downhill di Amerika. Dave tinggal di San Fancisco Bay Area bersama istri, Brit Morin dan seorang anak Ansel. Selain menjabat sebagai CEO Path, Dave juga menjabat sebagai Dewan Direksi Eventbrite dan Dewan Direksi dua Organisasi Nirlaba, Asosiasi Ski, Snowboard Association, dan San Francisco

(4)

Museum of Modern Art. Dave meraih gelar Sarjana Ekonomi dari University of Colorado di Boulder.

Sepanjang karirnya, Dave berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi, diantaranya 100 Orang Paling Kreatif dari Fast Company pada tahun 2009, TechFellow Award dari situs teknologi TechCrunch dan Founders Fund pada tahun 2010, serta 30 Enterpreneur Muda Terbaik di Bidang Teknologi dari Bloomberg Businessweek di tahun 2011. Selain itu, Dave juga kerap menjadi pembicara di beberapa universitas ternama dunia, konferensi, dan panel-panel di seluruh dunia, termasuk ajang South by Southwest, Future of Web Apps, Web 2.0 Summit, Fast Company Innovation Uncensored, Le Web, Stanford, MIT, dan University of Colorado di Boulder. Dave juga dikenal sangat dermawan dan menyumbangkan penghasilannya untuk donasi air minum bersih di Negara berkembang.

2. Shawn Fanning

Shawn Fanning lahir pada 12 November 1980. Ia adalah seorang programmer komputer Amerika, pengusaha serial dan investor. Ia mengembangkan Napster, salah satu platform popular pertama berbagi file “peer-to-peer” (P2P) pada tahun 1998. Shawn Fanning pun tampil pada majalah Time seiring dengan popularitas Napster yang berkembang luas. Situs di awal inkarnasi bebas P2P yang ditutup pada tahun 2001 setelah gagalnya banding perusahaan dari perintah pengadilan yang muncul dari terdorongnya berbagi illegal materi hak cipta. Setelah keterlibatannya

(5)

dengan Napster, ia bergabung, dan diinvestasikan dalam, sejumlah perusahaan startup teknologi tahap awal.

Pada 2003, Shawn membuka perusahaan baru, Snocap, bersama Jordan Mendekson (Napster’s Chief Architect) dan Ron Conway. Perusahaan ini bercita-cita untuk menjadi pasar yang sah untuk media digital. Namun, mitra mereka dan masyarakat tidak menanggapi dengan baik. Pada akhir 2007, Snocap mem-PHK 60% dari tenaga kerjanya dan Shawn telah lama meninggalkan Snocap dan mulai bekerja pada usaha lain, Rupture. Shawn resmi menjadi CEO Rupture pada 2 Oktober 2007.

Pada Desember 2006, Shawn mengembangkan Rupture, jejaring sosial yang dirancang untuk menangani tugas publikasi profil individu gamer ke ruang komunal dan memfasilitasi komunikasi antara World of Warcraft pemain. Rupture diakuisisi oleh Electronic Arts sebesar $ 15 juta. Karir Fanning di Electronic Arts berumur pendek sebagai korban PHK pada November 2009 termasuk dia dan timnya.

Beberapa bulan setelah Shawn berhenti dari Electronic Arts, ia memulai sebuah perusahaan baru yang bernama Path.com bersama Dave Morin.119 Di Path, Shawn menjabat sebagai Co-founder dan dewan direksi Path.

119 https://www.crunchbase.com/person/shawn-fanning#x diakses pada 27 Agustus 2015 pukul 16.24

(6)

3. Dustin Mierau

Dustin Mierau adalah co-founder dan chief designer di Path. Dia bekerja pada fitur-fitur terobosan utama termasuk Path komposer. Dustin adalah seorang programmer otodidak dari Kanada. Dustin menggambarkan dirinya sebagai "desain-sentris" generalis. Dia mendirikan perusahaan pertamanya, Macster, yang akhirnya menjadi Napster untuk Mac, ketika ia baru saja keluar dari sekolah tinggi.

Sebelum bergabung dengan Path bersama Dave Morin dan Shawn Fanninng, Dustin bekerja pada beberapa perusahaan, yaitu salah satunya perusahaan yang berubah menjadi Flickr dan satu lainya disebut imeem, kemudian Dustin memutuskan untuk keluar karena tidak setuju dengan kebijaksaan produk mereka. Setelah itulah, Dustin kembali ke Kanada dan kemudia bertemu dengan Dave dan mereka membicarakan proyek Path bersama-sama dengan Shawn.120

C. Penggunaan Path di Indonesia

Indonesia mejadi Negara penyumbang trafik terbesar untuk Path. Bahkan Indonesia mengalahka Negara asal Path yaitu Amerika Serikat. Menurut CEO dan Co-Founder Path Dave Morin, angka pengguna aktif Path di Indonesia terbesar di dunia yang mencapai 4 juta orang. Mengutip dari Daily Social (Jumat,

120 http://www.designerfounders.com/interviews/dustin-mierau-path/ diakses pada 27 Agustus 2015

(7)

6/12/2013) pengguna Path Indonesia setiap harinya menyumbang sekitar setengah dari keseluruhan aktivitas di Path yaitu sekitar 50% pengguna aktif harian Path dari Indonesia. Setiap bulannya Indonesia menyumbang 30% trafik Path secara global. Amerika Serikat memberi 30% dan merupakan basis pengguna Path terbesar kedua setelah Indoensia. Sebanyak 40% lainnya datang dari pengguna Negara lain. Pengguna Path terbanyak di Indonesia karena masyarakat Indonesia mudah akrab dengan hal-hal baru yang inovatif. Bahkan mungkin yang paling mudah beradaptasi dengan teknologi baru ketimbang negara-negara lain di dunia.121

Sementara itu, Menurut Marketing Manager Path, Ana Larue, terdapat beberapa faktor yang menjadi kunci sukses Path di Indonesia, yaitu122:

a. Perilaku pengguna Path di Indonesia berbeda dengan Negara lain.

Di Indonesia, perilaku pengguna Path suka menjalin koneksi dengan orang-orag terdekat seperti keluarga dan teman-teman. Hal tersebut sejalan dengan tujuan Path yaitu menjadi jejaring sosial untuk orang-orang yang sudah saling mengenal.

121

http://tekno.liputan6.com/read/2143468/ceo-path-indonesia-pengguna-media-sosial-terbaik-di-dunia diakses pada tanggal 26 Agustus 2015 pukul 12.25 WIB.

122 http://tekno.liputan6.com/read/2139743/ini-alasan-kenapa-path-sangat-populer-di-indonesia

(8)

b. Komitmen Path dalam menjaga privasi pengguna.

Menurut Ana, seiring pertumbuhan jumlah pengguna, terjadi lonjakan data yang di-posting mulai dari musik hingga film yang ditonton, Path sangat menjamin keamanan data-data tersebut.

c. Komitmen dalam memberikan layanan yang terbaik.

Menurut Ana, meskipun Path memiliki tim yang kecil, setiap orang selalu berusaha untuk mengembangkan jejaring sosial tersebut. Tim selalu memikirkan bagaimana caranya untuk membuat produk-produk baru, terus berinovasi, dan menerima masukan dari pengguna, termasuk dari Indonesia.

Dave Morin, juga mengakui bahwa Indonesia merupakan negara yang paling getol dalam menggunakan layanan internet, khususnya media sosial. Morin juga menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna media sosial terbaik di dunia.123

123

Referensi

Dokumen terkait