• Tidak ada hasil yang ditemukan

BASIC HSSE LEARNING LIFE SAVING RULES LIFTING OPERATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BASIC HSSE LEARNING LIFE SAVING RULES LIFTING OPERATION"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LIFE SAVING RULES

LIFTING OPERATION

(2)

LIFTING OPERATION

LATAR BELAKANG:

• Operasi pengangkatan (lifting operation) adalah salah satu pekerjaan vital di PERTAMINA EP • Suatu pengangkatan yang tidak begitu baik, dengan berat satu ton dapat lebih berbahaya

daripada pengangkatan sebesar 400 ton bejana tekan dengan perencanaan yang baik.

• Tingginya resiko pekerjaan ini membuat keamanan dan efisiensi kerja harus dipastikan di setiap wilayah kerja

TUJUAN

• Memastikan kondisi Pesawat Angkat yang akan digunakan layak dan aman untuk digunakan. • Memastikan kondisi peralatan Lifting Gears/Alat Bantu Angkat yang digunakan layak dan aman

digunakan.

• Operasi pengangkatan yang dilakukan memenuhi Peraturan Pemerintah, Standar Internasional sehingga berlangsung dengan aman dan efisien

(3)

LIFTING OPERATION

PERSYARATAN KEGIATAN PENGANGKATAN:

1. Lifting Operation Plan

2. Job Safety Analysis (JSA) dan control

3. Personil inti yang bersertifikat dan kompeten (Operator Crane & Rigger) 4. Certificate of Inspection (COI) untuk Crane

5. Pre-use Inspection peralatan yang dipergunakan

6. Kelayakan alat bantu angkat dan lifting point (certificate, inspection tagging, SWL, colour

code)

7. Peralatan angkat dan alat bantu angkat digunakan sesuai fungsinya

8. Info mengenai berat, dimensi dan jenis barang untuk setiap beban yang diangkat serta tersedia lifting point, clamp dan SWL

(4)

LIFTING OPERATION

PERSONIL TIM YANG TERLIBAT LANGSUNG DALAM OPERASI PENGANGKATAN

• Minimal :

• 1 crane operator

• Operator PEDESTAL CRANE. • Operator MOBILE CRANE. • Operator OVERHEAD CRANE. • Operator FORKLIFT.

• Operator WHEEL LOADER

FORKLIFT

• 1 rigger merangkap signalman

Crane operator

Riggerman Signalman

(5)

LIFTING OPERATION

PERSONIL TIM YANG TIDAK TERLIBAT LANGSUNG DALAM OPERASI PENGANGKATAN

• Personil Management dan yang Berwenang

• approval, review dan supervisi aktivitas Operasi Pengangkatan yang akan atau sedang dilakukan

• Field Manager/Wakil Kepala Teknik Tambang

• Semua operasi dipastikan telah berdasarkan Job Safety Analysis (JSA) dan Lifting Plan tersedia

• Semua personil terlibat memenuhi persyaratan JSA, SIKA dan penangangan resiko aktivitas

• Pemeriksaan rutin terhadap operasi, kelayakan peralatan & kompetensi personil • Penerapan semua prosedur dan standar berlaku

(6)

LIFTING OPERATION

Pengawas Pekerjaan:

personil yang secara khusus ditugaskan dalam melakukan perencanaan, eksekusi dan supervisi serta evaluasi terhadap kegiatan pengangkatan (pemegang otoritas atas keselamatan dan aspek teknis), dan memiliki

kemampuan :

Melakukan kajian risiko,

Membuat dan mereview rencana pengangkatan, Melakukan pre-lift technical meeting,

Mengelola dan membimbing personil tim pengangkatan, Melakukan pelaporan dan evaluasi,

Menjalankan fungsi koordinasi terhadap semua personil dan pihak yang terlibat.

Memiliki kemampuan supervisi dan pengalaman yang diperlukan dalam mengelola operasi pengangkatan

Pengawas Pekerjaan memiliki kewenangan :

• Review dan approval JSA dan Lifting Plan • Menetapkan rencana kontijensi

(7)

LIFTING OPERATION

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN OPERASI PENGANGKATAN

• Pengaturan Beban dan Pengangkatan • Berat

• Bentuk, dimensi, titik berat • Isi

• Titik Operasi pengangkatan (lifting point) • Lingkungan

• Onshore • Offshore

(8)

LIFTING OPERATION

KATEGORI OPERASI PENGANGKATAN

1. Operasi Pengangkatan Rutin

• Operasi dilakukan berulang atau harian, dilakukan oleh tim yg sama • Ada JSA yang telah disetujui Pengawas Pekerjaan

• Lifting point tersedia dan terstandar

• Dilakukan pada kondisi kecepatan angin < 25 knot, tinggi gelombang < 2 meter (offshore)

2. Operasi Pengangkatan Non-Rutin

• Bila persyaratan Operasi Pengangkatan Rutin tidak terpenuhi

• Contoh: Pemindahan personil, Operasi pengangkatan dengan lebih dari 1 alat angkat, Operasi pada iklim cuaca ekstrim, dll.

(9)

LIFTING OPERATION Pekerjaan Lokasi JSA No.

Tgl & Jam Pengangkatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

DAFTAR PERIKSA – KATEGORI PENGANGKATAN RUTIN

Apabila terdapat 1 (satu) jawaban “Tidak”, maka kegiatan pengangkatan masuk ke dalam Kategori Non-Rutin dan memerlukan persetujuan dari Field Manager sebelum kegiatan dilanjutkan.

No. Pertanyaan Ya Tidak

: : : :

Apakah tersedia JSA yang telah disetujui?

Apakah operator alat angkat terbiasa dan berpengalaman dengan alat angkat yang akan digunakan?

Apakah beban yang diangkat memiliki lifting point yang standar dan memiliki informasi SWL? Apakah berat beban yang diangkat lebih ringan 20% dari kapasitas (SWL) alat angkat dan alat bantu angkat yang digunakan?

Apakah lintasan pengangkatan tidak terhalang instalasi atau peralatan yang sedang aktif beroperasi?

Apakah kegiatan pengangkatan dapat dilakukan tanpa menggunakan webbing sling? Apakah operator alat angkat dapat melihat dengan jelas (pandangan tidak terhalang) ke benda yang diangkat selama proses pengangkatan?

Apakah kondisi kecepatan angin di bawah 25 knot atau tinggi ombak di bawah 2 m? (Khusus pengangkatan di Offshore)

Apakah lokasi awal pengangkatan beban dan lokasi akhir penempatannya termasuk kondisi/ lokasi statis? (*)

Apakah beban yang diangkat atau isi kandungannya tidak mudah meledak atau terbakar?

Apakah kegiatan pengangkatan cukup dilakukan dengan 1 (satu) unit alat angkat?

Diverifikasi & disetujui Oleh: Diperiksa Oleh:

(10)

LIFTING OPERATION

Lokasi :

Daerah :

SIKA No. :

JSA No. :

Tgl & Jam Pengangkatan :

Berat beban : WEIGHED/ DITIMBANG

: MANUFACTURER/ PEMBUATAN : CALCULATION/DIHITUNG : ESTIMATED/DIPERKIRAKAN Colour Code?/ Kode warna? ……… tgl terbit expired

Nama Operator / No.sertifikat & Kelas : Nama Rigger / No.sertifikat :

YA TIDAK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Radio Verbal/Lisan Hand signal

Apakah Indicator (load, radius & angle) tersedia dan berfungsi dengan baik ?

Task Details (Step By Step)/Langkah kerja Metode komunikasi yang digunakan

Dekat bahaya, rintangan, radius kerja beban seperti gedung, instalasi yang beroperasi, kendaraan, jalan, akomodasi pekerja Terdapat jalur hidrokarbon, jalur listrik, bangunan atau jembatan

Terdapat pekerjaan lain yang bersamaan serta berdekatan (SimOps) Bekerja di bawah beban yang sedang menggantung

Beban berputar, integritas beban, diperlukan tali penuntun (Tag line) Kondisi lingkungan termasuk cuaca

Pekerja yang terlibat berpengalaman, kompeten dan terlatih Jumlah orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut mencukupi Tersedia Jalur komunikasi yang digunakan

Apakah diagram/sketsa operasi pengangkatan terlampir? Berat, ukuran, bentuk dan pusat gravitasi beban

Metode mengaitkan dan melepaskan beban dari sling pengangkat

Ketersediaan titik angkat pada beban dan layak dan aman digunakan (Lifting Point) Cek alat sebelum digunakan oleh operator (Crane Log Book)

SAFETY FACTOR

Keterangan singkat operasi pengangkatan: ………

LIFTING OPERATION PLAN / DAFTAR PERIKSA PENGANGKATAN NON RUTIN

Alat angkat & aksesoris yang akan digunakan (jelaskan tipe, ukuran dan SWL): ……….

Semua operasi pengangkatan mengharuskan hal-hal dibawahkan ini untuk dipertimbangkan tetapi tidak tak terbatas.

1,03 1,05 1,1 1,2

(11)
(12)

LIFTING PLAN

LIFTING PLAN

• Dokumen perencanaan sebagai bukti bahwa operasi pengangkatan telah dipersiapkan beserta JSA-nya yang disiapkan oleh Competent Person (dari Pertamina EP atau kontraktor)

• Mencakup:

 Ukuran, bentuk, dan berat beban yang akan diangkat.

 Dari mana beban itu akan diangkat dan kemana beban itu akan ditempatkan.  Dimana Pesawat Angkat akan ditempatkan.

 Jenis, Kapasitas, SWL Pesawat Angkat (atau jenis alat angkat lain)  Titik angkat beban (Lifting Point)

 Metode pemasangan/Pengikatan Lifting Gears

 Rigging Hardware/Lifting Gears yang akan digunakan.  Gerakan Pesawat Angkat yang diperlukan

 Kondisi lingkungan pengangkatan.

 Nama-nama yang mempersiapkan rencana Pengangkatan (Lifting Plan)  Operator crane, juru ikat beban (rigger/Signalman), beserta kualifikasi.  Pegawas Pekerjaan (Otoritas yang ditunjuk)

 Baricade dan safety sign pada radius pengangkatan.

Hyperlink contoh lifting plan

(13)

LIFTING PLAN

CONTOH LIFTING PLAN

COMPANY SIGNALMAN

D A T E 22 DECT,2004 OPERATOR SYAFRIJON A R E A GT COOLING WATER COOLER

NAME OF MATERIAL GT COOLING WATER COOLER

NO.

I EQUIPMENT NAME TADANO

II ERECTION LOAD

1. WEIGHT OF MATERIAL/EQUIPMENT 13.323 TON TON 2. WEIGHT OF SHACKLE , SLING, CHAIN BLOCK 0.5 TON TON 3. WEIGHT OF MAIN HOOK BLOCK/AUXILIARY BLOCK 1 TON TON 4. WEIGHT OF SPREADER/LIFTING BEAM 0.5 TON TON

TON TON

15.3

TON TON

III CRANE DATAS

1. CRANE CAPACITY 100 TON TON 2. CRANE CONDITION 95 % % 3. EXISTING BOOM CRANE 24 M M 4. LOAD LINE REEVING 4 Lines Lines 5. CRANE BLOCK'S CAPACITY 80 TON TON 6. WORKING RADIUS ( See Attach. ) 10,03 M M 7. LIFTING CAPACITY 20.5 TON TON

1.34 TOTAL LOAD

SAFETY FACTOR

DESCRIPTION CRANE I CRANE II

IV LIFTING DEVICES

1. SLING WIRE SIZE ( Dia x Length ) 1 1/4" Inch x 12 M Inchx M

2. MAX BREAKING FORCE OF SLING WIRE 4 x 62,5 TON TON

3. SLING QUANTITY TO BE USE 4 pcs TON

4. SLING WIRE ARRANGEMENT ( See Attach. ) Leg

5. SWL OF SLING WIRE 4 x 12,5 TON TON

6. SWL OF SHACKLE 4 x 17 TON TON

7. SWL OF SPREADER/LIFTING BEAM TON TON

8. SWL OF CHAIN BLOCK TON TON

V GROUND CONDITION

COMPACTED

YES YES

VI OVERHEAD OR UNDER GROUND OBSTRUCTION

YES NO

VII SETTING ELEVATION OF EQUIPMENT : 5,75 M

( ______________________ ) ( ________________________ ) (________________ )

PREPARED BY, CHECKED BY, APPROVED BY,

Rigg. Engineer/ Supervisor SAFETY Site Mgr./ CM

4 leg bridle hitch

(14)

LIFTING PLAN

(15)

PERTIMBANGAN OPERASI PENGANGKATAN

• Kajian Beban dan Penanganannya

Berat beban sebenarnya, lifting point, onshore/offshore, dll • Kajian pemilihan pesawat angkat

Sudut dan posisi sling, jenis hook, geometri sling, lokasi peralatan, dll

• Pre-Use Check

Inspeksi pra-operasi, frekuensi dan intensitas • Pemilihan Tim Pengangkatan

Lifting Spv., jumlah personil, kompetensi, dll

• Kajian Lintasan Operasi Pengangkatan & Pergerakannya

Rotasi beban, ruang yang cukup, lintasan yang jelas, halangan, dll • Efek Lingkungan

Cuaca, gelombang air (offshore), potensi dari kecepatan angin, dll LIFTING PLAN

(16)

PEMILIHAN PERALATAN

 Sertifikat kelayakan valid

 Spesifikasi teknis dan integritas

 Lokasi penggunaan

 Kondisi peralatan

 Tujuan penggunaan

 Konsekuensi resiko dan potensi bahaya peralatan, ergonomis

 Persyaratan pemeriksaan dan pemeliharaan

 Penanganan manual

 Identifikasi & penggunaan APD

 JSA Peralatan

 Kekuatan dan stabilitas

(17)

PERALATAN LIFTING UNTUK OPERASI PENGANGKATAN PERSONIL

Cek sebelum digunakan:

• JSA yang disetujui

• Identifikasi potensi bahaya dengan benar dan mitigasinya

• Resiko operasi pengangkatan tertuang dalam Lifting Plan

• Peralatan angkat memenuhi standar dan spek yang sesuai

• Semua peralatan diberi label layak untuk digunakan

• Kelayakan dan integritas Unit Pemindah Personil (Personnel Transfer Unit

(PTU)).

(18)

PERSONNEL TRANSFER UNIT

• Sistem yang digunakan:

Billy Pugh (net system with

people outside)

Esvagt (net system with people

inside)

FROG/TORO (personnel capsule

system)

• Resiko yang perlu diantisipasi:

Terjatuh

Terbentur

Pendaratan keras

Tenggelam

Billy Pugh ESVAGT FROG LIFTING PLAN

(19)

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERIKSA SEBELUM OPERASI

PENGANGKATAN PERSONIL

• Halangan (Space yang cukup untuk pengangkatan/pendaratan) • Kondisi dan batasan cuaca

Visibilitas, Kecepatan angin (max 20 knot), tinggi gelombang (max 2 meter) • Kondisi kapal/vessel

• Peralatan angkat dan bantu angkat

Sertifikasi, penggunaan safety latch, SWL, kompetensi personil, kecepatan hoisting naik-turun harus < 30 m/menit, dll

• Pengikatan sebelum pemindahan • Personil yang diangkat/dipindahkan

APD, Pemahaman prosedur • Komunikasi

(20)

PENGHENTIAN PEKERJAAN

Setiap personil berhak menghentikan operasi

pengangkatan bila ditemukan potensi bahaya

seperti:

• Tanda/aba-aba tidak jelas

• Alarm berbunyi

• Muatan yg diangkat melebihi kapasitas

peralatan

(21)

SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN PERALATAN ANGKAT

Crane dan

Forklift

Alat Bantu

Angkat

(Lifting Gears)

Color Coding

Cargo Carrying

Unit (CCU)

(22)

CRANE & FORKLIFT

• Memiliki Certificate of Inspection (COI) yang masih berlaku

• Ada load chart yang jelas dan terbaca • Digunakan sesuai peruntukkannya • Safety devices berfungsi baik

• Operation manualnya

• Sesuai speksifikasi ASME B.30.5 untuk mobile/truck crane, ASME B 56.1, B56.6 untuk forklift dan API 2C dan 2D untuk crane offshore

Pedestal Crane Forklift Mobile Crane Overhead Crane

Pastikan :

LIFTING PLAN

(23)

LIFTING GEARS

• Identitas valid

• Sertifikasi pabrik pembuat dan/atau hasil pemeriksaan 6 bulan terakhir

• Info Safe Working Load (SWL) jelas terbaca

Informasi minimal yang harus dimiliki setiap alat meliputi: LIFTING PLAN

(24)

PERALATAN LIFTING GEARS YG DIPERIKSA & COLOUR CODED

1. WIRE ROPE SLING 12. PLATE CLAMPS

2. SYNTHETIC WEBBING SLING 13. WINCH

3. MESH SLING 14. PERSONAL BASKET

4. CHAIN SLING 15. TURN BUCKLES

5. MASTER LINK 16. SNATCH BLOCK

6. SHACKLE 17. CLEVISES

7. HOOK 18. COME ALONG

8. SPREADER BAR 19. LIFTING CLAMPS

9. EYE BOLT 20. LOAD BINDER

10. PAD EYE / LIFTING LUG 21. PALET BAR

11. CHAIN BLOCK LIFTING PLAN

(25)
(26)

SNATCH BLOCK

CLEVIS

COME A

LONG

LIFTING

CLAMPS

LIFTING PLAN

(27)

COLOUR CODING

• Color coding adalah bentuk labelling hasil inspeksi (visual, NDT) pada

suatu periode (setiap 6 bulan)

(28)

CARGO CARRYING UNIT

Alat bantu memindahkan peralatan ke area lepas pantai

• Persyaratan

• Name plate berisi info berat kosong, berat penuh, identitas, nomor sert. dan tanggal inspeksi ulang

• Lifting point yang tersertifikasi • Tag-line point

• Tipe CCU

• Container

• Chemical transit tank • Compactor unit

• Steel basket • Tool carrier

• Gas cylinder rack • Waste skip

(29)

PEMERIKSAAN, PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN CCU

Lifting Test Non-Destructive Test Visual Inspection

Initial Certification

At interval not exceeding 12 months Not Applicable ** Not Applicable ** Yes At interval not exceeding 48 months Not Applicable ** Yes Yes After Substantial Repair or Alteration * Yes Yes Yes

Inspection and Examination Time or Interval

As required by BS 12079-1: Offshore Containers - Design, Manufacture and Marking

*) A Substantial repair or alteration means any repair and/or alteration carried out, which may, in the opinion of an inspection body, affect the primary elements of the offshore container, or element which contribute directly to its structural integrity. **) The inspection body may require other or additional inspections, examinations and/ or tests.

Standar yang diacu:

• BS EN 12079 Offshore containers and associated lifting sets, atau • DNV 2.7-1 Offshore Containers & 2.7-2 Offshore Service Containers

(30)

PEMERIKSAAN, PEMELIHARAAN & PENGUJIAN PERALATAN ANGKAT

• Mengacu pada API RP 2D dan ASME B.30.5 untuk crane; ASME B.56.1 dan ASME B.56.6 untuk forklift

• Pemeliharaan minimal:

 Pemeliharaan pencegahan dilakukan 1 (satu) bulan sekali.

 Pemeliharaan menyeluruh dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun, bersamaan dengan Pemeriksaan Keselamatan MIGAS.

 Pemeliharaan sewaktu-waktu dapat dilakukan atas permintaan inspector atau

Competent Person.

 Kegiatan color coding harus dilakukan setiap 6 (enam) bulan oleh personil yang kompeten dan bersertifikat.

 Alat bantu angkat yang dinyatakan tidak layak pakai harus ditandai dengan jelas dan diletakkan terpisah atau dimusnahkan.

(31)
(32)

OUTRIGGERS

• Pada umumnya mobil crane dilengkapi dengan Outriggers guna memperluas area landasan pendukung.

• Outriggers efektif bila digunakan / distel dengan benar.

• Outriggers harus digunakan pada semua pekerjaan pengangkatan. • Outriggers beam harus sepenuhnya dikeluarkan.

(33)

CRANE SAFETY

PENGGUNAAN OUTRIGGER YANG TEPAT

Sangat disarankan untuk menggunakan outrigger bagi crane yang memiliki putrigger dalam setiap epngangkutan terlepas dari berat beban yang diangkat.

Banyak kecelakaan crane terjadi karena crane tidak menggunakan outrigger atau tidak menggunakannya dengan tepat.

(34)

CRANE SAFETY

PENANGANAN BEBAN YANG SALAH

Penanganan beban yang salah dapat membuat crane tergelincir atau tipping. Crane tippimh dapat terjadi katena adanya dynamic effect dari lifting, lowering, swinging, dan booming yang tidak diizinkan.

(35)

CRANE SAFETY

PENANGANAN BEBAN YANG SALAH

Pada kondisi tanah yang stabil (biasanya bebatuan yang stabil, tanah liat tipe A), jarak aman standar prosedur operasional pengangkatan crane dari lubang adalah 1,5 kali dari ukurang kedalaman lubang tersebut.

(36)

CRANE SAFETY

PENANGANAN BEBAN YANG SALAH

Pemasangan anti-two block juga berpengaruh untuk mencegah resiko penanganan beban yang salah.

(37)

CRANE SAFETY

PENANGANAN BEBAN YANG SALAH

Anda perlu mensterilkan area radius pengangkutan dan melakukan Operasi Pengangkatan dengan hati-hati

(38)

CRANE SAFETY ELECTRICITY

Banyak terjadi fatality pada pekerja setiap tahun ketika Crane menyentuh KABEL LISTRIK

Power line voltage phase

to phase (kV) 50 atau dibawahDiatas: 50 to 200Diatas: 200 to 350 Diatas: 350 to 500 Diatas: 500 to 750 Diatas: 750 to 1,000 Minimum

jarak aman (in feet) 10 15 20 25 35 45 CRANE SAFETY

(39)

CRANE SAFETY

PENYEBAB LANGSUNG:

Tersengat listrik yang mengalir dari sling crane ke bodi crane kemudian ke badan korban.

PENYEBAB DASAR:

- Tidak ada JSA pengeceran pipa. - Tidak ada pengawasan pekerjaan.

- Tidak ada perencanaan pekerjaan pengeceran pipa menggunakan crane namun menggunkan tripod.

(40)

CRANE SAFETY

PENGOPERASIAN PESAWAT ANGKAT YANG TIDAK BENAR

Pengoperasian pesawat bertekanan tinggi perlu memperhatikan jarak ujung boom pada posisi sudut boom terkecil.

(41)

RIGGING AND SLINGING

SATU ATAU BEBERAPA BARIS TAG LINE HARUS DIIKATKAN KE BEBAN, BUKAN SHACKLE. INI MEMBANTU MEMANDU BEBAN DI UDARA DAN POSISI

MANUVER SAAT DI TURUNKAN

ALWAYS USE TAG LINES (Selalu Gunkan Tag Line) CRANE SAFETY

(42)

PENGANGKATAN TUBULAR (TUBING PIPA BOR)

• Tubular harus selalu terikat dengan dua sling, masing-masing mempunyai panjang yang sama dan SWL yang sama.

• Sling yang digunakan untuk mengangkut tubular harus terkunci dengan pegangan tali kawat dan tutup dengan erat.

• Sling harus ditempatkan dengan jarak yang sama (kurang lebih 25 persen) dari ujung beban. Sling harus tertutup dan terikat rangkap sekitar tubular

• Jumlah pipa di setiap bundel harus ditata sedemikian rupa sehingga pipa-pipa yang terdapat di tengah dapat diikat dengan kencang dan tidak akan keluar dari bundel.

• Tubular dengan diameter di atas 5.5 inci (14 cm) harus dibundel dengan angka ganjil

• Pastikan pelindung ulir dan ujung penutup diikat dengan kuat. CRANE SAFETY

(43)

Sebelum pengiriman tubular, cek ikatan tubing apakah masih ada kekenduran sebelum mengunci grip wire rope

Hanya pipa dengan diameter sama yang boleh di bundle

Pastikan pelindung terpasang erat

CRANE SAFETY

(44)

Klem Asbro (dilarang)

CRANE SAFETY

(45)

Tumpukan tubular harus dipisah

Perawatan dan perhatian yang sungguh-sungguh harus dilakukan pada saat menghandle tubular untuk menghindari kerusakan

CRANE SAFETY

(46)

Do’s and Don’ts

(47)

Do’s and Don’ts

(48)

Do’s and Don’ts

(49)

Do’s and Don’ts

(50)

Do’s and Don’ts

(51)

Do’s and Don’ts

(52)

Pengereman mendadak

Do’s and Don’ts

Blind View CRANE SAFETY

(53)

Do’s and Don’ts

X

What the hazard ??

1. No fence (Tidak ada Pagar) 2. Pallet slip

(54)
(55)

Do’s and Don’ts

Use Pallet

X

(56)

Contoh Pengangkatan Aman

Contoh Pengangkatan Aman / Safe Lift Jika beban seberat 4.000 lbs oleh forklift dipindahkan sejauh 24”, maka momen berat = 24” X 4.000 lbs = 96.000 inch pounds

Berdasarkan contoh, kapasitas rating momen forklift adalah sebesar 5000 lbs sejauh 24 “ atau sebesar 24” X 4.000 lbs = 120.000 inch pounds

Pengangkatan ini aman.

Untuk keamanan, Momen Berat marus lebih kecil (<) dari Momen Forklift

(57)
(58)

JARI TANGAN KIRI MEKANIK TERJEPIT BOX DRILLER CONSOLE

PENYEBAB INSIDEN

Pengangkatan yang tidak tepat : Tidak digunakan tagline pada saat

pengangkatan. Rigging / pengikatan beban tidak dilakukan sesuai dengan prosedur.

Peralatan/ perkakas yang tidak tepat : Penggunaan manila rope sebagai

alat bantu angkat driller console, seharusnya menggunakan sling sebagai lifting gear.

Material dan peralatan kerja tidak memadai : Peralatan angkat yang

sesuai standar (lifting gear) untuk digunakan mengangkat driller console

Reka ulang posisi 3 personil pengangkatan

box driller console

Jari tangan kiri mekanik terjepit box driller console pada saat melaksanakan pengangkatan box driller console

Rabu, 05 Desember 2018 , Pukul 11:25 WIB

Rig Taylor 1, Sumur RDG-53, Field Jatibarang

Mekanik Rig, Jari manis tangan kiri luka terbuka ± 5 cm pada sisi kiri dan ± 3 cm pada sisi kanan (MTC)

LESSON LEARNED

GUNAKAN HANYA LIFTING

EQUIPMENT YANG

SESUAI

&

LAYAK PAKAI

PASTIKAN PEKERJA

(OPERATOR DAN RIGGER)

(59)

TERKENA / TERSEREMPET WORK FLOOR YANG JATUH

PENYEBAB INSIDEN

Cara penggunaan peralatan yang tidak tepat : Menggunakan hook

sebagai pengikat chain sling tanpa shackle.

Pengangkatan yang tidak tepat : Rantai masih digunakan untuk kegiatan

operasi pengangkatan beban dan tidak sesuai dengan prosedur lifting rigging. Menggunakan hook tanpa safety latch untuk operasi pengangkatan. Belum adanya ikatan pengaman pada work floor agar tidak sampai menempel ke lantai / ground (seperti desain kabel

Terkena / terserempet work floor yang jatuh

Kamis, 2 November 2017, Pukul 18:00 WITA

Kegiatan WOWS Sumur NKL-1104, Sangasanga Field

1 Orang cedera pada bagian

LESSON LEARNED

GUNAKAN HANYA LIFTING

EQUIPMENT YANG

SESUAI

&

LAYAK PAKAI

MEMASTIKAN

AREA KERJA

AMAN

UNTUK PELAKSANAAN

(60)

Referensi

Dokumen terkait