PERAWATAN DAN PERBAIKAN
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
MATERI I
MATERI I
PERAW
A.
A.
PE
PE
NGE
NGE
RTI
RTI
AN
AN
PE
PE
RAW
RAW
A
A
T
T
AN
AN
Sua
Suatu tu kkegiegiatatan an ununtuk tuk memmemelieliharhara a atatau au menmenjagjagaa
fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan
fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan
at
atau au pepenggngganantitian an memengingikukuti ti cacarra a tterertetentntu u ununtuktuk
men
menghighindandari ri kkegegagagalaalan n beber-dr-dasaasarkrkan an kkeaeandandalanlan
masingmasing komponen, sehingga terdapat suatu
masingmasing komponen, sehingga terdapat suatu
k
keadeadaaaan n opopererasasi i pe-pe-rralalatatan an yyanang g efefekektitif f dedengnganan
hasil kerja alat yang optimal.
B.
B.
TUJ
TUJ
UAN
UAN
PER
PER
AWA
AWA
TAN
TAN
1.
1.
Memp
Memp
erpan
erpan
jang
jang
usia
usia
pak
pak
ai
ai
per
per
alat
alat
an,
an,
2.
2.
Me
Me
nja
nja
min
min
da
da
y
y
a
a
gun
gun
a
a
dan
dan
has
has
il
il
gun
gun
a,
a,
3.
3.
Menj
Menj
amin
amin
k
k
esiap
esiap
an
an
oper
oper
asi
asi
at
at
au
au
siap
siap
pakai peralatan, dan
pakai peralatan, dan
4.
4.
Mme
Mme
njamin
njamin
k
k
esel
esel
ama
ama
tan
tan
or
or
ang
ang
yan
yan
g
g
menggunakan peralatan.
C. Jenis Aktifitas Perawatan
1. Tidak Terencana
Diperlukan pada saat terjadinya kondisi da-rurat, misalnya saat pelaksanaan praktikum pengukuran atau pengujian rangkaian elek-tronika terjadi kerusakan/kerja alat yang tidak normal, alat pengaman (fuse) putus, instalasi pengawatan terbakar karena usia dan me-mungkinkan dapat ditangani secara darurat.
lanjutan
2. Terencana
Aktifitas perawatan yang dilakukan dalam bentuk korektif dan preventif.
Kegiatan perawatan preventif dilakukan baik secara terjadwal maupun tidak terjadwal.
Kegiatan perawatan preventif diperlukan untuk pemantauan kondisi peralatan sebelum dipakai.
Kegiatan Perawatan Preventif
Perawatan preventif dalam pengertian yang luas, meliputi aspek rekayasa (engneering) dan mana- jemen.
Perawatan preventif bidang rekayasa dapat berupa pendeteksi dan koreksi penggunaan peralatan pada saat peralatan dipakai, seperti kalibrasi alat ukur dan modul elektronika sebagai trainer secara penciuman dan penglihatan terdeteksi terjadinya arus lebih atau hubung singkat.
lanjutan
Perawatan Korektif
Aktifitas perawatan korektif berkaitan dengan deteksi kerusakan, penentuan lokasi kerusakan, dan perbaikan atau penggantian bagian yang rusak
Langkah-langkah perawatan korektif meliputi; deteksi, dan menentukan kerusakan dan metode perbaikan.
Kegiatan deteksi dilakukan dengan cara memeriksa fungsi, kinerja dan membandingkan dengan spesifikasi alat.
Alat/Bahan Keperluan Perawatan
Alat/bahan dalam aktifitas perawatan rangkaian elektronika dapat digunakan semua jenis yang bersifat membantu kerja.
Peralatan yang dibutuh dapat berupa buku manual perawatan, peralatan uji meliputi multimeter, osiloskop, logic probe, dan peralatan khusus untuk kalibrasi alat ukur.
Peralatan mekanik meliputi toolset, solder dan keleng-kapannya. Peralatan pendukung lainnya dapat berupa cairan pembersih mekanik untuk komponen yang se-ring digerakkan seperti pontensiometer.
lanjutan
Peralatan mekanik meliputi toolset,
solder dan kelengkapannya.
Peralatan pendukung lainnya dapat
berupa cairan pembersih mekanik untuk
komponen yang sering digerakkan
seperti pontensiometer.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
MATERI II
PELACAKAN KERUSAKAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA
Banyak teknik pelacakan kerusakan dapat
digunakan dalam bidang elektronika.
Proses pelacakan kerusakan secara umum dapat dilakukan melalui pengamatan fisik, mengenali
gejala kerusakan, melakukan pengujian
komponen dan pemeriksaan input output tiap blok.
lanjutan
Setiap blok rangkaian terdiri atas ratusan atau
ribuan komponen. Proses pelacakan dengan
memeriksa melalui pengujian untuk
masing-masing komponen pasti tidak mudah.
Secara sistematis, proses pelacakan kerusakan diawali dengan melakukan analisis dilengkapi dengan diagram alir sebagai petunjuk menen-tukan gejala kerusakan yang terjadi.
Spesifikasi Komponen Elektronika
Pelacakan kerusakan rangkaian elektronika
dapat dikenali melalui data spesifikasi
kom-ponen yang digunakan.
Penggunaan lembar spesifikasi komponen
akan membantu proses pelacakan dalam
mengenali tentang pemakaian, batas
mak-simum mutlak, dan batas data kelistrikan
penting lainnya.
Keandalan dan Kegagalan
Keandalan dan Kegagalan memiliki hubungan erat terhadap pelacakan kerusakan.
Suatu rangkaian elektronika yang memiliki ke-andalan yang teruji, tidak terlalu sering mengalami kerusakan.
Sebaliknya rangkaian elektronika yang memiliki keandalan yang rendah akan mengalami kegagal-an. Saat terjadi kegagalan diperlukan proses pelacakan kerusakan.
lanjutan
Pada prinsipnya tidak ada peralatan yang
dapat bekerja secara sempurna sepanjang
waktu, mes-kipun kualitas dan teknologinya
canggih.
Pengetahuan tentang kualitas peralatan elektro-nika sesuai kemampuan masing-masing kompo-nen yang memenuhi spesifikasi dapat digunakan untuk menentukan keandalan kualitas terhadap waktu.
Tahap kegagalan rangkaian elektronika
1. Tahap kegagalan dini (infant mortality )
Kegagalan peralatan sesaat setelah alat ter-sebut dibuat dan dikirimkan ke pelanggan.
2. Tahap kegagalan normal
Kegagalan faktor usia kerja peralatan elektroni-ka. Pada umumnya laju kegagalan normal me-miliki angka persentase paling rendah.
lanjutan
3. Kegagalan tahap akhir
Periode suatu peralatan mengalami laju
ke-gagalan paling tinggi.
Penyebabnya adalah faktor usia kerja alat
sudah berakhir.
Cepat tidaknya suatu peralatan memasuki
tahap akhir kegagalan tergantung pada cara
pemeliharaan peralatan selama digunakan.
Kegagalan Parsial
Perubahan karakteristik atau parameter di luar batas spesifikasi, namun tidak sampai mengurangi fungsi alat secara menyeluruh.
Jenis kegagalan ini disebabkan oleh satu faktor, misal-nya pada rangkaian elektronika terdapat rangkaian pembangkit frekuensi yang masih berfungsi meng-hasilkan sinyal, namum nilai frekuensi yang dimeng-hasilkan tidak sesuai dengan posisi batas ukurnya.
Kecepatan Kegagalan (FR) Komponen
Kerusakan rangkaian elektronika yang bersifat kompleks membutuhkan waktu dan melelahkan bila tidak dibarengi pengetahuan tentang usia pemakaian komponen.
1. Mean Time To Fail (MTTF) adalah lamanya pemakaian komponen sampai dicapai kegagalan. MTTF digunakan untuk menghitung usia komponen elektronika yang tidak dapat direparasi.
lanjutan
lanjutan
Sebuah resistor karbon film merupakan komponen yang tidak bisa diperbaiki bila telah tejadi kerusakan. Nilai FR diperoleh dari tabel FR sebesar 0,2 x 10 –6/ jam. Lama
masa pakai komponen resistor;
Angka usia yang diperoleh sangat panjang untuk sebuah komponen yang berdiri sendiri (belum menyatu dalam sebuah rangkaian).
lanjutan
2.
Mean Time Between Failures
(MTBF)
Lamanya pemakaian suatu sistem sampai dicapai kegagalan. MTBF digunakan untuk rangkaian yang dapat diperbaiki, seperti instrumen dan sistem.
lanjutan
Suatu rangkaian dibentuk oleh 4 buah resistor karbon film, 2 buah kapasitor elektrolit, 2 buah LED dan 2 buah transistor < 1 Watt.
Berdasarkan tabel FR, diperoleh data:
Resistor karbon film = FR( A) = 0,2×10-6/jam
Kapasitor elektrolit = FR(B) = 1,5×10-6/jam LED = FR(C ) = 0,1×10-6/jam
lanjutan
Lamanya pemakaian suatu sistem sampai dicapai kegagalan.
FR(rangkaian) = FR( A) + FR(B) + FR(C ) + FR(D)
FR(rangkaian) = [(4×0,2)+(2×1,5)+(2×0,1)+(1×0,08)]×10-6/jam
FR(rangkaian) = 4,16×10-6/jam
MTBF (rangkaian) = 1/ FR(rangkaian) =240384,615jam = 10016 hari
Angka MTBF yang diperoleh memberikan interpretasi bahwa komponen dalam rangkaian memiliki tingkat kegagalan/kerusakan akan jauh lebih kecil dibandingkan kegagalan sebuah komponen berdiri sendiri.
Hukum Eksponen Keandalan
Hukum Eksponen Keandalan menyatakan
bahwa peluang tidak adanya kegagalan
sistem dalam waktu
t
merupakan fungsi
eksponensial dari waktu tersebut.
Makin lama sistem dioperasikan,
keandalan-nya akan menjadi berkurang dan peluang
kegagalan (
Q
) akan naik.
lanjutan
Formula peluang kegagalan (Q) dinyatakan dengan persamaan:
Hubungan antara keandalan (R) dan laju kegagalan
lanjutan
Suatu sistem radar mempunyai estimasi
MTBF
10.000 jam. Peluang keberhasilan untuk waktu
misi:
t = 100, Peluang keberhasilan R =e-0,01 =0,99 = 99%,
t = 2000, Peluang keberhasilan R =e-0,2 =0,819 = 81,9%,
t = 5000, Peluang keberhasilan R =e-0,5 =0,607 = 60,7%,
Nilai
R
tak mungkin berharga 1, data ini
memberikan interpretasi bahwa sistem radar
tak pernah gagal.
Memperbaiki keandalan (
R
)
Derating
: mengoperasikan komponen di
bawah batas maksimumnya.
Contohnya: menggunakan resistor ½ Watt
untuk rangkaian yang
sebenar-nya hasebenar-nya butuh resistor ¼ Watt.
lanjutan
Redundancy : Menyambungkan suatu unit ke unit yang lain dengan fungsi yang sama, sehingga kalau yang satu gagal yang lain akan mengambil alih fungsi yang lain. Biasanya unit ini terpasang secara parallel.
Terdapat dua cara redundancy :
Aktif: bila suatu unit stand by hidup mengikuti suatu kegagalan.
lanjutan
Contoh: UPS terpasang pada komputer, lampu darurat AC yang selalu siap menyala apabila tegangan AC mati.
: bila elemen-elemen bersekutu
mem-bagi beban atau melaksanakan
fungsi-nya secara terpisah.
Contoh: generator pada gedung perkantoran yang tersedia tapi tidak dijalankan dan tidak otomatis.
Metoda-Metoda Pelacakan Kerusakan
Pemilihan metoda yang sesuai dalam
mencari kerusakan akan dapat menentukan
efisiensi kerja.
Beberapa teknik yang bisa digunakan, antara lain:
• Symptom-function, • Signal-tracing,
• Metoda tegangan dan hambatan • Metoda Half-splitting,
• Metoda Pemutusan Lup, dan • Metoda substitusi.
Metoda
Symptom- function
Metoda
Symptom-function
(fungsi gejala)
diperlukan untuk mengisolir kerusakan pada
bagian tertentu.
Saat mengoperasikan rangkaian elektronika ternyata tidak bekerja (gejalanya), periksa kabel power, terhubung atau terputus, fuse putus, dan mungkin saklar tidak bekerja dengan baik dan seterusnya.
Metoda
Signal -tracing
Metoda Signal-tracing dipakai untuk menemukan blok tertentu penyebab kegagalan pemakaian.
lanjutan
Metoda Tegangan dan Hambatan
Metoda Tegangan dan Hambatan digunakan
untuk menunjukkan dengan tepat suatu
kompo-nen atau kerusakan rangkaian dengan cara
mem-bandingkan data hasil ukur terhadap data
spesifi-kasi komponen yang dikeluarkan perusahaan
pembuat.
Pemeriksaan rangkaian elektronika yang dicurigai rusak, pada umumnya dilakukan pengukuran tegangan dan resistansi.
Pengukuran tegangan memerlukan peralatan dalam kondisi ON.
Metoda
Half -splitting
Digunakan untuk rangkaian dengan
blok-blok tersusun seri.
Pelacakan dilakukan untuk setengah sistem dan secara berturut-turut dilakukan untuk setengah sistem yang lainnya sampai kerusakan ditemukan.
Metoda Pemutusan Lup
Sistem atau subsistem elektronik dengan
umpan-balik sangat sulit dilacak. Metoda
pemutusan lup digunakan untuk melacak
kerusakan
pada
rangkaian
elektronika
dengan cara memutuskan lup.
Tegangan DC atau sinyal yang sesuai diinjeksikan pada titik tempat lup terputus. Variasikan besaran tegangan dari keadaan normal untuk melihat perubahan respon rangkaian.
lanjutan
Teknik pemutusan lup dapat digunakan
misalnya pada sebuah PLL (
phase lock loop
)
Metoda Substitusi
Metoda substitusi biasanya memerlukan
penyolderan atau penggantian komponen
sebagai tahap akhir dari proses pelacakan
kerusakan.
Dua tahap pokok dalam metoda substitusi yang harus dilakukan, yakni penggunaan komponen pengganti yang benar dengan hubungan rangkai-an yrangkai-ang benar.
lanjutan
Sebelum melakukan penggantian, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan metoda lain, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, sehingga yakin komponen mana yang mengalami kerusakan.
Analisa
Problem Solving
Digunakan untuk menghadapi sistem
elektronik yang kompleks dengan kerusakan
yang berulang.
Analisis problem solving:
1. Metoda analisis kegagalan,
2. Metoda analisis sinyal,
3. Metoda analisa logika, dan
4. Metoda diagnosa rutin.
lanjutan
Analisa Problem Solving dengan metode analisis kegagalan dan analisis sinyal dapat dipakai untuk semua tipe sistem;
Analisa Problem Solving dengan metode analisis sinyal, analisa logika dan diagnosa rutin terbatas untuk sistem digital dan dapat dipakai khusus untuk macam-macam komputer digital.
Analisis Kegagalan
Digunakan ketika kegagalan berulang pada
suatu rangkaian yang disebabkan pada
kerusakan komponen
Tiga langkah penting yang perlu dilakukan
dalam analisis kegagalan; analisis cara kerja
rangkaian, melakukan pengukuran dan
mempelajari data produk.
lanjutan
Contoh yang paling sederhana diterapkan pada rangkaian dasar regulator DC.
Analisis Sinyal
Metoda analisis sinyal dapat membantu
dalam membuat analisis, bila sinyal yang
diamati dapat memberikan petunjuk
tentang lokasi kerusakan.
Metode ini biasanya memerlukan sebuah osiloskop memori atau peralatan lain yang dapat menvisualisasikan sinyal.
Analisis Sinyal tanpa alat bantu akan membingungkan.
Analisis Logika
Analisis logika terbatas untuk rangkaian digital dan dapat menangani analisis dari yang paling sederha-na, pengujian bit-per-bit untuk Test-Word dan dengan menggunakan peralatan otomatis peng-analisis logika.
Metoda analisis logika menggunakan sinyal digital satu dan nol, untuk menentukan fungsi logika yang
Diagnosa Rutin
Diagnosa rutin digunakan pada bagian program tes-diri komputer dan dapat dipanggil untuk
membuat pemeriksaan secara cepat pada bagian sistem komputer.
Bagian atau peripheral yang akan dites harus diketahui, agar dapat dipilih diagnosa rutin yang tepat. Diagnosa rutin juga dapat menge-tahui bagian dasar dari sistem komputer yang mengalami
gangguan.
Diagnosa rutin hanya dapat digunakan pada sistem yang minimum mempunyai sebuah mikroprosesor yang dapat diprogram.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
MATERI III
KERUSAKAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Setiap komponen elektronika bersifat pasif dan aktif memiliki keterbatasan dalam pemakaian
Bagian penting dalam mencari kerusakan adalah memahami dengan baik tentang komponen dan keterbatasannya
Kesalahan yang terjadi kebanyakan pada saat
Komponen Pasif
Komponen pasif rangkaian elektronika terdiri atas resistor, kapasitor dan induktor.
Komponen induktor dalam pemakaian pada rang-kaian elektronika jarang mengalami kerusakan.
Kerusakan dan Perbaikan Komponen Resistor
Setiap resistor ketika beroperasi akan mendisipasikan daya. Kenaikan temperatur yang disebabkan oleh daya yang didisipasikan akan maksimum ditengah-tengah badan resistor, ini disebut “Hot spot temperature”.
lanjutan
lanjutan
lanjutan
lanjutan
Kecepatan kegagalan pada resistor variabel
lebih tinggi dari pada jenis resistor tetap
Potensiometer mempunyai kecepatan kegagalan pada umumnya kira-kira 3×10-6 perjam, tetapi
angka-angka itu berubah bergantung pada metode yang digunakan oleh pabriknya
lanjutan
Kerusakan yang terjadi pada sebuah potensiometer bisa sebagian atau total.
1. Kerusakan sebagian disebabkan oleh kenaikan resistansi kontak yang menimbulkan kenaikan noise kelistrikan.
Bentuk lain kegagalan sebagian disebabkan oleh kontak putus karena debu, minyak gemuk kering terkumpul antara kontak geser dan jalur.
Diatasi dengan bahan pembersih seperti contact cleaner .
lanjutan
2. Kerusakan total disebabkan sirkit terbuka di-antara jalur dan sambungan ujung-ujungnya atau antara kontak geser dan jalur.
Penyebab: perkaratan bagian logam karena kelembaban, atau pembengkakan logam atau plastik yang terjadi saat penuangan jalur yang menggunakan temperatur tinggi.
lanjutan
Kerusakan dan Perbaikan Komponen Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen yang dapat
diandalkan karena memiliki tingkat kegagalan yang rendah terutama.
Umur kapasitor dapat diperpanjang dengan cara:
a. dioperasikan di bawah batas tegangan yang diperbolehkan. b. dioperasikan pada temperatur ambient yang rendah, dengan
menurunkan temperatur 10ºC dapat melipatkan umurnya dua kali lebih panjang.
lanjutan
Jenis Kerusakan Kapasitor
1. Katastrofik (mendadak dan total) dalam bentuk:
a. hubung singkat disebabkan dielektrik tembus,
b. sirkit terbuka yang disebabkan kerusakan pada penyambung ujung lepas.
lanjutan
2. Degradasi
: Kerusakan secara
berangsur-angsur dan dalam bentuk:
a. Penurunan resistansi dari isolasi atau
kenaikan arus bocor pada jenis elektrolit secara berangsur-angsur,
b. Kenaikan resistansi seri yang disebabkan oleh kenaikan faktor disipasi.
lanjutan
lanjutan
lanjutan
Kerusakan dan Perbaikan Komponen Aktif
Komponen aktif rangkaian elektronika:
1. Semikonduktor bipolar: dioda, transistor, ujt, IC logika dan IC linear
2. Semikonduktor unipolar: FET, MOSFET, VMOS, CMOS dan IC linear
Kemungkinan kerusakan yang terjadi dalam bentuk hubung singkat dan terbuka pada junction
Mudah terjadi kerusakan kalau mendapat
beban lebih
lanjutan
Penyebab kerusakan semikonduktor:
1. kerusakan mekanis,
2. salah pemakaian, dan
3. bahaya lingkungan
Kerusakan mekanis saat fabrikasi disebabkan oleh proses-proses difusi, proses metalisasi dan proses mekanis.
lanjutan
Kerusakan yang disebabkan bahaya lingkungan meliputi interferensi kelistrikan, kejutan tegangan
oleh mesin atau relay, dan medan magnetik
Kerusakan salah pemakaian meliputi kerusakan yang disebabkan oleh melewati tegangan catu, arus dan daya maksimum, memasukan atau mencabut IC saat tegangan hidup
lanjutan
Kerusakan dan Perbaikan
Rangkaian Elektronika
Kegiatan perbaikan rangkaian elektronika: 1. kegiatan pelacakan kerusakan dengan
menggunakan berbagai metoda,
2. melakukan pengukuran dan pengujian, 3. melakukan perbaikan (pergantian).
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
MATERI IV
P
P
e
e
n
n
e
e
r
r
a
a
p
p
a
a
n
n
s
s
i
i
s
s
t
t
e
e
m
m
p
p
e
e
r
r
a
a
w
w
a
a
t
t
a
a
n
n
d
d
a
a
n
n
p
p
e
e
r
r
b
b
a
a
i
i
k
k
a
a
n
n
s
s
e
e
c
c
a
a
r
r
a
a
s
s
i
i
s
s
t
t
e
e
m
m
a
a
t
t
i
i
s
s
d
d
a
a
n
n
t
t
e
e
r
r
p
p
r
r
o
o
g
g
r
r
a
a
m
m
p
p
a
a
d
d
a
a
d
d
a
a
s
s
a
a
r
r
n
n
y
y
a
a
m
m
e
e
r
r
u
u
p
p
a
a
-
-k
k
a
a
n
n
p
p
e
e
n
n
e
e
r
r
a
a
p
p
a
a
n
n
s
s
i
i
s
s
t
t
e
e
m
m
m
m
a
a
n
n
a
a
j
j
e
e
m
m
e
e
n
n
u
u
n
n
t
t
u
u
k
k
s
s
e
e
l
l
u
u
r
r
u
u
h
h
p
p
e
e
k
k
e
e
r
r
j
j
a
a
a
a
n
n
p
p
e
e
r
r
a
a
w
w
a
a
t
t
a
a
n
n
da
da
n
n
pe
pe
rb
rb
ai
ai
k
k
an
an
lanjutan
lanjutan
Aktifitas perawatan dan perbaikan secara
Aktifitas perawatan dan perbaikan secara
sistematis dan terprogram dengan mengikuti cara
sistematis dan terprogram dengan mengikuti cara
terten
tertentu tu dapat menghindari dapat menghindari beberbeberapa bentukapa bentuk
k
kerugian, erugian, antarantara la lain;ain;
1.
1. rugrugi wi waktaktu ku kararena ena pekpekerjaerjaan an yyang ang teterturtundnda,a,
2.
2. pprrododukuktitiffititas as tutururunn,,
3.
3. efisiensi efisiensi turun, turun, dandan
4.
lanjutan
lanjutan
Secar
Secar
a umum
a umum
prinsip manajemen
prinsip manajemen
terdiri atas unsur:
terdiri atas unsur:
1.
1.
pe
pe
re
re
nc
nc
ana
ana
an
an
,
,
2.
2.
per
per
org
org
anisasi
anisasi
an pelaks
an pelaks
anaan pek
anaan pek
erjaan,
erjaan,
3.
3.
pelaksa
pelaksa
naan
naan
pek
pek
erjaan
erjaan
dan
dan
pelapor
pelapor
an,
an,
4.
Perencanaan
Perencanaan
Pek
Pek
erjaan
erjaan
Pekerjaan perawatan yang
Pekerjaan perawatan yang
terencana akan mendapatkan hasil
terencana akan mendapatkan hasil
yang baik dan optimal
yang baik dan optimal
Untuk itu d
Untuk itu d
iperlukan forma
iperlukan forma
t khusus
t khusus
yang digunakan untuk membuat
yang digunakan untuk membuat
perencanaan.
perencanaan.
lanjutan
Isi format perencanaan pekerjaan
perawatan memuat tentang:
1. Jenis atau tipe pekerjaan, 2. Sifat atau level pekerjaan,
3. Tenaga pelaksana yang diperlukan,
4. Material atau suku cadang yang diperlukan, 5. Waktu atau lama pengerjaan, dan
Perorganisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Koordinasi pekerjaan pemeliharaan yang
terorganisir akan membantu percepatan
penyelesaian pekerjaan
Pengorganisasi pelaksanaan pekerjaan membu-tuhkan koordinasi yang melibatkan semua bagian, misalnya:
1. front office,
2. bagian bengkel, 3. gudang,
lanjutan
Seorang perencana untuk
mempermudah pekerjaan membuat
suatu mekanisme kerja pemeliharaan
dengan menggunakan sarana yang
disebut Perintah Kerja (
Work Order)
Seluruh prosedur pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan Pekerjaan dan Pelaporan
Jenis pelaporan dari pelaksanaan pekerjaan
1. Volume pekerjaan yang berkaitan dengan waktu dan jumlah pekerja.
2. Bahan atau material yang berkaitan ketersediaan suku cadang (industri) dan ketersediaan dana (sekolah)