• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPSUS Lipoma.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPSUS Lipoma.docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Lipoma adalah tumor lemak yang pertumbuhannya lambat dan berada di antara kulit dan lapisan otot. Seringkali lipoma mudah diidentifikasi karena tumir ini langsung bergerak juka ditekan dengan jari. Lipoma dapat terjadi pada segala usia dan tumor ini dapat bertahan dikulit selama bertahun-tahun. Tumor ini seringkali dapat terdeteksi pada usia pertengahan.

Penyebab pasti dari lipoma belum jelas hingga saat ini. Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang menjadi ganas. Adapun diagnosis secara tepat penting untuk ditegakkan untuk membedakannya dengan tumor lainnya ataupun suatu keganasan.

Lipoma sendiri jarang menjadi ganas dan terapi biasanya dilakukan untuk menghilangkan lipoma dari bagian tubuh, khususnya yang mengganggu secara kosmetik ataupun menimbulkan gangguan akibat penekanannya pada organ sekitar.

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Lipoma adalah tumor adipose atau jaringan lemak yang umumnya ditemukan pada jaringan sub kutan dari kepala, leher, bahu dan punggung. Lipoma ditemukan pada semua jenjang usia kebanyakan umur 40 dan 60 tahun. Tumbuh secara lambat, umumnya tumor jinak, tidak menimbulkan nyeri, bulat, dan mudah digerakkan dengan karakteristik lembut.. Kebanyakan lipoma tidak memerlukan terapi khusus kecuali timbul secara cepat, ataupun menimbulkan rasa nyeri. Pada jenis diatas dapat diterapi dengan banyak prosedur seperti injeksi steroid sampai dengan eksisi tumor.1

Lipoma tumbuh lambat, tumor jinak, tumor adipose atau jaringan lemak yang umumnya ditemukan pada jaringan subkutan. Kebanyakan lipoma asimtomatik, dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik dan tidak memerlukan perawatan. Tumor ini dapat ditemukan pada jaringan yang lebih dalam seperti septa intermuskuler, organ abdomen, rongga mulut, rongga telinga, dan thorax.1 Epidemiologi

Lipoma terjadi pada 1% populasi. Lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun) namun juga dapat dijumpai pada anak-anak. Lipoma lebih sering ditemukan pada wanita. Hal ini disebabkan karena wanita memiliki massa lemak yang lebih banyak dari pria. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Lipoma sering tumbuh di lengan, batang tubuh dan leher bagian belakang. Jenis yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.2

Etiologi

Penyebab lipoma tidak diketahui dengan pasti, namun karena merupakan tumor jinak. Mungkin saja bahan-bahan kimia yang karsinogen, lingkungan, genetic dan factor imunologi juga berperan. Ada suatu sindrom yang disebut hereditary

(3)

multiple lipomatosis, yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari 1 lipoma pada tubuhnya.1,3

Patofisiologi

Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi pada orang dewasa. Neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sel-sel lemak matang. Dimana tampak metabolik sel-sel lipoma berbeda dari sel normal meskipun sel-sel tersebut secara histologis serupa.2-4

Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik yang mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot lemak untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa butir-butir halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar seperti mulberry sehingga akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah perifer. Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdifferensiasi yang dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel-sel ini menjadi jaringan sel lemak yang matang membentuk lemak dewasa.

Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya gangguan metabolisme lemak. Pada lipoma terjadi proliferasi baik histologi dan kimiawi, termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak normal. Metabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal, walaupun secara histologi gambaran sel lemaknya sama.2

Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein lipase penting untuk transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam lemak pada lipoma lebih banyak dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak menjadi berkurang, tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan bertambah besar. Ini menunjukkan bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh.3

Apabila lipoma membesar akan tampak sebagai suatu penonjolan yang dapat menekan jaringan di sekitarnya. Pada dasar mulut, pembesaran lipoma dapat mengganggu fungsi pengunyahan dan fungsi bicara, sedangkan pertumbuhannya

(4)

menekan gigi geligi maka dapat menyebabkan tanggalnya gigi di sekitar lipoma tersebut.4

Manifestasi Klinis

Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang menjadi ganas. Lipoma merupakan nodul subkutan yang kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Apabila ukurannya terlalu besar dapat menimbulkan rasa nyeri atau gangguan dalam pergerakan suatu bagian tubuh. Hal ini terjadi karena lipoma yang besar dapat menekan dan mengiritasi saraf-saraf tepi kecil di seluruh bagian tubuh. Bisa ditemukan lipoma yang berada di antara saraf tulang belakang. Lipoma ini bila tumbuh di saraf tulang akan menyebabkan gangguan fungsi yang penting. Kelumpuhan, gangguan bicara, gangguan merasa merupakan salah satu di antaranya.2-4

Diagnosis Anamnesis

Anamnesis perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis.2 Anamnesis ini sangat penting karena memiliki pengaruh 80% untuk menentukan diagnosis. Anamnesis ini meliputi identitas pasien, usia, pekerjaan, dll. Setelah itu menanyakan keluhan utama pasien, dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut. Hal yang penting ditanyakan pada penderita adalah: riwayat penyakit, penggunaan obat-obat untuk penyakit yang dideritanya maupun untuk penyakit lain, penyakit yang diderita oleh keluarga yang lain, penyakit-penyakit lain yang diderita sekarang maupun masa lampau, dan kebiasaan tertentu.2

Pada kasus penyakit kulit ini, anamnesis tidak perlu lebih terperinci, akan tetapi dapat dilakukan lebih terarah kepada diagnosis banding setelah dan sewaktu inspeksi. Anamnesis terarah biasanya ditanyakan pada penderita bersamaan dilakukan inspeksi untuk melengkapi data diagnostic.2

(5)

Pemeriksaan fisik diawali dengan melakukan inspeksi. Pada pemeriksaan dapat digunakan kaca pembesar apabila diperlukan. Pemeriksaan ini mutlak dilakukan pada ruangan terang. Anamnesis dapat dilakukan bersamaan saat inspeksi. Perlu juga ditanyakan apakah keluhan ada di tempat lain, oleh karena itu, inspeksi seluruh kulit tubuh juga penting untuk dilakukan.2

Pada inspeksi diperhatikan lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran, batas, dan effloresensi yang khusus. Setelah inspeksi dilakukan, dilakukan palpasi dan ditanyakan kepada pasien apakah ada nyeri yang dirasakan. Pada pemeriksaan ini diperhatikan adanya tanda-tanda radang akut atau tidak, misalnya dolor, kalor, fungsiolesa, ada tidaknya indurasi, fluktuasi, dan pembesaran kelenjar regional maupun generalisata.2

Dilakukan pemeriksaan umum (intern). Setelah selesai, dapat dibuat diagnosis sementara dan diagnosis banding.2 Bila diperlukan, dapat juga pasien dikonsultasikan ke bagian lain, misalnya untuk pemeriksaan umum internis dan juga dapat dilakukan pemeriksaan pembantu, misalnya pemeriksaan bakteriologik, mikologik, histopatologik, darah, urin, dan imunologik.2

Pemeriksaan penunjang

Dalam kebanyakan kasus, dokter dapat mendiagnosa lipoma dengan pemeriksaan fisik sederhana. Namun, jika lipoma yang besar dan / atau menyakitkan, dokter akan melakukan tes untuk mengkonfirmasi bahwa benjolan tersebut tidak bersifat kanker. Tes-tes ini mungkin termasuk biopsi, computed tomography (CT scan), atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).3 Biopsi adalah prosedur di mana sepotong kecil jaringan lemak akan diambil dari lipoma sehingga dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk tanda-tanda kanker. MRI menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk mengambil serangkaian gambar yang sangat jelas, detil gambar. MRI telah terbukti akurat dalam pemeriksaan, namun pemeriksaan ini mahal. Dengan MRI, jaringan lunak seperti lipoma dapat terlihat dengan jelas. MRI dapat menunjukkan hasil yang 100% sensitif, spesifik dan akurat dalam mengidentifikasi adanya tumor jaringan lunak. Seperti MRI, CT scan adalah prosedur yang juga dapat

(6)

membuat serangkaian gambar yang mendetail, namun tidak lebih akurat dari MRI. Pemeriksaan dengan CT scan dilakukan berkali-kali dari sudut yang berbeda.4 Differential diagnosis

DD : Kista Dermoid, Kista Aterom, Kista epidermis. Kista Dermoid

Kista dermoid merupakan suatu choristoma yang bersifat kongenital dilapisi oleh keratinizing epidermis dengan struktur dermis di dalamnya, seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea. Kista dermoid berisi cairan sebasea, keratin, kalsium, dan kristal kolesterol.3

Kista dermoid biasanya ditemukan pada beberapa tahun pertama kehidupan. Akan tetapi, kista dermoid yang profunda dapat tidak terdiagnosis pada beberapa tahun kehidupan dan biasanya akan didiagnosis pertama kali pada usia dewasa.3,4 Kista dermoid ditemukan berupa massa berbentuk oval, membesar perlahan, teraba lunak, dan tidak nyeri. Namun bisa juga ditemukan kista dermoid dengan pergeseran bola mata dan proptosis non-aksial, biasanya ditemukan pada kista dermoid tipe profunda.4 Diagnosis pasti kista dermoid dengan pemeriksaan histopatologi. Tatalaksana definitif dari kista dermoid ialah ekstirpasi kista dengan mengangkat seluruh kista beserta kapsulnya.4

Kista Aterom

Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut. Disebut juga sebagai kista sebasea. Oleh karena itu kista ateroma ini ditemukan di daerah yang mengandung kelenjar sebasea, seperti si daerah muka, kepala, dan punggung. Kadang terdapat multiple dalam berbagai ukuran seperti di kepala atau skrotum. Kista ateroma tidak pernah dijumpai di telapak tangan atau telapak kaki.4

Sumbatan pada muara kelenjar sebasea, dapat disebabkan oleh infeksi, trauma (luka/benturan), atau jerawat. Produk dari kelenjar sebasea, yaitu sebum,

(7)

tertimbun dan membentuk benjolan (tumor), berbentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, bebas dari dasar dan dapat digerakkan tetapi melekat pada kulit (dermis) di atasnya. Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut pungta Isinya cairan kental atau bubur eksudat berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam. Merah dan nyeri jika terjadi peradangan.3,4

Kista Epidermis

Kista epidermal adalah kumpulan material seperti keratin, biasanya putih, licin, mudah digerakkan, dan cheesy di dalam dinding kista. Jenis kista ini merupakan yang paling umum. Secara klinis, kista epidermal muncul sebagai nodul bulat, keras berwarna daging. Kista epidermal umumnya memiliki lubang kecil yang berhubungan dengan kulit namun tidak selalu tampak jelas. Kista epidermal dapat terjadi di bagian kulit mana saja, akan tetapi lebih banyak ditemui di bagian wajah, scalp, telinga, dada, dan punggung. Tulang, payudara, genital, dan intracranial jarang ditemukan pada kista epidermal. Mukosa okuler dan oral juga bisa terkena serta di konjungtiva palpebra, bibir, mukosa mulut, lidah, skrotum, dan uvula.4

Kista epidermal merupakan tumor jinak yang tidak perlu dihilangkan kecuali mengganggu secara kosmetik atau terinfeksi. Kista epidermal yang terinfeksi berwarna merah, bengkak, dan terasa nyeri. Bila hal ini terjadi, harus diterapi dengan antibiotik dan dieksisi bila sudah tidak mengalami inflamasi. Kunci dari penghilangan kista epidermal adalah menghilangkan seluruh dinding kista.

Penatalaksanaan

1. Teknik non eksisi

Perawatan non eksisi dari lipoma, yang saat ini umum dilaksanakan adalah injeksi steroid dan liposuction.5

(8)

Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat local, kemudian lipoma mulai mengecil (atau jarang kemudian hilang secara permanent). Injeksi baik dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inchi. Perbandingan 1:1 campuran antara lidocain dan triamcinolone acetonide (kenacort), dalam dosis 10 mg per mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali dengan interval bulan. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang diinjeksikan. Jumlah injeksi tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul dalam 3-4 minggu. Komplikasi amat jarang apabila injeksi memenuhi prosedur yaitu : jumlah yang sesuai dosis, menempatkan jarum sehingga terletak pada tengah-tengah lipoma. Perawatan ini menyusutkan lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan sepenuhnya menghapuskan tumor itu. Suntikan terbaik dilakukan di atas lipoma, kurang dari 1 inci di dalam garis tengah. Suatu campuran 1 persen lidocaine (Xylocaine) dan triamcinolone acetonide (Kenalog), di dalam 1 dosis 10 mg saban mL, disuntik ke dalam pusat luka. Prosedur ini sebaiknya diulangi beberapa kali pada satu tahun. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma. Banyaknya suntikan tergantung pada respon terapi, yang diharapkan untuk terjadi di dalam tiga sampai empat minggu.

Liposuction dapat digunakan untuk memindahkan lipoma kecil sampai dengan lipoma yang besar, apabila lokasi lipoma pada daerah kosmetik. Eliminasi lipoma secara total tidak biasa dilakukan dengan liposuction. Campuran lidokain biasanya digunakan untuk anestesi pada liposuction. Perawatan ini menggunakan suatu jarum dan suatu sedotan besar untuk memindahkan tumor itu. Liposuction pada umumnya dilakukan ketika lipoma terdapat pada daerah dimana ingin dihindari terbentuknya suatu parut yang besar. Pada umumnya sukar untuk memindahkan keseluruhan tumor dengan teknik ini.6

2. Teknik eksisi

Perawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar, lipoma paling baik dipindahkan secara pembedahan dengan mengguntingnya ke luar dengan bantuan bius lokal. Pada umumnya Lipoma hilang setelah pembedahannya.

(9)

Orang – orang yang memiliki lipoma pada umumnya tidak memerlukan perawatan medis. Bila pasien tidak ingin terganggu, khususnya secara kosmetik oleh lipoma yang berkembang, yang terbaik yaitu dengan menghilangkannya Bagaimanapun, sebagian orang menganggap lipoma itu tidak enak dipandang. Oleh karena itu, mereka memindahkan lipoma untuk alasan kecantikan. Sesungguhnya suatu lipoma perlu untuk dipindahkan jika sudah menyebabkan gejala, khususnya kompresi.5

Kadang-kadang suatu lipoma dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan bahwa bukan suatu pertumbuhan yang mengarah ke arah keganasan. Teknik eksisi lipoma menghasilkan penyembuhan lipoma yang baik dan permanen. Sebelum pembedahan, sangat membantu sekali untuk mengambar lokasi pembedahan dan perencanaan eksisi menggunakan penanda pada permukaan kulit.

Gambaran luar dari tumor membantu dalam menentukan margin, yang akan menunjukkan lokasi anestesi. Eksisi dari kulit membantu untuk mendapatkan penyembuhan yang baik secara kosmetik.6

Kulit kemudian didesinfeksi dengan betadine (povine iodine) atau solution chlorhexidine (betasept), usahakan tidak menghapus gambaran yang kita buat. Area ditutup dengan duk steril. Dimasukkan anestesi local yaitu lidocain 1 atau 2 persen dengan campuran adrenalin, biasanya menggunakan blok anestesi, Anestesi infiltrasi dilakukan pada jaringan sub kutan pada sekeliling lapangan pandang.

Komplikasi

Lipoma di bawah kulit (subkutan) jarang menimbulkan komplikasi, tetapi nodul besar dapat mengganggu fungsi otot atau dapat menyebabkan nyeri saraf. Lipoma terjadi pada sendi dapat membatasi gerakan. Jika mereka berkembang di usus, lipoma dapat menyebabkan hambatan yang serius. Cedera lipoma mungkin memerlukan perawatan segera, termasuk eksisi. Jarang ditemukan benjolan yang

(10)

awalnya tampaknya menjadi lipoma sebenarnya adalah liposarcoma (kanker), yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.7

Prognosis

Tidak diobati, lipoma kulit cenderung perlahan-lahan membesar atau tetap statis. Jika dipotong, mayoritas sembuh tanpa insiden. Ada 1% sampai 2% tingkat kekambuhan, dan ini mungkin memerlukan re-eksisi jika terdapat kenaikan dalam ukuran lesi atau gejala. Lesi diobati dengan sedot lemak dan lipolisis memiliki tingkat kekambuhan tinggi karena pengangkatan yang tidak lengkap dari lesi awal.7

Pencegahan

Penyebab lipoma tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kecenderungan untuk mengembangkan mereka turun-temurun. Kadang-kadang, sebuah cedera ringan dapat memicu pertumbuhan mereka. Berat seseorang tidak mempengaruhi kemungkinan lipoma. Mereka dapat terjadi pada semua kelompok umur tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa paruh baya.

Beberapa ahli kesehatan percaya bahwa olahraga dapat mengurangi risiko pembentukan lipoma dengan meningkatkan sirkulasi dan mengurangi deposit lemak.7

(11)

BAB III LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Penderita

Nama : IWP

Umur : 50 tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Hindu

Alamat : Banjar Wanagiri, Unggasan, Kuta Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta Status Perkawinan : Menikah

Tanggal MRS : 14 Oktober 2013 ( 10.00 wita) 3.2 Anamnesis

Keluhan Utama:

Timbul benjolan di punggung Perjalanan Penyakit:

Pasien datang ke poliklinik bedah onkologi RSUP Sanglah diantar oleh keluarganya, pasien datang dengan keluhan timbul benjolan di punggung. Pasien mengatakan benjolan tersebut sudah ada sejak pasien kecil (sekitar 40 tahun yang lalu) dan dirasakan terus membesar secara perlahan. Pasien tidak ada merasakan nyeri pada benjolan tersebut.

(12)

Riwayat Penyakit Terdahulu:

Pasien menyangkal mempunyai riwayat penyakit seperti: hipertensi, diabetes, jantung, asma, TBC, dan cancer sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami keluhan yang sama

Riwayat Pengobatan

Pasien belum pernah memperoleh pengobatan untuk mengurangi keluhanya 3.3 Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan umum Keadaaan umum : Baik Keadaan gizi : Baik

Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6

Vital sign : * Tekanan darah : 110/70 mmHg * Nadi : 80x/menit * Respiration rate : 20x/menit * T0 axila : 36,7 0C b. Pemeriksaan khusus

• Kulit : turgor kulit normal, ikterik (-)

• Kepala o Mata

 Palpebra : oedem (-), hematom (-)  Konjungtiva : anemis (-), perdarahan (-)

(13)

 Sklera : ikterik (-), perdarahan (-) o Telinga

 Lubang telinga : sekret (-), darah (-), bau (-)  Pendengaran : dbn

o Hidung : sekret (-), darah (-) o Mulut

 Bibir : sianosis (-), oedem (-)  Mukosa : hiperemis (-)

o Leher : simetris, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)

• Thorax o Cor

 Inspeksi : ictus kordis tidak tampak  Palpasi : ictus cordis tidak teraba  Perkusi : redup

 Auskultasi : S1 S2 tunggal o Pulmo

 Inspeksi : simetris, ketertinggalan gerak (-)  Palpasi : fremitus raba +/+

 Perkusi : sonor

 Auskultasi : vesikuler +/+, wheezing , ronkhi

-/-• Abdomen

o Inspeksi : flat

o Auskultasi : bising usus (+) o Perkusi : timpani

o Palpasi : soepel, nyeri tekan (-)

• Punggung : Sesuai status lokalis

• Genitalia : dbn

• Ekstremitas

o Atas : akral hangat +/+, oedem o Bawah : akral hangat +/+, oedem

(14)

-/-• Status lokalis

Regio Thorakolumbal

(15)

3.4 Diagnosis Kerja

Tumor region thorakolumbal, suspect lipoma 3.5 PemeriksaanPenunjang

• DL, BT-CT

• Foto rongent thorak PA 3.6 Penatalaksanaan

• Work up diagnostik

DAFTAR PUSTAKA

1. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. Edisi ke-7 (2). Jakarta: EGC; 2012.p.874-5.

2. Staff pengajar bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI Jakarta. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010.p.35-7. 3. Satyanegara. Ilmu bedah saraf. Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia;

2010.p.414-5.

4. World Health Organization. Pathology & genetics tumours of soft tissue and bone. Lyon: IARC Press; 2006.p.20-2.

5. Bailey BJ, et al. Atlas of head & neck surgery – otolaryngology. Edisi ke-2. Philadelphia: Lippinkot Williams & Wilkins. 2005.p.290.

(16)

6. Roemer B. Lipoma. In: Greenberg MI, Hendrickson RG, Silverberg M, editors. Greenberg’s Text-atlas of emergency medicine. Philadelphia: Lippinkot Williams & Wilkins; 2005.p.444.

7. Anonim. Lipoma [Internet]. Dermatocor : A division of Botswick Laboratory; 2009 July [cited 13 Oktober 2013]. Available from:

http://www.dermatocor.com/

Referensi

Dokumen terkait