1 1
obatan tertentu yang dikonsumsi oleh ses
obatan tertentu yang dikonsumsi oleh seseorang. (Honestdocs, 2019).eorang. (Honestdocs, 2019).
Pada tahun 2014, sebuah studi multi-senter di Polandia melaporkan Pada tahun 2014, sebuah studi multi-senter di Polandia melaporkan prevalensi
prevalensi alergi alergi obat obat sebanyak sebanyak 8,4 8,4 %. %. Di Di Thailand, Thailand, sebuah sebuah studi studi pada pada tahuntahun 2008 melaporkan bahwa obat anti-mikroba merupakan penyebab utama alergi 2008 melaporkan bahwa obat anti-mikroba merupakan penyebab utama alergi obat yang terjadi. (Roy & Iris, Dalam Abstrak Pendekatan Diagnosis dan Tata obat yang terjadi. (Roy & Iris, Dalam Abstrak Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Alergi Obat, 2017).
Laksana Alergi Obat, 2017).
Di indonesia sendiri kejadian alergi obat sudah menjadi fenomena alergi Di indonesia sendiri kejadian alergi obat sudah menjadi fenomena alergi obat sudah tidak asing lagi. Kasus alergi obat seringkali terjadi pada anak-anak. obat sudah tidak asing lagi. Kasus alergi obat seringkali terjadi pada anak-anak. Mengutip jakartaglobe.com, hasil penelitian oleh Universitas Indonesia Mengutip jakartaglobe.com, hasil penelitian oleh Universitas Indonesia menunjukkan peningkatan kasus alergi di indonesia mencapai 30 persen per menunjukkan peningkatan kasus alergi di indonesia mencapai 30 persen per tahunnya, walaupun belum ada data terinci mengenai prevalensi dan tahunnya, walaupun belum ada data terinci mengenai prevalensi dan epidemiologi alergi beserta penyebabnya. Berdasarkan data tersebut, alergi epidemiologi alergi beserta penyebabnya. Berdasarkan data tersebut, alergi obat merupakan salah satu masalah kesehatan
obat merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius.yang cukup serius.
Oleh karena itu penyusun berharap dengan adanya makalah ini mampu Oleh karena itu penyusun berharap dengan adanya makalah ini mampu membuka wawasan mahasiswa terkait alergi terhadap obat sehingga mampu membuka wawasan mahasiswa terkait alergi terhadap obat sehingga mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah “Bagaimanakah Konsep Teori dan Asuhan Keperawatan Pada klien dengan “Bagaimanakah Konsep Teori dan Asuhan Keperawatan Pada klien dengan Reaksi Alergi Obat?”.
Reaksi Alergi Obat?”.
C. Tujuan Penulisan C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum 1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan konsep teori dan Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan konsep teori dan asuhan keperawatan pada klien dengan reaksi alergi obat.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
2. Tujuan Khusus 2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan: Mahasiswa mampu menjelaskan: a.
a. Definis alergi obatDefinis alergi obat b.
b. Klasifikasi alergi obatKlasifikasi alergi obat c.
c. Faktor risiko alergiFaktor risiko alergi d.
d. EtiologiEtiologi e.
e. PatofisiologiPatofisiologi f.
f. Manifestasi klinisManifestasi klinis g.
g. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang h.
h. Penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologiPenatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi i.
i. PencegahanPencegahan j.
j. KomplikasiKomplikasi k.
k. Pengkajian pada pasien alergi obatPengkajian pada pasien alergi obat l.
l. Diagnosa keperawatan pada pasien alergi obatDiagnosa keperawatan pada pasien alergi obat m.
m. Rencana asuhan keperawatan pada pasien alergi obatRencana asuhan keperawatan pada pasien alergi obat n.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi A. Definisi
Alergi obat adalah reaksi alergi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi Alergi obat adalah reaksi alergi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan (abnormal) terhadap obat-obatan tertentu yang dikonsumsi secara berlebihan (abnormal) terhadap obat-obatan tertentu yang dikonsumsi oleh seseorang. (Honestdocs, 2019).
oleh seseorang. (Honestdocs, 2019).
Alergi obat adalah respon tubuh terhadap partikel-partikel asing yang Alergi obat adalah respon tubuh terhadap partikel-partikel asing yang masuk kedalam tubuh. Tubuh mengadakan reaksi terhadap partikel-partikel masuk kedalam tubuh. Tubuh mengadakan reaksi terhadap partikel-partikel tersebut melalui sistem kekebalan dan daya tahan tubuh seperti ketika penyakit tersebut melalui sistem kekebalan dan daya tahan tubuh seperti ketika penyakit memasuki tubuh. (Graha, 2010).
memasuki tubuh. (Graha, 2010).
Alergi obat atau hipersensitivitas yaitu reaksi imun yang patologik yang Alergi obat atau hipersensitivitas yaitu reaksi imun yang patologik yang terjadi akibat respon imun berlebihan yang melibatkan (IgE atau T cell terjadi akibat respon imun berlebihan yang melibatkan (IgE atau T cell – – mediated atau jarang melibatkan kompleks imun atau reaksi sitotoksik) mediated atau jarang melibatkan kompleks imun atau reaksi sitotoksik) sehingga menyebabkan
sehingga menyebabkan kerusakan jaringan tubuh. kerusakan jaringan tubuh. (dr. Tjok, 2(dr. Tjok, 2016).016).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa alergi Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa alergi obat adalah suatu bentuk respon alergi partikel obat melalui sistem kekebalan obat adalah suatu bentuk respon alergi partikel obat melalui sistem kekebalan tubuh atau sistem imun yang mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.
tubuh atau sistem imun yang mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh. B. Klasifikasi
B. Klasifikasi
Klasifikasi obat menurut Coombs dan Gell menjadi empat tipe reaksi Klasifikasi obat menurut Coombs dan Gell menjadi empat tipe reaksi berdasarkan kecepatan dan mekanisme imun yang
berdasarkan kecepatan dan mekanisme imun yang terjadi.terjadi.
Reaksi
Reaksi imun imun Mekanisme Mekanisme Menifestasi Menifestasi Klinis Klinis Waktu Waktu untukuntuk bereaksi bereaksi Tipe 1 Tipe 1 (IgE-mediated) mediated) Kompleks obat-IgE Kompleks obat-IgE berkaitan pada sel mast berkaitan pada sel mast
dengan pelepasan dengan pelepasan histamin, mediator histamin, mediator inflamasi inflamasi Anafilaksis, Anafilaksis, urtikaria, angiodema, urtikaria, angiodema, bronkospasme bronkospasme Menit hingga Menit hingga jam setelah jam setelah paparan obat paparan obat Tipe II Tipe II (sitotoksik) (sitotoksik)
Spesifik antibodi IgG Spesifik antibodi IgG atau IgM langsung atau IgM langsung
Anemia, sitopeni, Anemia, sitopeni, trombositopeni trombositopeni Bervariasi Bervariasi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Tipe III Tipe III (kompleks (kompleks imun) imun)
Deposisi jaringan dari Deposisi jaringan dari kompleks obat-antibodi kompleks obat-antibodi dengan aktivasi dengan aktivasi komplemen dan komplemen dan inflamasi inflamasi Serum sickness, Serum sickness, vaskulitis, demam, vaskulitis, demam, ruam, arthralgi ruam, arthralgi 1-3 minggu 1-3 minggu setelah setelah paparan obat paparan obat Tipe IV Tipe IV (delayed, cell (delayed, cell mediated) mediated) Presentasi MHC dari Presentasi MHC dari molekul obat terhadap molekul obat terhadap sel T dengan sitokin sel T dengan sitokin dan pelepasan mediator dan pelepasan mediator inflamasi.; dapat inflamasi.; dapat berkaitan dengan berkaitan dengan aktivasi da pengerahan aktivasi da pengerahan eosinofil, monosit, dan eosinofil, monosit, dan neutrofil)
neutrofil)
Sensitivitas kontak Sensitivitas kontak ruam pada kulit, ruam pada kulit, kerusakan jaringan kerusakan jaringan organ organ 2-7 hari 2-7 hari setelah setelah paparan obat paparan obat C.
C. Faktor RisikoFaktor Risiko
Faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya Faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya alergi obat. Termasuk usia, jenis kelamin, polimorfisme genetik, infeksi alergi obat. Termasuk usia, jenis kelamin, polimorfisme genetik, infeksi virus, dan faktor terkait obat (frekuensi paparan, rute administrasi, berat virus, dan faktor terkait obat (frekuensi paparan, rute administrasi, berat molekul). Alergi obat secara khas terjadi pada usia muda dan dewasa, dan molekul). Alergi obat secara khas terjadi pada usia muda dan dewasa, dan lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Polimorfisme genetik lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Polimorfisme genetik dalam human leukocyte anti ge (HLA) dan infeksi virus seperti human dalam human leukocyte anti ge (HLA) dan infeksi virus seperti human immonudeficiency Virus (HIV) dan epstein
immonudeficiency Virus (HIV) dan epstein – – barr virus (ABV), juga barr virus (ABV), juga berkaitan dengan penigkatan risiko terjadinnya reaksi emunologis terhadap berkaitan dengan penigkatan risiko terjadinnya reaksi emunologis terhadap obat. Kerentanan terhadap alergi obat dipengaruh oleh polimorfisme obat. Kerentanan terhadap alergi obat dipengaruh oleh polimorfisme genetik dalam metabolisme obat.
genetik dalam metabolisme obat.
Selain itu, rute administrasi seperti, topikal, intramuskular, dan Selain itu, rute administrasi seperti, topikal, intramuskular, dan intravena lebih sering menyebabkan reaksi alergi obat dibandingan intravena lebih sering menyebabkan reaksi alergi obat dibandingan administrasi secara oral. Dosis berlebihan dalam jangka waktu yang administrasi secara oral. Dosis berlebihan dalam jangka waktu yang panjang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
makromulekular atau obat hapten seperti penicilin, juga berhubugan makromulekular atau obat hapten seperti penicilin, juga berhubugan dengan kemungkinan besar penyebab reaksi hipersensitivitas.
dengan kemungkinan besar penyebab reaksi hipersensitivitas.
D.
D. EtiologiEtiologi
Pada dasarnya hampir semua obat, makanan, atau apapun yang Pada dasarnya hampir semua obat, makanan, atau apapun yang dikonsumsi dapat berpotensi meimbulkan alergi. Setiap orang memiliki dikonsumsi dapat berpotensi meimbulkan alergi. Setiap orang memiliki jenis
jenis alergi alergi yang yang berbeda-beda. berbeda-beda. Namun, Namun, dari dari bagian bagian ilmu ilmu penyakit penyakit kulitkulit dan kelamin FK UI menyebutkan obat yang sering menimbulkan alergi dan kelamin FK UI menyebutkan obat yang sering menimbulkan alergi adalah antibiotik penisilin dan turunannya ( Amphisilin, amoxisilin, adalah antibiotik penisilin dan turunannya ( Amphisilin, amoxisilin, kloksasilin), antibiotik sulfonamide, obat anti demam dan anti nyeri ( kloksasilin), antibiotik sulfonamide, obat anti demam dan anti nyeri ( seperti asam salisilat, paracetamol,
seperti asam salisilat, paracetamol, dll). dll). Obat apapun Obat apapun dapat menydapat menyebbakanebbakan reaksi alergi. Beberapa yang umum adalah:
reaksi alergi. Beberapa yang umum adalah: 1.
1. Penicillin (seperti, nafcillin, ampicillin, atau amoxicillin). Jenis obat-Penicillin (seperti, nafcillin, ampicillin, atau amoxicillin). Jenis obat-obatan yang paling menyebabkan alergi obat.
obatan yang paling menyebabkan alergi obat. 2.
2. Sulfa obat-obatanSulfa obat-obatan 3. 3. BarbituratesBarbiturates 4. 4. InsulinInsulin 5. 5. VaksinVaksin E. E. PatofisiologiPatofisiologi 1.
1. Imun Dan Non-Imun Reaksi Hipersensitivitas Terhadap ObatImun Dan Non-Imun Reaksi Hipersensitivitas Terhadap Obat
Patomekanisme reaksi termasuk; 1. Sel mast non spesifik atau Patomekanisme reaksi termasuk; 1. Sel mast non spesifik atau pelepasan
pelepasan histamin histamin basofil basofil (seperti (seperti opiat, opiat, media media radiokontras, radiokontras, dandan vankomisin),2. Akumulasi bradikinin (angiotensin-converting enzyme vankomisin),2. Akumulasi bradikinin (angiotensin-converting enzyme inhibitors), 3. Aktivasi komplemen (protamine), 4. Perubahan inhibitors), 3. Aktivasi komplemen (protamine), 4. Perubahan metabolisme arakidonat (aspirin dan nonsteroidal antiinflammatory metabolisme arakidonat (aspirin dan nonsteroidal antiinflammatory drugs) dan, 5. Kerja farmakologis dari substansi tertentu yang drugs) dan, 5. Kerja farmakologis dari substansi tertentu yang menyebabkan bronkospasme (β
menyebabkan bronkospasme (β-bloker, sulfur dioksida).-bloker, sulfur dioksida). 2.
2. Reaksi Cepat Reaksi Cepat Hipersensitivitas ObatHipersensitivitas Obat
Reaksi cepat dari hipersensitivitas obat adalah hasil dari Reaksi cepat dari hipersensitivitas obat adalah hasil dari
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
permukaan
permukaan sel sel mast mast dan dan basofil, basofil, menciptakan menciptakan ikatan ikatan multivalenmultivalen terhadap antigen obat. Berdasarkan subsekuen paparan obat, antigen terhadap antigen obat. Berdasarkan subsekuen paparan obat, antigen kompleks protein hapten berikatan silang dengan IgE, menstimulasi kompleks protein hapten berikatan silang dengan IgE, menstimulasi pelepasan
pelepasan preformed preformed mediators mediators (histamin, (histamin, triptase, triptase, beberapa beberapa sitokinsitokin seperti
TNF-seperti TNF-α) dan produksi mediator α) dan produksi mediator -mediator baru (leukotrin,-mediator baru (leukotrin, prostaglandin,
prostaglandin, kinin, kinin, sitokin sitokin lainnya). lainnya). Preformed Preformed mediatorsmediators menstimulasi respon dalam beberapa menit, lalu komponen inflamasi menstimulasi respon dalam beberapa menit, lalu komponen inflamasi sitokin berlangsung setelah beberapa jam. Waktu yang dibutuhkan sitokin berlangsung setelah beberapa jam. Waktu yang dibutuhkan untuk sintesis protein dan pengerahan sel imun.9,10 2.3.
untuk sintesis protein dan pengerahan sel imun.9,10 2.3. 3.
3. Reaksi Lambat Hipersensitivitas ObatReaksi Lambat Hipersensitivitas Obat
Kebanyakan reaksi lambat hipersensitivitas obat dimediasi Kebanyakan reaksi lambat hipersensitivitas obat dimediasi melalui kerja limfosit T. Kulit menjadi target organ yang umumnya melalui kerja limfosit T. Kulit menjadi target organ yang umumnya terjadi dengan obat yang responsif terhadap sel T, tetapi organ lain bisa terjadi dengan obat yang responsif terhadap sel T, tetapi organ lain bisa saja terlibat. Diklofenak, sebagaimana beberapa asam karboksil lainnya saja terlibat. Diklofenak, sebagaimana beberapa asam karboksil lainnya (obat anti inflamasi nonsteroid), dapat menyebabkan cedera hati melalui (obat anti inflamasi nonsteroid), dapat menyebabkan cedera hati melalui sistem imun, dimana dijelaskan dengan metabolisme hepar dan sistem imun, dimana dijelaskan dengan metabolisme hepar dan modifikasi selektif protein hepar. Penting untuk diperhatikan, bahwa modifikasi selektif protein hepar. Penting untuk diperhatikan, bahwa obat yang sama dapat menimbulkan gejala dan tanda klinis yang obat yang sama dapat menimbulkan gejala dan tanda klinis yang berbeda
berbeda pada pada individu individu yang yang berbeda berbeda pula, pula, meskipun meskipun obat obat tersebuttersebut diadministrasikan pada dosis dan rute administrasi yang sama. Untuk diadministrasikan pada dosis dan rute administrasi yang sama. Untuk menstimulasi sel T naif, sel dendritik proses pertama antigen obat. menstimulasi sel T naif, sel dendritik proses pertama antigen obat. Antigen lalu masuk dan ditranspor ke nodus limfa regional. Untuk Antigen lalu masuk dan ditranspor ke nodus limfa regional. Untuk berkembangnya
berkembangnya respon respon imun imun yang yang efektif, efektif, sistem sistem imun imun innate innate perluperlu untuk diaktifkan, menyediakan sinyal maturasi penting, sering untuk diaktifkan, menyediakan sinyal maturasi penting, sering ditujukan sebagai sinyal bahaya dimana termasuk obat langsung atau ditujukan sebagai sinyal bahaya dimana termasuk obat langsung atau stres terkait penyakit. Saat tiba di nodus limfa, antigen dipresentasikan stres terkait penyakit. Saat tiba di nodus limfa, antigen dipresentasikan ke sel T naif. Sebagai alternatif, beberapa antigen obat bisa secara ke sel T naif. Sebagai alternatif, beberapa antigen obat bisa secara langsung menstimulasi sel T spesifik pada patogen, kemudian langsung menstimulasi sel T spesifik pada patogen, kemudian menghindari pengerahan untuk sel dendritik dan sel T. Antigen spesifik menghindari pengerahan untuk sel dendritik dan sel T. Antigen spesifik sel T bermigrasi ke target organ dan sekali lagi melakukan paparan sel T bermigrasi ke target organ dan sekali lagi melakukan paparan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
yang meregulasi respon dan sitotoksin (perforin, granzim, dan yang meregulasi respon dan sitotoksin (perforin, granzim, dan granulisin) yang mengakibatkan kerusakan jaringan.
granulisin) yang mengakibatkan kerusakan jaringan. 4.
4. Peran Virus Dalam Patogenesis Reaksi Hipersensitivitas ObatPeran Virus Dalam Patogenesis Reaksi Hipersensitivitas Obat
Infeksi virus dapat mengakibatkan erupsi kulit dan meniru reaksi Infeksi virus dapat mengakibatkan erupsi kulit dan meniru reaksi hipersensitivitas obat jika obat (kebanyakan antibiotik) yang diminum hipersensitivitas obat jika obat (kebanyakan antibiotik) yang diminum pada
pada waktu waktu bersamaan.Walaupun bersamaan.Walaupun infeksi infeksi virus virus dapat dapat mencetuskanmencetuskan erupsi kulit, infeksi virus bisa juga berinteraksi dengan obat, erupsi kulit, infeksi virus bisa juga berinteraksi dengan obat, mengakibatkan erupsi ringan, misalnya pada kasus “ampicillin rash” mengakibatkan erupsi ringan, misalnya pada kasus “ampicillin rash” berkaitan
berkaitan dengan dengan infeksi infeksi EBV EBV dan dan reaksi reaksi berat berat selama selama drug drug reactionreaction with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS). Virus pertama kali with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS). Virus pertama kali menunjukkan reaktivasi pada pasien DRESS yang terinfeksi Human menunjukkan reaktivasi pada pasien DRESS yang terinfeksi Human herpes virus (HHV)-6, tetapi semua HHV dapat terlibat. Beberapa studi herpes virus (HHV)-6, tetapi semua HHV dapat terlibat. Beberapa studi menunjukkan bahwa replikasi HHV-6 bisa
menunjukkan bahwa replikasi HHV-6 bisa menginduksi in vitro denganmenginduksi in vitro dengan amoksisilin.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Pathway : Pathway :
Penicillin (seperti, nafcillin, ampicillin, atau amoxicillin), Penicillin (seperti, nafcillin, ampicillin, atau amoxicillin),
Sulfa obat-obatan, barbiturates, insulin , vaksin. Sulfa obat-obatan, barbiturates, insulin , vaksin.
Masuk ketubuh Masuk ketubuh
Masuk ke sel tubuh di kelenjar limfe Masuk ke sel tubuh di kelenjar limfe
Pelepasan sitokonin oleh sel tubuh Pelepasan sitokonin oleh sel tubuh
ALERGI ALERGI
Degranulasi sel mast Degranulasi sel mast
Sel-sel reseptor IgM mengikat IgE Sel-sel reseptor IgM mengikat IgE Sel beta merangsang membentuk IgE Sel beta merangsang membentuk IgE
Difagositosis Difagositosis Reaksi alergi Reaksi alergi Integumen Integumen Alergi saluran Alergi saluran nafas nafas Respiratorius Respiratorius
Inflamasi alergi saluran cerna Inflamasi alergi saluran cerna
Gastrointestinal Gastrointestinal
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
F.
F. Manifestasi KlinisManifestasi Klinis 1.
1. Hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut eksim.Hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut eksim. 2.
2. Batuk, wheezing, hidung tersumbat dan kesulitan bernafas.Batuk, wheezing, hidung tersumbat dan kesulitan bernafas. 3.
3. DemamDemam 4.
4. Kulit melepuh dan mengelupas, masalah ini disebut racunKulit melepuh dan mengelupas, masalah ini disebut racun berhubungan deng
berhubungan dengan kulit nekrolysis, dan menyebabkan an kulit nekrolysis, dan menyebabkan kematian.kematian. 5.
5. Anaphylaksis, merupakan reaksi paling berbahaya dapat menyebabkanAnaphylaksis, merupakan reaksi paling berbahaya dapat menyebabkan kematian.
kematian.
Gejala-gejala diatas biasanya muncul dalam waktu 1 jam setelah Gejala-gejala diatas biasanya muncul dalam waktu 1 jam setelah minum obat, reaksi cepat tanpa perawatan dapat menyebabkan syok. minum obat, reaksi cepat tanpa perawatan dapat menyebabkan syok. Gambaran lain yang menandakan adanya alergi obat antara lain: Gambaran lain yang menandakan adanya alergi obat antara lain: 1.
1. Adanya penonjolan kemerahan seperti orang terkena cacarAdanya penonjolan kemerahan seperti orang terkena cacar 2.
2. Adanya bidudaaranAdanya bidudaaran 3.
3. Adanya kemerahan pada kulit yang disertai dengan sisik kulitAdanya kemerahan pada kulit yang disertai dengan sisik kulit 4.
4. Adanya perdarahan dalam kulit, seperti kemerahan pada penderitaAdanya perdarahan dalam kulit, seperti kemerahan pada penderita DBD.
DBD. 5.
5. Adanya radang pada pembuluh darah (vaskulitis)Adanya radang pada pembuluh darah (vaskulitis) 6.
6. Adanya reaksi kemerahan akibat kontak langsung dengan sinarAdanya reaksi kemerahan akibat kontak langsung dengan sinar matahari
matahari 7.
7. Adanya penonjolan bernanah seperti jerawatAdanya penonjolan bernanah seperti jerawat
G.
G. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang 1.
1. RAST (Radio Allergo Sorbent Test) atau ELISA (Enzym LinkedRAST (Radio Allergo Sorbent Test) atau ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay Test)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
H.
H. Penatalaksanaan Farmakologi dan Non FarmakologiPenatalaksanaan Farmakologi dan Non Farmakologi 1.
1. Penatalaksanaan farmaologisPenatalaksanaan farmaologis a.
a. Adrenalin, yaitu golongan adrenergik yang akan meningkatkanAdrenalin, yaitu golongan adrenergik yang akan meningkatkan konsentrasi cAMP dalam mastosit sehingga terjadi lambatan konsentrasi cAMP dalam mastosit sehingga terjadi lambatan degranulasi. Selain itu adrenalin mempunyai manfaat terhadap sel degranulasi. Selain itu adrenalin mempunyai manfaat terhadap sel sasaran yaitu:
sasaran yaitu:
Perangsangan terhadap pembuluh darah kulit, selaput lendirPerangsangan terhadap pembuluh darah kulit, selaput lendir dan kelenjar liur.
dan kelenjar liur.
Mengendurkan otot polos usus, bronkhus dan pembuluhMengendurkan otot polos usus, bronkhus dan pembuluh darah otot rangka.
darah otot rangka.
Perangsangan jantung dengan akibat peningkatan denyutPerangsangan jantung dengan akibat peningkatan denyut jantung, kekuatan kontraksiny
jantung, kekuatan kontraksinya dan tekanan darah.a dan tekanan darah.
Perangsangan pusat-pusat pengaturan di otak, misalnyaPerangsangan pusat-pusat pengaturan di otak, misalnya pernafasan.
pernafasan.
Semua manfaat itu akan dapat mengurangi gejala-gejala Semua manfaat itu akan dapat mengurangi gejala-gejala reaksi anafilatik.
reaksi anafilatik. b.
b. Difenhidramin, merupakan kelompok antihistamin yang bekerjaDifenhidramin, merupakan kelompok antihistamin yang bekerja menghambat histamin yang dihasilkan oleh sel mastosit.
menghambat histamin yang dihasilkan oleh sel mastosit. c.
c. Aminofilin, apabila bronkospasme menetap.Aminofilin, apabila bronkospasme menetap. d.
d. Teofilin, termasuk kelompok xantin yang mempunyai manfaatTeofilin, termasuk kelompok xantin yang mempunyai manfaat mengatasi reaksi anafilaktis. Mekanisme kerjanya melalui sel mengatasi reaksi anafilaktis. Mekanisme kerjanya melalui sel matosit dan sel sasarannya seperti halnya adrenalin.
matosit dan sel sasarannya seperti halnya adrenalin. e.
e. VasopresorVasopresor f.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
e.
e. Terapi desentisasiTerapi desentisasi f.
f. Pengobatan suportifPengobatan suportif
I.
I. PencegahanPencegahan 1.
1. Menghindari alergen penyebab reaksi alergiMenghindari alergen penyebab reaksi alergi 2.
2. Bagi orang yang sensitif terhadap gigitan dan serangan serangga, yangBagi orang yang sensitif terhadap gigitan dan serangan serangga, yang pernah
pernah mengalami mengalami reaksi reaksi terhadap terhadap makanan makanan atau atau obat obat tertentu, tertentu, dandan yang pernah mengalami reaksi anfilaktik akibat latihan fisik harus yang pernah mengalami reaksi anfilaktik akibat latihan fisik harus selalu membawa kotak emergensi yang berisi efineprin (Epipen)
selalu membawa kotak emergensi yang berisi efineprin (Epipen) 3.
3. Anamnesa yang cermat mengenai riwayat setiap sensitivitas terhadapAnamnesa yang cermat mengenai riwayat setiap sensitivitas terhadap antigen yang dicurigai sebelum pemberian obat apapun
antigen yang dicurigai sebelum pemberian obat apapun 4.
4. Untuk mencegah anafilaksis akibat alergi obat, kadang sebelum obatUntuk mencegah anafilaksis akibat alergi obat, kadang sebelum obat penyebab
penyebab alergi alergi diberikan, diberikan, terlebih terlebih dahulu dahulu diberikan diberikan kortikosteroid,kortikosteroid, antihistamin atau epineprin
antihistamin atau epineprin 5.
5. Melakukan skin test bila perlu juga penting, namun perlu diperhatikanMelakukan skin test bila perlu juga penting, namun perlu diperhatikan bahwa
bahwa tes tes kulit kulit negatif negatif pada pada umumnya umumnya penderita penderita dapat dapat mentoleransimentoleransi pemberian obat-obat
pemberian obat-obat tersebut, tersebut, tetapi tetapi tidak bertidak berarti arti pasti pasti penderita tidakpenderita tidak akan mengalami reaksi anafilaksis. Orang dengan tes kulit negatif dan akan mengalami reaksi anafilaksis. Orang dengan tes kulit negatif dan mempunyai riwayat alergi positif mempunyai kemungkinan reaksi mempunyai riwayat alergi positif mempunyai kemungkinan reaksi sebesar 1-3% dibandingkan dengan kemungkinan terjadinya reaksi sebesar 1-3% dibandingkan dengan kemungkinan terjadinya reaksi 60%, bila tes kulit positif.
60%, bila tes kulit positif. 6.
6. Bagi pasien yang memiliki predisposisi untuk terjadinya reaksiBagi pasien yang memiliki predisposisi untuk terjadinya reaksi anafilaksis harus mengenakan alat identifikasi yang berkaitan dengan anafilaksis harus mengenakan alat identifikasi yang berkaitan dengan alergi obat, seperti gelang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
J.
J. KomplikasiKomplikasi 1.
1. Eritroderma eksfoliativa sekunderEritroderma eksfoliativa sekunder 2.
2. Abses limfedenopatiAbses limfedenopati 3. 3. FurunkulosisFurunkulosis 4. 4. RinitisRinitis 5. 5. StomatitisStomatitis 6. 6. KonjungtivitisKonjungtivitis 7.
7. Kolitis bronkolitisKolitis bronkolitis 8.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
BAB III BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN ALERGI TERHADAP OBAT ASUHAN KEPERAWATAN ALERGI TERHADAP OBAT
A.
A. PengkajianPengkajian 1.
1. Identitas klienIdentitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
pekerjaan, agama, agama, suku suku bangsa, bangsa, tangga tangga dan dan jam jam mrs, mrs, no no register, register, dandan diagnosa media.
diagnosa media. 2.
2. Keluhan utamaKeluhan utama
Biasanya terdapat kemerahan dan bengkak pada kulit dan terasa
Biasanya terdapat kemerahan dan bengkak pada kulit dan terasa gatal.gatal. 3.
3. Riwayat pemyakit sekarangRiwayat pemyakit sekarang
Pasien mengeluh nyeri perut, sesak napas, demam, bibirnya bengkak, Pasien mengeluh nyeri perut, sesak napas, demam, bibirnya bengkak, timbul kemerahan pada kulit, mual, muntah dan terasa gatal.
timbul kemerahan pada kulit, mual, muntah dan terasa gatal. 4.
4. Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu
Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami nyeri perut, Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami nyeri perut, sesak napas, demam, bibirnya bengkak, timbul kemerahan pada kulit, sesak napas, demam, bibirnya bengkak, timbul kemerahan pada kulit, mual, muntah, dan terasa gatal dan pernah menjalani perawatan di rs mual, muntah, dan terasa gatal dan pernah menjalani perawatan di rs dan pengobatan tertentu.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
tekanan
tekanan darah darah kadang kadang menurun.menurun. b)
b) Pemeriksaan Pemeriksaan fisik fisik secara secara persistem persistem :: (1)
(1) Sistem Sistem pernapasanpernapasan
Inspeksi: Nafas terlihat cepat(takipneu) pola napas tidak beratur. Inspeksi: Nafas terlihat cepat(takipneu) pola napas tidak beratur.
Palpasi: Pengembangan dada simetris, terdengar taktil vremitus, Palpasi: Pengembangan dada simetris, terdengar taktil vremitus, otot bantu pernafasan teraba.
otot bantu pernafasan teraba.
Perkusi: Bunyi dada terdengar Sonor, tidak ada penumpukan Perkusi: Bunyi dada terdengar Sonor, tidak ada penumpukan cairan.
cairan.
Auskultasi: Terdapat suara nafas tambahan seperti ronkhi. Auskultasi: Terdapat suara nafas tambahan seperti ronkhi.
(2)
(2) Sistem Sistem kardiovaskulerkardiovaskuler
Inspeksi: Tidak terlihat kardiomegali/ pembesaran jantung Inspeksi: Tidak terlihat kardiomegali/ pembesaran jantung
Palpasi: denyut jantung teraba reguler, dalam kondisi yang parah Palpasi: denyut jantung teraba reguler, dalam kondisi yang parah biasanya irreguler, tidak teraba pembesaran jantung.
biasanya irreguler, tidak teraba pembesaran jantung. Perkusi: batas jantung terdengar tympani.
Perkusi: batas jantung terdengar tympani.
Auskultasi: Tidak ada suara jantung tambahan pada kondisi yang Auskultasi: Tidak ada suara jantung tambahan pada kondisi yang tidak serius.
tidak serius. (3)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
-/-, Apakah menyebabkan gangguan pada sistem ini atau tidak. -/-, Apakah menyebabkan gangguan pada sistem ini atau tidak. (6)
(6) Sistem Sistem IntegumenIntegumen
Inspeksi: terjadi penurunan turgor kulit, terdapat bintik ruam, Inspeksi: terjadi penurunan turgor kulit, terdapat bintik ruam, gatal-gatal kemerahan.
gatal-gatal kemerahan.
Palpasi: teraba bentol -bentol dan bengkak. peningkatan suhu Palpasi: teraba bentol -bentol dan bengkak. peningkatan suhu tubuh.
tubuh. (7)
(7) Sistem Sistem EndokrinEndokrin
Kaji adanya perubahan terhadap sistem endokrin misalnya adanya Kaji adanya perubahan terhadap sistem endokrin misalnya adanya pembesaran
pembesaran kelenjar kelenjar tiroid.tiroid. (8)
(8) Sistem Sistem PerkemihanPerkemihan
Inspeksi: frekuensi urine menurun hingga anuri. Inspeksi: frekuensi urine menurun hingga anuri.
Palpasi: Tidak terjadi distensi pada kandung kemih. Palpasi: Tidak terjadi distensi pada kandung kemih. (9)
(9) Sistem Sistem ReproduksiReproduksi
Kaji adanya impoten pada pria, dan penurunan libido pada wanita Kaji adanya impoten pada pria, dan penurunan libido pada wanita
yang disertai dengan keputihan.
yang disertai dengan keputihan.
8.
8. Pemeriksaan diagnostikPemeriksaan diagnostik a.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
C.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Diagnosa
Diagnosa TujuanTujuan Intervensi Intervensi RasionalRasional
Pola nafas tidak Pola nafas tidak efektif b.d efektif b.d
terpajan alergen terpajan alergen
Setelah diberikan askep Setelah diberikan askep selama 1x 15 menit selama 1x 15 menit diharapkan pasien diharapkan pasien menunjukkan pola menunjukkan pola nafas efektif dengan nafas efektif dengan frekuensi dan frekuensi dan kedalaman rentang kedalaman rentang normal. normal. Kriteria hasil : Kriteria hasil : 1.
1. Kaji frekuwensi,Kaji frekuwensi,
kedalaman pernapasan, kedalaman pernapasan, dan ekspansi paru. dan ekspansi paru. Catat upaya Catat upaya pernapasan, termasuk pernapasan, termasuk otot bantu otot bantu pernapasan/pelebaran pernapasan/pelebaran masal. masal. 1.
1. Kecepatan biasanyaKecepatan biasanya meningkat. Dispnea dan meningkat. Dispnea dan terjadi peningkatan kerja terjadi peningkatan kerja napas. Kedalaman
napas. Kedalaman pernapasan bervariasi pernapasan bervariasi bergantung derajat gagal bergantung derajat gagal
napas. Ekspansi dada napas. Ekspansi dada terbatas yang
terbatas yang berhubungan deng berhubungan denganan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
dan karakteristik secret. dan karakteristik secret.
5.
5. Berikan oksigenBerikan oksigen tambahan.
tambahan.
6.
6. Berikan humidifikasiBerikan humidifikasi tambahan , mis : tambahan , mis : nebulizer ultrasonik. nebulizer ultrasonik. mengakibatkan batuk mengakibatkan batuk kering atau iritasi. kering atau iritasi. Sputum berdarah dapat Sputum berdarah dapat diakibatkan oleh
diakibatkan oleh
kerusakan jaringan atau kerusakan jaringan atau antikoagulan berlebihan. antikoagulan berlebihan. 5. 5. MemaksimalkanMemaksimalkan bernapasn dan bernapasn dan
menurunkan kerja napas. menurunkan kerja napas. 6.
6. MemberikanMemberikan kelembaban pada kelembaban pada membran mukosa dan membran mukosa dan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime. kulit berkurang kulit berkurang Kekurangan Kekurangan volume cairan volume cairan b.d. kehilangan b.d. kehilangan cairan berlebihan cairan berlebihan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan keperawatan tindakan keperawatan selama 1x24 jam selama 1x24 jam diharapkan kekurangan diharapkan kekurangan volume cairan pada volume cairan pada pasien dapat teratasi pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil : dengan kriteria hasil : 1.
1. Pasien tidakPasien tidak mengalami diare mengalami diare lagi
lagi 2.
2. Pasien tidakPasien tidak
1.
1. Ukur dan pantau TTVUkur dan pantau TTV
2.
2. Kaji turgor kulit,Kaji turgor kulit,
1.
1. Peningkatan suhu atauPeningkatan suhu atau memanjangnya demam memanjangnya demam meningkatkan laju meningkatkan laju metabolik dan metabolik dan kehilangan cairan kehilangan cairan melalui evaporasi.td melalui evaporasi.td orstotatic berubah dan orstotatic berubah dan peningkatan takikardi peningkatan takikardi menunjukan kekurangan menunjukan kekurangan cairan sistemik cairan sistemik 2.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995). keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995). Jenis tindakan pada implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri, saling Jenis tindakan pada implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri, saling ketergantungan/kolaborasi, dan tindakan rujukan/ketergantungan. ketergantungan/kolaborasi, dan tindakan rujukan/ketergantungan. Implementasi
Implementasi tindakan tindakan keperawatan keperawatan disesuaikan disesuaikan dengan dengan rencana rencana tindakantindakan keperawatan.
keperawatan.
E.
E. EvaluasiEvaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Evaluasi rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan ( Kozier, merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan ( Kozier,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
PENUTUP PENUTUP
A.
A. KesimpulanKesimpulan
Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara dimana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan
imunologi terhadap bahan-- bahan bahan yang umumnya yang umumnya nonimonigonik. Dengannonimonigonik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan
bahan-- bahan bahan yang yang oleh oleh tubuh tubuh di di anggap anggap asing asing atau atau berbahaya. berbahaya. Bahan Bahan-- bahan yang menyebabkan hip
bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut allergen.ersensitivitas tersebut disebut allergen.
B.
B. SaranSaran
Harapan kami semoga dengan makalah ini kami dapat memenuhi Harapan kami semoga dengan makalah ini kami dapat memenuhi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
Brunner & Suddarth. 2002.
Brunner & Suddarth. 2002. BukuAjar BukuAjar Keperawatan Keperawatan Medikal Medikal Bedah Bedah VVolume olume 3.3. Jakarta: EGC.
Jakarta: EGC.
Graha, Chairinniza. 2010.
Graha, Chairinniza. 2010. 100 Questions & Answers : Alergi.100 Questions & Answers : Alergi. Jakarta: PT. ElexJakarta: PT. Elex Media Media Komputio.
Media Media Komputio. Price & Wilson. 2003.