• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN GIZI PADA PASIEN HEMATEMESIS MELENA, SIROSIS HEPAR DAN ASITES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN GIZI PADA PASIEN HEMATEMESIS MELENA, SIROSIS HEPAR DAN ASITES"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN GIZI PADA PASIEN SIROSIS HATI, HEMATEMESIS MELENA ASUHAN GIZI PADA PASIEN SIROSIS HATI, HEMATEMESIS MELENA

DISERTAI ASITES DISERTAI ASITES

di Ruang / Bangsal Mendalam / Teratai D2 di Ruang / Bangsal Mendalam / Teratai D2

(2)
(3)

Laporan Praktik Kerja Lapangan di RSUD BANYUMAS Laporan Praktik Kerja Lapangan di RSUD BANYUMAS Jenis

Jenis kaskasus us : : Bangsal Bangsal Penyakit Penyakit Dalam Dalam (Kasus (Kasus Mendalam)Mendalam)  Nama/ Nim Mahasiswa

 Nama/ Nim Mahasiswa : : Risa Meisandi A.P / G1H014013Risa Meisandi A.P / G1H014013 Kota

(4)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Ha

Halaman Samlaman Sampul pul ... ... ... ... ... ... ii Lem

Lembar Pengbar Pengesahan esahan ... ... ... ... .... .... iiii Daftar

Daftar Isi Isi ... ... ... ... ... ... iiiiii Daftar

Daftar TabTabel el ... ... ... ... ... ... iviv Daftar

Daftar GamGambar bar ... ... ... ... ... ... vv Daftar L

Daftar Lamampiran piran ... ... ... ... ... ... vvii Kasus... 1 Kasus... 1 Bab I. SK

Bab I. SKRININRINING GIZI G GIZI ... ... ... ... ... 22 BAB II. PR

BAB II. PROSEOSES S ASUASUHAHAN N GIGIZI TERSTAZI TERSTANDAR NDAR ... ... ... ... 33 A. ASSESMEN

A. ASSESMEN ... ... ... ... ... ... 33 1. Riwa

1. Riwayat Personyat Personal Pasien (al Pasien (CH) CH) ... ... ... ... 33 etri

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skrinning Gizi ... 2

Tabel 2.1 Riwayat Personal Pasien ... ... 3

Tabel 2.2 Data Antropometri Pasien ... 4

Tabel 2.3 Biokimia (BD) ... 5

Tabel 2.4 Data Klinis (PD) ... 6

Tabel 2.5 Hasil Recall 24 jam ... ... 7

Tabel 2.6 Hasil FFQ ... 7

Tabel 2.7 Standar Tingkat Asupan ... ... 8

Tabel 2.8 Terapi Medis ... ... 9

Tabel 2.9 Diagnosis Gizi ... 14

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Asupan Energi ... ... 33

Gambar 3.2 Asupan Protein ... ... 34

Gambar 3.3 Asupan Lemak ... 35

Gambar 3.4 Asupan Karbohidrat ... 36

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perencanaan Menu Hari Ke 1 ... 42

Lampiran 2 Asupan Hari Ke 1 ... 43

Lampiran 3 Perencanaan Menu Hari Ke 2 ... 44

Lampiran 4 Asupan Hari Ke 2 ... 46

Lampiran 5 Perencanaan Menu Hari Ke 3 ... 48

Lampiran 6 Asupan Hari Ke 3 ... 50

Lampiran 7 Perencanaan Menu Hari Ke 4 ... 52

Lampiran 8 Asupan Hari Ke 4 ... 54

Lampiran 9 Perencanaan Menu Hari Ke 5 ... 56

Lampiran 10 Asupan Hari Ke 5... ... 58

Lampiran 11 Hasil FFQ ... ... 60

(8)

KASUS

Tn. T masuk rumah sakit tanggal 25 September 2017. Pengambilan kasus pada tanggal 25 September 2017. Tn. T berusia 56 tahun, bersuku Jawa dan beragama Islam. Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah darah sejak 2 hari SMRS dengan frekuensi >3x/hari, pucat, lemas, BAB berwarna hitam, nyeri dada, nyeri perut, nafas sesak, mual dan BAK seperti teh. Pasien didiagnosis menderita sirosis hati,hematemesis melena disertai asites. Pasien memiliki riwayat varises esophagus, endoskopi dan sirosis hati kurang lebih sejak 2.5 tahun yang lalu, dan pasien pernah mengidap penyakit kuning.

Hasil Uji Lab yang dilakukan pada pasien meliputi WBC = 9.89, NEU = 6.92, LYM = 1.77, MONO = 1.06, EOS = 0.097, BASO = 0.045, RBC = 3.80, HGB = 9.14, HCT = 28.3, MCV = 74.5, MCH = 24.0, MCHC = 32.3, RDW = 16.1, PLT = 117, MPV = 9.74, BUN = 24, SGPT = 23, SGOT = 26, HBsAg positif, Na = 136, K = 4.2, Cl = 97

Berdasarkan riwayat pola makan pasien sebelum didiagnosis varises esophagus didapat data sebagai berikut : pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan. Makanan  berupa nasi 3x//hari @1.5 centong (150 gram), mie instan 1x/2 minggu @1 bks (70

(9)

BAB I

SCREENING GIZI

FORMULIR SKRINING (SNST) Kuesioner Pengembangan SNST

Tabel 1.1 Skrining gizi

Variabel Pertanyaan Skor

1. Kondisi Pasien Sekarang

Apakah pasien terlihat kurus?

Ya = 1 Tidak = 0 2. Penurunan Berat Badan Apakah pakaian anda terasa

lebih longgar?

Ya = 1 Tidak = 0 Apakah akhir-akhir ini anda

kehilangan berat badan secara tidak sengaja (3-6  bulan ) terakhir?

Ya = 1 Tidak = 0

3. Penurunan Asupan Makanan

Apakah anda mengalami  penurunan asupan makan

selama 1 minggu terakhir?

Ya = 1 Tidak = 0 4. Riwayat Penyakit Apakah anda merasa lemah,

loyo, dan tidak bertenaga?

Ya = 1 Tidak = 0 Apakah anda menderita

suatu penyakit yang

Ya = 1 Tidak = 0

(10)

BAB II

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR A. ASSESMENT

1. Riwayat Personal Pasien

Tabel 2.1 Riwayat Personal Pasien Kategori Data Client

History (CH) Kode Data

Standar Pembanding Umur  CH-1.1.1. 56 tahun

Jenis Kelamin CH-1.1.2 Laki-laki Etnicity CH-1.1.3 Suku Jawa Pendidikan CH-1.1.6 SD

Keluhan Utama CH-2.1.1 Muntah darah, lemas, BAB hitam, nyeri dada, sesak, nyeri perut, BAK seperti teh.

Riwayat penyakit CH-2.1.2 Riwayat varises esophagus sejak 2.5 tahun lalu, dan  penyakit kuning.

Diagnosis Medis CH-2.1.5 Sirosis hati, hematemesis melena, varises esophagus.

(11)

2. Antropometri

Tabel 2.2 Antropometri

Kategori Data Kode Data Standar

pembanding Anthropometric

Measurement (AD)

AD-1.1.1 (Tinggi = 163.37 cm)

Dengan tinggi badan estimasi yaitu: = 97.252 + 2.645 x PU

= 97.252 + 2.645 x 25 = 97.252 + 66.125 = 163.37 cm

(Pureepatpong,dkk,2012) AD-1.1.2 (Berat badan = 57 kg)

Dengan menggunakan BBI yaitu: BBI = TB2 x 21.5 = 1.632 x 21.5 = 57 kg AD-1.1.7 LLA aktual 26

Berdasar perhitungan persentile LILA (LLA) dapat diketahui status gizi  pasien adalah sebagai berikut :

=           = 82 % (gizi kurang) Keterangan : Gizi baik : ≥ 85 % Gizi kurang: ≥70-<85 % Gizi buruk : <

(12)

3. Biokimia

Tabel 2.3 Data Biokimia

Kategori Data Biokima

(BD) Kode Data Standar Pembanding Profil Elektrolit (BD-1.2) BUN BD-1.2.1 24 (Tinggi)  Nilai normal : 7 –  18 Kreatinin BD-1.2.2 1.15 (Normal)  Nilai normal : 0,55 –  1,30  Natrium BD-1.2.5 136 (Normal)  Nilai normal : 135 –  145 mEq/L Klorida BD-1.2.6 98 (Normal)  Nilai normal : 98 –  110 mEq/L Kalium BD-1.2.7 4.2 (Normal)  Nilai normal : 3,5 –  5,5 mEq/L Profil Gastrointestinal (BD-1.4) GPT BD-1.4.2 23 (Normal)  Nilai normal : 0 –  50 GOT BD-1.4.3 26 (Normal)  Nilai normal : 0 –  50 Profil Glukosa GDS BD-1.5.2 140  Nilai normal :

(13)

MONO BD-1.11.7 1.06 (Tinggi)  Nilai normal : 0,240-0,790 % EOS BD-1.11.7 0.097 (Tinggi)  Nilai normal : 0,030 –  0,440 % BASO BD-1.11.7 0.045 (Normal)  Nilai normal : 0,00-0,080 % PLT BD- 1.11.7 117 (Rendah)  Nilai normal : 155 –  366 10e3/uL Kesimpulan :

a.  Nilai HGB dan HCT rendah dapat menjadi indicator adanya penyakit sirosis hati dan anemia, serta setelah terjadi pendarahan hebat (muntah dan BAB darah) (Wahyuningsih, 2013).

 b.  Nilai MCH dan MCV rendah dapat menjadi indikator adanya anemia (Wahyuningsih, 2013).

c.  Nilai BUN tinggi dapat disebabkan karena adanya pendarahan gastrointestinal (Sutedjo, 2007).

(14)

Kesimpulan :

a. Pasien dalam kondisi lemas, pucat dengan kesadaran compos mentis. Pasien mengeluh nyeri di bagian dada dan perut serta merasa sesak.

 b. Tekanan darah 80/60 mmHg (rendah), respirasi 24x/menit, denyut nadi 96x/menit dengan suhu 36.6°C termasuk kategori normal.

5. Asupan Gizi

Tabel 2.5 Hasil Recall  24 Jam

Kategori Data

Dietary (FH) Kode Data Standar Pembanding

Banyaknya Makanan

FH-1.2.2.1 Hasil recall 24 jam diketahui bahwa jumlah: E = 816 kkal (37.6%) (Kurang) P = 40.4 gram (56.7%) (Kurang) L = 33.7 gram (70%) (Kurang) KH = 107.2 gram (29.6%) (Kurang)

Kebutuhan gizi pasien E = 2165 kkal

P = 71.25 gram L = 48 gram KH = 361 gram

(15)

4x/minggu, teh manis 2x/hari @1 gls (gula 2 sdm), kopi 1x/hari @1 gls, mendoan 3x/minggu @1  ptg, papaya 2x/minggu @1  ptg sdg, jeruk 2x/minggu @1 bh. Energi 1479.7 kkal (68.3%) (Defisit berat) Protein 36.8 gram (51.6%) (Defisit berat) Lemak 30.8 gram (64.1%) (Defisit berat) Karbohidrat 263 gram (72.8%) (Defisit sedang) Kesimpulan :

a. Berdasarkan hasil recall 24 jam pasien terlihat bahwa asupan makan pasien masih rendah, ini terjadi karena pasien mengalami mual, nyeri dada, dan nyeri perut.

(16)

6. Terapi Medis

Tabel 2.8 Jenis Obat

Jenis Obat/Tindakan Fungsi Interaksi dengan Zat

Gizi Cefotaxime Golongan antibiotik yang

dapat digunakan untuk mengobati beberapa kondisi akibat infeksi bakteri, seperti  pneumonia, sepsis,dll

Menimbulkan efek sakit perut, mual, muntah, dan sakit kepala

Omeprazole Omeprazole adalah obat yang mampu menurunkan kadar asam yang diproduksi di dalam lambung

Menimbulkan efek : diare, mual, sakit kepala, sembelit dan  perut kembung Pralax Digunakan untuk mengatasi

susah buang air besar, dengan kandungan lactulose yang dapat melunakkan faeces

Menimbulkan efek : kembung, mual dan muntah.

Sukralfat Pelindung dinding duodenum dari asam lambung

Menimbulkan efek :  pusing atau sakit

(17)

7. Pembahasan

Berdasarkan hasil skrining gizi menggunakan form SNST maka Tn. T tergolong ke dalam pasien yang mempunyai resiko untuk terjadi malnutrisi karena skor yang diperoleh dari skrining sebesar 6. Pasien bernama Tn. T berusia 56 tahun, tinggal di Sanggreman RT 03/14 Rawalo dan beragama islam. Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah darah sejak 2 hari SMRS dengan frekuensi >3x/hari, pucat, lemas, BAB berwarna hitam, nyeri dada, nyeri perut, nafas sesak dan BAK seperti teh. Pasien didiagnosis menderita sirosis hati,hematemesis melena disertai asites.

Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan menahun pada hati, diikuti dengan proliferasi jaringan ikat, degenerasi dan regenerasi sel-sel hati, sehingga timbul kekacauan dalam susunan parenkim hati (Mansjoer, FKUI, 2001).

Menurut FKUI (2001), penyebab sirosis hepatis antara lain malnutrisi, alkoholisme, virus hepatitis, kegagalan jantung, penyakit Wilson, hemokromatosis (kelebihan zat besi) dan zat toksik. Menurut Tn. T, bahwa dirinya pernah mengalami

(18)

limpa dan traktus gastrointestinal dengan konsekuensi bahwa organ-organ ini menjadi tempat kongesti pasif yang kronis; dengan kata lain, kedua organ tersebut akan dipenuhi oleh darah dan dengan demikian tidak dapat bekerja dengan baik. Pasien dengan keadaan semacam ini cenderung menderita dyspepsia kronis dan konstipasi atau diare. Berat badan pasien secara berangsur-angsur mengalami  penurunan. Cairan yang kaya protein dan menumpuk dirongga peritoneal akan menyebabkan asites. Hal ini sesuai dengan yang dialami Tn.T, berat badannya turun semenjak 2.5 tahun lalu dan mengalami asites.

Obstruksi aliran darah lewat hati yang terjadi akibat perubahan fibrotik juga mengakibatkan pembentukan pembuluh darah kolateral dalam sistem gastrointestinal dan pemintasan ( shunting ) darah dari pembuluh portal ke dalam pembuluh darah dengan tekanan yang lebih rendah. Esofagus, lambung dan rektum bagian bawah merupakan daerah yang sering mengalami pembentukan pembuluh darah kolateral. Distensi pembuluh darah ini akan membentuk varises atau hemoroid tergantung pada lokasinya. Karena fungsinya bukan untuk menanggung volume darah dan tekanan yang tinggi akibat sirosis, maka pembuluh darah ini dapat mengalami ruptur dan menimbulkan perdarahan.

(19)

Selanjutnya kebiasaan makan pasien dinilai menggunakan form semi kuantitatif  Food Frequency Questionnaire (Semi FFQ) (makanan dirumah) . energi 1479.7 kkal (68.3%) (Defisit berat), protein 36.8 gram (51.6%) (Defisit berat), lemak 30.8 gram (64.1%) (Defisit berat), karbohidrat 263 gram (72.8%) (Defisit sedang). Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi alcohol ataupun obat-obatan jenis tertentu.

(20)

13

Sumber : FKUI, 2001; Netina, 2001; Purwadianto dan Sampurna, 2000; Smeltzer dan Bare, 2001

Sirosis hati Obs sirkulasi  portal Ruptur Distensi  pembuluh darah abdomen Asites Varises Hematemesis melena HB dan HT turun (anemia) Penekanan diafragma Ruang paru menyempit Pembatasan cairan

 Nyeri dada dan sesak nafas  Nyeri perut, mual,

muntah  Nafsu makan turun Asupan oral inadekuat Riwayat penyakit kuning (Hepatitis) HBsAG (+) Cairan menumpuk di rongga pertonial Pembentukkan  pembuluh darah kolateral Kadar BUN meningkat LLA 82% Peningkatan kebutuhan energi dan protein Kurangnya pengetahuan ttg makanan dan gizi

FFQ defisit berat

(21)

B. DIAGNOSIS GIZI

Tabel 2.9 Diagnosis Gizi

Problem Etiologi Sign/Symptom

NI-2.1

Asupan oral inadekuat

Adanya gangguan gastrointestinal

-Hasil recall 24 jam diketahui bahwa  jumlah:

E = 816 kkal (37.6%) (Kurang) P = 40.4 gram (56.7%) (Kurang) L = 33.7 gram (70%) (Kurang) KH = 107.2 gram (29.6%) (Kurang) -Mual dan nyeri perut

Asupan oral inadekuat berkaitan dengan adanya gangguan gastrointestinal ditandai dengan mual, nyeri perut dan hasil recall 24 jam energi 816 kkal (37.6%) (kurang), protein = 40.4 gram (56.7%) (Kurang), lemak = 33.7 gram (70%) (kurang), karbohidrat = 107.2 gram (29.6%) (Kurang)

NI-5.1

Peningkatan kebutuhan energi dan protein

Kegagalan atau gangguan fungsi hati

-Status gizi pasien berdasarkan %LLA 82% yang termasuk gizi kurang

- Anemia

- HBsAG positif

Peningkatan kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan kegagalan atau gangguan fungsi hati ditandai dengan Status gizi pasien berdasarkan %LLA 82% yang termasuk gizi kurang

(22)

- Memberikan edukasi gizi tentang pemilihan makanan yang benar

 b. Rencana Intervensi Diet 1) Tujuan Diet

a) Memberikan makan sesuai dengan kebutuhan secara bertahap  b) Mencegah atau mengurangi asites

c) Mencegah penurunan berat badan

d) Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa

2) Syarat dan Prinsip Diet

a) Energi diberikan sesuai kebutuhan pasien berdasarkan rumus Harris Bennedict yaitu sebesar 2165 kkal

 b) Protein diberikan 1.25 g/kg BB, yaitu sebesar 71.25 gram c) Lemak diberikan cukup, yaitu 20% dari kebutuhan energi total d) Karbohidrat yang diberikan merupakan sisa perhitungan

(23)

 KH = Energi – protein - lemak

= 2165 –  285 –  433 = 1447 kkal

= 361.7 gram 4) Terapi Diet

a) Jenis diet : Diet Hati  b) Bentuk makanan : Cair

c) Rute pemberian : Oral d) Frekuensi : 6 x 250 cc e) Pemesanan : Cair DH

c. Rencana Intervensi Edukasi/Konseling Gizi

1) Tema : Tatalaksana gizi pada pasien penyakit hati kronis 2) Media : Leaflet diet hati dan standar diet

3) Sasaran : Pasien dan keluarga pasien 4) Tempat : Ruang Teratai

(24)

e. Rencana Monitoring Evaluasi

Tabel 2.10 Rencana Monitoring dan Evaluasi

Anamnesis Yang diukur Pengukuran Evaluasi Biokimia HGB Mengikuti Pemeriksaan Rumah Sakit  Normal Pemeriksaan fisik klinis Keadaan umum Tanda vital

Setiap hari Normal  Normal  Normal Asupan Sisa makanan

Asupan cairan

Setiap hari Baik : > 80% Kurang : <80% Asupan cairan 1000 -1500 ml/hari 2. Implementasi Intervensi a. Implementasi Diet

1) Kajian Rekomendasi Diet Kajian terapi diet RS

(25)

06.00 Susu kedelai 52 gram / 250 ml

Susu kedelai 70 gram / 165 ml

09.00 Susu kedelai 52 gram / 250 ml

Susu FC 60 gram / 165 ml

12.00

Jus probiotik / 250 ml Bubur saring 200 gram Gula merah

Lauk hewani 1P Lauk nabati 1P Jus buah

 Nilai gizi total

E = 1259.6 kkal P = 50.7 gram L = 23.2 gram KH = 245.3 gram E = 1975.3 kkal P = 79 gram L = 54.3 gram KH = 290 gram Kebutuhan E = 2165 kkal P = 71.25 gram L = 48 gram KH = 361 gram E = 2165 kkal P = 71.25 gram L = 48 gram KH = 361 gram % Pemenuhan E = 58.2% P = 71% L = 48.3% KH = 67.9% E = 91.2% P = 110% L = 113% KH = 80% - Hari ke-2

(26)

L = 43.2 gram KH = 215.4 gram L = 48.5 gram KH = 359 gram Kebutuhan E = 2165 kkal P = 71.25 gram L = 48 gram KH = 361 gram E = 2165 kkal P = 71.25 gram L = 48 gram KH = 361 gram % Pemenuhan E = 68.7% P = 68.9% L = 90% KH = 59.6% E = 92.7% P = 108% L = 101% KH = 99.5% - Hari ke-3

Standar Diet RS Rekomendasi Standar Diet (Kebutuhan)

Makan Pagi

Bubur nasi 200 gram Lauk hewani 1P Lauk nabati 1P Sayur 75 gram

Bubur nasi 200 gram Lauk hewani 1P Lauk nabati 1/2P Sayur 75 gram Buah 1P

Selingan Pagi Snack 1P Snack 1P

Jus probiotik 200cc Bubur nasi 200 gram

Lauk hewani 1P

Bubur nasi 200 gram Lauk hewani 1P

(27)

Diet (Kebutuhan)

Makan Pagi

 Nasi tim 200 gram Lauk hewani 1P Lauk nabati 1P Sayur 75 gram

 Nasi tim 200 gram Lauk hewani 1P Lauk nabati 1/2P Sayur 75 gram Selingan Pagi Snack 1P Snack 1P

Jus probiotik 250 cc

Makan Siang

 Nasi tim 200 gram Lauk hewani 1P Lauk nabati 1P Sayur 75 gram Buah 1P

 Nasi tim 200 gram Lauk hewani 1P Lauk nabati 1/2P Sayur 75 gram Buah 1P

Selingan Siang Snack 1P Snack 1P

Susu diet hati 125 cc

Makan Sore

 Nasi tim 200 gram Lauk hewani 1P Lauk nabati 1P Sayur 75 gram Buah 1P

 Nasi tim 200 gram Lauk hewani 1P Lauk nabati 1/2P Sayur 75 gram Buah 1P

 Nilai gizi total

E = 1740 kkal P = 61.8 gram L = 62.7 gram KH = 233.4 gram E = 2001.9 kkal P = 76.1 gram L = 52 gram KH = 345.8 gram E = 2165 kkal P = 71.25 gram E = 2165 kkal P = 71.25 gram

(28)

Sayur 75 gram Buah 1P

Sayur 75 gram Buah 1P

 Nilai gizi total

E = 1740 kkal P = 61.8 gram L = 62.7 gram KH = 233.4 gram E = 1922 kkal P = 71.4gram L = 54 gram KH = 312.1 gram Kebutuhan E = 2165 kkal P = 71.25 gram L = 48 gram KH = 361 gram E = 2165 kkal P = 71.25 gram L = 48 gram KH = 361 gram % Pemenuhan E = 80.3% P = 86.7% L = 130% KH = 84.2% E = 88.7% P = 100.2% L = 114% KH = 86.4%  b. Edukasi/Konseling

Konseling dilakukan pada hari sabtu tanggal 30 November 2017 dengan media leaflet diet hati dan standar porsi makanan. Konseling diberikan kepada istri pasien di ruang inap pasien dengan tujuan agar istri  pasien mengetahui dan memahami diet hati sehingga dapat diterapkan dirumah agar pasien mematuhi anjuran diet yang dianjurkan. (materi /

(29)

71.25 gram, lemak diberikan cukup 20% dari kebutuhan energi total yaitu 48 gram, sedangkan karbohidrat diberikan cukup yaitu 361 gram.

Perubahan diet pada hari Senin, 27 November 2017 berupa diet hati cair dengan merubah komposisi dan aturan pemberian, bentuk makanan cair, frekuensi pemberian 6 kali dengan rute pemberian oral serta pembatasan asupan cairan. Jumlah maksimal asupan cairan pasien adalah 1  –   1.5 liter per hari. Pemberian diet cair ini maksimal 3 hari, untuk menghindari defisiensi gizi berat (Almatsier, 2006). Perubahan komposisi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien selama di rumah sakit.

Intervensi hari kedua, dilakukan perubahan diet dari bentuk makanan cair ke makanan saring dengan pemberian lauk hewani ½ porsi serta tambahan jus probiotik 1 x 200 cc dan susu diet hati 2 x 125 cc. Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Perubahan diet ini dilakukan berhubungan dengan sudah normalnya BAB pasien dan sebagai proses adaptasi terhadap bentuk

(30)

disertai asites yang bertujuan agar pasien dan keluarga mengetahui dan memahami diet hati dan mematuhi anjuran diet yang diberikan. Konseling dibantu dengan media cetak seperti leaflet yang akan membantu pasien dan keluarga pasien untuk lebih memahami apa yang sudah dijelaskan petugas. Leaflet yang diberikan berupa leaflet diet hati serta leaflet bahan penukar untuk pasien agar mempermudah  penerapannya dirumah.

Rencana monitoring dan evaluasi pada pasien adalah dengan menghitung sisa makanan pasien menggunakan metode comstock dan recall 24 jam, melihat rekam medis pasien untuk mengetahui hasil laboratorium pasien dan melihat buku vital sign untuk mengetahui kondisi vital sign seperti tekanan darah, denyut nadi dan suhu pasien. Tingkat kecukupan adalah perbandingan asupan zat gizi dengan kebutuhan, tingkat kecukupan gizi baik apabila >80 % sedangkan tingkat kecukupan gizi kurang adalah <80% (Paruntu, 2013).

(31)

24

D. Monitoring dan Evaluasi

1. Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut

Tabel 2.13 Data Monitoring dan Evaluasi

Hari Ke-/Tanggal Diagnosis

Yang Diukur

Evaluasi

Rencana Tindak Lanjut (Assesmen, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi) Biokimia Fisik dan Klinis Asupan

1 hari sebelum intervensi 26 November 2017 Sirosis hati, hematemesis melena, varises esophagus, asites  HGB 9.14  Ku : Lemas , compos mentis  BAB hitam  Mual, nyeri  perut  TD 100/60 mmHg  Suhu 36oC  RR : 24x/menit  HR : 96x/menit E = 36.3% P = 43% L = 30% KH = 44.7% Cairan 2000 ml  HGB rendah  Tekanan darah rendah  Suhu normal  Asupan belum mencapai target. Energi, protein, lemak dan karbohidrat < 80 %  Rencana Pemberian E= 1975 kkal (91.2%) P= 79 gram (110%) L= 54.3 gram (113%) KH= 290 gram (80.3%) Cairan 1500 ml  Pemesanan: DH cair  Frekuensi Pemberian: 6 kali  Bentuk makanan: Cair  Rute Pemberian: Oral

(32)

25

Hari Ke-/Tanggal Diagnosis

Yang Diukur

Evaluasi

Rencana Tindak Lanjut (Assesmen, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi) Biokimia Fisik dan Klinis Asupan

Hari 1 27 November 2017 Sirosis hati, hematemesis melena, varises esophagus, asites  HGB 9.14  Ku : Lemas , compos mentis  BAB tidak hitam  Mual, nyeri  perut  TD 100/60 mmHg  Suhu 36.2oC  RR : 20x/menit  HR : 95x/menit E = 83.45% P = 107% L = 109% KH = 71.8% Cairan + infus: 1448 ml  HGB rendah  Tekanan darah rendah  Suhu normal  Asupan sudah mencapai target, >80%  Rencana Pemberian E= 2008 kkal (92.7%) P= 77.3 gram (108%) L= 48.5 gram (101%) KH= 359 gram (99.5%) Cairan 1450 ml  Pemesanan: BSDH lauk hewani ½ porsi ex susu diet hati 2x125 cc, jus  probiotik 1x200cc  Frekuensi Pemberian: 3 x makanan utama dan 2 x selingan  Bentuk makanan: Saring

(33)

26

Hari Ke-/Tanggal Diagnosis

Yang Diukur

Evaluasi

Rencana Tindak Lanjut (Assesmen, Diagnosis

Gizi, Intervensi Gizi) Biokimia Fisik dan Klinis Asupan

Hari ke-2 28 November 2017 Sirosis hati, hematemesis melena, varises esophagus, asites  HGB 6.21  Ku : Sedang , compos mentis   Nyeri perut  berkurang  BAB tidak hitam  Mual, nyeri  perut  TD 100/60 mmHg  Suhu 36oC E = 80.2% P = 97.6% L = 96% KH = 85.1% Cairan + infus : 1380 ml  HGB rendah  Tekanan darah rendah  Suhu normal  Asupan sudah mencapai target, >80%  Rencana Pemberian E= 1898 kkal (87.6%) P= 73.9 gram (103%) L= 45.4 gram (94.5%) KH= 340 gram (94.3%) Cairan 1500 ml  Pemesanan: BBDH lauk nabati ½  porsi ex jus  probiotik 1x200 cc dan susu diet hati 1x165cc

 Frekuensi Pemberian: 3x makanan utama dan 2x makanan selingan  Bentuk makanan:

Lunak

(34)
(35)

28

Hari Ke-/Tanggal Diagnosis

Yang Diukur

Evaluasi

Rencana Tindak Lanjut (Assesmen, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi) Biokimia Fisik dan Klinis Asupan

Hari ke-3 29 November 2017 Sirosis hati, hematemesis melena, varises esophagus, asites  HGB 6.21  Ku : Sedang , compos mentis   Nyeri perut tidak ada  BAB tidak hitam  TD 100/60 mmHg  Suhu 36oC  HR : 81x/menit  RR : 20x/menit E = 81.3% P = 100% L = 90.31% KH = 97% Cairan + infus : 1412 ml  HGB rendah  Tekanan darah rendah  Suhu normal  Asupan sudah mencapai target, >80%  Rencana Pemberian E= 2001 kkal (92.47%) P= 76.1 gram (106%) L= 52 gram (108%) KH= 345.8 gram (95.7%) Cairan 1225 ml  Pemesanan:   NTDH lauk nabati ½ P ex jus  probiotik 1x200 cc dan susu diet hati 1x125 cc  Frekuensi Pemberian: 3x makanan utama dan 2x makanan selingan  Bentuk makanan: Lunak  Rute Pemberian: Oral

(36)
(37)

30

Hari Ke-/Tanggal Diagnosis

Yang Diukur

Evaluasi

Rencana Tindak Lanjut (Assesmen, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi) Biokimia Fisik dan Klinis Asupan

Hari ke-4 30 November 2017 Sirosis hati, hematemesis melena, varises esophagus, asites  HGB 8.6  Ku : Sedang , compos mentis   Nyeri perut tidak ada  BAB tidak hitam  TD 100/80 mmHg  Suhu 36oC  HR : 88x/menit  RR : 21x/menit E = 80.3% P = 102% L = 103% KH = 78.4% Cairan + infus : 950 ml  HGB rendah  Tekanan darah normal  Suhu normal  Asupan sudah mencapai target, >80%  RencanaPemberian E= 1922 kkal (88.7%) P= 71.4 gram (100%) L= 54.9 gram (114%) KH= 312 gram (86.4%) Cairan 1225 ml  Pemesanan:   NTDH lauk nabati ½ porsi ex jus  probiotik 1x200 cc

dan susu diet hati 1x125 cc  Frekuensi Pemberian: 3x makanan utama dan 2x makanan selingan  Bentuk makanan: Lunak  Rute Pemberian: Oral

(38)

31

Hari Ke-/Tanggal Diagnosis

Yang Diukur

Evaluasi

Rencana Tindak Lanjut (Assesmen, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi) Biokimia Fisik dan Klinis Asupan

Hari ke-5 1 Desember 2017 Sirosis hati, hematemesis melena, varises esophagus, asites  HGB 10.1  Ku : Sedang , compos mentis   Nyeri perut tidak ada  BAB tidak hitam  TD 100/80 mmHg  Suhu 36oC  HR : 82x/menit  RR : 20x/menit E = 82.9% P = 97% L = 106% KH = 83% Cairan + infus 1125 ml  HGB rendah  Tekanan darah normal  Suhu normal  Asupan sudah mencapai target, >80%  Rencana Pemberian E= 1922 kkal (88.7%) P= 71.4 gram (100%) L= 54.9 gram (114%) KH= 312 gram (86.4%) Cairan 1225 ml  Pemesanan:   NTDH lauk nabati ½

 porsi ex jus probiotik 1x200 cc dan susu diet hati 1x125 cc

 Frekuensi

Pemberian: 3x makanan utama dan 2x makanan selingan

 Bentuk makanan:

Lunak

 Rute Pemberian:

(39)

2. Pembahasan Monitoring dan evaluasi a. Data biokimia

Hari pertama dilakukan intervensi, hasil laboratorium pasien menunjukan kadar HGB rendah yaitu 9.14 g/dl. Hari kedua intervensi, kadar HGB turun menjadi 6.21 g/dl. Penurunan kadar HGB ini terjadi karena data laboratorium di hari pertama intervensi adalah data ketika  pasien pertama kali masuk rumah sakit dan masih mengalami muntah dan BAB darah. Hari ketiga intervensi tidak ada perubahan karena data laboratorium tersebut belum ada perubahan. Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen di bawa dari paru- paru ke jaringan-jaringan (Evelyn,2000). Kekurangan hemoglobin menyebabkan terjadinya anemia, yang ditandai dengan gejala kelelahan, sesak napas, pucat dan pusing. Hari ke empat intervensi, pasien menerima transfuse darah untuk meningkatkan kadar HGB, sehingga kadar HGb meningkat menjadi 8.6 g/dl. Hari ke lima, kadar HGB

(40)

Keadaan klinis pasien pada hari kelima intervensi TD 100/80 mmHg (rendah), nadi 21 kali/menit (normal) dan suhu 36oC (normal). Tekanan darah yang rendah ini disebabkan karena terjadinya pendarahan akibat hematemesis melena.

c. Data Asupan

Diagram evaluasi asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu: 1) Energi 36.3 83.45 80.2 81.3 80.3 83.9 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Energi

Energi

(41)

 jatuh pada gizi kurang yang semakin memburuk. Energi juga diperlukan oleh pasien untuk meningkatkan status kesehatannya dan merupakan faktor  penting yang diperlukan oleh manusia dalam menjaga kesehatan dan membantu meningkatkan status kesehatan pada kondisi sakit (Pudjadi, 2003). Sisa makanan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor internal  berkaitan dengan nafsu makan, kebiasaan/ kesukaan makan, rasa bosan

serta adanya peraturan diet atau non diet yang sedang dijalani. Faktor eksternal yaitu cita rasa makanan yang meliputi penampilan dan rasa (Suryawati, Dharminto, & Shaluhiyah, 2006).

2) Protein 107 97.6 100 102 97 60 80 100 120

Protein

(42)

terjadi karena Tn. T tidak bisa menghabiskan makanan yang diberikan dan merasa cepat kenyang. Pada hari ke tiga sampai hari ke lima, asupan energi Tn. T terus membaik, karena kondisi Tn.T sudah semakin membaik dan nafsu makan meningkat dari sebelumnya.

Pada penyakit hati kronis dan sirosis hati, perlu dipertimbangkan  pemberian protein nabati karena dalam tumbuh-tumbuhan terdapat kandungan asam amino esensial, mengandung sedikit protein non nitrogen serta lebih ditoleransi oleh tubuh daripada protein hewani (Ratnasari, 2000). Selain itu protein nabati memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat pengeluaran ammonia melalui feses. Namun seringkali timbul keluhan berupa rasa kembung dan kenyang. Diet ini dapat mengurangi status enselofati, tetapi tidak dapat memperbaiki keseimbangan nitrogen (Almatsier, 2005).

Pada intervensi ini, diberikan lauk nabati ½ porsi dikarenakan  pemberian protein yang berlebih dikhawatirkan akan memperberat kerja

(43)

kebutuhan zat gizi pasien dan mendukung proses penyembuhan pasien (Setiati et al , 2000; Marsetyo dan Kartasaputra, 1990). Menurut Irianto (2006) dalam tubuh lemak bermanfaat untuk: 1) Sebagai sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. 2) Melarutkam vitamin sehingga dapat diserap oleh usus. 3) Memperlama rasa kenyang.

Monitoring asupan lemak pada sebelum intervensi masih pada kategori kurang karena persen asupan makan pasien <80%. Pada hari sebelum intervensi asupan energi Tn. T sebesar 30%, hari pertama intervensi asupan energi Tn. S mengalami kenaikan menjadi 109%. Hari  pertama terdapat peningkatan asupan lemak hal tersebut dikarenakan

keadaan pasien pada hari pertama sudah merasa membaik dan makanan yang diberikan merupakan kombinasi makanan cair dan makanan saring. Makanan cair yang diberikan merupakan susu yang kandungan lemak tinggi untuk memenuhi kebutuhan lemak pasien dan makanan saring yang terdapat lauk hewani dan lauk nabati. Pada hari kedua asupan lemak sebesar 96%, ini terjadi karena Tn. T tidak bisa menghabiskan makanan

(44)

Fungsi dari karbohidrat yaitu menyediakan energi bagi tubuh,  berperan dalam menentukan karakteristik bahan makanan, (misalnya rasa, warna, tekstur, dll) di dalam tubuh berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, memecah pemecahan protein tubuh yang berlebihan, mencegah kehilangan mineral yang berlebihan, berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein (Winarno, 2004).

Monitoring asupan karbohidrat pada sebelum intervensi masih  pada kategori kurang karena persen asupan makan pasien <80%. Pada

hari sebelum intervensi asupan energi Tn. T sebesar 44.7%, hari pertama intervensi asupan energi Tn. S mengalami kenaikan menjadi 71.8%. Hari  pertama terdapat peningkatan asupan karbohidrat hal tersebut

dikarenakan keadaan pasien pada hari pertama sudah merasa membaik dan makanan yang diberikan merupakan kombinasi makanan cair dan makanan saring. Pada hari kedua mengalami peningkatan menjadi 85.18%. Pada hari keempat terjadi penurunan asupan karbohidrat menjadi 78.4% dikarenakan pasien tidak mendapatkan jus probiotik,

(45)

Cairan dan elektrolit merupakan komponen tubuh yang berperan dalam memelihara fungsi tubuh dan proses homeostatis (Tarwoto dan Wartonah, 2010). Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam  bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu,

sisanya merupakan bagian padat dari tubuh (Alimul, 2006).

Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ± 2.500 cc per hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain. Apabila terjadi ketidakseimbangan volume cairan tubuh dimana asupan cairan kurang atau adanya  perdarahan, maka curah jantung menurun, menyebabkan terjadinya  penurunan tekanan darah (Alimul, 2006).

Pada kondisi tertentu, misalnya pada penderita sirosis hepatis disertai asites, asupan cairan perlu diperhatikan. Menurut Lestiani (2000) asupan cairan untuk penderita sirosis hati dengan asites, cairan dibatasi 1000-1500 ml/hari.

(46)

BAB III KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

1. Hasil skrining gizi dengan metode SNST pada pasien Tn.T memiliki skor 6 kategori beresiko malnutrisi.

2. Pasien berusia 56 tahun didiagnosis Sirosis Hati, Hematemesis Melena disertai Asites. Pasien memiliki riwayat varises esophagus pada 2.5 tahun yang lalu dan riwayat penyakit kuning

3. Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia pasien, kadar BUN tinggi dan HB, HCT rendah

4. Pasien dalam kondisi lemas dengan kesadaran composmentis. Tekanan darah 80/60 mmHg, respirasi 24 kali/menit, denyut nadi 96x/mnt dengan suhu 36.7oC termasuk kategori normal.

5. Berdasarkan hasil recall 24 jam diketahui bahwa jumlah asupan energi = 816 kkal (37.6%) (Defisit berat), asupan protein = 40.4 gram (56.7%) (Defisit  berat), asupan lemak = 33.7 gram (70%) (Defisit berat), asupan karbohidrat =

(47)

8. Intervensi yang diberikan yaitu diet hati tekstur bertahap, mulai dari cair, saring hingga lunak.

9. Hasil monitoring dan evaluasi pada hari pertama pasien masih merasa nyeri  perut dan BAB masih hitam. Hari kedua nyeri perut berkurang, BAB sudah normal, dan composmentis. Hari ketiga, tidak ada nyeri perut, BAB normal dan compos mentis. Asupan pasien mengalami peningkatan dari hari ke hari dan dalam kategori bagus (>80%). Data biokimia, hasil laboratorium HGb mengalami peningkatan karena dilakukan transfusi.

10. Konseling diberikan kepada keluarga dan pasien dengan tujuan agar pasien dan keluarga mengetahui dan memahami diet hati dan mematuhi anjuran diet yang diberikan.

11. Berdasarkan hasil evaluasi konseling terhadap pemahaman keluarga pasien tentang penjelasan yang diberikan, keluarga pasien sudah memahami dengan  baik.

B. SARAN

1. Untuk pemenuhan kebutuhan gizi diupayakan konsumsi makanan enteral dan makanan lunak secara bertahap.

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwadianto, Budi Sampurna. 2000.  Kedaruratan Medik . Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bina Rupa Aksara. p.122-6.

 Mansjoer , Arif. 2007 . Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid II. Jakarta: Media Aesculapius.

 Nettina, S.M. (2001). Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.

Setiati S, Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M., 2000.  Buku Ajar Ilmu  Penyakit Dalam Edisi IV . Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Smeltzer, S. C., Bare, B. G., 2001, “Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &Suddarth. Vol. 2. E/8”, EGC, Jakarta.

Suryawati, C., Dharminto dan Shaluhiyah, Z. 2006. Penyusunan Indikator Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit di provinsi Jawa Tengah.  Jurnal Manajemen  Pelayanan Kesehatan. 09(04): 177-184.

Wahyuningsih R. 2013. Penatalaksanaan Diet pada Pasien. Yogyakarta: Graha Ilmu. Winarno F.G. 2004.  Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama .

(49)

LAMPIRAN Lampiran 1

PERENCANAAN MENU HARI KE 1

MENU GRAM E P L KH Cairan

JAM 15

SUSU FC 60 300 13.8 15.6 25.8 165 JAM 18

SUSU DIET HATI 80 320 12 2.6 61.5 165 JAM 21

SUSU DIET HATI 80 320 12 2.6 61.5 165 JAM 6 SUSU KEDELAI 60 294 13.4 7.7 44.1 165 JAM 9 SUSU FC 60 300 13.8 15.6 25.8 165 JAM 12 tepung beras 20 72.2 1.3 0.1 15.9 santan 10 7.1 0.1 0.7 0.3 gula 20 73.8 0.1 0 18.8 daging sapi

(50)

Lampiran 2 Lampiran 2

ASUPAN HARI KE 1 ASUPAN HARI KE 1 MENU

MENU E E P P L L KHKH CairanCairan

JAM 15 JAM 15 SUSU SUSU FC FC 240 240 11.04 11.04 12.412.48 8 20.6420.64 148.5148.5 JAM 18 JAM 18 SUSU DIET SUSU DIET HATI HATI 320 320 12 12 2.6 2.6 61.561.5 165 165 JAM 21 JAM 21 SUSU DIET SUSU DIET HATI HATI 288 288 10.8 10.8 2.34 2.34 55.3555.35 165 165 JAM 6 JAM 6 SUSU SUSU KEDELAI KEDELAI 294 294 13.4 13.4 7.7.7 7 44.144.1 165 165 JAM 9 JAM 9 SUSU SUSU FC FC 300 300 13.8 13.8 15.6 15.6 25.825.8 165165 JAM 12 JAM 12 tepung

tepung beras beras 36.1 36.1 0.65 0.65 0.05 0.05 7.957.95 santan

santan 3.55 3.55 0.05 0.05 0.35 0.35 0.150.15 gula

(51)

Lampiran 3 Lampiran 3

PERENCANAAN MENU HARI KE 2 PERENCANAAN MENU HARI KE 2 MENU

MENU GRAM GRAM E E P P L L KHKH CairanCairan SNACK SORE

SNACK SORE Susu

Susu diet diet hati hati 30 30 115 115 4.5 4.5 1.25 1.25 2424 125125 kue

kue pitik pitik 75 75 145.35 145.35 11 11 2.6 2.6 10.110.1 MAKAN MALAM

MAKAN MALAM bubur tepung bubur tepung tepung

tepung beras beras 25 25 90.2 90.2 1.7 1.7 0.2 0.2 2020 gula gula 20 20 73.8 73.8 0.1 0.1 0 0 18.818.8 santan santan 10 10 7.1 7.1 0.1 0.1 0.7 0.7 0.30.3 tim kakap (1/2 p) tim kakap (1/2 p) ikan

ikan kakap kakap 12.5 12.5 10.5 10.5 2.3 2.3 0.0.1 1 00 wortel

wortel 6.25 6.25 2.55 2.55 0.1 0.1 0 0 1.11.1 telur

telur ayam ayam 12.5 12.5 19.4 19.4 1.6 1.6 1.35 1.35 0.150.15 minyak minyak 0.25 0.25 2.2 2.2 0 0 0.3 0.3 00 tahu sutra bb tahu sutra bb bacem bacem tahu tahu 75 75 57 57 6.1 6.1 2.6 2.6 1.41.4

(52)

bubur tepung bubur tepung tepung

tepung beras beras 25 25 90.2 90.2 1.7 1.7 0.2 0.2 2020 gula gula 20 20 73.8 73.8 0.1 0.1 0 0 18.818.8 santan santan 10 10 7.1 7.1 0.1 0.1 0.7 0.7 0.30.3 rolade daging (1P) rolade daging (1P) daging daging 37.4 37.4 100.6 100.6 9.4 9.4 13.6 13.6 00 telur

telur ayam ayam 27.4 27.4 42.6 42.6 3.4 3.4 5.8 5.8 0.60.6 wortel

wortel 3.2 3.2 1.4 1.4 0 0 0 0 0.20.2 minyak

minyak 0.5 0.5 4.3 4.3 0 0 0.5 0.5 00 tahu sutra bb semur

tahu sutra bb semur tahu tahu 75 75 57 57 6.1 6.1 2.6 2.6 1.41.4 minyak minyak 1.25 1.25 11.3 11.3 0 0 1.25 1.25 00  jus naga  jus naga 200200 naga naga 100 100 50.9 50.9 0.8 0.8 0.4 0.4 12.412.4 gula gula 20 20 77.4 77.4 0 0 0 0 2020 sop kembang tahu

sop kembang tahu 100100

wortel

wortel 35 35 14.4 14.4 0.4 0.4 0.1 0.1 3.33.3 kemba

kembang ng tahu tahu 10 10 38 38 4.1 4.1 2.4 2.4 0.90.9  bihun

 bihun 10 10 38.1 38.1 0 0 0 0 9.19.1 kapri

(53)

Lampiran 4

ASUPAN HARI KE 2

MENU GRAM E P L KH Cairan

SNACK SORE

Susu diet hati 30 115 4.5 1.25 24 125 kue pitik 37.5 72.675 5.5 1.3 5.05 MAKAN MALAM bubur tepung tepung beras 20 72.16 1.36 0.16 16 gula 16 59.04 0.08 0 15.04 santan 8 5.68 0.08 0.56 0.24 tim kakap (1/2 p) ikan kakap 12.5 10.5 2.3 0.1 0 wortel 6.25 2.55 0.1 0 1.1 telur ayam 12.5 19.4 1.6 1.35 0.15 minyak 0.25 2.2 0 0.3 0 tahu sutra bb bacem tahu 75 57 6.1 2.6 1.4

(54)

bubur tepung tepung beras 20 72.16 1.36 0.16 16 gula 16 59.04 0.08 0 15.04 santan 8 5.68 0.08 0.56 0.24 rolade daging (1P) daging 37.4 100.6 9.4 13.6 0 telur ayam 27.4 42.6 3.4 5.8 0.6 wortel 3.2 1.4 0 0 0.2 minyak 0.5 4.3 0 0.5 0 tahu sutra bb semur tahu 75 57 6.1 2.6 1.4 minyak 1.25 11.3 0 1.25 0  jus naga 180 naga 90 45.81 0.72 0.36 11.16 gula 18 69.66 0 0 18

sop kembang tahu 100

wortel 35 14.4 0.4 0.1 3.3

kembang tahu 10 38 4.1 2.4 0.9

 bihun 10 38.1 0 0 9.1

(55)

Lampiran 5

PERENCANAAN MENU HARI KE 3

MENU GRAM E P L KHI Cairan

SNACK SORE  bb kacang ijo 173.7 4.85 5.9 44.51 175 MAKAN MALAM BUBUR  beras 25 90.2 1.7 0.2 19.9 santan 10 7.1 0.1 0.7 0.3 KAKAP PANGGANG kakap 50 41.9 9.1 0.3 0 kecap 4 2.4 0.4 0 0.2 TEMPE tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 minyak 1.25 10.8 0 1.25 0 SUP MAKARONI 100 makaroni 5 17.7 0.6 0.1 3.5 wortel 35 14.4 0.4 0.1 3.3

(56)

 beras 25 90.2 1.7 0.2 19.9 santan 10 7.1 0.1 0.7 0.3 ROLADE AYAM daging ayam 18.5 52.7 5 2.5 0 telur 12.5 19 1.6 1.35 0.15 wortel 1.6 1 0 0 0.15 SOP BAKSO 100 wortel 25 10.3 0.3 0.1 2.3 kc polong 20 16.8 1.1 0 3.1 kentang 30 27.9 0.4 0 6.5 minyak 2.5 21.6 0 2.5 0 Tempe bb terik tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 minyak 2.5 21.6 0 2.5 0 mangga 100 65 0.5 0.3 17 200 gula 20 77.4 0 0 20 TOTAL 1898 73.95 45.4 340.61 1500 KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500 PERSEN 87.67% 103.79% 94.58% 94.35% 100%

(57)

Lampiran 6

ASUPAN HARI KE 3

MENU GRAM E P L KH Cairan

SNACK SORE  bb kacang ijo 86.8 2.4 2.9 22.3 87.5 MAKAN MALAM BUBUR  beras 17.5 63.14 1.19 0.14 19.9 santan 7 4.97 0.07 0.49 13.93 KAKAP PANGGANG kakap 50 41.9 9.1 0.3 0 kecap 4 2.4 0.4 0 0.2

Tempe orak arik

tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3

minyak 1.25 10.8 0 1.25 0

SUP MAKARONI 100

makaroni 4 14.16 0.48 0.08 2.8

(58)

 beras 17.5 63.14 1.19 0.14 19.9 santan 7 4.97 0.07 0.49 13.93 ROLADE AYAM daging ayam 18.5 52.7 5 2.5 0 telur 12.5 19 1.6 1.35 0.15 wortel 1.6 1 0 0 0.15 SOP BAKSO 100 wortel 25 10.3 0.3 0.1 2.3 kc polong 20 16.8 1.1 0 3.1 kentang 30 27.9 0.4 0 6.5 minyak 2.5 21.6 0 2.5 0 TEMPE BB TERIK tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 minyak 2.5 21.6 0 2.5 0 mangga 100 65 0.5 0.3 17 200 gula 20 77.4 0 0 20 TOTAL 1760.9 71.47 43.35 351.41 1412 KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500 Persen 81.33% 100.31% 90.31% 97.34% 94.1%

(59)

Lampiran 7

PERENCANAAN MENU HARI KE 4

MENU GRAM E P L KH Cairan

SNACK SORE

 bolu cokelat 55 202 4.2 7.2 31.6

SUSU DIET HATI 30 115 4.5 2.5 24 125

MAKAN MALAM NASI TIM  beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8 BANDENG GORENG  bandeng 50 41.9 7.4 1.1 0 minyak 5 43.1 0 5 0 TEMPE BACEM tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 minyak 1.25 10.8 0 1.25 0 KIMLO 100 wortel 45 18.5 0.5 0.1 4.2  bihun 7 26.7 0 0 6.4

(60)

kecap 5 3 0.5 0 0.3

minyak 2.5 21.6 0 2.5 0

Tahu bb kuning

tahu 50 38 4 2.4 1.4

minyak 1.25 10.8 0 1.25 0

Sop kembang tahu 100

kembang tahu 10 38 3.1 1.4 2.1 kapri 20 7 0.4 0.1 1.6  bihun 10 38.1 0 0 10.1 minyak 0.5 4.3 0 0.5 0 SEMANGKA 100 41.6 0.8 0.5 9.4 100 TOTAL 2001.9 76.1 52.05 345.8 1225 KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500 % 92.47% 106.81% 108.44% 95.79% 81.6%

(61)

Lampiran 8

ASUPAN HARI KE 4

MENU GRAM E P L KH Cairan

SNACK SORE

 bolu cokelat 27.5 101 2.1 3.6 15.8

SUSU DIET HATI 30 115 4.5 2.5 24 125

MAKAN MALAM NASI TIM  beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8 BANDENG GORENG  bandeng 50 41.9 7.4 1.1 0 minyak 5 43.1 0 5 0 TEMPE BACEM tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 minyak 1.25 10.8 0 1.25 0 KIMLO 100 wortel 45 18.5 0.5 0.1 4.2  bihun 7 26.7 0 0 6.4

(62)

daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0 kecap 5 3 0.5 0 0.3 minyak 2.5 21.6 0 2.5 0 TAHU BB KUNING tahu 50 38 4 2.4 1.4 minyak 1.25 10.8 0 1.25 0 SOP KEMBANG TAHU 100 kembang tahu 10 38 3.1 1.4 2.1 kapri 20 7 0.4 0.1 1.6  bihun 10 38.1 0 0 10.1 minyak 0.5 4.3 0 0.5 0 SEMANGKA 50 20.8 0.4 0.25 4.7 50 TOTAL 1740.5 73.2 49.7 283.2 950 KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500 % 80.39% 102.74% 103.54% 78.45% 63.3%

(63)

Lampiran 9

PERENCANAAN MENU HARI KE 5

MENU GRAM E P L KH Cairan

SNACK SORE

 bolu keju 60 291.4 5.8 15 29.3

SUSU DIET HATI 30 115 4.5 2.5 24 125

MAKAN MALAM NASI TIM  beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8 TELUR BB TERIK telur ayam 55 85.3 6.9 5.8 0.6 minyak 2.5 21.6 0 2.5 0 TEMPE BB SEMUR tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 minyak 1.25 10.8 0 1.25 0 BENING BAYAM LABU SIAM 100  bayam 30 11.1 1.1 0.1 2.2 wortel 25 10.3 0.3 0.1 2.3

(64)

NASI TIM  beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8 BANDENG GORENG  bandeng 50 41.9 7.4 1.1 0 minyak 5 43.1 0 5 0 TAHU BB BACEM tahu 50 38 4 2.4 1.4 minyak 1.25 10.8 0 1.25 0

SOP FISH ROLL 100

wortel 50 20.6 0.6 0.2 4.7 kapri 25 21 1.4 0.1 3.9 minyak 0.5 4.3 0 0.5 0 PISANG AMBON 100 92 1 0.5 23.4 TOTAL 1922.35 71.4 54.9 312.1 1125 KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500 % 88.79 100.21% 114.4% 86.45% 75%

(65)

Lampiran 10

ASUPAN HARI KE 5

MENU GRAM E P L KH Cairan

SNACK SORE

 bolu keju 30 233.12 4.64 12 23.44

SUSU DIET HATI 30 115 4.5 2.5 24 125

MAKAN MALAM NASI TIM  beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8 TELUR BB TERIK telur ayam 55 85.3 6.9 5.8 0.6 minyak 2.5 21.6 0 2.5 0 TEMPE BB SEMUR tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 minyak 1.25 10.8 0 1.25 0 BENING BAYAM LABU SIAM 100  bayam 30 11.1 1.1 0.1 2.2 wortel 25 10.3 0.3 0.1 2.3

(66)

NASI TIM  beras 50 180.4 3.3 0.3 39.8 BANDENG GORENG  bandeng 50 41.9 7.4 1.1 0 minyak 5 43.1 0 5 0 TAHU BB BACEM tahu 50 38 4 2.4 1.4 minyak 1.25 10.8 0 1.25 0

SOP FISH ROLL 100

wortel 50 20.6 0.6 0.2 4.7 kapri 25 21 1.4 0.1 3.9 minyak 0.5 4.3 0 0.5 0 PISANG AMBON 50 46 0.5 0.25 23.4 TOTAL 1817.12 69.64 51.3 300.24 1125 KEBUTUHAN 2165 71.25 48 361 1500 % 83.93% 97.74% 106.88% 83.17% 75%

(67)

Lampiran 11

Hasil FFQ Pasien

=============================================================== ======

Analysis of the food record

=============================================================== ======

Food Amount energi carbohydr.

 ________________________________________________________________________   ______

 beras putih giling 225 g 812.0 kcal 178.9 g

supermie 5 g 7.1 kcal 1.4 g

telur dadar 32 g 59.8 kcal 0.4 g

minyak kelapa sawit 2.8 g 24.1 kcal 0.0 g

daging ayam 28.5 g 81.2 kcal 0.0 g

minyak kelapa sawit 2.2 g 19.0 kcal 0.0 g

ikan mas segar 5 g 6.5 kcal 0.0 g

minyak kelapa sawit 0.5 g 4.3 kcal 0.0 g

tempe kedele murni 28.5 g 56.7 kcal 4.8 g

minyak kelapa sawit 2.85 g 24.6 kcal 0.0 g

tahu 2.14 g 1.6 kcal 0.0 g

(68)

carbohydr. 258.4 g(71%) 290.7 g(> 55 %) 89 % dietary fiber 4.6 g - -alcohol 0.0 g - -PUFA 4.9 g - -cholesterol 148.1 mg - -Vit. A 1093.1 µg 800.0 µg 137 % carotene 0.0 mg - -Vit. E (eq.) 2.2 mg 8.0 mg 28 % Vit. B1 0.3 mg 1.1 mg 30 % Vit. B2 0.5 mg 1.3 mg 38 % Vit. B6 0.7 mg 1.6 mg 42 % tot. fol.acid 103.1 µg - -Vit. C 48.2 mg 60.0 mg 80 % sodium 83.2 mg - - potassium 803.6 mg - -calcium 163.1 mg 1200.0 mg 14 % magnesium 152.2 mg 280.0 mg 54 %  phosphorus 474.3 mg 1200.0 mg 40 % iron 5.0 mg 15.0 mg 33 % zinc 4.2 mg 12.0 mg 35 % lysine 1.9 g - - phenylalanine 1.7 g - -tyrosine 1.2 g - -chlorine 0.0 mg -

(69)

-Lampiran 12

Hasil Recall 24 Jam

=============================================================== ======

Analysis of the food record

=============================================================== ======

Food Amount energi carbohydr.

 ________________________________________________________________________   ______

nasi putih 100 g 130.0 kcal 28.6 g

daging ayam 60 g 170.9 kcal 0.0 g

sayur bening campur 80 g 26.4 kcal 6.0 g

nasi putih 50 g 65.0 kcal 14.3 g

sayur bening campur 80 g 26.4 kcal 6.0 g

minyak kelapa sawit 10 g 86.2 kcal 0.0 g

daging ayam 60 g 170.9 kcal 0.0 g

Jus probiotik 125 g 175.1 kcal 65.4 g

(70)

 potassium 489.1 mg - -calcium 52.7 mg 1200.0 mg 4 % magnesium 72.3 mg 280.0 mg 26 %  phosphorus 323.4 mg 1200.0 mg 27 % iron 2.9 mg 15.0 mg 20 % zinc 3.1 mg 12.0 mg 26 % lysine 2.9 g - - phenylalanine 1.5 g - -tyrosine 1.2 g - -chlorine 0.0 mg -

(71)

-DIET

HATI

Hal-hal yang perlu diperhatikan

 Masaklah dengan cara merebus,

mengukus, memanggang, mengung-kep, pepes

 Hindari menggoreng, dianjurkan

mengunakan minyak kedele atau minyak jagung untuk menumis

 Sayuran di masak matang, jangan

menggunakan santan kental

No RM

:

Nama

:

Umur

:

Tinggi Badan

:

Berat Badan

:

Alamat

:

Tanggal

:

Kebutuhan Gizi Sehari Energi : Protein : Lemak : KH :

Pembagian Makanan Sehari

Pagi Berat URT

 Nasi :

Hewani :

 Nabati :

Sayuran :

Minyak :

Siang Berat URT

 Nasi :

Hewani :

 Nabati :

Sayuran :

Minyak :

Sore Berat URT

 Nasi : Hewani :  Nabati : Sayuran : Minyak : Snack : Snack :

Gambar

Tabel 1.1 Skrining gizi
Tabel 2.1 Riwayat Personal Pasien Kategori Data Client
Tabel 2.2 Antropometri
Tabel 2.3 Data Biokimia Kategori Data Biokima
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian edukasi gizi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai diet yang diberikan (jenis diet, tujuan diet, syarat diet, makanan dianjurkan dan makanan tidak

Makanan rendah lemak, diet jantung, diet rendah kolestrol, diet hati Makanan diolah sesuai dengan keadaan pasien dan tidak diberikan produk makanan jadi, daging berlemak,

Tujuan mengatur makanan dan minuman (Diet) pada pasien kanker adalah Membuat status gizi optimal dengan cara: Memberikan makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan zat gizi dan

KIE diberikan pada pasien, dan pada follow-up 3 hari kemudian pasien menunjukkan keadaan klinis membaik, tidak ditemukan discharge purulent, eritema dan oedema pada OUE

c. Pasie Pasien diabet n diabetes&#34; mer es&#34; merasa ti asa tidak mam dak mampu dalam pu dalam mengat mengatur menu ur menu makanan makanan&#34; yang har &#34; yang harus

Intervensi ini dilakukan mulai hari pertama sampai dengan hari ketiga maka didapatkan hasil pengukuran kadar gula darah pada pasien mengalami penurunan dari skala 210 mg/dL menjadi

Jika dibandingkan dengan kebutuhan protein perhari 55,7 gram, maka intake protein pasien termasuk dalam kategori kurang.. Pada intervensi hari pertama, asupan protein pasien sebesar

Hasil: selama pemantauan pasien termasuk dalam keadaan gizi normal dan tidak mengalami perubahan; kondisi fisik dan klinis menunjukkan masih ada keluhan lemas setelah proses kemoterapi;