Operational Issue:
Laser Attack
The Future Fleet Plan of
Garuda Indonesia:
Airbus A330-900Neo
Boeing 787-9 Dreamliner
Rute Selatan Jawa:
Mengurangi Kepadatan
di Langit Pantura
Markus Yan Kaisiepo
Ops Publication Officer
Iconic & Descriptive
Operation
In Action
Managed & Published by Operation Publication (JKTOSP)
PENASIHAT
Rosdi M. AbdullahPEMIMPIN REDAKSI &
FOUNDER
Imam Arief
REDAKTUR EKSEKUTIF
Ernanto Wibisono Capt. Faisal A. Zein Capt. Feby Sumali
Capt. Okky O. Tampubolon Capt. Bernard P. Sitorus Kadek Bayu Temaja Anom Adimasetio
DEWAN REDAKSI
Rudi Widioko
Febri Puguh Permana Rusli Usman Dedi Sunardi Agus Riyanto Guntur Dutindo Sulistyo Nugroho
DESIGN
Febri Puguh Permana
NARASUMBER
Capt. Eka Djauhari Heru Saptono ZulkifliDARI REDAKSI
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah kami bisa menerbitkan e-Magazine Operation In Action (OIA) Edisi VI ini.
Melalui OIA, kami ingin menyajikan informasi menarik seputar program, inovasi, dan aktivitas operasional Garuda Indonesia, khususnya di Direktorat Operasi, dalam mendukung program
Sky Beyond 2016-2020 terutama “Return Maximization”.
Pada kesempatan ini, tak lupa segenap Tim Redaksi OIA mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Mohon maaf lahir dan batin.
OIA
Operation In ActionDaftar Isi
OIA Edisi V
I 2016
6
8
10
12
14
16
The Future Fleet Plan of Garuda Indonesia:
Airbus A330-900Neo & Boeing 787-9 Dreamliner
Australian Organized Track Structure (AUSOTS)
CAT III Precision Landing
Airline Operation Terminologies
Mengurangi Kepadatan di Langit Pantura
Garuda Indonesia Fleet Structure
Aviation History: Keajaiban di Langit Hawaii
(Aloha Flight 243)
Operational Issue: Laser Attack
Squiter Beacon: Solusi Memonitor Pergerakan
Kendaraan di Airside
4
18
20
Ernanto W
ibisono
SM Ops. Technology CompS
ecara bertahap, kedepan Garuda Indonesia berencanamengoperasikan hingga
14
pesawatAirbus
A330-900NEO
dan30
pesawatBoeing 787-9 Dreamliner.
Keduanya merupakan jenis pesawat widebody yang memiliki spesifikasi kurang lebih sama dengan pesawat A330-300. Keduanya juga memiliki beberapa keunggulan yang hampir sama antara lain :
• Desain wingtip baru yang menambah daya angkat dan mengurangi drag.
• Konsumsi bahan bakar yang lebih hemat bila dibandingkan
A330-300.
• Kemampuan jelajah hingga 12.130 Km untuk A330-900Neo dan 14.100 Km untuk B787-9 Dreamliner.
• Kapasitas payload lebih besar dan kenyamanan penumpang yang lebih baik.
• Maintenance cost lebih sedikit.
Restrukturisasi armada ini merupakan upaya untuk memperkuat pertumbuhan positif yang telah dicapai serta memperkuat Garuda Indonesia dalam menghadapai persaingan global.
Sumber: Press Release Garuda Indonesia 19 April 2016 Press Release Garuda Indonesia 15 Juni 2015
OIA | Edisi VI - 2016 | 5 4 | Edisi VI - 2016 | OIA
Photo Courtesy Airbus Photo Courtesy Boeing
The Future Fleet Plan of Garuda Indonesia
Airbus
A330-900NEO
Boeing
U
ntuk penerbangan ke Australia tujuan Sydney, Melbourne dan Brisbane, saat ini Garuda Indonesia masih menggunakan rute melaui airway yang ada (fixed route). Dengan mengikuti fixed route ini, seringkali kondisi cuaca dan angin kurang optimal sehingga konsumsi bahan bakar pesawat kurang efisien.M
elalui AUSOTS, setiap harinya Airservices Australiasebenarnya mempublikasikan sejumlah Flex track yang menghubungkan Australia dengan beberapa kota tujuan termasuk Denpasar, yang dapat digunakan oleh airline.
Flex track tersebut diposisikan berdasarkan perkiraan kondisi
cuaca dan angin yang optimal sehingga penggunaan bahan bakar lebih efisien.
D
efinisi Flex Track menurut MATS Chapter 10 adalah:“A non-fixed ATS route calculated on a daily basis to provide the most efficient operational flight conditions between specific city pairs.”
M
enurut laporan dari Airservice Australia pada 5 December 2013, maskapai Emirates telah berhasilmenghemat hingga
3800 ton
fuel dari penggunaanFlex Track untuk penerbangan harian mereka ke kota-kota di
Australia selama 12 bulan.
The OIA Research Group (OR-G)
Sumber: airservicesaustralia.com
Photo Courtesy traveller.com
Australian Organized
Track Structure
(
AUSOTS
)
Flexible Track
Precision Landing
8 |Edisi VI - 2016 | OIA OIA | Edisi VI - 2016 | 9
C
AT III Operation adalah prosedur landing dengankondisi visibility / jarak pandang yang sangat rendah
(< 200m). Dengan kondisi visibility yang rendah tidak
dimungkinkan bagi pilot untuk melakukan manual landing, sehingga landing pada kondisi ini dilakukan secara full
autoland oleh sistem auto pilot pesawat.
U
ntuk dapat melakukan prosedur CAT III, pesawat dan SDM (Pilot, Dispatcher, Teknik) seluruhnya harus telah tersertifikasi dan memiliki otorisasi yang diperlukan.D
i samping pesawat dan SDM, keberhasilan CAT III juga harus didukung oleh fasilitas di bandara. Saat ini hanya beberapa airport di dunia yang sudah memiliki kapabilitas CAT III diantaranya Melbourne, HongKong, Heathrow, Haneda, Narita, Incheon, dan Schipol.
D
engan kemampuan CAT III tersebut, maka landing tidak lagi dibatasi oleh jarak pandang yang buruk sehingga akan mengurangi kemunginan pengalihan pendaratan ke bandara lain (divert). Implementasi CAT III di Garuda Indonesia sendiri saat ini masih dalam proses sertifikasi dari Kementrian Perhubungan.The OIA Research Group (OR-G)
Photo Courtesy aviationweek.com
CAT III
Cuaca Bukan Lagi
Rintangan
(Photos Taken by Febri Puguh Permana | Ops Publication Analyst)
Airline Operation
Terminologies
Hub & Spoke
A system for deploying aircraft that enables a carrier to increase service options at all airports encompassed by the system. It entails the use of a strategically located airport (the hub) as a passenger exchange point for flights to and from outlying towns and cities (the spokes).
Instrument Landing
System (ILS)
Provides radio-based horizontal and vertical guidance to an aircraft approaching a runway. It is used to guide landing aircraft during conditions of low visibility.
Fuselage
The main body of an aircraft, cylindrical in shape. It contains the cockpit, main cabin and cargo compartments.
Aerodome
A defined area on land or water (including any buildings, installations and equipment) intended to be used either wholly or in part for the arrival, departure and surface movement of aircraft.
Photo Courtesy airliners.net
12 |Edisi VI - 2016 | OIA OIA | Edisi VI - 2016 | 13
J
alur penerbangan UtaraPulau Jawa merupakan jalur terpadat nomor 11 di dunia, dengan pergerakan hingga 250 traffic per hari.
Kondisi ini meningkatkan kompleksitas pengaturan lalu lintas udara serta dapat
mempengaruhi tingkat keselamatan penerbangan. Selain itu, penerbangan menjadi kurang efisien karena banyak flight yang tidak mendapatkan optimum
flight level (ketinggian jelajah
optimum) ataupun harus melakukan holding.
U
ntuk mengurangi kepadatan jalur Utara Pulau Jawa, maka akan dibuka jalur penerbangan baru melintasi selatan Pulau Jawa yang sebelumnya hanya dipergunakan untuk kegiatan militer. Sebagaimana ilustrasi pada gambar di atas, jalur ini memiliki jarak tempuh yang lebih pendek 28.1 NM sehingga penggunaanjalur ini oleh penerbangan reguler Garuda Indonesia akan berpotensi menghemat biaya fuel hingga IDR 2.6 Miliar per tahun.
P
enggunaan jalur selatan Pulau Jawa ini rencananya akan direalisasikan dan dievaluasi pada tanggal 17 Agustus 2016 hingga 17 September 2016. Karena jalur ini melewati wilayahmiliter, maka hanya pesawat dengan registrasi asal Indonesia yang boleh melintas.
MENGURANGI KEPADATAN
DI LANGIT PANTURA
Jakarta-Denpasar via Rute Selatan Jawa
Narasumber:
Zulkifli
Boeing
777-300ER
Aircrafts Boeing747-400
Aircrafts AirbusA330-300
Aircrafts AirbusA330-200
Aircrafts Boeing737-800NG
Aircrafts BombardierCRJ-1000
AircraftsATR 72-600
AircraftsGaruda Indonesia
Fleet Structure
Ref GA Fleet Structure JKTDHF/10018/16 1 Juli 2016
10
2
16
9
79
18
14
Total :
148
Aircrafts
P
ada tanggal 28 April 1988, pesawat Boeing 737-297 yang digunakan pada penerbangan Aloha Airlines 243 mengalami kerusakan hebat di udara setelah beberapa menit lepas landas dari Hilo menuju Honolulu, Hawaii.S
epertiga atap pesawat di bagian belakang cockpit terlepas setelah pesawat tersebut mengalami explosive decompression pada ketinggian 24.000 kaki. Pintu cockpit terlepas bahkan Robert Schornstheimer, captain pada penerbangan tersebut, melaporkan bahwa dia bisa melihat langit biru di atas kabin.P
ilot berhasil mengendalikan pesawat hingga akhirnya 13 menit kemudian pesawat tersebut berhasil mendarat darurat dengan selamat di Kahului Airport, Pulau Maui.A
kibat kejadian tersebut seorang pramugari terhempas daripesawat dan jasadnya tidak ditemukan. Sementara 90 orang penumpang dilaporkan selamat dengan 8 orang mengalami cedera serius. Keberhasilan Aloha Airlines 243 melakukan safe landing meski mengalami kerusakan serius merupakan kejadian signifikan dalam sejarah penerbangan yang memicu perbaikan policy dan prosedur keselamatan penerbangan saat itu.
Sumber: wikipedia
Aviation History:
Keajaiban di Langit Hawaii
Photo Courtesy youtube.comS
erangan sinar laser atau Laser Attack pada operasi penerbangan
merupakan suatu permasalahan serius yang dapat mengancam
keamanan dan keselamatan penerbangan. Dampak dari Laser
Attack bisa sangat fatal karena bisa menganggu konsentrasi dan
pandangan pilot yang akan mendaratkan pesawat. Karakteristik sinar
laser yang tajam dengan jangkauan jauh bisa menembus kokpit pesawat
serta dapat mengakibatkan kebutaan sesaat apabila mengenai mata pilot.
L
aser pointer saat ini cukup marak diperjualbelikan di pasaran dengan
harga yang terjangkau. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sosialisasi
dan tindakan hukum kepada masyarakat yang menyalahgunakan
laser pointer tersebut.
B
erdasarkan UU No 1 Tahun 2009 Pasal 421 Ayat 2, setiap orang yang
membuat halangan (obstacle) di kawasan keselamatan operasi
penerbangan yang membahayakan keselamatan dan keamanan
penerbangan dapat dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau
20 | Edisi VI - 2016 | OIA
P
ergerakan kendaraan operasional di area apron, taxiway, dan
runway merupakan salah satu kontributor penyebab terjadinya
insiden operasi penerbangan dan merupakan resiko berkelanjutan
terhadap keselamatan penerbangan, khususnya dalam kondisi low
visibility.
U
ntuk mengurangi resiko terjadinya insiden tersebut, maka
setiap pergerakan ground vehicles harus dapat dimonitor dan
diidentifikasi secara realtime. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan memasang squitter beacon di setiap kendaraan yang
beroperasi di lingkungan airside.
S
quitter beacon merupakan alat yang dapat
memancarkan sinyal yang kemudian dapat
ditangkap oleh Advanced Surface Movement
Guidance and Control System (A-SMGCS)
yang dikontrol oleh ATC dan AMC. Pergerakan
setiap ground vehicles dapat termonitor dan
teridentifikasi sehingga ATC atau AMC dapat
segera memberikan instruksi kepada ground vehicles
apabila diperlukan untuk mencegah terjadinya insiden.
Photo Courtesy: era.aero
Squitter Beacon
Solusi Memonitor Pergerakan
Kendaraan di Airside
Photo Courtesy: era.aero
Squitter Beacon
Selamat Hari Raya
Idul Fitri
1 Syawal 1437 H
Mohon Maaf Lahir & Batin
Segenap Tim
Operation Publication (JKTOSP)
Mengucapkan :
Imam Arief
photo by Guntur Dutindo/JKTOSP-4 Team
Operation In Action (OIA) ALAMAT REDAKSI: Operation Publication (JKTOSP)
Garuda Operation Centre Building I, 3rd Floor Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng 19120, Indonesia P.O. BOX 1004 TNG BUSH Phone: 021-2560-1728/1729/1730 Email: opspublication.office@garuda-indonesia.com
OIA
Operation In ActionDisclaimer: This publication is intended for internal Garuda Indonesia distribution only. All the content in this publication is published for general information purpose only. We do not guarantee that information provided here is 100% accurate. Any action taken upon the information you find in