• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Clash of Western and Eastern Civilization.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The Clash of Western and Eastern Civilization."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

The Clash of Western and Eastern

Civilization

(2)

Background

Menurut Samuel P Huttington karena adanya

benturan antarbudaya (Clash of Civilization) antara budaya Eropa dengan budaya Timur.

Perebutan hegemoni untuk menguasai wilayah

Laut Tengah.

Koloni Yunani di pantai Asia Kecil merupakan

duri dalam daging bagi Persia.

Bangsa Ionia dan Aeolia yang bermukim di

(3)

Darius I

This stone carving depicts Darius I, right, also known as Darius the Great, and his son and successor Xerxes I. Darius I ruled the Persian Empire from 522 to 486 bc. He secured the outer borders of the empire and reformed its internal organization, built highways, encouraged commerce, and organized a postal system. Darius allowed freedom of worship among the many different ethnic groups in the vast

(4)

Kasus Belly

Persia didirikan oleh Cyrus pada tahun 549

SM. Persia memperluas wilyah kekuasaan

dengan menaklukkan Babylonia, Chaldea,

dan Mesir. Perluasan wilayah dilanjutkan

oleh Cambyses.

Pada masa kekuasaan Darius I Persia telah

menguasai Lydia. Penguasaan Persia atas

wilayah-wilayah Asia Kecil dianggap sebagai

penjajahan oleh bangsa Ionia dan Aeolia.

(5)

• Dominasi Persia di Asia Kecil menimbulkan

perlawanan.

Salah

satunya

datang

dari

Aristagoras, penguasa Miletus pada tahun 495

SM.

• Aristagoras meminta bantuan Yunani. Athena

sebagai fatherland bangsa Ionia memberikan

bantuan berupa kapal dan prajurit.

• Pada tahun 495 SM dengan bantuan Athena,

Aristagoras menyerang pasukan Persia di Lade.

Perlawanan Aristagoras dapat dipadamkan,

kota Miletus dihancurkan oleh pasukan

Darius.

(6)

Darius Dendam!

• Darius belum puas, dan ingin memberikan

hukuman kepada Athena yang membantu

Miletus.

• Darius berpendapat bahwa penguasaan Persia

atas bangsa Ionia di Asia Kecil tidak akan

efektif

sebelum

bangsa

Yunani

dapat

dikalahkan.

(7)
(8)

The First Attack (490 BC)

• Tahun 492 SM Darius berusaha menyerang

Yunani, tetapi kapal mereka karam terkena

badai di Gunung Athos.

• Tahun 490 SM Darius menunjuk Datis dan

Arthaphernes untuk memimpin armada Persia

menyerang Yunani.

• Pasukan Persia berangkat dari P Samos

berlayar menyusuri Laut Aegea-Delos-Eretrea.

• Pasukan Persia atas saran Hippias bermalam di

(9)

• Mendengar kedatangan pasukan Persia di

Marathon, Athena mencari bantuan dari polis

lain.

• Bantuan tidak diperoleh, kecuali dari Eretrea.

Pasukan Athena dibawah pimpinan Miltiades

dan Callimachus mempersiapkan diri

meng-hadapi pasukan Persia.

• Pasukan Athena menempati posisi yang

strategis sehingga pasukan Persia dapat

dikalahkan. Kemenangan ini dikabarkan oleh

Phedipiades dengan lari dari

Marathon-Athena.

(10)

Interwar Period (490-480 BC)

Bangsa Yunani berusaha menggalang persatuan dan

kesatuan.

Bangsa Yunani membentuk pakta pertahanan untuk

mempertahankan diri dari serangan bangsa lain (Persia).

Pakta pertahanan tersebut disebut Delian League yang

berkedudukan di Delos.

Di Persia terjadi pergantian kekuasaan dimana Darius

meninggal yang kemudian diganti oleh putranya yang bernama Xerxes.

(11)

The Second Attack (480 BC)

• Persiapan dalam rangka serangan ke Yunani

telah dimulai sejak tahun 483 SM.

• Xerxes menunjuk Mardonius, Achaemenes,

Masistes, dan Artemesia untuk memimpin 500

ribu pasukan Persia (darat dan laut)

• Pasukan Persia bergerak ke arah barat daya

menyeberangi Selat Dardanella.

• Gerakan pasukan Persia lancar, Thracia dan

Macedonia tidak melakukan perlawanan

(12)

The Battle of Thermophylae (480 BC)

• Dalam musyawarah di Corinthia, Sparta akan

menghadang pasukan Persia di Thermophylae

di bawah pimpinan raja mereka: Leonidas.

• Pasukan Sparta dapat dikalahkan, Leonidas

tewas dalam pertempuran tersebut.

• Pasukan Persia bergerak ke Attica dengan

tujuan Athena.

• Pasukan darat Persia memasuki Athena dan

membakar kota budaya tersebut. Penduduk

berlindung di Acropolis.

(13)

The Battle of Salamis 480 BC

 Saat pasukan darat masuk Athena, sebagian

besar pasukan laut memasuki Teluk Salamis.

 Pasukan Persia berada di perairan yang sempit

sehingga tidak dapat menerapkan taktik perang.

 Pasukan Yunani di bawah pimpinan Pericles dan

Aristides berhasil mengalahkan pasukan Persia.

 Xerxes dan sebagian besar pasukan Persia

kembali ke negaranya.

 Xerxes meninggalkan 300 ribu pasukan dipimpin

Mardonius.

(14)

The Battle of Plataea 479 BC

• Pasukan Persia dipimpin oleh Mardonius,

sedangkan pasukan Yunani dipimpin oleh

Pausanias.

• Tujuan Yunani adalah mengusir sisa-sisa

pasukan Persia yang masih bercokol di Yunani.

• Pertempuran terjadi di Plataea.

• Pasukan Persia dapat dikalahkan, Mardonius

dibunuh oleh prajurit Sparta bernama

(15)

The Battle of Mycale

• Tujuan membebaskan koloni-koloni Yunani di

wilayah pantai Asia Kecil dari kekuasaan Persia.

• Pasukan Yunani dipimpin oleh Leotychides

sedangkan pasukan Persia dipimpin oleh

Tigranes.

• Pasukan Persia dapat dikalahkan, mereka

melarikan diri ke Sardis, dan sebagian ke Mesir.

• Pertempuran Mycale mengakhiri Perang

(16)

• Yunani mencapai zaman keemasan dengan

kemajuan di segala sektor.

• Yunani memperkuat dominasinya di Laut

Tengah.

• Persia kehilangan daerah kekuasaannya di Asia

Kecil.

• Athena tampil sebagai imperium yang

menguasai polis-polis lainnya.

(17)

PERANG PELOPONNESOS

Sudrajat http://blog.uny.ac.id/sudrajat

(18)

Introduction

• Thucydides menulis esensi Perang Pelopon-nesos sebagai …

as

a contest arising on the one hand from desire for power and on

the other from fear of that same power.

• Donald Kagan (Ohio State University) membuat periodisasi

Peloponesia War dalam 3 periode: Periode I (431-421 SM), Masa Damai (421-413 SM) Periode II (421-404 SM)

(19)

Background

• Hegemoni Athena menimbulkan keresahan di kalangan

polis-polis Yunani.

• Perang dagang antara Corinthia, dan

Athena-Megara pada tahun 459 SM.

• Campur tangan Athena terhadap masalah dalam negeri

polis-polis Yunani.

• Tindakan Athena yang membantu kaum helot dengan

memberikan tempat berlindung di Naupactus

.

(20)
(21)

Epidamnus Affair

 Adalah perang saudara di Epidamnus pada tahun 436 SM. yang menyeret intervensi polis-polis lainnya.

 Tahun 436 SM. kaum bangsawan yang terusir dari

Epidamnus bergabung dengan suku bar-bar menyerang kota secara besar-besaran.

 Epidamnus minta bantuan Corcyra, tapi ditolak.

(22)

Battle of sybota

• Orakel Delphi (Apollo): untuk menyelamatkan kota, mereka harus menyerahkan kekuasaan kepada bangsa pendiri Epidamnus (Corinthia). • Epidamnus menyerahkan kekuasaan kepada

Corinthia.

• Corinthia segera mengirimkan pasukan dalam jumlah besar ke Epidamnus di bawah pimpinan Xenoclides.

• Pasukan Corinthia didukung oleh: Elis, Megara, Leucas, Ambracia, dan Anactorium.

(23)

• Corcyra melihat kehadiran pasukan Corinthia dan sekutunya ke Epidamnus, mempersiapkan pasukan untuk menghadapinya.

• Angkatan laut Corcyra dipimpin oleh Meikiades, Aisimedes dan Eurybatus. Mereka juga meminta bantuan Athena.

• Angkatan laut Corcyra-Athena berhadapan dengan angkatan laut Corinthia dan sekutu-sekutunya.

• Corinthia menarik pasukannya dari Sybota karena Athena mulai memperkuat pasukan.

(24)

Peloponnesian League Conference

• Tahun 432 SM. diadakan konferensi polis-polis

anggota Liga Peloponnesos yang bertujuan mengambil tindakan bersama dalam menghadapi Athena.

• Konferensi juga dihadiri oleh utusan dari Athena. • Sparta meminta agar Athena tidak lagi melakukan

tindakan yang merugikan polis lain.

• Athena menolak, dan menyatakan bahwa heroismenya dalam “Persian War” harus dihormati.

• Akhirnya Sparta memproklamirkan perang melawan Athena.

(25)

The First Period (431-421 BC)

• Donald Kagan menyebut perang pada periode I sebagai “

The

Archidamian War “

untuk

mengapreciate

kecerdasan raja Sparta (Archidamus II).

• Archidamus II berpendapat bahwa perang frontal tidak akan dapat menghancurkan Athena. Strategi yang diterapkan adalah

memperlemah perekonomian Athena dengan cara menguasai wilayah-wilayah Attica yang menyediakan bahan makanan bagi Athena. Sparta juga menghancurkan tanaman pangan yang ditemukan

(26)

Pericles Strategy

Pericles juga menghindari perang terbuka dengan

perhitungan Sparta memiliki angkatan darat yang kuat.

Pericles mengumpulkan penduduk Athena di dalam

benteng Pireus.

Kota Athena dilanda wabah penyakit karena pengumpulan

penduduk tersebut.

Oleh karena itu banyak penduduk yang mati karena

serangan wabah tersebut, termasuk Pericles.

Berkembangnya wabah penyakit didengar Archidamus II

yang kemudian menarik pasukan dari Attica.

(27)

Cleon Strategy

• Setelah kematian Pericles, Cleon dipilih menjadi

archon (raja). Sedangkan strategoi dipegang oleh

Demosthenes.

• Cleon berpendapat bahwa untuk mempertahankan Athena mereka harus keluar menyerang dan

menguasai wilayah pantai Peloponnesos.

• Maka pada 425 SM Demosthenes menyerang

Ambracia dan wilayah-wilayah pantai Peloponnesos. • 425 SM Athena menguasai Pylos.

(28)

• 423 SM pasukan Sparta di bawah pimpinan Brasidas menyerang Boetia (sumber kekuatan ekonomi Athena). • Dalam sebuah pertempuran di Amphipolis Cleon

tewas, Brasidas juga tewas.

• Thucydides yang diperintahkan untuk segera membantu Cleon datang terlambat.

• Thucydides kemudian dibuang ke Thracia.

• Athena-Sparta mengadakan perjanjian perdamaian pada tahun 421 SM.

(29)

Peace of Nicias (421-413BC)

Donald Kagan menyebut sebagai “Peace of Nicias” untuk mengenang kemampuan diplomatis Nicias dalam

perundingan tersebut.

Delegasi Sparta dipimpin oleh Pleistoanax sedangkan delegasi Athena dipimpin oleh Nicias.

Mereka sepakat untuk memberikan kebebasan kepada seluruh penduduk Yunani untuk mengadakan upacara

keagamaan di manapun.

Sparta mengembalikan kota Amphipolis kepada Athena. Athena mengembalikan Coryphasium, Cythera, Methana,

(30)

Invasion to Sicily

Masa damai yang berlangsung 8 tahun ditandai dengan upaya memperkuat diri dari masing-masing pihak. Pada tahun 415 SM pasukan Athena di bawah pimpinan Alkibiades melakukan invasi militer ke Sicilia dengan alasan membantu koloninya di Apenina tersebut dari serangan Syracusa. Alkibiades kemudian menyerahkan pimpinan pasukan kepada Nicias dan Demosthenes. Syracusa meminta bantuan kepada Sparta, dimulailah peperangan baru Athena-Sparta.

(31)

The Second Period (413-404)

Sparta mengumumkan perang baru melawan Athena sembari mengirimkan pasukan ke Syracusa di

bawah pimpinan Gylippus. Pasukan Athena dibantu oleh pasukan dari Corinthia dan polis-polis lain yang tergabung dalam Liga Peloponnesos. Atas saran Alkibiades (membelot ke Sparta) pasukan Sparta harus menduduki Decelea, untuk menghambat pasokan bahan pangan dari luar. Dengan strategi tersebut Athena menjadi lemah baik secara politis maupun ekonomis.

(32)

Battle of Great Harbors: The Turning Point

Pertempuran di Sicilia dimenangkan oleh Sparta. Kekalahan Athena disebabkan oleh jatuhnya mental

pasukannya.

Gylippus mendorong Syracusa membangun angkatan laut untuk mengimbangi pasukan Athena.

Dalam pertempuran di Great Harbour pasukan Athena di bawah pimpinan Nicias menyerah kepada pasukan

Sparta yang dipimpin Gylippus

Sparta mendorong polis-polis lain: Lesbos, Chios, Eretria, Decelea, untuk memberontak kepada

(33)

The Last Battle

Persia memberikan bantuan kepada Sparta berupa uang, kapal, dan perlengkapan perang lainnya. Pertempuran terakhir yang menentukan adalah

pertempuran di Aegostomi tahun 405 SM. Dalam pertempuran itu pasukan Sparta dibawah

pimpinan Lysander berhasil menghancurkan pasukan Athena. Pada tahun 404 SM pasukan Athena menyerah

kepada Sparta. Perang Peloponnesos yang telah berjalan 27 tahun

(34)

Referensi

Dokumen terkait