• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KOLONEL GATOT SUBROTO PADA MASA DARURAT MILITER DI SURAKARTA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN KOLONEL GATOT SUBROTO PADA MASA DARURAT MILITER DI SURAKARTA TAHUN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PERANAN KOLONEL GATOT SUBROTO PADA

MASA DARURAT MILITER DI SURAKARTA TAHUN

1947 – 1950

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

YANUAR RIDHO N.A.Y.P

C. 0507052

JURUSAN ILMU SEJARAH

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v

MOTTO

“Pengalaman adalah guru terbaik dalam belajar kehidupan” (Penulis)

“Jadikanlah kekecewaan masa lalu menjadi senjata sukses dimasa depan” (Penulis)

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :  Keempat orang tua tercinta.  Keluarga besar Eyang

Soemarman Yoewono.

 Keluarga besar Eyang Sastrowardojo

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik dorongan, bimbingan, maupun pengarahan yang diberikan. Untuk itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa beserta jajarannya yang telah memperlancar dan mempermudah studi penulis sampai selesainya skripsi ini.

2. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah dan selaku pembimbing akademik Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang telah mencurahkan segenap pengetahuan yang dimilikinya kepada penulis.

3. Dra.Sri Wahyuningsih, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan atas bimbingan dan perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

4. Tiwuk Kusuma H, SS, M.Hum, selaku pembimbing Skripsi yang telah membimbing penulis dengan penuh perhatian, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Segenap Dosen pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

(8)

commit to user

viii

6. Kepala beserta staf Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Rekso Pustoko Mangkunegaran, Korem 074 dan Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Jogjakarta.

7. Keempat orang tuaku, Eyang Soeryowati Yuwono, Keluarga besar Eyang Soemarman Yoewono dan keluarga besar Eyang Sastrowardojo, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk penulis.

8. Buat Belda Ranika Rosiana, terimakasih untuk semua hal yang telah dicurahkan buat penulis.

9. Terima kasih buat sahabat-sahabatku, Aryo, Darah, Ridwan, Silo, Mbak Cen, Ratna, Nimas, Yeni atas motivasi, keceriaan dan doa yang dicurahkan untuk penulis dan mas Taufik, mas Doni, mbak Sinta atas bimbingannya, serta mas Priyono Solopos atas data-data yang terlimpah untuk penulis.

10. Buat teman – teman Operator Gogglenet Manahan, Kalpadruma dan Historia 2007 terimakasih dukungan doa, dan semangat yang selalu diberikan untuk penulis. Serta semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai adanya saran maupun kritik yang membangun, guna menyempurnakan penulisan-penulisan serupa di masa yang akan datang.

Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pembaca semua.

Surakarta, 18 April 2013

(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR ISTILAH ... xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 7 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Kajian Pustaka ... 8 F. Metode Penelitian ... 11 G. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KONDISI SURAKARTA SEBELUM PROKLAMASI A. Surakarta Masa Pendudukan Jepang………... 15

B. Kondisi Politik di Surakarta Tahun 1945-1947 ... 22

BAB III PERJALANAN KARIR MILITER GATOT SUBROTO A. Riwayat Pendidikan Gatot Subroto ... 36

1. Gatot Subroto sebagai Anggota KNIL……… ... 37

2. Gatot Subroto sebagai Anggota PETA ... 39

B. Awal karir Kemiliteran Gatot Subroto di TNI ………. 42

(10)

commit to user

x

1. Peran Gatot Subroto dalam Pertempuran Ambarawa... 42

2. Gerakan Agresi Militer I... 47

3. Pembentukan CPM (Corps Polisi Militer)... 50

BAB IV PERAN KOLONEL GATOT SUBROTO SEBAGAI GUBERNUR MILITER DI SURAKARTA 1947-1950 A. Kondisi Politik di Surakarta Menjelang Darurat Militer ... 54

B. Awal Mula Kolonel Gatot Subroto di Surakarta ... 67

C. Peran Kolonel Gatot Subroto dalam Penumpasan Pemberontakan PKI Madiun ... 68

D. Peran Kolonel Gatot Subroto dalam Agresi Militer Belanda II di Surakarta ... 74

BAB V KESIMPULAN ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISTILAH

Gerilya : Salah satu jenis strategi perang Sendenbu : Jawatan Propaganda Jepang WAKASAD : Wakil Kepala Staf Angkatan Darat

Wehrkreise : Daerah-daerah Perlawanan atau kantong-kantong pertahanan

Wingate : Mengungsi ke kantong-kantong atau daerah pertahanan Vorstenlanden : Daerah kekuasaan Raja

(12)

commit to user

xii

DAFTAR SINGKATAN

AD : Angkatan Darat

AKABRI : Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ALRI : Angkatan Laut Republik Indonesia

BKR : Badan Keamanan Rakyat CPM : Corps Polisi Militer

CPMD : Corps Polisi Militer Djawa CPMS : Corps Polisi Militer Sumatera CTN : Corps Tjadangan Nasional DPD : Dewan Pertahanan Daerah DPN : Dewan Pertahanan Nasional ELS : Europeesche Lagere School FDR : Front Demokrasi Rakyat GM : Gubernur Militer

GMDMI : Gubenur Militer Daerah Militer Istimewa GRI : Gerakan Rakyat Indonesia

GRR : Gerakan Revolusi Rakyat

Hankamrata : Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta HIS : Holands Inlandse School

KDM : Komando Distrik Militer KDS : Komando Daerah Surakarta

KGSS : Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan KKK : Komando Keamanan Kota

(13)

commit to user

xiii

KMDK : Komando Militer Daerah Kota KMK : Komando Militer Kota

KNID : Komite Nasional Indonesia Daerah KNIL : Koninklijk Nederlands Indisch Leger KNIP : Komite Nasional Indonesia Pusat KODM : Komando Onder Distrik Militer

KPPS : Komando Pertempuran Panembahan Senopati KSAD : Komando Staf Angkatan Darat

KSAP : Komando Staf Angkatan Perang KST : Korps Speciale Troepen

KTN : Komisi Tiga Negara

MBKD : Markas Besar Komando Djawa

PDRI : Pemerintahan Darurat Republik Indonesia PESINDO : Pemuda Sosialis Indonesia

PETA : Pembela Tanah Air PKI : Partai Komunis Indonesia PMD : Pemerintah Militer Daerah PMKb : Pemerintah Militer Kabupaten PMKt : Pemerintah Militer Kecamatan PNI : Partai Nasional Indonesia PON : Pekan Olahraga Nasional PP : Persatuan Perjuangan PTD : Polisi Tentara Darat

(14)

commit to user

xiv PTL : Polisi Tentara Laut

PTTD : Panglima Tentara dan Territorium Djawa PTTS : Panglima Tentara dan Territorium Sumatra RERA : Reorganisasi dan Rasionalisasi

RIS : Republik Indonesia Serikat SWK : Sub Wehrkreise

TKR : Tentara Keamanan Rakyat TNI : Tentara Nasional Indonesia TRI : Tentara Republik Indonesia TT : Tentara dan Teritorial

(15)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peraturan Dewan Pertahanan daerah Surakarta No. 9

………... 93 Lampiran 2 : Peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 33 tentang

Daerah Militer Istimewa... 94 Lampiran 3 : Surat Keputusan Penarikan Kembali Perwira dari Jawatan

Pembagian Umum ………... 95 Lampiran 4 : Pengumuman Komando Brigade V... 99 Lampiran 5 : Amanat Paduka Tuan Gubernur Militer Jawa Tengah

………... 100 Lampiran 6 : Surat Keputusan Gubernur Militer No. 213/Mob/50.... 102 Lampiran 7 : Penjelasan Peraturan tentang Daerah Militer

Istimewa………... 103 Lampiran 8 : Pokok Penjelasan Peraturan tentang

Daerah Militer Istimewa ………. 104 Lampiran 9 : Penetapan Menjalankan Kekuasaan di Luar Staff

Sipil... 106 Lampiran 10 : Surat Keputusan Pengumuman Perintah dari Gubernur

(16)

commit to user

xvi ABSTRAK

Yanuar. C0507052. 2013. Peranan Kolonel Gatot Subroto pada masa Darurat

Militer di Surakarta Tahun 1947 - 1950. Skripsi : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini mengenai Peranan Kolonel Gatot Subroto pada masa

Darurat Militer di Surakarta Tahun 1947 – 1950. Permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana kondisi di Surakarta pada masa revolusi fisik tahun 1947 – 1950 ? (2) Bagaimana peran Kolonel Gatot Subroto sebagai Gubernur Militer di Surakarta pada tahun 1947 – 1950 ?

Penelitian ini merupakan penelitian historis, sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi heuristik, kritik sumber baik intern maupun ekstern, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen dan studi pustaka. Analisa data ini diperoleh dari dokumen, surat kabar maupun studi pustaka. Selain itu digunakan pendekatan ilmu sosial yang lain sebagai ilmu bantu ilmu sejarah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosial, dan politik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi di Surakarta yang kacau akibat hasutan FDR sehingga menimbulkan perang saudara antar angkatan. Presiden Soekarno kemudian mengangkat Kolonel Gatot Subroto sebagai Gubernur Militer Surakarta yang berwenang atas semua alat negara serta berhak sepenuhnya menjalankan tugas-tugas Dewan Pertahanan Negara. Ketegasan Gatot Subroto dalam hal menyikapi perang saudara di Surakarta adalah mengeluarkan perintah penghentian tembak-menembak dan seluruh komandan batalyon diharuskan menghadap beliau.

Kesimpulan dari kajian ini adalah dengan kedatangan Kolonel Gatot Subroto di Surakarta dapat membuat situasi menjadi kondusif, serta menyusun kekuatan dan strategi pada saat terjadinya pemberontakan di Madiun dan agresi militer Belanda II di Surakarta, serta ikut bergerilya bersama pasukannya. Beliau menyusun strategi yang dimulai dari staf komando dan juga pemerintahan sipil menjadi pemerintahan militer. Sehingga dapat mengembalikan stabilitas Nasional pada umumnnya dan keamanan di Surakarta pada Khususnya.

Setelah tercapainya keamanan dan stabilitas pemerintah yang baik, maka Kolonel Gatot Subroto selaku Gubernur Militer di Surakarta memutuskan untuk menyusun kembali pemerintahan sipil pada tahun 1950 serta mengembalikan tanggungjawab pemerintahan kepada Wali Kota Daerah Surakarta.

(17)

commit to user

xvii ABSTRACT

Yanuar. C0507052. 2013. Colonel Gatot Subroto role during the Martial Law in Surakarta Year 1947-1950. Thesis: Department of History of the Faculty of Literature and Fine Arts University of March Surakarta.

This study on the role of Colonel Gatot Subroto during the Martial Law in

Surakarta Year 1947-1950. Issues to be addressed in this study: (1) What is the

condition in Surakarta on the physical revolution in 1947 to 1950 ? (2) How does the role of the Military Governor Gatot Subroto in Surakarta in 1947 to 1950 ? This study is historical, so the steps in this research include heuristics, criticism of both internal and external sources, interpretation, and historiography. Data collection techniques used are literature studies and documents. Analysis of this data was obtained from documents, newspapers and literature. Also used another approach to social science as science auxiliary historical science. The approach used in this study is the social approach, and politics.

Results of this study showed that the chaotic conditions in Surakarta due to seditious FDR causing a civil war between the armed forces. President Soekarno then lifted Colonel Gatot Subroto as Military Governor of Surakarta in charge of all the tools of the state as well as the right to fully carry out the tasks the State Defense Council. Gatot Subroto firmness in dealing with the civil war in Surakarta was issued a cease-fire order and the rest of his battalion commander facing required.

The conclusion of this study is the arrival of Colonel Gatot Subroto in Surakarta can make the situation conducive, as well as develop strength and strategy at the time of the uprising in Madison and the Dutch military aggression in Solo II, and joined with guerrilla forces. He started strategizing of the command staff and the civilian government to the military government. So as to restore national stability and security in umumnnya in Surakarta in particular.

After achieving security and stability of a good government, then Colonel Gatot Subroto as Military Governor in Surakarta decided to recast the civil administration in 1950 and return the responsibility of government to the Mayor of Surakarta area.

Referensi

Dokumen terkait