MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SUB-BIDANG CUSTOM MADE WANITA
MELAKUKAN PENGEPRESAN
(
PRESSING
)
GAR.CM02.010.01
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi.
Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan.
Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi “Melakukan Pengepresan (Pressing)” yang mengacu pada SKKNI Sub Bidang Custom Made Wanita yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. Nomor KEP.90/MEN/V/2010, tanggal 18 mei 2010.
Modul pelatihan berbasis kompetensi ini, terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi.
Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.
Jakarta, Oktober 2013 DIREKTUR
STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN
KUNJUNG MASEHAT, SH.MM. NIP. 19591129.198603 1 002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR --- 1
DAFTAR ISI --- 2
BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) --- 4
A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) --- 4
B. Unit Kompetensi Prasyarat --- 7
C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) --- 8
BAB II MELAKUKAN PENGEPRESAAN --- 13
A. Latar Belakang --- 13
B. Tujuan --- 13
C. Ruang Lingkup --- 14
D. Pengertian Istilah --- 14
E. Diagram Alir Unjuk Kerja Pencapaian Kompetensi --- 15
F. Materi Pelatihan Melakukan Pengepresan --- 16
1. Menyiapkan tempat dan alat kerja --- 16
a. Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic--- 16
b. Disiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan --- 19
c. Alat press dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP --- 19
2. Mengerjakan pengepresan --- 21
a. Pekerjaan ditempatkan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP --- 21
b. Pengaturan suhu alat/temperature pengepresan pada waktu pelaksanaan disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja --- 22
c. Alat mesin press setelah digunakan semua tombol di off kan ---- 23
d. Alat mesin press setelah digunakan dipastikan sudah aman dari bahaya listrik --- 24
3. Menyerahkan pekerjaan pengepresan --- 25
a. Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan atau dicatat sesuai SOP --- 26
b. Kegiatan pencegahan dilakukan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP --- 26
c. Setelah pekerjaan pengepresan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan --- 26
4. Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja --- 28
a. Keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan sesuai SOP --- 28
b. Kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu dihindari sesuai kebijakan dan SOP --- 29
BAB III SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI - 31 A. Sumber-sumber Perpustakaan --- 31
1. Daftar Pustaka --- 31
2. Buku Referensi --- 31
B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan --- 32
1. Daftar Peralatan/Mesin --- 32
BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
A. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
1. Kode Unit : GAR.CM02.010.01
2. Judul Unit : Melakukan pengepressan
3. Deskripsi Unit : Unit ini berisi tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan pengepresan dilingkungan pembuatan busana wanita.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan tempat dan alat kerja
1.1 Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic.
1.2 Disiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan.
1.3 Alat press dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP.
2. Mengerjakan pengepresan
2.1 Pekerjaan ditempatkan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP. 2.2 Pengaturan suhu alat/temperatur
pengepresan pada waktu pelaksanaan disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja.
2.3 Alat mesin press setelah digunakan semua tombol di off kan (dimatikan). 2.4 Alat mesin press setelah digunakan
dipastikan sudah aman dari bahaya listrik.
3. Menyerahkan
pekerjaan pengepresan
3.1 Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan atau dicatat sesuai SOP. 3.2 Kegiatan pencegahan dilakukan untuk
menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP.
3.3 Setelah pekerjaan pengepresan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan.
4. Menerapkan praktik Keselamatan dan kesehatan kerja
4.1 Keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan sesuai SOP.
4.2 Kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu dihindari sesuai kebijakan dan SOP.
4. Batasan Variabel a. Konteks Variabel
Unit ini berlaku untuk menyiapkan tempat dan alat kerja, mengerjakan pengepresan, menyerahkan pekerjaan pengepresan, menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja, yang diperlukan untuk melakukan pengepresan sebagai bagian dari proses produksi pakaian dengan variasi tingkatan, meliputi pengepresan yang mudah untuk menentukan prosedur/metode baik untuk individu maupun kelompok di lingkungan pembuatan busana wanita.
b. Perlengkapan yang dibutuhkan :
1) Alat pres dioperasikan sesuai dengan manual book alat pres. c. Tugas – tugas yang harus dilakukan
1) Menyiapkan tempat dan alat kerja. 2) Mengerjakan pengepresan.
3) Menyerahkan pekerjaan pengepresan.
4) Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Peraturan – peraturan yang diperlukan 1) SOP yang terkait dan diberlakukan.
2) Penguasaan kompetensi unit ini harus menerapkan peraturan K3 no. 1 tahun 1970.
5. Panduan Penilaian
a. Penjelasan prosedur penilaian :
1) Penilaian pada unit kompetensi ini dapat dilakukan di tempat uji kompetensi (tempat kerja atau lembaga diklat) atau dalam lingkungan simulasi yang sesuai dalam bentuk teori dan praktik sesuai pekerjaan ini. 2) Penilaian dapat dilakukan tersendiri atau bersama-sama dengan unit lain,
b. Kondisi penilaian :
1) Pengetahuan pendukung dapat dinilai didalam/diluar pekerjaan. 2) Kompetensi dinilai sesuai dengan lingkup kriteria unjuk kerja.
3) Pengetahuan pendukung dinilai selama proses melaksanakan pekerjaan. c. Pengetahuan yang dibutuhkan :
1) Keselamatan lingkungan dan kesehatan kerja. 2) Proses pengepresan dan peralatan yang diperlukan.
3) Persyaratan jenis kain dan bahan lain yang digunakan dalam pembuatan pakaian wanita yang disesuaikan dengan ketentuan pabrik.
d. Keterampilan yang dibutuhkan :
1) Menyiapkan tempat kerja sesuai persyaratan ergonomic, alat pres dan alat pendukung siap pakai,dibersihkan dan diperiksa sesuai prosedur.
2) Mengerjakan pengepresan sesuai persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja.
3) Menyerahkan pekerjaan pengepresan.
4) Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja sesuai prosedur.
e. Aspek kritis penilaian :
1) Kesesuaian dengan spesifikasi atau instruksi pengepresan dan standar tempat kerja.
2) Penerapan teknik pengepresan dalam pengerjaan.
3) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan pengepresan.
4) Penyiapan peralatan pengepresan sebelum melaksanakan pengepresan. 5) Penyimpanan serta pemeliharaan alat pengepresan tersebut dengan
6. Kompetensi Kunci
No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2
2 Mengkomunikasikan informasi dan ide – ide 2
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1
B. Unit Kompetensi Prasyarat
Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi Melakukan Pengepresan ini peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut:
1. GAR.CM01.004.01 Memelihara Alat Jahit 2. GAR.CM02.001.01 Menggambar Busana
3. GAR.CM02.002.01 Mengukur Tubuh Pelanggan Sesuai Dengan Desain 4. GAR.CM02.003.01 Membuat Pola Busana Dengan Teknik Konstruksi
5. GAR.CM02.004.01 Membuat Pola Busana Dengan Teknik Konstruksi Diatas Kain 6. GAR.CM02.005.01 Membuat Pola Busana Dengan Teknik Draping
7. GAR.CM02.006.01 Membuat Pola Busana Dengan Teknik Kombinasi 8. GAR.CM02.007.01 Memotong Bahan
9. GAR.CM02.008.01 Menjahit Dengan Mesin
C. Silabus Sebagai Acuan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
1. Judul Unit Kompetensi : Melakukan pengepresan (Pressing) 2. Kode Unit Kompetensi : GAR.CM02.010.01
3. Deskripsi Unit Kompetensi : Unit kompetensi ini berisi tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan pengepresan dilingkungan pembuatan busana wanita
4. Perkiraan Waktu Pelatihan : 15 JP 5. Tabel Silabus Unit Kompetensi:
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Materi Pelatihan Prakiraan
Waktu Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap
Penge-tahuan Keteram -pilan 1. Menyiapkan tempat dan alat kerja 1.1 Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic
Dapat menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic
Mampu menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic
Harus teliti dan cermat menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic
Penjelasan
menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic Cara menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic Teliti dan cermat 1 1
1.2 Disiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan
Dapat menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan
Mampu menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan
Harus teliti dan cermat menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan
Penjelasan
menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan
Cara menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Teliti dan Cermat 1.3 Alat press dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP
Dapat membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP
Mampu membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP
Harus teliti dan cermat membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP
Penjelasan
membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP
Cara
membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP Teliti dan Cerma t 2. Memulir /draping bahan sesuai desain 2.1 Pekerjaan ditempatkan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP
Dapat menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Mampu menempatkan pekerjaan
pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Harus teliti dan cermat
menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP
Penjelasan menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP
Cara menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP
Teliti, cermat dan tepat
2.2 Pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja
Dapat Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja
Mampu Menyesuaikan
pengaturan suhu
alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja
Harus teliti dan cermat Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja
Penjelasan menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Cara menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Teliti, cermat dan tepat
2.3 Alat mesin press setelah digunakan semua tombol di off kan (matikan)
Dapat meng offkan(matikan) alat mesin press setelah digunakan Mampu meng offkan(matikan)
alat mesin press setelah digunakan
Harus teliti dan cermat meng offkan(matikan) alat mesin press setelah digunakan
Penjelasan
mengoffkan(matika n) alat mesin press setelah digunakan
Cara
mengoffkan(mati kan) alat mesin press setelah digunakan Teliti, cermat dan tepat
2.4 Alat mesin press setelah digunakan dipastikan sudah aman dari bahaya listrik
Dapat memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik
Mampu memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik
Harus teliti dan cermat memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik
Penjelasan
memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik
Cara memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik Teliti, cermat dan tepat
3. Menyerahkan pekerjaan pengepressan 3.1 Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan dicatat sesuai SOP
Dapat melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP
Mampu melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP Harus teliti dan cermat
melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP
Penjelasan melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP Cara melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP Teliti, cermat dan tepat 1 2 3.2 Kegiatan pencegahan dilakukan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP
Dapat melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP
Mampu melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP
Harus teliti dan cermat melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP
Penjelasan melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Cara melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Teliti dan cermat
3.3 Setelah pekerjaan pengepressan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan
Dapat menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan
Mampu menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan
Harus teliti dan cermat menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan Penjelasan menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan Cara menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan Teliti, cermat dan tepat 4. Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja 4.1 Keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sesuai SOP
Dapat menetapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP
Mampu menetapkan
keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP
Harus teliti dan cermat menetapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP
Penjelasan menetapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP Cara menetapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP Teliti dan cermat 1 1 4.2 Kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu dihindari sesuai kebijakan dan SOP
Dapat menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP
Mampu menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP
Harus teliti dan cermat menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu
Penjelasan menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP
Cara menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP Teliti, cermat dan tepat
BAB II
MELAKUKAN PENGEPRESAN (PRESSING)
A. Latar Belakang
Program pelatihan sifatnya dinamis sejalan dengan pengembangan pasar kerja yang dipengaruhi oleh pengembangan/kemajuan teknologi atau adanya perubahan-perubahan yang berdampak pada berubahnya kualifikasi kompetensi kerja dalam suatu jabatan atau okupasi. Di samping itu, program pelatihan juga dapat berubah karena hasil evaluasi pelaksanaan program pelatihan, baik dilihat dari input, process, output maupun outcome. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program inilah program pelatihan disusun kembali sehingga untuk selanjutnya program pelatihan akan lebih efisien dan efektif digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pelatihan.
Modul ini disusun berdasarkan praktik-praktik terbaik menjahit dan sarana pelatihan pada Lembaga Pelatihan Kerja.
B. Tujuan
Tujuan mempelajari unit kompetensi melakukan pengepresan adalah agar peserta pelatihan berkompeten untuk.
1. Mampu menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic, mampu menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan, dan mampu membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP .
2. Mampu menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP, mampu menyesuaikan pengaturan suhu alat/tmperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja, mampu mematikan semua tombol setelah alat mesin press digunakan, mampu memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik setelah digunakan.
3. Mampu melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan atau dicatat sesuai SOP, mampu melakukan kegiatan pencegahan untuk mengindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP, mampu menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepresan dilakuan sesuai dengan peraturan perusahaan.
4. Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP, mampu menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu seusai kebijakan dan SOP.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup melakukan pengepresan meliputi proses pembelajaran teori, praktik, dan sikap kerja berdasarkan standar yang telah ditetapkan yang selanjutnya dijabarkan dalam silabus pelatihan mencakup penguasaan unjuk kerja elemen kompetensi per elemen kompetensi yang terdiri atas:
1. Menyiapkan tempat dan alat kerja. 2. Mengerjakan pengepresan.
3. Menyerahkan pekerjaan pengepresan.
4. Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja.
D. Pengertian Istilah
1. Custom Made : Busana yang dibuat dengan system tailor maupun couture untuk perorangan sesuai dengan desain yang (couturis) exclusive.
2. Desain : Kerangka bentuk, rancangan, motif model.
3. Diagram Alir : Gambaran secara grafik yang terdiri symbol-simbol yang menyatakan arah dari alur program.
4. Kompetens : Kompetensi adalah pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk menunjang keberhasilan.
5. Pelatihan : Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu di mana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
6. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) : PBK adalah proses pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan pelatihan yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja.
dengan area kompetensi jabatan pada area pekerjaan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi.
8. SKN : Standar Kompetensi Nasional. 9. SOP : Standar Operasional Prosedur.
10. Standar : Level/tingkat yang digunakan untuk mengukur unjuk kerja yang dapat diterima.
11. Unit : Bagian-bagian dari suatu komponen.
12. Unit kompetensi : Unit kompetensi merupakan komponen berbeda dalam Standar Kompetensi.
E. Diagram Alir Pencapaian Unjuk Kerja Melakukan Pengepressan Mengumpulkan dan mengolah data
melakukan pengepressan
Melakukan pengepressaan
Menyiapkan tempat dan alat kerja
Mengerjakan pengepresan
Menyerahkan pekerjaan pengepresan
Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja
F. Materi Pelatihan Melakukan Pengepresan
Pengepresan merupakan salah satu tahap dalam pembuatan busana, dimana pada tahap ini dilakukan penekanan dengan alat berarus listrik yang diubah menjadi panas. Tujuan melakukan pengepresan yaitu untuk menghilangkan kerutan atau menghaluskan bekas-bekas lipatan yang tidak diinginkan, untuk membuat lipatan-lipatan yang diinginkan, untuk membentuk mencetak busana sesuai dengan lekuk tubuh, untuk menempelkan interlining, untuk mempersiapkan busana ke proses berikutnya dan untuk memberikan penyelesaian akhir pada busana setelah proses pembuatan.
Proses pengepresan terbagi menjadi 2 macam, yaitu pengepresan antara (under pressing) dan pengepresan akhir (top pressing). Pengepresan antara merupakan pengepresan yang dilakukan di sela proses menjahit berlangsung. Pengepresan ini dilakukan pada bagian-bagian tertentu busana di setiap langkah menjahit seperti pengepresan kampuh yaitu kampuh bahu dan sisi setelah bahu dan sisi disambungkan, pengepresan lipit seperti lipit pantas dan lipit-lipit lainnya bila ada, pengepresan lapisan (interlining) pada tengah muka, depun, kerah dan sebagainya, pengepresan komponen-komponen seperti tutup kantong sebelum dipasangkan dan persiapan bagian-bagian lainnya. Pengepresan akhir adalah pengepresan yang dilakukan setelah pembuatan busana selesai. Pengepresan ini dapat dikerjakan dengan setrika press dan untuk di garmen dengan produksi yang besar menggunakan “stream doily atau stream tunnel”.
Sebelum melakukan pengepresan, terlebih dahulu kita harus menyiapkan tempat dan alat kerja sesuai kebutuhan dan seefisien mungkin. Berikut ini penjelasannya:
1. Menyiapkan tempat dan alat kerja.
Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat kerja adalah sebagai berikut:
a. Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic
Tempat kerja merupakan unsur yang penting ketika melakukan pekerjaan mengepres. Tempat kerja yang digunakan hendaknya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang senantiasa memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan tempat
1) Tata letak di ruang kerja rapi dan posisinya tidak berjauhan dengan tempat menjahit
Semua peralatan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pengepresan ditata rapi di tempat kerja. Hal tersebut akan memberikan kenyamanan saat bekerja serta menambah nilai estetis di ruang kerja. Alat-alat kerja hendaknya disusun sesuai fungsi/kegunaannya sehingga akan memudahkan saat pencarian ataupun penggunaannya serta tidak mengganggu selama proses mengepres dilakukan.
Pengepresan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ada yang dilakukan diantara proses menjahit berlangsung, karena itu tempat untuk melalukan pengepresan hendaknya diposisikan tidak terlalu jauh dari tempat menjahit agar setelah selesai melakukan pengepresan pada suatu bagian busana dan saat akan kembali lagi ke proses menjahit selanjutnya berlangsung efektif, tidak mengalami kesulitan.
2) Instalasi listrik yang memadai
Jika proses menjahit masih dapat dilakukan tanpa adanya instalasi listrik, maka berbeda halnya dengan melakukan pengepresan. Pengepresan selalu membutuhkan tenaga listrik yang pada pemanfaatannya diubah menjadi tenaga panas. Dahulu kala, mengepres/menyetrika busana masih bisa dilakukan dengan setrika arang, tetapi berbeda dengan jaman sekarang dimana IPTEK selalu berkembang dan menghasilkan alat/mesin yang lebih canggih. Alat/mesin pres tersebut pada penggunaannya membutuhkan arus listrik, sehingga ketersediaan instalasi listrik di ruang pengepresan menjadi satu hal mutlak yang harus ada.
3) Pencahayaan di ruang kerja cukup
Selain listrik, pencahayaan di ruang kerja pengepresan juga menjadi faktor penting yang menunjang pekerjaan. Melakukan pengepresan di ruang yang gelap, akan beresiko menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja dikarenakan objek pekerjaan tidak dapat terlihat dengan jelas. Tempat kerja yang digunakan untuk mengepres harus memiliki pencahayaan yang cukup. Sumber cahaya yang dapat digunakan dalam ruang kerja bisa didapat dari
sumber cahaya buatan yaitu lampu dan sumber cahaya alami yaitu matahari. Ruang kerja harus didesain sedemikian rupa sehingga tercipta tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman. Pencahayaan di ruang kerja harus terhindar dari hal-hal yang dapat menyebabkan pekerja mengalami kelelahan mata atau kerusakan indera penglihatan yang dapat mengancam kesehatan dan mengakibatkan kecelakaan kerja, yang kemudian dapat menurunkan produktivitas kerja.
4) Terdapat ventilasi udara di ruang kerja
Pengepresan membutuhkan tenaga panas yang diubah dari tenaga listrik. Tidak heran jika pada ruang kerja pengepresan akan terpapar panas yang cukup tinggi dan terjadinya peningkatan suhu. Kondisi ruang kerja yang gersang akan membuat pekerja menjadi tidak nyaman. Untuk menghindari hal tersebut, maka di ruang kerja pengepresan dibutuhkan ventilasi udara. Keberadaan ventilasi udara di ruang kerja, selain dapat membantu terjadinya sirkulasi udara yang membuat ruang kerja menjadi lebih segar dan tidak pengap juga dapat membantu masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan yang dapat mengurangi penggunaan lampu sebagai sumber cahaya buatan. Pentingnya keberadaan ventilasi udara di ruang kerja juga harus memperhatikan faktor keamanan. Ventilasi udara di ruang kerja hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga tidak mengamcam kesehatan dan keselamatan kerja, seperti mencegah binatang berbahaya yang dapat masuk ke ruang kerja. Desain ventilasi udara harus mampu mengontrol kesilauan, pantulan dan bayang-bayang yang ada di ruang kerja.
5) Tersedianya alat perlindungan yang memadai
Pengepresan yang selalu membutuhkan tenaga listrik, tidak dapat dipisahkan dengan potensi bahaya kebakaran yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Karena itulah, di ruang pengepresan hendaknya selalu ada alat perlindungan berupa alat pemadam kebakaran. Pekerja hendaknya mengerti cara penggunaan alat tersebut. Selain alat pemadam kebakaran, tangga-tangga darurat untuk mengevakuasi pekerja (dalam industri besar
6) Kebersihan di ruang kerja terjaga
Hal terakhir dan tak kalah penting yang perlu diperhatikan di ruang kerja yaitu kebersihan. Di ruang kerja apapun, faktor kebersihan harus selalu diperhatikan termasuk di ruang pengepresan. Walaupun dalam prosesnya, sangat minim menghasilkan sampah, tetapi setidaknya kebersihan seperti lantai harus tetap terjaga. Ruang kerja yang bersih akan menciptakan suasana bekerja menjadi lebih nyaman dan asri.
Keadaan tempat kerja yang sehat dan memberikan rasa nyaman (comfortable) serta aman (safe) diharapkan akan membantu efektivitas dan efisiensi kerja, meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja serta mengurangi angka kecelakaan kerja.
b. Disiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan
Setelah selesai menyiapkan tempat sehat, nyaman dan aman selanjutnya menyiapkan alat pres sesuai kebutuhan. Di industri busana kecil atau dirumah-rumah, pengepresan biasanya dilakukan dengan alat berupa setrika listrik atau setrika uap lengkap dengan papan setrikanya. Di industri busana yang lebih besar seperti garmen yang memproduksi busana secara missal biasanya mengunakan mesin-mesin pres yang lebih besar dan lebih canggih, dilengkapi papan-papan yang beraneka bentuk sesuai dengan fungsinya. Saat akan melakukan pressing pastikan semua alat pres yang dibutuhkan sudah tersedia. c. Alat press dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP
Setelah semua alat pres yang dibutuhkan sudah tersedia, selanjutnya bersihkan dan periksa kembali alat-alat tersebut apakah masih layak digunakan? Apakah masih berfungsi dengan baik? dan hal-hal lainnya yang perlu diperiksa. Sesuaikan dengan SOP perihal kualitas alat-alat pres yang akan digunakan tersebut. Pembersihan alat/mesin pres dilakukan dengan tujuan agar alat/mesin tetap dalam keadaan bersih, bebas dari kotoran sehingga tidak akan mengotori busana saat dipres. Selain itu pembersihan alat/mesin pres juga dilakukan sebagai salah satu cara perawatan agar alat/mesin pres lebih awet dan tidak cepat rusak.
Keterampilan yang dilakukan dalam melakukan menyiapkan tempat dan alat kerja adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic
1) Tata letak di ruang kerja rapi dan tidak berjauhan dengan tempat menjahit 2) Instalasi listrik yang memadai
3) Pencahayaan di ruang kerja cukup 4) Terdapat ventilasi udara di ruang kerja 5) Tersedianya alat perlindungan yang memadai
6) Kebersihan di ruang kerja terjaga
Sumber: sitebuilder.tradeeasy.com
b. Menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Alat/mesin pres disiapkan sesuai
kebutuhan. Alat/mesin tersebut seperti setrika listrik biasa, setrika uap, mesin pres dan aneka papan setrika berdasarkan fungsinya.
1. Setrika listrik biasa 2. Setrika uap
3. Papan setrika untuk lengan 4. Papan setrika biasa
5. Mesin pres untuk kerah 6. Boiler mesin pres
Sumber: kampungide.com, jualelektronik.com, www.buy.com, garmenstudionline.blogspot.com
c. Membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP
Alat/mesin press yang akan digunakan pastikan sudah bersih dan dalam kondisi siap pakai.
Sumber: thesewingloftblog.com
Sikap kerja yang harus dilakukan melakukan menyiapkan tempat dan alat kerja adalah sebagai berikut:
Harus bersikap cermat, teliti.
2. Mengerjakan Pengepresan
Pengetahuan yang diperlukan dalam mengerjakan pengepresan adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan ditempatkan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP
Busana memiliki beberapa bagian yang terlihat dari luar, seperti bagian badan, bagian lengan, bagian kerah, bagian saku, bagian kaki dan lain sebagainya. Adapula bagian-bagian dalam busana yang tidak terlihat dari luar, seperti kampuh, kelim dan lapisan interlining. Bagian-bagian tersebut memiliki karakteristik tersendiri baik model, bentuk dan posisinya dalam suatu busana. Setiap bagian tersebut perlu dipres agar dapat menghasilkan kualitas tampilan busana yang baik. Walaupun perlakuannya sama yaitu dipres, tetapi karena karakteristik bagian-bagiannya berbeda maka untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal proses pengepresan bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan bentuknya. Contoh untuk mengepres kerah, ditempatkan pada mesin pres kerah khusus yang desain papannya
menunjang dan menyesuaikan bentuk kerah begitupun untuk bagian-bagian busana lainnya.
b. Pengaturan suhu alat/temperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Setiap busana tidak dibuat dari satu jenis kain yang sama. Begitu banyak jenis kain yang dapat digunakan sebagai bahan busana. Kain-kain tersebut memiliki karakteristik tertentu baik dari aspek yang dapat jelas dilihat yaitu tampilan seperti warna, motif dan tekstrurnya maupun dari aspek yang kurang dapat dilihat seperti kondisi serat sebagai unsur di dalamnya. Kondisi tersebut membuat setiap kain memiliki ketahanan yang berbeda terhadap panas. Pengepresan yang membutuhkan energi panas dalam prosesnya tentu dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi ketahanan kain terhadap panas. Namun, hal tersebut kini tidak perlu dikhawatirkan. Berkat kemajuan IPTEK yang begitu pesat, kini setrika ataupun mesin pres sudah dilengkapi dengan bagian pengaturan temperaturnya, sehingga satu alat/mesin dapat digunakan untuk semua jenis kain dengan cara mengatur temperatur sesuai dengan jenis kain tersebut. Untuk lebih memudahkan saat pemakaian, biasanya di samping angka temperatur sudah dituliskan pula nama jenis kain yang cocok menggunakan temperatur tersebut. Berikut ini beberapa contoh pengaturan temperatur pada setrika dan mesin pres sesuai dengan jenis kainnya:
1) Pengaturan temperatur dengan setrika listrik biasa
Bila memakai setrika listrik biasa panasnya disesuaikan dengan jenis kain yang akan dipres, kemudian dapat dipakai bahan katun yang dibasahkan untuk alas pengepresan agar hasilnya rapi dan dapat mengatasi gosong pada busana. Pengaturan temperaturnya adalah sebagai berikut:
a) Nomor 2 untuk silk dan nilon b) Nomor 3 untuk poliester dan rayon c) Nomor 4 untuk wool
d) Nomor 5 untuk katun
2) Pengaturan temperatur dengan setrika pres
Pada alat tersebut sudah ada tombol pengatur temperatur. Temperatur maksimal 1100 watt. Tombol yang nomor 6 dengan panas maksimal 1100 watt.
a) Tombol nomor 1, 2 dan 3 presnya sama dengan memakai setrika biasa tanpa uap air.
b) Tombol 4, 5 dan 6 dapat mempres dengan uap air, untuk busana dari jenis kain sintetis dan silk panas maksimal sampai nomor 4, tapi harus memakai uap air sedangkan untuk busana dari jenis kain katun dan lenan bisa lebih.
3) Pengaturan temperatur dengan mesin pres
Pengaturan suhu/temperatur pada mesin pres dapat diatur sebagai berikut:
a) Nomor 1 untuk busana dari kain dengan jenis nilon b) Nomor 2 untuk busana dari kain dengan jenis silk c) Nomor 3 untuk busana dari kain dengan jenis wool d) Nomor 4 untuk busana dari kain dengan jenis katun e) Nomor 5 untuk busana dari kain dengan jenis linen
Untuk nomor 1 tanpa uap air, untuk silk, wool, katun dan linen sudah memakai uap air. Namun, sebenarnya setiap tipe mesin press terkadang memiliki pengaturan yang berbeda sesuai dengan spesifikasinya masing-masing. Pada prinsipnya untuk mengepres kain dengan jenis nilon, stel pada suhu/temperatur yang paling rendah karena tidak terlalu kuat/tahan panas sedangkan untuk jenis kain linen harus sangat panas agar mendapatkan hasil yang maksimal.
c. Alat mesin press setelah digunakan semua tombol di off kan (dimatikan) Selama pengepresan dilakukan, instalasi listrik akan terus hidup untuk menjaga alat/mesin pres tetap dalam keadaan panas. Namun, setelah pengepresan selesai dilakukan maka penting sekali untuk mematikan semua alat/mesin pres dengan menekan tombol off atau mencabut kabel penghubungnya. Hal ini dilakukan untuk menghemat penggunaan listrik serta yang paling penting untuk menjaga ruang kerja tetap dalam keadaan aman
dan tercegah dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi seperti tersengat arus listrik dan kebakaran.
d. Alat mesin press setelah digunakan dipastikan sudah aman dari bahaya listrik Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, semua alat/mesin pres setelah digunakan harus dimatikan. Pastikan bahwa semua alat/mesin tersebut sudah dalam keadaan mati, tidak ada arus listrik yang berjalan sehingga aman dari bahaya listrik. Periksa kembali semua alat-alat tersebut sebelum akhirnya meninggalkan tempat/ruang kerja.
Keterampilan yang dilakukan mengerjakan pengepresan adalah sebagai berikut: a. Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan
SOP
Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP, misalnya dengan menempatkan celana pada papan setrika khusus celana
Sumber: blackxperience.com
b. Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja
Suhu pada alat pres seperti setrika diatur dengan cara memutar tombol pengatur suhu.
c. Mematikan (off) semua tombol alat mesin press setelah digunakan Matikan semua alat pres yang sudah
digunakan sesuai prosedur penggunaan alat/mesin pres yang bersangkutan, misalnya dengan mencabut kabel penghubungnya.
Sumber: 1.bp.blogspot.com
d. Memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik
Pastikan alat/mesin pres sudah dalam keadaan mati semua, kabel tidak terhubung dan tidak berarus listrik sehingga aman untuk ditinggalkan.
Sumber: s220.photobucket.com
Sikap kerja yang harus dilakukan dalam mengerjakan pengepresan adalah sebagai berikut:
Harus bersikap cermat, teliti.
3. Menyerahkan pekerjaan pengepresan
Setelah semua kegiatan pengepresan selesai dilakukan, itu berarti busana sudah siap dikemas. Busana yang sudah selesai dipres selanjutnya diserahkan ke bagian pengemasan. Namun, sebelum melakukan pengemasan terlebih dahulu harus dilakukan pengecekan apakah busana tersebut sudah dalam keadaan baik dan layak pakai? Pastikan semua tahap sudah dilakukan dengan baik dan benar. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan atau dicatat sesuai SOP Pemeriksaan busana yang telah selesai sampai pada tahap pengepresan dilakukan sebelum busana tersebut siap dikemas. Orang yang berwenang memeriksa hasil pekerjaan pengepresan adalah orang yang berada di posisi quality control (QC). Setiap bagian dan detail busana diperiksa dengan teliti. Jika terdapat kekurangan/kesalahan pada busana, hendaknya dicatat dengan jelas pada buku yang telah disediakan perusahaan. Tuliskan setiap jenis kesalahannya kemudian laporkan, untuk menghindari pengulangan kesalahan yang sama dan guna perbaikan di masa yang akan datang.
b. Kegiatan pencegahan dilakukan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP
Jika suatu saat terjadi kesalahan kerja, maka catatan yang telah dibuat pada saat memeriksa busana sebelumnya dapat menjadi bahan evaluasi. Pekerja akan mengetahui berbagai kesalahan yang pernah terjadi dan hal tersebut akan menjadi perhatian, untuk selanjutnya dapat melakukan tindakan pencegahan agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
c. Setelah pekerjaan pengepresan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan
Setelah semua busana selesai diperiksa dan disortir/dipisahkan antara busana yang memiliki kualitas baik dan layak serta tidak ada kesalahan pada produknya dengan busana yang cacat, maka selanjutnya busana dalam satu kategori yang sama disimpan pada tempat tertentu sebaik-baiknya. Pastikan busana dalam keadaan rapi dan terhindar dari kerusakan serta sesuaikan dengan SOP yang berlaku.
Setiap pekerjaan harus dikerjakan dengan prosedur yang tepat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) agar pekerjaan berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan tidak terdapat kesalahan.
Keterampilan yang dilakukan dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan adalah sebagai berikut:
a. Melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan atau dicatat sesuai SOP
Pekerjaan hasil pengepresan diperiksa dan dicatat jika terdapat kesalahan.
Sumber: www.udel.edu
b. Melakukan kegiatan pencegahan, untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP
Jika pada pekerjaan sebelumnya ditemukan kesalahan seperti terdapatnya busana yang cacat karena tersetrika, maka pada pekerjaan selanjutnya lalukan upaya pencegahan misalnya dengan cara menyimpan setrika dalam posisi berdiri sehingga lempengan besi yang mengandung energi panasnya tidak akan merusak.
c. Menyimpan pakaian sesuai dengan peraturan perusahaan, setelah pekerjaan pengepresan dilakukan
Simpan busana dengan rapi sesuai peraturan perusahaan
Sumber: img.antaranews.com
Sikap kerja yang harus dilakukan dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan adalah sebagai berikut:
Harus bersikap cermat, teliti.
4. Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja harus senantiasa dijaga dan diterapkan dalam mengerjakan pekerjaan apapun, terlebih jika suatu pekerjaan yang dikerjakan tersebut memiliki potensi bahaya yang sangat besar. Pekerjaan pengepresan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mutlak membutuhkan instalasi listrik sehingga pada pekerjaan ini terdapat potensi bahaya listrik seperti bahaya tersengat arus listrik, tangan tersetrika sehingga mengalami luka bakar ataupun bahaya yang lebih besar seperti kebakaran karena konsleting listrik. Karena itulah dalam melakukan pengepresan harus senantiasa berhati-hati dan gunakan alat perlindungan jika diperlukan.
Pengetahuan yang diperlukan dalam menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan sesuai SOP
Keselamatan dan kesehatan kerja selama melakukan pengepresan hendaknya diterapkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Lakukan semua pekerjaan sesuai dengan prosedur yang berlaku di suatu perusahaan secara baik dan benar, dengan begitu diharapkan pekerjaan
mengepres akan berjalan dengan lancar, nyaman dan aman. Patuhi semua peraturan demi kebaikan, keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu dihindari sesuai kebijakan dan SOP
Kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat terjadi saat melakukan pengepresan dapat dihindari dengan mengikuti peraturan/SOP yang berlaku. Kecelakaan-kecelakaan kecil yang dapat terjadi ketika melakukan pengepresan misalnya tersengat arus listrik saat menggunakan alat/mesin pres. Hal tersebut dapat dihindari dengan menggunakan alat/mesin pres dalam kondisi tangan yang kering. Kecelakaan kecil lainnya seperti tangan tersetrika saat menyetrika dapat dihindari dengan terus berhati-hati saat melakukan penyetrikaan, fokus/berkonsentrasi penuh selama bekerja. Kaki tertimpa alat/mesin pres dapat dihindari dengan selalu menyimpan alat/mesin pres tersebut pada tempatnya dengan posisi yang benar. Dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja, sehingga pekerja tetap dalam kondisi sehat dan selamat, dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan pekerjaan yang maksimal.
Keterampilan yang dilakukan dalam menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP
Keselamatan dan kesehatan kerja saat mengepres diterapkan sesuai SOP, misalnya dengan bekerja melakukan pengepresan secara tertib di ruang kerja
b. Menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP
Keselamatan secara individu tetap dijaga sesuai SOP misalnya dengan selalu menggunakan pakaian kerja yang baik, rapi dan nyaman serta mengikat rambut dengan baik sehingga tidak mengganggu selama melakukan pekerjaan.
Sumber: www.deansgarmentservices.co.uk
Sikap kerja yang harus dilakukan menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
BAB III
SUMBER-SUMBER LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. Sumber-Sumber Perpustakaan 1. Daftar Pustaka
a. 2004. Busana Tingkat Dasar Terampil dan Mahir. Jakarta : Kawan Pustaka. b. Ardiati Kamil, Sri.1986. Fashion Design. Jakarta: CV Baru
c. Bagyono.2004.Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keamanan Di Tempat Kerja
d. ________, Dasar-Dasar Statistika, Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Tingkat Pratama, Jakarta, 1997/1998
e. Departemen Tenaga Kerja RI, Metodologi Latihan Kerja, Modul MLK 5, Program Pelatihan, Jilid I, Jakarta, 1991
f. Harpini Kadaraan, Syahandini Purnomo, Sri Kiswani. Tata Busana 3. g. ________, Organisasi dan Tata Kerja Balai Latihan Kerja
h. Sri Kiswani, Harpini Kadaiaan, Yusmi Marjoko. Tata Busana 2. i. Webmurah.com
j. Xclusively xpressing wordpress.com k. Yusmerita dkk.2000. Desain Busana. 2. Buku Referensi
a. Dra. Porrie Muliawan, Konstruksi Pola Busana Wanita b. Ir. Waris Utomo, Diktat Menjahit
B. Daftar Peralatan/Mesin Dan Bahan 1. Daftar Peralatan/Mesin
2. Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
1. Bahan atau kain yang digunakan 2.
No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan
1. Setrika listrik biasa 2. Setrika uap
3. Papan setrika untuk lengan 4. Papan setrika biasa
5. Mesin pres untuk kerah 6. Boiler mesin pres
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SUB-BIDANG CUSTOM MADE WANITA
MELAKUKAN PENGEPRESAN
(
PRESSING
)
GAR.CM02.010.01
BUKU KERJA
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN --- 2 A. Latar Belakang --- 2 B. Tujuan --- 2 C. Ruang Lingkup --- 2 BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTIK --- 3 A. Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja --- 3 1. Tugas Teori --- 3 2. Tugas Praktik I --- 5 B. Melakukan Pengepressan --- 8 1. Tugas Teori --- 8 2. Tugas Praktik II --- 10 C. Menyerahkan Pekerjaan Pengepresan --- 13 1. Tugas Teori --- 13 2. Tugas Praktik III --- 15 D. Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja--- 18 1. Tugas Teori --- 18 2. Tugas Praktik IV --- 20 BAB III TUGAS UNJUK KERJA --- 22 BAB IV CEK LIS TUGAS --- 23
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi melakukan pengepresan (pressing) telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu diperlukan buku kerja melakukan pengepresan (Pressing) ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah:
1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik;
2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas;
3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Custom Made Wanita.
BAB II
TUGAS TEORI DAN PRAKTIK
A. Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja
1. Tugas Teori
Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah disediakan.
Waktu Penyelesain Tugas : 60 menit
Soal Tugas :
1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat menyiapkan tempat kerja untuk melakukan pengepresan?
2. Pengepresan dilakukan di dua waktu yang berbeda yaitu di sela proses menjahit dan saat proses menjahit selesai dikerjakan. Maka, dengan cara kerja yang seperti itu bagaimana sebaiknya tata letak ruang pengepresan?
3. Selain aspek posisi yang harus diperhitungkan, aspek lain apalagi yang harus diperhatikan di dalam ruangan pengepresan agar pekerja menjadi nyaman dan aman saat melakukan pengepresan?
4. Seberapa penting ketersediaan instalasi listrik di ruang pengepresan?
5. Apa kegunaan ventilasi udara di ruang pengepresan?
6. Dalam proses pengepresan, bahaya apa yang mungkin sekali terjadi?
7. Untuk menghindari kecelakaan kerja akibat bahaya yang ditimbulkan, upaya apa yang harus dilakukan dalam proses pengepresan?
8. Alat/mesin apa saja yang disiapkan saat akan melakukan pengepresan?
9. Sebutkan jenis setrika yang anda ketahui!
Lembar Evaluasi Tugas Teori
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No. Benar Salah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...
2. Tugas Praktik
a. Nama Tugas I : Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja b. Waktu Penyelesain Tugas I : 120 menit
c. Tujuan Pelatihan :
Setelah menyelesaikan tugas Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja peserta mampu:
1) Menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic. Jelaskan prosedur menyiapkan tempat kerja sesuai standar ! 2) Menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan.
Jelaskan alat press utama dan pendukung yang digunakan ! 3) Membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP.
Peragakan cara membersihkan dan memeriksa alat press sesuai standar !
d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :
NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
A. ALAT
1. Setrika listrik biasa 2. Setrika uap
3. Papan setrika untuklengan 4. Papan setrika biasa
5. Mesin pres untuk kerah 6. Boiler mesin pres
B. BAHAN
1. Bahan atau kain yang digunakan
2.
e. Indikator Unjuk Kerja (IUK):
1) Mampu menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic. 2) Mampu menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan
digunakan.
f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah :
1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas.
2) Waktu menggunakan alat-alat mengikuti standar yang berlaku. g. Standar Kinerja
1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan kegiatan kritis.
h. Instruksi Kerja
1) Siapkan tempat kerja.
2) Siapkan alat press utama dan pendukung.
3) Lakukan pembersihan dan pemeriksaan alat press sesuai standar. i. Langkah Kerja
1) Menyiapkan tempat kerja.
2) Menyiapkan alat press utama dan pendukung.
Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I
NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1. Siapkan tempat kerja. Kesesuaian metode
dengan kebutuhan data
2. Siapkan alat press utama dan pendukung. Kesesuaian metode dengan kebutuhan data
3. Lakukan pembersihan dan pemeriksaan alat press sesuai standar.
Kesesuaian metode dengan kebutuhan data
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...
B. Mengerjakan Pengepressan
1. Tugas Teori
Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah disediakan.
Waktu Penyelesain Tugas : 60 menit
Soal Tugas :
1. Apa yang dimaksud dengan proses pengepresan? 2. Apa tujuan dilakukannya pengepresan?
3. Bagian apa saja yang biasanya perlu dipres di sela-sela waktu menjahit (under pressing)?
4.
5. Apa yang menentukan tinggi rendahnya temperatur saat melakukan pengepresan?
6. Bagaimana cara mengatur perubahan temperatur pada setrika listrik biasa?
7. Di antara kain katun dan kain nilon, kain manakah yang memerlukan temperatur yang lebih rendah saat dipres? Sebutkan alasannya!
8. Di antara kain polyester dan linen, kain manakah yang memerlukan temperatur yang lebih tinggi saat dipres? Sebutkan alasannya!
9. Mengapa setelah selesai melakukan pengepresan semua alat/mesin pengepresan harus dimatikan?
10. harus dilakukan setelah semua alat/mesin pres dimatikan sebelum akhirnya meninggalkan ruang kerja?
Mesin pres di samping digunakan untuk mengepres busana bagian apa?
Lembar Evaluasi Tugas Teori
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No. Benar Salah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Mengerjakan Pengepressan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...
2. Tugas Praktik
a. Nama Tugas II : Mengerjakan Pengepressan b. Waktu Penyelesaian
Tugas II
: 120 menit
c. Tujuan Pelatihan :
Setelah menyelesaikan tugas Mengerjakan Pengepressan peserta mampu: 1) Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan produk dan SOP.
Jelaskan penempatan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan !
2) Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepresan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja.
Memperagakan cara menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepresan !
3) Mematikan (off) semua tombol alat mesin press setelah digunakan. Memperagakan cara mematikan semua alat mesin press !
4) Memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik.
Memperagakan cara memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik !
d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :
NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
A. ALAT
1. Setrika listrik biasa 2. Setrika uap
3. Papan setrika untuklengan 4. Papan setrika biasa
5. Mesin pres untuk kerah 6. Boiler mesin pres
B. BAHAN
1. Bahan atau kain yang digunakan
e. Indikator Unjuk Kerja (IUK):
1) Mampu menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan.
2) Mampu menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepresan. 3) Mampu mematikan semua alat mesin press setelah digunakan.
4) Mampu memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik. f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas.
2) Waktu menggunakan alat-alat mengikuti standar yang berlaku. g. Standar Kinerja
1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan aspek kritis.
h. Instruksi Kerja
1) Lakukan penempatan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan.
2) Lakukan penyesuaian pengaturan suhu alat/temperature pengepresan. 3) Lakukan cara mematikan semua alat mesin press setelah digunakan. 4) Lakukan cara memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya
listrik. i. Langkah Kerja
1) Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan.
2) Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepresan. 3) Mematikan semua alat mesin press setelah digunakan.
Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas II
NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1. Lakukan penempatan pekerjaan pada
mesin sesuai persyaratan
Kesesuaian data dengan kebutuhan penyelenggaraan pelatihan
2. Lakukan penyesuaian pengaturan suhu alat/temperature pengepresan
Kesesuaian data dengan kebutuhan penyelenggaraan pelatihan
3. Lakukan cara mematikan semua alat mesin press setelah digunakan
Kesesuaian data dengan kebutuhan penyelenggaraan pelatihan
4. Lakukan cara memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik
Kesesuaian data dengan kebutuhan penyelenggaraan pelatihan
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Mengerjakan Pengepressan telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...
C. Menyerahkan Pekerjaan Pengepresan
1. Tugas Teori.
Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah disediakan.
Waktu Penyelesain Tugas : 60 menit
Soal Tugas :
1. Hal-hal apa saja yang perlu diketahui dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan?
2. Apa tujuan dilakukannya pencatatan kesalahan, jika sewaktu-waktu terjadi kesalahan?
3. Kapan sebaiknya pencatatan kesalahan dilakukan?
4. Setelah melakukan pencatatan kesalahan, upaya apa yang dilakukan agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi?
5. Siapa yang berwenang memeriksa hasil pekerjaan pengepresan? 6. Mengapa setiap pekerjaan harus disesuaikan dengan SOP?
7. Setelah pemeriksaan dilakukan dan tidak terdapat kesalahan pada busana yang dibuat, langkah apa yang selanjutnya dilakukan?
8. Jika pada saat proses pemeriksaan terdapat kesalahan, apa yang akan dilakukan terhadap busana-busana tersebut?
9. Jika terjadi kesalahan pada pembuatan busana, menurut anda kerugian apa saja yang ditanggung perusahaan yang bersangkutan?
10. Bagaimana cara menyimpan busana yang baik setelah dipastikan busana tersebut layak?
Lembar Evaluasi Tugas Teori
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No. Benar Salah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menyerahkan Pekerjaan Pengepresaan telah dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...
2. Tugas Praktik
a. Nama Tugas III : Menyerahkan Pekerjaan Pengepresaan b. Waktu Penyelesaian Tugas
III
: 90 menit
c. Tujuan Pelatihan :
Setelah menyelesaikan tugas Menyerahkan Pekerjaan Pengepresaan peserta mampu:
1) Melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan atau dicatat sesuai SOP Memperagakan cara melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan
dicatat sesuai standar !
2) Melakukan kegiatan pencegahan, untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP.
Memperagakan cara melakukan kegiatan pencegahan !
3) Menyimpan pakaian sesuai dengan peraturan perusahaan, setelah pekerjaan pengepresan dilakukan.
Memperagakan cara menyimpan pakaian sesuai aturan ! d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :
NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
A. ALAT
1. Buku catatan 2. Setrika listrik 3. Papan setrika B. BAHAN
1. Bahan atau kain yang digunakan
e. Indikator Unjuk Kerja (IUK):
1) Mampu melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar.
2) Mampu melakukan kegiatan pencegahan, dan dicata sesuai standar. 3) Mampu menyimpan pakaian sesuai aturan.
f. Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah :
1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas.
2) Waktu menggunakan alat-alat mengikuti standar yang berlaku. g. Standar Kinerja
1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan aspek kritis.
h. Instruksi Kerja
1) Lakukan pelaporan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar.
2) Lakukan kegiatan pencegahan, dan dicata sesuai standar. 3) Lakukan penyimpanan pakaian sesuai aturan.
i. Langkah Kerja
1) Melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar.
2) Melakukan kegiatan pencegahan, dan dicata sesuai standar. 3) Menyimpan pakaian sesuai aturan.
Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III
NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1. Lakukan pelaporan kegiatan penolakan
atau kesalahan dan dicatat sesuai standar
Data yang telah ditetapkan 2. Lakukan kegiatan pencegahan, dan dicata
sesuai standar
Data yang telah ditetapkan 3. Lakukan penyimpanan pakaian sesuai
aturan
Data yang telah ditetapkan
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menyerahkan Pekerjaan Pengepresaan telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...
D. Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
1. Tugas Teori.
Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah disediakan.
Waktu Penyelesain Tugas : 60 menit
Soal Tugas :
1. Kecelakaan kecil apa yang dapat terjadi saat menyetrika busana?
2. Upaya apa yang dapat dilakukan agar terhindar sengatan listrik dari setrika?
3. Upaya apa yang dapat dilakukan agar kaki tidak tertimpa setrika?
4. Alat perlindungan apa yang dibutuhkan untuk menyelamatkan diri dari kebakaran yang terjadi di ruang kerja?
5. Apa manfaat dari keberadaan tangga darurat di ruang kerja?
6. Selain dapat membahayakan diri pekerja yang sedang mengepres busana, dapat membahayakan apalagi jika pekerja memiliki sikap tidak hati-hati dalam bekerja?
7. Pengetahuan/keterampilan apa yang perlu dimiliki pekerja untuk dapat menyelamatkan diri dari kebakaran di ruang kerja?
8. Sikap badan yang seperti apa yang baik saat mengepres busana
9. Hal besar apa yang diharapkan dari upaya pencegahan kecelakaan kerja?
Lembar Evaluasi Tugas Teori
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No. Benar Salah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja telah dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...
2. Tugas Praktik
a. Nama Tugas IV : Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
b. Waktu Penyelesaian Tugas IV : 90 menit c. Tujuan Pelatihan :
Setelah menyelesaikan tugas Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja peserta mampu:
1) Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP
Jelaskan cara penerapan keselamatan dan kesehatan sesuai standar ! 2) Menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai SOP.
Jelaskan cara menghindari kecelakaan kecil sesuai standar !
d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :
NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
A. ALAT 1.
B. BAHAN 1.
e. Indikator Unjuk Kerja (IUK):
1) Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan sesuai standar. 2) Mampu menghindari kecelakaan kecil sesuai standar.
f. Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah :
1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas.
2) Waktu menggunakan alat-alat mengikuti standar yang berlaku. g. Standar Kinerja
1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan aspek kritis.
h. Instruksi Kerja
1) Lakukan penerapan keselamatan dan kesehatan sesuai standar. 2) Lakukan cara menghindari kecelakaan kecil sesuai standar. i. Langkah Kerja
1) Menerapkan keselamatan dan kesehatan sesuai standar. 2) Menghindari kecelakaan kecil sesuai standar.
Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III
NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1. Lakukan penerapan keselamatan dan
kesehatan sesuai standar
Data yang telah ditetapkan 2. Lakukan cara menghindari kecelakaan
kecil sesuai standar
Data yang telah ditetapkan
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...
BAB III
TUGAS UNJUK KERJA
A. Tugas Unjuk Kerja 1
1) Siapkan tempat kerja.
2) Siapkan alat press utama dan pendukung.
3) Lakukan pembersihan dan pemeriksaan alat press sesuai standar.
B. Tugas Unjuk Kerja 2
1) Lakukan penempatan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan.
2) Lakukan penyesuaian pengaturan suhu alat/temperature pengepresan. 3) Lakukan cara mematikan semua alat mesin press setelah digunakan. 4) Lakukan cara memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik.
C. Tugas Unjuk Kerja 3
1) Lakukan pelaporan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar. 2) Lakukan kegiatan pencegahan, dan dicatat sesuai standar.
3) Lakukan penyimpanan pakaian sesuai aturan.
D. Tugas Unjuk Kerja 4
1) Lakukan penerapan keselamatan dan kesehatan sesuai standar. 2) Lakukan cara menghindari kecelakaan kecil sesuai standar.
BAB IV
CEK LIST TUGAS
NO. TUGAS UNJUK KERJA PENILAIAN TGL
K BK
1. Tugas Unjuk Kerja I 2. Tugas Unjuk Kerja II 3. Tugas Unjuk Kerja III 4. Tugas Unjuk Kerja IV
Apakah semua tugas unjuk kerja Melakukan Pengepressan telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ... PENILAI ... ...