• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

50 A. Data Penelitian

1. Data tentang Penerapan Strategi Video Critic pada Pembelajaran Fiqih di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017.

Hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti di lokasi penelitian bahwa penerapan strategi video critic pada pembelajaran Fiqih bisa diterima dengan baik oleh para peserta didik di MA Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus Karena dengan diterapkannya strategi video critic para peserta didik menjadi lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini diungkapkan oleh Bapak HM. Saifuddin Zuhri selaku kepala madrasah ketika wawancara dengan beliau pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016.

Strategi video critic ini sudah diterapkan di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus pada mata pelajaran fiqih sejak bulan Juli 2013 oleh bapak Suja’i S.Pd. Sebagaimana hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan bapak Drs.H.M Saifuddin Zuhri, selaku Kepala MA NU Ibtidaul Falah. Beliau menyatakan bahwa1:

“Iya benar mbak, Madrasah ini sudah menggunakan strategi video critic”.

Pernyataan bapak Aep Saepulloh S.Ag, selaku Waka Kurikulum menyatakan bahwa strategi video critic memang sudah diterapkan di MA Ibtidaul Falah pada mata pelajaran fiqih yang diampu oleh bapak Suja’i S.Pd2.

Pernyataan tersebut pun diperkuat dengan hasil penelitian melalui wawancara dengan bapak Suja’i S.Pd selaku guru mata pelajaran fiqih

1

Hasil wawancara dengan bapak Saifuddin Zuhri selaku Kepala Madrasah, pada tanggal 24 September 2016, di ruang Kepala MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

2

Hasil Wawancara dengan bapak Aep Saepuloh, S.Ag selaku Waka Kurikulukm, pada Tanggal 19 september 2016.

(2)

menyatakan 3, bahwa beliau menggunakan strategi ini sejak bulan juli 2013, karena di tahun 2013 Madrasah ini baru mempunyai media LCD dan Proyektor sebagai sumber pembelajaran.

Mata pelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah ini mendapat alokasi waktu sebanyak 2 jam x 45 menit atau 90 menit pelajaran, dengan rincian 1 jam pelajaran sebanyak 45 menit. Sebagaimana yang dijelaskan bapak Drs. Saifuddin Zuhri, bahwa4 mata pelajaran fiqih ini memiliki alokasi jam pelajaran sebanyak 2 jam pelajaran x 45 menit.

Pernyataan tersebut di dukung oleh bapak Aep Saepulloh S.Ag selaku waka kurikulum madrasah menyatakan bahwa alokasi waktu pada mata pelajaran fiqih ini jam pelajaran 2x 45 menit, jadi waktu untuk mata pelajaran PAI khususnya fiqih itu 90 menit5

Pemanfaatan media video yang memadai merupakan sumber belajar yang dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik, membentuk tiga ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotorik, hal ini sejalan dengan apa yang di sampaikan Bapak Suja’i S.Pd selaku guru mata pelajaran fiqih sebagai berikut:6

”Media yang saya gunakan adalah media video, karena dengan tayangan video akan membentuk tiga ranah yang dimiliki peserta didik yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan adanya media yang memadai yang dimiliki madrasah membuat saya semangat dalam mengajar, karena pembelajaran yang saya sampaikan dapat saya bentuk dengan banyak variasi agar kelas menjadi hidup.”

3

Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i S.Pd Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada tanggal 27 September 2016.

4 Hasil Hasil wawancara dengan bapak Saifuddin Zuhri selaku Kepala Madrasah, pada

tanggal 24 September 2016, di ruang Kepala MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

5 Hasil Wawancara dengan bapak Aep Saepuloh, S.Ag selaku Waka Kurikulum, pada

Tanggal 19 september 2016.

6Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i S.Pd Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada

(3)

Pernyataan ini diperkuat dari hasil wawancara dengan bapak Aep Saepuloh, S.Ag selaku waka kurikulum sebagai berikut:7.

”Tentu saja, dengan adanya media yang memadai menjadikan para guru lebih mudah dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik. Tidak hanya itu dampak baik pula dapat dirasakan para peserta didik, karena dengan pembelajaran yang bervariasi, menyenangkan dapat membuat peserta didik bersemangat dan lebih aktif pada proses pembelajaran berlangsung”.

Pembelajaran Fiqih di MA NU Ibtidaul Falah, bertujuan agar peserta didik dapat memahami ajaran Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah dipaparkan oleh Bapak H.M. Saifuddin Zuhri.

”Fikih adalah salah satu mata pelajaran atau materi yang diajarkan di madrasah yang bertujuan untuk mengetahui dan memahamai prinsip-prinsip, kaidah dan tata cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah, muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial, agar peserta didik mampu melaksanakan, mengamalkan dan menjalankan ajaran gama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia dan maklhuk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya“8

Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian melalui wawancara dengan bapak Suja’i S.Pd, selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih menyatakan, bahwa :

“Pembelajaran Fikih itu kan bertujuan mengetahui dan memahami prinsip prinsip, kaidah dan tata cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup sehari-hari. Selain itu juga tujuan fiqih pun sebagai pegangan hidup umat muslim untuk mengetahui tata cara beribadah dalam Islam. Agar tujuan itu berhasil diperlukan strategi dalam proses pembelajaran. Semua strategi itu baik jika pendidik

7Hasil Wawancara dengan bapak Aep Saepuloh, S.Ag selaku Waka Kurikulum, pada

Tanggal 19 september 2016.

8 Hasil Wawancara dengan bapak Aep Saepuloh, S.Ag selaku Waka Kurikulum, pada

(4)

memang pandai menggunakan strategi tersebut, yang termasuk saya gunakan adalaah strategi video critic.9

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di lokasi penelitian bahwa di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus pada mata pelajaran Fiqih sudah menerapkan strategi video critic yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik pada peserta didik. Bapak Suja’i memaparkan alasan menggunakan strategi video critic. 10

“Biasanya saya hanya memakai metode ceramah yang hasilnya peserta didik menjadi pasif. Dan dengan adanya metode pembelajaran monoton menjadikan minat belajar peserta didik rendah,terkadang saya juga tidak memberikan kesempatan pada proses pembelajaran kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif. Jadi saya berinisiatif mencari strategi pembelajaran aktif yang mampu membuat peserta didik aktif. Salah satunya adalah strategi video critic, Pada prinsipnya pembelajaran sekarang ini adalah pembelajaran yang aktif dengan berpusat pada peserta didik (student centered).11

Salah satu strategi pembelajaran aktif yang digunakan di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus untuk pembelajaran Fiqih adalah video critic . Strategi video critic adalah pembelajaran aktif dengan cara guru memberikan tayangan video kepada peserta didik untuk diulas kembali materi yang telah ditayangkan tadi secara kritis dengan di diskusikan. Bukan hanya melihat tayangan video dan berdiskusi saja akan tetapi pendidik disini mempunyai peran untuk melakukan jajak pendapat, jadi setiap kelompok diskusi mempunyai tanggung jawab untuk mengungkapkan isi dari diskusi atau mengungkapkan argumennya. Guru meyiapkan media atau sumber belajar yang berupa video.

9 Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada tanggal

27 September 2016.

10 Hasil Observasi, pada tanggal 8 September 2016.

11 Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada tanggal

(5)

Langkah-langkah penerapan strategi video critic pada pembelajaran fiqih sebagai berikut:12

1. Guru menampilkan video yang berisi materi yang akan disampaikan pada peserta didik

2. Peserta didik melihat atau memperhatikan isi dari video tersebut

3. Setelah peserta didik selesai menonton tayanagan video, kemudian guru menyampaikan kesimpulan nya mengenai materi tersebut

4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan diskusi dengan mengulas kembali apa isi dari video tadi secara kritis dengan masing-masing kelompoknya, tujuan guru memberikan tugas tersebut untuk mengukur seberapa faham peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan melalui bantuan media video tersebut.

5. Guru melakuakan jajak pendapat dan tanya jawab kepada masing-masing kelompok diskusi agar setiap kelompok menjelaskan kembali materi tersebut, guru juga memberikan soal- soal secara lisan untuk dijawab peserta didik, Tujuan guru untuk mengevaluasi peserta didik.

Penggunaan pembelajaran yang aktif dapat diterima dengan baik oleh peserta didik, dibandingkan dengan pembelajaran yang monoton membuat peserta didik tidak bersemangat namun berdampak bagi peserta didik yaitu merasakan kejenuhan didalam kelas. Seperti yang telah di diungkapkan Bapak Suja’i selaku guru mata pelajaran Fiqih.

”Bisa saya bandingkan dengan pengalaman yang saya alami, pada tahun ajaran 2011 saya hanya menggunakan metode ceramah saja yang saya aplikasikan pada pembelajaran fiqih ini, akan tetapi dengan adanya media LCD dan Proyektor yang baru ada di tahun 2013 saya mencoba menggunakan strategi yang baru, yaitu dengan memanfaatkan media yang tersedia yaitu dengan strategi video critic, dengan adanya strategi ini ada perbedaan yang terlihat dibandingkan hanya pengaplikasian metode ceramah. Saat proses pembelajaran yang setiap saat menggunakan metode ceramah tingkat konsentrasi dalam memperhatikan materi pun minim, banyak peserta didik yang merasakan kejenuhan, dan pada saat saya mengevaluasi dengan melakukan tanya jawab, banyak peserta diidk yang belum faham dengan pembelajaran yang menggunakan ceramah saja. Dari pengalaman pada tahun-tahun lalu pun saya dapat mengevaluasi untuk menyajikan strategi ataupun metode-metode yang aktif, efektif, menarik maupun menyenangkan yang dapat di renspon peserta didik dengan baik.”

12 Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada

(6)

Pencapaian pembelajaran yang baik tidak hanya dikarenakan strategi yang aktif saja akan tetapi pendidik ikut berperan aktif secara maksimal dan berhasilnya pendidikan di Madrasah Aliyah Ibtidaul Falah, hal ini terbukti denga apa yang disampaikan Drs H.M. Saifuddin Zuhri 13

“Guru di MA NU Ibtidaul Falah mempunyai loyalitas tinggi terhadap Madrasah, para guru tidak menyepelekan apa yang sudah menjadi tugas mereka. Kompetensi dan profesionalisme sebagai guru juga ada dalam diri mereka, terbukti dengan pencapaian hasil yang Madrasah usahakan dan dengan bukti bahwa akreditasi Madrasah yang mendapatkan B.

Adapun penerapan RPP dalam strategi video critic pada pembelajaran fiqih oleh bapak Suja’i S.Pd. Dalam proses pembelajaran melalui tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.14Sebagaimana hasil observasi, dokumentasi dan wawancara peneliti adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah meliputi mempersiapkan silabus pembelajaran, prota (program tahunan), promes (program semester), pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal semester dan menyiapkan media pembelajaran. Bapak Suja’i S.Pd, menyatakan bahwa :

“Sebelum melaksanakan pembelajaran bagi peserta didik di kelas terlebih dahulu mempersiapkan perencanaan seperti perencanaan pada mata pelajaran lainnya, yakni membuat silabus, prota, promes, dan RPP”.15

Pada tahap perencanaan ini, sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi video critic, bapak Suja’i

13

Hasil Wawancara dengan Bapak H.M. Saifuddin Zuhri selaku Kepala Madrasah, pada tanggal 24 September 2016

14 Hasil wawancara dengan bapak Suja’i selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih,

pada hari Selasa tanggal 27 September 2016, di ruang tamu MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

15 Hasil wawancara dengan bapak Suja’i selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih,

pada hari Selasa tanggal 27 September 2016, di ruang tamu MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

(7)

S.Pd menyusun langkah–langkah yang sesuai dengan komponen yang ada dalam strategi video critic yang akan dilaksanakan di kelas XI IPA II untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni sebagai berikut16 :

1) Merumuskan sebuah tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, merumuskan kemampuan apa yang harus dimiliki peserta didik untuk memahami ketentuan dan hukum Islam.

2) Menentukan isi materi. Dalam hal ini, isi materi pembelajaran harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya dan strategi video critic ini digunakan pada materi kelas XI tentang jinayah, qishash , kifarat dan hikmahnya.

3) Menentukan strategi. Dalam hal ini,harus menentukan stretegi yang tepat, karena pemilihan strategi yang tepat sangat membantu peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh guru. 4) Pengelompokkan belajar. Dalam hal ini, agar dapat merlatih

peserta didik berkomunikasi yang baik dan bekerjasama dengan kelompoknya.

5) Menentukan pembagian waktu. Disini saya mengalokasikan waktu sesuai dengan strategi yang saya pilih. Apperseps 15 menit, kegiatan inti 65 menit, dan penutup 10 menit.

6) Menentukan ruang. Dalam hal ini, proses pembelajaran memerlukan ruangan agar peserta didik dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dan juga dengan guru. Di Madrasah tersedia ruangan berukuran 7 x 8m.

7) Memilih media. Pemilihan media harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan, karena media dapat membantu dan memudahkan peserta didik untuk memahami suatu materi yang disampaikan oleh guru. Biasanya saya menggunakan alat bantu, seperti media Proyektor, LCD yaitu berupa tayangan video, media cetak/buku, white board, spidol.

8) Mengevaluasi hasil belajar. Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik. Evaluasi ini melalui tanya jawab, mngerjakan soal LKS atau soal yang saya buat sendiri.

9) Menganalisis umpan balik. Melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran baik dari guru ataupun peserta didik. Dari langkah – langkah diatas, dirangkum dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

b. Pelaksanaan pembelajaran

16Hasil wawancara dengan bapak Suja’i selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih, pada

hari Selasa tanggal 27 September 2016, di ruang tamu MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

(8)

Pelaksanaan pembelajaran fiqih oleh bapak Suja’i S.Pd. berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat sebelumnya. Tetapi itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Sebagaimana yang telah bapak Suja’i S.Pd lakukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan strategi video critic, bapak Suja’i S.Pd menyatakan bahwa :

“Pada awal masuk kelas, pertama yang saya lakukan adalah mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik dan membaca basmallah bersama sebelum menjelaskan materi pelajaran. Setelah itu saya menjelaskan tentang materi dengan bantuan media, seperti media proyektor dan LCD yaitu berupa tayangan video. Dan setelah saya menjelaskan materi, saya membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi dengan mengulas isi video tadi secara kritis dan memberikan beberapa pertanyaan kepada masing-masing kelompok diskusi. Diskusi selesai, saya mengadakan jajak pendapat atau sesi tanya jawab sebagai evaluasi. Dimana saya ingin mngetahui seberapa jauh pemahaman mereka.”17

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Suja’i S.Pd peneliti melakukan observasi dengan melihat langsung proses pembelajaran fiqih di kelas XI IPA II.

Observasi pada hari sabtu tanggal 10 September 2016 peneliti hadir di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus, dalam proses pembelajaran fiqih bagi peserta didik di kelas XI IPA II dapat dirinci sebagai berikut18 :

1) Kegiatan pendahuluan (apersepsi)

a) Bapak Suja’i S.Pd masuk kelas dengan mengucapkan salam.“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh”. b) Bapak Suja’i S.Pd mengecek kehadiran peserta didik.

17 Hasil wawancara dengan bapak Suja’i selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih,

pada hari Selasa tanggal 27 September 2016, di ruang tamu MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

18Hasil Observasi melihat proses pembelajaran menggunakan strategi video critic, Pada

(9)

c) Berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai. Adapun doa yang dilafalkan adalah sebagai berikut :









2) Kegiatan inti a) Eksplorasi

Bapak Suja’i S.Pd menerangkan tentang bab jinayah, diantaranya : pengertian, hukum dan hikmah larangan membunuh, macam-macam pembunuhan, pengertian, hukum dan macam-macam qishash, syarat-syarat qishash, hikmah qishash

(1) Pada penyampaian materi ajar tentang jinayah bapak Suja’i S.Pd, berpedoman pada media video dan LKS. (2) Bapak Suja’i S.Pd menayagkan video yang berisi materi

mengenai jinayah

(3) Bapak Suja’i S.Pd, menjelaskan kesimpulan dari materi tersebut

(4) Bapak Suja’i S.Pd , membagi peserta didik menjadi 5 kelompok. Masing–masing kelompok terdiri dari 6 orang, ada juga yang 7 orang untuk berdiskusi.

(5) Bapak Suja’i S.Pd melakukan jajak pendapat terhadap setiap kelompok diskusi.

b) Elaborasi

(1) Peserta didik melihat tayangan yang ditampilkan bapak Suja’i S.Pd.

(2) Peserta didik mendengarkan apa yang disampaikan bapak Suja’i.

(3) Peserta didik melakukan diskusi untuk mengulas materi yang ditampilkan melalui video, yang bertujuan apakah pembelajaran yang dilakukan bapak Suja’i S.Pd melalui

(10)

video dapat direnspon dengan baik dan membuat peserta didik faham dengan materi tersebut atau tidak. (4) Adanyarenspon dari peserta didik saat pendidik

melakukan jajak pendapat pada setiap kelompok diskusi.

c) Konfirmasi

(1) Bapak Suja’i S.Pd memberikan konfirmasi terhadap jawaban pada setiap kelompok.

(2) Bapak Suja’i S.Pd melakukan umpan balik kepada peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

(3) Kegiatan Penutup

(a) Bapak Suja’i S.Pd bersama peserta didik menyimpulkan materi.

(b) Bapak Suja’i S.Pd menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

(c) Pembelajaran diakhiri dengan bacaan hamdalah. “Alhamdulillahirobbil Alamiin”.

(d) Bapak Suja’i S.Pd, mengucapkan salam.

“Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. c. Evaluasi Pembelajaran

Saat diadakan observasi pembelajaran mata pelajaran fiqih pada kelas XI IPA II, bapak Suja’i S.Pd, menggunakan evaluasi dengan mengerjakan soal LKS, dan tanya jawab diakhir pembelajaran. Evaluasi pembelajaran fiqih pada kelas XI yang telah dilakukan oleh bapak Suja’i S.Pd, sebelum diadakan observasi, beliau menjelaskan bahwa dalam evaluasi pembelajaran mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1) Pada ranah kognitif, menggunakan evaluasi jenis :

(a) Tes formatif : tes formatif merupakan tes hasil belajar yang bertujuan mengetahui sejauh manakah peserta didik memahami

(11)

materi pelajaran setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes formatif ini dilaksanakan setiap kali materi pelajaran berakhir. Bapak Suja’i S.Pd, dalam melaksanakan evaluasi harian berbentuk tes lisan dengan cara tanya jawab. Bapak Suja’i S.Pd juga mengevaluasi peserta didik dengan cara tes tertulis, tes tertulis ini dengan cara mengerjakan soal-soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) atau mengerjakan soal yang dibuat oleh bapak Suja’i S.Pd. (b) Tes sumatif : tes sumatif merupakan tes hasil belajar yang

dilaksanakan setelah sekumpulan materi pelajaran selesai diajarkan. Tes Sumatif untuk mata pelajaran fiqih berbentuk Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS) yang dilaksanakan secara serentak bagi peserta didik di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus.

2) Pada ranah afektif, bapak Suja’i S.Pd menilai dengan melihat sikap saling menghargai pendapat teman, sikap demokratis.

3) Pada ranah psikomotorik, bapak Suja’i S.Pd melatih psikomotor peserta didik seperti keaktifan peserta didik didalam diskusi, ketepatan menjawab pertanyaan.19 Semua yang dilakukan oleh bapak Suja’i S.Pd dalam pembelajaran fiqih, untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus.

Pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan strategi video critic dapat berjalan dengan baik, terbukti dengan nilai ulangan harian, diatas KKM.

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh bapak Aep Saepuloh S.Ag selaku waka kurikulum, mengenai pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan strategi video critic. Beliau menyatakan bahwa

19 Hasil wawancara dengan bapak Suja’i selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih,

pada hari Selasa tanggal 27 September 2016, di ruang tamu MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

(12)

pelaksanaanya sudah bagus, terbukti dengan nilai–nilai peserta didik yang sudah mencapai KKM.20

Adapun hasil belajar mata pelajaran fiqih kelas XI IPA II MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus adalah sebagai berikut:21

Tabel 4.1

Hasil belajar fiqih kelas XI IPA II

NO Nama Ulangan Harian

1 Amrina Rosyada 85

2 Ana Laila Sari 83

3 Arina Ma`rifah 85

4 Dewi Luthfiani Aisyah 78

5 Dina Indriyana Ningrum 80

6 Elyta Fauziah 80

7 Erna Indriyanti 79

8 Evita Triana Meilia 95

9 Hidayatusy Syafa`ah 83

10 Isna Maisyaroh 83

11 Istia Nur Hayati 78

12 Lina Puji Lestari 80

13 Lutfi Ambarwati 83

14 Lutfia Noor Hani 97

15 Mariyanti 96 16 Mazidatul Husna 85 17 Mazidul Uluwiyyah 87 18 Nita Silfiana 78 19 Nor Saidah 85 20 Nurul Machfudhoh 80

20 Hasil wawancara dengan bapak Aep Saepulloh selaku Waka Kurikulum Madrasah,

tanggal 19 September 2016

(13)

21 Putri Ismawati 78

22 Putri Nur Wahyuni 85

23 Riyana Indri Yastanti 83

24 Sabilatul Khusna 78

25 Sayyidatul Hasanah 80

26 Sinthya Milkhatin Syirfa 95

27 Siti Fatimah 80

28 Ulin Ni`mah 80

29 Uswatun Chasanah 85

30 Windy Aprilya Pangastutik 78

31 Zuliana Fatmawati 85

Jumlah 2587

Rata-Rata 83

Hal ini disampaikan salah satu peserta didik kelas XI IPA II Adik Uswatun Chasanah.

“Sangat membantu kak, karena dengan strategi itu, banyak peserta didik yang lebih faham dijelaskan melalui video, mereka lebih senang dengan pembelajaran yang menarik, dengan hal itu peserta didik kan bersemangat dalam belajar, tidak hanya itu jika saya aktif di kelas, saya mendapatkan poin tambahan dari guru”

Hal ini diperkuat dengan penjelasan salah satu peserta didik kelas XI IPA II, Ana Laila Sari.22

”Sangat membantu kak, karena UTS kemarin Alhamdulillah yang remidi hanya 3 orang saja dari 31 siswa di kelas XI IPA II”.

2. Data tentang Faktor Pendukung Dan Penghambat Penerapan Strategi Video Critic Pada Pembelajaran Fiqih di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus.

22Hasil wawancara dengan peserta didik Ana Laila Sari, 27 September2016

(14)

Sebuah proses pembelajaran memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Faktor-faktor tersebut adalah faktor pendukung dan faktor penghambat suatu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Faktor pendukung ini yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran, sedangkan faktor penghambat itu faktor yang mempengaruhi tidak berhasilnya suatu proses pembelajaran.

Faktor Pendukung adalah segala sesuatu yang dapat mendorong atau mempengaruhi peserta didik dalam meningkatkan pembelajarannya menjadi lebi baikdan optimal. Faktor-faktor pendukung dari Penerapan Strategi Video Critic Pada Pembelajaran Fiqih adalah sebagai berikut :23 a. Peserta didik

1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

2) Peserta didik memiliki rasa ingin tahu dan ingin bisa terhadap materi yang diberikan guru yang nantinya bisa mereka terapkan dalam kehidupannya sehari-hari.

3) Peserta didik dapat mengasah kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik nya dalam proses pembelajaran aktif ini.

4) Peserta didik dapat bekerja sama dalam kelompok, melatih peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik karena di dalam penerapan strategi video critic ada diskusi yang dilakukan peserta didik.

5) Peserta didik mudah mengingat (long memory) dengan pembelajaran yang menyenagkan seperti pembelajaran melalui tayangan video.

6) Peserta didik dapat mengasah berfikir kritisnya saat berlangsungnya diskusi.

b. Guru

Profesionalisme guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran yang hasilnya peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajarnya dan memiliki kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.

c. Sarana dan prasarana

Sarana prasarana yang baik sangat mendukung dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan, dan media pembelajaran yang memadai.

23 Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada

(15)

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Bapak H.M. Saifuddin Zuhri, selaku Kepala Madrasah.24

”Salah satu faktor pendukung dalam penggunaan strategi video critic adalah siswa bisa dengan jelas dalam menerima materi dan mudah memahami.”

Wawancara juga di lakukan kepada salah satu peserta didik Uswatun Chasanah yang hasilnya25:

“Faktor yang sangat mendukung kelancaran proses pembelajaran strategi video critic ini adalah fasilitas media pembelajaran yang memadai, kemudian dengan pembelajaran menggunakan tayangan video saya lebih faham dalam menerima materi kak, karena kalau dengan pembelajaran yang menarik saya bersemangat mengikutinya.”

Wawancara juga di lakukan kepada salah satu peserta didik Ana Laila Sari yang hasilnya26:

“Faktor yang sangat mendukung kelancaran proses pembelajaran strategi video critic ini adalah kerja sama dalam kelompok, dengan berdiskusi saya dan teman-teman lebih berani dan tidak takut lagi dalam berargumentasi saat sesi diskusi”.

Faktor penghambat adalah segala sesuatu yang menjadi rintangan atau hambatan dalam proses pembelajaran yang akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Faktor-faktor penghambat dari penerapan strategi video critic pada pembelajaran fiqih :27

1. Peserta didik

a. Peserta didik yang pandai akan mendominasi pembelajaran dan yang aktif hanya itu-itu saja,

b. Peserta didik kadang mulai jenuh dalam menerima pelajaran dikarenakan sebelumnya sudah menerima beberapa jam pelajaran yang akibatnya peserta didik mulai bosan dan kurang semangat untuk belajar,.

2. Guru

24

Hasil Wawancara dengan Bapak H.M. Saifuddin Zuhri selaku Kepala Madrasah, pada tanggal 24 September 2016

25Hasil Wawancara dengan Uswatun Chasanah Peserta didik kelas X1-IPA 11, pada

tanggal 27 September 2016,

26Hasil wawancara dengan peserta didik Ana Laila Sari, 27 September 2016, Ruang Tamu

Madrasah

27 Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada tanggal

(16)

a. Guru dalam menerapkan strategi ini saat berdiskusi tidak dapat mengontrol dan mengawasi seluruh peserta didik.

b. Guru kadang kurang semangat dikarenakan peserta didik sudah mulai bosan dan mengantuk untuk mendengarkan mapel sehingga semangat guru berkurang.

c. Tidak semua materi pelajaran bisa menggunakan strategi video critic,.

d. Strategi video critic ini membutuhkan waktu yang lama yang kadang tidak memungkinkan dapat terselesaikan dalam satu kali pertemuan.

Bapak H.M. Saifuddin Zuhri selaku Kepala Madrasah mengatakan bahwa:

“Kendalanya mengenai waktu mbak, karena proses pembelajaran dengan menggunakan straegi ini membutuhkan proses yang panjang”

Wawancara juga di lakukan kepada salah satu peserta didik Uswatun Chasanah yang hasilnya:28

”Faktor penghambat atau kendala ketika proses pembelajaran berlangsung yakni jika seorang murid sudah memahami pelajaran tetapi yang lainnya belum itu bisa menghambat pembelajaran selanjutnya. Serta yang menjadi faktor penghambat yang lain itu saat dirumah banyak sekali kak, malas belajar, main Hp, game sehingga ketika keesokan harinya di suruh mengungkapkan gagasan dan pendapat mengenai materi pelajaran merasa sulit. Wawancara juga di lakukan kepada salah satu peserta didik Ana Laila Sari yang hasilnya:29

“saya terkadang mulai jenuh dalam menerima pelajaran dikarenakan sebelumnya sudah menerima beberapa jam pelajaran yang akibatnya mulai bosan dan kurang semangat untuk belajar”. B. Analisis Data

1. Analisis Data tentang Penerapan Strategi Video Critic Pada Pembelajaran Fiqih di MA Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017

28Hasil Wawancara dengan Uswatun Chasanah, Peserta didik kelas X1-IPA II, pada

tanggal 27 September 2016

29Hasil wawancara dengan peserta didik Ana Laila Sari, 27 September 2016, Ruang

(17)

Setelah peneliti melakukan penelitian tentang Penerapan Strategi Video Critic Pada Pembelajaran Fiqih di MA Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017, akhirnya peneliti memperoleh data-data yang dikumpulkan. Dari data yang terkumpul tersebut kemudian termuat dalam laporan hasil penelitian. Hasil penelitian ini yang telah dipaparkan di dalam pembahasan di atas, selanjutnya akan dianalisis sehingga dapat diinterpretasi dan selanjutnya dapat disimpulkan.

Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus di kerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien30.

Strategi pembelajaran aktif menurut Mayer sebagaimana dikutip oleh Jamal Ma’mur Asmani adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan peserta didik secara fisik, mental,dan aktif dalam melakukan praktik dalam proses pembelajaran31 Pemanfaatan strategi pembelajaran aktif merupakan sarana yang dapat membentuk keaktifan siswa dalam berlangsungnya pendidikan, penerapan strategi pembelajaran aktif sudah tidak asing lagi kita dengar bahkan sekarang ini pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered) sudah banyak digunakan dalam berlangsungnya proses belajar mengajar.

Strategi Video Citic (membahas program video) merupakan salah satu pembelajaran aktif (Active Learning) strategi video citic ini merupakan strategi yang menggunakan video untuk media pembelajarannya, peran guru menyampaikan proses pembelajaran dengan cara siswa dikelompokkan, kemudian dengan bantuan media video tersebut siswa terfokus pada materi yang ditayangkan guru, sehingga siswa tersebut faham dengan materi yang telah di lihat melalui video tersebut, setelah peserta didik selesai menonton tayangan video yang berisi materi pembelajaran tersebut peserta didik akan membuat suatu diskusi yang

30 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,PT Remaja

Rosdakarya, Bandung ,2012,hlm 130

31 Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAIKEM, DIVA Press, Jogjakarta, 2013,

(18)

bertujuan untuk mengulas secara kritis materi yang telah ditayangkan melalui video critic tersebut.32

Penggunaan media pembelajaran sangat membantu dalam proses berlangsunya pendidikan, dengan bantuan dari media proses pembelajaran akan terbentuk dengan aktif,dan menyenangkan dengan demikian pemilihan strategi yang tepat akan dapat mencapai tujuan dari suatu pembelajaran. Seperti yang di ungkapkan oleh Azhar Arsyat bahwa seorang guru dalam memilih suatu media harus sesuai dengan tujuan yang di capai.33

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya mata pelajaran Fiqih penggunaan strategi video critic sangatlah penting bagi yang belum bisa mencapai nilai ketuntasan dalam belajar, sebab adanya strategi video critic yang peyampaiannya menggunakan bantuan media video peserta didik lebih dapat mencermati, mengamati dan dapat mudah menerima penjelasan materi yang diajarkan. Jadi dengan adanya strategi video critic guru lebih mudah menerangkan atau menjelaskan materi dengan gaya yang menarik dan menyenangkan.

Kegiatan pembelajaran di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus pada pembelajaran Fiqih secara umum sudah dapat dikatakan berjalan dengan baik dan lancar, kurang lebihnya kegiatan pembelajaran dapat sesuai dengan perencanaan yang telah dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Guru mata pelajaran Fiqih memilih strategi video critic disebabkan karena guru seringkali hanya memakai metode ceramah yang hasilnya peserta didik menjadi pasif. Guru kadang tidak memberikan kesempatan pada proses pembelajaran kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif. Strategi pembelajaran aktif yang mampu membuat peserta didik aktif salah satunya adalah strategi video critic. Pada prinsipnya pembelajaran

32 Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta,

Pustaka Insan Madani,2009,hlm. 124

(19)

sekarang ini adalah pembelajaran yang aktif dengan berpusat pada peserta didik (student centered).

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di lokasi penelitian di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus pada pembelajaran Fiqih dengan menggunakan strategi video critic dapat dikatakan mampu membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Keaktifan peserta didik ini terlihat ketika peserta didik mampu bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya. Proses pembelajaran menjadi berpusat pada keaktifan peserta didik dan guru hanya sebagai fasilitator dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik.34

Pelaksanaan strategi pembelajaran video critic dalam mata pelajaran Fiqih di MA NU Ibtidaul Falah Kudus, guru Fiqih menjelaskan sebelum melaksanakan proses pembelajaran dalam materi Fiqih membuat RPP terlebih dahulu yang isinya menjelaskan beberapa langkah-langkah dalam pembelajaran, dimana didalamnya terdapat strategi video critic dengan memberikan tayangan atau materi [jinayah] melalui media video , selanjutnya melakukan diskusi dan jajak pendapat atau tanya jawab dengan alokasi waktu 2x45 menit.

Langkah-langkah penerapan strategi video critic pada pembelajaran fiqih sebagai berikut:35

a. Guru menampilkan video yang berisi materi yang akan disampaikan pada peserta didik

b. Peserta didik melihat atau memperhatikan isi dari video tersebut

c. Setelah peserta didik selesai menonton tayanagan video, kemudian guru menyampaikan kesimpulan nya mengenai materi tersebut

d. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan diskusi dengan mengulas kembali apa isi dari video tadi scara kritis dengan masing-masing kelompoknya, tujuan guru memberikan tugas tersebut

34 Hasil Observasi, pada tanggal ,08 September 2016.

35 Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada

(20)

untuk mengukur seberapa faham peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan melalui bantuan media video tersebut.

e. Guru melakuakan jajak pendapat kepada masing-masing kelompok diskusi agar setiap kelompok mengungkapkan argumennya. Tujuan guru untuk mengevaluasi peserta didik.

Melihat langkah-langkah yang ada dalam penerapan strategi video critic dalam pembelajaran Fiqih di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus telah sesuai dengan langkah-langkah strategi video critic. Guru disini mengemas strategi video critic menjadi menarik dan menyenangkan agar siswa lebih tertarik dan lebih senang dalam mengikuti proses pembelajaran Fiqih, sehingga pelaksanaan strategi video critic dalam pembelajaran Fiqih di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus ini memang sesuai dengan materi pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik.

Setiap pembelajaran memiliki indikator-indikator pencapaian pemahaman yang harus dipenuhi peserta didik. Evaluasi adalah salah satu cara untuk mengetahui bagaimana keberhasilan tingkat pencapaian pemahaman peserta didik pada saat proses pembelajaran. Evaluasi memiliki beberapa aspek yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Sistem evaluasi yang diadakan di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus ini mengacu pada RPP. Evaluasinya melalui perencanaan materi evaluasi, pelaksanaan evaluasi tes mid atau semester yang didokumentasikan dalam bentuk raport untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Selain tes tersebut, penilaian yang dilakukan adalah penilaian secara individu/kelompok, nilai diambil ketika peserta didik melaksanakan proses pembelajaran menggunakan strategi video critic dimana siswa mampu berbicara dan memberi pendapat saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil observasi, dapat diambil kesimpulan bahwa minat dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran Fiqih meningkat.

(21)

Peserta didik lebih aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru, peserta didik memberikan suatu pendapat kepada teman lainnya. Peserta didik lebih faham dalam menerima materi melalui tayangan video. Peserta didik juga merasa senang dan tidak bosan pada saat meengikuti proses pembelajaran Fiqih dengan menggunakan strategi video critic. 2. Analisis Data tentang Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Penerapan Strategi Video Critic Pada Pembelajaran Fiqih Fiqih di MA Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017 Sebuah proses pembelajaran memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal sering berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung ini yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran, sedangkan faktor penghambat itu faktor yang mempengaruhi tidak berhasilnya suatu proses pembelajaran.

Faktor Pendukung adalah segala sesuatu yang dapat mendorong atau mempengaruhi peserta didik dalam meningkatkan pembelajarannya menjadi lebih baik dan optimal. Faktor-faktor pendukung dari Penerapan Strategi Video Critic Pada Pembelajaran Fiqih adalah sebagai berikut :

a. Peserta didik

1) Inteligensi Siswa

Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.36 Intelegensi siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan siswa dapat merenspon dan mudah mengingat materi yang ditampilkan melalui tayangan yang berupa media video, dengan pembelajaran yang menarik peserta didik mudah mengingat materi dengan( long memory).

2) Sikap siswa

36 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Penekatan Baru, Remaja Rosdakarya,

(22)

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.37 Sikap siswa dalam pembelajaran memiliki rasa ingin tahu dan ingin bisa terhadap materi yang diberikan guru yang nantinya bisa mereka terapkan dalam kehidupannya sehari-hari.

3) Motivasi siswa

Motivasi belajar siswa sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan dapat memahami materi dengan baik.

b. Guru

Guru profesional adalah guru yang melaksanakan tugas keguruan dengan kemampuan tinggi sebagai sumber kehidupan.38

Profesionalisme guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran yang hasilnya peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajarnya dan memiliki kemampuan kognitif, afektif dan psikomotoriknya.

c. Situasi sosial

Proses pembelajaran yang baik dan memiliki hasil yang optimal diperlukan situasi sosial yang baik pula. Situasi sosial dalam proses pembelajaran ini seluruh warga sekolah saling membangun hubungan yang baik dan harmonis sehingga penerapan strategi pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan kondusif.

d. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana adalah alat atau media yang digunakan dalam proses pembelajaran agar berjalan dengan optimal. Sarana dan prasarana yang baik sangat mendukung dalam keberhasilan suatu

37 Ibid., hlm. 135. 38 Ibid, hlm. 230.

(23)

proses pembelajaran seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan, tersedianya media LCD, Proyektor dan laboratorium.

Faktor penghambat adalah segala sesuatu yang menjadi rintangan atau hambatan dalam proses pembelajaran yang akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Faktor-faktor penghambat dari penerapan strategi video critic pada pembelajaran fiqih adalah sebagai berikut39 :

a. Peserta didik

1) Intelegensi siswa

Faktor penghambat dalam intelegensi siswa dalam proses pembelajaran disini adalah siswa yang pandai akan mendominasi pembelajaran dan yang aktif hanya itu-itu saja dan siswa terkadang kesulitan dalam mencari sumber masalah dan mencari solusi masalah.

2) Motivasi siswa

Faktor penghambat dalam motivasi siswa dalam proses pembelajaran disini adalah siswa kadang mulai jenuh dalam menerima pelajaran dikarenakan sebelumnya sudah menerima beberapa jam pelajaran yang akibatnya peserta didik mulai bosan dan kurang semangat untuk belajar dan siswa malas belajar karena banyak tugas dari mapel lain.

b. Guru

Faktor penghambat dalam proses pembejaran disini adalah:

1) Guru dalam menerapkan strategi ini tidak dapat mengontrol dan mengawasi seluruh pesera didik dan guru kadang kurang semangat dikarenakan peserta didik sudah mulai bosan dan mengantuk untuk mendengarkan mapel sehingga semangat guru berkurang. 2) Tidak semua materi pelajaran bisa menggunakan strategi video

critic, hanya materi mengenai jinayah (pembunuhan) karena dalam tayangan video peserta didik harus melihat beberapa faktor

39 Hasil Wawancara dengan Bapak Suja’i Selaku Guru Mata pelajaran Fiqih, pada

(24)

yang harus diperhatikan peserta didik sebagai berikut: Realisme (para aktor atau pemain dalam video tersebut), Relevansi (mengidentifikasi apakah tayangan yang ditampilkan guru ada hubungannya dengan topik atau isi materi), Saat – saat yang tidak dapat dilupakan, Organisasi isi , Aplibilitas terhadap kehidupan sehari-hari.

3) Alokasi waktu pembelajaran sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah proses pembelajaran dalam menerapkan sebuah strategi pembelajaran. Faktor penghambat dalam proses pembelajaran disini adalah strategi video critic ini membutuhkan waktu yang lama yang kadang tidak memungkinkan dapat terselesaikan dalam satu kali pertemuan. Peserta didik juga kurang semangat ketika proses pembelajaran dilaksanakan pada jam terakhir atau jam menjelang waktu peserta didik pulang.

Dengan berbagai macam faktor pendukung dan penghambat dari penerapan , penulis beranggapan bahwa strategi video critic sangat efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran Fiqih ini dapat dilihati dari :40

a. Hubungan yang harmonis dan timbal balik antara guru dan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung.

b. Situasi kelas menjadi nyaman dan lebih menyenangkan sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan.

c. Pembelajaran dengan menggunakan strategi video critic dapat meningkatkan pemahaman pserta didik dalam menerima materi peserta didik dan dapat meningkatkan prestasi peserta didik.

d. Guru memiliki semangat yang pantang menyerah dalam melakukan suatu proses pembelajaran.

e. Suasana kelas menjadi lebih hidup, peserta didik menjadi bersikap aktif dikelas dengan bebas mengemukakan pendapatnya masing-masing sehingga terbentuklah motivasi yang tinggi dari peserta didik

(25)

dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotoriknya.

Referensi

Dokumen terkait

Respon yang diamati untuk memperoleh formula optimum yaitu hausner ratio, carr’s index, kerapuhan, kekerasan dan konstanta laju disolusi.. Dari hasil

Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan pendekatan kontekstual berbasis lingkungan pada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar pada mata

Saya sadar kondisi badan saya berkurang karena penyakit yang saya derita.. Saya menyesuaikan aktivitas dengan kondisi

Perencanaan penelitian sangat dibutuhkan agar penelitian berjalan secara sistematis, di mana pada tahap ini peneliti mengembangan produk yang nantinya akan digunakan sebagai

Motiasi berprestasi yang dimilki tersebut juga akan mendorong auditor untuk bekerja sesuai dengan standar profesional yang telah berlaku, sehingga dapat dikatakan

Adapun permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana merancang video iklan produk fahion Fierre yang sesuai dengan tema The Journey Of Textile Tradition kedalam konsep

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

The character names same with five datum, in Datum 6 shows conflict of involving social position in Carter Kane between Sadie Kane.. It is about a position