• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan sistem wireless sensor network dengan menggunakan ZigBee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan sistem wireless sensor network dengan menggunakan ZigBee"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

36 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada perancangan ini adalah perancangan sistem wireless sensor network dengan menggunakan ZigBee sebagai media pengiriman sinyal. Zigbee series 2 modul RF dirancang untuk beroperasi dalam protokol ZigBee dengan biaya yang murah dan jaringan sensor nirkabel menggunakan daya yang rendah (Faludi, 2011). Modul ini beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz dan memiliki jarak jangkauan indoor 133 ft atau 40 meter dan jarak jangkauan outdoor 400 ft atau 120 meter tanpa adanya halangan (Inc, XBee Series 2 OEM RF Modules, 2007).

Dengan terbatasnya kemampuan ZigBee untuk mentrasmisikan sinyal tersebut berdasarkan kebutuhan arsitektur bangunan yang ada maka penulis membuat sebuah topologi jaringan mesh dalam penerapan penelitian ini. Dengan menggunakan topologi jaringan mesh diharapkan dapat mengatasi masalah pengiriman sinyal ECG yang terkendala dengan bentuk arsitektur bangunan ataupun jarak ruangan.

3.2 Model Perancangan

Pada perancangan ini penulis menggambarkan perancangan sistemnya seperti pada gambar berikut ini.

(2)

Gambar 3.1. Gambar Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem ini menggunakan topologi mesh seperti terlihat pada gambar 3.1. Model topologi mesh ini digunakan agar node end device dapat mengirimkan sinyal jantung kepada node coordinator melalui node router 1 atau

node router 2 tanpa ada kegagalan karena kendala infrastruktur gedung ataupun

jarak kemampuan pengiriman data oleh ZigBee. selain itu topologi ini memiliki fleksibilitas yang lebih besar dibanding topologi lainnya. Jika sebuah router tertentu gagal, maka jaringan dapat merekonstruksi jalur alternatif melalui router lain dalam jaringan.

Jumlah node yang digunakan pada perancangan kali ini berjumlah 4

node, yaitu node coordinator, router 1,2 dan node end device. Masing-masing node memiliki tugas berbeda-beda seperti berikut ini :

1. Node end device

Pada node ini, node bertanggung jawab sebagai pencatat hasil rekaman sinyal jantung pada pasien, dan mengirimkan data pada node

coordinator melalui node router 1,2 sesuai dengan protokol yang telah

(3)

2. Node router 1

Pada node ini, hasil pengiriman sinyal yang dikirimkan oleh

node end device apabila dikirimkan ke node router ini maka akan

diteruskan langsung menuju ke node coordinator atau apabila tidak memungkinkan maka akan diteruskan menuju node router 2 untuk diteruskan ke node coordinator.

3. Node router 2

Pada node ini, hasil pengiriman sinyal yang dikirimkan oleh

node end device apabila dikirimkan ke node router ini maka akan

diteruskan langsung menuju ke node coordinator atau apabila tidak memungkinkan maka akan diteruskan menuju node router 1 untuk diteruskan ke node coordinator.

4. Node coordinator

Node coordinator bertanggung jawab atas penerimaan data yang

telah dikirimkan oleh node end device sensor jantung. Data yang diterima node ini masih belum diolah, tapi data yang diterima sesuai dengan protokol pengiriman data. Pada node coordinator data langsung diolah dan di tampilkan dalam PC dengan menggunakan software visual basic.

3.3 Perancangan Sistem

Adapun blok diagram perancangan sistem ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut ini.

(4)

Gambar 3.2. Blok Diagram Sistem

Dalam tugas akhir ini, penulis hanya akan memfokuskan penjelasan data yang dikirim dari node end device ke node coordinator. dan juga hasil unjuk kerja jaringan topologi mesh pada transmisi sinyal auskultasi jantung dari node end

device ke node coordinator.

3.4 Perancangan perangkat keras 3.4.1 Perancangan sensor jantung

Untuk dapat mendeteksi adanya detak jantung pasien secara elektronik, maka dibutuhkan sensor. Sensor yang digunakan pada penelitan transimsi sinyal auskultasi jantung ini adalah dengan menggunakan modul ECG (Heart Rate

Monitor) yang disambungkan dengan mikrokontroler arduino untuk bisa

(5)

dipasangkan pada tubuh pasien dengan menjepitkan pada kedua pergelangan tangan dan pergelangan kaki kanan pasien.

Heart Rate Monitor adalah modul yang digunakan untuk mengukur

aktivitas listrik jantung. aktivitas listrik ini dapat memetakan sebagai ECG atau elektrokardiogram dan output sebagai pembaca analog. ECG bisa sangat bising, Lead Tunggal AD8232 Heart Rate Monitor bertindak sebagai op amp untuk membantu mendapatkan sinyal yang jelas dari PR dan Interval QT lebih mudah.

AD8232 adalah sebuah blok pengkondisian sinyal terintegrasi untuk ECG dan aplikasi pengukuran biopotential lainnya. Hal ini dirancang untuk mengekstrak, memperkuat, dan menyaring sinyal biopotential kecil dihadapan kondisi bising, seperti yang dibuat oleh gerakan atau penempatan elektroda terpencil.

Heart Rate Monitor memiliki sembilan koneksi dari IC yang dapat Anda

solder pin, kabel, atau konektor lain untuk. SDN, LO +, lo-, OUTPUT, 3.3V, GND memberikan pin penting untuk operasi monitor ini dengan Arduino atau mikrokontroler lainnya. Juga terdapat pin lain yaitu RA (Right Arm), LA (Left Arm), dan RL (Right Leg) pin untuk disambungkan dengan Elektroda Jepit. Selain itu, ada lampu indikator LED yang akan berdenyut dengan irama jantung berdetak.

(6)

Gambar 3.3. Heart Rate Monitor (Modul ECG)

3.4.2 Perancangan rangkaian Xbee Zigbee S2B

Agar modul arduino dapat berkomunikasi secara serial wireless dengan perangkat lain, maka dibutuhkan rangkaian wireless yang dalam perancangan ini menggunakan modul Zigbee S2B. modul zigbee dapat berkomunikasi wireless dan diakses menggunakan komunikasi serial TTL (Time to Live). Adapun port serial yang digunakan untuk pengendalian dan pembacaan modul Xbee adalah TX0 dan RX0 pada modul arduino sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.4:

(7)

Gambar 3.4 Hubungan Rangkaian Xbee dan arduino

3.4.3 Perancangan rangkaian USB to serial Xbee

Untuk dapat menerima data serial hasil pengiriman dari node 1 dan node 2 atau perangkat wireless Xbee pengirim, maka pada bagian penerima juga dibutuhkan Xbee. Sementara itu agar hasil pembacaan dan pengiriman data pada Xbee dapat diproses menggunakan laptop atau PC, maka dibutuhkan konverter USB to serial. Untuk itu pada perancangan ini digunakan modul USB to serial Xbee yang difungsikan khusus untuk menjembatani antarmuka UART antara komputer dengan Xbee. Adapun rangkaian modul USB to serial Xbee ditunjukkan pada gambar 3.5 : P W M C O M U N IC A T IO N DIGITAL A N A L O G IN A T M E G A 2 5 6 0 1 6 A U 1 1 2 6 TX0 TX3 TX2 TX1 SDA SCL RX0 RX3 RX2 RX1 PD0/SCL/INT0 21 PD1/SDA/INT1 20 PD2/RXD1/INT2 19 PD3/TXD1/INT3 18 PH0/RXD2 17 PH1/TXD2 16 PJ0/RXD3/PCINT9 15 PJ1/TXD3/PCINT10 14 PE0/RXD0/PCINT8 0 PE1/TXD0/PDO 1 PE4/OC3B/INT4 2 PE5/OC3C/INT5 3 PG5/OC0B 4 PE3/OC3A/AIN1 5 PH3/OC4A 6 PH4/OC4B 7 PH5/OC4C 8 PH6/OC2B 9 PB4/OC2A/PCINT4 10 PB5/OC1A/PCINT5 11 PB6/OC1B/PCINT6 12 PB7/OC0A/OC1C/PCINT7 13 AREF P A 0 /A D 0 2 2 P A 1 /A D 1 2 3 P A 2 /A D 2 2 4 P A 3 /A D 3 2 5 P A 4 /A D 4 2 6 P A 5 /A D 5 2 7 P A 6 /A D 6 2 8 P A 7 /A D 7 2 9 P C 6 /A 1 4 3 1 P C 5 /A 1 3 3 2 P C 4 /A 1 2 3 3 P C 3 /A 1 1 3 4 P C 2 /A 1 0 3 5 P C 1 /A 9 3 6 P C 0 /A 8 3 7 P D 7 /T 0 3 8 P G 2 /A L E 3 9 P G 1 /R D 4 0 P G 0 /W R 4 1 P L 7 4 2 P L 6 4 3 P L 5 /O C 5 C 4 4 P L 4 /O C 5 B 4 5 P L 3 /O C 5 A 4 6 P L 2 /T 5 4 7 P L 1 /I C P 5 4 8 P L 0 /I C P 4 4 9 P B 3 /M IS O /P C IN T 3 5 0 P B 2 /M O S I/ P C IN T 2 5 1 P B 1 /S C K /P C IN T 1 5 2 P B 0 /S S /P C IN T 0 5 3 PK7/ADC15/PCINT23 A15 PK6/ADC14/PCINT22 A14 PK5/ADC13/PCINT21 A13 PK4/ADC12/PCINT20 A12 PK3/ADC11/PCINT19 A11 PK2/ADC10/PCINT18 A10 PK1/ADC9/PCINT17 A9 PK0/ADC8/PCINT16 A8 PF7/ADC7/TDI A7 PF6/ADC6/TDO A6 PF5/ADC5/TMS A5 PF4/ADC4/TCK A4 PF3/ADC3 A3 PF2/ADC2 A2 PF1/ADC1 A1 PF0/ADC0 A0 RESET P C 7 /A 1 5 3 0 ARDUINO ARDUINO MEGA2560 R3 RXD TXD wire antenna Modul Xbee 2,4Ghz GND Vcc S2B 5V

(8)

Gambar 3.5 Rangkaian modul USB to Serial Xbee pada base station

Sementara itu bentuk fisik dari modul USB to serial Xbee ditunjukkan pada gambar 3.6

Gambar 3.6 modul USB to serial Xbee

3.4.4 Arduino 2560

Pada gambar 3.2 terdapat 2 arduino 2560 yang memiliki fungsi yang sama yaitu membaca sensor yang memiliki nilai analog, pembacaan data dilakukan dengan cara inputan yang berasal dari sensor diletakkan pada PORT A0, untuk membaca nilai dari sinyal analog tersebut digunakan fungsi ReadAnalog didalam modul arduino.

Pada modul arduino juga dilakukan pemberian tanda pada data yang akan ditransmisikan. Adapun format pengiriman data seperti terlihat pada gambar di bawah ini. VCC 1 D+ 3 D- 2 GND 4 J1 USBCONN vcc D+ D-Gnd USB to TTL RXD TXD Gnd ke USB PC/LAPTOP DTR CTS RXD TXD wire antenna Modul Xbee 2,4Ghz GND Vcc S2B 5V

(9)

Gambar 3.7 Format Pengiriman Data

Berikut penjelasan dari gambar 3.7 : 1. % : penanda awal pengiriman data

2. DATA : data sinyal auskultasi jantung yang dikirimkan 3. # : penanda akhir pengiriman data

Hal tersebut dibuat untuk memudahkan dalam pengolahan data pada saat penerimaan data pada coordinator. Selanjutnya arduino mengirimkan informasi yang dipancar melalui pemancar data zigbee.

3.4.5 Xbee

Untuk mengirimkan data dari node end device ke coordinator diperlukan sebuah pemancar data. dalam penelitian ini penulis menggunakan Xbee Series 2 untuk pemancar data. Konfigurasi yang dilakukan pada Xbee sangat penting, agar data dapat dikirimkan ke alamat yang sesuai.

Untuk mengkonfigurasi Xbee tersebut dibutuhkan sebuah software.

Software yang biasa digunakan untuk mengkonfigurasi Xbee salah satunya ialah

X-CTU.

Xbee dikonfigurasi untuk menjadi Znet 2.5 Router/end device dalam mode AT untuk Xbee yang terdapat pada node end device dan node router 1,2

(10)

serta Znet 2.5 coordinator dalam mode AT untuk node coordinator. Dalam mengkonfigurasi Xbee series 2 hal yang terpenting ialah mengisi nilai PAN ID.

Langkah pertama untuk dapat berkomunikasi dalam satu jaringan, maka PAN ID antar Xbee harus diisi dengan nilai yang sama. Selanjutnya perangkat Xbee akan membangun jaringan secara otomatis. Node coordinator akan memulai jaringan ZigBee dengan melakukan pencarian PAN ID pada area tersebut dan saluran yang tersedia, kemudian router atau end device yang berada disekitarnya dapat bergabung dengan node coordinator. setelah itu akan terbentuk jaringan ZigBee dengan topologi Mesh dimana node end device dapat mengirimkan data menuju node coordinator secara langsung ataupun melalui node router 1,2 secara otomatis yang memungkinkan data itu terkirim melalui jalur manapun.

3.4.6 Rancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak bertujuan untuk menampilkan sinyal ECG secara visual dan menyimpan data sinyal ECG ke dalam file dengan format “.txt”. adapun perancangan perangkat lunak seperti terlihat pada flowchart seperti gambar 3.8

(11)

Start

Inisialisasi

Baca Sensor ECG

Nilai Sensor ECG NULL

Save Data Sinyal ECG

Tampilkan Sinyal ECG

User meminta STOP Stop Tidak Ya Ya Tidak

Gambar 3.8 Flow Chart Perancangan Perangakat Lunak

Pada gambar di atas merupakan alur untuk kerja dari perangkat lunak, pembacaan sensor ECG adalah untuk mengambil sinyal dari perangkat ECG untuk ditampilkan secara visual ke layar PC dan menyimpan data sinyal ECG ke dalam database. Jika nilai sensor NULL maka program akan membaca sensor ECG lagi sampai mendapatkan nilai, jika sensor tidak NULL maka nilai tersebut akan diproses untuk disimpan terlebih dahulu kedalam database kemudian dimunculkan secara visual ke layar PC. Program akan mengulang terus menerus selama User tidak meminta stop, jika User tidak meminta stop maka sinyal ECG yang didapat dan disimpan akan semakin banyak.

(12)

3.4.7 Program Membaca Sensor ECG

Diagram alir untuk mengambil sinyal ECG terhadap tubuh pasien berdasarkan pembacaan sensor ECG dan dikirim ke PC untuk ditampilkan dan disimpan data sinyal ECG terdapat pada Gambar 3.9.

Start Setting serial = 115200 PinMode(10, Input) PinMode(11, Input) Mikrokontroler aktif AnalogRead (ADC) ADC >0 Ya Ya SerialPrint (ADC) End Tidak Delay (2ms) Tidak

Gambar 3.9 Diagram alir Pengiriman Data Auskultasi Jantung Pada dasarnya konsep dari sensor jantung adalah menerima setiap suara,, kemudian melakukan pengambilan tegangan yang keluar dari tubuh melalui sensor ECG dan data sensor ECG tersebut diolah pada mikrokontroller menjadi data digital melalui pin ADC. Setelah itu dikirim ke Komputer, maka dibuatlah algoritma seperti gambar 3.9. selain dikirim dan ditampilkan pada komputer maka modul Xbee yang juga terpasang pada arduino dan telah di konfigurasi sebagai

(13)

end device juga akan mengambil nilai pada serial port kemudian mengirimkan

data hasil auskultasi jantung kepada node coordinator secara wireless. Lalu kemudian hasil pengiriman data bisa di simpan dan ditampilkan juga pada komputer yang terdapat pada node coordinator. Berikut potongan program pembacaan sensor ECG serta mengirim data tersebut ke Komputer :

void setup() {

// initialize the serial communication: Serial.begin(115200);

pinMode(10, INPUT); // Setup for leads off detection LO + pinMode(11, INPUT); // Setup for leads off detection LO -

} void loop() { if((digitalRead(10) == 1)||(digitalRead(11) == 1)){ Serial.print("%"); Serial.print(analogRead(A0)); Serial.println("#"); } else{

// send the value of analog input 0: Serial.print("%");

Serial.print(analogRead(A0)); Serial.println("#"); }

//Wait for a bit to keep serial data from saturating delay(2);

}

Pemrograman Ardunino Mega 2560 merupakan sebuah pemrograman modul, maka pemrograman langsung dilakukan pada setiap pin. Pin 10 dan 11 digunakan sebagai filter untuk leads. Jika salah satu dari pin 10 tau 11 mendapatkan input HIGH, maka lead dinyatakan tidak terpasang.

(14)

3.4.8 Program Memunculkan Sinyal ECG di Visual Basic

Pada saat memunculkan sinyal ECG secara visual terdapat flowchart dimana flowchart tersebut merupakan alur dari cara untuk memunculkan sinyal ECG secara visual di Visual Basic. Di bawah ini pada gambar 3.10 merupakan diagram alir dari pada program Visual Basic.

Start

Connect port serial

Ambil dan Simpan Data ECG Port Serial CONNECTED Port Serial DISCONNECTED Tampilkan Data Secara Visual Stop Tidak Ya Tidak Ya

Gambar 3.10 Diagram alir Pengambilan Data ECG

Dari diagram alir di atas, Visual basic pada komputer end device berfungsi untuk mengolah data yang dikirimkan oleh mikrokontroller untuk disimpan kemudian ditampilkan secara visualisasi dalam bentuk sinyal. Untuk

(15)

memulai pengambilan data adalah harus memilih PORT yang digunakan oleh mikrokontroler, setelah itu koneksikan PORT yang sudah dipilih sebelum. Jika sudah terkoneksi maka pengambilan data ECG langsung disimpan dalam file dalam format “.txt”. Tombol “disconnect” digunakan untuk menghentikan pengambilan data seperti Gambar 3.11.

Berikut adalah tampilan program untuk membaca sinyal ECG :

Gambar 3.11 Tampilan Program ECG di Visual Basic

3.5 Metode Analisa

Pada transmisi sinyal auskultasi ini, selain pembuatan algoritma pengiriman data, hal terpenting lainnya adalah analisa dari hasil pengiriman itu sendiri agar dapat diketahui seberapa baik sistem yang telah dibangun.

(16)

3.5.1 Peletakan Elektroda Jepit

Dalam transmisi sinyal auskultasi, komponen terpenting adalah data yang diambil dari auskultasi jantung. Maka tahapan yang pertama dilakukan adalah mengambil data auskultasi dengan meletakkan sensor pada pergelengan kedua tangan dan pergelangan kaki kanan.

Posisi jantung manusia adalah pada tulang iga manusia ke 6 di sebelah kiri dada manusia, atau 5 cm di atas ulu hati di sebelah kiri. Peletakan sensor sangat berpengaruh, karena apabila sensor tidak diletakkan pada bagian yang tepat maka data yang akan diterima berupa data noise. Posisi peletakan sensor dilihat pada gambar 3.12.

(17)

3.5.2 Pengambilan Sinyal Auskultasi Jantung

Proses pengambilan data dilakukan saat semua alat terpasang, dan proses pengiriman data berlangsung. Seperti yang dijelaskan di atas, melalui grafik kita dapat melihat apakah sensor sudah berada pada posisi yang tepat.

Data pada masing – masing end device dan coordinator akan tersimpan pada sebuah file. File inilah yang nantinya digunakan untuk menganalisa seberapa baik sistem dapat mentransmisikan sinyal auskultasi jantung dari node end device ke titik coordinator secara bersamaan dengan menggunakan topologi mesh.

Pengambilan sinyal jantung dilakukan selama 30 detik untuk mendapatkan hasil transmisi sinyal jantung. Hal ini dikarenakan penerimaan data pada titik coordinator lebih lama karena adanya proses pemisahan data yang terjadi pada titik coordinator. Contoh sinyal jantung hasil auskultasi terlihat dalam gambar 3.13.

Gambar 3.13 Hasil Sinyal Askultasi Jantung

0 100 200 300 400 500 600 700 800 1 16 3 32 5 48 7 64 9 81 1 97 3 11 35 12 97 14 59 16 21 17 83 19 45 21 07 22 69 24 31 25 93 27 55 29 17 30 79 32 41 34 03 35 65 37 27 38 89 40 51

(18)

3.5.3 Analisa Transmisi Sinyal Auskultasi Jantung

Cara menganalisa hasil transmisi jantung adalah dengan memindah data dari file penyimpanan ke file excel. Lalu data dibandingkan antara data inputan dengan data yang berasal dari receiver. Posisi data pertama yang sesuai dengan data yang ada pada transmiter adalah data yang berhasil dikirim dan diterima. Sehingga dapat diketahui delay penerimaan data dari data yang telah dikirim.

Dari semua data yang dikirim terdapat loss data, loss data dapat diketahui dari data yang tidak sesuai dengan data yang terdapat pada pengiriman, dan dengan mengurangkan jumlah data yang terkirim dengan jumlah data yang telah diterima. Maka data yang loss akan dapat diketahui.

(19)

Gambar 3.15 Data yang loss

Dari pencarian delay dan data loss seperti pada Gambar 3.14 dan Gambar 3.15 maka dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui berapa packet loss yang diterima, berapa lama pengiriman data serta berapa besar througput rata – rata setiap pengiriman data.

a. Delay

Setelah menyamakan data antara transmitter dan receiver maka terdapat selisih urutan antara kedua data tersebut, selisih urutan

(20)

tersebutlah yang disebut delay dalam pentransmisian sinyal auskultasi jantung (Gani,2010).

Karena data dikirim setiap 2ms maka jarak antara data tersebut dikalikan dengan waktu pengiriman data, dan akan ditemukan berapa lama data yang dikirimkan oleh transmitter diterima oleh receiver.

𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 = 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑢𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑥 0,002

b. Packet Loss

Pada pencarian packet loss seperti pada gambar 3.14 maka akan ditemukan banyak data yang tidak dapat diterima dengan baik oleh

receiver, jumlah paket yang tidak diterima dengan sempurna tersebut

adalah packet loss yang digunakan untuk mencari berapa besar persentase data yang hilang.

𝑝𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑥 100 %

c. Througput

Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3, througput adalah besar kecepatan data terkirim secara real. Maka untuk menemukan througput dilakukan dengan cara memasukkan jumlah data diterima selanjutnya dibagi dengan lama waktu pengamatan.

𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔𝑝𝑢𝑡 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

(21)

• Jumlah data masuk : keseluruhan data yang masuk sebelum melalui proses pengelompokan data

• Jumlah tiap packet data : dalam mengirimkan 1 buah paket data terdapat ± 5 character

• Besar pengiriman data : sebuah karakter terbentuk dari 10 bit data, yaitu 8 bit untuk setiap character, 1 bit pemnbuka data dan juga 1 bit penutup.

Pengiriman dilakukan dengan delay 2ms sesuai dengan ketetapan yang ada, yaitu pengiriman dilakukan minimal dengan 2 kali frekuensi sampling jantung normal ( Teori Sampling ) (Lynn, 1994).

𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔 = 2𝑥 𝑓𝑛 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔(𝑓𝑛) = 250𝐻𝑧 − 500𝐻𝑧 = 2 𝑥 250𝐻𝑧 = 500𝐻𝑧 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑎 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔 = 1 500 = 2 𝑚𝑠

Berdasarkan hasil di atas maka pengiriman data dilakukan setiap frekuensi pengambilan data sebesar 500 pengambilan data per detik.

Gambar

Gambar 3.1. Gambar Perancangan Sistem
Gambar 3.2. Blok Diagram Sistem
Gambar 3.3. Heart Rate Monitor (Modul ECG)
Gambar 3.4 Hubungan Rangkaian Xbee dan arduino
+7

Referensi

Dokumen terkait

Komisi Yudisial bukan pula dibentuk untuk maksud memberantas mafia peradilan, karena mafia peradilan sudah termasuk kategori kejahatan dan pelanggaran hukum yang

Berdasarkan penelitian mengenai karakteristik generasi Y diketahui bahwa responden pada penelitian ini memiliki perilaku yang sesuai dengan karakteristik generasi Y,

Hasil penelitian tidak dapat menunjukkan apakah terdapat perubahan karakteristik pada mahasiswa yang disebabkan oleh pendidikan yang mereka alami, apalagi tidak ada

Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh Kepala Kelurahan Yabansai adalah gaya kepemimpinan demokratis birokratis, hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil

Penjelasan standar pekerjaan lapangan yang ketiga: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSUD.. PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

Sistem berbasis komputer ini akan membantu dalam pencatatan transaksi yang lebih akurat sehingga dapat mengurangi kesalahan yang diakibatkan oleh

- Alat dan bahan sesuai kegiatan “Mana yang lebih cepat panas?”. Peserta didik dapat menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan suhu benda akibat pemberian kalor... j.